Anda di halaman 1dari 11

Percobaan ke – 8

VII. Data Pengamatan


7.1 Reaksi dengan Air
Perlakuan Hasil Pengamatan
Air 100 ml ditambah logam Cu gelembung-gelembung, larutan
tidak berwarna dan cepat
bereaksi di air dingin.
Air 100 ml dtambah logam Mg tidak ada reaksi, Mg tidak
bereaksi dengan air dingin.
Dipanaskan Muncul gelembung dan ada
sedikit warna ungu.

7.2 Sifat Asam Basa


Perlakuan Hasil Pengamatan
Tabung 1. 0.1 gr magnesium larutan tidak berwarna (bening)
oksida + 10 ml air, kocok dan ada endapan.
Dicek pH.
pH= 9
Tabung 2. 0.1 gr kalsium larutan berwarna putih keruh
hidroksida + 10 ml air, kocok dan ada endapan.
Dicek pH.
pH= 11
Tabung 3. 0.1 gr barium larutan berwarna putih keruh
hidroksida + 10 ml air, kocok dan ada endapan.
Dicek pH.
pH= 13

7.3 Hidrolisis Klorida


Perlakuan Hasil Pengamatan
Tabung 1. Dipanaskan ± 0.5 Setelah dipanaskan larutan
gram magnesium klorida hidrat menjadi padat yang berwarna
putih dan cepat meleleh
pH = 1
Tabung 2. Dipanaskan ± 0.5 Setelah dipanaskan serbuk
gram kalsium klorida hidrat mencair dan kembali menjadi
padat serta serbuknyabertambah
banyak, bereaksi dengan lebih
cepat daripada BaCl2
pH = 2

Tabung 3. Dipanaskan ± 0.5 Setelah dipanaskan serbuk tidak


gram barium klorida hidrat berubah menjadi larutan dan
bereaksi dengan lambat
pH = 2

7.4 Kestabilan Thermal Garam Karbonat


Perlakuan Hasil Pengamatan
Memanaskan 1 gram CaCO3 Waktu yang diperlukan untuk
timbulnya gas dan air kapur
keruh adalah 9 menit.
Memanaskan 1 gram BaCO3 Pada waktu 2 menit air kapur
bereaksi menghasilkan
gelembung.

7.5 Kelarutan Beberapa Senyawa Unsur Alkali Tanah


Perlakuan Hasil Pengamatan
Tabung I. 2 ml Mg2+ 0.1M + 2 ml Terdapat endapan putih keruh.
natrium hidroksida 0.1 M

2 ml Mg2+ 0.1M + 2 ml natrium Larutan tidak berwarna.


sulfat 0.1 M

2 ml Mg2+ 0.1M + 2 ml natrium Larutan menjadi putih keruh.


karbonat 0.1 M
Tabung II. 2 ml Ca2+ 0.1M + 2 ml Terdapat endapan berbentuk
natrium hidroksida 0.1 M glatin dan sedikit larut.

2 ml Ca2+ 0.1M + 2 ml natrium Terdapat endapan dan tidak


sulfat 0.1 M berwarna.

2 ml Ca2+ 0.1M + 2 ml natrium Larutan menjadi putih keruh.


karbonat 0.1 M
Tabung II. 2 ml Ba2+ 0.1M + 2 ml tidak terbentuk endapan dan
natrium hidroksida 0.1 M larutan lebih larut serta tidak
berwarna.
2 ml Ba2+ 0.1M + 2 ml natrium Larutan keruh dan terdapat
sulfat 0.1 M endapan.

2 ml Ba2+ 0.1M + 2 ml natrium Terdapat endapan putih pekat.


