Anda di halaman 1dari 25

111 1.

Na =

Menurut Taswan (2010),


likuiditas bank dapat
diartikan sebagai
kemampuan bank
dalam memenuhi
kemungkinan penarikan
simpanan dan kewajiban
lainnya dan atau memenuhi
kebutuhan masnyarakat
berupa kredit dan
penempatan lainnya.
Kewajiban tersebut sering
diartikan sebagai hutang.
Pengertian ini berlaku pada
perusahaan non bank
yang memandang
kewajiban riil saja yang
tercermin di sisi pasiva
pada neraca. Pada
lembaga perbankan,
persoalan likuiditas adalah
persoalan pada dua sisi
neraca bank. Sebagai
lembaga kepercayaan,
bank harus sanggup
menjalankan fungsinya
sebagai penghimpun dana
dan sebagai penyalur
dana untuk memperoleh
profit yang wajar.
Likuiditas adalah faktor
lain yang dapat
menentukan tingkat
kinerja bank. Likuiditas
mengacu pada kemampuan
bank untuk memenuhi
kewajibannya, terutama
dari deposan. Rasio
likuiditas memiliki
pengaruh bagi kinerja
suatu bank, rasio ini
merupakan rasio yang
paling
dominan dilihat investor
dalam mengkaji kondisi
keuangan, karena analisis
rasio ini dianggap
sebagai bentuk penentu
penting pada profitabilitas
bank (Lipunga, 2014).
Menurut Dang (2011),
tingkat yang memadai dari
likuiditas berhubungan
positif dengan
profitabilitas bank. Rasio
keuangan yang paling
umum mencerminkan
posisi likuiditas bank atas
simpanan nasabah
terhadap total aset dan
jumlah pinjaman kepada
simpanan nasabah.
Likuiditas di sisi lain
ditemukan memiliki
pengaruh yang tidak
signifikan terhadap
profitabilitas
(Athanasoglou et al, 2005).
Capital
Modal merupakan salah
satu faktor bank spesifik
yang mempengaruhi
tingkat
profitabilitas bank. Modal
adalah jumlah dana yang
tersedia untuk mendirikan
suatu
perusahaan dan modal ini
digunakan untuk
membelanjai aktivitas di
dalam perusahaan
(Athanasoglou et al, 2005).
Selain itu, permodalan
bank yang lebih besar
dapat mengurangi
kemungkinan distress
(Diamond, 2000). Namun,
bukan tanpa kelemahan
yang menyebabkan
lemahnya permintaan
kewajiban, tetapi tidak
lain dari kecukupan
modal perusahaan. Dana
modal adalah tingkat modal
yang diperlukan oleh bank
untuk memungkinkan
mereka menahan
risiko seperti kredit, pasar,
dan risiko operasional
(Lipunga, 2014).
Menurut Dang (2011),
kecukupan modal dinilai
berdasarkan rasio
kecukupan modal
(CAR). Rasio kecukupan
modal menunjukkan
kekuatan internal bank
untuk menahan kerugian
selama krisis. Rasio
kecukupan modal
berbanding lurus dengan
ketahanan bank terhadap
situasi
krisis. Kecukupan modal
memiliki hubungan positif
dan memiliki efek
langsung pada
profitabilitas bank dengan
menentukan ekspansi
yang berisiko namun
menguntungkan bagi
bank (Sangmi dan Nazir,
2010).

