Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

PENGUKURAN TEKANAN KAPILER FULIDA


DALAM BATUAN DENGAN MERCURY INJECTION

4.1 Tujuan Percobaan


1. Memahami prinsip kerja metode pengukuran tekanan kapiler dengan
mercury injection.
2. Mengetahui aplikasi tekanan kapiler dalam karakterisasi batuan
reservoir.
3. Mengetahui metode-metode pengukuran tekanan kapiler.

4.2 Dasar Teori


Tekanan kapiler adalah Perbedaan yang terjadi pada interface
antara dua fasa yang tidak tercampur didalam system kapiler. Tekanan
kapiler di definisikan sebagai :
2 σ cos θ
Pc= …(1)
r
Pc = Tekanan kapiler, psi
σ = Interfacial tension antar fluida,
θ = Sudut kontak antara batuan dan fluida
r = radius pori/kapiler, inch
Tekanan kapiler mempunyai pengaruh penting dalam reservoir
minyak dan gas antara lain:
- Mengetahui distribusi ukuran pori batuan reservoir dari karakter geometri
pori.
- Karakteristik kurva tekanan kapiler dapat membantu menjelaskan jenis-
jenis rock type pada reservoir yang erat hubungannya dengan kualitas
batuan reservoir tersebut.
- Membantu pemodelan zona transisi pada reservoir melalui distribusi fluida
secara vertical karena tekanan kapiler dapat di konversikan menjadi
ketinggian diatas kontak fluida (FWL) dari persamaan tekanan
Ρ c=Δ ρgh=( ρnonwetting− ρwetting ) g h … . ( 2 )

26
27

Kurva tekanan kapiler pada batuan dapat di tentukan salah satunya dengan
metode mercury injection, dimana metode ini relative sederhana dan tidak
memerlukan waktu yang lama. Mercury injection set-up umumnya terdiri
dari 100 cc volumetric mercury pump, dimana terhubung dengan
piknometer yang terpasang. Piknometer chamber dapat menampung core
dengan ukuran panjang 1 ¼ inch dan 1 ½ inch diameter. Mercuary injection
set-up memiliki pengukur tekanan yaitu pressure gauge. Pergerakan pompa
handwheel dapat terlihat pada dua skala/level window. Kedua skala tersebut
digunakan untuk mengukur volume pendesakan pompa dalam satuan ml
atau cc. Handwheel dapat disetel secara bertahap setiap 0.01 cc dan
memiliki ketelitian pembacaan level pendesakan hinnga 0.001 cc. untuk
menggunakan data tekanan kapiler dari laboratorium, di perlukan konversi
ke kondisi reservoir. Untuk kondisi dimana data lab diperoleh dengan
system gas-air sedangkan reservoir merupakan system minyak-air, data
tekanan kapiler masing-masing system dapat di tunjukan sebagai berikut:
2 σ wg cos θ wg
P c ,l= … (3 )
r
2 σ wo cos θ wo
P c ,r = … (4 )
r
Umumnya sudut kontak fluida pada media pori sulit untuk di tentukan
sehingga sering diabaikan. Persamaan untuk mendapatkan tekanan kapiler
pada kondisi reservoir untuk kasus diatas menjadi:
σ wo σR
P c ,r = P c , L= P c , L… (5)
σ wg σL
Dimana subsrcript R dan L masing-masing mewakili kondisi reservoir dan
laboratorium.
4.3 Alat dan Bahan
4.3.1 Alat
1. Mercury Injection Capillary Apparatus
4.3.2 Bahan
1. Sampel core
2. Merkuri
3. Sumber gas (N2)
28

Pressure
Gauge, Pc

Top & lower


Windows

Core
Manometer Hg

Merkuri
Sumber
gas N2

Handwheel

Volumetric mercury pump

Gambar 4.1. Skema Mercuri Injection 2)

Gambar 4.2. MICP Mercury Injection Capillary Pressure 2)

