Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN LENGKAP

ASAL USUL MAKHLUK HIDUP


(Biogenesis)

DISUSUN OLEH:
Nama : AFIFAH ZAHRA S
AJRINA YULIA C
MUTHIA KHAIRINA S
RIZKY AZKIA F
TARISYA AULIA P
Kelompok :
Kelas : XII MIA 7

Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah siswa dapat membuktikan
kebenaran dari teori biogenesis Fransisco redi. 

Dasar Teori
Pada awalnya orang-orang mempercayai bahwa makhluk hidup berasal dari
makhluk tak hidup (abiogenesis). Teori ini awalnya dikemukakan oleh Aristoteles yang
meyakini bahwa ikan berasal dari lumpur. Teori ini bertahan cukup lama yaitu semenjak
zaman Yunani kuno hingga pertengahan abad ke 17. Teori ini juga didukung oleh ilmuwan
Inggris, John Nedham. Saat itu Nedham melakukan percobaan dengan menggunakan air
kaldu dan menyimpulkan bahwa mikroba yang yang tumbuh berasal dari air kaldu itu sendiri.
Anthony van Leeuwenhoek juga merupakan penganut teori abiogenesis, hal itu diperkuat saat
dia menemukan mikroskop sederhana dan menemukan adanya benda-benda yang sangat
kecil dalam setetes air rendaman jerami (Declowdy, 2012). Akan tetapi, karena semakin
banyak yang diketahui tentang biologi, orang mulai meragukan kemungkinan adanya
generasio spontanea.

Teori Biogenesis

Teori biogenesis adalah teori asal usul kehidupan yang menyatakan bahwa makhluk


hidup berasal dari makhluk hidup lain. Adapun para ilmuwan yang mengemukakan teori
ini Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Mereka melakukan pengamatan
tersendiri yang lebih terencana dan terstruktur.

~ Percobaan Francesco Redi

Ilustrasi Francesco Redi (Sumber: timetoast.com)

Pada tahun 1668, seorang dokter Italia yang bernama Fransisco Redi melakukan percobaan untuk
menunjukkan bahwa ulat tdak timbul dengan sendirinya pada daging yang busuk melainkan
berasal dari telur lalat. Francesco Redi adalah orang pertama yang melakukan percobaan untuk
menyanggah teori abiogenesis. Redi membuat percobaan dengan memasukkan daging ke dalam
dua buah toples; toples tanpa penutup (terbuka) dan toples dengan penutup.

Setelah beberapa hari diamati, muncul larva di daging dalam toples yang terbuka. Sementara
daging di toples yang tertutup bersih. Redi pun berkesimpulan bahwa belatung tersebut berasal
dari lalat-lalat yang masuk ke dalam toples dan bertelur di sana. Tidak berhenti sampai di situ,
Redi kembali membuat percobaan untuk meyakinkan kesimpulannya.

ia memodifikasi toples yang digunakan dengan membuat tutup yang terbuat dari kain kassa. Hal
ini dia lakukan agar udara dari luar bisa masuk dan terjadi pembusukan daging, tetapi lalat tidak
dapat masuk sehingga mencegah munculnya telur lalat. Hasilnya? Daging tersebut membusuk, dan
tidak ada larva yang lahir.

~ Percobaan Lazzaro Spallanzani

Patung Lazzaro Spallanzani (Sumber: spallanzani.it)

Hampir mirip dengan percobaan yang dilakukan oleh Redi, Spallanzani berusaha membuktikan
bahwa munculnya organisme berasal dari organisme lain yang hidup. Spallanzani melakukan
pengujian dengan memanaskan air kaldu (rebusan daging) di dua tempat yang berbeda.

Setelah dipanaskan, masing-masing wadah diberikan kondisi yang berbeda: wadah yang pertama
diberi penutup, sementara wadah satunya dibiarkan terbuka.