karbonat 0.1 M

VIII. Pembahasan
8.1 Reaksi dengan Air
Pada percobaan reaksi alkali tanah dengan air, dimana menggunakan logam
kalsium dan magnesium. Dimana kedua logam masing-masing dimasukkan ke
dalam air 100 ml dan dilihat reaksi yang terjadi. Dan didapatkan hasil yaitu pada
logam Ca ketika dimasukkan kedalam air, timbul gelembung-gelembung gas yang
banyak dan reaksi yang terjadi. Dimana reaksinya yaitu :
Ca (s) + H2O (l) → Ca(OH)2 (s) + H2 (g)
Hal ini karena logam kalsium lebih reaktif sehingga cepat bereaksi dengan
air. Sedangkan pada logam magesium, ketika dimasukkan dalma air, tidak ada
reaksi yang di timbulkan, lalu dibantu dengan pemanasan barulah terdapat gelbug-
gelembung gas yang banyak. Hai ini dikarenakan logam magnesiu bereaksi
lambat dengan air pada suhu normal. Dimana reaksinya yaitu :
Mg (s) + H2O (l) → MgO (s) + H2 (g)
Dibantu dengan pemanasan barulah reaksi tersebut manjadi lebih cepat,
dalam hal ini logam magnesium merupakan logam yang kurang reaktif
dibandingkan dengan logan Ca, sehingga membutuhkan pemanasan untuk dapat
bereaksi dengan air yang mana akan menghasilkan gelembung-gelembung gas
yang merupakan gas hidrogen dan membentuk larutan basa. Dimana reaksinya
yaitu :
Mg (s) + 2 H2O (l) → Mg(OH)2 (s) + H2(g)
Logam magnesium merupakan unsur elektron positif dan reduktor kuat serta
kurang reaktif. Sehingga membutuhkan panas atau suhu tinggi untuk
mempercepat terjadinya laju reaksi. Hal ini menunjukkan bahwa suhu dapat
mempercepat terjadinya reaksi.
8.2 Sifat Asam Basa
Pada percobaan sifat asam basa dari logam alkalitanah digunakan
magnesium oksida, kalsium hidroksida dan barium hidroksida. Dimana ketiga zat
tersebut di tambah dengan air lalu dikocok untuk menghomogenkan larutan, lalu
di uji pH nya. Dari hasil yang di dapat yaitu reaksi MgO dengan air menghasilkan
larutan yang berwarna bening dan lalu larutan tersebut di ukur pH nya dengan
kertas indikator dan didapatkan pHnya yaitu 9. Dimana dalam hal ini
menunjukkan bahwa larutan tersebut bersifat basa. Dan reaksinya yaitu :
MgO (s) + H2O (aq) → Mg(OH)2(s)
Mg2+ + 2OH- → Mg(OH)2 (s)
Logam Mg ini bersifat alkalis atau pembentuk basa. Dan Mg(OH)2(s)
merupakan basa lemah, sedangkan MgO dalam air akan bersifat basa dan disebut
dengan oksida basa. Pada Reaksi MgO dengan air menghasilkan endapan
berwarna putih yaitu Mg(OH)2, hal ini disebabkan karena larutan tersebut lewat
jenuh atau Ksp larut < hasil kali konsentrasi ion-ionnya sehingga larut dalam air.
Pada reaksi Ca(OH)2 dengan air didapatkan hasil yaitu larutan berwarna putih
keruh dan ada endapan berwarna putih. Lalu diukur pH larutan dengan kertas
indikator didapatkan hasilnya yaitu 11 yang mana menunjukkan bahwa larutan
tersebut bersifat basa kuat. Ca(OH)2 yang di sebut kapur yang dapat digunakan
dalam produksi gula, pengelolahan air limbah dan juga mengapuri tembok. Reaksi
yang terjadi dengan air yaitu :
Ca(OH)2 → Ca2+ + 2 OH-
Ca2+(aq) + 2 H2O(aq) → Ca(OH)2(s) + H2 (g)

