Disusun oleh :
Fenita Ayu Sabrina 200110180102
Muhammad Ramdhani N 200110180199
Oktavianus Benardi 200110180218
M Naufal Mahardika 200110180257
Prina Annisa R 200110180267
Kelompok :7
Kelas :E
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, dorongan , saran, maupun bimbingan
dari berbagaio pihak. Semoga segala bantuan dan dorongan yang diberikan
Penyusun
INDUSTRI POHON SISTEM AGRIBISNIS
SS I
INPUT DAN PRASARANA
No Sub Sistem I
.
1. Manajemen Lokasi
A. Perencanaan
Terletak didataran tinggi
Kontur tanah rata
Ketersediaan lahan untuk pakan dan air
Ketersediaan listrik
Luas lahan sekitar 3600 m2
Jarak kandang dengan pemukiman sekitar 40 meter dan dibuat
tembok pembatas sebagai peredam angin setinggi 3 meter agar tidak
mengganggu kenyamanan pemukim
Kandang sapi dibangun didataran tinggi sehingga tipe atap nya
didesain lebih tertutup guna melindungi ternak dari suhu dan cuaca
yang ekstrem
B. Pengorganisasian
1. Pekerja kandang = Mengontrol keadaan kandang, seperti adanya
kerusakan
C. Pengawasan
1. Pengawas Kandang = Memberikan Arahan kepada pekerja,
mengaawasi Kerja dari para pekerja
2. Manajemen Produksi
A. Perencanaan
- Pemilihan Bibit
Berasal dari petani/peternak rakyat yang paling dekat
Berasal dari Peternakan modern (Kemitraan)
Berasal dari reproduksi ternak
Umur bibit 1 - 1,5 Tahun
- Perawatan Bibit yang baru datang
Pemberian tanda pengenal
Pemberian minum dan pakan awal
Pemberian vitamin dan obat-obatan
B. Pengorganisasian
Pencari Bibit = pemilihan bibit yang unggul saat pembelian
C. Pengawasan
Manager = Mengawasi kerja dari Pencari Bibit
3. Manajemen Kandang
A. Perencanaan
Kandang dilengkapi dengan tempat makan, minum, drainase,
saluran limbah, dan ventilasi yang terorganisir.
• Kebutuhan luas kandang per-ekor nya
- pejantan 3,6 m 2
- induk 3,0m 2
- pedet 1,5 m 2
- pembesaran 2,5 m2
- penggemukan 3,0 m 2
• Tipe kandang yang digunakan yaitu koloni agar pemeliharaan sapi
lebih efektif dan efisien.
B. Pengorganisasian
1. Pekerja kandang = Memberikan Pakan, Mengisi tempat Air
untuk minum ternak
2. Pekerja Limbah =. Membersihkan Kandang dari bekas pakan,
feses, dll
3. Pengawas Pakan =. Mengawasi pertumbuhan bobot badan
hewan ternak
C. Pengawasan
Pengawas Kandang = Memberikan Arahan kepada pekerja,
mengaawasi Kerja dari para pekerja
4. Manajeman Peralatan
A. Perencanaan
• Alat kebersihan, seperti : ember, sapu lidi, sikat, selang, tali, dan
sekop.
• Garpu, untuk meratakan dan merapihkan pakan.
• Alat IB.
B. Pengorganisasian
Pekerja Kandang = Menggunakan Peralatan dengan semaksimal
mungkin dan mengontrol apabila terjadi kerusakan pada perlatan.
C. Pengawasan
Pengawas Kandang = LulusMemastikan Keadaan dan jumlah
peralatan di kandang
5. Manajemen Pakan
A. Perencanaan
• Pakan Ternak = Hijauan, Konsentrat
• Hijauan = Berasal dari Petani
• Konsentrat = Beli di FeedMeal
B. Pengorganisasian
Pekerja Pakan = Mengangkut Pakan ke kandang
C. Pengawasan :
Pengawas Pakan = Mengawasi kerja dari Pekerja, dan
Memberikan Arahan kepada Pekerja, Meracik komposisi pakan
yang pas untuk ternak.
6. Manajemen Air
Air didapatkan dari memompa air tanah
Air selalu tersedia dalam kandang
Tempat air dibersihakan dua kali seminggu
7. Manajemen Obat-Obatan
A. Perencanaan
• Vitamin Ternak
• Raktofamin, untuk membantu mengubah lemak menjadi daging
• Obat cacing
B. Pengorganisasian :
Dokter Hewan = Mengawasi Kesehatan Hewan tiap selang waktu
tertentu, mengobati ternak yang sakit
C. Pengawasan
Pengawas Kandang = Mengawasi Kerja dari Dokter Hewan
8. Manajemen Transportasi
A. Perencanaan
• Mobil Truk dengan 3 jenis yaitu
- untuk mengangkut pakan
- mengangkut hewan ternak
- mengangkut kotoran hewan.
