OLEH :
PRODI : DIII-KEBIDANAN
Puji serta syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan kasih-Nya sehingga Tugas Kelompok berupa Makalah ini
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
sebab itu, kami membutuhkan saran dan kritik dari pembaca untuk
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan.................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
Mendeteksi Dini Dan Penanganan Awal Pada Kasus Hipotermi Pada
Neonatus
a. Pengertian Hipotermi............................................................3
b. Klasifikasi Hipotermi............................................................4
d. Pencegahan Hipotermi..........................................................9
e. Penanganan Hipotermi.........................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................25
B. Saran.............................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap bayi baru lahir akan mengalami bahaya jiwa saat proses
kali memberikan gambaran berbeda terhadap kondisi bayi saat lahir. Oleh
seluruh dunia. Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh bayi lebih dari
37,5 ºC. Terjadinya hipertermi pada bayi dan anak, biasanya disebabkan :
trauma lahir dan obat-obatan, Infeksi oleh bacteria, virus atau protozoa,
B. Rumusan Masalah
Neonatus ?
Neonatus
pada Neonatus.
BAB II
PEMBAHASAN
Hipotermi adalah bayi dengan suhu tubuh dibawah normal (kurang dari
bayi batu lahir, terutama dengan berat badan kurang dari 2,5 Kg.
Hipotermi adalah kondisi ketika ekstremitas bayi terasa dingin dan sering
menagis karena produksi panas yang kurang akibat sirkulasi yang masih
BBLR
Bayi sakit
rendah. 36,5ºC
Denyut jantung
kali/menit
Malas makan
Latargi
Bayi terpapar suhu lingkungan yang Suhu tubuh < 32ºC Hipotermi berat
rendah Tanda-tanda
dalam
Tidak terpapar dengan dingin atau Suhu tubuh Suhu tubuh tidak stabil (lihat
36-39ºC meskipun
berada disuhu
lingkungan yang
stabil
Fluktuasi terjadi
sesudah periode
suhu stabil
C. Tanda Dan Gejala
5. Dalam keadaan berat denyut jantung bayi menurun dan kulit tubuh
6. Mengeras(sklerema).
9. Hilang kesadaran.
Aktifitas berkurang.
Tangisan lemah.
Pernafasan lambat.
D. Etiologi Hipotermi
o Bayi baru lahir tidak ada respon shivering (menggigil) pada reaksi
kedinginan.
a. Faktor lingkungan.
b. Syok.
c. Infeksi.
e. Kurang gizi
f. Obat-obatan.
g. Cuaca
Baru Lahir
Bayi lahir dengan tubuh basah oleh air ketuban. Aliran udara melalui
bayi lebih cepat kehilangan panas tubuh. Akibatnya dapat timbul serangan
kontrol suhunya masih belum sempurna. Hal ini menyebabkan gejala awal
hipotermia seringkali tidak terdeteksi oleh ibu atau keluarga bayi atau
sebagai berikut:
Setiap bayi lahir harus segera dikeringkan dengan handuk yang kering
kemudian seluruh tubuh bayi. Handuk yang basah harus diganti dengan
waktu merujuk.
g. Menunda memandikan bayi baru lahir sampai suhu tubuh bayi stabil.
keadaan umum bayi lemah atau bayi dengan berat lahir < 2.000
stabil,bayi sudah lebih kuat dan dapat menghisap ASI dengan baik.
Pemancar panas
Inkubator
Lampu penghangat
Boks penghangat
Ruangan hangat
H. Pengobatan
popok dan tutup kepala diletakkan didada ibu agar tubuh bayi
b. Bayi baru lahir mengenakan pakaian dan selimut yang di setrika atau
hangat.
J. Penatalaksanaan Umum
1. Penanganan hipotermia secara umum untuk bayi, adalah :
Pengaturan suhu tubuh bayi belumlah terkendali dengan baik. Bayi bisa
kehilangan suhu tubuh secara cepat dan terkena hipotermi dalam kamar
A. Pengertian Hipertermi
Hipertamia adalah suhu tubuh yang tinggi dan bukan disebabkan oleh
panas terganggu ( oleh obat atau penyakit) atau dipengaruhi oleh panas
3. Malas minum
6. Letargi
C. Penyebab / Etiologi
D. Patofisiologi Hipertermi
tubuh normal dalam mengatasi lingkungan yang panas. Orang tua biasanya
E. Klasifikasi Hipertemi
a. Hipertermia maligna
Hipertermia maligna biasanya dipicu oleh obat-obatan anesthesia.