4.4 Prosedur Percobaan


KALIBRASI ALAT
1. Memasang picnometer lid pada tempatnya, pump di putar
dengan handwheel.
2. Membuka vacuum valve path panel, system di kososngkan
sampai small gauge menunjukan nol, kemudian panel valve
ditutup, picnometer di kosongkan.
3. Memutar handwheel sampai metering plunger bergerak maju
dan level mencapai lower reference mark. Moveable scale di
tetapkan dengan yoke stop pada handwheel.
29

4. Mercury diinjeksikan ke picnometer sampai upper mark, dan


skala menujukkan nol.
5. Jika perbedaan terlalu besar yoke stop harus direset hingga
skala pembacaan ±0,001 cc.
PREPARASI CORE SAMPEL
Lakukan percobaan pada modul 1 untuk mengetahui volume pori
core sampel kemudian keringkan pada oven untuk mendapatkan
dry core.
PROSEDUR UNTUK MENENTUKAN TEKANAN KAPILER
1. Setelah kalibrasi, desak/dorong pompa piston menuju silinder
sampai level merkuri terlihat pada bottom window. Catat
volume pada pompa tersebut.
2. Picnometer. Catat volume pada pompa tersebut. Perbedaan
antara dua level tersebut merupakan volume dalam picnometer.
Tarik kembali pistonnya hingga sample chamber kosong.
3. Masukkan sampel core yang telah di bersihkan dan dalam
kondisi dry core pada sample chamber. Kunci tutup core
assembly dan posisikan merkuri pada zero level pada lower
window. Catat skala pembacaan hingga 0.01 cc.
4. Desak/dorong piston tersebut secara perlahan hingga merkuri
terlihat pada zero level di upper window. Catat skala
pembacaan hinggs 0.01 cc. hitung bulk volume dengan
mengurangkan dua pembacaan level tersebut.
5. Berikanan tekanan dari source gas kepada sampel core melalui
panel pada core assembly menuju bagian atas pada picnometer.
Naikan tekanan secara bertahap sesuai banyak data yang
diinginkan. Nilai tekanan awal misalnya 5,10,15…60 atm.
6. Setelah tekanan diberikan, merkuri akan terinjeksi kedalam
sampel core. Desak/dorong handwheel pompa hingga level
merkuri terlihat di top window. Catat perubahan level tersebut.
Perbedaan antara level baru tersebut dengan level sebelumnya
30

merupakan volume merkuri yang terdesak dalam core sampel


untuk satu tekanan injeksi.
7. Ulangi prosedur ini pada tiap langkah penambahan tekanan.
Catat levelnya dan analisa data merkuri yang terdesak dalam
core sampel.

4.5 Data dan Perhitungan


4.5.1 Data
Tabel 4.1 Data Percobaan
N Tekanan injeksi Volume Volume
o (MPa) lower (cc) top (cc)
1 0.0836 60.000 60
2 0.0860 59.958 60
3 0.0877 59.887 60
4 0.0917 59.718 60
5 0.1029 59.296 60
6 0.1179 58.535 60
7 0.1356 56.097 60
8 0.1927 54.068 60
9 0.2585 52.913 60
10 0.3157 52.222 60
11 0.3657 51.758 60
12 0.4122 51.405 60
13 0.4537 51.138 60
14 0.4912 50.926 60
15 0.5307 50.729 60
16 0.5684 50.560 60
17 0.6067 50.405 60
18 0.6573 50.222 60
19 0.6961 50.095 60
20 0.7386 49.968 60
21 0.7797 49.855 60
22 0.8483 49.771 60
23 0.9372 49.672 60
24 1.0318 49.588 60

