Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN SEMENTARA Nama : Jati Pratiwi

PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI DASAR NIM : 1911102415047


PROGRAM STUDI S1 FARMASI UMKT Kelas : D / Semester 4
Kasus : Asma (Kelompok 2)

PHARMACIST’S PATIENT DATA BASE


LEMBAR PEMANTAUAN PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien : an. Reza


Jenis Kelamin : Laki-laki
Ruang : UGD RS Ibu dan Anak
Umur : 10 bulan
BB/TB : 10 kg
Tanggal MRS : 13 maret 2021
Diagnosa : Eksaserbasi Acute severe Asthma bronchiale
Alergi :

II. SUBYEKTIF (saat MRS)


2.1 Keluhan Utama (Chief Complaint) :
Reza mengalami demam 37,8℃, selama 3 hari sesak nafas, batuk tanpa dahak selama 5
hari, dan salesma.

2.2 Riwayat Penyakit Sekarang (History of Present Illness)


Hasil dari pemeriksaaan dokter, an. Reza mengalami Eksaserbasi Acute severe Asthma
bronchiale

2.3 Riwayat Penyakit Terdahulu (Past Medical History)


Asma

Pharmacist’s Patient Data Base


Prodi S1 Farmasi UMKT Page 1
2.4 Riwayat Penyakit Keluarga (Family History)
-

2.5 Riwayat Sosial (Social History)


-

Pharmacist’s Patient Data Base


Prodi S1 Farmasi UMKT Page 2
III. OBYEKTIF
3. 1 Pemeriksaan Tanda Vital
Tanggal
Parameter Nilai
Normal
TD 120/80
mmHg
Suhu 36℃-
37℃
Nadi 60–80x
RR 12 – 20
x/menit

3. 2. Pemeriksaan Kondisi Klinis


Tanggal
Kondisi Klinis
13/3/21
Demam 37,8 ℃ √
3 hari sesak nafas √
Batuk tanpa dahak selama 5 hari √
Salesma √
Eksaserbasi Acute severe Asthma √
bronchiale
Asma √

Pharmacist’s Patient Data Base


Prodi S1 Farmasi UMKT Page 3
3. 3. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan

Eritrosit 4,0 – 5,0 (P)


Juta/µL
(Sel Darah Merah) 4,5 – 5,5 (L)
Hemoglobin (Hb) 12,0 – 14,0 (P)
g/dL
13,0 – 16,0 (L)
Hematokrit 40 – 50 (P)
%
45 – 55 (L)
Dst
IV. ASSESMENT
4.1 Terapi Pasien
Tanggal
Nama Obat Rute Dosis Frekuensi

Nebulizer agresi Nasal 1 respule


Ceftriaxon inj IV 2x1g
(intra vena)
Cortidex inj IV 3 x ½ amp
(intra vena)
O2 (oksigenasi) Nasal 2L/menit

