Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 3 : PHYRROPHYTA

(DINOFLAGELLATA)
• Ahmad Fadil Al-fatin 190342621289
• Astrid Shabrina K. 190342621228
• Athiyatus Sholihatul F 190342621203
• Ikrimatul Hasnah 190342621213
Spesifitas Substrat Dinoflagellata Epibentik
Penyebab Ciguatera Fish Poisoning di Perairan
Pulau Harapan, Kepulauan Seribu

Epibentik dibagi menjadi 2


1.)Epifitik (Berasosiasi dengan lamun Thalasia,
Makroalga Padina sp.[2]
2.)Bentik (sedimen pasir detritus).[2]
Spesifitas Substrat Dinoflagellata Epibentik Penyebab
Ciguatera Fish Poisoning di Perairan Pulau Harapan,
Kepulauan Seribu

Metode

Mengoleksi berbagai substrat di rataan terumbu karang, pasir, karang


mati, lamun Thalasia, Makroalga Padina.[2]

Plastik Dikocok Disaring Dicacah

Diamati
Spesifitas Substrat Dinoflagellata Epibentik Penyebab Ciguatera Fish
Poisoning di Perairan Pulau Harapan, Kepulauan Seribu
7 spesies dari 12 spesies, menghasilkan senyawa bioaktif
Ciguatoxin

Keracunan pada manusia

Gangguan pencernaan akut dan gangguan sistem saraf


Spesifitas Substrat Dinoflagellata Epibentik Penyebab Ciguatera Fish
Poisoning di Perairan Pulau Harapan, Kepulauan Seribu

Kesimpulan

Gambierdiscus toxicus, P. Convacum dan P. lima


merupakan epibentik yang paling toxic yang
kebanyakan berasosiasi dengan makroalga.
Identifikasi Masalah
1. Mengapa Gambierdiscus toxicus, P. Convacum dan P. Lima banyak
yang berasosiasi dengan mikroalga?

2. Apakah ada obat yang digunakan untuk mengatasi Ciguatoxin?


KELIMPAHAN DINOFLAGELLATA EPIBENTIK YANG
BERPOTENSI MENGANDUNG BIOTOKSIN PADA LAMUN
JENIS Enhalus acoroides DI DESA TELUK BAKAU
KABUPATEN BINTAN
Dinoflagellata epibentik umumnya
hidup dan menetap di pasir, detritus yang
mengapung, menempel di permukaan
makroalga dan lamun, serta sisanya
kadang berenang bebas tetapi masih dekat
dengan permukaan tempat berasosiasi. [3]
Dinoflagellata di daerah tropis yang hidup atau
berasosiasi dengan makro alga, lamun atau
permukaan lain adalah beracun.Keberadaan
Dinoflagellata epibentik pada ekosistem lamun,
apalagi sampai terjadi blooming, akan
menimbulkan dampak seperti reduksi penetrasi
cahaya,menimbulkan dampak negatif bagi
ekosistem lamun. [3]
Mengapa lamun ?
karna Ekosistem padang lamun
merupakan tempat yang dapat
memberikan perlindungan dan substrat
menempel berbagai jenis organisme
meskipun tidak ada hubungan trofik
dengan padang lamun tersebut.
Biotoksin yang diproduksi oleh mikro
organisme bentik dapat berpindah ke
hewan karnivora besar melalui proses
rantai makanan. [3]
 Metode
• Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Maret
2015 di Desa Teluk Bakau Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan
Riau.Lokasi penelitian dibagi menjadi 7 stasiun penelitian
dengan melihat ada atau tidaknya komunitas lamun jenis
Enhalus acoroides. [3]