Interfacial
System Contact Angel tension
Air–brine 0 71
Air–mercury 140 488
Crude oil– 0 35
31

water

Vp 21.98 Cc

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan


Vol Merkuri Saturasi Pc lab=delta P Sat
inside core merkuri inj (psi) Pc res liq(water)
0.000 0.000 12.123 3.031 1.000
0.042 0.002 12.472 3.118 0.998
0.113 0.005 12.720 3.180 0.995
0.282 0.013 13.300 3.325 0.987
0.704 0.032 14.924 3.731 0.968
1.465 0.067 17.100 4.275 0.933
3.903 0.178 19.667 4.917 0.822
5.932 0.270 27.949 6.987 0.730
7.087 0.322 37.495 9.374 0.678
7.778 0.354 45.783 11.446 0.646
8.243 0.375 53.045 13.261 0.625
8.595 0.391 59.780 14.945 0.609
8.862 0.403 65.810 16.452 0.597
9.074 0.413 71.249 17.812 0.587
9.271 0.422 76.966 19.242 0.578
9.440 0.429 82.441 20.610 0.571
9.595 0.437 87.998 21.999 0.563
9.778 0.445 95.332 23.833 0.555
9.905 0.451 100.968 25.242 0.549
0
.
5
4
10.032 0.456 107.126 26.781 4
10.145 0.462 113.092 28.273 0.538
10.229 0.465 123.035 30.759 0.535
10.328 0.470 135.925 33.981 0.530
10.412 0.474 149.656 37.414 0.526

4.5.2 Perhitungan
- Menghitung V inside core (Vtop-Vlower)
1. Vic = 60-60.000 = 0.000
32

2. Vic = 60-59.958 = 0.042


3. Vic = 60 – 59.887 = 0.113
4. Vic = 60 – 59,718 = 0.282
5. Vic = 60 – 59.296 = 0.704
6. Vic = 60 – 58.535 = 1.465
7. Vic = 60 – 56.097 = 3,903
8. Vic = 60 – 54.068 = 5.932
9. Vic = 60 – 52.913 = 7.087
10. Vic = 60 – 52.222 = 7.778
11. Vic = 60.000 – 51.758 = 8.243
12. Vic = 60.000 – 51.405 = 8.595
13. Vic = 60.000 – 51.138 = 8.862
14. Vic = 60.000 – 50.926 = 9.074
15. Vic = 60.000 – 50.729 = 9.271
16. Vic = 60.000 – 50.560 = 9.440
17. Vic = 60.000 – 50.405 = 9.595
18. Vic = 60.000 – 50.222 = 9.778
19. Vic = 60.000 – 50.095 = 9.905
20. Vic = 60.000 – 49.968 = 10.032
21. Vic = 60.000 – 49.855 = 10.145
22. Vic = 60.000 – 49.771 = 10.229
23. Vic = 60.000 – 49.672 = 10.328
24. Vic = 60.000 – 49.558 = 10.412
- Menghitung saturasi merkuri
vπ a
Saturasi μg= atau μg=
vp vp
a1 0
1. = =0
vp 21.98
a 2 0.042
2. = =0.002
vp 21.98
a 3 0.113
3. = =0.005
vp 21.98
a 4 0.282
4. = =0.013
vp 21.98
33

a 5 0.704
5. = =0.032
vp 21.98
a 6 1.465
6. = =0.067
vp 21.98
a 7 3.903
7. = =0.178
vp 21.98
a 8 5.932
8. = =0.270
vp 21.98
a 9 7.087
9. = =0.322
vp 21.98
a 10 7.778
10. = =0.354
vp 21.98
a 11 8.243
11. = = 0.375
vp 21.98
a 12 8.595
12. = = 0.391
vp 21.98
a 13 8.882
13. = = 0.403
vp 21.98
a 14 9.074
14. = = 0.413
vp 21.98
a 15 9.271
15. = = 0.422
vp 21.98
a 16 9.440
16. = = 0.429
vp 21.98
a 17 9.595
17. = = 0.437
vp 21.98
a 18 9.778
18. = = 0.445
vp 21.98
a 19 9.905
19. = = 0.451
vp 21.98
a 20 10.032
20. = = 0.456
vp 21.98
a 21 10.145
21. = = 0.462
vp 21.98
a 22 10.229
22. = = 0.465
vp 21.98
a 23 10.328
23. = = 0.470
vp 21.98
34

