Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

MIKROMERITIKA
Selasa, 30 April 2019
Shift C, Kelompok 3
Selasa, 07.00-10.00 WIB
Asisten Lab: 1. Feris Dzaky
2. Nadiatul Khaira Y.

Nama NPM Pembagian Tugas


Rekianarsyi 260110180098 Pendahuluan
Aida Roja Fadlilah 260110180099 Pembahasan
Wanda Raihana D. 260110180100 Pembahasan
Christina Damayanti 260110180101 Metode
Syaffa Az Zahra 260110180103 Pendahuluan
Michelle Eka Putri 260110180104 Hasil, Lampiran Foto
Fiqri Taufiq Rizaldi 260110180105 Hasil, Lampiran Foto
Nabilah Azka Nihlah 260110180106 Editor, Cover, Abstrak
Viona Calista 260110180107 Simpulan , Perhitungan
Annisa Nur R. 260110180108 Pembahasan
Adinda Niki Kartika 260110180118 Simpulan , Perhitungan

LABORATORIUM KIMIA FISIKA


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2018
MIKROMERITIKA
Rekianarsy1, Aida Roja Fadlilah1, Wanda Raihana1, Christina Damayanti1,
Syaffa Az Zahra1, Michelle Eka Putri1, Fiqri Taufik Rizaldi1, Nabilah Azka
Nihlah1, Viona Calista1, Annisa Nur Rahmayanti1, Adinda Niki Kartika1
Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi UNPAD, Jatinangor

ABSTRAK
Mikromeritika merupakan ilmu dan teknologi mengenai partikel kecil. Prinsip yang
digunakan pada mikromeritika yaitu kerapatan partikel sejati, daya alir dan sudut
istirahat, dan kerapatan curah dan kerapatan mampat. Daya alir partikel yaitu untuk
menentukan laju aliran serbuk melalui celah lingkaran yang dipasangkan pada dasar
wadah silinder. Kerapatan sejati merupakan kerapatan tahan padat sebenarnya dapat
ditentukan dengan piknometer. Kerapatan curah dan kerapatan mampat bergantung
pada distribusi ukuran bentuk dan kecenderungan untuk lengket dengan sesamanya.
Sampel yang digunakan dalam praktikum ini adalah asetosal, amprotab, dan starch
1500. Kecepatan pengadukan juga berpengaruh pada ukuran partikel, dimana semakin
cepat pengadukannya maka partikel yang dihasilkan semakin kecil.
Kata Kunci : Mikromeritika, kerapatan sejati, kerapatan curah dan mampat, daya alir
partikel

ABSTRACT
Mikromeritika is the science and technology on small particles. The principle used in
the mikromeritika i.e. the particle density, power drift and angle of repose, and bulk
density and density of compressible. Power flow of particles to determine the flow
rate of the powder through a slit at the base circle of the paired cylindrical containers.
True density is the density of solid resistant can actually be defined with piknometer.
Bulk density and density distribution depends on the size of the compressible shape
and the tendency for sticky with their neighbour. The sample used in this lab course is
asetosal, amprotab, and starch 1500. Stirring speed also affects particle size, where the
faster pengadukannya then the resulting particle is getting smaller.
Key words: Mikromeritika, bulk density, true density and compressible flow, power
of the particle