106 Jurnal Manajemen dan


Pemasaran Jasa
Vol . 9 No. 1 2016
Management Efficiency
Management efficiency
merupakan salah satu
faktor internal utama yang
menentukan
profitabilitas bank
(Lipunga, 2014). Hal ini
sering dinyatakan secara
kualitatif melalui evaluasi
subjektif dari sistem
manajemen, disiplin
organisasi, sistem kontrol,
kualitas staff, dan lain-lain.
Namun, beberapa rasio
keuangan dari laporan
keuangan bertindak
sebagai proxy untuk
efisiensi
manajemen. Kemampuan
suatu manajemen untuk
menggunakan sumber
daya secara efisien,
memaksimalkan
pendapatan, mengurangi
biaya operasi dapat
diukur dengan rasio
keuangan.
Salah satu rasio ini
digunakan untuk
mengukur kualitas
manajemen operasi
terhadap
profitabilitas (Ilhomovich,
2009 ; Sangmi dan Nazir,
2010).
Lipungga (2014)
menjelaskan bahwa
terdapat hubungan
signifikan antara
management
efficiency dengan
profotabilitas. Pendapat
lain dalam management
efficiency dan
profitabilitas
akan berhubungan negatif
dengan profitabilitas
(Alkhatib dan Harsheh,
2012). Dalam hal ini,
kualitas manajemen
efisiensi yang baik, akan
menentukan tingkat
keberhasilan suatu bank.
Dalam penyempurnaan
variabel dalam penelitian,
peneliti dapat
menambahkan variabel
seperti variabel produk
domestik bruto, inflasi dan
suku bunga (Ongore, 2013).
Rerangka Konseptual
Profitabilitas merupakan
ukuran dalam persentase
yang digunakan untuk
menilai sejauh
mana perusahaan mampu
menghasilkan laba pada
tingkat yang dapat diterima
(Sangoi, 2011).
Lipunga (2014)
menggunakan size,
liquidity, capital dan
management efficiency
sebagai variabel
independen untuk melihat
penentu profitabilitas di
bank umum. Profitabilitas
dapat diukur
dengan Return on Asset
(ROA), indikator ini salah
satu bentuk dari rasio
profitabilitas untuk
mengukur kemampuan
perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan
menggunakan total aktiva
yang ada dan setelah
biaya modal dikeluarkan
dari analisis (Ongore,
2013). Selain itu Earning
Yield (EY) juga
merupakan indikator
dalam pengukuran
profitabilitas yang
digunakan untuk
melihat seberapa besar
profitabilitas yang telah
dihasilkan (Sangoi, 2011).
Alkhatib dan Harsheh
(2012) berpendapat
bahwa terdapat hubungan
positif dan
korelasi yang signifikan
antara ROA dengan size,
capital, dan liquidity.
Sementara itu,
management efficiency
ditemukan secara
signifikan berhubungan
negatif dengan ROA.
Penelitian lainnya oleh
Alkhatib dan Harsheh,
(2012) menunjukkan hasil
positif yang kuat dan
hubungan yang signifikan
antara EY dengan
management efficiency. Di
sisi lain size dan liquidity
memiliki hubungan positif
lemah dan capital memiliki
hubungan negatif dengan
EY.
Berdasarkan faktor-faktor
di atas yang dapat
mempengaruhi
profitabilitas bank, maka
dapat digambarkan
kerangka konseptualnya
sebagai berikut :
1. Jenis strategi apakah (kepemimpinan biaya atau diferensiasi) yang diikuti Calvin Klein
pada saat ini?
Jawab :
Jenis strategi yang diikuti Calvin Klain (CK) pada saat ini yaitu Strategi Kepemimpinan
Biaya dengan menerapkan strategi nilai terbaik (best-value) dengan menawarkan produk
Calvin Klain (CK) yang identik dengan pakaian dan aksesori, supermodel dan peragaan
busana kelas atas. CK memiliki citra kualitas dan gaya kepada konsumen dengan harga
yang terbaik dan tersedia di pasar. Tujuan Calvin Klain (CK) bekerjasama dengan
Wanarco dan menerapkan Strategi Kepemimpinan Biaya yaitu untuk mendapatkan pasar
yang lebih besar dan meraih keunggulan dalam penjualan produk kelas atas dengan harga
yang kompetitif dan berbeda dengan pesaing.

Berikan komentar Anda mengenai akan menjadi seberapa efektifkah hubungan dengan
Warnaco
Jawab :
Menurut pendapat saya kerjasama Calvin Klain (CK) dengan Wanarco akan terjalin
hubungan efektif antar keduanya karena kerjasama yang dijalin telah memberikan
keuntungan antara kedua belah pihak.Keuntungan yang didapatkan Calvin Klain (CK)
yaitu menerima royalti atas setiap hasil penjualan yang dilakukan oleh Warnaco, selain
itu Calvin Klain juga mendapatkan keuntungan dengan bekerjasama dengan Wanarco
produk ini dapat dikenal masyarakat luas. Sedangkan, keuntungan yang didapatkan oleh
Wanarco yaitu sukses menjalankan bisnisnya dengan merek Calvin Klain (CK) melalui
suatu strategi penjualan (ritel), produk Calvin Klain (CK) yang dikenal produk kelas atas
dan berkualitas bagi masyarakat dapat dibeli dengan harga diskon dan dengan adanya
kerjasama tersebut Wanarco mendapatkan pasar yang luas dan keuntungan yang besar.

