Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Paria, Vol 6, No 1.

2019
Kepemimpinan Gembala Sidang dalam Meningkatkan Pertumbuhan
Jemaat: Sebuah Refleksi 1 Petrus 5

Dapot Tua Simanjuntak, M.Ag.


Mahasiswa Pascasarjana STT Berita Hidup
dapottuasimanjuntak@gmail.com
Dr. Joseph Christ Santo, M.Th.
Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup
jx.santo@gmail.com

Abstrak
Pertumbuhan merupak satu diantara indikator kesehatan gereja. Ditemukannya gereja yang
tidak bertumbuh mengindikasikan bahwa ada yang kurang sehat dalam gereja tersebut. Hal ini
dijumpai pada Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) Klasis Jawa Barat. Berdasarkan observasi
awal, diduga salah satu penghambat pertumbuhan adalah kepemimpinan gembala sidang.
Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan bagaimanakah kepemimpinan gembala
sidang berdasarkan 1 Petrus 5 dan bagaimanakah pengaruhnya terhadap pertumbuhan gereja,
khususnya di GIDI Klasis Jawa Barat? Penelitian ini menggunakan metode kuatitatif dengan
dua variabel. Variabel bebas adalah kepemimpinan gembala sidang berdasarkan 1 Petrus 5,
dan variabel terikat adalah pertumbuhan GIDI Klasis Jawa Barat. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada pengaruh kepemimpinan gembala sidang berdasarkan surat 1 Petrus
terhadap pertumbuhan jemaat, dan pengaruhnya adalah tinggi.
Kata kunci: kepemimpinan gembala; pertumbuhan gereja; GIDI
Abstract
Growth is an indicator of church health. The finding of a church that is not growing indicates
something unwell in the church. This is found ini the Evangelical Church in Indonesia (GIDI)
West Java Classes. Based on preliminary observations, it is suspected that one of the
obstacles to growth was the leadership of the pastors. This research was conducted to
answer, how is the leadership of the pastor according to 1 Peter 5, and how does the pastor’s
leadership influence the church growth, especially in GIDI West Java Classes. This research
uses quantitative methods with two variables. The independent variables is the leadership of
the pastors according to 1 Peter 5, the dependent variable is growth of GIDI West Java
Classes. The results shows that there is an influence of the leadership of the pastors
according to 1 Peter 5 on church growth, and the effect was high.

persekutuan, maka gereja memerlukan


I. Pendahuluan pemimpin untuk mengarahkan, membina,
Gereja adalah persekutuan orang- mengatur, menuntun, menunjukkan, dan
orang yang percaya kepada Tuhan Yesus memengaruhi orang-orang tersebut. Itulah
Kristus, yaitu mereka yang dipanggil dari sebabnya gereja memerlukan pemimpin.
dalam gelap kepada terang. Karena di Pemimpin adalah seorang nakhoda bagi
dalam gereja ada orang-orang yang gereja untuk menentukan arah dalam
menyatukan diri dalam sebuah mencapai tujuan gereja tersebut.

66
Jurnal Paria, Vol 6, No 1. 2019
Seorang yang menjadi pemimpin Sebagai langkah awal penelitian
tentunya mengembangkan suatu cara telah dilakukan observasi terhadap
dalam menjalankan kepemimpinannya. beberapa gereja lokal GIDI dan wawancara
Cara yang dikembangkan masing-masing pada beberapa anggota jemaat GIDI Klasis
pemimpin bersifat khas, sehingga masing- Jawa Barat. Dari observasi tersebut dapat
masing pemimpin gereja memiliki model diketahui bahwa beberapa gereja lokal
kepemimpinan yang berbeda. mengalami kemunduran dan perpecahan.
