POTENSI PRODUK PRIVATE LABEL PADA BISNIS RETAIL

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk Elsa Aulia Rahman

mengungkapkan potensi produk private label
22218223 – 1EB18
pada bisnis retail. Kajian ini menggunakan
metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan Fakultas Ekonomi
data dalam penelitian ini berdasarkan Universitas 9Gunadarma
pengamatan mengenai strategi produk private
Jalan KH. Noer Ali, Jakasampurna, Bekasi
label, Keunggulan produk, Sikap konsumen
Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat 17145
pada produk private label, Persepsi konsumen
terhadap harga produk private label. Kesimpulan elsaauliarahman@student.gunadarma.ac.id
besar dari penelitian ini, ditemukan bahwa
harga, kualitas serta citra nama yang baik
merupakan faktor utama dalam menarik minat
para konsumen terhadap produk private label
pada bisnis retail.

PENDAHULUAN

Dalam sepuluh tahun di kota-kota besar. Peritel permukiman banyak di

terakhir bisnis ritel modern
dengan format hypermarket,
supermarket dan minimarket
menjamur, menyusul
maraknya pembangunan
mall atau pusat perbelanjaan
besar seperti hypermarket
dan department store dapa
menarik minat pengunjung.
Saat ini bisnis ritel tumbuh
pesat di pinggiran kota,
mengingat lokasi
daerah tersebut. Indonesia
dengan jumlah penduduk
sekitar 230 juta merupakan
pasar potensial bagi bisnis
ritel modern.

