Anda di halaman 1dari 8

1.

PENGERTIAN DAN DEFINISI PEMBANGUNAN MENURUT PARA AHLI

Beragamnya rumusan ataupun definisi pembangunan menimbulkan berbagai


interpretasi berbeda dari para ahli. Walaupun setiap rumusan  mempunyai perspektif yang
berbeda-beda, namun tetap saja ada yang dianggap relevan terhadap pembangunan
masyarakat.  Menurut Arjomand (1977), definisi pembangunan mangandung bias
evolusioner. Berger, Dkk  mendefinisikan pembangunan sebagai fenomena historis yang
diasosiasikan untuk menggambarkan masyarakat. Alhasil, interpretasi pembangunan
selalu beragam.

Berikut beberapa batasan dari para ahli yang dapat menggambarkan bahwa
pengertian pembangunan ternyata banyak diambil dari sudut pandang yang berlainan
antara lain :
          Seers (1977), mendefinisikan pembangunan sebagai suatu istilah teknis, yang berarti
membangkitkan masyarakat di Negara-negara berkembang dari kemiskinan, tingkat melek
huruf (literacy rate) yang rendah, pengangguran, dan ketidakadilan sosial.
          Rogers (1969 dan 1971), mendefinisikan pembangunan sebagai proses yang terjadi
pada level atau tingkatan system sosial, sedangkan modernisasi sebagai proses yang terjadi
pada level individu.
          Inayatullah (1976), mendefinisikan pembangunan sebagai perubahan menuju pola-
pola masyarakat yang ebih baik dengan nilai-nilai kemanusiaan yang memungkinkan suatu
masyarakat mempunyai kontrol yang lebih besar terhadap lingkungan dan tujuan
politiknya, juga memungkinkan warganya memperoleh kontrol yang lebih terhadap diri
mereka sendiri.
          Berger (1987), memandang modernisasi sebagai suatu rangkaian fenomena historis
yang jauh lebih spesifik, yang diasosiasikan dengan tumbuhnya masyarakat-masyarakat
industrial.
          Dissaynake (1984), mendefinisikan pembangunan sebagai proses perubahan sosial
yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup dari seluruh atau mayoritas masyarakat
tanpa merusak lingkungan alam dan cultural tempat mereka berada dan berusaha
melibatkan sebanyak mungkin anggota masyarakat dalam usaha ini dan menjadikan
mereka penentu dari tujuan mereka sendiri.
          Rogers dan Shoemaker (1971), mendefinisikan pembangunan sebagai suatu jenis
perubahan sosial, dimana ide-ide baru diperkenalkan pada suatu sistem sosial untuk
menghasilkan pendapatan per kapita dan tingkat kehidupan yang lebih tinggi melalui
metode produksi yang lebih modern dan organisasi sosial yang lebih baik. Pembangunan
adalah modernisasi pada tingkat sistem sosial.

2.b. Managemen menurut GEORGE.R.TERRY

*)Menurut George .R. Terry, manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan
organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
*)Manajemen sebagai “proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan : perencanaan,
pengorganisasian, menggerkan dan pengawasan yang dialkukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
serta sumber-sumber lain”. (George R. Terry, Ph.D)
*) Menurut George R. Terry memberikan pengertian bahwa :

Sebenarnya teori GR Terry inilah yang paling mudah diingat.


POAC
Planning, Organizing, Actuating, Controlling
Planning --> perencanaan
Organizing --> Pengorganisasian atau pembagian tugas
Actuating --> Pelaksanaan
Controlling --> Pengontrolan/Pengawasan

Menurut GR Terry

manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri dari POAC yang dilakukan untuk
menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan
sumber daya lain.
suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok
orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen
juiga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana
mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari
pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan
manajemen.