Kepemimpinan seorang gembala sidang Dari wawancara diketahui bahwa salah
tentunya berpengaruh kepada jemaat yang satu yang menyebabkan gereja mengalami
digembalakannya. kemunduran adalah kekecewaan jemaat
Secara wajar setiap pemimpin terhadap kepemimpinan gembala sidang.139
gereja ingin gereja yang dipimpinnya Masalah-masalah yang
bertumbuh. Tentunya menjadi masalah bila teridentifikasi tersebut mendorong peneliti
gereja tidak bertumbuh. Bahkan gereja untuk melakukan penelitian guna
yang sama sekali tidak bertumbuh menjawab pertanyaan bagaimanakah
merupakan masalah besar, keberadaannya kepemimpinan gembala sidang
di antara hidup dan mati. Tetapi pada berdasarkan 1 Petrus 5 dan bagaimanakah
kenyataannya menjadi seorang pemimpin pengaruhnya terhadap pertumbuhan gereja,
itu tidak mudah. Diperlukan khususnya di GIDI Klasis Jawa Barat?
kepemimpinan yang alkitabiah dalam Tujuan penelitian ini adalah untuk
menggembalakan jemaat sehingga terjadi mengetahui kepemimpinan gembala sidang
pertumbuhan. berdasarkan 1 Petrus 5 dan untuk
Ada masalah pertumbuhan gereja mengetahui pengaruh kepemimpinan
yang dialami oleh Gereja Injili Di gembala sidang terhadap pertumbuhan
Indonesia (GIDI). GIDI adalah sebuah gereja, khususnya di GIDI Klasis Jawa
lembaga gereja yang sejak tahun 1962 Barat.
sudah memulai pelayanan di Indonesia.
Dengan usia yang sudah cukup banyak, II. Metodologi
seharusnya GIDI bisa menjadi sebuah Metode yang digunakan dalam
lembaga gereja yang besar. Namun penelitian ini adalah metode kuantitatif,
kenyataannya pada saat ini GIDI baru dengan mengukur fenomena sosial secara
memiliki 61 Klasis dan 11 calon Klasis objektif. Setiap fenomena sosial dijabarkan
dalam 8 wilayah pelayanan di seluruh ke dalam beberapa komponen masalah,
Indonesia. 139
Wawancara dengan Bpk. Hari, Ibu.
Panjaitan, dan Op. Sitorus
67
Jurnal Paria, Vol 6, No 1. 2019
variabel, dan indikator, sehingga dapat kemudian menjadi data dalam penelitian
diukur. Penelitian ini dilakukan selama ini.
empat bulan pada empat gereja lokal GIDI Di samping mengambil data secara
Klasis Jawa Barat, dari bulan Januari 2019 kuantitatif, peneliti juga mengadakan
sampai April 2019. wawancara dengan beberapa responden
Seluruh jemaat GIDI Klasis Jawa untuk memperoleh data yang lebih akurat
Barat yang berjumlah 300 orang. Jumlah dan lengkap, menyangkut penjelasan lebih
ini adalah populasi dalam penelitian ini. lanjut tentang kuesioner yang telah
Suharsimi Arikunto, menjelaskan batasan- diberikan. Selain itu peneliti juga
batasan jika jumlah subjeknya lebih dari melakukan observasi dengan mengamati
seratus dapat diambil antara 10-15%, atau perilaku para anggota jemaat tentang
20-25% atau bahkan mencapai 50% atau waktu mengikuti kegiatan ibadah,
75% dari populasi yang ada.140 Sedangkan hubungan antar jemaat di luar waktu
Masri Singaribuan dan Sofyan Efendi ibadah, sikap jemaat dalam menjalankan
mengemukakan bahwa besarnya sampel program gereja, suasana berjemaat, dan
tidak boleh kurang dari 10% dari hubungan jemaat dengan gembala sidang.
populasi.141 Maka dalam penelitian ini
diambil sampel sebanyak 125 orang yang III. Pembahasan
setara dengan 41,7% populasi sebesar 300 Kepemimpinan Gembala Sidang
yang diambil dari keempat gereja lokal Berdasarkan Surat 1 Petrus 5
GIDI Klasis Jawa Barat. Kata kepemimpinan merupakan
Data dalam penelitian ini kata jadian yang berasal dari kata
dikumpulkan dengan kuesioner tentang pemimpin. Konfiks ke-an pada kata
pengaruh kepemimpinan gembala sidang pemimpin memiliki arti seluk-beluk atau
berdasarkan 1 Petrus 5 terhadap hal ikhwal pemimpin. Kata pemimpin
pertumbuhan gereja lokal, sesuai dengan sendiri merupakan kata jadian yang berasal
indikator definisi operasional. Kuesioner dari kata pimpin. Kata pemimpin memiliki
didistribusikan kepada seluruh responden arti orang yang memimpin. Memimpin
untuk memperoleh jawaban-jawaban yang mengandung pengertian mengarahkan,
membina, mengatur, menuntun,
menunjukkan, dan memengaruhi. Jadi
140
Suharsimi Arikunto, Prosedur seorang pemimpin adalah orang yang
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta:
Rineka Cipta, 2006). mengarahkan, membina, membina,
141
Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, mengatur, menunjukkan, dan
Metode Penelitian Survey, 6 ed. (Jakarta: LP3ES,
1996), 26. memengaruhi. Dengan demikian seorang
68
Jurnal Paria, Vol 6, No 1. 2019
pemimpin mempunyai tanggung jawab faktor yang mempengaruhi tingkat
baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan dari suatu kepemimpinan.
