Skripsi Tanpa Bab Pembahasan PDF
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan PDF
(Skripsi)
Oleh
NIDIA PUTRI MEISURI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
ABSTRAK
Oleh
Penyakit diare hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan dunia dengan
tingginya angka mortalitas dan morbiditas. Obat tradisional yang memiliki efek
antiinflamasi dan antibakteri, salah satunya madu yang memiliki efek atibakteri,
anti inflamasi dan anti oksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek
potensial suplementasi madu terhadap penurunan frekuensi diare akut pada anak
di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek.
Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (quasi experimental) dengan
rancangan non equivalent control group. Subjek penelitian ini adalah pasien anak
penderita diare akut yang dibagi menjadi dua kelompok intervensi dan kelompok
kontrol setiap kelompok berjumlah 15 responden. Data diperoleh langsung dari
subjek penelitian melalui data primer. Dari data yang diperoleh selanjutnya
dilakukan analisis menggunakan unpaired samples t-test.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi diare akut hari pertama pada
kelompok intervensi lebih banyak dibandingkan kelompok kontrol. Frekuensi
diare akut di hari kedua, ketiga dan keempat pada kelompok intervensi lebih
sedikit dibandingkan kelompok kontrol. Hasil uji statistik menunjukkan efek
potensial suplementasi madu terhadap penurunan frekuensi diare akut.
Pemberian suplementasi madu terbukti menurunkan frekuensi diare akut pada
anak di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.
By
Diarrheal diseases until now still the health problems of the world with high
number of mortality and morbidity. Traditional medicine which has a bitter taste
and antibacterial effect, one of which has the effect of antibacterial honey, bitter
taste and antioxidants. This study to find out the potential effects of honey
supplementation on reducing the frequency of acute diarrhea in children in the Dr.
H. Abdul Moeloek.
This study used quasi-experimental design with nonequivalent control group
design. Subjects of study were children with acute diarrhea who were divided into
two intervention groups and control group, each group amounted to 15
respondents. Data obtained directly from research subjects through primery data.
From the data obtained then the analysis is performed using unpaired samples t-
test.
This study indicates the frequency of first-day acute diarrhea of intervention
group was more than control group. The frequency of acute diarrhea on the
second, third and fourth days in intervention group was less than children who
were controls group. The statistical test results show the potential effects of honey
supplementation on decreasing frequency of acute diarrhea.
Provision of honey supplementation was proven to reduce the frequency of acute
diarrhea in the Dr. H Abdul Moeloek Hospital Bandar Lampung.
Oleh
NIDIA PUTRI MEISURI
Skripsi
Pada
Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kalianda pada tanggal 30 Mei 1996. Penulis sebagai anak
pertama pertama dari tiga bersaudara, dari Bapak Suwandi PS., S.H. dan Ibu R.
Lampung Selatan pada tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama (SMP) penulis
diselesaikan di SMP Negeri 1 Kalianda Lampung Selatan pada tahun 2011, dan
Forum Studi Islam (FSI) Ibnu Sina sebagai pengurus Biro Keputrian pada tahun
2015-2017.
Sebuah karya persembahan sederhana untuk
Besarku tercinta
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan
Penurunan Frekuensi Diare Akut Pada Anak Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
dukungan, saran, bimbingan dan kritik dari berbagai pihak. Maka pada
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa
1. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas Lampung;
3. dr. Roro Rukmi Windi Perdani, S.Ked., M.Ked., Sp.A., selaku Pembimbing
5. Dr. dr. Asep Sukohar, S.Ked., M.Kes., selaku Penguji utama pada ujian
Lampung atas waktu, ilmu, dan bimbingan yang telah diberikan dalam
proses perkuliahan;
7. Terimakasih yang paling utama untuk Papi (Kompol Suwandi PS., S.H.) dan
Mami (R. Rusni Subianti, S.ST.) yang sangat aku cintai atas segala limpahan
cinta, perhatian, kasih sayang, doa serta dukungan yang tiada henti diberikan
8. Adikku Nabilla Putri Meilenia dan Wira Putra Nugraha yang senantiasa
mengisi hari-hari ku dengan cinta kasihnya, atas canda tawa yang telah
9. Akbar Bintang Putranto atas segala semangat, dukungan dan motivasi yang
10. Bulek Deni, adek Gendis dan keluarga besar atas doa, dukungan, semangat,
cinta, kasih sayang, dan motivasi yang menjadi semangat untuk terus
11. Annisa Yulida Syani, Devi Liani Octiara, Echa Putri Anjani, Hanifa Salma
12. Bellmon, Amira, Ulima, dan teman seperbimbingan lainnya atas canda tawa
15. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa saya
Penulis menyadari skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
Penulis,
Halaman
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Gambar Halaman
Penyakit diare hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat
penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai dengan
kematian. Pada tahun 2016 terjadi 3 kali KLB diare yang tersebar di 3
penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423/1000 penduduk dan tahun 2010
Kejadian diare yang ada di Kota Bandar Lampung pada balita tahun 2014
periode bulan Januari hingga Juni mencapai 2810 kasus, dan pada tahun 2015
periode bulan Januari hingga Juni mencapai 2998 kasus. Hal ini menunjukkan
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau
frekuensi lebih dari 3 kali sehari (Maki, Adrian & Amatus, 2017). Menurut
WHO diare adalah buang air besar (BAB) dengan konsistensi lembek hingga
cair dan frekuensi lebih dari 3 kali sehari (Sharfina, Rudi & Dian, 2016).
