Pemodelan Matematis PDF
Pemodelan Matematis PDF
Pemodelan matematis
1
M.Yusuf FT Untan 01/10/2019
y2 y2
y y1 y1
P(t)
m2
Model kontinyu m2
m1
m1
Model diskrit 1 dof
2
M.Yusuf FT Untan 01/10/2019
c m P(t)
• Jika pada massa m diberikan simpangan (displacement) sebesar y lalu dilepaskan, maka sistem berkeinginan
untuk kembali ke kedudukan semula. Gaya yang berkeinginan kembali ke kedudukan semula dengan percepatan
tertentu, akan menyimpang ke arah sebaliknya, sehingga sistem akan bergoyang (ke kiri dan ke kanan).
• Jika sistem bergoyang dalam keadaan statis maka tidak akan terjadi kemungkinan kehilangan energi sehingga
massa tersebut akan terus bergoyang. Tetapi akibat adanya gesekan dengan udara dan peristiwa internal
(gesekan antarpartikel dan kelelahan) bahan maka sistem akan berhenti bergoyang pada waktunya. Gaya yang
menyebabkan kehilangan energi tersebut disebut gaya redaman (damping force).
• Untuk pemodelan matematis:
❑ Beban pada lantai dimodelkan sebagai lumped mass, digambar berupa kotak di atas roda
❑ Kolom dimodelkan sebagai pegas (spring)
❑ Redaman dimodelkan sebagai dashpot
y
Gaya inersia
m
Hukum kedua Newton tentang gerak, menyatakan bahwa laju
perubahan momentum suatu benda bermassa m sama dengan resultan
gaya F(t) yang bekerja pada benda tersebut. Secara matematis dapat
ditulis
𝑑 𝑑𝑦
𝐹 𝑡 = 𝑚
𝑑𝑡 𝑑𝑡 Prinsip d’Alembert:
Karena massa tidak bervariasi terhadap waktu maka dapat ditulis Suatu sistem dalam keseimbangan
𝑑2𝑦 dinamik dapat diperoleh dengan
𝐹 𝑡 = 𝑚 2 ≡ 𝑚𝑦ሷ menjumlahkan gaya luar dengan
𝑑𝑡 fictitious force (gaya inersia).
yang berarti gaya sama dengan massa kali percepatan. Persamaan di
atas dapat pula ditulis dalam bentuk Pada persamaan 𝐹 𝑡 − 𝑚𝑦ሷ = 0,
𝐹 𝑡 − 𝑚𝑦ሷ = 0 berarti bahwa di dalam keseimbangan
Suku kedua persamaan tersebut, yaitu 𝑚𝑦,ሷ disebut gaya inersia (FI) dinamik pada suatu massa yang
yang menahan percepatan massa tersebut. Jadi, bergerak terdapat gaya fiktif (gaya
FI = m𝑦ሷ inersia) yang arahnya berlawanan
F(t) mencakup berbagai jenis gaya yang bekerja pada massa tersebut: dengan arah gerakan.
gaya pegas, gaya redaman, dan gaya luar lainnya.
3
M.Yusuf FT Untan 01/10/2019
Gaya pegas FS
(a)
y (b)
• Akibat deformasi y maka timbul gaya pegas sebesar
k FS = ky
m (c)
• k disebut konstanta pegas, yaitu gaya yang
menyebabkan perpindahan sebesar 1 satuan.
y
y
k1 Pada pegas paralel, masing-masing pegas mengalami (a) pegas yang keras (k besar)
simpangan yang sama sebesar y, sedangkan gaya F (b) pegas linier
k2
terbagi ke dalam masing-masing pegas sebesar F1 = k1y; (c) pegas yang lunak (k kecil)
m
k3 F2 = k2y; dan F3 = k3y. Dengan demikian,
F = F1 + F2 + F3
key = k1y + k2y + k3y
ke = k1 + k2 + k3
Pada pegas seri, masing-masing pegas memikul beban yang sama
y sebesar F sedangkan simpangan masing-masing pegas sebesar y1 = F/k1;
k1 y1 k y2 k y3 y2 = F/k2; y3= F/k3. Dengan demikian,
2 3
m y = y1 + y2 + y3
F/ke = F/k1 + F/k2 + F/k3 ke : konstanta pegas ekuivalen
1/ke = 1/k1 + 1/k2 + 1/k3
7
Gaya redaman k
y
c m
4
M.Yusuf FT Untan 01/10/2019
Persamaan diferensial
y
gerak pada struktur sdof
m m y
• FI = 𝑚𝑦ሷ = gaya inersia (inertial force)
P(t) P(t)
• m = massa = W/g
c • W = berat
• g = konstanta gravitasi
• 𝑦ሷ = percepatan
• FD = 𝑐 𝑦ሶ = gaya redaman (damping force)
• c = koefisien redaman (damping
a. Sistem SDOF b. Pemodelan struktur coefficient), menunjukkan karak-
teristik gesekan (friction
y characteristic) dan kehilangan
k
FS energi (energy losses) pada struktur
FI • 𝑦ሶ = kecepatan
c m P(t) P(t)
• FS = 𝑘𝑦 = gaya pegas (spring force)
FD
• k = konstanta pegas (spring constant),
menunjukkan kapasitas energi
c. Pemodelan matematis d. Free body diagram potensial yang ada pada struktur
• y = simpangan
Persamaan keseimbangan dinamik: • P(t)= gaya dinamik yang bekerja pada
struktur
FI + FD + FS = P(t) • t = waktu
𝑚𝑦ሷ + 𝑐 𝑦ሶ + 𝑘𝑦 = 𝑃(𝑡) ➔ persamaan umum gerak sdof
9
Tipe getaran
Secara umum, gerakan massa dapat disebabkan oleh:
• Gangguan luar ➔ getaran paksa (forced vibration system), P(t) 0
• Adanya suatu nilai awal (initial condition) ➔getaran bebas, P(t) = 0
5
M.Yusuf FT Untan 01/10/2019
Tipe getaran
y y
k
k
m c m
y y
k
k
m P(t) c m P(t)
11
Referensi
1. Agus. 2002. Rekayasa Gempa untuk Teknik Sipil. Padang: Institut Teknologi Padang.
2. Boen, Teddy dan Wendy T. 1984. Dasar-Dasar Perhitungan Bangunan Tahan Gempa. Cet.2.
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman Badan Penelitian dan
Pengembangan PU Departemen Pekerjaan Umum.
3. Chopra, Anil K. 1995. Dynamics of Structures: Theory and Applications to Earthquake
Engineering. New Jersey: Prentice Hall.
4. Clough, Ray W. dan Joseph Penzien. 1993. Dynamics of Structures. Second Edition. Singapura:
McGraw-Hill, Inc.
5. Dewi, Sri Murni. 2014. Teknik Gempa untuk Teknik Sipil. Cet. 2. Malang: BARGIE Media.
6. Gunawan, Theodosius dan Margaret Saleh. 2001. Teori Soal dan Penyelesaian Perencanaan
Struktur Tahan Gempa. Jakarta: Delta Teknik Group.
7. Lumantarna, Benjamin. 2000. Pengantar Analisis Dinamis dan Gempa. Yogyakarta: ANDI.
8. Pawirodikromo, Widodo. 2017. Analisis Dinamik Struktur. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
9. Paz, Mario. 1985. Dinamika Struktur: Teori & Perhitungan. Edisi Kedua. Cet. 4. Diterjemahkan
oleh Manu A.P.. Jakarta: Erlangga.
12