Setelah didiamkan beberapa hari, terlihat bahwa di wadah yang terbuka, kondisi air kaldu menjadi
keruh dan aromanya busuk. Di sisi lain, kondisi air kaldu pada wadah yang tertutup tetap jernih.
Kok bisa? Ini terjadi karena adanya aktivitas mikroorganisme yang berasal dari udara bebas.

~ Percobaan Louis Pasteur


Louis Pasteur (Sumber: thefamouspeople.com)

Meskipun sudah dilakukan penelitian oleh Redi dan Spallanzani, teori abiogenesis tetap berdiri.
Para pendukungnya menyangkal kesimpulan yang dibuat oleh Spallanzani dan mengatakan bahwa
mikroorganisme tidak tumbuh karena tidak ada udara. Menurut mereka, udara dibutuhkan untuk
menyokong kehidupan.

Sampai akhirnya Louis Pasteur, ahli biokimia kebangsaan Perancis, berhasil menyempurnakan
percobaan Spallanzani. Sekaligus mematahkan teori abiogenesis. Pasteur memodifikasi salah satu
wadah yang digunakan Spallanzani dengan wadah labu berleher panjang. Untuk apa? Leher
panjang ini berguna sebagai indikator yang memberitahukan bahwa masih ada hubungan antara
labu dan udara di luar (masih ada oksigen untuk mikroorganisme hidup).

Lalu bagaimana hasilnya?

Setelah dipanaskan dan didiamkan beberapa hari, ternyata air kaldu yang ditempatkan di labu
berleher panjang tetap jernih. Tetapi, di bagian ujung lehernya muncul banyak debu dan kotoran.
Sementara pada wadah yang terbuka, mengandung mikroorganisme.

Teori lain yang membahas mengenai asal usul makhluk hidup adalah teori evolusi
kimia yang dicetuskan oleh Stanley Miller dan Harold Urey. Urey mengatakan bahwa di
atmosfer kaya akan zat NH3, H2O, H2 dan CH4, apabila senyawa ini bergabung dan dengan
bantuan energy dari sinar kosmik maka akan terbentuk asam amino yang menjadi substansi
dasar kehidupan dan penyusun protoplasma (Kimball, 1983).

A. Metode Praktikum
1. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini adalah:
Hari/ Tanggal : Rabu/ 21 Januari 2020
Pukul : 15.00 - 17.00 WITA
Tempat : Rumah Ajrina di Villa Mutiara Jaya 3

2. Alat dan Bahan


-Toples selai
-Kain kasa
-Daging sapi
-karet
-Tisu

3. Cara kerja
a. Rebuslah 3 toples selai dengan menggunakan air mendidih.
b. Keringkan toples tsb dengan menggunakan tisu yg bersih.
c. Kemudian beri tanda label pada toples. (Label a b dan c).
d. Siapkan 3 potong daging yang sudah di bersihkan.
e. Mengisi tiga tabung (botol selai) dengan sepotong daging segar.
f. Mengisi tabung I dengan daging tanpa ditutup.
g. Mengsis tabung II dengan daging lalu ditutup dengan kain kasa.
h. Mengisi tabung III dengan daging lalu ditutup rapat.
i. Letakkan ketiga toples tsb di tempat yang terbuka
j. Mengamati tabung tersebut setiap hari selama 4 hari.
k. Mengamati apa yang terjadi kemudian mencatat hasilnya pada kertas lembar
pengamatan.