1
PEDAHULUAN Dalam keadaan seperti itu, tidak ada
Ilmu dan teknologi partikel kecil
garis tengah yang unik. Maka dari itu,
diberi nama mikromeritik oleh Dalla
harus dicari jalan tengah untuk
Valle. Disperse koloid diberikan oleh
menggunakan suatu garis tengah bulatan
partikel yang terlalu kecil untuk dilihat
yang ekuivalen, yang menghubungkan
dengan mikroskop biasa, sedang partikel
ukuran partikel dan garis tengah bulatan
emulsi dan suspense farmasi serta
yang mempunyai luas permukaan yang
serbuk halus berada dalam jangkauan
sama seperti partikel yang diperiksa
mikroskop optic. Partikel yang
(Martin, 2008).
mempunyai ukuran serbuk lebih kasar,
Untuk memulai setiap analisis
granul tablet, dan garam granular berada
ukuran partikel, harus diambil dari
dalam kisaran ayakan (Martin, 2008).
umumnya dalam jumlah bahan besar
Mikromeritika merupakan ilmu
(ditandai dengan jumlah dasar) suatu
dan teknologi mengenai partikel kecil.
contoh yang represetatif. Oleh karena itu,
Pengetahuan dan control ukuran partikel
suatu pemisahan bahan awal dihindari
penting dalam ilmu farmasi dan material.
karena suatu pemisahan, contoh yang
Ukuran dan luas permukaan partikel
diambil berupa bahan halus atau bahan
dapat berhubungan dengan sifat fisik,
kasar. Untuk pembagian contoh pada
sifat kimia, dan sifat farmakologi suatu
jumlah awal dari 10-1000 g digunakan
obat-obatan. Secara klinis, ukuran
sebagai pembagi, contohnya adalah
partikel obat dapat mempengaruhi
piring berputar. Pada jumlah dasar yang
pelepasan dari bentuk sediaan yang
amat besar haru sitarik beberapa contoh
diberikan secara oral, parental, rektal,
di mana tempat pengambilan contoh
dan topical. Formulasi yang baik dari
sebaiknya dipilih menurut program acak
suspense, emulsi, baik stabilitas fisik
(Voight, 1994).
dna respon farmakologi juga bergantung
Setiap kumpulan partikel
pada ukuran partikel yang ada dalam
biasanya disebut polidispersi. Oleh
produksi (Signaterdadie, 2009).
karena itu, untuk mengetahui tidak
Ukuran dari suatu bulatan
hanya ukuran dari suatu partikel tertentu,
dengan segera dinyatakan dengan garis
tapi juga beberapa banyak partikel
tengahnya. Tetapi, begitu derajat
dengan ukuran yang sama dalam suatu
ketidaksimetrisan dari partikel naik,
sampel sangatlah diperlukan. Perkiraan
maka bertambah sulit pula untuk
dibutuhkan untuk menentukan kisaran
menyatakan ukuran dalam garis tengah.
ukuran tertentu yang ada dan banyaknya

2
atau berat fraksi dari tiap-tiap ukura Kerapatan sejati merupakan
partikel setelah itu dapat dilakukan kerapatan tahan padat sebenarnya,
perhitungan ukuran ukuran partikel ditentukan dengan helsum piknometer.
rata-rata untuk sampel tersebut (Martin, Helsum piknometer digunakan karena
2008). merupakan lembaran kecil molekul yang
Metode yang paling sederhana mudah menembus rongga terkceil dari
dalam penentuan nilai ukuran partikel pori-pori terbuka (tetapi tidak menyerap
adalah menggunakan pengayak standar. setiap porositas tertutup) (Injac, 2011).
Pengayak terbuat dari kawat dengan Porositas atau rongga (E) dari
ukuran lubang tertentu. Istilah ini (mesh) serbuk didefinisikan sebagai
digunakan untuk menyatakan jumlah perbandingan volume rongga terhadap
lubang tiap inchi linear (Parrot, 1970). volume bulk yang ditempatkan oleh
Banyak metode yang telah serbuk (jumlah volume zat padat itu
dikembangkan untuk meningkatkan sendiri). Volume bulk atau Vb,erupakan
kelarutan suatu kompleks obat. volume yang ditempatkan oleh serbuk.
Mikromeritika merupakan salah satu Porositasnya dinyatakan dalam persen.
metode yang digunakan untuk
й 䍮 tt
meningkatkan kelarutan obat yang
th
berdampak pada peningkatan й 䍮 tt
bioavabilitas oba-obat yang bersifat
(Prarama dan Soekarso, 2012).
hidrofobik (Patil, 2012).
Secara alternatif, resistensi terhadap Mikromimetik sering kali

gerakan partikel terutama untuk didefinisikan sebagai ilmu dan teknologi

serbuk-serbuk granul dengan kohesi tentang partikel yang kecil hal yang

kecil dapat ditentukan dengan termasuk di dalamnya adalah ukuran

menentukan laju aliran serbuk melalui diameter rata-rata, ukuran luas

celah lingkaran yang dipasangkan pada permukaan rata-rata, volume rata-rata

dasar wadah silinder (Lachman, 1989). dan sebagainya. Pengertian ukuran

Partikel bisa terasa keras dan lembut, partikel adalah ukuran diameter rata-rata.

