0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
43 tayangan5 halaman
Teori Perilaku Terencana (TPB) dan Teori Aksi Terencana (TRA) menjelaskan bahwa niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku. Contohnya adalah keputusan seorang ibu dalam menyusui anaknya dipengaruhi oleh pandangan orang lain dan kemampuannya sendiri untuk menyusui.
Teori Perilaku Terencana (TPB) dan Teori Aksi Terencana (TRA) menjelaskan bahwa niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku. Contohnya adalah keputusan seorang ibu dalam menyusui anaknya dipengaruhi oleh pandangan orang lain dan kemampuannya sendiri untuk menyusui.
Teori Perilaku Terencana (TPB) dan Teori Aksi Terencana (TRA) menjelaskan bahwa niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku. Contohnya adalah keputusan seorang ibu dalam menyusui anaknya dipengaruhi oleh pandangan orang lain dan kemampuannya sendiri untuk menyusui.
TOPIK 2: “THEORY OF REASONED ACTION (TRA) & THEORY OF PLANNED BEHAVIOR (TPB)” Dosen Pengasuh: Dr. Drs. Antonius Adji Prayitno Setiadi, M.S., Apt
PERTEMUAN 1
Bacalah materi yang terdapat dalam bahan bacaan yang telah
disediakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
Apakah yang dimaksud dengan “intention” dalam teori TRA dan TPB?
- Dalam Theory of Reasoned Action (TRA) intention atau niat seseorang
terhadap perilaku dibentuk oleh dua faktor utama yaitu Attitude Toward the Behavior dan Subjective Norm (Fishbein dan Ajzen, 1975) - Sedangkan dalam Theory of Planned Behavior (TPB) ditambahkan satu faktor lagi yaitu Perceived Behavioral Control (Ajzen,1991) - Selain itu Intention/Niat adalah sejauh mana seseorang siap untuk terlibat dalam perilaku tertentu atau kemungkinan bahwa seseorang akan terlibat dalam perilaku tertentu - Serta TRA merupakan perluasan dari TPB Apakah yang dimaksud dengan “attitudes” di dalam TRA dan TPB?
- Bahwa sikap terhadap perilaku ini ditentukan oleh keyakinan mengenai
konsekuensi dari suatu perilaku atau secara singkat disebut keyakinan- keyakinan perilaku (behavioral beliefs). - Jika outcome atau hasil dari suatu perilaku dipandang mempunyai nilai positif, berharga, bermanfaat, diinginkan, menguntungkam, atau hal yang baik, maka sikap seseorang tsb akan disukai dengan kemungkingan lebih besar dari oranng yang terlibat dalam perilaku - Keyakinan berkaitan dengan penilaian subjektif individu terhadap dunia sekitarnya, pemahaman individu mengenai diri dan lingkungannya, dilakukan dengan cara menghubungkan antara perilaku tertentu dengan berbagai manfaat atau kerugian yang mungkin diperoleh apabila individu melakukan atau tidak melakukannya. - Keyakinan ini dapat memperkuat sikap terhadap perilaku itu apabila berdasarkan evaluasi yang dilakukan individu, diperoleh data bahwa perilaku itu dapat memberikan keuntungan baginya, Ilustrasi berikut dapat memperjelas keterkaitan keyakinan dan evaluasi dalam membentuk sikap terhadap perilaku tertentu. Berikan beberapa contoh dari “attitudes” yang Anda ketahui! - Jika seseorang percaya bahwa memakan kedelai lebih sehat dibandingkan memakan protein hewan, selain itu lebih baik bagi lingkungan dan kemungkinan lebih sedikit membawa penyakit dari kedelai tersebut, sikap individu terhadap makan produk kedelai akan menguntungkan. Sebaliknya, sikap yang kurang baik terhadap konsumsi kedelai mungkin disebabkan oleh keyakinan bahwa produk kedelai memiliki tekstur, rasa yang tidak enak serta harga terlalu mahal - Seorang wanita percaya menyusui akan melindungi bayinya terhadap infeksi, jika menyusi membuat wanita tsb nyaman maka ia akan cenderung menyusui terus menerus, tetapi jika menyusui membuatnya tidak nyaman maka ia akan merasakan sakit serta mengganggu aktivitasnya
