Anda di halaman 1dari 9

1.

Ekonomi mineral

a) cost breakdown

Sumber : https://www.angloamericanplatinum.com/~/media/Files/A/Anglo-American-
Group/Platinum/press-releases/2020/anglo-american-platinum-limited-afs-2019.pdf

Pada cost breakdown kami mengambil salah satu data dari perusahaan pemroduksi platinum
di Amerika Serikat yaitu Anglo American Group Platinum dikarenakan tidak adanya harga
fixed dan hanya terdapat contoh-contoh laporan perusahaan besar sebagai acuan kami dalam
menulis cost breakdown. Adapun Rm pada tabel, kelompok kami kurang yakin maksud dari
satuan tersebut. Jika kami mencari di internet ada yang mengatakan bahwa RM adalah the
average number of rooms per dwelling in neighborhood, bisa juga adalah mata uang tertentu.

1. Gross Sales Revenue (Pendapatan Penjualan Kotor)

Jika melihat tata urutan dan sistematika yang terdapat pada buku Wills Mineral
Processing, proses ini masuk pada tahap menentukan current price of the valuable
product. Harga Platinum mengalami penurunan dari tahun ke tahun dan penjualannya
pada 2018 dan 2019 bersaing dengan palladium.(Revenue = Sales x Average Price of
Service or Sales Price). Jika kita mengecek harga pada LME platinum menunjukan angka
723.19 USD/t.oz pada 2020 dan 730.8198 USD/t.oz pada 2019.
Kesalahpahaman tentang pendapatan bersih dan kotor dapat secara signifikan mempengaruhi pajak
penghasilan perusahaan. Karena itu, penting untuk dapat membedakan antara keduanya:

Pendapatan kotor menyangkut semua pendapatan dari penjualan, tanpa pertimbangan untuk
pengeluaran dari sumber apa pun. Jika pengecer menjual sepatu olahraga terbaru dengan harga $
100, pendapatan kotornya adalah $ 100.

Pendapatan bersih mengurangi harga pokok penjualan dari pendapatan kotor. Biaya produksi,
pengiriman, dan penyimpanan, serta diskon, tunjangan, dan pengembalian, semuanya berpotensi
berkontribusi terhadap biaya ini. Penghasilan bersih dari item bernilai $ 100 yang harganya $ 25
akan menjadi $ 75.
2. Gross Profit on Metal Sales (Laba Kotor Penjualan Logam)

Pada tahap ini diperoleh data yang penting dalam cost breakdown yaitu treatment dan refining.

3. Cash Operating Costs (Biaya Operasi bersifat Tunai)

Hal ini jika mengacu buku Wills termasuk kepada bagian “Cost of Mining and Processing”
4. Depreciation of Plant and Equipment (Pengecilan Plant dan Peralatan)

Ini salah satu contoh jika suatu perusahaan tersebut mengalami perubahan entah perluasan
atau penyempitan/pengurangan peralatan. Hal tersebut termasuk dalam hal yang harus
diperhitungkan.

5. Other Costs (biaya lainnya)

Pada tabel ini data yang utama adalah data “Transport Of Metals” karena biasanya paling mahal
untuk biaya operasional.

6. Other Net (expenditure)/Income (pengeluaran/pemasukan bersih lainnya)

Pada tahap ini mulai diperhitungkan “Metal Losses in Tailing” dan juga biaya maintenance yang
tidak kalah penting. Pada buku Wills disebut sebagai NSR (Net Smelter Return).
7. Profit Before and After Taxation (Profit Sebelum dan Setelah Pajak)

Profit = contained value of ore - (costs + losses)

Jadi setelah tahu costs dan losses dan contained value of ore kita dapat mengetahui berapa
besar profit yang akan kita dapatkan. Setelah kita peroleh profit tersebut jangan lupa, bahwa di
industri manapun pasti ada pajaknya apalagi industri mining seperti platinum. Oleh karena itu
menjadi penting menghitung profit sebelum dan sesudah dikenakan pajak agar mendapatkan
nilai profit bersih.
8. Property, Plant and Equipment