keberhasilan aktivitas kerja dari yang Teknik kepemimpinan dapat
dipimpin. mempengaruhi seseorang untuk dapat
Menurut Wahjosumidjo melakukan apa yang kita inginkan.
kepemimpinan dapat diartikan ke bagian Efektifitas dan keberhasilan dari
istilah sifat- sifat, tindakan setiap individu, pemimpinan adalah bagaimana
dampaknya terhadap individu lain, pola- kemampuan pemimpin tersebut dalam
pola, interaksi, relasi kerjasama mengelola dan mengimplementasikan
antarindividu, posisi dari satu jabatan kepemimpinan sesuai dengan keadaan dan
administratif, dan persuasif, dan persepsi kondisi organisasi tersebut.
dari lain- lain tentang legitimasi pengaruh. Kepemimpinan gembala adalah
Menurut Kartini Kartono kemampuan seorang gembala sidang
kepemimpinan memiliki sifat khusus, unik, dalam mengarahkan, mempengaruhi,
diperlukan bagi keadaan tertentu. Suatu mendorong dan mengendalikan jemaat
tim yang memiliki suatu aktivitas tertentu, yang dipimpin untuk bisa melakukan
peralatan tertentu, pemimpin kelompok Firman Tuhan, pelayanan, atas
ciri karakteristikan, hal hal tersebut kesadarannya dan sukarela dalam
merupaakan fungsi dari keadaan tertentu mencapai suatu tujuan, berdasarkan sifat,
tersebut. Secara gamblang sifat-sifat yang perilaku, dan karakter pemimpin. Gembala
penting bagi pemimpin dan sidang adalah pemimpin atas sekelompok
kepemimpinannya harus dapat disesuaikan umat Allah yang dipercayakan Tuhan
oleh kelompoknya dan sesuai dengan berada di bawah kepemimpinannya.
perkembangan zaman yang terus Alkitab telah menetapkan beberapa kriteria
berjalan.142 dalam memimpin umat Allah, dan
Dari pendapat di atas dapat sebagian kriteria tersebut tertulis dalam 1
disimpulkan kepemimpinan merupakan Petrus 5. Sukses tidaknya sebuah
cara seorang pemimpin dalam pelayanan gereja sangat bergantung pada
memengaruhi bawahan dengan faktor tersebut. Kepemimpinan gembala
karakteristik tententu sehingga dapat sidang bisa memengaruhi pertumbuhan
mencapai tujuan yang diinginkan. Teknik jemaat, dapat membuat jemaat yang
kepemimpinan merupakan salah satu dipimpinnya semakin bersemangat atau
sebaliknya malah mengendur.
142
“Pengertian dan Gaya Kepemimpinan Berdasarkan analisis biblikal dapat
Menurut Para Ahli,” Kumpulan Artikel, Oktober
2016. dirumuskan beberapa kriteria
69
Jurnal Paria, Vol 6, No 1. 2019
kepemimpinan gembala sidang sidang menjalankan fungsinya secara baik
berdasarkan 1 Petrus 5, meliputi sifat dengan memberi makan umat
gembala sidang, perilaku gembala sidang, gembalaannya dan menghasilkan dampak
dan kepribadian gembala sidang. melalui kepemimpinannya pada umat
gembalaannya. Robert Rogers
Sifat Gembala Sidang
mengemukakan bahwa gembala yang baik
Di dalam 1 Petrus 2:2b disebutkan
tidak mencari kesenangan sendiri, tetapi
bahwa seorang gembala sidang tidak boleh
untuk memberi makan, gembala yang baik
mencari keuntungan sendiri dalam
tidak mencari kesenangan telinga, tetapi
menjalankan tugas kepemimpinannya.
memberi makan jiwa-jiwa dari umat-
Bagian frasa “mau mencari keuntungan”
Nya”145.
