Makalah Lisani
Makalah Lisani
DISUSUN OLEH:
NAMA : LISANI ABDURASID
NIM : 183145106060
KELAS : B
Alhamdulillahirabbil a’lamin, puji syukur saya ucapkan kepada tuhan Yang Maha Esa,
yang telah memberikan saya kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah saya dalam
Saya penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak- pihak yang telah membantu saya
dalam penyusunan makalah ini. Selain itu juga saya meminta maaf, apabila dalam penulisan
terdapat banyak kesalahan, sehingga menjadi kekurangan dalam makalah saya. Dan semua
kekurangan itu datangnya dari saya, sebagai mahkluk- Nya yang tidak sempurna.
saya penulis berharap makalah saya ini dapat menjadi sarana informasi bagi para
pengetahuan saya tersebut, insyaallah meningkat pula derajat saya di mata Sang Pencipta, amin.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................. 2
DAFATAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................................... 5
B. Rumusan masalah................................................................................................................ 6
C. Tujuan.................................................................................................................................. 6
BAB II PEMBAHASAN
1. Perkosaan........................................................................................................................ 7
2. Pelecehan Seksual........................................................................................................... 7
3. Single Parent................................................................................................................... 7
6. Incest............................................................................................................................... 9
7. Home Less...................................................................................................................... 9
11. Pendidikan....................................................................................................................11
12. Upah.............................................................................................................................12
1. Infertilitas.....................................................................................................................12
3
2. PMS (penyakit menular sexsual)..................................................................................13
Gender.................................................................................................................................16
3. Diskriminasi Gender.....................................................................................................19
A. Kesimpulan..........................................................................................................................20
B. Saran....................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................22
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan di Indonesia adalah salah satu hak yang harus dimiliki oleh tiap warga
Tahun 2009 tentang Kesehatan, menetapkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia
dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
hidup masyarakat ke arah yang lebih baik. Di samping itu pula dilakukan perbaikan dan
peningkatan sistem pembiayaan kesehatan sehingga menjadi lebih jelas, sarana dan
Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh dan
bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berhubungan
dengan sistem reproduksi dan fungsi-fungsinya serta proses-prosesnya. Oleh karena itu,
kesehatan reproduksi berarti orang dapat mempunyai kehidupan seks yang memuaskan dan
aman, dan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk bereproduksi dan kebebasan untuk
5
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini
C. Tujuan
6
BAB II
PEMBAHASAN
1. Perkosaan
Adalah hubungan seksual tanpa kehendak bersama, yang dipaksakan oleh satu
pihak kepada pihak lain, yang juga dapat merupakan tindak pseudo seksual yaitu perilaku
seksual yang tidak selalu di motivasi dorongan seksual sebagai motivasi primer,
melainkan berhubungan dengan penguasaan dan dominan, agresi dan perendahan pada
2. Pelecehan Seksual
Adalah perilaku atau tindakan yang mengganggu, melecehkan dan tidak diundang
yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap pihak lain, yang
berkaitan langsung dengan jenis kelamin pihak yang diganggunya dan dirasakan
3. Single Parent
Single parent adalah keluarga yang mana, hanya ada satu orang tua tunggal, hanya
ayah atau ibu saja. Keluarga yang terbentuk bisa tedadi pada keluarga sah secara hukum
maupun keluarga yang belum sah secara hukum, baik hukum agama maupun hukum
pemerintah.
7
4. Perkawinan Usia Muda Dan Tua
inkan bila laki-laki berumur 19 tahun dan wanita berumur 16 tahun. Namun
kehamilan kurang dari perkawinan diij inkan bila laki-laki berumur 21 tahun dan
yang dilakukan bila pria kurang dari 21 tahun dan perempuan kurang dari 19 tahun.
3. Dukungan keluarga. Peran kelu arga sangat banyak mernbantu kell 1,grga
ada.
8
b. Perkawinan usia tua
Adalah perkawinan yang dilakukan bila perempuan berumur lebih dari 35 tahun.
6. Incest
Incest adalah hubungan seksual yang terjadi antar anggota keluarga. Anggota
keluarga yang dimaksud adalah anggota keluarga yang mempunyai hubungan pertalian
darah. Batas pertalian darah paling atas adalah kakek, paling bawah adalah cucu, batas
kesamping adalah keponakan. Keluarga diluar itu bukan termasuk incest. Pelaku biasanya
adalah orang yang lebih dewasa (lebih kuasa) dan korban lebih banyak adalah anak-anak.
