Anda di halaman 1dari 10

Keterampilan Klinik Dasar Ilmu Kesehatan Jiwa

“FORREST GUMP”

WINDA SETYOWULAN

030.09.269

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA , 17 NOVEMBER 2012

0
A. JUDUL FILM
“FORREST GUMP”

B. DESKRIPSI FILM
Sutradara : Robert Zemeckis
Produser : Wendy Finerman, Steve Tisch, dan Charles Newirth
Penulis naskah : Eric Roth
Judul novel : Forrest Gump
Penulis novel : Winston Groom
Tanggal rilis : 6 Juli 1994
Durasi : 141 menit
Bahasa : Inggris
Kategori : Drama

C. PEMAIN FILM DAN PERAN DALAM FILM


Tom Hanks sebagai Forrest Gump
Robin Wright sebagai Jenny Curran
Gary Sinise sebagai Letnan Dan Taylor
Mykelti Williamson sebagai Benjamin Buford Blue aka Bubba
Sally Field sebagai Nyonya Gump

D. KARAKTER PEMAIN FILM


1. Forrest Gump
Seorang anak laki-laki yang memiliki nilai IQ 75 serta tulang punggung yang
bengkok sehingga harus memakai alat bantu berjalan di kedua kakinya selama masa
kecil. Ia tidak banyak bicara dan sering diganggu oleh teman-teman sekolahnya.
Namun di balik keterbatasannya ia memiliki kemampuan lari sangat cepat yang akan
mengubah kehidupan masa dewasanya walaupun ia tidak menyadarinya. Forrest
merupakan seseorang yang setia kawan, menepati janji, dan penyayang. Ia amat
menyayangi dan mencintai Jenny, teman masa kecilnya.

1
2. Jenny Curan

Seorang anak perempuan yang berbaik hati menawarkan tempat duduk pada
Forrest di bus sekolah yang merupakan awal dari pertemanan mereka. Jenny selalu
membantu Forrest dalam belajar, mengajak bermain, serta selalu membela Forrest
apabila Forrest dikerjai teman-teman lain dengan cara menyuruhnya berlari. Semasa
kecilnya Jenny mendapat perlakuan buruk dari ayahnya sehingga membawa perubahan
pada kehidupan dewasanya yang suka hidup liar dan bebas mencari pelarian. Ia amat
menyayangi Forrest.

3. Letnan Dan Taylor


Merupakan atasan Forrest saat menjadi tentara yang bertugas di perang di
Vietnam. Ia memiliki suatu perilaku menyimpang yaitu kehati-hatian berlebih terhadap
batu dan jejak kaki saat perang. Orangnya berpendirian, memegang teguh prinsip
hidupnya, serta keras. Ia menyalahkan Forrest karena menyelamatkan dirinya saat
perang di Vietnam sehingga ia gagal mati terhormat dalam perang seperti semua
leluhurnya dan menjadi cacat karena kedua kakiknya harus diamputasi. Akibatnya
hidupnya berantakan. Namun, akhirnya ia sadar dan mengikuti Forrest dalam menjalani
bisnis udang.

4. Benjamin Buford Blue aka Bubba


Benjamin merupakan sahabat Forrest ketika menjadi tentara selama perang di
Vietnam. Ia merupakan ras keturunan kulit hitam dari keluarga yang memiliki
pengetahuan luas dan paham mengenai seluk beluk udang sehingga memiliki impian
ingin membangun usaha penangkapan udang bersama Forrest. Namun ia tewas
tertembak dalam perang di Vietnam.

5. Nyonya Gump
Nyonya Gump merupakan ibu Forrest. Ia sangat menyayangi anaknya dan
menginginkan anaknya mendapatkan pendidikan serta perlakuan yang sama seperti
anak normal lainnya. Merupakan tipe ibu yang berjuang dengan keras melakukan

2
apapun demi anaknya dan mengajarkan Forrest prinsip hidup sehingga mudah
dimengerti oleh Forrest. Ia selalu mendukung Forrest.

