Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MELINDA ADE KANTARI

NIM : J1A018074
KELAS: ITP GENAP
MATKUL : SANITASI INDUSTRI PANGAN

BAB IV. TINDAKAN SANITASI : SANITASI PEKERJA

TUGAS INDIVIDU
Sanitasi dan higieni pekerja perlu diperhatikan.Hal ini disebabkan karena pekerja merupakan
sumber potensial dalam perpindahan cemaran.Jadi program sanitasi dan hygiene pekerja adalah hal yang
mutlak.Sanitasi pekerja meliputi kesehatan pekerja, kebersihan tubuh pekerja sampai kebersihan semua
perlengkapan yang digunakan oleh pekerja (Hariadi dan Dewanti, 2009).
Menurut Purwiyatno (2009: 72), untuk dapat melakukan pekerjaan dengan baik tanpa harus
khawatir mencemari produk pangan yang ditanganinya, maka pekerja di dapur perlu memperhatikan
beberapa hal mengenai perlengkapan sebagai berikut :
a. Pekerja harus mengenakan pakaian yang bersih dan sopan. Umumnya pakaian yang berwarna putih
sangat dianjurkan, terutama pekerja yang berada dibagaian dapur.
b. Pekerja yang berada di Kitchen sebaiknya tidak mengenakan jam tangan, kalung, anting, cincin, dan
benda kecil lainya yang mudah putus atau hilang.
c. Pekerja sebaiknya memakai baju dengan ukuran yang pas. Kancing bajunya terpasang dengan baik
sehingga tidak mudah putus, terjatuh, dan tercampur dalam bahan pangan yang sedang diolah.
d. Jumlah baju seragam yang disediakan sebaiknya cukup. Baju seragam hanya dipakai pada saat
bekerja.
e. Pekerja harus selalu menggunakan penutup rambut. Hal ini bertujuan untuk melindungi kemungkinan
jatuhnya rambut atau ketombe ke alat pengolahan makanan ataupun ke adonan makanan. Selain itu,
pemakaian topi dan penutup rambut juga dapat membantu menyerap keringat yang ada di dahi
sehingga jatuhnya keringat ke makanan dapat dihindari.
f. Pekerja harus memelihara kebersihan kukukuku tangan dan kaki, dengan cara dipotong pendek, rapi
dan bersih).
Teknik sanitasi lainnya yaitu penggunaan antiseptik atau antimikroba. Senyawa antimikroba
adalah senyawa kimia yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroba.Antimikroba dapat
dikelompokkan menjadi antiseptic dan desinfektan.Antiseptic adalah pembunuh mikroba dengan daya
rendah dan biasa digunakan pada kulit, misalnya alcohol dan detergen.Desinfektan adalah senyawa kimia
yang dapat membunuh mikroba dan biasa digunakan untuk membersihkan meja, lantai, dan peralatan
(Afrianto, 2008).

EVALUASI DIRI
1. Teknik Sanitasi Pekerja dengan Pencucian Tangan
Selama pencucian tangan dimana terbentuk busa yang kemudian dibilas akan banyak
menghilangkan mikroba patogen transien yang berasal dari makanan. Pada waktu pencucian tangan,
kombinasi aktivitas emulsifikasi dari sabun pada lemak, minyak dan pelumas, efek abrasif dari
penggosokan, dan air, akan menghilangkan dan membawa partikel-partikel yang sudah terlepas dan
terdispersi yang banyak mengandung mikroorganisme.
2. Teknik Sanitasi dalam Memilih Penggunaan Pakaian dan Perhiasan
Pakaian yang berwarna cerah bermanfaat untuk mengidentifikasi pencemaran oleh residu
makanan dan perlunya pakaian diganti. Sepatu yang cocok juga harus disediakan untuk pekerja yang
bekerja dalam daerah pengolahan; sepatu boot direkomendasikan untuk digunakan. Perhiasan seperti
cincin, kalung, jam tangan, anting harus dilepaskan sebelum memasuki daerah pengolahan, serta
Penggunaan make-up dan parfum yang berlebihan juga tidak diperkenankan saat sedang dalam ruang
pengolahan pangan (Hayes, 1985).
3. Teknik Penggunaan Antiseptik Kulit
Sabun relatif tidak efektif untuk mendesinfeksi kulit, tetapi banyak organisme tertinggal pada
potongan sabun akan mati dengan cepat. akan tetapi Pseudomonas aeruginosa dapat tumbuh dalam
sabun cair tertentu. Isopropil dan etil alkohol merupakan anti septik Runt yang efektif, tetapi tidak
efektif terhadap spora. Untuk penggunaan rutin, direkomendasikan untuk menggunakan alkohol 70 %
(berdasarkan berat). Yodofor merupakan salah satu dari sedikit desinfektan yang lebih efektif dari
sabun dalam mereduksi bakteri transien pada tangan (Jenie, 1996)
4. Teknik Sanitasi dalam penggunaan penutup kepala dan masker
Tutup kepala harus dikenakan sebelum bekerja dan tidak diatur didalam daerah pengolahan
pangan (Troller, 1983). Penutup muka seperti masker dapat efektif dalam menahan kontaminasi yang
berasal dari udara, akan tetapi penanganan makanan setelah menyentuh penutup muka dapat
mengkontaminasi makanan lebih besar daripada mikroorganisme yang jatuh dari hidung dan mulut.

Anda mungkin juga menyukai