Sering terjadi pada anak tiri oleh bapak tiri, menantu oleh mertua, cucu oleh kakeknya.
7. Home Less
Home less atau tuna wisma atau gelandangan adalah orang yang hidup dalam
keadaan tidak sesuai dengan norma di masyarakat setempat, serta tidak mempunyai
tempat tinggal yang tetap diwilayah tertentu dan hidup ditempat umum. Home less
banyak terdapat di kota- kota besar. Kedatangan mereka ke kota besar tanpa didukung
oleh pendidikan dan ketrampilan yang memadai. Biasanya mereka tinggal di empeeran
toko, kolong jembatan, kolong jalan layang, gerobak tempat barang bekas, sekitar rel
9
kereta api, di taman, di tempat umum lainnya. Pekerjaan mereka sebagai pengamen,
Wanita pemakai atau pecandu narkoba biasanya terganggu atau menderita secara
fisik (penyakit), mental (perilaku salah), spiritual (kekacauan nilai2 luhur) dan social
(rusak komunikasi. Pusat rehabilitasi : tempat atau sarana yg digunakan untuk proses
pemulihan atau perbaikan untuk kembali seperti semula missal ketergantungan narkoba,
b. Di dalam panti.
semakin banyak ditemukan penyakit menular seksual. Profesi sebagai pekerja seks
komersial dengan penyakit menular seksual merupakan satu lingkaran setan. Biasanya
10
penyakit menular seksual ini diidap oleh PSK, dimana dalam menjajakan dirinya terhadap
Penyalahgunaan obat dimaksud bila suatu obat digunakan tidak untuk tujuan
mengobati penyakit, akan tetapi digunakan dengan sengaja untuk mencari atau mencapai
B. Narkotika : zat atau obat yang berasal dr tanaman atau bukan tanaman yg dapat
C. Psikotropika : zat atau obat baik alamiah atau sintetik bukan narkotika yg berkhasiat
D. Zat adiktif lainnya adalah ; minuman berakohol bersifat sedative (penenang), hipnotik,
depresan, rokok.
11. Pendidikan
pendidikan membuat wanita kurang peduli terhadap kesehatan. Mereka tidak mengenal
bahaya atau ancaman kesehatan yang mungkin terjadi terhadap diri mereka. Sehingga
walaupun sarana yang baik tersedia mereka kurang dapat memanfaatkan secara optimal
11
karena rendahnya pengetahuan yang mereka miliki. Kualitas sumber daya manusia sangat
12. Upah
bergeser dari pemenuhan kebutuhan pokok saja, menjadi pemenuhan kebutuhan lain,
ekonomi, dimana sering kali status ekonomi menjadi penyebab terjadinya masalah
kesehat an pada wanita. Misalnya banyak kejadian anemia defisiensi fe pada wanita usia
subur yang sering kali disebabkan kurangnya asupan makanan yang bergizi seimbang.
Anemia pada ibu hamil akan lebih memberikan dampak yang bias mengancam
keselamatan ibu.
1. Infertilitas
Ketidaksuburan (infertil) adalah suatu kondisi dimana pasangan suami istri belum
mampu memiliki anak walaupun telah melakukan hubungan seksual sebanyak 2-3 kali
12
seminggu dalam kurun waktu 1 tahun dengan tanpa menggunakan alat kontrasepsi jenis
1. Infertile primer
Berarti pasangan suami istri belum mampu dan belum pernah memiliki anak setelah
b. Infertile sekunder
Berarti pasangan suami istri telah atau pernah memiliki anak sebelumnya tetapi saat
ini belum mampu memiliki anak lagi setelah satu tahun berhubungan seksual
jenis apapun.
hubungan seksual. Penyakit menular seksual akan lebih beresiko bila melakukan
hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal.
