Anda di halaman 1dari 12

MODUL CMB-01 BAB IV

Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Hasil Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health (K3)
Management)

BAB IV
HASIL PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA PROYEK (K3)

4.1. UMUM
Semua hasil pelaksanaan K3 di lakukan peninjauan ulang untuk tujuan peningkatan
manajemen dan dicatat sebagai pelaporan.

Tinjauan Manajemen (Management review) harus dilakukan secara teratur dengan


masukan dari pemeriksaan dan tindakan perbaikan (checking and corrective action),
internal dan eksternal factor yang hasilnya akan digunakan untuk meninjau
kebijakan (policy) seperti gambar 4.1 dibawah, dan untuk Peningkatan Penerapan
SMK3 secara Berkelanjutan (continual improvement), hal ini harus dapat dipastikan
dilakukan dan didokumentasikan serta mudah ditelusur bila diperlukan untuk
kepentingan pengembangan SMK3.

Pemerikasaan dan Tindakan perbaikan (Checking and corrective action)

Tinjauan Internal Factors


Internal Factors Manajemen (faktor eksternal)
(faktor internal) (Management review)

Kebijakan (Policy)

Gambar 4.1: Bagan Elemen tinjauan manajemen

Pimpinan Puncak manajemen dalam organisasi harus mengevaluasi manajemen


sistim K3 secara periodik sesuai yang telah ditentukan untuk menjamin kecocokan,
kesesuaian dan efektifitasnya.
Dalam proses evaluasi ini harus tersedia informasi yang memadai sehingga
manajemen organisasi bisa melakukan evaluasi dengan tepat. Hasil evaluasi harus
didokumentasikan.

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 1


MODUL CMB-01 BAB IV
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Hasil Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health (K3)
Management)

Tinjauan manajemen ditujukan untuk memungkinkan dilakukan perubahan policy


tujuan dan sasaran dan hal-hal lain dalam sistim K3 didalam kerangka hasil audit
sistim K3 dan perbaikan berkelanjutan.

4.1.1. Pencatatan dan pelaporan hasil K3


Hasil pelaksanaan K3 Proyek diadministrasikan dengan 2 (dua) kelompok,
yaitu administrasi internal dan administrasi eksternal. Administrasi internal
adalah administrasi yang digunakan oleh organ-organ perusahaan dalam
mengatur interaksi antar organ dalam perusahaan, sedangkan administrasi
eksternal adalah administrasi yang mengatur hubungan perusahaan dengan
pihak luar yang terkait.
Kedua jenis administrasi tersebut merupakan dua hal yang saling terkait
dengan erat.

4.1.1.1. Administrasi internal


Terdapat manfaat utama dari administrasi/dokumentasi sistim
manajemen K3 , antara lain :
a. Komunikasi informasi. Dokumentasi merupakan suatu alat untuk
menyalurkan dan mengkomunikasikan! informasi. Jenis dan
pengembangan dokumentasi akan tergantung pacjajkeadaaruproduk
dan proses perusahaan, derajat formalitas dari sistim komunikasi,
tingkat keterampilan komunikasi dalam perusahaan dari kultur
perusahaan,
b. Bukti dari kesesuaian terhadap persyaratan-persyaratan, bahwa hal-
hal yang direncanakan telah secara aktual dilaksanakan,
c. Surnbangan pengetahuan, agar menyebarluaskan dan memelihara
pengalaman perusahaan. Contoh: spesifikasi teknik dan gambar
teknik yang terdokumentasi dengan baik, akan dapat digunakan
sebagai landasan untuk design dan pengembangan inovasi baru.

Dokumentasi dalam sistim K3, sebaiknya mencakup :


a. Pernyataan kebijakan K3 perusahaan.
b. Manual K3.
c.Prosedur-prosedur K3.
d. Dokumen-dokumen lainnya, misalnya :

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 2


MODUL CMB-01 BAB IV
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Hasil Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health (K3)
Management)

1. Peta proses, diagram alir proses dan/atau deskripsi proses,


2. Struktur organisasi,
3. 3) Spesifikasi-spesifikasi yang merupakan dokumen
yang menatakan persyaratan-persyaratan,
4. Hasil pengujian,
5. Hasil komunikasi internal,
6. Jadwal produksi,

e. Catatan-catatan, berupa :
1. Hasil peninjauan ulang
2. Hasil pendidikan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman,
kompetensi personil,
3. Hasil audit dan tindak lanjutnya, internal maupun eksternal,
4. Hasil-hasil dari tindakan korektif
5. Hasil-hasil dari tindakan pencegahan
6. Risalah rapat dan laporan-laporan