2. Jelaskan secara singkat 8 hingga 10 faktor-faktor penentu kesuksesan untuk bank ini
Jawab :
1. Kesadaran dan Komitmen Manajemen Bank Komersial
Manajemen bank komersial harus mimiliki kesadaran dan komitmen yang baik dalam
hal penerapan ketentuan kebijakan bank komersial. manajemen puncak perlu
menunjukkan Kepemimpinan dan komitmen terhadap sistem manajemen kepatuhan
dengan:

a. Menyiapkan dan menjunjung nilai inti organisasi;


b. Memastikan kebijakan kepatuhan dan sasaran kepatuhan disiapkan dan selaras
dengan nilai, sasaran, dan arahan strategis organisasi (lihat 6.2); RSNI ISO
19600:2018;
c. Memastikan kebijakan, prosedur, dan proses untuk mencapai sasaran kepatuhan
dikembangkan dan diterapkan untuk mencapai sasaran kepatuhan;
d. Memastikan sumber daya yang diperlukan untuk sistem manajemen kepatuhan
tersedia, dialokasikan, dan ditugaskan;
e. Memastikan integrasi persyaratan sistem manajemen kepatuhan dengan proses
bisnis organisasi;
f. Mengomunikasikan pentingnya sistem manajemen kepatuhan yang efektif dan
pentingnya kepatuhan terhadap persyaratan sistem manajemen kepatuhan;
g. Mengarahkan dan mendukung orang-orang untuk berkontribusi terhadap efektivitas
sistem manajemen kepatuhan;
h. Mendukung peran manajemen lain untuk menunjukkan kepemimpinan pada area
tanggung jawab kepatuhan mereka;
i. Memastikan keselarasan antara sasaran operasional dengan kewajiban kepatuhan;
j. Menyiapkan dan memelihara mekanisme akuntabilitas, termasuk pelaporan tepat
waktu terhadap masalah kepatuhan, termasuk ketidakpatuhan;
k. Memastikan sistem manajemen kepatuhan mencapai hasil yang diharapkan;
l. Mendorong peningkatan berkelanjutan.

2. Ketersediaan SDM (Sumber Daya Manusia) yang Mempuni


Bank pada dasarnya akan merekrut karyawan yang mempunyai kemampuan dan
kompeten yang sesuai dengan standar hal ini dimaksudkan agar bank tersebut dapat
bersaing dengan bank lainnya karena memiliki keteesediaan sumber daya manusia
yang mempuni di bidangnya.

3. Prosedur Pelaksanaan Operasional dan Bisnis yang Lengkap dan Detail


Dalam melaksanakan tugasnya setiap karyawan dalam berbagai divisi memiliki
panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau
perusahaan berjalan dengan lancar.

4. Sistem dan Teknologi yang Mendukung


Sebuah bank akan dikatakan sukses apabila dalam pelaksanaan proses berjalannya
bank menggunakan sistem dan teknologi yang mendukung agar segala sesuatu dapat
berjalan dengan baik dan selaras.

5. Struktur Organisasi yang Memadai


Sebuah bank dapat dikatakan sukses apabila setiap komponen yang ada dalam
struktur organisasi menjalankan tugas sesuai dengan semestinya.

6. Budaya Kerja
Budaya kerja menjadi sangat penting dalam keberlanjutan sebuah bank misalnya bank
memberikan penghargaan atau motivasi bagi karyawan yang telah bekerja keras
dalam menjalankan tugas.

7. Strategi Segmentasi Pasar dan Jaringan Kantor


Strategi segmentasi pasar yang umum dilakukan setiap bank yaitu segmentasi
kebutuhan pelanggan atau customer jadi disini bank memberikan pelayanan kepada
pelanggan sesuai dengan apa yang ia butuhkan.