melakukan aktivitas fisik intensif dan lama pada suhu cuaca yang panas.
dilakukan pada suhu 300C atau lebih dengan kelembaban lebih dari 90%,
pemberian minuman lebih sering (150 ml air dingin tiap 30 menit), dan
menyerap keringat.
a. Hipertermia neonatal
Peningkatan suhu tubuh secara cepat pada hari kedua dan ketiga
Dehidrasi
atau paparan oleh suhu kamar yang tinggi. Hipertermia jenis ini
prematur/resiko infeksi.
Overheating
Trauma lahir
24% dari bayi yang lahir dengan trauma. Suhu akan menurun pada1-3
menurunkan suhu bayi secara cepat dengan melepas semua baju bayi
dan memindahkan bayi ke tempat dengan suhu ruangan. Jika suhu tubuh
Heat stroke
Tanda umum heat stroke adalah suhu tubuh > 40.5ºC atau lebih
rendah, kulit teraba kering dan panas, kelainan susunan saraf pusat,
saluran cerna terjadi mual, muntah, dan kram. Komplikasi yang bisa
gagal ginjal, dan perubahan gambaran EKG. Anak dengan serangan heat
Gambaran klinis mirip dengan heat stroke tetapi tidak ada riwayat
adalah antara umur 17 hari sampai dengan 15 tahun (sebagian besar usia
< 1 tahun dengan median usia 5 bulan). Pada umumnya HSE didahului
oleh penyakit virus atau bakterial dengan febris yang tidak tinggi dan
dengan febris ringan). Pada HSE tidak ada tatalaksana khusus, tetapi
dengan gejala sisa neurologis yang berat pada kasus yang selamat. Hasil
CT scan dan otopsi menunjukkan perdarahan fokal pada berbagai organ
SIDS, tetapi yang terpenting adalah ibu hamil perokok dan posisi tidur
efek samping pada jaringan tubuh yang berbeda-beda. Hal yang sering
terjadi adalah rasa panas (seperti terbakar), bengkak berisi cairan, tidak
jarang terjadi– seperti kelainan jantung dan pembuluh darah. Kadang efek
G. Penatalaksaan
3. Pakailah baju bayi yang sesuai dengan iklim tropis, seperti katun
dari 37,5ºC berarti dia sudah demam tinggi apbila jika sampai 49oc
26°C-28°C.
6. Tubuh bayi diseka dengan kain basah sampai suhu bayi normal
teratasi
a. Kesehatan lingkungan
d. Pemberantasan lalat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hiportemi dan Hipertermi pada neonatus merupakan kejadian umum di
seluruh dunia. Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh bayi lebih dari
37,5 ºC. Hipotermia dapat terjadi setiap saat apabila suhu disekeliling bayi
rendah dan upaya mempertahankan suhu tubuh tetap hangat tidak diterapkan
secara tepat, terutama pada masa stabilisasi yaitu 6-12 jam pertama, setelah
lahir. Misalnya bayi baru lahir dibiarkan basah dan telanjang selama
trauma lahir dan obat-obatan, Infeksi oleh bacteria, virus atau protozoa,
B. SARAN
Hipotermi pada bayi baru lahir dapat lebih mudah ditangani dan
bahkan dicegah apabila ada kerja sama yang baik antara petugas kesehatan
kesehatan kepada calon ibu, calon ayah, dan anggota keluarga lainnya
bahwa bayi yang lahir tidak terlepas dari resiko hipotermi sehingga keluarga
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/7678/1/SARNAH.pdf
http://repository.unimus.ac.id/860/3/BAB%20II.pdf
http://repository.helvetia.ac.id/177/2/BAB%20I-III.pdf
http://rikasriwahyuni.blogspot.com/2016/07/kebidanan-makalah-
hipotermi-pada-bayi.html
http://onevivirubianty.blogspot.com/2018/03/makalah-
hipertermi.html
http://repo.unand.ac.id/26314/1/Asuhan%20Kebidanan%20pada
%20Neonatus%20edit.pdf
http://cdn.stikesmucis.ac.id/13DB277140.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/91359-ID-studi-kasus-
manajemen-asuhan-kebidanan-p.pdfhttp://repository.poltekkes-
denpasar.ac.id/505/3/BAB%20II.pdf