4.1.1.2. Administrasi eksternal


Dalam membangun manajemen K3, suatu perusahaan akan berinteraksi
dengan pihak-pihak luar perusahaan. Untuk mendukung aktifitas ini,
perusahaan diharuskan menggunakan administrasi yang sistimatis,
sehingga kegiatan di lapangan bisa dijalankan dengan lancar dan
mempunyai kemampuan telusur yang memadai.

Pihak-pihak luar yang harus dihubungi oleh suatu perusahaan, bila


perusahaan tersebut mengerjakan pekerjaan konstruksi di suatu tempat
tertentu adalah :
1). Dinas Tenaga Kerja Kantor Wilayah
Keberadaan Kantor Wilayah Dinas Tenaga Kerja ini berada di tingkat
Propinsi, dalam kaitan ini keterkaiatan kerja bipartit antara pusat
perusahaan dan Kantor Wilayah Dinas Tenaga Kerja harus selalu
dijalin pembinaan dan pengawasan berjalannya K3, semua ini
bertujuan untuk membangun manajemen K3 sebagaimana yang
diharapkan oleh undang-undang.
Sebagai tindak lanjut pembinaan agar pelaksanaan K3 berjalan
dengan baik diperlukan pengawasan yang baik dan terpadu.

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 3


MODUL CMB-01 BAB IV
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Hasil Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health (K3)
Management)

Pada kondisi ini sistim administrasi yang harus selalu dapat dipantau
ke efektifannya, dan dilaporkan secara rutin semua kegiatan
penyelenggaraan kegiatan K3 kepada DINAS TENAGA KERJA
KANTOR WILAYAH oleh pusat perusahaan. Pelaporan yang
dilakasanakan setiap periode tertentu (tiap tiga bulan).

Laporan ini berisi tentang data perusahaan secara umum,


keberadaan dan kegiatan P2K3 di perusahaan. Dengan cara ini,
maka instansi pemerintah terkait mempunyai data tentang K3 yang
ada di wilayah kerjanya, serta dapat memantau semua aktifitas K3.

2). Suku Dinas Tenaga Kerja (Sudinnaker)/setempat


Sebelum melakukan aktifitas pekerjaan di lapangan, pihak proyek
wajib melapor dan mendaftar ke SUKU DINAS TENAGA KERJA
setempat, karena SUKU DINAS TENAGA KERJA adalah instansi
pemerintah yang berwenang dan bertanggung jawab menangani
masalah K3. Sebagai bukti dari kegiatan ini adalah diserahkannya
Surat Pendaftaran proyek ke SUKU DINAS TENAGA KERJA
setempat dan diterimanya surat penerimaan/konfirmasi dari SUKU
DINAS TENAGA KERJA setempat.

3). Astek
Sesuai dengan ketentuan pemerintah, suatu perusahaan atau proyek
yang mempekerjakan tenaga kerja lebih dari 10 orang wajib
melindungi tenaga kerjanya melalui suatu program asuransi tenaga
kerja (ASTEK). Sebagai bukti dari peiaksanaannya adalah
diterimanya polis asuransi berikut kuitansi pembayaram preminya.

4). Asuransi Lain


Ada proyek-proyek tertentu, didalam dokumen kontraknya
mewajibkan kontraktor untuk membayar polis asuransi construction
all risk (CAR) atau personal accident (PA). Yang dimaksud dengan
CAR adalah ditu jukan untuk bangunan/fisik proyek dan peralatan
kerjanya, sedangkan PA ditujukan pada petugas/orang yang
melaksanakan pekerjaan.
Kadang-kadang PA juga ditujukan kepada petugas dari manajemen
konstruksi (MK). Sebagai bukti dari peiaksanaannya adalah
diterimanya polis asuransi berikut kuitansi pembayaran preminya.

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 4


MODUL CMB-01 BAB IV
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Hasil Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health (K3)
Management)

5). Departemen Pekerjaan Umum


Untuk proyek-proyek tertentu, seperti proyek-proyek sipil perlu
mendatangkan alat-alat berat. Apabila kondisi jalan dan keadaan
jembatan yang akan dilalui oleh transportasi alat berat tersebut relatif
kecil, maka diperlukan ijin dari pemerintah setempat, dalam hal ini
instansi yang berwenang adalah DINAS PU setempat. Dinas ini
adalah instansi yang paling mengetahui spesifikasi teknis jalan dan
jembatan yang berada di wilayah kerjanya.

6). Laik Pakai


Hal ini ditujukan terhadap pesawat angkat dan pesawat angkut
meliputi perencanaan, pembuatan, pema sangan, peredaran,
pemakaian, perubahan dan/atau perbaikan teknisnya seperti
pemeliharaan. Keterangan laik pakai untuk pesawat angkat dan
pesawat angkut memerlukan rekomendasi dari DEPNAKER. Sebagai
bukti pelaksanaannya adalah adanya surat keterangan laik pakai dari
instansi berwenang (DEPNAKER);

7). Surat Ijin Operasi (SIO) dan Sertifikat Keterampilan Kerja


Hal ini ditujukan terhadap operator pesawat angkat, pesawat angkut
dan peralatan konstruksi lainnya SIO atau Sertifikat Keterampilan
untuk operator pesawat angkat .pesawat angkut dan peralatan
konstruksi lainnya rnemerlukan pengesahan atas dari DEPNAKER
atau institusi yang diberi kewenangan untuk menerbitkan SIO atau
Sertifikat Keterampilan tersebut.

8). Pemerintah/Lingkungan setempat


Pemerintah setempat (MUSPIDA) yang dimaksud, terdiri dari unsur
Departemen Dalam Negeri (lurah, camat, bupati, walikota),
Kepolisian (polsek, polwil, polda), dan TNI (babinsa, koramil, kodim).
Ketiga unsur diatas adalah instansi-instansi aparat negara yang
mengendalikan mekanisme pemerintahan dan keamanan/ketertiban
umum.

Pemerintah/lingkungan setempat harus diberi laporan tentang


keberadaan/adanya kegiatan proyek, karena akan menyangkut banyak
tenaga kerja yang umumnya para pendatang, banyak nya kendaraan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 5
MODUL CMB-01 BAB IV
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Hasil Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health (K3)
Management)

keluar/masuk membawa material, adanya kegiatan-kegiatan di luar


kegiatan rutin yang terkadang dapat mengganggu
kelancaran/ketenangan kegiatan rutin yang sudah ada.
Sebagai bukti pelaksanaannya adalah adanya surat pemberitahuan
ke pemerintah lingkungan setempat dan sudah ada konfirmasinya.

4.2. HASIL PELAKSANAAN DAN PERBAIKAN /PENYEMPURNAAN K3


Semua hasil pelaksanaan K3 dilakukan beberapa perbaikan terhadap hasil yang
kurang baik seperti yang diuraikan pada Bab III

4.3. PENCATATAN DAN PELAPORAN SELAMA PELAKSANAAN K3


Hasil temuan dan perbaikan selama pelaksanaan K3 dilaporkan kepada yang
terkait dan berwenang seperti ke tingkat SUKU DINAS TENAGA KERJA setempat,
maupun ke DINAS TENAGA KERJA KANTOR WILAYAH dilakukan secara berkala
dan rutin dengan menggunakan sarana formulir yang telah disiapkan, pelaporan
penyelenggaran kegiatan K3 ini harus disahkan oleh pengawas ketenagakerjaan
bidang K3 Konstruksi di SUKU DINAS TENAGA KERJA setempat, atau. ..DINAS
TENAGA KERJA KANTOR WILAYAH.

Khusus bagi daerah - daerah yang tidak memiliki pengawasfdari SUKU DINAS
TENAGA KERJA setempat, atau DINAS TENAGA KERJA KANTOR WILAYAH
maka pengesahan laporan untuk sementara dapat dilakukan oleh Ahli K3 Konstruksi
yang berada di perusahaan dimana kegiatan K3 sedang dilaksanakan.