memiliki kata Yunani αιζτροκερδως
Petrus memberikan sebuah
(aischrokerdos). Teks Yunaninya
paradoks bahwa gembala yang baik tidak
αιζτροκερδως (aischrokerdos) artinya
mencari keuntungan yang memalukan bagi
tamak yang memalukan”143. Kata ini
dirinya sendiri, tetapi dengan pengabdian
termasuk jenis kata keterangan untuk
diri. Kata Yunani yang digunakan untuk
menjelaskan sesuatu yang sedang
pengabdian diri adalah προθσμως
dikerjakan. Sebagai kata keterangan kata
(prothumos). Juga merupakan kata
ini dapat diartikan “dengan semangat
tambahan yang menjelaskan kata sifat,
mencari keuntungan yang tidak jujur”,
yang artinya “kesudian, dengan sukarela,
dalam bahasa Inggris dikatakan eagerness
dengan semangat”.146 Alasan pengabdian
for base gain. New International Version
adalah kesadaran bahwa umat Allah yang
menerjemahkan ini dengan “Not greedy for
digembalakan itu adalah milik Gembala
money”144.
Agung Yesus Kristus, sehingga tugas
Terlihat jelas bahwa seorang
penggembalaan yang dilakukan merupakan
gembala dalam perspektif Petrus, tidak
bentuk pengabdian kepada Yesus Kristus.
boleh memakai umat gembalaannya untuk
Petrus memberikan suatu pemahaman yang
kepentingan diri sendiri. Gembala yang
benar kepada para penatua atau para
baik tidak boleh tamak, mencari uang
gembala bahwa apa yang mereka lakukan
untuk diri sendiri karena hal itu sangat
itu adalah untuk kepentingan Yesus
memalukan dan tidak berkenan di hadapan
Tuhan. Tuhan menghendaki gembala
145
Robert Leighton, Commentary First
143
Robert Rogers, The New Linguistic And Peter, ed. Baker Book House (Grand Rapids:
Exegetical Key To The Greek New Testament, n.d., Krogel Publication, 1981), 459.
578. 146
Robert J. Leland, Leksikon Analitis
144
New International Version (Colorado: Bahasa Yunani yang Direvisi (Jogjakarta: Randa’s
International Bible Society, 1984). Family Press, 2008), 318.
70
Jurnal Paria, Vol 6, No 1. 2019
Kristus, bukan untuk kepentingan diri mereka, maka mereka harus bertanggung
mereka. Ralph Earle mengemukakan: jawab kepada pemilik domba-domba
”Doing all for Christ’s sake, and through tersebut, untuk tidak meninggalkan
love to immortal souls”147 Berdasarkan domba-domba itu.148
pernyataan dari Ralph, maka dapat Dari uraian tersebut dapat
dipahami bahwa seorang gembala sidang disimpulkan bahwa kriteria kepemimpinan
melakukan tugas penggembalaan harus gembala sidang berdasarkan 1 Petrus 5 dari
didasarkan dengan kasih dan harus segi sifat gembala sidang adalah tidak
memahami bahwa pekerjaan yang tamak, memiliki pengabdian diri, dan
dilakukan semuanya untuk kepentingan berkomitmen.
Yesus Kristus bukan diri pribadi gembala
Perilaku Gembala Sidang
sidang tersebut. Seorang gembala sidang memiliki
Di dalam 1 Petrus 5:2 dikatakan tanggung jawab kepada Gembala Agung,
bahwa para penatua dipercayakan untuk yaitu Kristus. Kepada jemaat yang
menggembalakan domba Allah. Arti lain dilayaninya ia mewakili Kristus, karena itu
dari menggembalakan adalah memberi ia harus menjadi representasi Kristus.
makan. Ayat ini menggambarkan tugas
Menjadi representasi Kristus dalam hal ini
seorang gembala dengan kiasan yang baik. bukan dalam arti organisatoris, tetapi
Tugas penggembalaan ini senada dengan dalam fungsi penggembalaan. Itu sebabnya
amanat Tuhan Yesus kepada Petrus dalam seorang gembala sidang perlu memiliki
Yohanes 21:15-19. Dalam Terjemahan pikiran dan perasaan Kristus.