Pada pereaksiaan air dengan Ba(OH)2 didapatkan hasil yaitu larutan yang
keruh dan juga ada endapan. Lalu diuji pH larutan dengan kertas indikator dan
didapat pH larutannya yaitu 13 yang mana menandakan bahwa larutan tersebut
bersifat basa kuat. Dan reaksi yang terjadi yaitu :
Ba2+(aq) + 2 H2O(aq) → Ba(OH)2(s) + H2 (g)
Dari hasil yang didapat dapat kita lihat bahwa dengan bertambahnya
nomor atom dan semakin besarnya jari-jari sehingga semakin mudah atom
tersebut melepas ion OH- ketika direaksikan. Dan dapat diurutkan kebasaan dari
logam alkali tanah yaitu :
Mg(OH)2 < Ca(OH)2 < Ba(OH)2
Dilihat dari sifat basa antara magnesium, kalsium dan barium, yang mana
barium memiliki sifat basa yang paling kuat.
8.3 Hidrolisis Klorida
Pada percobaan hidrolisis klorida dimana memanaskan magnesium klorida
hidrat, kalsium klorida hidrat, dan barium klorida hidrat untuk diperiksa
hasilkloridanya. Dan dari data yang di dapat, ddidapatkan hasil yaitu pada
magnesium klorida hidrat dipanaskan. Dimana reaksinya yaitu :
MgCl2 (s) + 2 H2O → Mg(OH)2 + 2 HCl
Ketika MgCl2 dipanaskan didapatakn larutan menjadi padat yang berwarna
putih dan juga cepat meleleh. Pada Ssaat asam mulai terbentuk diuji pH-nya
dengan memasukkan kertas indikator pada tabung reaksi. Dan didapatkan hasil
yaitu pH dari pembakaran MgCl adalah 1. Hal ini menandakan bahawa larutan
tersebut bersifat asam.
Pada pemanasan kalsium klorida hidrat didapatkan hasil yaitu sama dengan
magnesium menjadi padat yang berwarna putih dan meleleh. Lalu diuji pHnya
unutk memeriksa gal klorida yang dihasilkan dan didapatkan pHnya yaitu 2 yang
menandakan larutan itu bersifat asam.
CaCl2 (s) + 2 H2O → Ca(OH)2 + 2 HCl
Pada pemanasan barium klorida hidrat juga sama hasilnya yaitu padat yang
berwarna putih dan meleleh, tetapi membuthka waktu yang agak lama. Dan ketika
diuji pH nya unutk menguji gas klorida yang dhasilkan didapatkan pH nya sama
dengan kalsium yaitu 2, yang menandakan zat tersebut bersifat asam . dimana
reaksinya yaitu :
BaCl2 (s) + 2 H2O → Ba(OH)2 + 2 HCl
Dari hasil di aas dapat dilihat bhawa logam magnesium memiliki kekuatan
hidrolisis klorida yang lebih besar dibandingkan dengan logam Ca dan Ba. Hal
ini dapat dilihat dari pH gas HCl yang dihasilkan oleh klorida hidrat paling asam
dari logam Ca dan Ba.

8.4 Kestabilan Thermal Garam Karbonat


Pada percobaan kestabilan termal garam karbonat ini dilakukan dengan
memanaskan kalsium karbonat dan Barium karbonat. Lalu gas yang dihasilkan
dialirkan atau dtampug dengan air kapur. Dan dilihat kecepatannya dalam
membentuk endapan. Dan didapatkan hasil yaitu barium karbonat lebih cepat
menghasilkan gelembung gas CO2. Dan gas ditampung di air kapur yang
membuat air kapur menjadi keruh. Dimana reaksi yang terjadi yaitu :
BaCO3 (s) → BaO (s) + CO2 (g)
Pada kalsium juga didapatkan hasil yang sama yaitu menghasilkan
gelembung gas CO2. Dan gas ditampung di air kapur yang membuat air kapur
menjadi keruh. Yang mana kekeruhan ini disebabkan adanya gas CO2 yang
dialirkan ke air kapur. Dimana reaksinya yaitu :
CaCO3 (s) → CaO (s) + CO2 (g)
Dapat dilihat bahwa barium karbonat lebih cepat menghasilkan gelembung
gas CO2 dibanding kalsium karbonat. Dan dapat diurutkan kecepatan timbul
gelembung gas (tingkat kekeruhan air kapur) yaitu :
MgCO3 < CaCO3 < BaCO3
Karena kecepatannya terbentuk gas CO2 yang mana akan cepat pula
membentuk endapan.

8.5 Kelarutan Beberapa Senyawa Unsur Alkali Tanah


Pada percobaan menguji kelarutan beberapa senyawa alkali tanah yaitu Mg 2+,
Ca2+ dan Ba2+ dengan beberapa pelarut yaitu Natrium hidroksida, natrium sulfat
dan natrium karboat. Dan dimana hasilnya itu reaksi antara logam alkali dengan
NaOH yang memiliki ion OH- . Pada reaksinya dengan ion Mg2+ didapatan larutan
berwarna keruh dan ada endapan. Dimana reaski yang terjadi yaitu :
Mg2+ (aq) + 2OH- (aq) → Mg(OH)2(s)
Pada reaksi ion Ca2+ dengan NaOH yang memiliki ion OH- didapatkan
hasil yaitu terdapat endapan berbentuk glatin dan sedikit larut. Reaksi yang
terjadi :
Ca2+(aq) + 2OH- (aq) → Ca(OH)2
Pada reaksi ion Ba2+ dengan ion OH- didapatkan hasil yaitu larutan yang keruh
dan endapan yang terbentukpun lebih banyak. Reaski yang terjadi yaitu :
Ba2+(aq) + 2OH- (aq) → Ba(OH)2