Menurut G. R. Terry dalam bukunya, Principle of Management :


• Koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron / teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu
yang tepat dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang
seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan.
Menurut tinjauan manajemen, koordinasi menurut Terry meliputi :
1. Jumlah usaha baik secara kuantitatif, maupun secara kualitatif
2. Waktu yang tepat dari usaha-usaha tersebut
3. Directing atau penentuan arah usaha-usaha tersebut

• Wewenang adalah kekuasaan resmi dan kekuasaan pejabat untuk menyuruh pihak lain supaya
bertindak dan taat kepada pihak yang memiliki wewenang itu

#Fungsi-fungsi manajemen menurut GEORGE.R.TERRY :


Ada 4 yaitu :
1.perencanaan(planning)
a.menjelaskan,,emantapkan dan memastikan tujuan yang di capai.
b.meramalkan keadaan untuk yang akan datang.
c.memperkirakan kondisi pekerjaan yang di lakukan.
d.memilih tugas yang sesuai untuk pencapaian tujuan .
e.membuat rencana secara menyeluruh dengan menekankan kreativitas.
f.membuat kebijaksanaan,prosedur,standar&metode untuk pelaksanaan kerja.
g.mengubah rencana sesuai dengan petunjuk dan hasil pengawasan.
h.membiarkan peristiwa dan kemungkinan akan terjadi.
2.pengorganisasian (organizing)
a.membagi pekerjaan ke dalam tugas-tugas operasional.
b.Mengelompokan tugas-tugas  ke dalam posisi secara operasional.
c.menggabungkan jabatan operasional ke dalam unit yang berkaitan.
d.memilih dan menempatkan orang untuk pekerjaan sesuai.
e.menjelaskan persyaratan dari tiap jabatan.
f.menyesuaikan wewenang  dan tanggung  jawab dari tiap anggota.
g.menyediakan berbagai fasilitas untuk pegawai.
h.menyelaraskan organisasi sesuai petunjuk hasil pengawasan.
3.penggerakan(actuating)
a.Melakukan partisipasi terhadap keputusan tindakan dan perbuatan.
 b.mengarahkan orang lain dalam bekerja.
c.memotivasi anggota.
d.berkomunikasi secara efektip.
e.meningkatkan anggota agar memahami potensinya secara penuh.
f.memberi imalan penghargaan yang sesuai terhadap pekerja.
g.memcukupi keperluan pegawai sesuai dengan kegiatan pekerjaannya.
h.berusaha memperbaiki pengarahan sesuai petunjuk pengawasan.
4.pengendalian(controlling)
a.membandingkan hasil pekerjaan dengan rencana secara keseluruhan
b.menilai hasil pekerjaan dengan standar hasil kerja.
c.membuat media pelaksanaan secara tepat.
d.memberitahukan media pengukur pekerjaan.
e.memindahkan data secara rinci untuk melihat perbandingan & penyimpangannya.
f.membuat saran dan tindakan perbaikan.
g.memberitahukan anggota yang bertanggungjawab terhadap pemberian penjelasan.
h.melaksanakan pengawasan sesuai dengan petunjuk hasil pengawasan.

Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian antara lain :

• Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator
yang telah ditetapkan. Hal ini harus secara rutin dilakukan supaya terlihat pada point mana target
yang telah tercapai dan target yang belum tercapai sehingga dapat diambil langkah penyelesaian.
• Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan.
Langkah ini harus selalu dilakukan agar setiap kesalahan yang ada dapat segera diperbaiki.
• Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian
tujuan dan target bisnis

3.UNSUR-UNSUR MANAJEMEN
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools
merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal
dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets.

· Man (SDM)

Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat
tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia
tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.

· Money (uang)

Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan
alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar
dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai
tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan
dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang
dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.

· Materials (bahan)

Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk
mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat
menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki
dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.

· Machines (mesin)

Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan membawa
kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.

· Methods (metode)

Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang baik akan
memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara
pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada
sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha.
Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti
atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian,
peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.

· Market (pasar)

Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak
laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung.
Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor
menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus
sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.

Unsur- unsur manajemen menjadi hal mutlak dalam manajemen karena sebagai penentu arah
perusahaan dalam melakukan kegiatan perusahaan.

4. A. DEFENISI MANAJEMEN

Konsep dasar manajemen

Manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu management yang mempunyai asal kata to manage
yang berarti mengatur. Didalam manajemen, terjadi proses pengaturan terhadap kegiatan
mencapai tujuan.

Manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memeperoleh suatu hasil dalam rangka
pencapaian suatu tujuan melalui kegiatan orang lain (Siagian, 1990). Manajemen menurut
defenisi ini adalah merupakan sebuah kemampuan atau keterampilan. Kemampuan tersebut
mencakup kemampuan untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pemotivasian, serta pengawasan.

