Anda di halaman 1dari 5

Skenario 3

Nyeri Kepala Hebat Pasca Persalinan

Seorang perempuan berusia 30 tahun P2A0 diantar suaminya ke IGD RS dengan keluhan nyeri
kepala hebat. Keluhan disertai muntah-muntah dan sempat kejang 1x. pasien baru melahirkan 1
hari yang lalu di bidan. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan TD 160/110 mmHg,
denyut nadi 100x/menit, RR: 26x/menit dan suhu 37,4C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
sianosis pada bibir, tinggi fundus uteri setinggi pusat, lochia tidak berbau. Dokter melakukan
beberapa pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penyebab keluhan pada pasien tersebut.

STEP 1

1. Lochia : cairan secret dari cavum uteri.

STEP 2

1. Apa saja penyebab dan factor risiko keluhan pada kasus?


2. Bagaimana mekanisme nyeri kepal hebat, muntah-muntah, kerjang serta sianosis pada
pasien?
3. Intepretasi dari pemeriksaan fisik dan bagaimana mekanisme terjadinya sign?
4. Apasaja pemeriksaan lanjutan yang dilakukan oleh dokter?
5. Apa saja perubahan pada masa nifas?

STEP 3
1. Penyebab : belum ada penyebab pasti.
Fr: hamil usia lebih dari 35 attau kurangdari 20, obesitas, adanya Riwayat eclampsia
sebelumnya. Riwayat DM gestasional, hipertensi kronik, gangguan pada pembuluh darah.
Riwayat penyakit lain( ginjal dll), factor genetic, Riwayat keluarga eclampsia/
preeclampsia. Iskemik plasenta
2. Nyeri kepala : adanya impuls nosireseptor dan mekanoreseptor di meningen sehingga
thalamus terangsang dan terjadi persepsi nyeri.
Muntah : impuls berjalan melalui n vagus dan dipersepsi di medulla oblongata reaksi
otot abdomen yang bergerak terbalik
Kejang : peningkatan kebutuhan o2 di otak yang tidak tercukupi sehingga iskemik
kejang . spame pada pembuluhdarah resistensi meningkat kebutuhan meningkat
pemasukan berkurang anoksia kejang
Sianosis : tidak tercapainya perfusi di daerah bibir  kebiruan
3. Nifas: tinggi fundus uteri setinggi umbilicus, akan berkurang setelah 2 minggu post
partus. 1 minggu brada di pertengahan pusat, 2 minggu di atas simpisis pubis, 6 minggu
kembali normal.
Lochia: berasal dri mukosa rahim pada bagian superfisial, interpretasi: berwarna merah
kecoklatan( rubra), lochia coklat( serosa), lochia alba( putih kekuningan)
Frekuensi nafas: karena vasokonstriksi sehingga hipoksia kompensasinya
meningkatkan frekuensi nafas
Tekanan darah : vasokonstriksi kerja jantung meningkat peningkatan tekanan darah
4. Pemeriksan lanjutan : lab darah ( hb turun, enzim heparmeningkat, trombositopenia)
Pemeriksaan urin( proteinuria)
Pemeriksaan fungsi ginjal ( serum kreatinin meningkat)
Pemeriksaan usg: untuk melihat plasenta dan janin, djj dan pertumbuhan janin
Ct-scan : curiga ada komplikasi pada jar. Otak
5. Fisiologis :
System reproduksi :
- Uterus
- Lochia
- Servik
- Vulva dan vagina
- Perineum dan payudara
Payudara: memproduksi asi
System pencernaan
Tanda-tanda vital
System moskuloskeletal
Non reproduksi: traktus urinarius dan endokrin
Perubahan bb
STEP 4
1. Fr:
- Genetic : pada ibu yang mengalami eklampsi maka mempunyai kemungkinan
anaknya akan mengalami eklampsi saat melahirkan
- Iskemik plasenta: tidak semua arteri spiraris mengalami invasi oleh trophoblast
terjadi kekakuan endotelmenghasilkan ros dan no  stress vaskuler 
- Eclampsia di mulai dari usia kehamilan 20 minggu sampai 28 hari post partum

