Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP DAN PENATA LAKSAAN KERACUNAN OBAT

Dosenpengampuh:
Disusun oleh
Tomy :
Zian farodies :
Doyah :
Cindy :

STIKES AR RAHMA MANDIRI INDONESIA


TAHUN AJARAN 2022/2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2.2 Mekanisme Model Masuk dan Daya Keracunan Obat
2.3 Klasifikasi Keracunan Obat
2.4 Jenis Keracunan Obat Secara Spesifik
2.5 Penalaksanaan Keracunan Obat
BAB III
3.1 KESIMPULAN
3.2 DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Pasuruan,09,06,2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keracunan merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh bahan organik ataupun bahan
anorganik yang masuk ke dalam tubuh sehingga menyebabkan tidak normalnya mekanisme di dalam
tubuh. Akibat-akibat dari keracunan dapat menurunkan kesadaran bahkan pada kasus-kasus tertentu
dapat menyebabkan kematian, jika cara penanganan yang salah. Keracunan seperti yang diketahui
masyarakat luas, hanya menyerang bagian saluran pencernaan saja. Namun sebenarnya keracunan
dapat menyerang saluran pernafasan juga. Misalnya keracunan akibat menghirup gas beracun yang
dapat menyebabkan kepala pusing, dan mual. Pada banyak kasus yang ada akibat keracunan sebagai
“first stander” dapat melakukan pertolongan pertama bagi setiap orang yang mengalami atau menjadi
korban keracunan.
Pada makalah ini akan dibahas tentang bagaimana cara bagi penolong pertama apabila menemui
korban yang menderita keracunan, apa sajakah tindakan yang harus kita lakukan. Selain itu akan
dibahas pula tata cara penanggulangannya jika sudah melewati masa kritis (keracunan). Dengan
dibahasnya tentang tata cara pertolongan pertama dan cara penanggulangan terhadap korban
keracunan penulis berharap agar tingkat kesalahan dalam menolong dan penaggulangan dapat dibuat
seminimal mungkin.

1.1 RUMUSAN MASALAH


1.Apa pengertian dari keracunan ?
2.Bagaimana Mekanisme Model Masuk dan Daya keracunan Obat ?
3.Bagaimana Klasifikasi keracunan Obat ?
4.Apa Saja Jenis keracunan Obat ?
5.Bagaimana Penatalaksanaan Keracunan Obat ?