a 24 10.412
24. = = 0.474
vp 21.98
- Menghitung Pc lab
Pc lab = Tekanan Injeksi × 145.038
1. 0.0836 × 145.038 ¿ 12.123
2. 0.0860 × 145.038 ¿ 12.472
3. 0.0877 × 145.038 ¿12.720
4. 0.0917 × 145.038 ¿ 13.300
5. 0.1079 × 145.038 ¿ 14.924
6. 0.1179 × 145.038 ¿ 17.100
7. 0.1356 ×145.038 ¿19.667
8. 0.1927 ×145.038 ¿27.949
9. 0.2585 ×145.038 ¿37.495
10. 0.3157 ×145.038 ¿45,783
11. 0.3657 ×145.038=¿ 53.045
12. 0.4122 ×145.038=¿ 59.780
13. 0.4537 ×145.038=¿ 65.810
14. 0.4912 ×145.038=¿ 71.249
15. 0.5307 ×145.038=¿ 76.966
16. 0.5684 × 145.038=¿ 82.441
17. 0.6067 ×145.038=¿ 84.998
18. 0.6573 ×145.038=¿ 95.332
19. 0.6961 ×145.038=¿ 100.968
20. 0.7386 ×145.038=¿ 107.126
21. 0.7797 ×145.038=¿ 113.092
22. 0.8483 ×145.038=¿ 123.035
23. 0.9372 ×145.038=¿ 135.925
24. 1.0318 ×145.038=¿ 149.656

- Menghitung Pc res
Pc lab × Interfacial Tension oil water Pc lab×35
Pc res = =
Conttact angel air mercury 140
35

12.123× 35
1. Pc res 1 = = 2.031
140
12.472×35
2. Pc res 2 = = 3.118
140
12.720× 35
3. Pc res 3 = = 3.180
140
13.300× 35
4. Pc res 4 = = 3.325
140
14.924 ×35
5. Pc res 5 = = 3.731
140
17.100× 35
6. Pc res 6 = = 4.275
140
19.667× 35
7. Pc res 7 = = 4.917
140
27.949× 35
8. Pc res 8 = = 6.987
140
37.495× 35
9. Pc res 9 = = 9.374
140
45.783 ×35
10. Pc res 10 = = 11.446
140
53.045× 35
11. Pc res 11 = = 13.261
140
59.780× 35
12. Pc res 12 = = 14.945
140
65.810× 35
13. Pc res 13 = = 16.452
140
71.249× 35
14. Pc res 14 = = 17.812
140
76.699× 35
15. Pc res 15 = = 19.242
140
82.441× 35
16. Pc res 16 = = 20.610
140
87.998× 35
17. Pc res 17 = = 21.999
140
95.332× 35
18. Pc res 18 = = 23.833
140
100.968× 35
19. Pc res 19 = = 25.242
140
36

