Anda di halaman 1dari 2

MATERI INISIASI 4

Mata Kuliah PBIN4303 Pengemb. Kurikulum dan Pembelajaran


Bhs Indonesia

Model Pengembangan Rencana Pembelajaran. Dalam


mengembangkan rencana pembelajaran, banyak model yang dapat dipilih
dan digunakan sebagai rujukan. Model yang dipilih hendaknya
mempertimbangkan beberapa kriteria, yaitu: sederhana, lengkap, dapat
diterapkan secara luas, dan teruji. Termasuk ke dalam model tersebut
ialah model Gagne, model Kemp, model Gerlach & Ely, model Dick dan
Carey, model Banathy, dan model PPSI. Masing-masing model memiliki
perbedaan dan persamaan. Persamaan dari model tersebut adalah
mengandung 3 kegiatan pokok, yaitu: a) mengidentifikasikan masalah;
b) mengembangkan pemecahannya; dan menilai pemecahan, dan c)
mengandung unsur dasar yang sama yaitu siswa, tujuan, metode dan
kegiatan belajar-mengajar.

Model Banathy terdiri atas langkah kegiatan: (1) merumuskan tujuan


belajar secara spesifik dan objektif, (2) menyusun tes untuk mengukur
ketercapaian tujuan, (3) menentukan tugas-tugas yang akan diberikan
agar tujuan dicapai, dan (4) menganalisis sistem yang meliputi analisis
fungsi rentang apa yang akan dilakukan dan bagaimana, siapa yang
akan melakukannya, membagi fungsi pada tiap komponen, dan menentukan
jadwal kapan pelaksanaannya dan di mana tempatnya.

Adapun langkah pengembangan model Gerlach & Carey meliputi: (1)


merumuskan tujuan pembelajaran, (2) menentukan macam kegiatan
belajar/keterampilan yang memungkinkan tujuan pembelajaran tercapai,
(3) mengidentifikasi kemampuan awal dan karakteristik siswa untuk
menentukan pola strategi pembelajaran, serta (4) merumuskan tujuan
khusus dan menyusun butir-butir tes berdasarkan acuan patokan. (5)
mengembangkan strategi pembelajaran, berupa pengalaman belajar yang
perlu dialami siswa, (6) mengembangkan dan memilih materi/bahan
pembelajaran, (7) Mengadakan evaluasi formatif, (8) mengadakan revisi
sistem basil evaluasi formatif, serta (9) mengadakan evalusi sumatif.

Sementara itu, langkah-langkah pengembangan model Gerlach &


Ely terdiri atas: (1) menentukan materi yang akan diajarkan, serta merumuskan
tujuan pembelajaran, (2) menilai perilaku siswa yang belajar, dan (3)
melakukan lima hal secara simultan, yaitu: menentukan strategi;
mengatur pengelom-pokan siswa; mengalokasikan waktu; menentukan
tempat atau ruangan mengajar, dan memilih sumber belajar yang akan
digunakan.
Perencanaan Kegiatan Ekstrakurikuler. Beberapa kesamaan
pengertian ekstrakurikuler, yaitu a) kegiatan ekstrakurikuler merupakan
kegiatan yang diprogramkan di luar jam pelajaran sekolah; b) kegiatan
ekstrakurikuler diarahkan untuk membantu ketercapaian program
kurikuler. Perbedaan antara kegiatan ekstrakurikuler dengan kegiatan
kurikuler dapat ditinjau dari sifat kegiatan, waktu pelaksanaan, tujuan clan
sasaran yang ingin dicapai, teknis pelaksanaan, serta kriteria evaluasi
keberhasilan.

Tujuan yang ingin dicapai oleh kegiatan ekstrakurikuler, yaitu


memperluas, memperdalam pengetahuan dan kemampuan/kompetensi
yang relevan dengan program intrakurikuler, memberikan pemahaman
terhadap hubungan antarmata pelajaran, menyalurkan minat dan bakat
siswa, mendekatkan pengetahuan yang diperoleh dengan kebutuhan dan
tuntutan masyarakat/lingkungan, serta melengkapi upaya pembinaan manusia
seutuhnya. Dalam upaya mencapai tujuan kegiatan ekstrakurikuler, ada
sejumlah kegiatan yang dapat diprogramkan antaran lain: a) kegiatan yang
berhubungan dengan pembinaan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, b) pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara, pembinaan
kedisiplinan dan hidup teratur, c) pembinaan kemampuan berorganisasi
dan kepemimpinan,d) pembinaan keterampilan, e) hidup mandiri dan
kewiraswastaan, f) pembinaan hidup sehat dan kesegaran jasmani, g) serta
pembinaan apresiasi dan kreasi seni. 5. Keberhasilan kegiatan
ekstrakurikuler, dapat dipengaruhi oleh beberapa teori diantaranyan,
sumber daya manusia yang tersedia seperti kepala sekolah; guru-guru;
dana, saran dan prasarana; serta perhatian orang tua siswa.

Dalam perencanaan program kegiatan ekstrakurikuler terdapat


sejumlah komponen yang harus dirumuskan dalam perencanaan kegiaan
ekstrakurikuler. Komponen-komponen itu mencakup: bidang atau materi
kegiatan, jenis kegiatan,tujuan atau hasil yang diharapkan, sarana
penunjang, kendala atau hambatan yang mungkin muncul, waktu
pelaksanaan, dan penanggung jawab. Sedangkan untuk pelaksanaan
kegiatan, perlu diperhatikan beberapa prinsip di berorientasi tujuan,
prinsip sosial dan kerja sama, prinsip motivasi; prinsip pengkoordinasian
dan tanggung jawab, serta prinsip relevansi.

Anda mungkin juga menyukai