BLOK 6.1
Fixated stages
Fixation+ Adult personality
1. Oral: mencari kepuasan lain
2. Anal: tidak bisa toliet training
3. Phallic: antisosial
PPDGJ III
- Sindrom perilaku yang berhubungan dengan Gangguan fisiologis dan faktor fisik (F50-F59)
- Gangguan Mental dan Perilaku yang Berhubungan dengan Masa Nifas YTK(F53)
- Gangguan mental dan perilaku ringan yang berhubungan dengan masa nifas YTK (
F53.0)
- Gangguan mental dan perilaku berat yang berhubungan dengan masa nifas YTK (
F53.1)
- Gangguan mental dan perilaku lainnya yang berhubungan dengan masa nifas YTK (
F53.8)
- Gangguan Jiwa Masa niafas YTK (F53.9)
B. Baby Blues
- Depresi mood
- Menurun hormon, estrogen, progesteron dan kortisol.
- hari 3 atau 4 postpertum
- sampai 2 minggu
Signs and symtoms:
- Menangis
- Merasa sendiri/kesepian
- Cemas
- Teriak-teriak
- Insomnia
- Sulit tidur
- sulit konsentrasi
- suka marah
Faktor resiko:
- Tiba tiba volumer sirkulasi, BB, organ dalam belum stabil
- stress
- Kurang tidur
- Hilang rasa kebebasan
- Kehilangan seseorang
C. Postpartum Depression
- Onset 2 minggu, biasanya 6-12 bulan
- Tatalaksana: interfensu psikologi dan obat
- Penyebab: levels estrogen dan progesteron , kortisol turun tajam
- Diagnosis:
- Emosional
- Fisik
- Enggan mengatakan kalau bukan gangguan/ lebih tertutup/ penolakan
Symtoms:
- Mood swings
- Hopeless
- sadness
- merasa sendiri/kesepian
- merasa bersalah
- kewalahan
- takut melukai diri sendiri atau ananya
Perilaku:
- kehilangan minat: perawatan diri menurun, konsentrasi menurun, tidak mengurus bayinya
Trias:
- Kurang minat perhatian kepada bayi
- tidak bisa merawat diri
- Kehilangan minat melakukan aktifitas
- kurang konsentrasi, bingung
Fisik:
- kurang makan
- sakit kepala
- sakit dada
Faktor resiko:
- Kehamilan tidak diinginkan
- sebelumnya pernah PPD
- kurangnya suport sosial
- perubahan hidup yang besar
Tatalaksana:
- Antidepresan
- psikoterapi
- konseling
- ECT
- Olahraga
- Makanan sehat
- mencoba tidak mengisolasi diri
- Pengembalian minat
D. Antenatal Depression
- persailan prematur
- eklamsia
- Trempamen pada bayi
- Bayi lahir kurang BB
- Stress/ gangguan mood yang tinggi
Diagnosis multiaksial
1. Diagnosis klinis/ primer, sekunder, kllinis
2. Gg. Kepribadian
3.Penyakit medik
4. Maslah psikososial
5. GAF
Penatalaksanaan
- Psikiatrik
- Non Psikiatrik
- Psiko- sosial- ekonomi- spiritual
Daftar Pustaka: Tyas DI, Ma’rifah AR, Triana NY. PERBEDAAN DEPRESI PADA IBU
HAMIL DENGAN DEPRESI PADA IBU POSTPARTUM TERHADAP KESIAPAN
PERAN MENJADI IBU DI RSIA BUNDA ARIF PURWOKERTO. VOLUME 08/NOMOR
14. Viva medika. 2015
Masa pra-hamil Masa hamil Masa perinatal Masa bayi Masa anak>1 thn
KERN ICTERUS
dr. Bambang Suharto Sp.A.,MH.Kes.
Waktu: 21 April 2020. 15.00-17.00 WIB
Ikterus: kedaan klinis di mana terjadi disklorasi pd kulit, mukosa memberan dan
sklera akibatpeningkatan kadar bilirubin dalam serum (pada bayi baru lahir 5-7 mg/dl).
SINDROM MALABSORBSI
dr. Bambang Suharto Sp.A.,MH.Kes.