Baru LAI frasa ηο εν σμιν (to en humin) Dikatakan bahwa seorang gembala
diterjemahkan dengan ungkapan “yang ada sidang tunduk kepada Gembala Agung,
padamu” merujuk kepada kawanan domba maka ini berarti seorang gembala sidang
yang menjadi tanggungan khusus setiap
harus menempatkan Tuhan dalam otoritas-
penatua. Tetapi frasa ini dapat juga berarti Nya. Ia tunduk kepada kehendak dan
“dengan segenap kekuatanmu”. Ini otoritas Allah. Seorang gembala sidang
merujuk kepada komitmen seorang tidak boleh mengutamakan kehendaknya
gembala dalam menggembalakan domba- sendiri. Di Taman Getsemani Tuhan Yesus
domba milik Allah. Mereka tidak memiliki pernah bberdoa, “Bukan kehendak-Ku,
kawanan domba yang tetap, tetapi Tuhan melainkan kehendak-Mu.” Ini menjadi
mempercayakan domba-domba-Nya bagi teladan bagi para gembala sidang agar

147 148
Ralph Earle, Adam Clarke’s Ulrich Beyer, Tafsiran Surat 1 dan 2
Commentary of The Bible (Grand Rapids: Baker Petrus dan Surat Yudas (Jakarta: BPK Gunung
Book House, 1967), 1309. Mulia, 1972), 130.
71
Jurnal Paria, Vol 6, No 1. 2019
menempatkan kehendak Tuhan dalam memimpin adalah Bapa. Konflik bisa saja
prioritas yang lebih tinggi daripada terjadi antara anak-anak atau antara anak
kehendaknya sendiri. dengan bapa. Di sini dibutuhkan pemimpin
Mereka yang dipimpin gembala yang mampu mengayomi sehingga
sidang adalah manusia yang memiliki perselisihan di antara orang-orang yang
pikiran, perasaan, dan kehendak. Karena dipimpin dapat diselesaikan dengan damai.
manusia bisa memiliki perbedaan satu Perselisihan yang muncul antara warga
sama lain dalam hal pikiran, perasaan, atau jemaat dengan gembala sidang sepatutnya
kehendak, maka sangat mungkin terjadi diselesaikan bukan dengan arogansi
perbedaan pandangan antara gembala gembala sidang, melainkan dengan
sidang dengan orang-orang yang kedewasaan gembala sidang tersebut.
dipimpinnya. Di sinilah dibutuhkan Kerendahan hati seorang gembala
kebesaran hati dari seorang gembala juga dibutuhkan. Ini berkaitan dengan
sidang untuk menghargai orang-orang panggilan sebagai pemimpin yang
yang dipimpinnya. melayani. Tanpa kerendahan hati, seorang
Dari uraian tersebut dapat gembala sidang akan menjadi pemimpin
disimpulkan bahwa kriteria kepemimpinan yang arogan. Sikap meninggikan diri tidak
gembala sidang berdasarkan 1 Petrus 5 dari berguna dalam pendewasaan jemaat,
segi perilaku gembala sidang adalah karena mereka tidak menemukan figur
memiliki pikiran dan perasaan Kristus, Kristus yang rendah hati dalam kehidupan
menempatkan kehendak Tuhan di atas gembala sidang mereka. Karakter rendah
kehendak pribadi, dan menghargai orang- hati juga merupakan refleksi penundukan
orang yang dipimpinnya. diri kepada Gembala Agung yang
memberikan mandat penggembalaan
Karakter Gembala Sidang
kepadanya.
Seorang pemimpin perlu memiliki
Seorang pemimpin perlu
hati bapa. Hati bapa adalah sebuah
membuktikan diri sebagai pemimpin yang
kedewasaan mental dalam menerima anak-
memiliki tanggung jawab. Menurut
anaknya atau orang-orang yang
Tomatala terdapat dua faktor penting
dipimpinnya dengan segala kelebihan dan
dalam menghadirkan diri menjadi
kekurangan mereka. Hati bapa dibutuhkan
pemimpin yang memiliki tanggung jawab.
dalam hal relasi antara pemimpin dengan
Pertama, pemimpin yang memiliki
orang-orang yang dipimpinnya. Orang-
tanggung jawab merupkan pemimpin yang
orang yang dipimpin adalah anak-anak
memikul suatu tanggung jawab dengan
sedangkan gembala sidang yang
keadaan sadar. Sesuai dengan hal ini,
72
Jurnal Paria, Vol 6, No 1. 2019
setiap orang percaya dengan penuh rasa dipercayakan kepadanya, dan
sadar melaksanakan dengan sepenuh hati melaksanakan tugas dengan penuh rasa
setiap tanggung jawab yang diembankan tanggung jawab.