2. Nyeri kepala : adanya impuls nosireseptor dan mekanoreseptor di meningen sehingga


thalamus terangsang dan terjadi persepsi nyeri.
Muntah : impuls berjalan melalui n vagus dan dipersepsi di medulla oblongata reaksi
otot abdomen yang bergerak terbalik refluks

Kejang : peningkatan kebutuhan o2 di otak yang tidak tercukupi sehingga iskemik


kejang . spasme pada pembuluhdarah resistensi meningkat kebutuhan meningkat
pemasukan berkurang anoksia kejang
Sianosis : tidak tercapainya perfusi di daerah bibir  kebiruan
Nyeri kepala : adanya impuls nosireseptor dan mekanoreseptor di meningen sehingga
thalamus terangsang dan terjadi persepsi nyeri.--> kornu dorsalis
Keruskan endotel pd  penurunan perfusi ketidak seimbangan elektrolit penururan
asam bikarbonat kejang
Kerusakan endotel  menurunkan prostasiklin vasokonstriksi vasospasme
kejang.

3. Nifas: tinggi fundus uteri setinggi umbilicus, akan berkurang setelah 2 minggu post
partus. 1 minggu brada di pertengahan pusat, 2 minggu di atas simpisis pubis, 6
minggu kembali normal.
Lochia: berasal dri mukosa rahim pada bagian superfisial , interpretasi: berwarna
merah kecoklatan( rubra beberapa 1-3 hari postpartum), lochia coklat( serosa 7-14
hari ), lochia alba( putih kekuningan lebih dari 14 hari postpartum)
Frekuensi nafas: karena vasokonstriksi sehingga hipoksia  kompensasinya
meningkatkan frekuensi nafas
Tekanan darah : vasokonstriksi kerja jantung meningkat peningkatan tekanan
darah
4. Pemeriksan lanjutan :
- lab darah ( hb turun, enzim heparmeningkat, trombositopenia)
- Pemeriksaan urin( proteinuria)
- Pemeriksaan fungsi ginjal ( serum kreatinin meningkat)
- Pemeriksaan usg: untuk melihat plasenta dan janin, djj dan pertumbuhan janin
- Ct-scan : curiga ada komplikasi pada jar. Otak
5. Fisiologis :
System reproduksi :
- Uterus : kembali normal (involusi) 4-6 minggu,
Komplikasi masa nifas : subinvolusi (tidak kembali ke normal ukuran uterus).
Bayi bahir: tfu setinggi pusat
1 minggu
2 minggu
6 minggu : tfu normal
Adanya autolisis sel sehingga akan normal
- Lochia:
Rubra : merah kehitaman
Sanginolenta: merah kecoklatan
Serosa kekuningan/ kecoklatan
Alba putih
- Servik
- Vulva dan vagina
- Perineum
- Payudara :
- Endometrium: regenerasi

Payudara: memproduksi asi –> tidak menstruasi


System pencernaan : konstipasi
Tanda-tanda vital : suhu normal setelah 2 jam, nadi normal 60-80 kali permenit, td akan
normal, pernapasan lambat atau normal
System moskuloskeletal : ligament akan menciut dan pulih kembali
Non reproduksi: traktus urinarius ( terjadi diuresis yang banyak )
Endokrin: kadar steroid menurun karena adanya pengeluaran plasenta, prolactin serum
menurun saat persalinan, oksitosin meningkat menghambat keluarnya gnrh, fsh dan lh
Perubahan bb: adanya penurunan bb 5-6 kg , 2-3 kg dari diuresis
Komplikasi nifas: pembengkakan payudara ( tersumbat) , perdarahan postpartum, endometritis,
preeklampsi, isk, servisitis, Vaginitis,

Mind map
Pemeriksaan
penunjang

Komplikasi Masa nifas

Perubahan
fisiologis

STEP 5
1. Komplikasi masa nifas ( etiologic – tatalaksana)
- Uterus : sub involusi, atonia uteri, inversi uterus
- Purpura infeksi : endometritis, mastitis, vaginitis, isk
- Plasenta ; retensio plasenta,
- Robekan jalan lahir,
- Idiopatik thrombosis purpura, diseminata intravascular koagulation,
- Pernapasan : emboli pulmonal
2. Perubahan fisiologis

Anda mungkin juga menyukai