B. Pengorganisasian :
Sopir Truk = Mengoprasikan Truk dengan benar
C. Pengawasan :
Pengawas Transport = Mengawasi keadaan truk, Mengawasi Keluar
Masuknya transport ke dan dari perternakan
9. Manajemen Tenaga Kerja
A. Perencanaan
• TK Pakan = Warga lokal
• TK Nutrisi, Pengawas Pakan = S1 Peternakan
• TK Kandang = Warga lokal
• TK Pengawas Kandang = S1 Peternakan
• TK Kesehatan = S1 Kedokteran Hewan
• TK Limbah = Warga lokal
• TK Lingkungan = S1 Peternakan
• TK Transport = Warga lokal, mempunyai SIM A
• TK Pengawas Transport = S1 Teknik Mesin
• TK Keamanan = Security
B. Pengorganisasian :
1. Manager = Melakukan Penyusunan Staff
2. HRD = Merekrut tenaga kerja yang kompeten
PENGORGANISASIAN INPUT DAN PRASARANA
SS II
PRODUKSI PRIMER (ON FARM)
SS III
PENGOLAHAN PRODUK AGRIBISNIS
Manager Manager
Pengolahan Produksi Bibit
Limbah dan
Manager
Manager Olahan Penggemukan
Pengolahan
Daging
Tulang & Kulit
1. Pengumpul
Feses Penjagal
1. Pengawas
2. Pembuat nutrisi untuk
pupuk penggemuka
kompos 1. Pencacah 1. Pemisah Tulang n
3. Pengemas Daging dan kulit 2. Pengawas
Olahan 2. Penggiling 2. Pemotong tulang kualitas bibit
Pupuk Daging 3. Pengolah tepung
Kompos 3. Pengemas tulang
Olahan Daging 4. Pengemas tepung
tulang
5. Pembersihan kulit
6. Pengolah Kulit
7. Pengemas kulit
SS III
Manajemen Hasil Olahan
4. Pengaturan
5. Finishing
6. Pemasaran
Kulit yang sudah diolah bisa dijual kepada pengrajin kulit atau
pabrik pembuatan produk dari kulit
3. Manajemen Ternak/Bibit
1. Perencanaan :
1. Menghasilkan bibit sapi yang sehat dan unggul
2. Menghasilkan sapi yang sehat dan unggul untuk hari raya
idul adha
3. Pendataan konsumen :
Peternak rakyat
Masyarakat umum
2. Pengorganisasian
a. Manager breeding dan vettening : bertanggung jawab atas
pembibitan dan vettening sapi serta bekerja sama langsung
dengan manager pemasaran
b. Manager pemasaran : bertanggung jawab atas pemasaran
sapi
3. Penyusunan staff :
a. Kontrol kandang : warga lokal
b. Pemberi pakan : warga lokal
4. Pengarahan :
Manager breeding dan vettening memberi arahan kepada staff
kontrol kandang dan pemberi pakan. Berkoordinasi dengan
manager pemasaran untuk pemasaran sapi tersebut.
5. Pemngawasan
Manager breeding dan vettening mengawsi proses pemberian
pakan, kebersihan kandang, dan pemeliharaan sapi.
4. Manajemen Olahan Tulang
A. Perencanaan
1. Pemisahan tulang dan daging menggunakan alat potong
2. Pendataan Konsumen : tempat penjualan pakan,
dikonsumsi oleh perusahaan sendiri
B. Pengorganisasian
1. Manager pengolahan limbah/tulang : Bertanggung jawab
atas pemenuhan dan pengolahan tulang sapi serta bekerja
sama langsung dengan manager pemasaran
2. Manager Pemasaran : Bertanggung jawab atas pemasaran
tepung tulang
C. Penyusunan Staf
1. Pemotong tulang / pemisahan tulang dengan daging :
warga lokal
2. Penggiling daging : warga lokal
3. Pengolah tepung tulang : warga lokal
D. Pengarahan
Manager pengolahan tulang bertugas memberikan pengarahan
kepada pemotong tulang Dan penggiling daging mengenai berapa
banyak tulang yang harus digiling setiap harinya
E. Pengawasan
Manager pengolahan Dan manager pemasaran bekerja sama
dalam mengawasi pengolahan tulang sapi hingga menjadi tepung
tulang
MEMBUAT TEPUNG TULANG DENGAN MESIN PENGHANCUR
TULANG
Bahan - bahan yang diperlukan :
1. Tulang apa saja bisa berupa tulang ikan, tulang ayam , tulang
sapi , tulang kerbau , dll
2. Larutan kapur 10 %
Peralatan yang diperlukan :
1. Keranjang
2. Baskon untuk perendaman
3. Mesin penghancur tulang
4. Kuali sebagai wadah perebusan
5. Tempat / Wadah ekstrak gelatin ( Biasanya terbuat dari bahan
aluminium atau stanless steel ) wadah ini nanti digunakan untuk
merendam tulang dengan suhu panas dan mencampurnya dengan
menambahkan larutan kapur 10 %.