Berdasarkan waktu terjadinya, diare terjadi selama 7 hari disebut diare akut,
diare melanjut berlangsung selama 8-14 hari, dan diare kronis berlangsung
sebagai pengobatan. Hal ini didukung dengan keragaman hayati yang dimiliki
juga dapat menjadi obat tradisional salah satunya lebah sebagai penghasil
madu.
Madu sebagai obat tradisional dengan berjuta khasiat sudah dikenal sejak
termasuk salah satunya diare. Madu adalah agen non alergi, nutrisi alami
antibakteri. Menurut Kuntadi, madu berasal dari nektar yang telah diturunkan
kadar airnya oleh lebah pekerja melalui proses penguapan, baik sebelum
bahan kimia yang sangat kompleks. Kandungan utama fruktosa, glukosa, dan
(Elnady et al,. 2013). Dalam 100 gram madu mengandung 294 kalori, 9,5
gram karbohidrat, 24 gram air, 16 gram fosfor, 5 gram kalsium dan 4 gram
bakteri gram positif maupun negatif. Efek antiinflamasi langsung pada madu
merupakan hasil peroksidasi lipid sebagai penanda dari radikal bebas dapat
(Fajrilah, Ulfah & Qathrunnada, 2013). Kandungan fenol pada madu dapat
pembawa pesan umpan balik dari respon inflamasi (Bogdanov, 2015). Dari
studi laboratorium dan uji klinis, madu murni memiliki aktivitas bakterisidal
penderita diare akut dengan terapi standar menurunkan frekuensi diare secara
setelah pemberian madu (Puspitayani, 2014). Dan penelitian sama yang telah
masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : Apakah terdapat efek potensial
1. Peneliti
2. Institusi
3. Masyarakat
suplementasi madu.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Madu
yang dihasilkan oleh lebah madu (Apis sp.) dari sari bunga tanaman
(floral nektar) atau bagian lain dari tanaman (ekstra nektar) (SNI,
Warna madu bervariasi dari tidak berwarna seperti air, warna terang
banyak nektar dengan proses yang cepat akan berwarma lebih terang
Tembaga, Yodium dan Seng dalam jumlah yang kecil, juga beberapa
Setiap 100 gram madu murni bernilai 294 kalori. Menurut USDA
zat gizi sebagai berikut: gula 82,12 gram, serat 0,2 gram, energi 304
kKal, karbohidrat 82,4 gram, lemak 0 gram, protein 0,3 gram, asam
Jumlah Jumlah
Mineral Vitamin
(mg/100g) (mg/100g)
Sodium (Na) 1,600 – 17 Thiamin (B1) 0,000 – 0,010
Calcium (Ca) 3 – 31 Ribovlavin (B2) 0,001 – 0,020
Potassium (K) 40 – 3500 Niacin (B3) 0,100 – 0,200
Magnesium (Mg) 0,700 – 13 Panthothenic acid (B5) 0,020 – 0,110
Fosfor (P) 2 – 15 Piridoksin (B6) 0,010 – 0,320
Selenium (Se) 0,002 – 0,010 Asam Folat (B9) 0,002 – 0,010
Tembaga (Cu) 0,020 – 0,600 Asam Askorbat (C) 2,200 – 2,500
Besi (Fe) 0,030 – 4 Phyliochinon (K) 0,025
Mangan (Mn) 0,020 – 2
Kromium (Cr) 0,010 – 0,300
Zinc (Zn) 0,050 –2
Sumber: Ajibola A, Chamunorwa JP, Erlwanger KH. 2012.
