Anda di halaman 1dari 6

STEP 1

1. Cemas : Ketegangan atau rasa tidak aman, kekhawatiran yang akan timbul
namun dengan sumber yang tidak diketahui.
2. Kooperatif : Sikap yang menunjukkan kerja sama, tidak menunjukkan sifat
menentang terhadap individu
3. Status Psikiatri : keterangan mengenai keadaan perilaku dan fungsi mental manusia

STEP 2

1. Apa saja Faktor-faktor penyebab dari gangguan kecemasan?


2. Apa saja jenis-jenis dari kecemasan?
3. Mengapa pasien mengalami keluhan pada kasus? (Pusing, Cemas mendadak, Telapak
tangan berkeringat)
4. Bagaimana Penegakan Diagnosis untuk kasus tersebut? (+Gejala atau tanda tanda)
5. Bagaimana penanganan yang diberikan untuk kasus tersebut?
STEP 3

1. Faktor Penyebab ada 2; Perilaku dan Psikodinamik


Faktor biologis/fisiologis, Faktor psikososial, dan Faktor Perkembangan
Faktor Lingkungan, Emosi yang di tekan, rasa cemas yang timbul karena bahaya dan rasa
cemas yang timbul karena rasa bersalah
Faktor Keluarga, Faktor Sosial
Faktor Genetik
Kejadian yang menegangkan, faktor berlebihan, dan faktor overprotektif
2. Gangguan Kecemasan Umum
Gangguan Kecemasan Sosial
Gangguan panik
Gangguan obsesikompulsiv
Fobia Spesifik
Fobia Sosial
General
3. Karena terjadinya aktivasi saraf simpatis yang berlebihan
Faktor biologi : Neurotransmitter, GABA, Serotonin, gangguan pada neurotranmitter di
otak
Teori Psikoanalitik, Teori kognitif, dan Teori Genetik
Merangsang Hipotalamus -> SSP -> Ke jantung -> Takikardi -> Ke perifer hingga
menyebabkan tangan berkeringat
4. Penegakan Diagnosis
Kecemasan berlebihan timbul sepanjang hari (6bulan)
Susah mengendalikan rasa cemas
Gejala : Mudah lelah, sulit berkonsentrasi, gangguan tidur, ketegangan otot
Gejala Fisik : Gelisah, tremor, sulit bernafas, takikardia, panas dingin, mudah tersinggung
Gejala Kognitif : khawatir akan sesuatu yang belum terjadi, kebingungan, sulit
berkonsentrasi
Gejala somatis : diare, perut kembung, mulut kering

Kecemasan di klasifikasikan : Ringan, sedang, berat, panik


Berdasarkan PPDGJ III
1. Kecemasan; khawatir akan nasib buruk
2. Ketegangan motorik; gelisah, sakit kepala
3. Overaktifitas
4. Gejela-gejala lain yang bersifat sementara

Penegakan diagnosis Menurut TSNF

5. Farmakoterapi dan Psikoterapi


Farmakoterapi : SSRI
Psikoterapi : Terapi perilaku dan Terapi Suportif lain
Terapi berorientasi tilikan