Perkembangan maju menyebabkan jenis, bervariasi. Kadangkala

teknologi dan ilmu mutu, dan harga barang konsumen sulit
manajemen yang makin yang dijual semakin membedakan barang yang
bermutu menengah dan
barang yang bermutu tinggi
hanya dari tampilan
fisiknya saja, apalagi jika
produk tersebut dikemas
dalam suatu kemasan
yang menarik.
Kondisi persaingan
antara perusahaan ritel,
ditambah ancaman
masuknya pendatang baru
dan produk/jasa pengganti
serta bertambahnya
kekuatan tawar menawar
pembeli dan pemasok
memaksa pengecer
menentukan strategi yang
tepat untuk menang dalam
persaingan. Kemunculan
Private Label merupakan
suatu bentuk inovasi dari
para pengecer. Produk-
produk dengan Private
Label diposisikan sebagai
produk yang terjamin
mutunya dengan harga
terjangkau serta dikemas
dalam kemasan yang
menarik dan memiliki nama
yang mudah diingat.
(Tjandrasa. B, 2006 : 2)
Vahie dan Paswan (2006)
menyatakan ketika merek
private label tidak dikenal,
maka konsumen akan
berspekulasi bahwa citra
dari merek private label
berdasarkan citra toko dari
ritel tersebut.
Konsumen
menggunakan citra toko
sebagai salah satu isyarat
ekstrinsik untuk menilai
merek private label
(Alaiwadi dan Keller, 2004;
Collins-Dodd dan Lindley,
2003). Beristain dan
Zorrilla (2011)
menyatakan bahwa citra
toko memiliki hubungan
yang positif terhadap
kesadaran merek dari
merek toko (baik itu
merek private label maupun
merek nasional).
Private label adalah
Merek produk yang dibuat
dan hanya tersedia untuk
dijual oleh ritel. Private Label
yang memiliki nama lain
private brand dan store brand
merupakan merek yang
diciptakan dan dimiliki oleh
penjual eceran barang dan
jasa (Kotler dan Armstrong,
(2004) dalam Tjandrasa
(2006)). Private label
diperkenalkan di Indonesia
pertama kali (CMIIW) oleh
jaringan peritel Hero dengan
merek Hero Save, Nature
Choice, dan Relliance. Ada
pula peritel Makro dengan
merek Aro, Giant dengan
merek Giant dan First
Choice, Carrefour dengan
merek Carrefour dan PM
(Paling Murah), Yogya
dengan merek YOA,
Indomaret, Hypermart, dan
Alfamart. Sering kali strategi
Private Label diposisikan
sebagai alternative strategi
harga yang lebih murah untuk
merek-merek regional,
nasional, atau internasional,
walaupun belakangan ini
private label sering
diposisikan sebagai premium
brand untuk bersaing dengan
merek-merek atau brand lain
yang sudah ada. Private label
sendiri sudah sering
digunakan karena dianggap
menguntungkan oleh
mayoritas perusahaan ritel.
Berdasarkan uraian
di atas, penulis berusaha
mendeskripsikan dan
menganalisis private label
pada bisnis retail. Selanjutnya
penulis berusaha untuk
mencari jawaban potensi
private label ini dalam
Metode Penelitian
Kajian ini menggunakan
metode deskriptif analisis,
Sebuah Metode yang
digunakan ntuk menganalisis,
menggambarkan dan
meringkas berbagai kondisi,
dan situasi dari berbagai data
yang dikumpulkan dari hasil
pengamatan mengenai
masalah yang diteliti pada
saat penelitian berlangsung.
Masalah dalam penelitian ini
Potensi produk private label
pada bisnis retail.
Hasil Penelitian dan
Pembahasan
A. Strategi Produk Private
Label
Private label banyak
kita jumpai di supermarket
dengan nama merek
supermarket tersebut meski
sebenarnya supermarket itu
sendiri tidak membuat
produknya, tidak memiliki
menarik minat para
konsumen khususnya bagi
para masyarakat yang senang
pabriknya, tetapi cukup
memesan dari produsen, baik
dari produsen skala besar
ataupun UKM, dan kemudian
memberi nama sesuai
supermarketnya. Sebagai
contoh camilan “Hero Save”,
mi instan “Giant”, atau
produk-produk yang dikemas
dengan nama “Carrefour”.
Alfamart juga memiliki
private brand kalau kita beli
snack dengan merek
“Alfamart” atau air
mineralnya. Produk private
label ini biasanya di kemas
dengan menarik serta harga
yang ditawarkan lebih murah
dibandingkan dengan
national brands. Untuk para
konsumen harga merupakan
factor utama jika ingin
membeli suatu produk,
mereka pasti menginginkan
produk yang murah dengan
kualitas yang tinggi.
Dalam pembentukan
strategi produk para retailer
harus bisa membangun citra
dalam mencari produk
dengan harga yang lebih
murah.
yang baik dimata para
konsumen, karena dengan
membangun citra yang baik
para konsumen akan merasa
tertarik untuk membelinya
bahkan tidak heran jika
mereka akan membeli secara
tetap atau loyalitas. Nama
retailer yang terpercaya juga
turut mendongkrak
kepercayaan konsumen
terhadap private label
tersebut. Pada ritel yang
sudah memiliki merek
dikenal oleh masyarakat
kalangan luas akan
menjadi posisi
menguntungkan untuk
melakukan pengembangan
private label guna
membangun citra merek yang
dimiliki. Pada pengembangan
privat label, peritel tidak
perlu melakukan berbagai
kegiatan pemasaran dan
promosi. Peritel hanya
cukup melakukan
pemajangan produk untuk
merek yang sama dengan
nama toko peritel. Dengan
memajangkan produk
konsumen akan mengenal
merek peritel dengan baik
akan menciptakan minat