E. SINOPSIS
Film ini menceritakan tentang seorang anak bernama Forrest Gump yang tinggal
berdua dengan ibunya di sebuah rumah yang besar di kota Greenbow, Alabama. Ibu
Forrest membuka penginapan untuk menghidupi mereka berdua. Penginapan tersebut
selalu ramai oleh berbagai macam turis yang singgah.
Film diawali dengan adegan Forrest sedang duduk menunggu bus di sebuah
halte. Kemudian ia mulai menceritakan kisah hidupnya pada orang-orang yang berada di
halte. Cerita bermula dari masa kecilnya yang memiliki IQ 75 serta punggung bengkok
sehingga ia harus memakai alat bantu berjalan khusus. Ibunya ingin Forrest masuk ke
sekolah biasa, namun kepala sekolah menolak karena IQ-nya yang rendah dan
menyarankannya untuk masuk ke sekolah khusus. Namun ibu Forrest tetap bersikukuh dan
melakukan segala upaya sehingga akhirnya Forrest diterima di sekolah tersebut.
Hari pertama sekolah, tidak ada yang mau duduk dengannya di bus sekolah
hingga akhirnya ada seorang gadis kecil bernama Jenny yang mempersilakannya duduk di
sampingnya. Dari situlah awal mula persahabatan Forrest dengan Jenny yang berlanjut
hingga mereka dewasa. Jenny merupakan satu-satunya teman yang dimiliki Forrest.
Mereka selalu bermain bersama dan Jenny pun membantu Forrest belajar. Kehidupan
sekolah Forrest selalu dipenuhi dengan kejahilan teman-temannya. Namun Jenny selalu
membela Forrest dan menyuruhnya untuk berlari apabila sedang diisengi.
Suatu hari ketika sedang dikejar oleh teman-temannya dengan sepeda, Forrest
berusaha untuk lari sekencang-kencangnya hingga tanpa disadari Forrest dapat berlari
tanpa menggunakan alat bantu. Ternyata larinya sangat cepat, sehingga akhirnya ia dapat
bersekolah hingga universitas sebagai pemain football.
Ketika Jenny tidak masuk sekolah, Forrest mengunjungi Jenny di rumahnya. Ia
mendapatkan Jenny sedang ketakutan karena mendapat perlakuan yang buruk dari
ayahnya. Jenny ingin lari dan mengajak Forrest untuk berdoa bersamanya di ladang.
Akhirnya Jenny tinggal di rumah neneknya yang dekat dari rumah Forrest. Jenny pun
sering menyelinap keluar rumah dan mendatangi Forrest dengan alasan takut.
Setelah lulus dari universitas, Forrest mendaftar masuk militer. Di sana ia
bertemu Bubba yang menjadi sahabatnya. Bubba selalu menceritakan berbagai hal tentang

3
udang dan mengajak Forrest untuk berbisnis udang setelah selesai masa tugas. Namun
Bubba tewas dalam perang di Vietnam. Forrest menyelamatkan teman-teman dan
komandannya, Letnan Dan, dengan kemampuan larinya yang cepat sehingga ia
mendapatkan penghargaan atas kepahlawanannya.
Letnan Dan marah kepada Forrest karena menyelamatkannya dalam perang
sehingga ia tidak bisa mati dengan terhormat seperti leluhurnya. Ia mengalami stress dan
depresi sehingga hidupnya berantakan. Namun pada akhirnya ia berterima kasih kepada
Forrest karena telah menyelamatkannya.
Ketika sedang menjalani masa rehabilitasi dari peluru yang bersarang di
bokongnya, ia menemukan bakat terpendamnya sebagai atlit pingpong yang kemudian
membawanya menuju pertandingan ajang internasional membela negaranya serta menjadi
terkenal dan mendapatkan uang banyak. Dengan uang tersebut Forrest membeli kapal
udang dan memulai bisnis udang yang merupakan impian dari sahabatnya. Dengan
dibantu oleh Letnan Dan akhirnya bisnis udangnya sukses. Ia tak lupa mengunjungi
keluarga Bubba dan memberikan sebagian hasil bisnisnya. Forrest kini menjadi seorang
yang sukses.
Forrest bertemu kembali dengan Jenny dalam sebuah demonstrasi anti perang di
Washington. Jenny telah berubah dan menjalani kehidupan yang liar dan pergaulan bebas.
Pertemuan mereka singkat karena Jenny harus pergi dengan teman-temannya.
Suatu ketika ibu Forrest meninggal dunia sehingga Forrest kini tinggal sendirian
di rumah besarnya. Saat itulah Jenny datang kembali ke rumah Forrest dan tinggal
bersamanya beberapa saat. Saat itulah Forrest melamar Jenny, namun Jenny malah pergi.
Forrest pun memulai usaha pencariannya menemukan Jenny dengan berlari mengelilingin
Amerika selama hampir tiga setengah tahun dan menjadi terkenal. Jenny melihat berita
Forrest di televisi, kemudian mengirim surat kepadanya.
Forrest pergi mengunjungi Jenny ke rumahnya dan mengetahui bahwa Jenny
sudah memiliki seorang anak laki-laki bernama Forrest yang ternyata adalah anak Jenny
dengannya. Jenny ingin menikah dengan Forrest. Akhirnya Forrest menikahi Jenny dan
mereka bertiga tinggal di rumah Forrest di Greenbow. Jenny mengidap suatu penyakit
akibat virus yang tidak diketahui dan akhirnya meninggal. Forrest membesarkan anaknya
sendiri. Cerita berakhir di halte depan rumah ketika Forrest dan Forrest kecil sedang
menunggu bus sekolah.