Ini termasuk biaya laint terkait menjaga aset-aset yang ada pada perusahaan

Sehingga semua proses tersebut dapat disimpulkan dalam 1 bagan tabel sebagai berikut
b) pergerakan harga Pt ( masukin harga al tahun 2010-2020)

c)kebutuhan Pt di berbagai sektor (kalo bisa ada datanya)

d) data ekspor dan impor Pt

e) Produksi dan Konsumsi di Indonesia

f) persediaan al local

Daftar Psstaka
https://bestekin.com/metalurgi-mineral/ebook-metalurgi/teknik-pemurnian-platina-palladium-dan-
pgm/

https://bestekin.com/2015/11/19/platina/

https://www.mastah.org/platinum-platina-pt-pengertian-ciri-karakteristik-sifat-dan-kegunaan/

Pengadaan Platinum di Indonesia

Pengadaan platinum di Indonesia salah satunya di pegang oleh perusahaan aneka tambang.
Dengan produk yaitu platinum labware. Produk dari platinum labware sangat bervariasi karena
menagucu kepada standar produk yang banyak digunakan di laboratorium industry sehingga sesuai
dengan kebutuhan dan kegunaannya. Kadar produk platina yang diproduksi antara lain Platina Murni
kadar 99,5% dan Paduan Emas-  Platina (Au-Pt) dengan kadar Au=5% dan Platina=94,95%.

Beberapa produk dari Platinum labware yaitu

1. Crucible
2. Cawan (Dish)
3. Mould dish
4. Katoda dan Anoda
5. Pelapis Tang
6. Pelapis Thermometer
7. Dll

Adapun lokasi tambang mineral platina di Indonesia, biasanya ditemukan bersama dengan emas di
Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, tidak hanya di Kabupaten Tanah laut, platina juga
ditemukan di kabupaten-kabupaten sekitarnya. Platina ditemukan di dalam batuan jenis kuarsa dna
juga laterite. Dahulu pemisahan platina dari pasir atau pengotornya dengan cara ditiup, sehingga di
daerah tersebut terkenal dengan istilah “Emas Kodok”.

Permintaan Platinum

Harga platinum di seluruh dunia relative meangalami kenaikan dan berada di zona positif. Ini
dikarenakan permintaan akan platinum juga terus mengalami kenaikan seiring dengan
perkembangan teknologi yang membuat keuntungan dari kualitas platinum dapat dirasakan.
Permintaan yang tinggi terhadap platinum tidak diimbangi oleh pasokan yang mencukupi sehingga
menyebabkan tren harga platinum terus meningkat.

Saat ini platinum digunakan di berbagai aplikasi komersil dan industry. Ini dikarenakan
platinum mempunyai kemampuan tahan terhadap suhu tinggi, yang menjadikan Platinum satu-
satunya logam yang mampu menahan panas yang dihasilkan oleh mobil dalam konverter katalitik.
Ini membuat platinum menjadi bahan utama dari pembuatan mobil listrik. Mobil listrik yang
menjadikan platinum menjadi komoditas logam yang memiliki permintaan cukup tingga. Program
produksi mobil listrik massal berhasil menangkal isu perang dagang sehingga harga platinum tetap
stabil cenderung menguat. Hampir semua negara di dunia akan mengubahan mobil dari
menggunakan BBM menjadi menggunakan listrik.

Platinum juga merupakan penghantar listrik yang mengagumkan, dan tidak mengoksidasi
ketika terkena udara, yang menjadikannya pilihan tepat untuk perhiasan. Dan seiring dengan
berkembangnya teknologi, bukan hal yang tidak mungkin platinum akan terus mengalami
peningkatan permintaan karena kualitasnya yang baik. Namun di kuartal tahun 2020, platinum
mengalami penurunan harga yang sangat drastis, menjadikan platinum logam yang paling tinggi
penurunannya. Ini dikarenakan adanya pandemic covid-19 di seluruh negara, yang menyebabkan
hampir seluruh negara mengalami Lockdown yang membuat perindustrian mengalami mati suri yang
berakibat terhadap permintaan platinum yang melemah.

Anda mungkin juga menyukai