8. Inovasi Instrumen Keuangan


Tindakan menciptakan instrumen keuangan baru serta teknologi , institusi ,
dan pasar keuangan baru. Inovasi keuangan terbaru termasuk dana lindung
nilai , ekuitas swasta , turunan cuaca , produk terstruktur ritel , dana yang
diperdagangkan di bursa , kantor multi-keluarga , dan obligasi syariah
( Sukuk ). Sistem shadow banking telah melahirkan serangkaian inovasi keuangan
termasuk produk sekuritas yang didukung hipotek dan kewajiban hutang yang
dijamin (CDO). 

Pertimbangkan bagaimana sebuah bank seukuran ini dapat tetap kompetitif dan sukses
Jawab :
Cara yang dapat dilakukan agar Bank Komersial yang hanya beroperasi pada wilayah
regional dapat tetap kompetitif dan sukses.
Pertama Promosi yang dilakukan pihak bank. Ada berbagai macam promosi yang
diterapkan bank komersial baik promosi secara offline maupun online.
Kedua Pelayanan yang memuaskan untuk dapat bersaing dengan bank lain diantaranya
kenyamanan dalam hal parkir para nasabah yang aman dan luas, pelayanan dari
security yang ada depan pintu kantor yang membukakan dan menutup pintu
ketika ada nasabah datang. Mulai dari petugas parkir hingga karyawan dan
karyawati yang ada di dalam kantor memberikan pelayanan yang memuaskan
kepada nasabahnya.akan memeberikan daya tarik tersendiri bagi nasabah untuk
tetap menabung di bank tersebut.
Ketiga Produk perbankan yang lengkap dengan memberikan layanan terbaik bagi
nasabah, sesuai dengan kebutuhan konsumen. Seperti nasabah yang
dimanjakan dengan sistem bertransaksi secara online dengan internet banking
yang mudah dan cepat.
Buatlah sebanyak satu halaman mengenai garis besar pernyataan ketrampilan dan program
pelatihan yang diminta oleh atasan anda Buatlah uraian jabatan yang singkat dan spesifik
untuk seorang karyawan baru di bidang keuangan pada bank tersebut
Jawab :

Program Pelatihan :

1. ODP (Officer Development Program )

Merupakan program dari bank yang di siapkan untuk (fresh graduet) yang
difungsikan untuk kader-kader pemimpin bank yang akan mendukuki
jabatan yang strategis. ODP biasanya dilakukan di jalur rekrutmen.
2. SDP (Staff Development Program)

Program yang dipersiapkan bagi karyawan yang dipersiapkan menjadi


seorang profesional Bankers yang berkompeten. Dalam SDP ada beberapa
materi yang disampaikan yaitu :

 Dasar – dasar Manajemen Risiko

 Akuntansi Perbankan

 Analisa Laporan Keuangan

 God Corporate Governance (GCG)

 Tingkat Kesehatan Bank

1. Teller
Tugas Seorang Teller pada Bank Komersial dapat dijelaskan sevagai berikut :
Memberikan Layanan yang bersifat Finansial kepada Nasabah
Melayani nasabah yang ingin melakukan transaksi perbankan seperti menyimpan
dan mengambil dana yang ada pada suatu akun bank atau nomor rekening. Karena
banyaknya nasabah, maka teller harus cekatan. Dalam menjalankan transaksi
terkadang nasabah khususnya menyimpan dana, akan memakan waktu lebih
apabila uang yang mereka terima tidak dalam keadaan rapi apalagi jika uang
tersebut dalam jumlah yang besar karena sebelum Teller bank menjalankan
transaksi pada system, terlebih dahulu dana yang diterima dihitung dan di cek
keasliannya. Proses merapikan uang ini akan memerlukan waktu dan bisa
membuat nasabah lain yang sedang mengantri menjadi tidak nyaman.

Memastikan Setiap Transaksi yang dijalankan Sudah Benar dan Sama antara Riil
dan System.
Transaksi yang terjadi di Teller bank tercatat atau direkam di suatu system baik
itu penyetoran maupun penarikan dana. Terkadang dalam melakukan penginputan
transaksi dapat terjadi kesalahan yang merugikan teller , kelebihan dan
kekurangan satu digit angka dalam menginput transaksi bisa berakibat fatal. Oleh
karena itu, teller dituntut untuk teliti dalam menjalankan tugasnya.

