Anda di halaman 1dari 3

LAMIVUDIN

A. Tinjauan Farmakologi
1. Golongan obat: Antivirus NRTI
2. Indikasi: Inveksi HIV dan Hepatitis B
3. Mekanisme kerja: menghentikan pembentukan rantai DNA virus
4. Dosis dan cara pemberian:
Infeksi HIV:
• Dewasa - 300 mg/hari, dapat diberikan 150 mg 2 kali sehari,
atau 300 mg sekali sehari.
• Anak-anak (3 bulan- 14 tahun) 4 mg/kg dua kali sehari (dosis
maksimal 150 mg dua kali sehari).
Hepatitis B
 Dewasa - 100 mg satu kali sehari.
 Anak-anak (2 sampai 17 tahun) - 3 mg/kg satu kali sehari.
Dosis maksimal 100 mg
5. Efek samping: fatigue, sakit kepala dan mual. Peningkatan kadar ALT
dan AST dapat terjadi pada 30 – 40 % pasien
6. Kontraindikasi: wanita menyusui, hipersensitifitas
7. Interaksi: Obat-obatan yang dapat mempengaruhi lamivudine antara
lain interferon alfa, ribavirin, trimetoprim / sulfametoksazol, dan
zalcitabine. Obat-obatan yang mungkin akan terpengaruh oleh
lamivudine antara ;ain zalcitabine dan AZT

B. Tinjauan Farmakokinetik
 Penyerapan / Distribusi
Lamivudine cepat diserap setelah pemberian oral.
bioavailabilitas lamivudin 86% untuk tablet dan 87% untuk larutan
oral. Larutan dan tablet dapat digunakan secara bergantian.
Volume distribusi (Vd) lamivudin 1,3 L / kg. Ikatan dengan protein
plasma kurang dari 36%.
 Metabolisme / Ekskresi
Metabolisme merupakan rute minor eliminasi dari
lamivudin. Waktu paruh eliminasi lamivudine berkisar 5-7 jam.
Mayoritas dosis tersebut tereliminasi dalam urin sebagai obat tidak
berubah.

C. Tinjauan Kimia
1. Struktur Kimia :
2. Kelarutan : Larut dalam air, sedikit larut dalam methanol, agak larut
dalam ethanol 96%
3. Titik Lebur : 176 °C
4. Wadah & Penyimpanan : Simpan dalam wadah kedap
udara,.terlindung dari cahaya, dan dalam suhu ruang.
5. Analisis:
 KCKT
Fase gerak: Methanol and Buffer (5:95)
Larutan standar: 0.25 mg/mL of USP Lamivudine RS di fase gerak
Larutan sampel: 0.25 mg/mL of Lamivudine di fase gerak
Detektorr: UV 277 nm
Kolom: 4.6-mm ´ 25-cm;
Temperatur Kolom: 35°
Flow rate: 1 mL/min

D. Tinjauan Farmasetik
1. Bentuk sediaan: tablet
2. Kekuatan sediaan: 150 mg; 300 mg
3. Rute pemberian: per oral
4. Metode pembuatan: granulasi basah
5. Eksipien:
 PVP (pengikat)
 Na-Starch Glycolate (desintegran)
 Selulosa mikrokristalin (pengisi)
 Magnesium stearate (pelincir)
 Talkum (lubrikan)

E. Tinjaun Legal
1. Kategori obat: Obat keras
2. Informasi obat:
 Indikasi: Antivirus, HIV atau Hepatitis B
 Cara penggunaan: diminum sebelum makan
 Kontraindikasi: hipersensitivitas
 Efek samping: sakit perut, mual, muntah, pankreatitis, asidosis
laktat dengan stenosis hepatic, kerontokan rambut
 Kategori kehamilan: C
 Penyimpanan: simpan di suhu 20- 25o C

Anda mungkin juga menyukai