kasar dan pori. Oleh karena itu, (Martin,et al, 1990).

kerapatan partikel ditentukan dengan Formulasi yang berhasil dari setiaap

hati-hati dengan melihat 3 tipe kerapatan sediaan farmasi dari segi kestabilan fisik

nyata, kerapatan mampat, dan kerapatan dan respon farmakologis bergantung

curah (Martin, et. al., 1993). pada ukuran partikel yang dicapai dalam

3
produktersebut. Hal ini karena ukuran alir serbuk berpengaruh pada
partikel penting sekali dalam mencapai peningkatan reprodusibilitas pengisian
sifat aliran yang diperlukan dan ruang kompresi pada pembuatan tablet
pencampuran yang benar dari granul dan dan kapsul sehingga menyebabkan
serbuk (Alfisyah,2014). keberagaman bobit sediaan lebih baik,
Metode paling sederhana dalam demikian pula yang terdapat pada efek
penentuan nilai ukuran partikel adalah farmakologisnya. Waktu alir merupakan
menggunakan pengayak standar. waktu yang diperlukan untuk mengalir
Pengayak terbuat dari kawat dengan dari sejumlah zat yang mengalir dalam
ukuran lubang tertentu. Istilah masih suatu waktu tertentu (Voight, 1994).
digunakan untuk menyatakan jumlah Obat yang digunakan secara oral
lubang tiap inchi linear.(Moechtar, adalah obat yang ditelan walaupun ada
1990). juga yang dilarutkan dalam mulut.
Secara klinik ukuran partikel suatu Bahan obat pada umunya adalah
obat dapat memepengaruhi senyawa oerganik. Oleh karena itu,
pelepasannya dari bentuk-bentuk kelarutan bahan obat dalam konsentrasi
sediaan yang diberikan secara oral, tinggi menjadi persyaratan utama untuk
parental, rektal, dan topikal. Dalam memperoleh kerja terapeutik yang
bidang pembuatan tablet dan kapsul, optimal. (Nelvianti, 2013).
pengendalian ukuran partikel sangat Kecepatan pengadukan juga
penting sekali dalam hal mencapai sifat berpengaruh pada ukuran partikel,
aliran yang diperlukan dan pencampuran dimana semakin cepat pengadukannya
yang benar dari granul dan serbuk maka partikel yang dihasilkan semakin
(Octavia, 2012). kecil (Utama, et al, 2013).
Penurunan ukuran partikel dapat Terdapat 3 jenis kerapatan yaitu
meningkatkan laju adsorbsi dan kerapatan sejati yaitu keraptan itu
berpengaruh pada proses kelarutan. sendiri tanpa adanya ruang intra partikel
Pengurangan ukuran partikel berperan dan porositas. Kedua adalah kerapatan
tidak hanya pada laju penyerapan tetapi granul ditentukan dengan penggantian
juga pada kecilnya derajat kelarutan air raksa yang tidak menjerap ke pori
suatu senyawa. (Gaikwad, 2010). yang lebih kecil dari 10µm. Ketiga
Fluiditas atau sifat alir serbuk adalah kerapatan curah yang bergantung
merupakan faktor kritik dalam produksi pada distribusi ukuran bentuk dan
obat sediaan padat. Hal ini karena sifat

4
kecenderungan untuk lengket dengan Langkah pertama yang dilakukan
sesamanya. (Sinko, 2006). pada penentuan kerapatan sejati adalah
Ada beberapa cara untuk menguji alat dan bahan disiapkan. Kemudian,
kualitas granul atau juga serbuk salah ditimbang piknometer kosong ukuran 25
satunya dengan mengetahui kecepatan ml dan dicatat beratnya. Setelah itu,
alir dari serbuk tersebut. Serbuk atau ditimbang masing masing berat yakni
juga granul dapat dinyatakan sebagai paraffin cair, berat 1 gram sampel dan 1
granul dengan kualitas yang memiliki gram sampel yang telah didispersikan
tingkat mutu yang baik jika memenuhi dengan paraffin cair di dalam
syarat terpenting yaitu jika 100 g dari piknometer. Perlakuan tersebut
granul atau serbuk memiliki waktu alir dilakukan untuk setiap sampel yaitu
yang tidak lebih dari 10 detik dengan amprotab, asetosal dan starch 1500.
kata lain memiliki waktu alir yang Hasil yang diperoleh dari perlakuan
cukup cepat. Penurunan ukuran dari tersebut digunakan dalam melakukan
suatu partikel dapat mempercepat perhitungan kerapatan sejati masing
absorpsi (Ismarani, 2011). masing sampel.
Penentuan Kerapatan Alir dan Sudut
METODE Istirahat
Alat Langkah pertama yang dilakukan
Alat yang digunakan dalam pada penentuan kerapatan alir dan sudut
praktikum mikromeritika ini adalah alat istirahat adalah sampel ditimbang
pengukur kecepatan alir serbuk, alat sebanyak 25 gram. Kemudia, sampel
pemampat serbuk, gelas ukur 100 ml, tersebut dimasukkan pada corong yang
piknometer 25 ml, dan timbangan bawahnya tertutup. Lalu, dibuka tutup
analitik. corong dan dihitung waktu yang
dibutuhkan sampel untuk mengalir
Bahan seluruhnya. Perlakuan tersebut
Bahan yang digunakan dalam dilakukan untuk setiap sampel yaitu
praktikum mikromeritika ini adalah amprotab, asetosal dan starch 1500.
amprotab, asetosal dan starch 1500. Hasil yang diperoleh dari perlakuan
tersebut digunakan untuk melakukan
Prosedur perhitungan sudut istirahat, diameter dan
Penentuan Kerapatan Sejati dengan tinggi onggokan.
Piknometer

5
Penentuan Kerapatan Curah dan Kerapatan dihitung kerapatan curahnya.
Mampat Kemudian,sampel tersebut dimampatkan
Langkah pertama yang dilakukan pada dengan alat pemampat serbuk. Kemudian,
penentuan kerapatan curah dan kerapatan kerapatan mampat dihitung setiap 1 menit, 2
mampat adalah sampel ditimbang sebanyak menit, 3 menit, 4 menit, dan 5 menit.
25 mg. Kemudian, sampel tersebut Perlakuan tersebut dilakukan untuk setiap
dimasukkan ke dalam gelas ukur. Lalu, sampel yaitu amprotab, asetosal dan starch
volume serbuk dalam gelas ukur dicatat dan 1500.

HASIL
Kerapatan Sejati Partikel
No Sampel W1 W2 W3 W4 ρ (g/ml)
1. Asetosal 28,7 20,32 1,003 11,56 0,0835
2. Amprotab 28,7 20,32 1,005 20,72 1,35
3. Strach 1500 28,7 20,32 1,003 14,55 0,12

Kecepatan alir dan sudut istirahat


No Pengulangan Waktu (s) Diameter (cm) Tinggi (cm) Tan
1. 1 2 7,5 1,7 Tan ϴ = 0,45 ; ϴ = 24,2o
2. 2 3 7,5 1,5 Tan ϴ = 0,4 ; ϴ = 21,8 o
3. 3 4 7,5 1,8 Tan ϴ = 0,48; ϴ = 25,6 o
4. Rata-rata 3 7,5 1,67 Tan ϴ = 0,445 ; ϴ =23,98 o

Kecepatan alir dan sudut istirahat amprotab


No Pengulangan Waktu (s) Diameter Tinggi Tan
(cm) (cm)
1. 1 20 8,7 4 Tan ϴ = 0,919 ; ϴ = 42,68 o
2. 2 17 8,5 3,5 Tan ϴ = 0,82 ; ϴ = 39,35 o
3. 3 28 8,8 3 Tan ϴ = 0,68 ; ϴ = 34,2 o
4. Rata-rata 21,67 8,67 3,5 Tan ϴ = 0,8 ; ϴ =38,6 o

Kecepatan alir dan sudut istirahat starch 1500


No Pengulangan Waktu Diameter (cm) Tinggi (cm) Tan
(s)
1. 1 30 9 4,5 Tan ϴ = 1 ; ϴ = 45o
2. 2 32 8,8 4,5 Tan ϴ = 1,02 ; ϴ = 45,56 o
3. 3 32 8,7 4,7 Tan ϴ = 1,08 ; ϴ = 47,2 o
4. Rata-rata 31,33 8,83 4,567 Tan ϴ = 1,03 ; ϴ = 45,8 o

