Anda di halaman 1dari 4

Skenario Praktikum

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.R
Umur : 59 th
Berat Badan : 61 kg
Tinggi Badan : 160 cm
Alamat : Cirebon
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Tgl masuk RS : 7 Maret 2019

ANAMNESIS
a. Keluhan Utama : Nyeri dada
b. Keluhan tambahan : Mual
c. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada yang dirasakan selama 3 hari
belakangan ini. Selama ini pasien merasakan nyeri hilang dan timbul. Namun 4 jam
sebelum masuk rumah sakit pasien merasakan nyeri yang tidak menghilang dan
menetap. Nyeri dada dirasakan seperti ditekan benda berat, mual dan keluar keringat
dingin serta jantung berdebar-debar.
d. Riwayat penyakit dahulu
- riwayat tekanan darah tinggi : ada
- riwayat penyakit guia : ada
- riwayat penyakit jantung : ada
- riwayat penyakit ginjal : tidak ada
- riwayat penyakit lambung : ada
e. Riwayat penyakit keluarga 
- riwayat takanan darah tinggi : ada
- riwayat penyakit guila : ada
- riwayat penyakit jantung : ada
- riwayat penyakit ginjal : disangkal
f. Riwayat Pengobatan : Concor 5mg, ISDN 5mg, Clopidogrel, Bisoprolol
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : sedang
Kesadaran : compos mentis
Vital Sign :

Tgl 5-9-2018 Tgl 6-9-2018 Tgl 7-9-2018 Tgl 10-9-2018


Tekanan darah 120/80 110/80 110/70 120/80
Nadi 80 80 100 80
Pernafasan 26 29 24 26
Suhu 36.1 36 36.1 36.4

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
A. Laboratorium darah
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan 7-3-2019 8-3-2019 9-3-2019 10-3-2019 Nilai Rujukan
Gula Darah 221 70-140 mg/dl
Sewaktu
Gula Darah 124 75-115 mg/dl
Puasa
Gula Darah 303 168 <140 mg/dl
2 JPP
Hemoglobin 9.5 12-18 g/dl
Lekosit 6780 4500-13000 /uL
Trombosit 445 150-400 10^3/uL
Hematokrit 26.2 37-54 %
Limfosit 40.7 20-40 %
kreatinin 1.33 0.45-0.75 mg/dl

B. Diagnosis
Diagnosa utama : Angina Pectoris
Diagnosa tambahan : Hiperglikemi, Ulkus Peptic
C. Terapi
Terapi Dosis 7-3-2019 8-3-2019 9-3-2019 10-3-2019
(IGD)

NACL 20 tpm √ √ √ √
OMEPRAZOLE 1x1 √ √ √ √
ISDN 5 mg 3x1 √ √
PANTOPRAZOLE 2x1 √ √ √ √
METFORMIN 500 3x1 √ √ √ √
BISOPROLOL 2.5 1x1 √ √ √ √
CLOPIDOGREL 1x1 √ √ √ √
ACETOSAL 1x1 √ √ √
LANSOPRAZOL 0-0-1 √ √ √
SUCRALFATE 3x1 C √ √ √ √
NOVORAPID 3x4 ui √ √ √ √
ARIXTRA 1x2,5 √ √

