Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

MUAI PANJANG

Nilai Hari, Tanggal : Selasa, 7 April 2020

Dosen PJP : Drs. Mahfuddin Zuhri M,Si


Asisten : Maula Khairul A (F24188010)
Maesaroh (G741760010)

Rekan Kerja : Lillah Akbar WH (A24190036)


Hanifaty Fadhillah (A24190131)
Erin Decole H (B04190095)

Pandi Ariansah
A24190056
Kelompok 2 /T01.2

Laboratorium Fisika Dasar


Departemen Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor
2020
Tujuan

Praktikum ini bertujuan mengetahui koefisien muai panjang beberapa jenis


logam dan menentukan kesalahan perhitungannya.

Te ori Singkat

Pemuaian didefinisikan perubahan ukuran suatu zat akibat adanya perubahan


temperatur (Yantidewi et.al 2018). Logam akan memuai jika dipanaskan dan
pemuaiannya berbeda-beda tergantung jenis logam. Jadi, setiap zat mempunyai
kemampuan memuai yang berbeda-beda. Faktor yang menentukan besarnya pemuaian
panjang suatu jenis zat dinamakan koefisien muai panjang (α) (Wulandari dan Radiyono
2015).

Data: L0 = 15 cm

o
T0 = 20 C

Tabel 1 Data Muai Panjang Tembaga, Alumunium, dan Baja

No. T (°C) ΔL Tembaga (cm) ΔL Aluminium (cm) ΔL Baja (cm)

1 20 0 0 0

2 25 1.22 × 10-3 1.63 × 10-3 8.59 × 10-4

3 30 2.31 × 10-3 3.58 × 10-3 1.70 × 10-3

4 35 3.78 × 10-3 5.17 × 10-3 2.78 × 10-3

5 40 5.03 × 10-3 6.93 × 10-3 3.45 × 10-3

6 45 6.51 × 10-3 8.84 × 10-3 4.21 × 10-3

7 50 7.05 × 10-3 1.035 × 10-2 5.35 × 10-3

8 55 8.70 × 10-3 1.130 × 10-2 6.32 × 10-3

9 60 10.30 × 10-3 1.380 × 10-2 7.12 × 10-3


Pengolahan Data

Tabel 2 Kurva Perbandingan Muai Panjang Tembaga, Aluminium dan Baja

G R A F I K P E R B A N D I N G A N M UA I PA N JA N G
ΔL (Cu) ΔL (Al) BAJA Linear (ΔL (Cu)) Linear (ΔL (Al)) Linear (BAJA)
0.016
y = 0.0003x - 0.0067
R² = 0.9967
0.014

0.012
y = 0.0003x - 0.0051
R² = 0.996
0.01

0.008
0.006 y = 0.0002x - 0.0036
R² = 0.9981
0.004

0.002
0
0 10 20 30 40 50 60 70
-0.002

Tabel 3 Kemiringan Kurva

No. Jenis Logam Kemiringan Kurva (cm/℃) Kesalahan Pengukuran (/℃)


1. Tembaga 2,53 x 6,08 x
10⁻⁴ 10⁻⁶
2. Aluminium 3,38 x 7,39 x
10⁻⁴ 10⁻⁶
3. Baja 1,78 x 2,92 x
10⁻⁴ 10⁻⁶
Tabel 4 Koefisien Muai Panjang Logam

No. Jenis Logam Koefisien Muai Panjang (cm/℃) Kesalahan Pengukuran (/℃)
1. Tembaga 1,68 x 10-⁵ 4,05 x
10⁻⁷
2. Aluminium 2,25 x 10-⁵ 4,92 x
10⁻⁷
3. Baja 1,19 x 10-⁵ 1,92 x
10⁻⁷
Pembahasan

Koefisien muai panjang tembaga, alumunium, dan baja memiliki


perbedaan. Tembaga, alumunium, dan baja mendapatkan koefisien muai panjang
berturut-turut 1.68 x
-5 o -5 o -5 o
10 / C, 2.25 x10 / C, 1.19 x 10 / C. Data diatas membuktikan koefisien
ketiga logam berbeda walaupun panjang ketiga logam tersebut sama. Hal ini sesuai
dengan literatur (Wulandari dan Radiyono 2015). Ketiga table diatas diolah melalui
program komputer yang memungkinkan terjadi kesalahan. Kesalahan-kesalahan yang
dapat terjadi pada praktikum ini adalah input data yang tidak sesuai, formula atau
rumus yang kurang tepat, dan keterbatasan praktikan dalam penggunaan program
komputer. Pemuian banyak sekali manfaatnya di kehidupan sehari-hari seperti, balon
udara, pemuaian rel kereta api, termometer, dan lain-lain.

Simpulan

Pemuaian dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, panjang awal benda,


koefisien muai panjang, dan perubahan suhu. Koefisien muai panjang dipengaruhi oleh
jenis benda atau jenis bahan. Jenis logam praktikum kali ini menggunakan
tembaga, alumunium, dan baja. Hasil pengolahan data yang didapatkan ketiga logam
tersebut memiliki koefisien berbeda-beda.

Daftar Pustaka

Wulandari PS dan Radiyono Y.2015. Penggunaan Metode Difraksi Celah Tunggal pada

Penentuan Koefisien Panjang Alumunium (Al). Jurnal Materi dan Pembelajaran

Fisika. 5 (2): 52-56

Yantidewi M, Prastowo, Arief A. 2018. Pengukuran Koefisien Muai Volume Minyak Nabati

dan Air Berdasarkan Relasi Linier antara Perubahan Volume dan Perubahan

Temperatur. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah. 2 (1): 44-48

Anda mungkin juga menyukai