6
Kerapatan Curah dan Kerapatan Mampat
Waktu Volume (ml) Kerapatan (g/ml)
Ketukan Asetosal Amprotab Strach Asetosal Amprotab Strach
1500 1500
0 32 57 47 0,781 0,438 0,532
1 menit (60 ketukan) 29 46 46 0,862 0,5435 0,544
2 menit (120 ketukan) 29 46 45 0,862 0,5435 0,556
3 menit (180 ketukan) 29 46 45 0,862 0,5435 0,556
4 menit (240 ketukan) 29 45 45 0,862 0,556 0,556
5 menit (300 ketukan) 29 45 45 0,862 0,5435 0,556

7
PEMBAHASAN piknometer dan ditimbang kembali. Hal yang
Praktikum kali ini bertujuan untuk sama dilakukan pada sampel asetosal dan
menentukan ukuran partikel secara starch 1500. Sehingga didapatkan kerapatan
mikroskopik, kerapatan partikel dengan sejati sampel yaitu 1,35 untuk sampel
piknometer, kerapatan alir serbuk dan sudut amprotab, 0,0835 untuk sampel asetosal, dan
istirahat, kerapatan curah (ruah, longgar, bulk) 0,12 untuk sampel starch 1500.
dan kerapatan mampat serta sifat aliran Selanjutnya penentuan kecepatan
serbuk. aliran dan sudut istirahat dapat dilakukan
Kerapatan sejati dapat diperoleh dari dengan menggunakan flowtester (alat
massa partikel dibagi volume partikel yang pengukur kecepatan aliran serbuk). Serbuk
tidak termasuk rongga yang terbuka dan sampel sebanyak 25 gram diletakkan dalam
tertutup. Kerapatan sejati (true density) atau ρ, corong alat pengukur kecepatan aliran serbuk
adalah kerapatan bahan padat sebenarnya. yang bagian bawahnya ditutup. Massa sampel
Kerapatan sejati ditentukan secara yang keluar dari alat tersebut dihitung
piknometris. Pada penentuan kerapatan sejati, kecepatan alirannya dengan menghitung
digunakan piknometer kosong yang ditimbang waktu yang diperlukan oleh sejumlah serbuk
beserta dengan penutupnya. Saat untuk turun melalui corong alat penguji
penimbangan, piknometer harus dipegang hingga semua massa serbuk mengalir keluar
dengan tangan yang sudah tertutup sarung dari alat uji. Timbunan serbuk dapat
tangan lateks atau tisu. Hal ini dikarenakan digunakan untuk menghitung sudut istirahat.
pada tangan manusia terdapat partikel atau zat Diameter rata-rata timbunan serbuk dan tinggi
yang dapat menempel pada piknometer dan puncak timbunan serbuk diukur.
mempengaruhi bobot piknometer yang Percobaan ini dilakukan selama tiga
sesungguhnya. Diperoleh hasil massa kali untuk mendapatkan nilai yang lebih
piknometer sebesar 28,70 gram. presisi. Didapatkan rata-rata sudut istirahat
Pada penentuan bobot jenis zat, sampel amprotab yaitu 38,6°; sampel asetosal
piknometer yang bersih ditimbang dan diisi 23,98°; dan sampel starch 1500 sebesar 45,8°.
dengan air suling yang bertindak sebagai Jika melihat dari hasil percobaan, dan
pelarut hingga penuh. Diperoleh sebesar dibandingkan dengan tabel hubungan antara
49,02 gram. Kemudian, sampel amprotab sifat aliran dengan sudut istirahat, maka dapat
sebesar 0,5 gram dimasukkan ke dalam disimpulkan bahwa sifat aliran serbuk

