Anda di halaman 1dari 18

MODUL PRAKTIKUM

TEKNIK TEGANGAN TINGGI

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BENGKULU

2020
JADWAL PRAKTIKUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI

Nama Kelompok Praktium


Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5
Sri Rahmayeni Panca Alfajar Nugraha Arnoldy Ranti Media Putri
Wardana Sugondo Putra Paula
Andi Nugraha Clara Ivana Reynaldi Satria Deni Wahyudi Tri Sutriadi
Rahfiantika Wiranda
Salam
Windra Arta M. Aziz Rizki Julianda Humiras Ariyo Mandala
Wijaya Alfharizi Feryanson Putra
Sianipar
Ardian Dwi Evan Fathoni Harist Gita Lorenza Ananta Atsila
Sukma Abdurrahman
Sofyan Syauri
Defi Hermansyah Fauzi Yudha Prayoga
Rohmadoni

ASISTEN PRAKTIKUM :

Modul 1 : Dwi Hartono


Modul 2 : Serly Oktaviani
Modul 3 : Maharani Dwi Nanda Puspitasari
Modul 4 : Elsara Krysti Simarmata
MODUL 1
Rangkaian Pembagi Tegangan

1.1 Tujuan
1. Mengetahui karakteristik pembagi tegangan tanpa beban
2. Mengetahui cara percobaan pembagi tegangan tanpa beban
1.2 Dasar Teori
Rangkaian pembagi tegangan biasanya di gunakan untuk membuat suatu tegangan referensi
dari sumber tegangan yang lebih besar, titik tegangan referensi pada sensor. Untuik
memberikan bias pada rangkaian penguat atau untuk memberi bias pada komponen pasif.
Rangkaian pembagi tegangan dengan output ( ) dari tegangan sumber ) menggunakan
tegngan resistor R1 dan R2 seperti Gambar 1.1

Gambar 1.1 Rangkaian Pembagi Tegangan


Pada Gambar 1.1 terlihat rangkaian pmbagi tegangan yang dapat dirumuskan tegangan
output . Arus (I) mengalir pada R1 dan R2 sehingga tegangan sumber (V) adalah
penjumlahan antara dan sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
(1.1)
1.2.1. Prinsip Kerja Rangkaian Pembagi Tegangan

Gambar 1.2 Prinsip kerja rangkaian pembagi tegangan

Rangkaian pembagi tegangan berfunsi membagi tegangan input menjadi beberapa bagian
tegangan output. Pada contoh rangkaian diatas tegangan input dibagi menjadi dua buah
tegangan yaitu tegangan dan tegangan . Berdasarkan hokum ohm, dapat diketahui
bahwa nilai sama dengan kuat arus (I) kali resistor dan sama dengan kuat arus (I)
kali resistor . Sedangkan nilai I adalah tegangan dibagi resistor total yang
merupakan hasil penjumlahan dan .
I* (1.2)
I* (1.3)
I= (1.4)
Dari ketiga persamaan diatas dapat diperoleh persamaan mencari tanpa menghitung
kuat arus lebih dulu, yaitu dengan mensubsitusikan persamaan 1.1 dan 1.2 pada persamaan
1.3.
= (1.5)

= (1.6)

1.2.2 Transformator Flyback


Trafo flyback adalah salah satu komponen yang sangan bermanfaat untuk menghasilkan
tegangan tinggi. Trafo flyback dipasang pada bagian horizontal output yang utamanya berfungsi
untuk menghasilkan tegangan tinggi untuk anode tabung gambar yang besarnya antara 20 hingga
30 kV.
Pulsa teganga tinggi saat retrace dimanfaatkan untuk menghasilkan induksi tegangan
tinggi. Tegangan tinggi yang masih berbentuk pulsa pulsa ini ini kemudian disearahkan
menggunakan diode internal yang sudah terdapat dalam flyback. Sebagai filter tegangan tinggi
digunakan lapisan aquadeg tabung gambar, oleh karena itu tabung gambar masih menyimpan
tegangan jika saklar dimatikan. Aquadeg merupakan lapisan konduktor yang terdapat di dalam
dan luar tabung yang membentuk semacam kapasitor tegangan tinggi dengan nilai beberapa ribu
pF saja, dengan kaca tabung gambar itu sendiri sebagai isolator. Oleh karena itu lapisan luar
tabung gambar harus selalu dihubungkan ke ground.
Pada trafo flyback frekuensi tinggi yang dihasilkan dapat berkisar antara 15kHz hingga
50 kHz pada saat trafo flyback ini beroperasi.

