FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
JADWAL PRAKTIKUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI
ASISTEN PRAKTIKUM :
1.1 Tujuan
1. Mengetahui karakteristik pembagi tegangan tanpa beban
2. Mengetahui cara percobaan pembagi tegangan tanpa beban
1.2 Dasar Teori
Rangkaian pembagi tegangan biasanya di gunakan untuk membuat suatu tegangan referensi
dari sumber tegangan yang lebih besar, titik tegangan referensi pada sensor. Untuik
memberikan bias pada rangkaian penguat atau untuk memberi bias pada komponen pasif.
Rangkaian pembagi tegangan dengan output ( ) dari tegangan sumber ) menggunakan
tegngan resistor R1 dan R2 seperti Gambar 1.1
Rangkaian pembagi tegangan berfunsi membagi tegangan input menjadi beberapa bagian
tegangan output. Pada contoh rangkaian diatas tegangan input dibagi menjadi dua buah
tegangan yaitu tegangan dan tegangan . Berdasarkan hokum ohm, dapat diketahui
bahwa nilai sama dengan kuat arus (I) kali resistor dan sama dengan kuat arus (I)
kali resistor . Sedangkan nilai I adalah tegangan dibagi resistor total yang
merupakan hasil penjumlahan dan .
I* (1.2)
I* (1.3)
I= (1.4)
Dari ketiga persamaan diatas dapat diperoleh persamaan mencari tanpa menghitung
kuat arus lebih dulu, yaitu dengan mensubsitusikan persamaan 1.1 dan 1.2 pada persamaan
1.3.
= (1.5)
= (1.6)
1.4 Peralatan
1. Multimeter
2. Rangkaian Pembagi Tegangan
3. Kabel Penghubung
4. Pembangkit Tegangan tinggi DC
2.1 Tujuan
Prinsip tegangan tinggi DC pada umumnya banyak digunakan dalam fisika terspsn
seperti misalnya instumen dalam bidang nuklir (akseleration, mikroskop electron). Peralatan
electron (Xray), peralatan industri dan penyaringan gas buang di pembangkit listrik atau
elektronika komunikasi.
Kebutuhan bentuk tegangan, tingkat tegangan dan besar arus serta kestabilan adri
pembangkit tegangan tinggi tersebut akan berbeda satu aplikasi dengan yang lainnya. Salah satu
prinsip untuk membangkitkan tegangan tinggi yaitu –n tingkat sirkuit bertingkat satu fasa
cockroft waton atau greinacher. Prinsip kerja ini digambarkan seperti pada Gambar 2.1
Jika dibuthkan tegangan yang lebih rata maka diterminal keluaran dipasang kapasitor perata.
Sedangkan rangkaian pembangkit tegangan singgi DC menggunakan flyback converter yang
dirancang pada blok diagram.
2.1.2 Fenomena Tegangan Tinggi
a. Sparkover, merupakan peristiwa pelepasan benda akibat tegangan tinggi yang tidak
melalui permukaan. Contohnya pada isolasi cair
b. Flashover, merupakan peristiwa pelepasan benda akibat tegangan tinggi yang melalui
permukaan.
c. Skin effect, merupakan peristiwa mengalirnya arus dikulit induktor akibat tegangan
dengan frekuensi tinggi.
2.3 Peralatan
1. Multimeter
2. Rangkaian penguji pembangkit teganagn tinggi DC
3. Kabel penghubug
4. Air laut 1,5 Liter
Gambar 3.3 Rangkaian Pengganda Greinacher (a) Diagram Rangkaian (b) kurva tegangan
Rangkaian Pengganda greinacher dalam gambar 3.3 ditunjukan sebagai perluasan rangkaian
villard dengan penyearah yang memungkinkan pemasangan kapasitor perata Jumlah
tegangan balik dari penyearah dalam rangkaian ini sama dengan dua kali tegangan keluaran
U yang juga berlaku untuk setiap rangkaian penyearah yang memuat komponen perata
tegangan searah.
c. Rangkaian Zimmermansi-Wittka
Gambar 3.4 Rangkaian Zimmernasi-Wittka (kondisi tanpa beban) (a) diagram rangkaian
(b)kurva tegangan
Rangkaian ini merupakan penggabungan dua rangkaian villard yang dihubungkan berhadapan
pada terminal keluaran dengan nilai puncak sebesar tiga kali tegangan trafo dan tegangan rata
rata pada kondisi tanpa beban sebesar U = 2 Rangkaian ini dapat dibumikan pada sembarang
titik asalkan isolasi belitan trafo mencukupi. Hal ini juga berlaku untuk rangkaian lain.
Rangkaian ini dikemukakan H. Grainancher pada tahun 1927. Rangkaian tersebut merupakan
rangkaian tiga tingkat untuk mendapatkan jatuh tegangan yang lebih merata maka dipilih
kapasitansi berfungsi sebagai kapasitor perata. Kaskade grainancher dibuat untuk
tegangan 5mV demngan kapasitas arus rangkaian uji sekitar 10mA. Contoh lain rangkaian
kaskade dapat dilihat pada gambar berikut :
3.4 Peralatan
1. Multimeter
4. Voltmeter
1. Aki mobil
2. Ignition coil
3. Distributor
4. Kontak platina
5. Busi
6. Kabel busi
7. Contact
Aliran Listrik :
Baterai – Kunci kontak B – Kunci kontak IG - + Koil – Kabel Tegangan Tingi- tutup distributor
– Rotor – Kabel Tegangan Tinggi – Busi – Massa
Daftar Pustaka
Chaggs, J. And MHK. 1953. high Voltage laboratory Technique. Lpndpn : Butter Worths, Ltd.
Milman, J. and Halkas, Cristos. 1991. Electronic Devices and circuit. Ms. Grawhill. Inc
Suprapto, dkk. 1998. Perancangan Sumber tegangan tinggi 30 kV / 20mA sebagai tegangan
pemercepat pada mesin berkas elektro. Yogyakarta : Batan.
Wardan suyanto. 1989. Teori Motor Bensin. Jakarta : Proyek pengembangan LPTK
Zainal, Yuda Bakti. 2012. Rangkaian Pembagi Tegangan. Cimahi : Universitas Ahmad Yani.