4
F. DIAGNOSIS YANG DITEMUKAN PADA TOKOH

Forrest Gump

Gejala yang terdapat pada tokoh:

1. IQ 75
2. Kesulitan dalam komunikasi dan hubungan interpersonal
3. Kekurangan dalam pemahaman dan penggunaan bahasa sehingga terdapat masalah
kemampuan berbicara
4. Gangguan kordinasi dan psikomotor
5. Onset sejak masa kanak-kanak

Menurut kriteria DSM-IV TR dapat didiagnosis sebagai Retardasi Mental Ringan dengan
kriteria diagnosis:
A. Fungsi intelektual di bawah rata-rata yang bermakna: IQ kira-kira 70 atau kurang pada
tes IQ yang dilakukan (untuk bayi, pertimbangan klinis adanya fungsi intelektual di
bawah rata-rata yang bermakna).
B. Defisit atau gangguan yang ada terjadi bersama-sama dengan fungsi adaptif (yaitu
efektivitas orang tersebut memenuhi standar yang diharapkan menurut umurnya
berdasarkan kelompok kulturalnya) pada paling kurang dua bidang berikut:
komunikasi, perawatan diri, kehidupan di rumah, keterampilan sosial/interpersonal,
menggunakan sumber komunitas, mengatur diri sendiri, keterampilan akademik
fungsional, pekerjaan, liburan, kesehatan, dan keselamatan.
C. Onset sebelum berumur 18 tahun.

Penulisan berdasarkan pada derajat keparahan yang menggambarkan tingkat gangguan


intelektual:

 317 Retardasi Mental Ringan: tingkat IQ 50-55 hingga 70


 318.0 Retardasi Mental Sedang: tingkat IQ 35-40 hingga 50-55
 318.1 Retardasi Mental Berat: tingkat IQ 20-25 hingga 35-40
 318.2 Retardasi Mental Sangat Berat: tingkat IQ di bawah 20 atau 25
 319 Retardasi Mental, Keparahan yang Tidak Ditentukan: bila terdapat dugaan
kuat adanya Retardasi Mental tetapi intelegensi tidak dapat diuji dengan tes
standar

5
Pedoman diagnostik Retardasi Mental menurut PPDGJ-III:
 Tingkat kecerdasan bukan satu-satunya karakteristik, melainkan harus dinilai
berdasarkan sejumlah besar keterampilan spesifik yang berbeda.
 Penilaian tingkat kecerdasan harus berdasarkan semua informasi yang tersedia,
termasuk temuan klinis, perilaku adaptif, dan hasil tes psikometrik.
 Untuk diagnosis yang pasti, harus ada penurunan tingkat kecerdasan yang
mengakibatkan berkurangnya kemampuan adaptasi terhadap tuntutan dari lingkungan
sosial biasa sehari-hari.
 Gangguan jiwa dan fisik yang menyerta retardasi mental, mempunyai pengaruh besar
pada gambaran klinis dan penggunaan dari semua keterampilannya.
 Penilaian diagnostik adalah terhadap “kemampuan umum”, bukan terhadap suatu area
tertentu yang spesifik dari hendaya atau keterampilan.

Pedoman diagnostik Retardasi Mental Ringan menurut PPDGJ-III:

 Bila menggunakan tes IQ baku yang tepat, maka IQ berkisar antara 50 sampai 69
menunjukkan retardasi mental ringan.
 Pemahaman dan penggunaan bahasa cenderung terlambat pada berbagai tingkat, dan
masalah kemampuan berbicara yang mempengaruhi perkembangan kemandirian
dapat menetap sampai dewasa.
 Etiologi organik hanya dapat diidentifikasi pada sebagian kecil penderita.
 Keadaan lain yang menyertai seperti autism, gangguan perkembangan lain, epilepsi,
gangguan tingkah laku, atau disabilitas fisik dapat ditemukan dalam berbagai
proporsi. Bila didapatkan gangguan demikian, maka harus diberi kode diagnosis
tersendiri.

