04 CMB-01 B4-Hasil Pelaksanaan K3
04 CMB-01 B4-Hasil Pelaksanaan K3
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Hasil Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health (K3)
Management)
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA PROYEK (K3)
4.1. UMUM
Semua hasil pelaksanaan K3 di lakukan peninjauan ulang untuk tujuan peningkatan
manajemen dan dicatat sebagai pelaporan.
Kebijakan (Policy)
e. Catatan-catatan, berupa :
1. Hasil peninjauan ulang
2. Hasil pendidikan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman,
kompetensi personil,
3. Hasil audit dan tindak lanjutnya, internal maupun eksternal,
4. Hasil-hasil dari tindakan korektif
5. Hasil-hasil dari tindakan pencegahan
6. Risalah rapat dan laporan-laporan
Pada kondisi ini sistim administrasi yang harus selalu dapat dipantau
ke efektifannya, dan dilaporkan secara rutin semua kegiatan
penyelenggaraan kegiatan K3 kepada DINAS TENAGA KERJA
KANTOR WILAYAH oleh pusat perusahaan. Pelaporan yang
dilakasanakan setiap periode tertentu (tiap tiga bulan).
3). Astek
Sesuai dengan ketentuan pemerintah, suatu perusahaan atau proyek
yang mempekerjakan tenaga kerja lebih dari 10 orang wajib
melindungi tenaga kerjanya melalui suatu program asuransi tenaga
kerja (ASTEK). Sebagai bukti dari peiaksanaannya adalah
diterimanya polis asuransi berikut kuitansi pembayaram preminya.
Khusus bagi daerah - daerah yang tidak memiliki pengawasfdari SUKU DINAS
TENAGA KERJA setempat, atau DINAS TENAGA KERJA KANTOR WILAYAH
maka pengesahan laporan untuk sementara dapat dilakukan oleh Ahli K3 Konstruksi
yang berada di perusahaan dimana kegiatan K3 sedang dilaksanakan.
Untuk perusahaan yang mempunyai proyek - proyek dengan didukung oleh sub
kontraktor kelas menegah/kecil, maka Kegiatan pelaporan ini dapat dilakukan
secara berjenjang melalui subkontraktornya, dan harus mendapat pengesahan Ahli
K3 Konstruksi yang berada dikontraktor induk dimana kegiatan K3 sedang
dijalankan, dengan catatan tanggung jawab kegiatan K3 di tempat berlangsungnya
kegiatan konstruksi secara keseluruhan menjadi tanggung jawab kontraktor
induknya (main contractor), pelaporan diproses sebagai berikut :
4. Investigasi kecelakaan
Semua kecelakaan harus diinvestigasi dan didokumentasikan secara
lengkap seperti penyebab dan hasilnya, kerusakan aset/properti,
kerusakan/kehilangan peralatan dan luka luka.
5. Catatan dokumentasi foto dan video
Bagian yang penting dari dokumentasi adanya kecelakaan dan
pelanggaran keselamatan dan kesehatan kerja adalah dokumentasi foto
dan dokumentasi video. Hal ini dapat digunakan untuk menunjukkan
bukti kepada mereka yang tidak hadir di peristiwa dan siapa yang
memiliki kepentingan langsung seperti penjamin.
Catatan ini sangat berguna bagi kontraktor yang dapat menunjukkan
kronologis kejadian terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja
yang dilakukan di proyek yang di kemungkinan dapat diajukan sebagai
argumentasi dalam penyelesaian pengenaan denda.
RANGKUMAN
Hasil pelaksanaan K3 dicatat dan dilaporkan kepada pihak yang berkepentingan dan
terkait dengan dilengkapi bukti bukti yang dilampirkan pada setiap pelaporan.
Catatan catatan berupa :
1. Hasil peninjauan ulang,
2. Hasil pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman, kompetensi personel,
3. Hasil audit dan tindak lanjutnya, internal maupun eksternal,
4. Hasil dari tindakan korrektif,
5. Hasil dari tindakan pencegahan,
6. Risalah rapat dan laporan-laporan.
Persyaratan masing masing pelaporan biasanya sudah ditetapkan dari masing masing
yang berkepentingan contohnya :
1. Daftar absensi pekerja & hasil pemeriksaan kesehatan secara visual,
2. Informasi bersifat umum (pengumuman),
3. Risalah rapat, cheklist pemeriksaan kesiapan alat,
4. Pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan,
5. Checklist pembersihan tempat kerja dan alat kerja dari kotoran,
6. Hasil pemantauan kebersihan,
7. Hasil rapat evaluasi pelaksanaan pekerjaan,
8. Laporan kejadian dan mengapa bisa terjadi,
9. Laporan harian, mingguan, bulanan, laporan khusus,
10. Informasi Lainnya.
LAMPIRAN 4-1