Makalah Anak Gadis Pada Masa Pubertas
Makalah Anak Gadis Pada Masa Pubertas
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
TA 2020/2021
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kematangan seksual sekalipun bersifat biologis namun menentukan sekali sikap, yaitu
faktor psikis anak terhadap diri sendiri dan konstitusi tubuhnya.Anak gadis mulai menaruh
minat besar terhadap keadaan dirinya, misalnya dengan bersolek.Hal ini dilakukan untuk
memupuk harga diri dan eksistensi dirinya selaku wanita.
Pubertas merupakan suatu tahapan yang sangat penting bagi wanita. Periode pubertas
akan terjadi perubahan dari masa anak-anak menjadi dewasa. Perubahan tersebut meliputi
perubahan hormon, perubahan fisik, perubahan psikologi dan sosial. Pubertas merupakan
proses perubahan ketidakmatangan fisik dan seksual menuju kematangan fisik dan seksual.
Fase kematangan fisik dan seksual dapat membuat organ reproduksi seorang remaja dapat
berfungsi untuk bereproduksi (Verawatidan Liswidyawati, 2012).
Pubertas merupakan titik pencapaian dari kematangan seksual pada anak perempuan
yaitu dengan terjadinya menarche.Menarche merupakan perdarahan yang terjadi pertama kali
dariuterus.Menarchepada perempuanterjadipadamasa pubertas sekitar dengan 12–14 tahun.
2
1.2 RUMUSAN MASALAH
Apa definisi pubertas ?
Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi anak gadis pada masa ADOLESCENCE ?
1.3 TUJUAN
Untuk mengetahui definisi pubertas.
Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi anak gadis pada masa
ADOLESCENCE.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak berubah dari
makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. Seperti di terangkan oleh Root, “ masa puber
adalah suatu tahap dalam perkembangan dimana terjadi kematangan alat-alat seksual dan
tercapai kemampuan reproduksi. Tahap ini disertai dengan perubahan-perubahan dalam
pertumbuhan somatis dan perspektif psikologis”.
Kata pubertas berasal dari kata latin yang berarti “ usia kedewasaan ”. Kata ini lebih
menunjuk pada perubahan fisik dari pada perubahan perilaku yang terjadi pada saat individu
secara seksual menjadi matang dan mampu memberikan keturunan.
Sebagian besar orang-orang primitive selama berabad-abad mengenal masa puber sebagai
masa yang penting dalam rentang kehidupan setiap orang.Mereka sudah terbiasa mengamati
berbagai macam upacara sehubungan dengan kenyataan bahwa dengan terjadinya perubahan-
perubahan tubuh, anak yang melangkah dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.Setelah
berhasil melampaui ujian-ujian yang merupakan bagian penting dari semua upacara pubertas,
anak laki-laki dan anak perempuan memperoleh hak dan keistimewaan sebagai orang dewasa
dan diharap memikul tanggung jawab yang mengiringi status dewasa.
Di antara orang-orang yunani kuno, masa pubertas dikenal sebagai saat terjadinya
perubahan-perubahan fisik dan prilaku. Aristoteles menulis didalam historis animalium :
Sebagian besar pria mulai memproduksi sperma setelah usia 14 tahun. Pada saat yang
sama rambut kemaluan mulai tumbuh. Pada saat yang sama payudara wanita mulai
membesar dan haid mulai mengalir, cairan haid menyerupai darah segar. Pada umumnya haid
terjadinya bilamana payudara sudah tumbuh setinggi dua jari.
4
Berdasarkan pengetahuan saat ini,harapan sosial berkembang dalam bentuk tugas
berkembangan yang merupakan pedoman bagi para orang tua dan guru untuk mengetahui
harapan anak-anak yang memasuki periode metamorphosis ini.Anak-anak juga sadar bahwa
mereka memasuki tahap baru dalam kehidupan, dan seperti halnya dalam semua penyesuaian
diri dengan harapan sosial yang baru, sebagian besar menganggap masa puber sebagai
periode yang sulit dalam kehidupan mereka.
Anak puber bosan dengan permainan yang sebelumnya amat digemari, tugas-
tugas sekolah, kegiatan-kegiatan sosial, dan kehidupan pada umumnya.Akibatnya, anak
sedikit sekali bekerja sehingga prestasinya di berbagai bidang menurun. Anak menjadi
terbiasa untuk tidak mau berprestasi khususnya karena sering timbul perasaan akan
keadaan fisik yang tidak normal.
Kalau perubahan pada masa puber mulai terjadi, anak-anak biasanya menarik diri
dari teman-teman dan dari berbagai kegiatan keluarga, dan sering bertengkar dengan
teman-teman dan dengan anggota keluarga. Anak puber kerap berlamun betapa seringnya
ia tidak dimengerti dan diperlakukan dengan kurang baik, dan ia juga mengadakan
eksperimen seks melalui masturbasi. Gejala menarik diri ini mencakup ketidak-inginan
berkomunikasi dengan orang-orang lain.
Keseganan untuk bekerja adalah rasa malas untuk melakuan suatu pekerjaan.
Ketika masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa remaja, dimana pada masa
remaja sudah mulai diberi rasa tanggung jawab untuk bekerja maka situasi seperti ini akan
jadi masalah, karna sebelumnya tidak terbiasa dengan pekerjaan serius.
5
2.2 ANAK GADIS PADA MASA ADOLESCENCE
Pada masa adolescence biasanya akan terjadi perubahan pada diri seorang gadis
baik fisik maupun psikis walaupun akibatnya sementara akan tetapi mempengaruhi
perubahan dalam pola perilaku, sikap dan kepribadian. Perubah- perubahn tersebut
diantaranya :
Dua kata yang perlu dijelaskan dari kutipan di atas yaitu : cinta dan diri
sendiri. Cinta bermakna perasaan puas pada diri seseorang, sehingga suatu atau
yang dicintai akan mendapat perlakuan yang istimewa dari orang yang dicintainya,
mendapat penjagaan, di perlakukan secara istimewa, membayangkan
keberadaannya, semua hal yang di lakukan karena cinta adalah demi menjaga
keberadaan dan rasa puas yang dimiliki terhadap yang dicintai. Kalau yang dicintai
berupa barang, maka barang tersebut tidak akan pernah dirusakkan, cacat atau
dirampas orang. Diri sendiri artinya bukan orang lain istilahnya yaitu “ Aku ”,
meliputi tubuh dan batin. Jadi mencintai diri sendiri adalah mencintai tubuh dan
batin, bagaimana seseorang mencintai dirinya maka ia akan merawat tubuhnya,
menjaganya, dan tidak akan membahayakannya.
6
2.2.2 FANTASI SEKSUAL
2.2.4 PSEDOAKTIVITAT
7
gadis-gadis adolescence yang berbakat intelektual tinggi yang
tidak mampu mengendalikan macam-macam identifikasi dan
tidak mampu membatasi wilayah identifikasinya, ia sangat
mudah terpengaruh oleh sugesti dari luar sehingga ia sulit
mendapatkan keseimbangan batin.
b. Prostitusi/Pelacuran
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum
memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak, mangalami perkembangan
semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa.Dalam masa ini anak mengalami
masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya, yang
mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial – emosional.
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
10