Apakah yang dimaksud dengan “norma subyektif” di dalam TRA dan
TPB? - Norma subyektif adalah persepsi indvidu terhadap harapan dari orang – orang yang berpengaruh dalam kehidupannya (signficant other) engenai dilakukan atau tidak dilakukannya perilaku tertentu. Persepsi ini sifatnya subjektif sehingga dimensi ini disebut norma subjektif. Sebagaimana sikap terhadap perilaku, norma subjektif juga dipengaruhi oleh keyakinan. - Bedanya adalah apabila sikap terhadap perilaku merupakan fungsi dari keyakinan individu terhadap perilaku yang akan dilakukan (behavioral belief) maka norma subjektif adalah fungsi dari keyakinan individu yang diperoleh atas pandangan orang-orang lain terhadap objek sikap yang berhubungan dengan individu (normative belief). Di dalam kehidupan sehari-hari, hubungan yang dijalin setiap individu dapat dikategorikan ke dalam hubungan yang bersifat vertikal dan horizontal. Hubungan vertikal adalah hubungan antara atasan– bawahan; guru–murid; orang tua–anak. - Hubungan horizontal terjadi antara individu dengan teman-teman atau orang lain yang bersifat setara Berikan beberapa contoh dari “norma subyektif” yang Anda ketahui! - Keputusan seorang wanita dalam cara menyusui untuk anak pertama mereka dipengarahui oleh ibunya, teman, pasangan, serta tenaga kesehatan professional - Lanjut dengan mengonsumsi kedelai sebelumnya sebagai contoh, jika penyedia layanan kesehatan dan anggota keluarga menyarankan untuk seorang individu menkonsumsi kedelai, dan jika anggota keluarga tersebut menyarankan dengan nilai positif terhadap individu tersebut, maka kemungkinan individu tersebut dapat mematuhi dan menkonsumsi kedelai dalam jumlah lebih banyak daripada sebelumya
Apakah yang dimaksud dengan “kontrol kehendak” (volitional control) di
dalam TRA dan TPB? - Walaupun TRA memberi tau kita perilaku adalah hasil dari niat seseorang untuk melakukan sesuatu, perilaku tersebut harus berada dibawah volitional control/kehendak agar hal ini terjadi - Perilaku dibawah kendali adalah salah satu dimana orang tersebut dapat memutuskan keputusan sesuka hati, ia terlibat atau tidak
Berikan beberapa contoh dari “kontrol kehendak” yang Anda ketahui!
- Seorang individu makan di pagi hari atas kehendak atau volitional
control - Seorang individu pergi untuk check up kesehatan gigi Apakah yang dimaksud dengan “kontrol perilaku” (behavioral control) di dalam TRA dan TPB? - Percaya akan bahwa seorang individu dapat membantu atau mencegah kinerja dari perilaku - Yaitu keyakinan (beliefs) bahwa individu pernah melaksanakan atau tidak pernah melaksanakan perilaku tertentu, individu memiliki fasilitas dan waktu untuk melakukan perilaku itu, kemudian individu melakukan estimasi atas kemampuan dirinya apakah dia punya kemampuan atau tidak memiliki kemampuan untuk melaksanakan perilaku itu. Ajzen menamakan kondisi ini dengan “persepsi kemampuan mengontrol” (perceived behavioral control). - Contstruct dari behavioral control adalah sama pada konsep dari self – efficacy
Berikan beberapa contoh dari “kontrol perilaku” yang Anda ketahui!
- Dalam mengontrol perilaku seseorang yang perokok - Mengingat pentingnya PBC dalam inisiasi merokok di kalangan mahasiswa diperlukan intervensi yang meningkatkan rasa kontrol - Mengontrol diri seseorang yang sedang rehab dalam memakai narkotika dan obat terlarang
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu