Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kezia Mamahit

NRP : 140319007
Masalah-masalah yang mengancam keutuhan wilayah Indonesia
A. Pemberontakan PKI 1948
Pemberontakan ini diawali dengan jatuhnya kabinet RI yang
pada waktu itu dipimpin oleh Amir Sjarifuddin karena
kabinetnya tidak mendapat dukungan lagi sejak disepakatinya
Perjanjian Renville. Lalu dibentuklah kabinet baru dengan
Mohammad Hatta sebagai perdana menteri, namun Amir beserta
kelompok-kelompok sayap kiri lainnya tidak setuju dengan
pergantian kabinet tersebut.
Dalam sidang Politbiro PKI pada tanggal 13-14 Agustus 1948,
Musso menghendaki satu partai kelas buruh dengan memakai
nama yang bersejarah, yakni PKI. Untuk itu harus dilakukan fusi
tiga partai yang beraliran Marxsisme-Leninisme: PKI ilegal,
Partai Buruh Indonesia (PBI), dan Partai Sosialis Indonesia
(PSI). PKI hasil fusi ini akan memimpin revolusi proletariat
untuk mendirikan sebuah pemerintahan yang disebut "Komite
Front Nasional".
Selanjutnya, Musso menggelar rapat raksasa di Yogya. Di sini
dia melontarkan pentingnya kabinet presidensial diganti jadi
kabinet front persatuan. Musso juga menyerukan kerja sama
internasional, terutama dengan Uni Soviet, untuk mematahkan
blokade Belanda. Untuk menyebarkan gagasannya, Musso
beserta Amir dan kelompok-kelompok kiri lainnya berencana
untuk menguasai daerah-daerah yang dianggap strategis di Jawa
Tengah dan Jawa Timur, yaitu Solo, Madiun, Kediri, Jombang,
Bojonegoro, Cepu, Purwodadi, dan Wonosobo. Penguasaan itu
dilakukan dengan agitasi, demonstrasi, dan aksi-aksi pengacauan
lainnya.

Rencana itu diawali dengan penculikan dan pembunuhan tokoh-


tokoh yang dianggap musuh di kota Surakarta, serta mengadu
domba kesatuan-kesatuan TNI setempat, termasuk kesatuan
Siliwangi yang ada di sana.
Mengetahui hal itu, pemerintah langsung memerintahkan
kesatuan-kesatuan TNI yang tidak terlibat adu domba untuk
memulihkan keamanan di Surakarta dan sekitarnya. Operasi ini
dipimpin oleh kolonel Gatot Subroto.
B. Malaysia klaim batik Indonesia
Suku Batak, suku Madura, suku Jawa, suku Betawi dan suku
lainnya. Dengan keberagaman suku di Indonesia maka banyak
sekali kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia menjadikan
negeri Indonesia adalah negeri yang kaya akan identitas
sehingga semakin kuat ciri yang dimiliki sebagai jati diri
bangsa. Namun pada dewasa ini masyarakat Indonesia sendiri
sebagai pemilik jati diri telah lupa untuk merawat dan menjaga
kebudayaaan yang dimilikinya,sehingga banyak tangan dari
negara lain yang ingin merebut kebudayaan yang dimiliki
bangsa Indonesia. Salah satu kebudayaan Indonesia yang ingin
direbut adalah batik. Negara tetangga kita, yaitu Malaysia yang
mengaku memiliki rumpun yang sama dengan bangsa Indonesia
mencoba untuk mengklaim batik sebagai kebudayaan yang
dimilikinya. Hal in sungguh sangat memprihatinkan, karena
ketidak pedulian masyarakat Indonesia terhadap budayanya
sendiri, membuat kebudayaan yang dimilikinya dapat direnggut
dengan mudah oleh banngsa lain. Oleh karena itu sebagai suatu
bangsa yang besar mari kita memperjuangkan dan
mempertahankan budaya yang menjadi milik kita dengan terus
mencintai dan melestarikannya, sehingga bangsa lain enggan
dan tidak mungkin berani untuk mengklaim kebudayaan yang
dimilliki bangsa kita.

C. Organisasi Papua Merdeka (OPM)


Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah sebuah gerakan
nasionalis yang didirikan tahun 1965 yang bertujuan untuk
mewujudkan kemerdekaan Papua bagian barat dari
pemerintahan Indonesia. Sebelum era reformasi, provinsi yang
sekarang terdiri atas Papua dan Papua Barat ini dipanggil
dengan nama Irian Jaya.

OPM merasa bahwa mereka tidak memiliki hubungan sejarah


dengan bagian Indonesia yang lain maupun negara-negara Asia
lainnya. Penyatuan wilayah ini ke dalam NKRI sejak tahun 1969
merupakan buah perjanjian antara Belanda dengan Indonesia
dimana pihak Belanda menyerahkan wilayah tersebut yang
selama ini dikuasainya kepada bekas jajahannya yang merdeka,
Indonesia. Perjanjian tersebut oleh OPM dianggap sebagai
penyerahan dari tangan satu penjajah kepada yang lain.

Pada tanggal 1 Juli 1971, Nicolaas Jouwe dan dua komandan


OPM yang lain, Seth Jafeth Raemkorem dan Jacob Hendrik Prai
menaikkan bendera Bintang Fajar dan memproklamasikan
berdirinya Republik Papua Barat. Namun republik ini berumur
pendek karena segera ditumpas oleh militer Indonesia dibawah
perintah Presiden Soeharto.

Tahun 1982 Dewan Revolusioner OPM didirikan dimana tujuan


dewan tersebut adalah untuk menggalang dukungan masyarakat
internasional untuk mendukung kemerdekaan wilayah tersebut.
Mereka mencari dukungan antara lain melalui PBB, GNB,
Forum Pasifik Selatan, dan ASEAN.

Anda mungkin juga menyukai