8
68-69).
dimiliki madu dapat menarik air dari lingkungan hidup bakteri yang
2.1.3.1 Prebiotik
kolon dari luka sehingga tidak terjadi infeksi, selain itu madu
2015).
arti madu adalah cairan yang banyak mengandung zat gula pada
13
tambahan berupa cairan yang banyak mengadung zat gula pada sarang
tubuh. Ukuran satu sendok makan madu setara dengan 20 gram madu
et al, 2010).
2.2 Diare
keenceran, serta frekuensi lebih dari 3 kali sehari (Maki, Adrian &
Amatus, 2017) dan apabila diukur berat feses lebih dari 200 gram
konsistensi lembek hingga cair dan frekuensi lebih dari 3 kali sehari
lambung, usus kecil dan usus besar (WHO, 2009). Bakteri patogen
2.2.3 Epidemiologi
15,5% (Riskesdas, 2007). Hal ini tentu menjadi masalah yang serius
tahun (1990-2015).
2.2.4 Patofisiologi
dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini akan
(Sudarti, 2010).
pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air oleh elektrolit
ke dalam rongga usus dan akhirnya diare timbul karena hal tersebut
(Sudarti, 2010). Suatu diare dalam jumlah yang besar yang disebabkan
a. Faktor Infeksi
&Suharsono, 2010) :
b. Faktor Malabsorbsi
c. Faktor Makanan
makanan.
d. Faktor Psikologis
akut dan diare kronik. Diare akut yaitu diare yang berlangsung kurang
RI, 2011). Sedangkan menurut sumber lain, diare terjadi selama 7 hari
Widhi, 2017).
bila tidak tersedia berikan cairan rumah tangga seperti air tajin,
kuah sayur, air matang. Oralit saat ini yang beredar di pasaran
infus.
semua anak diare harus diberi Zinc segera saat anak mengalami
diare.
gizi pada penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh
minum ASI harus lebih sering di beri ASI. Anak yang minum susu
Anti diare juga tidak boleh diberikan pada anak yang menderita
5. Pemberian Nasehat
bila :
b. Muntah berulang
c. Sangat haus
d. Makan/minum sedikit
e. Timbul demam
f. Tinja berdarah
Arti kata efek menurut KBBI adalah pengaruh. Sedangkan potensial memiliki
efek antibakteri (Abeshu & Geleta, 2016). Secara singkat saat bersenyawa
dengan air, madu akan menghasilkan hidrogen peroksida yang juga bersifat
Madu adalah cairan alami yang umumnya mempunyai rasa manis yang
dihasilkan oleh lebah madu (SNI, 2013). Madu terbukti memiliki beberapa
Diare adalah BAB dengan konsistensi lembek hingga cair dan frekuensi lebih
dari 3 kali sehari (Sharafina, Rudi & Dian, 2016). Terjadinya diare dapat
Infeksi Pertumbuhan
Bakteri Patogen
Kerusakan Sel
Makanan Toksin
Etiologi Diare
Mukosa Intestinal
↓ Luas Permukaan
Psikologis ↑ Peristaltik Usus Mukosa Intestinal
Absorbsi Cairan
Malabsorbsi
dan Elektrolit
Terganggu
↑ Pertumbuhan
Madu
Efek Prebiotik
Bakteri Endogen Diare
Hidrogen
Efek Antibakteri Frekuensi Diare
Peroksida
↓ Frekuensi
Keterangan : Diare
: Efek Potensial
: Diteliti
dirumuskan dari fakta, uji klinis, dan tinjauan pustaka. Konsep membuktikan
pada anak.
2.6 Hipotesis
(Notoatmodjo, 2014).
berikut:
Bandar Lampung;
consent.
g. Diare Disentriform;
Keterangan:
minimal 15 orang.