107.126× 35
20. Pc res 20 = = 26.781
140
113.092× 35
21. Pc res 21 = = 28.273
140
123.05× 35
22. Pc res 22 = = 30.759
140
135.925× 35
23. Pc res 23 = = 33.981
140
149.656× 35
24. Pc res 24 = = 37.414
140
- Mencari Sat liq(water)
Saturasi liquid (water) = 1 – Saturasi mercury
1. Saturasi liquid (water) 1 = 1 – 0.000 = 1.000
2. Saturasi liquid (water) 2 = 1 – 0.002 = 0.998
3. Saturasi liquid (water) 3 = 1 – 0.005 = 0.995
4. Saturasi liquid (water) 4 = 1 – 0.013 = 0.987
5. Saturasi liquid (water) 5 = 1 – 0.032 = 0.968
6. Saturasi liquid (water) 6 = 1 – 0.067 = 0.933
7. Saturasi liquid (water) 7 = 1 – 0.178 = 0.822
8. Saturasi liquid (water) 8 = 1 – 0.270 = 0.730
9. Saturasi liquid (water) 9 = 1 – 0.322 = 0.678
10. Saturasi liquid (water) 10 = 1 – 0.354 = 0.646
11. Saturasi liquid (water) 11 = 1 – 0.375 = 0.625
12. Saturasi liquid (water) 12 = 1 – 0.391 = 0.609
13. Saturasi liquid (water) 13 = 1 – 0.403 = 0.597
14. Saturasi liquid (water) 14 = 1 – 0.413 = 0.587
15. Saturasi liquid (water) 15 = 1 – 0.422 = 0.578
16. Saturasi liquid (water) 16 = 1 – 0.429 = 0.571
17. Saturasi liquid (water) 17 = 1 – 0.437 = 0.563
18. Saturasi liquid (water) 18 = 1 – 0.445 = 0.555
19. Saturasi liquid (water) 19 = 1 – 0.451 = 0.549
20. Saturasi liquid (water) 20 = 1 – 0.456 = 0.544
21. Saturasi liquid (water) 21 = 1 – 0.462 = 0.538
22. Saturasi liquid (water) 22 = 1 – 0.465 = 0.535
37

23. Saturasi liquid (water) 23 = 1 – 0.470 = 0.530


24. Saturasi liquid (water) 24 = 1 – 0.474 = 0.526

Grafik Sw Vs Pc Res
40.000
37.414
35.000 33.981
30.000 30.759
28.273
26.781
25.000 25.242
23.833
21.999
20.610
20.000 19.242
17.812
Pc Res

15.000 16.452
14.945
13.261
10.000 11.446
9.374
6.987
5.000 4.917
4.275
3.731
3.325
3.180
3.118
3.031
0.000
0 5 2 8 2 5 3 2 7 1 2 0
0 0 00 0 3 17 32 3 7 4 0 42 4 3 4 5 46 47
0 . 0. 0 . 0. 0. 0 . 0 . 0. 0 . 0 . 0. 0.

Gambar 4.3 Grafik Sw Vs Pc Res3)

4.6 Pembahasan
Berdasarkan praktikum pada percobaan mengenai pengukuran tekanan
kapiler fluida dalam batuan, tekanan kapiler merupakan perbedaan tekanan
yang ada antara permukaan dua fluida yang tidak saling bercampur, sebagai
akibat dari terjadinya pertemuan permukaan yang memisahkan fluida
tersebut. Tekanan kapiler menyebabkan penyebaran distribusi pada reservoir,
dan sebagai mekanisme pendorong minyak dan gas untuk bergerak atau
mengalir melalui pori-pori reservoir dalam arah vertikal.
Dalam percobaan penentuan tekanan kapiler fluida dalam batuan ini,
dipilih metode pengolahan data percobaan secara elektronik untuk
meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi, serta untuk mepersingkat
waktu yang dibutuhkan.
Pada percobaan ini dilakukan peningkatan P injeksi sebanyak 24 kali
sehingga menghasilkan nilai tekanan sebanyak 24 data, mulai dari 0,0836
MPa (terendah) dan 1,0318 MPa (tertinggi). Dengan melakukan perhitungan
terhadap volume top dan down, dihasilkan parameter volum merkuri inside
core dengan nilai terendah 0 cc dan tersebsar pada data ke 24 yaitu 10,412 cc.
38

Nilai saturasi merkuri selanjutnya dapat ditentukan setelah


mengetahui nilai volum merkuri inside core, sehingga dengan membagi nilai
volume merkuri inside core terhadap harga volume pori sebesar 21,98 cc
diperoleh nilai saturasi merkuri terendah 0,000 dan tertinggi 0,474.
Dengan menentukan nilai Pc lab, Pc res, dan saturation water, maka
dapat disajikan data dalam bentuk grafik saturation water vs Pc Res untuk
mengetahui hubungan tekanna kapiler terhadap saturasi dengan menggunakan
data tersebut.