Untuk perusahaan yang mempunyai proyek - proyek dengan didukung oleh sub
kontraktor kelas menegah/kecil, maka Kegiatan pelaporan ini dapat dilakukan
secara berjenjang melalui subkontraktornya, dan harus mendapat pengesahan Ahli
K3 Konstruksi yang berada dikontraktor induk dimana kegiatan K3 sedang
dijalankan, dengan catatan tanggung jawab kegiatan K3 di tempat berlangsungnya
kegiatan konstruksi secara keseluruhan menjadi tanggung jawab kontraktor
induknya (main contractor), pelaporan diproses sebagai berikut :

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 6


MODUL CMB-01 BAB IV
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Hasil Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health (K3)
Management)

4.3.1. Masukan untuk pelaporan hasil K3


1. Persyaratan pelaporan resmi
Di beberapa negara, persyaratan pencatatan dan pelaporan seperti
kecelakaan, luka luka, kehilangan jam kerja, dijaga kinerja keselamatan
dan kesehatan kerja pada beberapa kategori tempat kerja oleh instansi
pemerintah.
2. Persyaratan pelaporan asuransi
Penjamin Kontraktor biasanya memerlukan laporan kecelakaan dan luka
luka dimana mereka bertanggung jawab untuk menyampaikan sesuai
kebijakannya dengan kontraktor.
3. Persyaratan kontrak
Dalam ketentuan kontrak mungkin mensyaratkan bahwa kontraktor harus
memelihara dan melaporkan yang terkait dengan keselamatan dan
kesehatan kerja seperti kecelakaan dan luka luka.
4. Persyaratan rencana keselamatan dan kesehatan kerja
Rencana Keselamatan & Kesehatan Kerja Proyek mungkin memerlukan
tambahan penjagaan catatan dan laporan data umum kesehatan
keryawan, hasil pengujian obat, dan data khusus yang mungkin terkait
dengan kondisi risiko lingkungan.

4.3.2. Cara Dan Teknik Untuk Administrasi & Pelaporan K3


1. Catatan dan laporan inspeksi
Type catatan ini biasanya hasil inspeksi keselamatan dan kesehatan
kerja yang dilakukan oleh Safety Officer dan stafnya dan berisi
penafsiran pada kegiatan pengamatan dan beberapa tindakan
pembetulan yang dibuat.
2. Catatan training dan rapat
Catatan harus dipelihara terkait dengan training apa dan diberikan
kepada siapa, pelaksanaan rapat-rapat keselamatan & kesehatan kerja,
siapa yang hadir dan tanggal berapa diberikan instruksi.
3. Catatan penyakit dan cidera
Catatan harus dipelihara seperti semua cidera yang memerlukan
penyembuhan, meskipun kecil, dan penyakit karyawan yang
menghasilkan ketidak hadir ditempat pekerjaan.

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 7


MODUL CMB-01 BAB IV
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Hasil Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health (K3)
Management)

4. Investigasi kecelakaan
Semua kecelakaan harus diinvestigasi dan didokumentasikan secara
lengkap seperti penyebab dan hasilnya, kerusakan aset/properti,
kerusakan/kehilangan peralatan dan luka luka.
5. Catatan dokumentasi foto dan video
Bagian yang penting dari dokumentasi adanya kecelakaan dan
pelanggaran keselamatan dan kesehatan kerja adalah dokumentasi foto
dan dokumentasi video. Hal ini dapat digunakan untuk menunjukkan
bukti kepada mereka yang tidak hadir di peristiwa dan siapa yang
memiliki kepentingan langsung seperti penjamin.
Catatan ini sangat berguna bagi kontraktor yang dapat menunjukkan
kronologis kejadian terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja
yang dilakukan di proyek yang di kemungkinan dapat diajukan sebagai
argumentasi dalam penyelesaian pengenaan denda.

4.3.3. Keluaran/output dari Administrasi & Pelaporan Hasil K3.


1. Catatan dan pelaporan untuk pemerintah.
Laporan ini diperlukan oleh instansi pemerintah.
2. Laporan kecelakaan.
Dengan menggunakan format yang telah ditetapkan oleh ASTEK
(Asuransi Tenaga Kerja) dapat dilihat pada lampiran IV-1
3. Pencapaian tujuan pemberian insentif keselamatan & kesehatan
Catatan hasil verifikasi bahwa personel lapangan telah memenuhi tujuan
keselamatan dan kesehatan kerja yang telah ditetapkan terkait dengan
pemberian program insentif.
4. Dokumentasi kinerja keselamatan dan kesehatan.
Catatan untuk menunjukkan kepada manajemen, perusahaan asuransi,
pelanggan yang akan datang bahwa tujuan keselamatan dan kesehatan
kerja telah memenuhi atau melebihi persyaratan.

