Anda di halaman 1dari 10

Dr. Ade Zuhrotun, M.Si., Apt.

Departemen Biologi Farmasi


Fakultas Farmasi UNPAD
2020
Herbarium merupakan koleksi tanaman yang
diawetkan dalam bentuk kering atau basah.

Fungsi dari herbarium secara umum adalah


sebagai pusat referensi utama untuk
identifikasi tumbuhan, sebagai lembaga
dokumentasi karena merupakan koleksi yang
mempunyai nilai-nilai sejarah serta sebagai
pusat penyimpanan data
 Suatu spesimen herbarium dapat
menerangkan distribusi tanaman langka dan
yang sudah punah.

 spesimen dapat digunakan untuk melihat


siklus perubahan iklim. Caranya, dengan
menghitung jumlah karbon yang tersimpan
dalam spesimen dan membandingkannya
dengan keadaan terkini (biomassa karbon)
Pembuatan spesiemen herbarium :
 Yang basah dimasukkan dalam cairan pengawet,
kemudian dimasukkan ke ruang aklimatisasi,
yaitu ruang pendingin dengan suhu -20C
selama 2 x 24 jam. Hal ini dilakukan untuk
mematikan hama.
 Yang kering direndam dalam alkohol 70 %,
dimasukkan ke mesin penggarangan agar air dan
getahnya hilang, dimasukkan ke ruang
aklimatisasi, ditempelkan di atas kertas
spesimen, lalu dimasukkan ke dalam kotak
Perawatan:
 Agar jamur tak mudah tumbuh, semua spesimen
dimasukkan ke ruang koleksi bersuhu 16 C
 Setahun sekali, fumigasi dilakukan agar tak ada
hama.
Didirikan pada 1844 oleh Johannes Elias
Teysmann, pakar botani Belanda
Luas lahan 48 ribu m2, Luas total bangunan
12,33 m2
Meliputi empat blok: laboratorium penelitian
mikrobiologi, laboratorium penelitian botani,
gedung Herbarium Bogoriense, serta fasilitas
administrasi
Koleksinya tercatat sebagai yang terlengkap di
Asia Tenggara
Nomor tiga terbesar di dunia
Memiliki 950 ribu spesimen:
18 ribu di antaranya merupakan koleksi tipe.
Adapun sisanya adalah koleksi umum, basah,
karpologi alias biji kering, serta fosil
tumbuhan
Koleksi herbarium tertua:
Asplenium caudatum (1820), pakuan-pakuan
atau pakis
Flora fossilis lavae
(Gunung Merapi,1899)
Flora fossilis javae
 Merupakan salah satu Herbarium yang dimiliki
Badan Litbang Kehutanan. Didirikan tahun 1989
atas kerjasama dengan Rijksherbarium Leiden
dengan Departemen Kehutanan
 Hebarium ini merupakan salah satu herbarium
standar internasional di Indonesia dan terdaftar
secara resmi di Index Herbariorum dunia dengan
akronim WAN
 Lokasi Herbarium berada di kawasan BPTKSDA, Jl
Soekarno Hatta Km 38, jalan lintas Samarinda-
Balikpapan. Secara administratif masuk
Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai
Kartanegara
 Jumlah koleksi (spesimen) tumbuhan yang tersimpan
di Herbarium sampai Desember 2011 adalah 18.774
nomor dengan jenis yang terditerminasi sebanyak
3.741 jenis.

 Spesimen koleksi meliputi jenis pohon, perdu,


tumbuhan merambat, terna, epifit, pakis-pakisan dan
tumbuhan parasit.

 Terdapat tiga koleksi jenis tumbuhan parasit yang


tersimpan di Herbarium, yakni Rafflesia pricei Meijer,
Rhizanthes lowii (Becc), Harms (Rafflesiaceae),
Balanophora papuana Schleccther (Balanophoraceae).
 Herbarium Bandungense-SITH ITB
 Herbarium Jatinangor- Departemen Biologi
FMIPA UNPAD
 Herbarium universitas lain

Catatan:
lihat video mengenai herbarium yang
disertakan dengan materi ini, agar lebih jelas.
http://www.krbogor.lipi.go.id/id/isirow/isi_sta
tis/58.html
http://balitek-ksda.or.id/herbarium-bli-
koleksi-specimen-flora-pohon-hutan-
terlengkap-di-indonesia/
http://www.vivaborneo.com/?p=22961
http://www.forda-
mof.org/index.php/berita/post/2166
https://www.youtube.com/results?search_quer
y=mounting+specimen+herbarium

Anda mungkin juga menyukai