Anda di halaman 1dari 3

Nama : Andi Adelia Firdauzha Adnan

NIM : 1851142006

Prodi : Sastra Indonesia

Rangkuman

Pemerolehan Sastra Anak Di Usia Awal, Bacaan Awal, dan Literasi Awal

Sastra merupakan bentuk dari gambaran sebuah kehidupan dan gagasan/ide yang
dimasukan ke dalam bentuk dan struktur bahasa. Sastra anak hendaknya dapat memberikan
kesenangan dan kenyamanan, serta memperluas wawasan anak dalam memperoleh
pengalaman dan pengetahuan baru. Anak seringkali belum dapat memilih bacaan sastra yang
sesuai dengan dirinya. Oleh karena itu, pembuatan karya sastra anak harus bermanfaat bagi
anak, berpusat pada anak dan lingkungannya pun sesuai dengan anak.

Dalam pengertian luas literasi meliputi kemampuan berbahasa (menyimak, berbicara,


membaca dan menulis) dan berpikir menjadi elemen di dalamnya. Menurut Oxford
Dictionary sendiri literasi yaitu kemampuan membaca dan menulis. Literasi awal
berkembang seiring dengan proses perkembangan yang dimulai pada satu tahun pertama.
Jadi, literasi awal adalah kemampuan anak yang dimulai dari tahun pertama kelahirannya dan
sangat erat kaitannya pengalamannya dengan buku dan cerita-cerita. Kemampuan literasi atau
kemampuan baca-tulis ini merupakan kemampuan yang penting dalam perkembangan anak
sekolah. Kemampuan baca-tulis berpengaruh pada pencapaian prestasi anak di sekolah. Oleh
karena itu, literasi awal untuk anak hendaknya dikenalkan sejak dini.

Terdapat tiga jenis literasi, yaitu:

1. Literasi visual
Liturasi visual merupakan kemampuan dimana individu memiliki kemampuan mengenali
penggunaan garis, bentuk, dan warna sehingga dapat menginterpretasikan tindakan,
mengenali objek, dan memahami pesan lambang. Literasi visual awal pada anak dapat
dilakukan dengan pemberian warna, gambar dan bentuk tulisan yang menarik bagi anak.
2. Literasi lisan
Literasi lisan merupakan kemampuan berbahasa yang menekankan pada aspek berbicara
dan mendengarkan. Literasi lisan awal pada anak dapat dilakukan dengan cara
memberikan lagu-lagu anak yang sederhana baik dari segi lirik lagu maupun nada-
nadanya.
3. Literasi terhadap teks tertulis (cetakan)
Literasi terhadap teks tertulis atau tercetak digambarkan sebagai aktivitas dan
keterampilan yang berhubungan secara langsung dengan teks yang tercetak baik melalui
bentuk pembacaan maupun penulisan. Literasi cetakan awal pada anak dapat dilakukan
dengan cara memberi buku bacaan dongeng bergambar yang mampu menarik minat baca
anak.

Sastra Perkembangan Literasi Awal


Beberapa buku yang bisa dipergunakan untuk membawa anak ke literasi awal, antara lain :
1. Buku Alfabet
Buku alfabet adalah buku yang dipergunakan untuk memperkenalkan dan
mengidentifikasi huru-huruf. Pengenalan huruf merupakan prasyarat dasar pertama agar
anak dapat berliterasi, dapat membaca dan menulis, dalam tulisan huruf apapun baik
bentuk huruf latin, jawa, arab, maupun yang lain. Huruf-huruf dalam sebuah alfabet hanya
lambang bunyi karena hakikat bahasa adalah sistem bunyi. Untuk itu, dalam pengenalan
huruf-huruf dalam rangka literasi, pengenalan hubungan huruf dengan bunyi yang
dilambangkan menjadi tidak kalah pentingnya. Demikian juga perpaduan antarhuruf untuk
menghasilkan bunyi-bunyi tertentu yang berwujud kosakata bermakna juga sama
pentingnya. Proses literasi yang terlihat kompleks tersebut kemudian diterapkan pada
anak-anak kecil lewat sesuatu yang menyenangkan sehingga tidak terkesan sebagai
semata-mata belajar berliterasi. Sesuatu yang dimaksud disini adalah hal-hal yang bersifat
literer, yang menghibur dan menyenangkan sehingga anak belajar literasi sambil
bersenang-senang. Sarana literer yang dipergunakan antara lain adalah buku-buku
alfabetis, yang sengaja dirancang untuk mengajar literasi sambil bersastra. Untuk
mengenal urutan huruf abjad misalnya biasa dilakukan dengan nyanyian (misalnya
nyanyian untuk mengenal huruf hijaiyah, arab, dan abjad latin dalam bahasa inggris) yang
menarik.
2. Buku Berhitung
Buku berhitung (counting books) adalah buku lain yang juga biasa dipergunakan untuk
literasi awal pada anak usia prasekolah atau sekolah di kelas awal, yaitu mulai usia sekitar
tiga tahun. Buku berhitung mirip dengan buku alfabet, yaitu sama-sama mengenal dan
membelajarkan sesuatu lewat gambar-gambar yang sesuai, jelas, dan menarik. Ada banyak
cara untuk mengajarkan angka dan konsep angka kepada anak di usia awal, dan yang
paling ideal adalah lewat benda-benda konkret. Misalnya dengan kotak-kotak blok yang
sengaja dirancang untuk maksud itu, atau memanfaatkan benda-benda di sekitar anak
seperti buah, kelereng, bola, mobil-mobilan, dan benda-benda lain. Buku berhitung dapat
dipandang memiliki fungsi yang mirip dengan pembelajaran angka dan konsep angka
lewat benda-benda konkret tersebut. Kemampuan anak untuk berliterasi visual penting
sebab dengan kemampuan itu selanjutnya anak diharapkan mampu berliterasi angka.
Dalam hal ini boleh dikatakan bahwa literasi angka dan konsep angka tersebut diprasyarati
oleh kemampuan visual.
3. Buku Konsep
Buku konsep adalah buku yang menyajikan konsep dengan menggunakan satu atau lebih
contoh untuk membantu pemahaman konsep yang sedang dikembangkan. Konsep-konsep
yang ditekankan diajarkan melalui alur cerita atau dijelaskan melalui repetisi
(pengulangan), dan perbandingan. Melalui berbagai konsep seperti warna, bentuk, ukuran,
dapat didemonstrasikan sendiri dengan konsep yang lainnya.
4. Buku Gambar Tanpa Kata
Buku bergambar tanpa kata adalah buku untuk menyampaikan suatu cerita melalui
ilustrasi saja. Buku bergambar tanpa kata menjadi berkembang dan popular pada
masyarakat generasi muda. Ini terdapat di televisi, komik, dan bentuk visual lainnya dari
komunikasi. Alur cerita disajikan dengan gambar yang diurutkan dan tindakan juga
digambarkan dengan jelas. Buku bergambar tanpa kata terdiri dari berbagai bentuk, seperti
buku berupa buku humor, buku serius, buku informasi atau buku fiksi. Buku ini
mempunyai beberapa keunggulan, misalnya untuk mengembangkan bahasa tulis dan lisan
secara produktif yang mengikuti gambar. Keterampilan pemahaman juga dapat
dikembangkan pada saat anak membaca cerita melalui ilustrasi. Anak-anak menganalisis
maksud pengarang dengan mengidentifikasi ide pokok dan memahami ceritanya.

Anda mungkin juga menyukai