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 8


MODUL CMB-01 BAB IV
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Hasil Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health (K3)
Management)

RANGKUMAN

Hasil pelaksanaan K3 dicatat dan dilaporkan kepada pihak yang berkepentingan dan
terkait dengan dilengkapi bukti bukti yang dilampirkan pada setiap pelaporan.
Catatan catatan berupa :
1. Hasil peninjauan ulang,
2. Hasil pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman, kompetensi personel,
3. Hasil audit dan tindak lanjutnya, internal maupun eksternal,
4. Hasil dari tindakan korrektif,
5. Hasil dari tindakan pencegahan,
6. Risalah rapat dan laporan-laporan.

Persyaratan masing masing pelaporan biasanya sudah ditetapkan dari masing masing
yang berkepentingan contohnya :
1. Daftar absensi pekerja & hasil pemeriksaan kesehatan secara visual,
2. Informasi bersifat umum (pengumuman),
3. Risalah rapat, cheklist pemeriksaan kesiapan alat,
4. Pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan,
5. Checklist pembersihan tempat kerja dan alat kerja dari kotoran,
6. Hasil pemantauan kebersihan,
7. Hasil rapat evaluasi pelaksanaan pekerjaan,
8. Laporan kejadian dan mengapa bisa terjadi,
9. Laporan harian, mingguan, bulanan, laporan khusus,
10. Informasi Lainnya.

Laporan dari catatan ini kemudian didokumentasikan contohnya :


1. Pernyataan kebijakan K3 perusahaan.
2. Manual K3
3. Prosedur prosedur K3
4. Dokumen-dokumen lainnya, misalnya :
- Peta proses, diagram alir dan atau deskripsi proses,
- Struktur organisasi
- Spesifikasi yang merupakan dokumen yang menetapkan persyaratan.
- Hasil pengujian
- Hasil komunikasi internal
- Jadwal produksi.

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 9


MODUL CMB-01 BAB IV
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Hasil Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health (K3)
Management)

Administrasi Internal dan eksternal dan proses pelaporan menggunakan masukan


persyaratan pelaporan resmi, Persyaratan pelaporan asuransi, Persyaratan konrak,
Persyaratan K3, kemudian diproses dengan teknik dan cara catatan dan laporan
inspeksi, catatan training dan rapat, Catatan penyakit dan cidera, investigasi kecelakaan,
catatan dokumentasi foto dan video yang menghasilkan keluaran/output catatan dan
pelaporan untuk pemerintah, laporan kecelakaan, pencapaian tujuan pemberian insentif
K3, dokumentasi kinerja K3.

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 10


MODUL CMB-01 BAB IV
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Hasil Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health (K3)
Management)

LAMPIRAN 4-1

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 11


MODUL CMB-01 BAB IV
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Hasil Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Proyek / SMK3 (Project Safety & Health (K3)
Management)

ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA


LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
UNJUK KERJA (KUK)
Berperan dalam pencapaian hasil
pelaksanaan K-3
1 Pencatatan dan pelaporan hal 1. Apa yang dimaksud administrasi
hal yang ditemukan selama Internal dan eksternal?
pelaksanaa K3 dilakukan 2. Catatan berupa apa?
secara terus menerus selama 3. Siapa pihak luar yang harus
proyek berlangsung. dihubungi oleh perusahaan bila
mengerjakan pekerjaan konstruksi?

2 Masalah dan kejadian dalam 1. Dalam hal apa laporan


pengelolaan K3 dilaporkan ke resmi diterbitkan?
otoritas proyek yang lebih 2. Apa maksud dilakukannya testing
tinggi dan yang obat?
berkepentingan untuk 3. Kepada siapa laporan diberikan?
kepentingan penyelesaian dan 4. Apa manfaat dokumentasi
penerapan dalam proyek yang dengan Foto atau Vidio?
akan datang. 5. Apakah ada prosedur
pelaporan untuk kecelakaan?

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 12

Anda mungkin juga menyukai