Grafik Sw Vs Pc Res
40.000
37.414
35.000 33.981
30.000 30.759
28.273
26.781
25.000 25.242
23.833
21.999
20.610
20.000 19.242
17.812
Pc Res

15.000 16.452
14.945
13.261
10.000 11.446
9.374
6.987
5.000 4.917
4.275
3.731
3.325
3.180
3.118
3.031
0.000
0 5 2 8 2 5 3 2 7 1 2 0
00 0 0 0 3 17 3 2 37 40 4 2 43 45 46 47
0. 0 . 0 . 0. 0 . 0. 0. 0 . 0. 0. 0. 0.

Gambar 4.3 Grafik Pc res Vs Sat Liquid (water)3)

Pada grafik dapat diamati bahwa semakin kecil nilai saturasi liquid
(water) pada sumbu x (arah kekanan) maka akan semakin besar nilai tekanan
kapiler (Pc res). Sehingga hubungan antara Pc res dan saturation liquid water
adalah berbanding terbalik. Semakin besar nilai tekanan kapiler akan semakin
kecil nilai saturasi water. Pada kondisi lapangan nilai tekanan kapiler yang
besar dimana nilai saturasi airnya kecil akan sangat diharapkan.
Dalam kaitannya dengan sifat kebasahan batuan, dikenal fenomena
imbibisi dan drainage. Imbibisi adalah fenomena yang ditandai dengan
kenaikan fasa wetting. Sebagai contoh imbibisi terjadi oada reservoir water
wet satt dilakukan water flooding, dimana saturasi air akan meningkat
sementara saturasi minyak akan menurun akibat terproduksi. Drainage adalah
fenomena yang berlawanan dengan imbibisi, dimana kenaikan saturasi terjadi
pada fasa non wetting. Drainage terjadi salah satunya saat migrasi fluida
39

hidrokarbon dari source rock ke reservoir rock. Kurva tekanan kapiler


digunakan dalam simulasi reservoir salah satunya untukmencari batas contact
antara fkuida hidrokarbon dan air. Selain melalui analisa resistivity (Rt log)
melalui log, batas contact fluida dapat diketahui dengan tekanan kapiler.
Dalam menentukan tekanan kapiler dikenal metode lain seperti
porous plate dan centrifuge method. Centrifuge method memanfaatkan gaya
sentrifugal untuk berkerja sebagai tekanan kapiler sehingga fluida yang
keluar dari sampel dapat diukur volumenya dan dikorelasikan terhadap rpm
sentrifugal yang digunakan. Sedangkan pada metode porous plate, gas
digunakan untuk mendesak fluida jenuh dalam sampel untuk keluar ke dalam
plat datar untuk di analisa volumenya. Kenaikan injeksi gas merupakan nilai
tekanan kapiler yang dialami oleh sampel.
Metode centrifuge memiliki keunggulan dimana nilai tekanan
maksimumnya berkisar antara 50.000-60.000 psi dengan waktu pengujian
yang relatif lebih singkat disbanding dengan metode porous plate, dimana
durasi pengujian dapat mencapai 6 minggu dan tekanan maksimum adalah
200psi
4.7 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Tekanan kapiler mempengaruhi distribusi saturasi fluida, kontak antara
minyak dan air serta minyak dengan gas dalam rongga pori tidak terdapat
batas yang tajam atau berbentuk zona transisi.
2. Distribusi fluida secara vertical dalam reservoir mempunyai peranan
penting perencanaan Well completion.
3. Prinsip kerja mercury injection set-up terdiri dari 100 cc volumetric
mercury pum dan terhubung dengan picnometer.
4. Dari grafik Sw vs Pc Res berbanding terbalik yaitu semakin besar tekanan
kapiler maka akan semakin kecil nilai saturasi water nya.

Anda mungkin juga menyukai