Memilah Uang berdasarkan Kondisi Layak Edar dan Tidak Layak Edar.
Pada Bank Komersial, uang dibedakan berdasarkan kondisinya yaitu uang layak
edar dan uang tidak layak edar. Uang layak edar akan kembali digunakan untuk
transaksi dan disalurkan ke ATM. Sedangkan yang sudah tidak layak edar akan
disetorkan ke BI untuk diganti. Tugas memilah kondisi uang ini menjadi salah
satu tugas dari seorang teller bank.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas tugas-tugasnya , Teller berkewajiban


utnuk melaporkan hasil kerjanya . laporan itu antara lain :
Laporan Harian
Merupakan laporan setiap Teller kepada Head Teller yang berupa pencatatan
jumlah uang antara system dan tunai yang harus sama.
Laporan Bulanan
Merupakan laporan setiap Teller kepada Head Teller yang berasal dari
rekapan tugas-tugasnya 1 bulan ke belakang , terjadi di akhir bulan.

Sebagai Teller, terdapat kriteria khusus yang harus dimiliki, kriteria itu antara lain
:
Cekatan
Karena banyaknya nasabah, maka teller harus cekatan. Dalam
menjalankan transaksi terkadang nasabah khususnya menyimpan dana,
akan memakan waktu lebih apabila uang yang mereka terima tidak dalam
keadaan rapi apalagi jika uang tersebut dalam jumlah yang besar karena
sebelum Teller bank menjalankan transaksi pada system, terlebih dahulu
dana yang diterima dihitung dan di cek keasliannya. Proses merapikan
uang ini akan memerlukan waktu dan bisa membuat nasabah lain yang
sedang mengantri menjadi tidak nyaman.
Terampil
Pendidikan Minimal d3
Berpenampilan menarik
Teliti dan kompeten
Transaksi yang terjadi di Teller bank tercatat atau direkam di suatu system
baik itu penyetoran maupun penarikan dana. Terkadang dalam melakukan
penginputan transaksi dapat terjadi kesalahan yang merugikan teller ,
kelebihan dan kekurangan satu digit angka dalam menginput transaksi bisa
berakibat fatal. Oleh karena itu, teller dituntut untuk teliti dalam
menjalankan tugasnya.
Tinggi minimal 155 cm untuk wanita dan 160 cm untuk pria
Single (belum menikah) khusus untuk fresh graduate pada saat
perekrutan
Maksimal 25 tahun pada saat perekrutan.
Lulus dalam tes kepegawaian yang terdiri dari 4 tahapan antara lain 1).
Tahap Administrasi 2) Tes Tulis 3)Tes Psikotes 4)Wawancara
5)Kesehatan
Apakah peran etika profesi, jika ada, dalam uraian jabatan? Petunjuk: Gunakan pendekatan
BSC.
Jawab :
Peran Etika Profesi dalam uraian jabatan :

1. Bank wajib memberikan laporan kepada Bank Indonesia seperti, laporan bulanan,
tahuanan maupun yang berkaitan dengan posisi likuiditas bank.
2. Setiap bank wajib mengumumkan Neraca dan Laporan laba-rugi yang sebenarnya
pada tiap-tiap tahun. Sebaiknya diumumkan dimedia cetak agar masyarakat luas
dapat mengetahuinya.
3. Bank-bank juga wajib menjaga kerahasiaan keuangan para nasabahnya.

4. Para petugas bank mempunyai kewajiban untuk tidak membicarakan kondisi


keuangan nasabah, meskipun antar teman sejawatnya diluar kepentingan dinas.
Petugas bank juga harus menjaga dan memelihara arsip-arsip/surat-surat rahasia
antara bank dengan nasabahnya.
5. Dalam hal pembayaran pajak, para bankir harus melaksanakan pemotongan pajak
pendapatan atas gaji, upah atau honorarium para karyawannya serta berkewajiban
membayar pajak perusahaannya.
6. Banka harus menyadari bahwa bagi nasabah, bank merupakan reka kerja yang
diharapkan akan dapat saling membantu di didalam mengembangkan bisnis nasabah.
7. Disamping itu, bank juga mempunyai kewajiban untuk memeberikan nasihat yan
objektif, tidak memihak dan tidak mengikat bagi para nasabahnya.

Anda mungkin juga menyukai