8
asetosal tergolong baik karena sudut 60 ketukan, 2 menit atau setara 120 ketukan, 3
istirahatnya kurang dari 25°, serbuk amprotab menit atau setara 180 ketukan, 4 menit atau
memiliki sifat alir cukup, dan sifat alir starch setara 240 ketukan, dan 5 menit atau setara
1500 sangat buruk, karena sudut istirahatnya 300 ketukan.
lebih dari 40°. Untuk sampel asetosal didapatkan
Untuk menentukan kerapatan curah hasil, yaitu pada waktu 0 menit atau tanpa
dan kerapatan mampat, praktikan ketukan volumenya adalah 32 mL, untuk
menggunakan alat berupa alat tapping density. asetosal yang diberi perlakuan 1 menit
Kerapatan curah ditentukan dengan mengukur mempuyai volume 29 ml. begitu pula untuk
volume serbuk sampel di dalam gelas ukur perlakuan 2 menit, 3 menit, 4 menit, dan 5
dari sejumlah tertentu yang telah ditimbang. menit didapatkan volume asetosal 29 ml.
Didapat data volume milik sampel amprotab Kemudian untuk sampel amprotab
sebesar 57 ml, sampel asetosal sebesar 32 ml, didapatkan hasil 57 ml saat tanpa perlakuan,
dan sampel starch sebesar 47 ml. Dari data, 46 ml untuk perlakuan 1 menit, 2 menit, dan 3
dapat dihitung besar kerapatan curahnya menit, dan 45 ml untuk perlakuan 4 menit dan
dengan rumus ρ = yaitu sebesar 0,438 a menit.

g/ml untuk sampel amprotab; 0,781 g/ml Sedangkan untuk sampel strach 1500

untuk sampel asetosal; dan 0,532 g/ml untuk didapatkan volume 47 ml saat tanpa perlakuan,

sampel starch 1500. 46 ml saat diberi ketukan selama 1 menit, dan

Setelah dilakukan penentuan 45 ml saat diberi perlakuan 2 menit, 3 menit,

kerapatan curah di atas, kemudian ditentukan 4 menit, dan 5 menit.

kerapatan mampat. Kerapatan mampat Dari volume-volume yang hasil

(tapped density) yaitu besar kerapatan yang pengetukan, dapat diperoleh kerapatan dari

diperoleh dari serbuk di dalam gelas ukur masing-masing sampel dengan rumus massa

yang diketuk-ketukkan (dimampatkan) serbuk dibagi volume konstan. Menggunakan

sampai volumenya tetap dengan alat tapping rumus tersebut kerapatan asetosal 0 menit

density. Kerapatan mampat adalah massa adalah 0,781 g/ml dan kerapatan asetosal 2

serbuk dibagi dengan volume serbuk konstan. sampai 5 menit adalah 0,862 g/ml. kemudian

Pada tiga sampel uji, dilakukan variasi kerapatan amprotab 0 menit adalah 0,438

waktu sebagai perlakuan. Waktu yang g/ml, kerapatan amprotab 1 sampai 3 menit

digunakan adalah 0 menit, 1 menit atau setara adalah 0,5435 g/ml dan kerapatan amprotab 4

9
sampai 5 menit adalah 0,556 g/ml. dan untuk antara indeks Carr dengan jenis aliran granul
strach 1500 kerapatan curahnya adalah 0,532 dapat dilihat pada tabel berikut
g/ml, kerapatan saat 1 menit 0,544, dan
kerapatan dari ketuka berdurasi 2 menit Nilai indeks Carr yang didapat pada
sampai 5 menit adalah 0,556. praktikum kali ini adalah asetosal 9,39%,
Dari pengetukan didapatkan kerapatan amprotab 21,2%, dan Strach 1500 4,31%. Jika
curah dan kerapatan mampat. Dan dari situ mengacu pada literature diatas kompresibilitas
bisa dihitung index carr nya yaitu dengan asetosal yang diuji sangat baik,
rumus kompresibilitas amprotab yang diuji cukup.
h й Pada Handbook of Phramaceutical Excipient
й֐ ៶ й 䍮
(HOPE) menyatakan bahwa starch 1500
Dari rumus tersebut didapatkan index
memiloki kompresibilitas yang baik. Dan
carr asetosal 9,39% yang berarti sangat baik.
kompresibilitas starch 1500 yang diuji pada
Amprotab 21,2% atau sedang dan strach 1500
praktikum ini sangat baik.
4,31% atau sangat baik
Dari nilai indeks Carr ini memiliki
Dari data kerapatan curah dan
hubungan dengan sifat aliran serbuk. Semakin
kerapatan mampat tersebut dapat ditentukan
tinggi presentase dari kompresibilitas suatu
nilai indek carr. Indeks carr ditentukan dari
serbuk, maka semakin buruk sifat alir tersebut.
kerapatan curah maupun kerapatan granul
Sifat alir serbuk juga dapat ditentukan dengan
yaitu dengan cara kerapatan mampat
rasio Hausner yaitu dengan cara
dikurangi dengan kerapatn curah, lalu dibagi
membandingkan kerapatan mampat dengan
dengan kerapatan mampat. Kompresibilitas
kerapatan curah. Nilai hausner yang kurang
granul dinyatakan dalam persen. Dalam
dari 1,25 menunjukkan sifat aliran yang baik,
apabila nilai yang didapat lebih dari 1,5 maka
serbuk tersebut memiliki aliran yang buruk.
Pada paraktikum kali ini diperoleh nilai rasio
Hausner untuk asetosal sebesar 1,1; amprotab
sebesar 1,26; Strach 1500 1,045. Dengan
demikian asetosal dan starch 1500
bidang farmasi indeks Carr digunakan untuk
memilikisifat aliran yang paling baik
mengetahui kompresibilitas dalam pembuatan
dibandingkan dengan amprotab.
tablet. Menurut Aulton (1988) hubungan