1.2 TUJUAN MASALAH


1.Untuk mengetahui dan memahami pengertian keracunan obat.
2.Untuk mengetahui dan memahami dan mekanisme model masuk keracunan obat.
3.Untuk mengetahui dan memahami klasifikasi keracunan obat.
4.Untuk mengetahui dan memahami jenis keracunan obat.
5.Untuk mengetahui dan memahami penatalaksanaan keracunan obat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Racun adalah zat yang ketika tertelan, terisap, diabsorbsi, menempel pada kulit atau dihasilkan di
dalam tubuh dalam jumlah yang relative kecil menyebabkan cedera dari tubuh dengan adanya reaksi
kimia.
Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat atau senyawa kimia dalam tubuh manusia yang
menimbulkan efek merugikan pada yang menggunakannya. Keracunan melalui inhalasi dan menelan
materi toksik, baik kecelakaan dan karena kesengajaan, merupakan kondisi bahaya kesehatan. Sekitar
7% dari semua pengunjung departemen kedaruratan dating karena masalah toksik.
2.2 Mekanisme Model Masuk dan Daya Keracunan Obat
Obat-obatan : Salisilat, asetaminofen, digitalis,
aminofilin
Gas toksin : Karbon monoksida, gas toksin iritan
Zat kimia industry : Metil alkohol, asam sianida, kaustik,
hidrokarbon
Zat kimia pertanian : Insektisida
Makanan : Singkong, Jengkol, Bongkrek
Bisa ular atau serangga
2.3 Klasifikasi Keracunan Obat
Keracuanan dapat di sebabkan oleh beberapa hal di antaranya yaitu faktor bahan kimia, mikroba,
toksin dll. Dari penyebab tersebut dapat mempengaruhi vaskuler sistemik shingga terjadi penurunan
fungsi organ – organ dalam tubuh. Biasanya akibat dari keracunan menimbulkan mual, muntah, diare,
perut kembung,gangguan pernafasan, gangguan sirkulasi darah dan kerusakan hati ( sebagai akibat
keracunan obat dan bahan kimia ).
Terjadi mual, muntah di karenakan iritasi pada lambung sehingga HCL dalam lambung meningkat .
Makanan yang mengandung bahan kimia beracun (IFO) dapat menghambat ( inktivasi ) enzim
asrtikolinesterase tubuh (KhE). Dalam keadaan normal enzim KhE bekerja untuk menghidrolisis
arakhnoid (AKH) dengan jalan mengikat Akh – KhE yang bersifat inakttif. Bila konsentrasi racun
lebih tingggi dengan ikatan IFO-KhE lebih banyak terjadi.
Akibatnya akan terjadi penumpukan Akh di tempat – tempat tertentu, sehingga timbul gejala – gejala
rangsangan Akh yang berlebihan, yang akan menimbulkan efek muscarinik, nikotinik, dan ssp
( menimbulakan stimulasi kemudian depresi SSP ).
2.4 Jenis Keracunan Obat Secara Spasifik
Mencerna (menelan) racun
Tindakan yang dilakukan adalah menghilangkan atau menginaktifkan racun sebelum diabsorbsi,
untuk memberikan perawatan pendukung, untuk memelihara system organ vital, menggunakan
antidote spesifik untuk menetralkan racun, dan memberikan tindakan untuk mempercepat eliminasi
racun terabsorbsi.
Penatalaksanaan umum :
Dapatkan control jalan panas, ventilasi, dan oksigensi. Pada keadaan tidak ada kerusakan serebral atau
ginjal, prognosis pasien bergantung pada keberhasilan penatalaksanaan pernapasan dan sisitem
sirkulasi.
Coba untuk menentukan zat yang merupakan racun, jumlah, kapan waktu tertelan, gejala, usia, berat
pasien dan riwayat kesehatan yang tepat.
Tangani syok yang tepat.
Hilangkan atau kurangi absorbsi racun.
Berikan terapi spesifik atau antagonis fisiologik secepat mungkin untuk menurunkan efek toksin.
Dukung pasien yang mengalami kejang. Racun mungkin memicu system saraf pusat atau pasien
mungkin mengalami kejang karena oksigen tidak adekuat.
Bantu dalam menjalankan prosedur untuk mendukung penghilangan zat yang ditela, yaitu:
Diuresis untuk agens yang dikeluarkan lewat jalur ginjal.
Dialisis
Hemoperfusi (proses melewatkan darah melalui sirkuit ekstrakorporeal dan cartridge containing an
adsorbent [karbon atau resin], dimana setelah detoksifikasi darah dikembalikan ke pasien.
Pantau tekanan vena sentral sesuai indikasi.
Pantau keseimbangan cairan dan elektrolit.
Menurunkan peningkatan suhu.
Berikan analgesic yang sesuai untuk nyeri.
Bantu mendapatkan specimen darah, urine, isi lambung dan muntah.
Berikan perawatan yang konstan dan perhatian pada pasien koma.
Pantau dan atasi komplikasi seperti hipotensi, disritmia jantung dan kejang.
Jika pasien dipulangkan, berikan bahan tertulis yang menunjukan tanda dan gejala masalah potensial
dan prosedur untuk bantuan ulang.
Minta konsultasi dokter jiwa jika kondisi tersebut karena usaha bunuh diri
Pada kasus keracunan pencernaan yang tidak disengaja berikan pencegahan racun dan instruksi