1.3 Rangkaian Percobaan

Gambar 1.3 Rangkaian Pembangkit Tegangan Tinggi DC dan Pembagi Tegangan

Gambar 1.4 Rangkaian Pembagi Tegangan

1.4 Peralatan
1. Multimeter
2. Rangkaian Pembagi Tegangan
3. Kabel Penghubung
4. Pembangkit Tegangan tinggi DC

1.5 Langah Percobaan


1. Rangkaian percobaan disusun seperti Gambar 1.3 dan 1.4
2. Variasikan nilai tegangan masukan sesuai arahan asisten
3. Ukurlah Nilai dengan menggunakan alat ukur
4. Naikan nilai tegangan masukan sesuai petunjuk asisten dan ukur nilai dan f
5. Hitunglah nilai dan
6. Buatlah grafik dan

1.6 Jurnal Praktikum


Tabel 1.1 Data Hasil Percobaan
No. F (kHz)
Modul 2

Pembangkitan Tegangan Tinggi DC

2.1 Tujuan

1. Mempelajari cara membanhkitkan tegangan tinggi DC

2. Mempelajari berbagai fenomena tegangan tinggi DC

2.2 Dasar Teori

2.1.1 Pembangkit Tegangan Tinggi DC

Prinsip tegangan tinggi DC pada umumnya banyak digunakan dalam fisika terspsn
seperti misalnya instumen dalam bidang nuklir (akseleration, mikroskop electron). Peralatan
electron (Xray), peralatan industri dan penyaringan gas buang di pembangkit listrik atau
elektronika komunikasi.

Kebutuhan bentuk tegangan, tingkat tegangan dan besar arus serta kestabilan adri
pembangkit tegangan tinggi tersebut akan berbeda satu aplikasi dengan yang lainnya. Salah satu
prinsip untuk membangkitkan tegangan tinggi yaitu –n tingkat sirkuit bertingkat satu fasa
cockroft waton atau greinacher. Prinsip kerja ini digambarkan seperti pada Gambar 2.1

Gambar 2.1. Rangkaian Cockroft


Tegangan tinggi searah dibutuhkan pada pengujian isolasi peralatan yang kpasitasnya
besar seperti kabel dan kapasitor untuk meneliti terjadinya peluahan muatan dan penelitian sifat-
sifat dielektrik beban. Tegangan tinggi searah dibangkitkan dengan menyearahkan tegangan
tinggi bolak balik.

Rangkaian sama dengan rangkaian penyearah elektronika, tetapi semua komponen


dirancang untuk mampu memikul tegangan tinggi.

Gambar 2.2 Rangkaian Pembangkit Regangan Tinggi DC Dengan Penyearah Setengan


Gelombang

Gambar 2.3 Tegangan Keluaran penyearah setengah gelombang

Jika dibuthkan tegangan yang lebih rata maka diterminal keluaran dipasang kapasitor perata.
Sedangkan rangkaian pembangkit tegangan singgi DC menggunakan flyback converter yang
dirancang pada blok diagram.
2.1.2 Fenomena Tegangan Tinggi

Pada tegangan tinggi terdapat fenomena fenomena yang terjadi diantaranya :

a. Sparkover, merupakan peristiwa pelepasan benda akibat tegangan tinggi yang tidak
melalui permukaan. Contohnya pada isolasi cair
b. Flashover, merupakan peristiwa pelepasan benda akibat tegangan tinggi yang melalui
permukaan.
c. Skin effect, merupakan peristiwa mengalirnya arus dikulit induktor akibat tegangan
dengan frekuensi tinggi.

2.1.3 Trafo Flyback


Trafo flyback adalah salah satu komponen monitor yang sangat bermanfaat untuk
menghasilkan tegangan tinggi dan tegangan rendah yang dibutuhkan oleh monitor. Trafo flyback
dipasang pada bagian horizontal-output yang utamanya berfungsi untuk menghasilkan tegangan
tinggi untuk anode tabung gambar yang besarnya antara 20 sampai 30kV. Disini pulsa horizontal
saat retrace dimanfaatkan untukmmenghasilkan imduksi tegangan tinggi. Tegangan tinggi yang
masih berbentuk pulsa pulsa ini kemudian disearahkan menjadi dioda internalyang sudah
terdapat di dalam flyback sebagai filter tegangan tinggi digunakan lapisan aquadeg tabung
gambar, oleh karena itu tabung gambar kadang masih menyimpan tegangan jika saklar
dimatikan. Aquadeg merupakan lapisan konduktor yang terdapat didalam dan diluar tabung yang
membentuk semacam kapasitor tegangan tinggi dengan nilai beberapa dibu pF saja, dengan kaca
tabung gambar itu sendiri sebagai isolator. Oleh karena itu lapisan luar tabung gambar harus
selalu dihubungkan ke ground.