METODE METODE KOLEKSI


SNORKELING BEBAS

Dimasukka
Digunting Dikocok Disaring
n

Diawetkan
HASIL PENGAMATAN
Dinoflagellata epibentik yang
ditemukan dilokasi penelitian
berjumlah lima spesies yaitu,
Gambierdiscus toxius,
Prorocentrum lima, Prorocentrum
rhathymum, Ostreopsis ovata dan
Collia monotis. [3]
Dari lima jenis Dinoflagellata epibentik yang ditemukan, hanya empat
diantaranya yang berpotensi mengandung biotoksin, yaitu dari jenis
Gambierdiscus toxicus, Prorocentrum rhatymum, Prorocentrum lima
dan Ostreopsis ovata. [3]
Kondisi kualitas perairan di Desa Teluk Bakau dikatakan layak
karena masih dalam kisaran optimal suatu perairan, serta
dalam pertumbuhan Dinoflagellata epibentik yang
mempunyai kisaran optimum berbeda pada tiap jenisnya.
Secara keseluruhan, kondisi keanekaragaman spesies
Dinoflagellata epibentik pada lokasi penelitian masih dalam
kondisi yang sesuai karena tidak tergolong keanekaragaman
yang rendah. [3]
RETAID DI PERAIRAN PESISIR
BARAT TABLASUPA KABUPATEN
JAYAPURA, PAPUA
Suwarno Hadisusanto dan Puguh Sujarta Laboratorium Ekologi,
Fakultas Biologi UGM
Jurusan Biologi FMIPA UNCEN
2010
• Istilah "red tide" sering dipergunakan untuk menamai kejadian
dimana ada perubahan warna air laut. Perubahan warna tersebut
biasanya disebabkan oleh pertumbuhan yang "abnormal" dari
fitoplankton (ledakan populasi plankton) di suatu perairan laut. [1]
• Kelimpahan populasi fitoplankton di perairan dapat berdampak
positif dan negative [1]
• Terdapat tiga genus alga yang potensial menimbulkan fenomena
retaid di Asia yaitu Alexandrium catenella, Gymnodinium catenatum
dan Pyrodinium bahamense var. compressum [1]

Alexandrium catenella Gymnodinium catenatum Pyrodinium bahamense var. compressum


Upwelling sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi ledakan alga.

[1]
Upwelling merupakan peristiwa naiknya massa air laut dari lapisan

bawah ke permukaan (kedalaman 150-250 m) karena proses fisik


perairan. Proses upwelling terjadi karena kekosongan massa air pada
lapisan pemukaan[1]
HABs (Harmful Algal Blooms), terjadi karena berlimpahnya nutrien di

badan air, maka akan berdampak besar terhadap lingkungan perairan


tersebut [1]

• Keberadaan HABs [1]


a) Organisme fitoplankton yang dapat mengeluarkan zat racun spesifik sehingga
mengakibatkan kematian ikan
b) Organisme yang tidak mengeluarkan zat beracun, namun karena jumlahnya
(densitas) yang sangat tinggi, mengakibatkan terjadinya dampak negatif dan
merusak, seperti penurunan kandungan oksigen terlarut karena proses
pembusukan, pcnyumbatan insang oleh sel-sel fitoplankton dan pengeluaran
gas/uap yang mematikan (aerosol)

Upwelling berpotensi untuk membangunkan kista fitoplankton. Proses ini


disebabkan karena fitoplakton tak hanya berkembang biak secara aseksual


(membelah diri) tetapi juga berkembang secara seksual. Hal tersebut
dilakukan dengan cara membentuk kista. [1]
• Proses alami upwelling berpotensi untuk memicu terjadinya ledakan
alga jika terdapat kombinasi dengan unsur pemicu seperti masukan
nutrien yang tinggi, suhu yang tepat, tersedianya oksigen, dan
intensitas cahaya yang sesuai. [1]
Daftar Rujukan
1. Hadisusanto, Suwarno dkk. 2010. Retaid di Perairan Pesisir Barat
Tablasupa Kabupaten Jayapura, Papua. Yogyakarta: Fakultas Biologi
UGM Jurusan Biologi FMIPA UNCEN.
2. Razi. F., Widiarti. R., Yasman. 2014. Spesifisitas Substrad
Dinoflagellata Epibentik Penyebab Ciguaterra Fish Poisoning di
Perairan Pulau Harapan, Kepulauan Seribu. Jurnal Akuatika. Vol V
(1). Maret.
3. Saputra, Agung. 2015. Kelimpahan Dinoflagellata Epibentik yang
berpotensi mengandung Biotoksin pada Lamun Jenis Enhalus
acoroides Di Desa Teluk Bakau Kabupaten Bintan. Fakultas ilmu
Kelautan UMRAH

Anda mungkin juga menyukai