Oleh
Kelas D Kelompok 5
Yusuf Gito Afandi 172310101168
Hestiana Verawati 172310101171
Erman Yudhi Wana P 172310101179
Siti Nur Rofi’ah 172310101181
Nadia Putri Salsabila 172310101186
Anisa Tribekti CS 172310101189
Devita Ayu Setyaningrum 172310101194
Deskita Prastiwi 172310101196
Olifia Nafa Jelita 172310101198
Anis Widyawati 172310101204
Umairotul Mufarrokha 172310101211
Nekiles Yigibalom 172310101220
Suryo Mentari 172310101216
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui dan mempelajari piretrin.
1.3.2 Untuk mengetahui penyebab seseorang keracunan piretrin.
1.3.3 Untuk mengetahui klasifikasi piretrin.
1.3.4 Untuk mengetahui dan mempelajari patofisiologis dari piretrin.
1.3.5 Untuk mengetahui manifestasi klinis dari keracunan piretrin.
1.3.6 Untuk mengetahui dan mempelajari penatalaksanaan pada klien dengan
keracunan piretrin.
BAB 2. TELAAH LITERATUR
Keracuan pestisida golongan piretrin terjadi ketika pestisida ada yang masuk kedalam
tubuh dengan jumlah yang tertentu. Beberapa faktor terjadinya keracunan pestisida golongan
piretin ini diantaranya (Raini 2007) :
Selain itu, penyebab terjadinya keracuan peptisida disebabkan dua hal, anatara lain:
Adapun faktor penyebab manusia terkena keracuan pestisida yaitu dari faktor bentuk dan cara
masuk pestisida kedalam tubuh seseorang, usia, jenis kelamin, kebiasaan yang sering terpapar
oleh pestisida,status gizi, tingkat pendidikan yang kurang memadahidan,dan dosis racun.
Penjelasan faktor penyebab keracunan pestisida yaitu:
Jumlah racun sangat berpengaruh terhadap efek yang ditimbulkan. Pada umumnya keracunan
pestisida pada dosis yang tinggi akan menyebabkan jangka waktu kematian semakin cepat.
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Upadivisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Pyrethrum
Gejala klinis untuk setiap tingkatan keracunan dan prognosisnya adalah sebagai berikut :
Aktivitas
Tingkatan Keracunan Gejala Kelinis Prognosi
Kolinesterase (%)
50-75 Ringan Lemah, sakit kepala, Sadar dalam waktu
pening, mau muntah, 1-3 har
berliur banyak, mata
berair, miosis, detak
jantung cepat.
25-50 Lelah mendadak, Sadar dalam waktu
penglihatan, berliur 1-2 Minggu
banyak , berkeringat,
muntah diare, sukar
bernafas, hipertonia,
Piretrum mempunyai toksisitas rendah pada manusia tetapi menimbulkan alergi pada orang
yang peka atau memiliki hipersensitivitas yang tinggi sehingga dapat menimbulkan Gejala
dan tanda keracunan pada Peptisida golongan peritrin seperti tabel dibawah ini :
1.6 Penatalaksanaan
Pertolongan pertama yang harus dilakukan disaat keracunan pestisida jenis piretrin adalah
sebagai berikut :
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.1.1 Piretrin merupakan piretrum sintesis yang mempunyai efek kuat saat terpapar oleh
manusia, efek dari piretrin yaitu sebagai racun kontak yang kuat, serta mempengaruhi
sistem saraf serangga pada peripheral (sekeliling) dan sentral (pusat).
3.1.2 Penyebab dari keracunan piretrin yang utama adalan dosis ketika pemakiannya dan
toksisida piretrin yang meracuni langsung, piretrin mengalami kontak langsung
dengan manusia dan piretrin terhirup oleh manusia.
3.1.3 Klasifikasi ilmiah dari piretrin, piretrin termasuk kerajaan plantae, divisi
Spermatophyta, Kelas Magnoliopsida, Ordo Asterales, Famili Asteraceae, Genus
Pyrethrum, Spesies Pyrethrum cinerariaefolium Trev
3.1.4 pestisida tanaman lain adalah nikotin yang sangat toksik secara akut dan bekerja pada
susunan saraf pada serangga. Piretroid ini dapat membunuh serangga dengan cepat
dengan toksisitas rendah terhadap mamalia. Piretrum mempunyai toksisitas rendah
terhadap manusia akan tetapi menimbulkan alergi terhadap orang yang peka.
3.1.5 Gejala klinis untuk setiap tingkatan keracunan dan prognosisnya mulai dari ringan,
sedang dan berat.
3.1.6 Pertolongan pertama yang harus dilakukan disaat keracunan pestisida jenis piretrin
yaitu hentikan paparan piretrin, buka baju korban dan segara cuci muka/mandi, lalu
segera bawa Rumas Sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
3.2 SARAN
3.2.1 Bagi Perawat
Diharapkan perawat mampu mengedukasi tentang dampak dari pestisida jenis piretrin
terhadap kesehatan terutama di desa-desa yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani
yang sangat beresiko terkena racun-racun pestisida jenis piretrin.
3.2.2 Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa keperawatan dapat meningkatkan mutu Pendidikan yang
berkualitas dan professional. Menjadi calon perawat yang professional, inovatif dan kritis
yang dapat mengembangkan peneleitian dibidang kesehatan.
3.2.3 Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat memiliki kesadaran diri untuk lebih meningkatkan
pengetahuannya terhadap racun-racun pestisida jenis piretrin yang berdampak pada
kesehatannya.
DAFTAR PUSTAKA
Azzamy. 2017. Mengenal Golongan Bahan Aktif Insektisida Organophospat,
Karbamat,Piretroid, Organoklorin dan Cara Kerjanya https://mitalom.com/mengenal-
golongan-bahan-aktif-insektisida-organophospat-karbamat-piretroid-organoklorin-dan-
cara-kerjanya/. [Diakses pada tanggal 2 Mei 2018]
Prihadi. 2007. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Efek Kronis Keracunan Pestisida
Organofosfat pada Petani Sayur di Kecamatn Ngablak Kabupaten Magelang. Semarang.
Tesis Magister Kesehatan Lingkungan UNDIP
https://id.scribd.com/doc/25784802/KERACUNAN-DIAZINON