kepadanya. Kedua, pemimpin yang Petrus menasihati para penatua
memiliki tanggung jawab adalah seorang supaya mereka melakukan tanggung jawab
pemimpin yang mengambil tanggung penggembalaan tanpa paksaan atau karena
jawab pemimpin, setiap orang percaya kewajiban. “Tanggung jawab” adalah
yang mengemban tugas tanggung jawab keadaan wajib menanggung segala
kepemimpinan harus secara pasti dan sesuatunya, fungsi menerima pembebanan;
penuh kesadaran untuk melakukan sebagai akibat sikap pihak sendiri atau
tanggung jawab tersebut. Berdasarkan hal pihak orang lain. Jadi, bertanggung jawab
ini tidak ada istilah cuci tangan ala Pilatus. berarti keadaan wajib menanggung segala
Seorang Pemimpin tidak boleh lari dari sesuatu, kerelaan memikul atau
tugas dan tanggun jawabnya. Hal ini yang menangung segala akibat. J. Oswald
menjadikan keunikan kepemimpinan Sanders mengatakan, “Memikul tanggung
dimana dia harus sungguh-sungguh jawab dan melakukannya dengan rela,
melaksanakan tugas tanggungjawabnya149 merupakan kepemimpinan seorang
Dua hal tersebut menyatakan bahwa pemimpin.”150
seorang pemimpin sejati adalah seorang Salah satu syarat untuk menjadi
yang penuh rasa tanggung jawab. gembala yang baik dan berkualitas adalah
Pemimpin yang bertanggung jawab adalah memiliki sikap yang bertanggung jawab,
pemimpin yang secara sadar menerima, sikap bertanggung jawab ini sangat penting
mengambil dan melaksankan bagi seorang pemimpin yang telah disiplin
kepemimpinan tersebut secara penuh dan dipanggil oleh Allah untuk memimpin
kesadaran untuk melaksanakan tugas atau dan menjaga umat-Nya agar tetap bergerak
orang yang Tuhan telah berikan tanggung ke arah yang benar dan mengajarkan hal
jawab tersebut. Kepemimpinan tidak lari yang benar. Tanpa sikap tanggung jawab
dari tanggung jawab yang seharusnya ia ini, maka tidak ada yang akan berhasil.
eman. Sikap tanggung jawab seorang Engstrom dan Dayton mengemukakan
pemimpin terlihat dari kesediaannya bahwa bila tidak ada yang merasa dirinya
menerima segala risiko (akibat, tantangan, bertanggung jawab maka tidak ada yang
dan kesulitan) dari tugas yang telah

149
Yakob Tomatala, Kepemimpinan yang
150
Dinamis (Jakarta: Y.T. Leadership Foundation, J. Oswald Sanders, Kepemimpinan
1997), 50–51. Gembala (Bandung: Kalam Hidup, 1999), 129.
73
Jurnal Paria, Vol 6, No 1. 2019
akan terjadi.”151 Tanggung jawab seorang memberikan pelayanan yang terbaik
pemimpin dapat terlihat atau nampak dari dengan takut akan Tuhan dalam kebiasaan
bagaimana relasinya dengan bawahan, sehari hari maupun dalam kepemimpinan
ketegasan yang diambil, dan dalam penggembalaannya. Kepemimpinan
kesiapsediannya dalam menghadapi segala gembala bermuara dari dasar pelayanan
tantangan yang terjadi. Diane Tracy yang telah dilakukan oleh Yesus sendiri
menyatakan tugas utama seorang sebagai gembala yang sejati. Willyan
pemimpin terkait tanggung jawabnya Barcley mengatakan, “Yesus adalah
kepada bawahan adalah dengan cara gembala yang baik. Dia adalah gembala
menjabarkan atau mendeskripsikan yang bersedia mengorbankan hidup-Nya
tugasnya secara gamblang.152 Leroy Eims untuk manusia yang tersesat dalam
mengemukakan bahwa kepemimpinan dosa”.154 Yesus sebagai pemimpin, Dia
yang bertanggung jawab merupakan salah juga yang memelihara umat-Nya,
satu faktor kunci yang memengaruhi kemudian merawat mereka dan mencari
motivasi dan semangat. Pemimpin yang yang telah tersesat dalam kepemimpinan-
bertanggung jawab siap sedia dalam Nya.