Menurut (siswanto, 2006) mendefinisikan manajemen sebagai seni dan ilmu dalam perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme
kerja untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut (Hasibuan 2005) manajemen adalah ilmu dan
seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif
dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam definisi diatas penulis penyimpulkan bahwa manajemen adalah sebuah kegiatan
memadukan semua sumber daya yang ada sehingga tercipta sinergi sumber daya dengan
efektifitas dan efisiensi yang optimal dalam mencapai tujuan tertentu. Aktivitas memadukan
harusnya merupakan penyesuaian antara karakteristik sumber daya dengan penggunaan sumber
daya.

Uraian diatas menyiratkan bahwa manajemen bisa dilihat sebagai sebuah aktivitas. Aktivitas
yang ada dimaksudkan untuk memadukan dan mengatur semua sumber daya yang dimiliki
organisasi. Pengaturan yang dimaksud dilakukan terhadap sumber daya yang terdiri dari 6 M
yaitu man, money, methods, machines, material, dan market (Hasibuan, 2005)

ASPEK PENTING MANAJEMEN

Ada 3 aspek penting manajemen yaitu :

 Manajemen merupakan suatu bentuk kerja artinya tanpa kita memahami dan menjalankan
kerja, kita tidak akan bisa menjalankan manajemen, karena manajemen itu adalah bekerja
didalam melalui suatu team atau kelompok orang-orang pekerja
 Manajemen merupakan suatu sistem kerja yaitu merupakan serangkaian prosedur-
prosedur kerja sama tertentu.

 Manajemen merupakan fungsi yang harus dijalankan oleh orang yang berfungsi
memimpin dan mengendalikan organisasi sebagai suatu sistem kerja sama yang disebut
menejer.

TIPE-TIPE MANAJEMEN

1. SEGI TIPE GOLONGAN

 Golongan pimpinan yang terdiri atas orang-orang yang bakat atau kesenangannya adalah
menggerakkan atau memimpin orang-orang lain.

 Golongan menengah ( independent ) terdiri atas orang-orang yang perhatiannya
dicurahkan kepada ilmu, keahlian, kejujuran, tehnik, dagang, kedokteran, hukum dan
lain-lain.

 Golongan bawahan terdiri atas orang-orang yang tidak mampu atau memang tidak senang
mengurus dirinya sendiri sehingga kesenangannya adalah mengikuti orang lain sebagai
pemimpin mereka.

2. SEGI TIPE LEADERSHIP

Manajemen Tradisional adalah manajemen yang berjalan karena tradisi, berdasarkan kebiasaan
yang dipupuk secara bertahun-tahun dan sering kali secara sistematis.

Manajemen ini mempunyai kelemahan yaitu :

 Pengembangan lambat sekali, memerlukan waktu bertahaun-tahun dan mungkin sampai


puluhan tahun.

 Penggunaannya terbatas, hanya dapat dipakai dalam menghadapi bidang usaha atau
pekerjaan yang terbatas.

 Manajemen Bapak-Isme adalah manajemen yang berjalan karena pandangan dan ketaatan
bawahan terhadap manajernya. sebagai bapak sudah sepatutnya atau sepantasnya ditaati
dan dituruti kemauannya sebaik-baiknya.

Kelemahannya yaitu :

 Pengurusan dari pada hal-hal yang zakelijk (tegas) didasarkan atas perasaan, sehingga
selalu akan gagal.
 Penggantian pimpinan sukar, oleh sebab tidak banyak orang yang dapat berperan sebagai
bapak.
 Manajemen semacam itu hanya dapat digunakan dalam lingkungan usaha kecil.
 Kerja sama atas dasar perasaan, lambat laun akan mengalami keretakan yang tidak dapat
diperbaiki dengan menggunakan perasaan.
 Manajemen sistematis adalah jenis manajemen yang terutama digemari oleh para insinyur
dan teknisi pada umumnya berjiwa eksakta.
 Penyelenggaraan pekerjaan dalam rangka manajemen sistematis ini, termasuk orang-
orangnya dan alat-alatnya dipola sebelumnya menurut dari tindakan-tindakan serta gerak
dari jumlah- jumlah atau kwalitas kerjanya.

Kelemahannya yaitu :

 Manajemen seperti ini hanya mungkin untuk pekerjaan-pekerjaan yang dapat diukur dan
di kalkulasi secara eksak, kemudian ditata seperti permainan tata letak.
 Kurang luwas, memerlukan pekerja-pekerja yang dapat bekerja mekanis-rasional, dan
terutama sukar guna mengikuti keadaan yang berubah serba cepat.
 Mempunyai kecenderungan untuk memperlakukan manusia sebagai mesin atau robot.
 Manajemen ilmiah adalah manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan, metode-
metode ilmiah didalam menghadapi masalah-masalah, kasus-kasus dan tindakan-tindakan
yang perlu diambil.