pembersihan racun rumah pada pasien atau keluarga.
Keracunan melalui inhalasi
Penatalaksanaan umum :
Bawa pasien ke udara segar dengan segera; buka semua pintu dan jendela.
Longgarkan semua pakaian ketat.
Mulai resusitasi kardiopulmonal jika diperlikan.
Cegah menggigil; bungkus pasien dengan selimut.
Pertahankan pesien setenang mungkin.
Jangan berikan alcohol dalam bentuk apapun.
Keracunan makanan
Keracunan makanan adalah penyakit yang tiba-tiba dan mengejutkan yang dapat terjadi setelah
menelan makanan atau minuman yang terkontaminasi. Pertolongan Pertama Pada Keracunan
Makanan:
Untuk mengurangi kekuatan racun, berikan air putih sebanyak-banyaknya atau diberi susu yang telah
dicampur dengan telur mentah.
Agar perut terbebas dari racun, berikan norit dengan dosis 3-4 tablet selama 3 kali berturut-turut
dalam setia jamnya.
Air santan kental dan air kelapa hijau yang dicampur 1 sendok makan garam dapat menjadi alternative
jika norit tidak tersedia.
Jika penderita dalam kondisi sadar, usahakan agar muntah. Lakukan dengan cara memasukan jari
pada kerongkongan leher dan posisi badan lebih tinggi dari kepala untuk memudahkan kontraksi
Apabila penderita dalam keadaan pingsan, bawa segera ke rumah sakit atau dokter terdekat untuk
mendapatkan perawatan intensif.
Keracunan Akibat Gigitan Binatang
Kondisi lingkungan dipedesaan memungkinkan berbagai jenis bintang peliharaan maupun binatang
liar dapat hidup berdampingan dengan masyarakatnya walaupun binatang peliharaan kita sudah jinak
namun bahaya dari binatang ini perlu di waspadai.
Pada kondisi tertentu jenis binatang berdarah panas seperti pada anjing, kucings, dan monyet yang
terkena rabies dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Demikian pula jenis binatang melata yang
memiliki racun seperti ular, kalajengking, dan lipan (kelabang) yang masih banyak terdapat dialam
pedesaan. Binatang-binatang tersebut akan menggigit siapa saja yang ada didekatnya bila mereka
akan merasa terganggu. Bila hal ini terjadi maka gigitan tersebut akan meninggalkan racun dalam
tubuh orang yang digigitnya.
Gigitan ular
Bisa (racun) ular terdiri dari terutama protein yang mempunyai efek fisiologik yang luas atau
bervariasi. Sisitem multiorgan, terutama neurologic, kardiovaskuler, sisitem pernapasan mungkin
terpengaruh.
Bantuan awal pertama pada daerah gigitan ular meliputi mengistirahatkan korban, melepaskan benda
yang mengikat seperti cincin, memberikan kehangatan, membersihkan luka, menutup luka dengan
balutan steril, dan imobilisasi bagian tubuh dibawah tinggi jantung. Es atau torniket tidak digunakan.
Evaluasi awal di departemen kedaruratn dilakukan dengan cepat meliputi :
Menentukan apakah ular berbisa atau tidak.
Menentukan dimana dan kapan gigitan terjadi sekitar gigitan.
Menetapkan urutan kejadian, tanda dan gejala (bekas gigi, nyeri, edema, dan eritema jaringan yang
digigit dan didekatnya).
Menentukan keparahan dampak keracunan.
Memantau tanda vital.
Mengukur dan mencatat lingkar ekstremitas sekitar gigitan atau area pada beberapa titik.
Dapatkan data laboratorium yang tepat (mis. HDL, urinalisi, dan pemeriksaan pembekuan).
Sengatan serangga
Manifestasi klinis bervariasi dari urtikaria umum, gatal, malaise, ansietas, sampai edema laring,
bronkhospasme berat, syok dan kematian. Umumnya waktu yang lebih pendek diantara sengatan dan
kejadian dari gejala yang berat merupakan prognosis yang paling buruk.
Penatalaksanaan umum:
Berikan epineprin (cair) secara langsung. Masase daerah tersebut untuk mempercepat absorbsi.
Jika sengatan pada ekstermitas, berikan tornikuet dengan tekanan yang tepat untuk membendung
aliran vena dan limfatik
Instruksikan pasien untuk hal-hal berikut:
Injeksi segera dengan epineprin
Buang penyengat dengan garukan cepat kuku jari
Bersihkan area dengan sabun air dan tempelkan es
Pasang tornikuet proksimal terhadap sengatan
Laporkan pada fasilitas perawatan kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut
2.5 Penatalaksanaan Keracunan Obat
Terapi Farmakologi
Suportif
Setelah penilaian kondisi penderita, langkah ABC resusitas harus segera dilaksanakan untuk
mempertahankan pernafasan dan sirkulasi yang adekuat, sebelum dilakukan penanganan lain
Jika sumber racun tidak diketahui, atasi gejala yang timbul :
Depresi pernafasan
Bebaskan jalan nafas
Bantuan nafas dan berikan O2
Beri nalokson (Narcan*) jika diduga overdosis narkotika: flumazenil (Anexate*) jika diduga
benzodiazepin
Syok
Posisi kaki lebih tinggi dari tempat tidur