Dari hasil yang didapat endapan yang dihasilan Mg(OH)2lebih banyak


dibanding Ca(OH)2 atau Ba(OH)2. Hal ini dikarenakan harga Ksp masing masing
senyawa Mg(OH)2 lebih kecil. Semakin kecil harga Ksp, maka semakin sukar zat
melarut dan semakin mudah pula zat mengendap,. Dan dapat dilihat bahawa ion
Ba2+ lebih mudah larut dalam hidroksida dibandingkan Ca2+ dan Mg2+. Sehingga
dapat diurutkan yaitu :
Mg2+ < Ca2+ < Ba2+
Untuk hasil reaksi antara logam alkali dengan ion SO42- yaitu pada ion Mg2+
hasilnya yaitu larutan bening dan tidak terbentuk endapan. Reaksi yang terjadi :
Mg2+ (aq) + SO42- (aq) → MgSO4 (aq) Ksp = besar
MgSO4 yang dikenal sebagai garam inggris mudah larut dalam air dan
dapat dijumpai secara alami pada MgSO4. H2O.
Pada reaksi ion Ca2+ dengan SO42- didapatkan hasil yaitu terbentuk endapan
putih (CaSO4). Reaksi yang terjadi :
Ca2+(aq) + SO42- (aq) → CaSO4(aq) Ksp = 2.10-4
Pada reaksi antara ion Ba2+ dengan ion sulfat menghasilkan larutan yang
berwarna putih keruh dan terdapat endapan putih banyak (BaSO4). Reaksi yang
terjadi :
Ba2+ (aq) + SO42- (aq) → BaSO4 (s) Ksp = 1. 10-9
Dari hasil yang didapat dapat dilihat dari harga Ksp bahwa Mg2+ mudah
larut dalam SO42+, Ca2+ sedikit larut, dan Ba2+ sukar larut dalam ion SO42-. Garam
garam dari alkali tanah ini menunjukkan penomena yang sebaliknya dari garam-
garam hidroksida yaitu kelarutannya menurun dengan kenaikan nomor atom atau
makin kebawah makin sukar larut. Sehingga jika kelarutan ion alkali tanah dalam
ion sulfat (SO42-) diurutkan yaitu :
Mg2+ > Ca2+ > Ba2+
Untuk hasil reaksi antara logam alkali dengan ion CO32- yaitu pada ion Mg2+
hasilnya yaitu larutan yang agak keruh dan terdapat endapan putih sedikit yanga
merupakan magnesium karbonat yang sedikit larut dalam air. Reaksi yang terjadi :
Mg2+ (aq) + CO32- (aq) → MgCO3 (s)
Pada reaksi anatara ion Ca2+ dengan ion CO32- yaitu akan menghasilkan
larutan putih keruh dan terdapat endapan putih agak banyak . Reaksi yang terjadi :
Ca2+ (aq) + CO32- (aq) → CaCO3 (s)
Pada Reaksi anatara ion Ba2+ dengan ion CO32- yaitu akan menghasilkan
larutan putih keruh pekat dan terdapat endapan putih banyak yaitu endapan
BaCO3 . Reaksi yang terjadi :
Ba2+ (aq) + CO32- (aq) → BaCO3 (s)
Dari hasil yang didapat dapat dilihat bahwa garam-garam garam karbonat praktis
tidak larut dalam air. Dan ion Mg2+ lebih mudah larut dalam ion karbonat.
Berdasarkan harga Ksp, kelrutan ion logam alkali tanah dalam ion karbonat dapat
diurutkan yaitu :
Mg2+ > Ca2+ > Ba2+

IX. Tugas
1. Tulislah semua persamaan reaksi yang terjadi dari percobaan diatas.
Jawab:
a. Reaksi dengan Air
Ca (s) + H2O (l) → Ca(OH)2 (s) + H2 (g)
Mg (s) + H2O (l) → MgO (s) + H2 (g)
Mg (s) + 2 H2O (l) → Mg(OH)2 (s) + H2(g)

b. Sifat Asam Basa


MgO (s) + H2O (aq) → Mg(OH)2(s)
Mg2+ + 2OH- → Mg(OH)2 (s)
Ca(OH)2 → Ca2+ + 2 OH-
Ca2+(aq) + 2 H2O(aq) → Ca(OH)2(s) + H2 (g)
Ba2+(aq) + 2 H2O(aq) → Ba(OH)2(s) + H2 (g)

c. Hidrolisis Klorida
MgCl2 (s) + 2 H2O → Mg(OH)2 + 2 HCl
CaCl2 (s) + 2 H2O → Ca(OH)2 + 2 HCl
BaCl2 (s) + 2 H2O → Ba(OH)2 + 2 HCl

d. Kestabilan Thermal Garam Karbonat


BaCO3 (s) → BaO (s) + CO2 (g)
CaCO3 (s) → CaO (s) + CO2 (g)