wanita, tujuh puluh lima persen pada wanita tahap remaja akhir mengalami
gangguan yang terkait dengan haid terutama pada usia remaja. Lamanya siklus haid,
haid yang tertunda, haid yang tidak teratur merupakan keluhan tersering yang
13
menyebabkan remaja wanita menemui dokter (Sianipar dkk, 2009). Dalam
(2014) diketahui bahwa, remaja yang mengalami siklus haid tidak normal pada siswa
SMU sebanyak (61,8%), sedangkan yang mengalami haid normal sebanyak (38,2%)
(Yassin, 2012; Serly, 2014). Wanita yang mengalami gangguan reproduksi berkaitan
dengan peristiwa haid, ditentukan oleh proses somato-psikis, sifatnya kompleks meliputi
dan mental yang disebabkan oleh pikiran, kecemasan, dan stres. Perempuan dewasa
memperpendek siklus haid. Stres bisa membuat siklus haid terhenti. Adanya
kecemasan bagi wanita (Wulandari, 2010; Mulastin, 2013; Bisma dkk, 2013).
penyakit radang panggul yaitu istilah untuk radang rahim, saluran tuba atau ovarium
didekatnya. PID dapat disebabkan oleh virus, jamur dan parasit, namun kasus yang paling
banyak ditemui adalah disebabkan oleh infeksi bakteri. PID hanya menyerang pada kaum
wanita, dan dapat menyebabkan kemandulan. Gejala yang umum terjadi adalah
keputihan, rasa nyeri saat BAK, nyeri perut atau panggul, sakit saat hubungan seksual
14
atau pendarahan pada siklus menstruasi. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan
antibiotik. Segera periksa ke dokter jika anda menemukan gejala itu. Pengobatan yang
reproduksi wanita.
merupakan suatu kondisi dimana pasangan tidak menghendaki adanya proses kelahiran
dari suatu kehamilan. Kehamilan ini bisa merupakan akibat suatu prilaku
Aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan atau biasa disebut keguguran, kehamilan yang tidak diinginkan sebagian besar
aborsi adalah identik dengan pembunuhan karena janin dianggap sebagaiu makhluk yang
bernyawa.
Hormone Replacement Therapy (HRT) atau Terapi Sulih Hormon (TSH) adalah
perawatan medis yang menghilangkan gejala-gejala pada wanita selama dan setelah
menopause untuk menggantikan hormone yang kurang kadarnya karena tidak diproduksi
15
C. Skrining Untuk Keganasan Sistemik
Skrining, dalam pengobatan, adalah strategi yang digunakan dalam suatu populasi
untuk mendeteksi suatu penyakit pada individu tanpa tanda-tanda atau gejala penyakit itu.
Tidak seperti apa yang biasanya terjadi dalam kedokteran, tes skrining yang dilakukan pada
Skrining sama artinya dengan deteksi dini atau pencegahan sekunder, mencakup
untuk menemukan penyakit yang belum terlihat atau pada stadium praklinik
Gender
16
ciri fisik primer dan sekunder yang ada pada kaum laki-laki dan
perempuan.
Membedakan peran dan fungsi laki-laki dan perempuan yang berkaitan dengan
misalnya :
seorang kepala keluarga adalah laki-laki sehingga budaya laki-laki dicap sebagai
orang yang berkuasa di keluarga. Budaya patriaki bisa berakibat anggapan bahwa
b. Di Jawa ada pepatah yang mengatakan bahwa perempuan di dalam rumah tangga
melayani suami, kedudujannya lebih rendah dari laki- laki. Universitas Sumatera
Utara.
17
c. Perlakuan orang tua kepada anaknya sejak bayi dibedakan antara laki-laki dan
d. Pengaruh pengasuhan. Ibu banyak mengurus hal yang berkaitan fisik anak sedangkan
ayah cenderung pada interaksi yang bersifat permainan dan diberi tanggung jawab
untuk menjamin bahwa anak laki-laki dan anak perempuan menyesuaikan dengan
budaya yang ada. Ayah lebih banyak terlibat dalam sosialisasi dengan anak laki-laki
dari pada perempuan. Banyak orang tua membedakan permainan bagi anak laki-laki
dan perempuan. Permainan anak laki-laki cenderung agresif. Pada masa remaja orang
tua lebih mengijinkan anak laki-laki mereka cenderung lebih bebas dari pada anak
teman sebaya lebih cenderung dihargai oleh sesama jenis teman mereka. Begitu pula
anak perempuan. Sedang anak perempuan yang ‘tomboi’ dapat bergabung dengan
teman laki-laki, tetapi tidak berlaku bagi anak laki-laki yang bergabung dengan
teman perempuan. Ini mencerminkan tekanan penggolongan jenis kelamin yang lebih
f. Pengaruh sekolah dan guru. Banyak buku-buku di sekolah yang bias gender. Guru
g. Pengaruh media. Pesan-pesa di media tentang apa yang dilakukan laki-laki dan
perempuan banyak yang bias gender. Banyak media mengekspose ibu rumah
18
mengurus anak dan rumah tangga, sedangkan ayah bekerja di kantor. Banyak iklan
setelah mereka mengembangkan suatu konsep tentang gender. Sekali mereka secara
konsisten menyadari diri mereka sebagai anak laki-laki atau perempuan, anak-anak
sering mengorganisasikan diri mereka atas dasar gender Widyastuti, et al. 2009.