Jenny Curan

Gejala yang terdapat pada tokoh:

1. Adanya pengalaman traumatik di masa kecil


2. Perasaan sedih, tak berguna, tak berdaya
3. Kehilangan minat dan kegembiraan
4. Mencari pelarian kepada pergaulan yang bebas, narkoba

6
5. Ada tindakan ingin bunuh diri

Menurut PPDGJ-III dapat didiagnosis sebagai Depresi Ringan dengan pedoman diagnostik
untuk episode depresif:
 Gejala utama: afek depresif, kehilangan minat dan kegembiraan, berkurangnya energi
yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan menurunnya aktivitas.
 Gejala lainnya: konsentrasi dan perhatian berkurang, harga diri dan kepercayaan diri
berkurang, gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna, pandangan masa depan
yang suram dan pesimistis, gagasan atau perbuatan yang membahayakan diri atau
bunuh diri, tidur terganggu, nafsu makan berkurang.
 Untuk episode depresif diperlukan masa sekurang-kurangnya 2 minggu untuk
penegakkan diagnosis.

Pedoman diagnostik Gangguan Depresif Berulang menurut PPDGJ-III:

 Gangguan ini tersifat dengan episode berulang dari: episode depresi ringan, episode
depresi sedang, episode depresi berat. Episode masing-masing rata-rata lamanya
sekitar 6 bulan, akan tetapi frekuensinya lebih jarang dari gangguan bipolar.
 Tanpa riwayat adanya episode tersendiri dari peninggian afek dan hiperaktivitas yang
memenuhi criteria mania.
 Pemulihan keadaan biasanya sempurna diantara episode, namun sebagian kecil
mungkin menetap.
 Episode masing-masing, dalam berbagai tingkat keparahan, seringkali dicetuskan oleh
peristiwa kehidupan yang penuh stres atau trauma mental lain.

Letnan Dan Taylor

Gejala yang ditemukan pada tokoh:

1. Mood iritabel (marah-marah)


2. Sedih akibat kelumpuhannya
3. Merasa tidak berguna, harga diri dan kepercayaan diri menurun
4. Pandangan masa depan suram
5. Kehilangan minat

7
6. Mencari pelarian dengan minum-minuman keras

Menurut PPDGJ-III dapat didiagnosis sebagai Depresi Berat tanpa Gejala Psikotik dengan
pedoman diagnostik:

 Semua 3 gejala utama depresi harus ada.


 Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya, dan beberapa di antaranya harus
berintensitas berat.
 Episode depresif biasanya harus berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu, tetapi
jika gejala amat berat dan beronset sangat cepat, maka masih dibenarkan untuk
menegakkan diagnosis dalam kurun waktu kurang dari 2 minggu.

G. TATALAKSANA

Retardasi Mental Ringan

 Psikofarmaka: obat yang membantu meningkatkan kemampuan belajar, antara lain


tioridazin, metilfenidat, asam glutamat, amfetamin, dan GABA.

 Psikoterapi: diberikan terapi suportif individual maupun keluarga serta cognitive


behavior therapy (CBT) untuk mengusahakan perubahan sikap, tingkah laku,
kemandirian, dan adaptasi sosial walaupun tidak dapat menyembuhkan retardasi
mentalnya.

Depresi

 Psikofarmaka: obat yang digunakan untuk memperbaiki mood yaitu golongan anti
depresan antara lain amitriptilin 25mg 3x1, moclobemid 150mg 3x1, dan fluoxetin
20mg 3x1.

 Psikoterapi: diberikan terapi suportif individual dan keluarga serta CBT untuk
mencegah berulangnya episode depresi, mengembangkan cara berpikir positif, dan
melakukan hal yang disukai.

8
H. MANFAAT DAN KESIMPULAN

Forrest Gump memberikan gambaran bagi kita untuk melihat gejala-gejala yang
berkaitan dengan gangguan jiwa yang terdapat pada berbagai tokoh sehingga membantu
saya untuk mempelajari dan menganalisa berbagai jenis gangguan jiwa, terutama retardasi
mental dan depresi.

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari film ini adalah bahwa seseorang yang
menderita retardasi mental layak mendapat kesempatan yang sama seperti orang normal.
Dukungan dari keluarga maupun lingkungan sangat penting bagi para penderita. Begitu
pula pentingnya arti dukungan bagi para penderita depresi. Ternyata sangat sulit bagi kita
untuk mengetahui gangguan retardasi mental ringan dan depresi ringan pada beberapa
kasus dimana penderitanya masih dapat menjalankan aktivitas layaknya orang normal,
namun memang terdapat beberapa gejala khas yang terdapat pada penderita tersebut.

Saya berharap tugas seperti ini tetap dilanjutkan sebagai metode pembelajaran ke
depannya untuk membantu mahasiswa mengenali berbagai gejala gangguan jiwa dengan
menganalisa karakter pada tokoh film dalam aplikasi kehidupan sebenarnya dengan cara
yang lebih santai.

Anda mungkin juga menyukai