Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Charisudin

NIM : 201180290

KELAS : PAI-H

TUGAS RANGKUMAN

A. Teknik dan Instrument Penilaian Non Test


1. Pengantar
a. Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait
dengan kecenderungan seseorang dalam merespons sesuatu/objek.
Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup
yang dimiliki oleh seseorang.
b. Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan
konatif/perilaku. Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki
oleh seseorang atau penilaiannya terhadap sesuatu objek.
Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang
mengenai objek. Adapun komponen konatif adalah kecenderungan
untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan
dengan kehadiran objek sikap.
2. Penilaian sikap
a. Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,
penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh
peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk
observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah
daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik,
sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
b. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh
semua pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan
dinyatakan dalam bentuk deskripsi kompetensi oleh wali
kelas/pendidik kelas.

B. Instrumen Non Test


1. Observasi
a. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman
observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku peserta didik
yang diamati langsung oleh pendidik saat proses pembelajaran.
b. Sikap dan perilaku keseharian peserta didik direkam melalui
pengamatan dengan menggunakan format yang berisi sejumlah
indikator perilaku yang diamati, baik yang terkait dengan mata
pelajaran maupun secara umum. Pengamatan terhadap sikap dan
perilaku yang terkait dengan mata pelajaran dilakukan oleh guru
yang bersangkutan selama proses pembelajaran berlangsung,
seperti: ketekunan belajar, percaya diri, rasa ingin tahu, kerajinan,
kerjasama, kejujuran, disiplin, peduli lingkungan, dan selama
peserta didik berada di sekolah atau bahkan di luar sekolah selama
perilakunya dapat diamati guru.
2. Langkah-langkah penyusunan instrument pada teknik penilaian
Observasi.
a. Merumuskan tujuan observasi.
b. Membuat lay-out atau kisi-kisi observasi.
c. Menyusun pedoman observasi.
d. Menyusun aspek-aspek yang akan diobservasi, baik yang
berkenaan dengan proses belajar peserta didik dan kepribadiannya
maupun penampilan guru dalam pembelajaran.
e. Melakukan uji coba pedoman observasi untuk melihat kelemahan-
kelemahan pedoman observasi.
f. Merevisi pedoman observasi berdasarkan hasil uji coba.
g. Melaksanakan observasi pada saat kegiatan berlangsung.
h. Mengolah dan menafsirkan hasil observasi.

3. Penilaian diri
a. Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan
dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang
digunakan berupa lembar penilaian diri yang berisi cheklist aspek
kepribadian.
b. Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum
ulangan harian.
c. Penilaian diri digunakan untuk memberikan penguatan
(reinforcement) terhadap kemajuan proses belajar peserta didik.
Penilaian diri berperan penting bersamaan dengan bergesernya
pusat pembelajaran dari guru ke peserta didik yang didasarkan
pada konsep belajar mandiri (autonomous learning). Untuk
menghilangkan kecenderungan peserta didik menilai diri terlalu
tinggi dan subyektif, penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria
yang jelas dan objektif.

4. Langkah-langkah penilaian diri


a. Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri.
b. Menentukan kompetensi yang akan dinilai.
c. Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
d. Merumuskan format penilaian, dapat berupa daftar tanda cek, atau
skala penilaian.

5. Langkah-langkah penyusunan instrument pada penilaian diri (self


assessment)
a. Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
b. Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
c. Merumuskan format penilaian dapat berupa pedoman penskoran,
daftar tanda cek, atau skala penilaian.
d. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
e. Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk
mendorong peserta didik agar senantiasa melakukan penilaian diri
secara cermat dan objektif.
f. Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan
hasil kajian terhadap sampel hasil penelitian yang diambil secara
acak.

6. Penilaian antar peserta didik


a. Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik merupakan teknik
penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai
terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan
berupa lembar penilaian antarpeserta didik yang berisi cheklist
tentang aspek yang dinilai.
b. Penilaian teman sebaya dilakukan oleh peserta didik terhadap 3
(tiga) teman sekelas atau sebaliknya. Format yang digunakan untuk
penilaian sejawat dapat menggunakan format seperti pada penilaian
diri.

7. Langkah-langkah penyusunan instrument pada penilaian antar teman


a. Instrumen penilaian disusun sesuai kompetensi dan indikator yang
akan diukur.
b. Kriteria yang akan dinilai dirumuskan secara sederhana dan jelas.
c. Format yang digunakan sederhana dan mudah dipahami siswa.
d. Instrumennya valid (mengukur kemampuan yang memang hendak
diukur).
e. Instrumen penilaian mampu memetakkan sikap siswa dari
kemampuan rendah hingga kemampuan tinggi.

C. TEKNIK PENYUSUNAN INSTRUMENT NON-TES


1. Instrumen non tes
Instrumen Non tes adalah cara penilaian hasil belajar peserta didik
yang dilakukan tanpa menguji peserta didik tetapi dengan melakukan
pengamatan secara sistematis.
Teknik penilaian ini umumnya untuk menilai kepribadian anak
secara menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku, dan sifat.

2. Langkah-langkah menyusun instrument non tes


a. Observasi
1. Merumuskan tujuan observasi.
2. Membuat lay-out atau kisi-kisi observasi.
3. Menyusun pedoman observasi.
4. Menyusun aspek-aspek yang akan diobservasi, baik yang
berkenaan dengan proses belajar peserta didik dan
kepribadiannya maupun penampilan guru dalam pembelajaran.
5. Melakukanujicobapedomanobservasiuntukmelihatkelemahan-
kelemahanpedomanobservasi.
6. Merevisi pedoman observasi berdasarkan hasil uji coba.
7. Melaksanakan observasi padas aat kegiatan berlangsung.
8. Mengolah dan menafsirkan hasil observasi.

3. Penilaian diri (self assessment)


a. Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai
b. Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
c. Merumuskan format penilaian dapat berupa pedoman penskoran,
daftar tanda cek, atau skala penilaian.
d. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
e. Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk
mendorong peserta didik agar senantiasa melakukan penilaian diri
secara cermat dan objektif.
f. Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan
hasil kajian terhadap sampel hasil penelitian yang diambil secara
acak.
4. Penilaian antar teman
a. Instrumen penilaian disusun sesuai kompetensi dan indikator yang
akan diukur.
b. Kriteria yang akan dinilai dirumuskan secara sederhana dan jelas.
c. Format yang digunakan sederhana dan mudah dipahami siswa.
d. Instrumennya valid (mengukur kemampuan yang memang hendak
diukur).
e. Instrumen penilaian mampu memetakkan sikap siswa dari
kemampuan rendah hingga kemampuan tinggi.

5. Catatan anekdot
a. Pengumpulan data melalui pengamatan langsung tentang sikap dan
perilaku anak yang muncul secara tiba-tiba (peristiwa yang terjadi
secara insidental).
b. Anecdotal record(catatan kejadian khusus) merupakan uraian
tertulis mengenai perilaku yang ditampilkan oleh anak dalam
situasi khusus.
c. Catatan anekdot ditulis dengan singkat.

Anda mungkin juga menyukai