Cara membuat tepung tulang
BAHAN :
1. Kotoran sapi
2. Sekam padi
3. Molases
4. Air
5. Dekomposer
ALAT :
1. Cangkul
2. Sekop
3. Terpal
4. Ember
5. Karung
PROSEDUR :
1. Bahan kompos disiapkan kotoran sapi dibawah dan sekam padi
diatasnya
2. Taburkan stardec secara merata
3. Molasses diencerkan dan disiramkan merata di atas adukan
4. Aduk bahan kompos sampai rata
5. Atur kelembaban 60 % dengan ciri bila digenggam tidak pecah ,
tidak ada tetesan air dan tangan tidak basah
6. Apabila kurang lembab ditambah air
7. Bahan yang sudah diaduk ditutup dengan terpal
8. Pembalikan dilakukan setiap minggu
9. Pengecekan proses pemgomposan dilakukan pada jari ketiga,
apabila terasa panas, maka terjadi proses pengomposan
10. Proses pengomposan berlangsung selama 3 minggu
11. Setelah 3 minggu kompos sudah jadi ditandai dengan bahan
kompos tidak panas dan tidak bau
PEMASARAN
1 Pemasaran limbah
A. Perencanaan :
1. Kompos yang sudah jadi dikemas dengan karung 1kg & 10kg
2. Harga perkilo : Rp. 6.000, Harga pasar : Rp. 10.000
3. Pembeli : Petani sekitar / Penjual pupuk lanjutan
4. Pembeli datang ke peternakan
5. Promosi mengandalkan komunikasi dari mulut ke mulut dan
harga yang murah
B. Pengorganisasian :
1. Manager pengolahan limbah/kulit : bertanggung jawab atas
pemenuhan stok dari pupuk kompos
2. Manager pemasaran : bertanggung jawab atas pemasaran
pupuk kompos
C. Penyusunan Staff :
1. Pengawas Kandang: Menjual pupuk kompos ke pembeli,
melakukan pencatatan siapa saja yang membeli
D. Pengarahan :
1. Manager pemasaran mengarahkan pengawas kandang dengan
memberitahu harga dari pupuk kompos dan melayani yang
mau membeli pupuk kompos
E. Pengawasan :
1. Manager pemasaran mengawasi hasil dari penjualan perhari
5. Pemasaran daging
A. Perencanaan :
1. Menghasilkan daging segar utuh tanpa tulang
2. Harga pasar : Rp. 80.000 - Rp. 110.000
3. Pembeli : Pedagang daging di pasar, Industri kuliner
( rerestaurant) , Industri pengolahan ( pabrik sosis, bakso, dll)
4. Pendistribusian daging akan di lakukanoleh bagian
pengiriman.
5. Promosi mengandalkan komunikasi dengan menawarkan
pedagang di pasar, pelaku industri kuliner, dan pelaku industri
pengolahan
6. Pengorganisasian :
1. Manager pengolahan daging : bertanggung jawab atas
pemenuhan olahan daging serta berkerja sama langsung
dengan manajer bagian pemasaran dalam memasarkan atau
promosi produk olahan daging tersebut.
2. Manager pemasaran : bertanggung jawab atas pemasaran
pupuk kompos
B. Penyusunan Staff :
1. Penjagal : warga lokal yang memahami tata cara
penyembelihan sapi agar daging yang dihasilkan halal,
mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim.
2. Pencacah daging : warga lokal yang terlatih dapat
menggunakan pisau pemotong daging, menguliti, dan
memisahkan daging dan tulangnya.
3. Pendistribusian : warga lokal yang sudah terbiasa mengirimkan
barangbaik dalam kota maupun luar kota
C. Pengarahan : Manager pemasaran mengarahkan pengawas
kandang dengan memberitahu harga dari pupuk kompos dan
melayani yang mau membeli pupuk kompos
D. Pengawasan : Manajer pemasaran dan manajer olahan daging
bekerja sama mengawasi produksi olahan daging dan mengawasi
pemasaran dan promosi penjual
Lembaga Penunjang
A. Kesimpulan
B. Saran