10
SIMPULAN Polymethacrylyc Acid
1. Dapat menentukan kerapatan partikel Homoparticle Containing
dengan piknometer, yaitu sampel Furasemid. Journal Pharm Res.
asetosal 0,0835 g/ml, sampel amprotab Vol 2 (1): 300-304.
1,35 g/ml dan 1500 0,12 g/ml. Ismarani, P. 2011. Mikroenkapsulasi Ekstrak
2. Dapat menentukan kecepatan alir Formula Pegagan Kumis Kucing
rata-rata sampel asetosal 8,366 g/s sebagai Inhibitor Angiotensin.
dengan sudut istirahat rata-rata 23,98°, Jurnal Agribisnis Dan
sampel amprotab 1,158 g/s dengan Pengembangan Wilayah. Vol 3(3).
sudut istirahat rata-rata 38,6° dan Lachman, et. al. 1989. Teori dan Praktek
sampel starch 1500 0,79 g/s dengan Farmasi Industri Edisi III. Jakarta:
sudut istirahat 45,8° UI Press.
3. Dapat menentukan kerapatan curah Martin, A., Swarbrick, S., dan Cammarata, A.
dan mampat sampel dengan index cair, 1990. Farmasi Fisik. Jilid I. Jakarta:
yaitu 21,2% untuk sampel amprotab UI Press.
(sedang), 9,39% untuk asetosal dan Moechtar. 1990. Farmasi Fisika. Yogyakarta:
4,31% untuk starch (sangat baik) UGM Press.
4. Dapat menentukan sifat alir sampel Nelvianti, H, A. 2013. Pengaruh Ukuran
dengan menggunakan rasio hausner; Partikel Terhadap Solubilisasi
amprotab (sedang), asetosal dan starch Metronidozol dengan
1500 (sangat baik) Menggunakan Biji 3S. Jurnal
Farmasi Analisis. Vol 1.
DAFTAR PUSTAKA Parrot, L. E. 1970. Pharmaceutical
Alfiansyah, S. 2014. Ukuran Partikel Dan Technologi. Mineapolish: Burgess
Sifat Fisik Hasil Olahan Produk Publishing Company.
Samping Pertanian. Available At Octavia, M, D. 2010. Pengaruh Besar Ukuran
http://repository.ipb.ac.Id/handle/12 Partikel Terhadap SifatSifat Tablet
3456789/70997 [Diakses 6 Mei Mettonidotol. Jurnal Farmasi
2018]. Higea. Vol 4.
Gaikwad, A. 2010. Formulation In Vitro Sinko. 2006. Martin’s Physical Pharmacy
Characterization of and Pharmaceutical. 5th edition.

11
BoltmoreL : Lippincott Williams &
Wilkins.
Utama, D., Harjandi. 2013. Pengaruh
Kecepatan Pengadukan Terhadap
Karakteristik Fisik Mikrosfer
Ovalbumin Alginat dengan Metode
Aerosolisasi. Available at
http://www.journal.unair.ac.id/file.
pdf [Diakses 6 Mei 2018].
Voight, R. 1994. Buku Pelajaran Farmasi.
Edisi V. Yogyakarta: UGM Press.