e. Kelarutan Beberapa Senyawa Unsur Alkali Tanah


Mg2+ (aq) + 2OH- (aq) → Mg(OH)2(s)
Ca2+(aq) + 2OH- (aq) → Ca(OH)2
Ba2+(aq) + 2OH- (aq) → Ba(OH)2
Mg2+ (aq) + SO42- (aq) → MgSO4 (aq)
Ca2+(aq) + SO42- (aq) → CaSO4(aq)
Ba2+ (aq) + SO42- (aq) → BaSO4 (s)
Mg2+ (aq) + CO32- (aq) → MgCO3 (s)
Ca2+ (aq) + CO32- (aq) → CaCO3 (s)
Ba2+ (aq) + CO32- (aq) → BaCO3 (s)
2. Jelaskan hubungan antara pelarut suaru zat dengan energi fisis dan
energi hidrasi yang dimiliki oleh suatu zat.
Jawab:
Suatu senyawa ion larut air jika energi hidrasi lebih besar dari pada
energi fisis.

3. Urutkan kecenderungan kelarutan dari hidroksida, sulfat, karbonat dari


unsur alkali tanah dari kecil ke yang besar.
Jawab:
Hidroksida : Mg2+ < Ca2+ < Ba2+
Sulfat : Mg2+ > Ca2+ > Ba2+
Karbonat : Mg2+ > Ca2+ > Ba2+

4. Mengapa terdapat perbedaan antara kecenderungan hidroksida dengan


sifat dan karbonat, jelaskan jawaban saudara.
Jawab:
Pada hidroksida, semakin kecil hanya ksp maka semakin sukar zat
melarut dan semakin mudah pula zat mengendap.
Pada sulfat karbonat, garam-garam sulfat alkali tanah menunjukkan
fenomena yang sebaliknya dari garam-garam hidroksidan yang
kelarutanya menurun dengan kenaikan monomer atom.

5. Urutkan kestabilan thermal dari garam unsur alkali, danjelaskan kenapa


urutan tersebut demikian.
Jawab:
BaCO3> CaCO3 > MgCO3
Karena oleh kecepatan terbentuknya gas CO2 yang dapat membentuk
endapan.

X. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu :
1. Magnesium bereaksi lambat dengan air dingin dan sedikit lebih cepat
dengan air panas (suhu mempengaruhi laju reaksi)
2. Logam alkali tanah yang berupa senyawa oksida atau hidroksida bila
direaksikan dengan air menghasilkan larutan yang bersifat basa. Sifat
basa semakin meningkat dengan bertambahnya nomor atom dalam 1
golongan.
3. Pada hidrolisis klorida menghasilkan gas asam klorida (HCl) urutan
keasaman yaitu MgCl2 > CaCl2 > BaCl2. Semakin kecil jari-jari atom
unsur alkali tanah sifat keasamannya semakin meningkat.
4. Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari atas ke bawah seiring
dengan meningkatnya nomor atom.

XI. Daftar Pustaka


Adlim. 2009. Kimia Anorganik. Aceh : Universitas Syiah Kuala.
Arraniry. 2017. Laporan Kimia Anorganik I Beberapa Sifat Golongan
Alkali Tanah. https://arranirykimia.blogspot.com/2017/10/laporan-
kimia-anorganik-i-beberapa.html. Diakses 16 April 2020.
Harefa, N,. Sumiyati., Tafonao, S, G., dan Sinaga, L, D. 2019. Efektivitas
Tawas Hasil Olahan Limbah Aluminium Terhadap Penyerapan
Logam Alkali Tanah dengan Metode Gravimetri. Jurnal
EduMatSains. Vol 4 (1) : 65-76.
Lukmandaru, G., dan Hidayah, R, N. 2017. Studi Mutu Kayu Jati di Hutan
Rakyat Gunung Kidul VI. Kadar Zat Anorganik dan Kadar
Keasamaan. Jurnal Ilmu Kehutanan. Vol 11 : 63-76.
Rachmawati. 2013. Makalah Praktikum Kimia Anorganik Unsur-Unsur
Alkali Tanah. http://radelyrachemistry.blogspot.com/2013/07/makala
h-praktikum-kimia-anorganik-unsur.html. diakses 16 April 2020.
Sisca, V. 2018. Aplikasi Katalis Padat Dalam Produksi Biodiesel. Jurnal
Zarah. Vol 6 (1) : 30-38.
Sudjadi. 2012. Kimia Anorganik. Yogyakarta : UGM.
Tim Kimia Anorganik. 2016. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik.
Jambi : UNJA.

Anda mungkin juga menyukai