Mempergunakan metode ilmiah dalam menghadapi masalah atau kasus berarti pada waktu
menghadapi masalah atau kasus dan berusaha mencari jawaban atau jalan pemecahan si manajer
bersikap obyektif, sistematis, rasional, factual, analitis, dan kritis. Namun dalam pelaksanaan
dari keputusan-keputusan nanti barulah ia bersikap sesuai dengan iklim social, psykologis, dan
sebagainya.

Hubungan Antara manajemen, Administrasi dan Organisasi

Organisasi pada dasarnya adalah sekumpulan manusia yang mempunyai minat dan kepentingan
yang sama. Karena mempunyai minat dan kepentingan yang sama, akhirnya manusia
membentuk sebuah kelompok.

Didalam Organisasi, manusia bekerja sama untuk mewujudkan kepentingan. Kepentingan yang
ada merupakan sesuatu yang ingin di wujudkan. Karena itu kepentingan yang ada kemudian
melahirkan tujuan. Kerja sama didalam kelompok yang terikat secara formal disebut organisasi
sedangkan seluruh proses kerja sama disebut administrasi. Lebih jelas lagi Administrasi adalah
keseluruhan proses kerja sama antar manusia dengan didasari pertimbangan rasional dan moral,
untuk mencapai tuijuan bersama. Karena itu kegiatan administrasi terjadi didalam organisasi.

Jika disekolah adalah sebuah organisasi, maka didalam sekolah terjadi kegiatan kerja sama
administrasi untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan, kerja sama
yang ada harus diatur sehingga semua sumber daya pendidikan bersifat harmonis, dan sinergis.
Untuk itu dilakukan kegiatan pengaturan manajemen. Kepala sekolah sebagai manajer tertinggi
bertugas menentukan strategi dalam mencapai tujuan pendidikan. Strategi yang ada
diterjemahkan menjadi program kerja oleh semua wakil kepala sekolah sebagai manajer madya.
Pelaksanaan program kerja dilakukan oleh guru dan segenap pegawai tata usaha dengan
pengawasan guru senior yang ditunjuk sebagai pengawas pelaksanaan. Dengan demikian tercipta
sebuah sistem organisasi yang terus bergerak mencapai tujuan. Demikianlah hubungan antara
organisasi, administrasi, dan manajemen.

PENUTUP

Sebagai kegiatan yang sistematis, setiap elemen yang membentuk organisasi diatas harus
berinteraksi dan membentuk satu kesatuan yang integral. Sebuah sistem tidak bisa berfungsi
dengan baik jika elemen-elemen yang ada tidak terintegrasi melalui interaksi yang baik.
Misalnya, manusia yang ada tidak memiliki kejelasan tentang tujuan yang akan dicapainaya.
Tentu hal ini akan menyebabkan kerancuan kegiatan sehingga alih-alih terjadi efektifitas dan
efisiensi pencapaian tujuan, malah akan menyebabkan pemborosan dan rintangan dalam
pencapaian tujuan. Jika manusia yang ada dalam kegiatan kerja sama tidak menjalankan peran
dengan baik, maka hal ini akan menghambat pekerjaan pihak lain yang ada didalam organisasi.
Inilah ciri sistemik dalam kegiatan kerja sama yang kita sebut administrasi. Sederhananya
administrasi adalah upaya membentuk kerja sama yang sistematis dalam upaya pencapaian
tujuan.

Dan untuk mencapai kerja sama yang harmoni dan sinergis, dibutuhkan sistem pengatur yang
pada intinya terdiri dari aturan-aturan dan pengatur pihak yang menjalankan dan menegakkan
aturan. Aturan berisi sejumlah keharusan dan larangan yang harus di taati dalam hubungan kerja
sama. Aturan dalam konteks organisasi, berbentuk kebijakan-kebijakan, penentuan tata kerja,
dan tata tertib yang harus dipatuhi oleh anggota organisasi. Sedangkan pengatur merupakan
pihak yang bertanggung jawab terhadap tegaknya peraturan.

Anda mungkin juga menyukai