mempertanggungjawabkan apa yang dia Dari uraian tersebut dapat
lakukan dan apa yang telah bawahan telah disimpulkan bahwa kriteria kepemimpinan
lakukan. Pemimpin yang sukses gembala sidang berdasarkan 1 Petrus 5 dari
melakukan hal ini akan sangat dihormati segi karakter gembala sidang adalah
oleh setiap orang.153 pemimpin yang berhati bapa, pemimpin
Seorang gembala sidang harus yang rendah hati, dan pemimpin yang
melakukan tugas dan peranannya sebagai bertanggung jawab.
pemimpin, dalam hal ini tugas dan
Pertumbuhan Gereja
tanggung jawab harus dipahami dengan
Donald McGavran memunculkan
benar dalam suatu batasan peranan sebagai istilah “pertumbuhan gereja” selagi ia
seorang gembala, memberikan hasil melayani sebagai utusan gerejawi generasi
kinerja yang memuaskan dalam ketiga ke India selama lebih dari 30 tahun.
pelayanannya, tepat waktu dalam Idenya dituangkan ke dalam bentuk tulisan
menjalankan setiap kegiatannya, dan dimulai pada tahun 1936. Buku The
151
Engstrom Dayton, Seni Manajemen Bridges of God dan How Churches Grow
Bagi Kepemimpinan Kristen (Bandung: Kalam
Hidup, 1998), 56.
yang memuat idenya tentang pertumbuhan
152
Diane Tracy, 10 Langkah Meraih
Kekuasaan (Jakarta: Pustaka Tangga, 1999), 1. 154
Willyam Barcley, Pemahaman Alkitab
153
Leroy Eims, 12 Ciri Kepemimpinan Setiap Hari (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000),
Yang Efektif (Bandung: Kalam Hidup, 1999), 14. 86.
74
Jurnal Paria, Vol 6, No 1. 2019
gereja menjadikan istilah ini semakin nilai minimum 13 dan nilai maksimum 40
tersebar luas di Amerika.155 dengan jumlah (sum) sebesar 4360.
Pertumbuhan dalam gereja dapat Data tersebut juga menunjukkan
digambarkan dalam suatu usaha membawa bahwa variabel Pertumbuhan Jemaat
mereka yang jauh dalam hubungannya Gereja Injili Di Indonesia Klasis Jawa
dengan Yesus untuk kemudian memiliki Barat (Y) memiliki nilai rata-rata (mean)
persekutuan dengan Yesus melalui gereja- sebesar 92.98, nilai median sebesar 92.00,
Nya yang ada di dunia ini. Salah satu ciri nilai modus sebesar 88, standar deviasi
organisme atau mahluk hidup adalah data dari rata-rata adalah sebesar 11.832
pertumbuhan. Tetapi bukan saja organisme sedangkan jarak atau range antara data
yang mengalami pertumbuhan, gereja terendah dan data tertinggi sebesar 51,
Tuhan juga harus mengalami nilai minimum 64 dan nilai maksimum 115
pertumbuhan. Pertumbuhan adalah tanda dengan jumlah (sum) sebesar 11623.
gereja Tuhan yang sehat. Adapun hasil uji linieritas dari
variabel Pengaruh Kepemimpinan
Pengaruh Kepemimpinan Gembala
Gembala Sidang Berdasarkan Surat 1
Sidang terhadap Pertumbuhan Jemaat
Petrus Terhadap Pertumbuhan Jemaat
Gereja Injili di Indonesia Klasis Jawa
Gereja Injili Di Indonesia Klasis Jawa
Barat
Barat menunjukan bahwa nilai signifikan
Data statistik deskriptif dalam
pada linearity adalah sebesar 0,000.
penelitian ini menunjukkan hasil
Karena nilai signifikan lebih kecil dari
pengolahan dengan jumlah 125 responden
0,05 (0,000 < 0,05) maka dapat
atau yang menjadi data subjek penelitian.
disimpulkan antara Variabel Pengaruh
Data tersebut menunjukkan bahwa variabel
Kepemimpinan Gembala Sidang
Pengaruh Kepemimpinan Gembala Sidang
Berdasarkan Surat 1 Petrus (X) terhadap
Berdasarkan Surat 1 Petrus (X) memiliki
Pertumbuhan Jemaat Gereja Injili di
nilai rata-rata (mean) sebesar 34.88, nilai
Indonesia Klasis Jawa Barat (Y) terdapat
median sebesar 35.00, nilai modus sebesar
hubungan yang signifikan atau linear.