2.3 Peralatan
1. Multimeter
2. Rangkaian penguji pembangkit teganagn tinggi DC
3. Kabel penghubug
4. Air laut 1,5 Liter

2.4 Rangkaian Percobaan


Gambar 2.4 Rangkaian Percobaan Pembangkit Tegangan Tinggi Impuls

2.5 Langkah Percobaan


1. Susun Rangkaian percobaan seperti Gambar 2.4
2. Naikkan tegangan masukan sampai timbul fenomena korona
3. nilai tegangan masukan dan frekuensi diukur
4. catat hasil pengamatan pada tabel hasil percobaan
5. Naikkan kembali tegangan input hingga terjadi fenomena spark over
6. Langkah 3-4 diulangi
7. Naikkan tegangan input hingga terjadi fenomena arc
8. Catat hasil pengamatan pada tabel hasil percobaan
9. foto setiap hasil fenomena yang terjadi dan dimasukkan dalam pembahasan.

2.6 Jurnal Praktikum


Tabel 2.1 Data Hasil Percobaan
Fenomena (Volt) f(kHz)
Korona
Sparkover
Arc
Modul 3
Rangkaian Pengganda Tegangan
3.1 Tujuan
1. Mengatahui karakteristik pengganda tegangan tanpa beban
2. mengetahui cara percobaan pada pembagi tegangan tanpa beban

3.2 Dasar Teori


Sebuah pengganda tegangan adalah sebuah sirkuit elektronik yang mengubah daya listrik
AC bertegangan rendah menjadi tegangan DC yang lebih tinggi dengan menggunakan
kondensator dan diode yang dirangkai menjadi jaringan tertentu. Penganda tegangan dapat
digunakan sebagai panjar tegangan dari beberapa milivolt hingga jutaan volt seperti untuk
kepentingan penelitian fisika energi tinggi dan pengetesan keamanan terhadap petir. Pengganda
tegangan yang paling umum ada;ah pengganda deret separuh gelombang atau dikenal dengan
aliran villard (ditemukan oleh Henrich Greinacher).

Gambar 3.1 Rangkaian Pengganda Tegangan


a. Rangkaian Villard
Rangkaian ini merupakan rangkaian pengganda tegangan yang paling sederhana kapasitor C
dimuati hingga tegangan puncak U T sehingga meningkatkan potensial terminal keluaran
tegangan tinggi terhadap trafo sebesar tegangan tersebut.

Gambar 3.2 (a) Rangkaian Villard (b) kurva tegangan


b. Rangkaian Pengganda Greinacher

Gambar 3.3 Rangkaian Pengganda Greinacher (a) Diagram Rangkaian (b) kurva tegangan

Rangkaian Pengganda greinacher dalam gambar 3.3 ditunjukan sebagai perluasan rangkaian
villard dengan penyearah yang memungkinkan pemasangan kapasitor perata Jumlah
tegangan balik dari penyearah dalam rangkaian ini sama dengan dua kali tegangan keluaran
U yang juga berlaku untuk setiap rangkaian penyearah yang memuat komponen perata
tegangan searah.

c. Rangkaian Zimmermansi-Wittka

Gambar 3.4 Rangkaian Zimmernasi-Wittka (kondisi tanpa beban) (a) diagram rangkaian
(b)kurva tegangan

Rangkaian ini merupakan penggabungan dua rangkaian villard yang dihubungkan berhadapan
pada terminal keluaran dengan nilai puncak sebesar tiga kali tegangan trafo dan tegangan rata
rata pada kondisi tanpa beban sebesar U = 2 Rangkaian ini dapat dibumikan pada sembarang
titik asalkan isolasi belitan trafo mencukupi. Hal ini juga berlaku untuk rangkaian lain.

d. Rangkaian Kaskade Grainancher


Gambar 3.5 Rangkaian Kaskade Grainancher (kondisiTanpa Beban)