STEP 4

1. -Faktor Biologis : berupa ancaman (kekurangan makanan, minuman, keamanan) -> pada
otak akan terjadi mekanisme ansietas
Zat kimia yang ada di otak (Neurotransmitter), mekanisme abnormalitas pada serotonin
dopamin dll, sehingga terjadi peningkatan serotonin dan penurunan GABA
Lobus otak (lobus oksipital), bangsal ganglia, cortex frontal (mengontrol impuls)
Pada sistem limbik, jika terdapat kejadian traumatis, sehingga merangsang amigdala
untuk memunculkan memori yang tidak menyenangkan tersebut
-Faktor Psikososial : Kehilangan sesuatu yang berharga (benda, orang)
-Faktor Lingkungan : mempengaruhi cara berfikir individu dan orang lain, ada hubungan
dengan pengalaman dengan sekitar
-Faktor Lingkungan dibagi 2:
a. Lingkungan Keluarga : ada nya masalah, permasalahan didalam rumah, sehingga
tidak nyaman didalam rumah
b. Lingkungan Sosial : Individu berada pada lingkungan yang tidak baik, sehingga orang
tersebut merasa cemas untuk berbaur dengan lingkungannya
-Faktor Perilaku : kondisi yang diperlakukan sejak dini hingga mengikuti saat dewasa
-Faktor Psikodinamik : contohnya pernah diejekbully, sehingga mempengaruhi perilaku
saat dewasanya
Adanya ego dan superego pada faktor Psikodinamik
-Faktor Genetik : (?)
-Emosi yang ditekan : tidak mendapat jalan keluar dari perasaan sendiri
Faktor seperti kehamilan, penyakit yang diderita (cemas akan sakit lagi)
-Cemas dari melihat kondisi yang mengganggu pikiran
-Cemas dari hati nurani
-Pertahanan diri : Jika terdapat sesuatu yang mengancam -> terjadi cemas
2. Gangguan Kecemasan Umum : cemas berlebihan hingga 6 bulan (waktu yang lama),
gejalanya : gemetar, keringat dingin, sakit kepala, tegang, mudah tersinggung, turun
nafsu makan
Gangguan panik : Serangan panik yang berulang dan tak terkendali, gejala : sesak nafas,
pusing
Gangguan Obsesikompulsiv (OCD) : adanya fikiran negatif yang membuat timbulnya
gelisah, namun orang tersebut tidak mampu menghentikannya
Gangguan Sosial : takut untuk bersosial, gejalanya : takut dan enggan untuk bersosial,
percaya diri rendah, takut di kritik, malu ntuk berada ditempat umum
Kecemasan hati nurani : timbul karena adanya kesadaran moralitas
Kecemasan Psikotik : bukan gejala utama, waham halusinasi
Kecemasan Rasional : cemas yang timbul karena ada objek yang mengancam. Contoh :
ujian.
Kecemasan Irasional : cemas yang dialami pada waktu waktu tertentu. Menurut orang
lain belum tentu mengancam.
Kecemasan Fundamental : cemas didalam dirinya berdasarkan kehidupannya. Contohnya
cemas akan hidupnya dimasa depan

Menurut PPDGJ III


-General Anxiety
-OCD
-Panic Attack
-Ganguan Ansietas Phobic

3. Trauma / kejadian tidak menyenangkan -> tersimpan di hipocampus -> terstimulus di


amygdala -> SSP -> Jantung (Takikardi) , Epinefrin meningkat -> tekanan darah meningkat dan
relaksasi otot pada sistem digestif -> Diare

Stress -> merangsang hipotalamus -> ACTH -> produksi hormon kortisol -> merangsang
lambung sehingga mukosa lambung rusak karena adanya peningkatan asam lambung, nervus
vagus -> refleks vagal -> penurunan nafsu makan -> kurus

meningkat SSP -> epinefrin meningkat -> Neuron pada jantung akan meningkat -> jantung
berdebar-debar -> tangan berkeringat

4.Respon fisiologis ansietas

Pada prilaku : gelisah tegang, terkejut

Pada kognitif : mudah lupa

Berdasarkan PPDGJ III


-Ansietas menjadigejala primer
-Kecemasan; khawatir akan nasib buruk
-Ketegangan motorik; gelisah, sakit kepala
-Overaktifitas
-Gejela-gejala lain yang bersifat sementara
-Mudah lelah, sulit tidur

5.Farmakoterapi : benzodiazepin (1-2minggu) , SSRI (menghambat transport serotonin), SNRIS


(menghambat transport serotonin dan epinefrin)

Psikoterapi : kenyamanan, menggali potensi pasien,


MIND MAP

Jenis-jenis
kecemasan Gangguan Jiwa
Nonpsikotik
Penatalaksanaan

Faktor Resiko

Penegakan
Patofisologi
Diagnosis

STEP 5

1. Faktor resiko dan penyebab gangguan jiwa nonpsikotik


2. Patofisiologi terjadinya gangguan jiwa nonpsikotik
3. Kriteria Diagnostik gangguan jiwa nonpsikotik
4. Tatalaksana gangguan jiwa nonpsikotik

Anda mungkin juga menyukai