Subjektif Objektif Assesment Plan


Nama : Ny.R BB : 61 kg - Angin pectoris A.Suportif
Usia : 69 Th TB : 160 cm - Hiperglikemi - Pemeriksaan Ekg
TD : - Ulkus peptic - Oksigen kanula nasal (1-6)
Keluhan : - Pemeriksaan HBS1C
- Nyeri dada - 5/9/18 : 120/80 MmHg - Pemasangan infus :
- Mual - 6/9/18 : 110/80 Mmhg
- Keringat dingin - 7/9/18 : 110/70 Mmhg Ringer Laktat :
- Jantung bedebar - 10/9/18 : 120/80 Mmhg
- Riwayat + Ht Nadi: B. Angin pectoris
- Riwayat Dm - 5/9/18 : 80 - Nitrat :
- Riwayat jantung - 6/9/18 : 80 Nitrogliserin sublinual :
- Riwayat lambung - 7/9/18 : 100 0,3 – 06 mg dgn dos max :
- 10/9/18 : 80 1,5 mg.
- Anti platelet :
Pernafasan : Aspirin (asam asetilsasilat ) :
- 5/9/18 : 26 Loading dose : 150 mg- 300
- 6/9/18 : 29 mg (sedian : tablet 80 mg x
- 7/9/18 : 24 2 tablet)
- 10/9/18 : 26 - Klopidpgrel :
loading dose : 300 mg
Suhu : dengan dosis rumatan mg
- 5/9/18 : 36,1 /hari (sediaan 75 mg tab)
- 6/9/18 : 36
- 7/9/18 : 36,1 B. DM
- 10/9/18 : 36 - Alpha glucoidws
- Inhibitor

1. OKSIGEN
Berdasarkan O'Connor (2010) dalam American Heart Association Guidelines for
Cardiopulmonary Resuscitation dan Emergency Cardiovascular Care (ECC) (2010)
penanganan awal ACS dirumah sakit dimulai ketika pasien datang di instalasi Gawat darurat.
Initial management chest pain pada ACS meliputi pemberian oksigen terutama pada saturai
oksigen < 94 % dengan pemberian awal 4 liter/menit, pemberian aspirin dan nonsteroidal
(obat anti-inflamasi) pada semua pasien dengan dosis awal 160-325 mg, nitrat (nitrogliserin)
diberikan sublingual atau spray sampai 3 kali dosis pemberian sampai nyeri berkurang dan
morphine diberikan jika nyeri dada atau ketidaknyaman menetap atau tidak berespon
terhadap nitrat. Di IGD untuk memudahkan dalam mengingat maka disingkat dengan
MONA.

Pemberian oksigen di instalasi gawat darurat pada pasien ACS didasarkan pada rekomendasi
AHA 2010 yang menyatakan bahwa oksigen harus diberikan pada pasien Uncomplicated
ACS dengan arterial oxyhemoglobin saturation < 94 % atau terdapat gejala breathlessness,
tanda hearth failure, syok hipoxia atau distress pernafasan.

Ketika ada pasien datang dengan chest pain et. causa ACS di UGD maka perawat harus
segera melakukan assessment dan pemeriksaan SpO2. Berdasarkan hasil assessment jika
pasien tidak terdapat tanda tanda hipoxia atau distress pernafasan, syok dan heart failure dan
SpO2 ≥94 % maka tidak perlu diberikan terapi O2, apabila pasien terdapat salah satu atau
ketiga tanda tersebut dan SpO2 < 94 % maka terapi oksigen dapat diberikan dengan awal
pemberian adalah 4 L / menit dan di titrasi sampai SpO2 ≥94 % dengan lama pemberian tidak
boleh lebih 6 jam karena dapat berpotensial membahayakan pasien (Finamore & Kennedy,
2013; O'Connor, 2010). Selanjutnya dilakukan reassessment ulang terhadap pasien. Apabila
kondisi airway paten, pasien dapat bernafas spontan, pernafasan normal (terutama irama dan
kedalamannya serta tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan), masalah pernafasan atau
oksigenasi minimal dan SpO2 > 94 % maka terapi oksigen dapat diberikan dengan nasal
cannul 4-6L/menit atau simple mask mulai 6- 10L/menit. Jika pasien dalam kondisi gawat
darurat dengan airway paten, pernafasan spontan dengan kedalaman ventilasi yang adekuat
dan membutuhkan oksigen dalam konsentrasi tinggi maka dapat diberikan dengan Non-
Rebreathing mask (Finamore & Kennedy, 2013). Dilakukan observasi ulang 15-60 menit
kemudian , apabila SpO2 < 94 % dan masih terdapat masalah oksigenasi maka naikkan
pemberian oksigen sampai respon pasien membaik, tidak ada masalah oksigenasi dan
SpO2>94 %.

Anda mungkin juga menyukai