Rangkaian ini dikemukakan H. Grainancher pada tahun 1927. Rangkaian tersebut merupakan
rangkaian tiga tingkat untuk mendapatkan jatuh tegangan yang lebih merata maka dipilih
kapasitansi berfungsi sebagai kapasitor perata. Kaskade grainancher dibuat untuk
tegangan 5mV demngan kapasitas arus rangkaian uji sekitar 10mA. Contoh lain rangkaian
kaskade dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.6 Contoh rangkaian penyearah (Kondisi tanpa beban)


Gambar diatas digunakan untuk arus keluaran yang cukup besar (100mA) maka masukan arus
bolak-balik untuk masing masing rangkaian harus diberikan pada potensial yang tinggi dan ini
dapat dilakukan dengan menggunakan trafo-trafo pemisah atau alternator-alternator yang saling
terpisah.

3.3 Rangkaian Percobaan

Gambar 3.7 Rangkaian Percobaan Pengganda Tegangan

3.4 Peralatan

1. Multimeter

2. Rangkaian kombinasi tegangan


3. Kabel penghubung

4. Voltmeter

3.5 Langkah Percobaan

1. Susunlah rangkaian seperti pada Gambar 3.7

2. Nilai dinaikkan sesuai petunjuk asisten

3. ukurlah nilai dan nilai arus.

4. Percobaan dilakukan dengan memvariasikan nilai sebanyak 10 kali.

5. Masukkan data hasil percobaan ke dalam tabel.

3.5 Jurnal Praktikum

Tabel 3.1 Data Hail Percobaan

No. (volt) (volt) I(mA)


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Modul 4
Sistem Pengapian (Ignition System) Mobil
4.1 Tujuan
1. Mengetahui nama komponen yang terdapat pada sistem pengapian
2. mengetahui prinsip kerja sistem pengapian
3. Mengetahui fungsi sistem pengapian
4. Merangkai sistem pengapian

4.2 Dasar Teori


Sistem pengapian sangat penting pada motor bensin untuk menjamin campuran udara dan
bahan bakar dalam ruang bakar dapat terbakar untuk menghasilkan tenaga. Sistem pengapian
yang bekerja baik adalah salah satu penentu efisiensi kerja dari motor bensin, maka perawatan
dan pemeriksaan teratur pada sistem pengapian sangatlah dibutuhkan.
Proses pembakaran dimulai dengan letikan bunga api pada usi yang dihasilkan oleh sistem
pengapian. Tujuan sistem pengapian sebagai pemicu pembakaran pada motor bensin melalui
letikan bunga api pada busi memiliki dua persyaratan utama yaitu kualitas api pada busi dan
waktu pengapian (timing ignition). Dari kualitas, tegangan pada busi harius tinggi untuk dapat
meloncatkan listrik pada elektrodenya sehingga menimbulkan bunga api. Besarnya tegangan
pada busi adalah berkisar pada 10kV – 30kV. Tegangan ini diperhitungkan cukup untuk
melawan resistansi tambahan akibat proses kompresi pada mesin.

4.3 Rangkaian Percobaan

Gambar 4.1 Rangkaian percobaan sistem pengapian


4.4 Alat dan Bahan

1. Aki mobil

2. Ignition coil

3. Distributor

4. Kontak platina

5. Busi

6. Kabel busi

7. Contact

4.5 Prinsip kerja sistem pengapian

1. kunci kontak On, platina menutup

Arus mengalir dari :

Baterai-Kunci Kontak B – Kunci kontak IG –+ Koil—Koil – Platina - Massa

2. Platina mulai membuka

Aliran Listrik :

Baterai – Kunci kontak B – Kunci kontak IG - + Koil – Kabel Tegangan Tingi- tutup distributor
– Rotor – Kabel Tegangan Tinggi – Busi – Massa
Daftar Pustaka

Anonim.1995.new step 1 training manual. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor.

Chaggs, J. And MHK. 1953. high Voltage laboratory Technique. Lpndpn : Butter Worths, Ltd.

Milman, J. and Halkas, Cristos. 1991. Electronic Devices and circuit. Ms. Grawhill. Inc

Suprapto, dkk. 1998. Perancangan Sumber tegangan tinggi 30 kV / 20mA sebagai tegangan
pemercepat pada mesin berkas elektro. Yogyakarta : Batan.

Wardan suyanto. 1989. Teori Motor Bensin. Jakarta : Proyek pengembangan LPTK

Zainal, Yuda Bakti. 2012. Rangkaian Pembagi Tegangan. Cimahi : Universitas Ahmad Yani.

Anda mungkin juga menyukai