40, Standar deviasi (Standard Deviation)
Berdasarkan uji F atau uji nilai
data dari rata-rata adalah sebesar 4,437
Signifikansi (Sig.), diperoleh nilai Sig. =
sedangkan jarak atau range antara data
0,000 yang berarti < kriteria signifikan
terendah dan data tertinggi sebesar 27,
(0,05), dengan demikian persamaan regresi
linear berdasarkan data penelitian di atas
155
C. Peter Wagner, Gereja Saudara antara hubungan variabel Pengaruh
Dapat Bertumbuh (Malang: Gandum Mas, 1997),
11. Kepemimpinan Gembala Sidang
75
Jurnal Paria, Vol 6, No 1. 2019
Berdasarka Surat 1 Petrus (X) terhadap gembala sidang. Berdasarkan 1 Petrus 5,
Pertumbuhan Jemaat Gereja Injili Di seorang sifat yang diharapkan dari seorang
Indonesia Klasis Jawa Barat (Y) adalah gembala sidang adalah tidak tamak,
signifikan. perilaku yang diharapkan adalah melayani
Berdasarkan penelitian ini maka dengan sungguh-sungguh, dan karakter
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang diharapkan adalah memiliki hati
kepemimpinan gembala sidang bapa, rendah hati, dan bertanggung jawab.
berdasarkan surat 1 Petrus terhadap Berdasarkan penelitian ini maka
pertumbuhan jemaat Gereja Injili Di disimpulkan bahwa ada pengaruh
Indonesia Klasis Jawa Barat, dan dengan kepemimpinan gembala sidang
koefisien korelasi sebesar 0,782 maka berdasarkan surat 1 Petrus 5 terhadap
pengaruhnya adalah tinggi. pertumbuhan jemaat Gereja Injili Di
Indonesia Klasis Jawa Barat, dan dengan
IV. Kesimpulan koefisien korelasi sebesar 0,782 maka
Kepemimpinan gembala sidang pengaruhnya adalah tinggi.
meliputi sifat, perilaku dan karakter

V. Rerefensi
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta,
2006.
Barcley, Willyam. Pemahaman Alkitab Setiap Hari. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000.
Beyer, Ulrich. Tafsiran Surat 1 dan 2 Petrus dan Surat Yudas. Jakarta: BPK Gunung Mulia,
1972.
Dayton, Engstrom. Seni Manajemen Bagi Kepemimpinan Kristen. Bandung: Kalam Hidup,
1998.
Earle, Ralph. Adam Clarke’s Commentary of The Bible. Grand Rapids: Baker Book House,
1967.
Eims, Leroy. 12 Ciri Kepemimpinan Yang Efektif. Bandung: Kalam Hidup, 1999.
Leighton, Robert. Commentary First Peter. Diedit oleh Baker Book House. Grand Rapids:
Krogel Publication, 1981.
Leland, Robert J. Leksikon Analitis Bahasa Yunani yang Direvisi. Jogjakarta: Randa’s Family
Press, 2008.
Masri Singarimbun, dan Sofyan Effendi. Metode Penelitian Survey. 6 ed. Jakarta: LP3ES,
1996.
Rogers, Robert. The New Linguistic And Exegetical Key To The Greek New Testament, n.d.
Sanders, J. Oswald. Kepemimpinan Gembala. Bandung: Kalam Hidup, 1999.
Tomatala, Yakob. Kepemimpinan yang Dinamis. Jakarta: Y.T. Leadership Foundation, 1997.
Tracy, Diane. 10 Langkah Meraih Kekuasaan. Jakarta: Pustaka Tangga, 1999.
Wagner, C. Peter. Gereja Saudara Dapat Bertumbuh. Malang: Gandum Mas, 1997.
New International Version. Colorado: International Bible Society, 1984.
“Pengertian dan Gaya Kepemimpinan Menurut Para Ahli.” Kumpulan Artikel, Oktober 2016.

76

Anda mungkin juga menyukai