B. Hasil Dan Pembahasan


1. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini adalah:
a. Percobaan Fransisco Redi
Hari/
Perubahan Botol I Botol II Botol III
tanggal
Kamis/ Warna Masih segar Masih segar Masih segar
7-11- Bau Tidak bau Tidak bau Tidak bau
2013 Kondisi ulat Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Lembab/ berair/ berlendir Tidak berlendir Tidak berlendir Tidak berlendir
Jumat/ 8- Warna Masih segar Masih segar Masih segar
11- 2013 Bau Tidak bau Tidak bau Tidak bau
Kondisi ulat Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Lembab/ berair/ berlendir Tidak berlendir Tidak berlendir Tidak berlendir
Sabtu/ 9- Warna Mulai kecoklatan Kecoklatan Kecoklatan
11-2013 Bau Berbau Berbau Tidak bau
Kondisi ulat Terdapat ulat Tidak ada Tidak ada
Lembab/ berair/ berlendir Belum berlendir Tidak berlendir Mulai berlendir
Minggu/ Warna Coklat tua Coklat tua Kecoklatan
10-11- Bau Berbau Berbau Mulai bau
2013 Kondisi ulat Terdapat ulat Ada larva Tidak ada
Lembab/ berair/ berlendir Tidak berlendir Berlendir Berlendir

Senin/ Warna Coklat tua Coklat tua Kecoklatan


11-11- Bau Berbau 2x lipat Berbau Bau
2013 Kondisi ulat Banyak ulat Ada ulat Tidak ada
Lembab/ berair/ berlendir Kering Mulai mengering Berlendir

Selasa/ Warna Coklat tua Coklat tua Kecoklatan


12-11- Bau Berbau 2x lipat Berbau Bau
2013 Kondisi ulat Banyak ulat Ada ulat Tidak ada
Lembab/ berair/ berlendir Kering kering Berlendir
Rabu/ Warna Coklat tua Coklat tua Kecoklatan
13-11- Bau Berbau Bau Bau
2013 Kondisi ulat Tidak ada Ada Tidak ada
Lembab/ berair/ berlendir Kering kering Berlendir
Keterangan:
Botol I : Dibiarkan terbuka.
Botol II : Ditutup dengan kain kasa.
Botol III : Ditutup rapat.

2. Pembahasan
a. Percobaan Fransisco Redi
Pada botol selai I yang diisi dengan daging tanpa ditutup, daging tersebut
berbau sehingga lalat hinggap diatas daging, beberapa hari kemudian terdapat banyak
belatung diatas daging dan sebagian menempel pada botol. Kondisi daging juga
lembab, bau yang menyengat dari daging merupakan proses pembusukan yang
dilakukan oleh bakteri pengurai. Ketika daging mulai membusuk maka datanglah
lalat di sekitar botol selai. Beberapa hari kemudian terlihat beberapa ekor belatung.
Begitupun pada botol selai II yang diisi daging dan ditutup dengan kain kasa, daging
tersebut juga berbau sehingga lalat hanya hinggap diatas kain kasa beberapa hari
kemudian muncul belatung diatas kain kasa begitupun didaging. Sedangkan pada
botol selai III yang diisi daging dan ditutup rapat tidak terdapat belatung. Hal ini
disebabkan kerena sulit untuk dihinggapi lalat, belatung muncul jika lalat hinggap
pada daging untuk bertelur. Percobaan ini membuktikan bahwa makhluk hidup tidak
begitu saja terbentuk dari benda-benda mati, tetapi semua makhluk hidup terbentuk
dari makhluk hidup juga.

C. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah :
1. Pada percobaan Fransisco Redi menggunakan daging, pada mulanya hanya berupa
daging tetapi lama-kelamaan muncul belatung akibat lalat yang hinggap pada daging
untuk bertelur.
Buktikan-bukti eksperimen ketiga ilmuan tersebut akhirnya menghasilkan teori
tentang biogenesis yang menyatakan makhluk hidup berasal dari makhluk hidup. Teori
ini memiliki tiga semboyan, yaitu:
a. Omne vivum ex ovo yang berarti semua makhluk hidup berasal dari telur
b. Omne ovum ex vivo yang berarti semua telur berasal dari makhluk hidup
c. Omne vivum ex vivo yang berarti makhluk hidup berasal dai makhluk hidup.

Anda mungkin juga menyukai