Waktu: 21 April 2020. 15.00-17.00 WIB
A. MALABSORBSI KARBOHIDRAT
Malabsorbsi KH: intoleransi laktosa
KH:
Disakarid: laktosa, sukrosa, maltosa.
Polisakarida: glikogen, amilum, tepung.
E/ intolaransi laktosa: defisiensi enzim laktase dalam brush border usus halus
Enzim sukrase mulai dibentuk pd tri mester pertama kehamilan dan mencapai
maksimal pd kehamilan 28 – 32 minggu. Laktase terbentuk pada akhir gestasi dan puncaknya
pd fase aterm atau setelah bayi lahir bayi prematur sering terjadi intoleransi laktosa sementara
karena kdr enz laktasenya rendah.
Patofisiologi
Sugar intolerance terjadi :
defisiensi satu atau lebih enzim disakaridase (faktor digesti) dan atau Faktor gangg absorbsi
serta transportasi monosakarida dalam usus halus. Faktor digesti dan faktor absorbsi dapat
kongenital / primer (genetik) maupun sekunder/didapat (diare, pasca operasi usus, PEM).
Gejala klinik
- Mencret yg sering berulang
- Watery / cair
- Jumlahnya banyak
- Berbau asam: erytema natum
- Meteorismus
- Flatulens/gembung
- Kolik abdomen
- Gangguan pertumbuhan
Laboratorium
pH tinja: < 6 ( Normal 7 – 8 )
Clini test tab: Normal : gula tinja negatif;
+ : 0,5%
++ : 0,75%
+++ :1%
++++ : 2 %
B. MALABSORBSI LEMAK
Asam lemak trigleserida :
1. MCT ( medium chain tryglycerides ) rantai C berjumlah 6 – 12.
2. LCT ( long chain tryglycerides ) rantai C berjumlah > 14 sering mengalami gangguan
aborbsi.
Penyebab
Gangguan absorbsi lemak (LCT) terjadi diare dan berlemak ( steatorea) akibat
malabsorbsi lemak, terjadi pada :
1. Enzim lipase kurang atau tidak ada.
2. Conjugated bile salt tidak ada atau kurang
3. Mukosa usus halus atrofi atau rusak
4. Gangguan sistem limfe saluran cerna
- Di usus halus LCT dirubah menjadi asam lemak dan gliserida (dipengaruhi lipase pankreas
dan conjugated bile salt) menjadi micelle (bentul lemak yg siap diabsorbsi): terjadi
esterifikasi :terbntk kilomikron (diangkut melalui saluran limfe.
- MCT dpt diabsorbsi dg baik (walaupun tanpa lipase maupun conjugated bile salt): vena
Porta: liver (proses metabolisme)
Patofisiologi
Malabsorbsi lemak terjadi pada:
1. Penyakit pankreas: fibrosis pankreas, insufiensi lipase pankreas.
2. Penyakit hati: hepatitis neonatorum, atresia biliaris, serosis hepatis.
3. Penyakit usus halus: reseksi usus halus: infark mesenterium, vakvulus, atresia.
4. Kelainan limfe: tuberkulosis,limfaektasis usus.
5. Bayi prematur
Pengobatan
- Diterapi penyakit penyebab malabsorbsi
- Malabsorbsi lemak R/ MCT dibuat dari minyak kelapa:
1. Bentuk bubuk: Portagen/Tryglyceride (produk Mead Johnson)
2. Bentuk minyak: Mead Johnson MCT oil, Trifood MCT oil.
3. Mentega MCT: magarine union
b. Kelainan Endokrin
Tanda dan gejala pada kelainan endokrin tergantung pada kerenjar endokrin yang mengalami
kelainan.
- Hipotiroidisme Konginetal
Gejalanya pada bayi baru lahir, hipotiroidisme menyebabkan kretinisme
(hipotiroidisme neonatorum), yang ditandai dengan
rambut kering dan rapuh, ikterik, sulit makan, kehilangan tonus otot, konstipasi, suara
menangis yang serak, selalu mengantuk, bergerak lambat, perawakan pendek, dan
pertumbuhan tulang yang lambat. Jika tidak segera diobati, hipertiroidisme bisa
menyebabkan keterbelakangan mental. Hipotiroidisme congenital dua kali lebih banyak pada
anak laki-laki.