(Notoatmodjo, 2012)
b. Meminta izin penelitian dari Diklat RSUD DR. H. Abdul Moeloek Bandar
Lampung;
29
e. Pengisian data berupa nama, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir,
pengukuran berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) oleh peneliti dicatat
penelitian;
perhari, terbagi rata dalam dua kali pemberian (pukul 07.00 dan 17.00
masing-masing pemberian;
Sampel Penelitian
Terapi Standar (ORS dan Zinc) + Terapi Standar (ORS dan Zinc)
Suplementasi Madu
Analisis Data
untuk dikelompokkan;
dianalisis;.
32
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
uji statistik.
(Dahlan, 2014).
per hari yang dilakukan dalam dua kali pembagian dan diberikan pada pukul
07.00 dan 17.00 WIB dengan cara dilarutkan dalam aquadest 10 cc dalam
5.1 Kesimpulan
sebagai berikut:
intervensi.
5.2 Saran
Hasil penelitian ini memberikan beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan
Abeshu MA, Bekseho G. 2016. Medicinal uses of honey. Biology and Medicine
Journal. 8(2): 1-7.
Asha’ari ZA, Mohd ZA, Wan SJWD, Che MCH, Ishlah L. 2013. Ingestion of
honey improves the symptoms of allergic rhinitis: evidence from a
randomized placebo-controlled trial in the East Coast of Peninsular
Malaysia. ASM. 33(5): 469-475.
Black RE, Morris SS, Bryce J. 2003. Where and why are 10 million children
drying every year?. Lancet. 361: 2226-2234.
Cholid S. 2011. Pengaruh pemberian madu pada anak yang menderita diare akut
cair dengan dehidrasi ringan sedang [tesis]. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Dahlan S. 2016. Besar sampel dalam penelitian kedokteran dan kesehatan, edisi 4.
Jakarta: Epidemiologi Indonesia. hlm. 187-193.
Fajrilah BR, Ulfah DI, Qathrunnada D. 2013. Pengaruh pemberian madu terhadap
kadar malondialdehyde (MDA) plasma darah pada tikus yang diinduksi
alloxan. Studi experimental pada tikus putih jantan galur wistar. Sains
Medika. 5(2): 98-100.
Guyton, Arthur C, and John E Hall. 2003. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta:
EGC. hlm 1012-1019.
Htwe K, Yee KS, Tin M, Vandenplas Y. 2007. Infection in the elderly. Infectious
Disease Clinics of North America. 21 pp: 711-743.
King LA, Popoff MR, Mazuet C, Espie E, Vaillant V, de Valk H. 2010. Infant
botulism in France, 1991-2009. Arch Pediatr Journal. 17(9): 1288-92.
Maki F, Adrian U, Amatus YI. 2017. Perbedaan pemberian asi ekslusif dan susu
formula terhadap kejadian diare pada bayi usia 6-12 bulan di wilayah kerja
puskesmas ranonata weru. eKp. 5(1).
Magdarina. 2011. Morbiditas dan mortalitas diare pada balita di Indonesia tahun
2000-2007. Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan
Litbangkes.
Nelwan, Erni, Juita. 2014. Buku ajar ilmu penyakit dalam edisi empat. Jakarta:
Internal Publishing.
Nurheti Y. 2015. Khasiat madu untuk kesehatan dan kecantikan. Edisi 1. Jakarta:
Published Andi.
Quran Surat. An-Nahl: 68-69. 2015. Departemen Agama RI. Jakarta: PT. Syamil
Cipta Media.
Rio Y dan Aziz D. 2012. Perbandingan efek antibakteri madu asli sikabu dengan
madu lubuk minturun terhadap escherichia coli da staphylococcus aureus
secara in vitro. Jurnal Kesehatan Andalas. 1(2).
Rahma, Amin RH, & Masni. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian
Diare Pada Batita di Wilayah Kerja Puskesmas Baranglompo Kecamatan
Unjung Tanah Tahun 2012. Repository Universitas Hasanuddin.
Semba RD, Bloem MW. 1992. Nutrition and Health in Developing Countries.
New Jersey: Humana Press.
Sudarti. 2010. Kelainan dan penyakit pada bayi dan anak. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Pratiwi AG, Widhi S. 2017. Pengaruh iklan audio terhadap pengetahuan tentang
diare pada penderita diare. Jurnal AKP. 8(1).
UNICEF-WHO. 2009. Diarrhoe: Why Children Are Still Drying and What Can
Be Done.