12
LAMPIRAN PERHITUNGAN  Amprotab
lͶr
7.1 Kerapatan sejati 1. =  h
= 0, 919
= 42, 58˚
l har
2. =  ha
 Asetosal
= 0, 82
= 39, 35˚
l r
=
th htt 3. =  h 
al th h ha htt
= 0, 68
= 0, 0835 t = 34, 2˚
l har
Rata-rata =
 Amprotab  h
= 0, 8
= 38, 6˚
th htta
= al th h th htta  Starch 1500
= 1, 35 t 1. =
lͶhar

=1
 Starch 1500 = 45˚
lͶhar
2. =  h 
=
th htt = 1, 02
al th h Ͷhaa htt = 45, 56˚
= 0, 12 t 3.
lͶh r
=  h
7.2 Sudut Istirahat
= 1, 08
= 47, 2˚
lͶha r
= Arc tan Rata-rata =  h 
= 1, 03
 Asetosal = 45, 8˚
l h r
1. = ha
7.3 Kerapatan Curah dan mampat
= 0, 45
 Asetosal
= 24, 2˚
l har
2. = ha ah t  
0 =
= 0, 4 = 0, 781
= 21, 8˚
l h r
3. = ha =
ah t  
5
= 0, 48 = 0, 862
= 25, 6˚  Amprotab
l h r
Rata-rata = ha
ah tt
= 0, 445 0 = a
= 23, 98˚ = 0, 438

13
th 
th  
= 1,1  sifat alir baik
ah tt
3 = Ͷ 3. Starch 1500
= 0, 5435 thaa
= 1,045  sifat alir baik
tha
ah tt
5 = Ͷa
= 0, 556 7.6 Kecepatan Alir

 Starch 1500 g/detik

ah t 1. Asetosal
0 = Ͷ aht  
= 0, 532  Kecepatan alir = = 12,549

ah t g/s
2 = Ͷ aht  
= 0, 544  Kecepatan alir = = 8,366

ah t g/s
5 = Ͷa aht  
= 0, 556  Kecepatan alir = Ͷ
= 6,2745

g/s
7.4 Index Cair
h t
%= x 100%
2. Amprotab
haa hthͶ  
1. % Amprotab = thaa
x 100%  Kecepatan alir =
ah t
= 1,255
t
= 21,2% (sedang) g/s
th  hth  
2. % Asetosal = th 
x 100%  Kecepatan alir =
ah t
= 1,47 g/s
= 9,39% (sangat baik) ah t
 Kecepatan alir =  
= 0,89 g/s
thaa htha
3. % Starch = thaa
x 100% ah t
 Rata-rata = h
= 1,158 g/s
= 4,31% (sangat baik)

3. Starch 1500
7.5 Rasio Hausner
aht
 Kecepatan alir = t
= 0,834 g/s
й֐ aht
 Kecepatan alir = = 0,781 g/s
1. Amprotab
aht
thaa  Kecepatan alir = = 0,781 g/s
thͶ  
= 1,26  sifat alir sedang
aht
 Rata-rata = = 0,79 g/s
2. Asetosal h

14
LAMPIRAN FOTO

Mengalibrasi piknometer dan Telah dilakukan penimbangan Telah dilakukan penimbangan


didapatkan hasil penimbangan pada piknometer yang pada piknometer yang
0.185 gram berisikan asetosal dengan berisikan strach 1500 dengan
bobot 4.026 gram bobot 4.325

Telah dimampatkan Serbuk Telah dilakukan penimbangan Telah dilakukan penimbangan


dealat tapping destiny dan pada piknometer yang pada piknometer yang berisi
diberi variasi ketukanngan berisikan air dengan bobot air dan amprotab dengan bobot
4.902 gram 4.942 gram

15
Telah ditimbang Starch 1500 Telah ditimbang asetosal Telah ditimbang amprotab
dengan bobot 25.021 gram dengan bobot 25.018 gram dengan bobot 25.003 gram

16

Anda mungkin juga menyukai