- Hiperplasia Adrenal Kongenital
Gejala klinis tergantung pada jenis kelamin anak. Anak perempuan mengalami alat
kelamin abnormal, klitoris membesar, dan terjadi fusi labia yang dapat menyulitkan penetuan
jenis kelamin saat lahir. Anak laki – laki memiliki alat kelamin normal. Sebagian besar anak
dengan keadaan ini kekurangan mineralokortikoid yang timbul pada minggu pertama karena
kehilangan garam. Khasnya terdapat riwayat muntah dan dehidrasi berat. Beberapa anak
tampak sakit berat yaitu, lemah, muntah, diare, malas minum, dehidrasi dan dapat mematikan
bila tidak dikenali dan diterapi.
- Defisiensi Growth Hormon
Gejalanya pertambahan tinggi lambat atau tidak ada, balita yang tumbuh lambat, perawakan
pendek, perkembangan seksual, sakit kepala, haus berlebih dengan BAK berlebihan,
peningkatan volume urin.
GALAKTOSEMIA
Adalah suatu kelainan metabolik yang diturunkan secara autosomal resesif, dimana
terdapat defisiensi enzim yang mempengaruhi metabolisme gula galaktosa.
Galaktosemia adalah kelainan yang terjadi pada bayi dimana bayi tidak dapat mencerna zat
gula sederhana bernama galaktosa (kadar galaktosa yang tinggi dalam darah). Biasanya
disebabkan oleh kekurangan enzim galaktose 1-fosfat uridil transferase. Kelainan ini
merupakan kelainan bawaan. Galaktosa yaitu gula yang terdapat dalam laktosa (gula pada
susu).
FENILKETONURIA
Merupakan suatu penyakit penderita memiliki asam fenilketonuria yang berlebih
sehingga merusak sistem saraf serta yang mempengaruhi pengolahan protein oleh tubuh
dapat menyebabkan ketidakmampuan belajar sampai keterbelakangan mental. Bayi yang
terlahir dengan fenilketonuria tampak normal, tetapi jika tidak diobati mereka akan
mengalami gangguan perkembangan yang baru terlihat ketika usianya mencapai 1 tahun.
Dalam keadaan normal, fenilalanin diubah menjadi tiroksin dan dibuang dari tubuh. Tanpa
enzim tersebut, fenilalanin akan tertimbun di dalam darah dan merupakan racun bagi otak.
Fenilketonuria pada wanita hamil memberikan dampak yang besar terhadap janin yang
dikandungnya, yaitu menyebabkan keterbelakangan mental dan fisik.
TIROKSIN (thyroxine) atau T4 adalah hormon utama yang dihasilkan dan dikeluarkan oleh
kelenjar tiroid.
INTOLERANSI FRUKTOSA
Intoleransi fruktosa adalah suatu penyakit keturunan dimana tubuh tidak dapat
menggunakan fruktosa karena tidak memiliki enzim fosfofruktaldolase.
Sebagai akibatnya, fruktose 1-fosfatase (yang merupakan hasil pemecahan dari
fruktosa) tertimbun di dalam tubuh, menghalangi pembentukan glikogen dan menghalangi
perubahan glikogen menjadi glukosa sebagai sumber energi.
Mencerna fruktosa atau sukrosa (yang dalam tubuh akan diuraikan menjadi fruktosa,
kedua jenis gula ini terkandung dalam gula meja) dalam jumlah yang lebih. Jika penderita
terus mengkonsumsi fruktosa, bisa terjadi kerusakan ginjal dan hati serta kemunduran mental.
Galaktose 1-Fosfat Uridil Transferase adalah tes darah yang mengukur tingkat zat yang
disebut GALT, yang membantu memecah gula susu dalam tubuh Anda. Rendahnya tingkat
zat ini menyebabkan kondisi yang disebut galaktosemia.
FRUKTOSURIA
Fruktosuria merupakan suatu keadaan yang tidak berbahaya, dimana fruktosa dibuang ke
dalam air kemih. Fruktosuria disebabkan oleh kekurangan enzim fruktokinase yang sifatnya
diturunkan.
KORTISOL adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Hormon ini terlibat dalam
respon stres dan meningkatkan tekanan darah dan kadar gula darah.
ALDOSTERON adalah hormon yang dikeluarkan oleh korteks adrenal yang mempengaruhi
tekanan darah dan keseimbangan garam.