3. Diskriminasi Gender
dibuat berdasarkan peran dan norma gender yang dikonstruksikan secara social yang
bertujuan untuk mencegah seseorang menikmati hak asasi manusia secara penuh.
Diskriminasi gender adalah bentuk ketidak adilan gender yang merupakan akibat
dan adanya system struktur social dimana salah satu jenis kelamin (laki-laki ataupun
perempuan) menjadi korban. Hal ini terjadi dikarenakan adanya kenyakinan serta
bentuk dan cara yang menimpah kedua belah pihak. Walaupun pada kenyataannya dalam
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
reproduksi yang cukup, masih cukup banyak ditemukan. Terutama di kalangan remaja yang
merupakan golongan yang paling rentan terhadap masalah yang berhubungan dengan
kesehatan reproduksi.
semua umatnya untuk mencapai kebahagiaan hidup yang diawali dari kesehatan. Baik
kesehatan fisik, maupun non fisik, kesehatan jasmani maupun rohani salah satunya
kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi adalah amanah dari Allah untuk melahirkan
generasi yang berkualitas dan sehat. Persoalan kesehatan reproduksi bisanya terjadi pada
usia awal, yaitu remaja. Masa ini menjadi masa yang berisiko pada masalah kesehatan
reproduksi seperti seks bebas, seks di luar pernikahan, kehamilan yang tidak diinginkan,
aborsi, kekerasan seksual, bahkan sampai pada kematian ibu dan anak. Banyak remaja yang
terjebak pada persoalan ini, yang dibuktikan dengan semakin meningkatnya kasus
pemerkosaan, hamil diluar nikah, aborsi, kekerasan seksual dan kematian ibu dan anak
karena ketidak siapan ramin pada waktu hamil pertama. Remaja umumnya memiliki
informasi yang rendah, serta pemahaman yang kurang mengenai kesehatan reproduksi. Hal
ini karena banyak anggapan bahwa mengetahui masalah seksualitas masih dianggap tabu
20
dan jorok. Maka para remaja membutuhkan pendidikan dan informasi mengenai kesehatan
reproduksi agar memiliki pengetahuan yang cukup mengenai reproduksi, bagaimana fungsi-
B. Saran
1. Bagi penulis untuk penulis selanjutnya lebih meningkatkan pengetahuan dan wawasan
2. Bagi tenaga kesehatan bidan, yaitu meningkatkan pengetahuan para perempuan tentanng
perempuan akan membentuk pribadi perempuan serta melindungi perempuan dari sikap
21
DAFTAR PUSTAKA
Permasalahan Kesehatan Wanita Dalam Dimensi Sosial Dan Upaya Mengatasinya . 9 Februari
Permasalahan Kesehatan Wanita Dalam Dimensi Social Dan Upaya Mengatasinya. Sabtu 21
2013-05-18
Http://Masalahsosialmasyarakat.Wordpress.Com/2012/05/05/Cara-Mengatasi- Pelecehan-
Permasalahan Kesehatan Wanita Dalam Dimensi Sosial Yang Mencakup Pendidikan, Wanita Di
Http://Princeskalem.Blogspot.Com/2012/02/Permasalahan-Kesehatan-Wanita- Dalam.Html
Makalah Upaya Promotif Dan Preventif Menurut Leavel Dan Clark . 10 November 2011.
Http://Amazingbiges.Blogspot.Com/2011/11/Makalah-Upaya-Promotif- Dan-Preventif.Html
22
Widyastuti, et al. 2009
23