Mata Kuliah PBIN4303 Pengemb. Kurikulum dan Pembelajaran
Bhs Indonesia
Model Pengembangan Rencana Pembelajaran. Dalam
mengembangkan rencana pembelajaran, banyak model yang dapat dipilih dan digunakan sebagai rujukan. Model yang dipilih hendaknya mempertimbangkan beberapa kriteria, yaitu: sederhana, lengkap, dapat diterapkan secara luas, dan teruji. Termasuk ke dalam model tersebut ialah model Gagne, model Kemp, model Gerlach & Ely, model Dick dan Carey, model Banathy, dan model PPSI. Masing-masing model memiliki perbedaan dan persamaan. Persamaan dari model tersebut adalah mengandung 3 kegiatan pokok, yaitu: a) mengidentifikasikan masalah; b) mengembangkan pemecahannya; dan menilai pemecahan, dan c) mengandung unsur dasar yang sama yaitu siswa, tujuan, metode dan kegiatan belajar-mengajar.
Model Banathy terdiri atas langkah kegiatan: (1) merumuskan tujuan
belajar secara spesifik dan objektif, (2) menyusun tes untuk mengukur ketercapaian tujuan, (3) menentukan tugas-tugas yang akan diberikan agar tujuan dicapai, dan (4) menganalisis sistem yang meliputi analisis fungsi rentang apa yang akan dilakukan dan bagaimana, siapa yang akan melakukannya, membagi fungsi pada tiap komponen, dan menentukan jadwal kapan pelaksanaannya dan di mana tempatnya.
Adapun langkah pengembangan model Gerlach & Carey meliputi: (1)
merumuskan tujuan pembelajaran, (2) menentukan macam kegiatan belajar/keterampilan yang memungkinkan tujuan pembelajaran tercapai, (3) mengidentifikasi kemampuan awal dan karakteristik siswa untuk menentukan pola strategi pembelajaran, serta (4) merumuskan tujuan khusus dan menyusun butir-butir tes berdasarkan acuan patokan. (5) mengembangkan strategi pembelajaran, berupa pengalaman belajar yang perlu dialami siswa, (6) mengembangkan dan memilih materi/bahan pembelajaran, (7) Mengadakan evaluasi formatif, (8) mengadakan revisi sistem basil evaluasi formatif, serta (9) mengadakan evalusi sumatif.
Sementara itu, langkah-langkah pengembangan model Gerlach &
Ely terdiri atas: (1) menentukan materi yang akan diajarkan, serta merumuskan tujuan pembelajaran, (2) menilai perilaku siswa yang belajar, dan (3) melakukan lima hal secara simultan, yaitu: menentukan strategi; mengatur pengelom-pokan siswa; mengalokasikan waktu; menentukan tempat atau ruangan mengajar, dan memilih sumber belajar yang akan digunakan. Perencanaan Kegiatan Ekstrakurikuler. Beberapa kesamaan pengertian ekstrakurikuler, yaitu a) kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang diprogramkan di luar jam pelajaran sekolah; b) kegiatan ekstrakurikuler diarahkan untuk membantu ketercapaian program kurikuler. Perbedaan antara kegiatan ekstrakurikuler dengan kegiatan kurikuler dapat ditinjau dari sifat kegiatan, waktu pelaksanaan, tujuan clan sasaran yang ingin dicapai, teknis pelaksanaan, serta kriteria evaluasi keberhasilan.
Tujuan yang ingin dicapai oleh kegiatan ekstrakurikuler, yaitu
memperluas, memperdalam pengetahuan dan kemampuan/kompetensi yang relevan dengan program intrakurikuler, memberikan pemahaman terhadap hubungan antarmata pelajaran, menyalurkan minat dan bakat siswa, mendekatkan pengetahuan yang diperoleh dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat/lingkungan, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Dalam upaya mencapai tujuan kegiatan ekstrakurikuler, ada sejumlah kegiatan yang dapat diprogramkan antaran lain: a) kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, b) pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara, pembinaan kedisiplinan dan hidup teratur, c) pembinaan kemampuan berorganisasi dan kepemimpinan,d) pembinaan keterampilan, e) hidup mandiri dan kewiraswastaan, f) pembinaan hidup sehat dan kesegaran jasmani, g) serta pembinaan apresiasi dan kreasi seni. 5. Keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler, dapat dipengaruhi oleh beberapa teori diantaranyan, sumber daya manusia yang tersedia seperti kepala sekolah; guru-guru; dana, saran dan prasarana; serta perhatian orang tua siswa.
Dalam perencanaan program kegiatan ekstrakurikuler terdapat
sejumlah komponen yang harus dirumuskan dalam perencanaan kegiaan ekstrakurikuler. Komponen-komponen itu mencakup: bidang atau materi kegiatan, jenis kegiatan,tujuan atau hasil yang diharapkan, sarana penunjang, kendala atau hambatan yang mungkin muncul, waktu pelaksanaan, dan penanggung jawab. Sedangkan untuk pelaksanaan kegiatan, perlu diperhatikan beberapa prinsip di berorientasi tujuan, prinsip sosial dan kerja sama, prinsip motivasi; prinsip pengkoordinasian dan tanggung jawab, serta prinsip relevansi.