Beri cairan untuk menambah volume intravaskular: monitor CVP (bila ada) dan output urin. Obat-
obat yang dapat meningkatkan tekanan darah hanya digunakan pada keadaan khusus.
Kejang
Diazepam atau klonazepam (Rifotril*)i.v.
Fenitoin i.v. aman jika diberikan perlahan-lahan
Untuk status konvulsivus diatasi dengan anestesia umum
Nyeri
Nyeri hebat ( gunakan analgetik narkotik
Aritmia jantung
Anti-aritmia sesuai dengan kelainan klinis dan EKG
Keseimbangan air dan elektrolit
Monitor dan koreksi secara hati-hati
Periksa AGD
Diuresis paksa menggunakan furosemid
Hipotermia
Selimuti penderita dengan selimut unutk mencegah kehilangan panas. Selimut plastik mungkin lebih
efektif tetapi ini dapat membahayakan anak menjadi sulit bernafas
Dekontaminasi (mencegah absorbsi racun lebih lanjut)
Mata/kulit
Basuh dengan air mengalir
Jangan menggunakan antidotum kimia
Terinhalasi
Jauhkan segera dari sumber racun, O2, dan bila perlu pernafasan buatan
Suntikan/gigitan ular
Pasang tourniquet dibagian proksimal, kompres dingin, dan penderita diimobilisasi
Tertelan
Perangsangan muntah
Indikasi :
Racun sangat toksik dalam jumlah membahayakan
Menelan racun < 4 jam
Anak sadar dan kooperatif
Kontraindikasi :
Keracunan zat korosif, hidrokarbon
Penderita tidak sadar, kejang
Tidak ada refleks muntah
Cara :
Rangsang mekanik
Sirup ipekak : dosis 15 mL (anak< 1 th: 10 mL) (onset 20 mnt, kurang disukai karena bau)
Bilas lambung
Tidak sebaik rangsang muntah ( pemasangan NGT menimbulkan truma
Terapi non farmakologi
Air kelapa sebagai penawar racun
Air kelapa selain mengandng berbagai ion yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, juga memiliki
kemampuan untuk menawarkan racun yang masuk kedalam tubuh. Air kelapa ini sudah lama
digunakan oleh nenek moyang untuk mengobati berbagai penyakit seperti: panas
dalam,demam,kekurangan cairan.
Selain itu ,air kelapa juga dapat digunakan untuk mengatasi keracunan obat. Keracunan obat ini dapat
menimbulkan berbagai gejala dan tanda (symptom and sign) mulai dari urtikaria, syndrom steven
johnson (SJS). Di mana pada keadaan ini timbulnya berbagai kelainan pada kulit yaitu keluarnya
bintik bintik kemerahan dan terasa gatal. Selain itu gejala keracunan obat lainnya pada keadaan lebih
berat menimbulkan syok anafilaktik yang membahayakan keselamatan jiwa penderita. Gejala mulai
dari ringan sampai berat seperti: penglihatan teraa gela, tekanan darah menurun, denyut nadi cepat
sampai menimbulkan hilangnya kesadaran. Dan bila tidak ditangani segera akan menimbulkan
kematian. Keracunan obat ini dapat terjadi dimana saja bila kita mengalami hal tersebut atau ada
orang lain yang mengalami keracunan obat, cara yang terbaik adalah dengan membawa orang tersebut
ke rumah sakit segera. Di fasilitas kesehatan biasanya sudah disediakan berbagai obat yang dapat
digunakan untuk mengatasi syock anafilaktik ini. Akan tetapi apabila hal tidak dapat dilakukan cara
yang terbaik adalah dengan meletakan kepala lebih rendah dari anggota badan lainnya (posisi
trendelenburg). Posisi ini bertujuan untuk meningkatkan tekanan prefusi di dalam jaringan otak.
Tindakan selanjutnya adalah dengan memberi minum orang tersebut dengan air kelapa, penggunaan
air kelapa ini baik untuk mengatasi berbagai keracunan uang disebabkan oleh obat.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Keracunan merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh masuknya suatu bahan-bahan
organik maupun anorganik ke dalam tubuh sehingga mengakibatkan tidak normalnya mekanisme
dalam tubuh. Dan dampak atau akibat dari keracunan itu bisa menyebabkan menurunya kondisi tubuh
atau tudak fitnya kondisi badan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian. Pertolongan pertama
yang harus dilakukan adalah dengan cara mengeluarkan atau memuntahkan makanan apabila terjadi
keracunan makanan, dan memberikan udara yang segar bagi yang menderita keracunan gas.
SARAN
Dengan dibuatnya makalah tentang keracunan ini diharapkan para mahasiswa dan pembaca dapat
memahami dan mampu menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan keracunan.

DAFTAR PUSTAKA

Keracunan. 1993. Perawatan Dini Penderita Keracunan. The Committe on Toxic:


American College of Surgeon. Di alihbahasakan Yayasan Essentia
Medica, Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica.
Hendrotomo. 1986. Keracunan dan Penaggulangannya – 1
PCCMI. SA.1., Jakarta: Konas – PCCMI SA.1

Anda mungkin juga menyukai