Pharmacist’s Patient Data Base


Prodi S1 Farmasi UMKT Page 4
4.2 Problem Medik dengan Metode SOAP
Problem Subyektif,
Terapi Analisis DRP Rekomendasi Monitoring
Medik Obyektif
Combivent Dilakukan beberapa analisi Pemberian Merekomendasikan Efek samping :
Subjektif : nebulizer sebagai berikut : obat obat : Combivent
Eksaserbasi Reza Diberikan 1 ceftriaxon Pemberian obat nebulizer :
Acute severe respule Obat tidak tepat : yang antisusif untuk - Menyebabkan
mengalami
Asthma secara nasal. Ceftriaxon inj yang diberikan harusnya meredakan gejala mulut kering,
bronchiale demam kepada pasien tidak tepat, tidak batuk kering (tanpa mengantuk
Ceftriaxon inj dikarenakan pasien tidak diberikan dahak). dan gangguan
37,8℃,
diberikan 2 x mengalami infeksi bakteri karena tidak pengelihatan,
selama 3 hari 1 g secara tepat pada Pemberian obat oleh karena
intra vena Penggunaan obat tepat : pasien karena combivent diganti itu harus
sesak nafas,
(iv) Pemberian combivent tidak ada dengan Budesonide pemberian
batuk tanpa nebulizer kepada pasien yang infeksi pMDI + dengan dengan dosis
Cortidex inj mengalami Eksaserbasi Acute bakteri dosis 200 mcg yang tepat.
dahak selama
diberikan 3 ½ severe Asthma bronchiale (terapi tanpa - Pada
5 hari, dan x amp akan tetapi untuk pasien dalam indikasi) Pemberian obat pemberian
Diberikan kategori anak perlunya yang mengandung : cortidex
salesma.
secara intra pengurangan dosis obat Indikasi pada Isothipendyl hcl injeksi pada
Penyakit vena (iv) tersebut. pasien tidak dan bayi terlalu
diterapi. acetaminophen, berlebihan
terdaluhu nya
O2 Tepat jenis obat : Phenylephrine hcl (overdosis)
an. Reza (oksigenasi) Jenis obat yang diberikan tepat (NIPE drops) 3 x sehingga
2L/menit yaitu Combivent nebulizer dan 0,25 ml tetes. diperlukan
menderita
Diberikan O2 (oksiginase) kepada pasien terapi dosis
Asma secara nasal asma. Dan penggunaan Pemberian obat obat yang
cortidek inj kepada pasien Cortidex injeksi tepat
untuk batuk kering (radang) 0,5 mg pada bayi. -
Objektif :
Hasil dari
pemeriksaaan

Pharmacist’s Patient Data Base


Prodi S1 Farmasi UMKT Page 5
dokter, an.
Reza
mengalami
Eksaserbasi
Acute severe
Asthma
bronchiale
Suhu :
37,8℃

Pharmacist’s Patient Data Base


Prodi S1 Farmasi UMKT Page 6
V. PLAN (KESIMPULAN REKOMENDASI DAN MONITORING)

Jadi pada kasus kali ini dapat disimpulkan bahwa pengobatan asma bertujuan untuk
menghentikan serangan asma secepat mungkin serta mencegah serangan berikutnya ataupun
bila timbul serangan kembali diusahakan agar serangannya tidak berat.

Merekomendasikan obat terapi farmakologi :


Pemberian obat antisusif untuk meredakan gejala batuk kering (tanpa dahak).

Pemberian obat combivent diganti dengan Budesonide pMDI + dengan dosis 200 mcg

Pemberian obat yang mengandung :


Isothipendyl hcl dan acetaminophen, Phenylephrine hcl (NIPE drops) 3 x 0,25 ml tetes.

Pemberian obat Cortidex injeksi 0,5 mg pada bayi.

Pada terapi Non-farmakologi kali ini terapi yang diberikan pada pasien bayi yang
mengalami batuk kering (antitusif) dikompres dengan air hangat dan diberikan air susu ibu
(ASI).

Pada penggunaan obat combivent nebulizer menyebabkan mulut kering, mengantuk dan
gangguan pengelihatan, oleh karena itu harus pemberian dengan dosis yang tepat.

Pharmacist’s Patient Data Base


Prodi S1 Farmasi UMKT Page 7
DAFTAR PUSTAKA

Melyana, AfriasSarotama. 2019. Implementasi Peringatan Abnomalitas Tanda-tanda Vital pada


Telemedicine Workstation. TINF – 009. p-ISSN : 2407 -1846. e- ISSN : 2460-8416.
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Lestari, Siti, Siti Handayani, Herman Bakri. 2018. Kefektifan Pemberian Nebulizer Terapi
Combivent dan Terapi Bisolvon Terhadap Patensi Jalan Nafas pada Pasien Asma
Bronkial Diruang IGD BBKM Makasar. Politeknik Kemenkes Surakarta.

Samarinda, 13 Maret 2021

Praktikan

Pharmacist’s Patient Data Base


Prodi S1 Farmasi UMKT Page 8
(Jati Pratiwi)

LAMPIRAN

Pharmacist’s Patient Data Base


Prodi S1 Farmasi UMKT Page 9
Pharmacist’s Patient Data Base
Prodi S1 Farmasi UMKT Page 10
Pharmacist’s Patient Data Base
Prodi S1 Farmasi UMKT Page 11

Anda mungkin juga menyukai