beli pada produk yang
dijual dengan
pengembangan privat label.
Kondisi yang ada
menyebabkan berbagai
kegiatan pemasaran dan
promosi dapat dihindari serta
biaya yang dikeluarkan dapat
dikurangi dan pada
akhirnya juga
mendatangkan kemampuan
untuk meningkatkan
profitabilitas.
B. Keunggulan Produk
Private Label
Definisi dari kualitas
produk mencerminkan
kemampuan produk untuk
menjalankan tugasnya yang
mencakup daya tahan,
kehandalan atau kemajuan,
kekuatan, kemudahan dalam
pengemasan dan reparasi
produk dan ciri- ciri lainnya
(Kotler dan Amstrong, 2008).
Keunggulannya dapat kita
lihat dari harga khususnya
menyangkut penghematan
konsumen untuk produk
private label terutama
kategori produk private label
adalah produk fast moving
dengan frekuensi pembelian
tinggi, maka jika
diakumulasikan akan
tercapai penghematan
pengeluaran konsumen yang
besar. Besarnya
penghematan konsumen ini
merupakan daya tarik bagi
konsumen untuk membeli
produk private label
dibandingkan produk lain.
Selain dari sisi kualitas
produk yang bersaing,
maka pembelian produk
private label memiliki nilai
yang relatif sama dengan
produk lain sehingga
mendorong konsumen untuk
lebih memilih dan membeli
produk private label.
Harga yang
ditawarkan relatif lebih
murah membuat konsumen
cenderung ingin mencoba
produk private label ini,
apalagi jika di dukung
dengan isi yang lebih banyak
sehingga konsumen merasa
beruntung membelinya.
Keunggulan lain produk ini
tersebar luas sehingga banyak
kita jumpai di supermarket
atau retail terdekat, Produk
yang ditawarkan juga
bervariasi antara peretail satu
dengan peretail lainnya
masing-masing memiliki
keunggulan mungkin bisa
dari segi rasa kualitas harga
dan kemasan.
C. Sikap konsumen pada
produk private label
Sikap konsumen
berpengaruh secara positif
terhadap keputusan
konsumen pada produk
private label. Dalam hal ini
semua faktor dalam sikap
konsumen berpengaruh
signifikan, yaitu kepercayaan,
keakraban, dan persepsi
situasi ekonomi. Kepercayaan
konsumen akan citra produk
yang baik dan menjamin
kualitas akan membuat
konsumen melakukan
pembelian dengan jangka
panjang bahkan konsumen
tidak segan memberikan
informasi ke orang
terdekatnya. Konsumen
biasanya cenderung mencoba
sesuatu produk yang baru, penjelasan tersebut dapat untuk produk yang
namun biasanya konsumen menarik kesimpulan bahwa dikembangkan melalui
hanya mencoba satu atau dua harga yang didasarkan pada strategi merek privat.
kali untuk pembelian pertama penilaian konsumen
hanya untuk menilai kualitas mempengaruhi minat
produk tersebut apakah sesuai konsumen untuk membeli.
KESIMPULAN
dengan harga yang Hasil penelitian ini
ditawarkan oleh retail. sejalan dengan hasil Dari uraian diatas, dapat
penelitian Oosthuizen et al, penulis simpulkan, bahwa
D. Persepsi konsumen
2015 bahwa harga relatif potensi private label untuk
terhadap harga produk
yang dirasakan oleh menarik minat konsumen
private label
konsumen khususnya untuk sangat besar. Untuk strategi
Harga merupakan
produk private label dalam produk yang digunakan,
faktor yang selalu menjadi
bidang ritel mempengaruhi Retailer tidak perlu membuat
pertimbangan dari konsumen
nilai yang dirasakan dan juga produknya sendiri tetapi
dalam pengambilan
berdampak pada niat cukup memesan dari
keputusan pembelian.
pembelian konsumen. produsen, baik dari produsen
Menurut Schiffman dan
Oosthuizen lebih lanjut skala besar ataupun UKM,
Kanuk (1997:217) persepsi
memaparkan bahwa dan kemudian memberi nama
konsumen terhadap harga,
pengusaha ritel harus dapat sesuai supermarketnya.
apakah cenderung tinggi,
menerapkan strategi harga Selain itu para retailer harus
rendah, atau normal di
untuk memaksimalkan nilai bisa membangun citra yang
pengaruhi oleh intensitas
yang dirasakan konsumen baik dimata para konsumen
pembelian dan kepuasan
sehingga semakin mendorong agar tetap mejaga loyalitas
dalam pembelian tersebut.
minat pembelian konsumen. konsumen.
Ketika konsumen memiliki
produk private label dapat Pada produk private label
intensitas pembelian dan
menawarkan kualitas yang keunggulannya dapat kita
kepuasan dalam pembelian
tidak dapat dipandang lebih lihat dari factor harga
tersebut. Ketika konsumen
rendah dibandingkan produk khususnya, dan produk yang
memiliki intenstas pembelian
merek nasional lainnya. ditawarkan juga bervariasi
yang tingggi, mereka dapat
Selain itu pula persepsi harga antara retailer satu dengan
menentukan apakah suatu
untuk produk private label retailer lainnya masing-
produk memiliki harga yang
menjadi tantangan tersendiri masing memiliki keunggulan
wajar, terlalu tinggi atau
untuk pemasaran terutama
bahkan terlalu rendah. Dari
mungkin bisa dari segi rasa
kualitas harga dan kemasan.
DAFTAR PUSTAKA
https://erinhudaya.wordpress
.com/2013/12/26/strategi-
private-label-bisakah-
memenangkan-hati-
konsumen/comment-page-1/
http://journal.wima.ac.id/ind
ex.php/KAMMA/article/view/
464/435
http://download.portalgarud
a.org/article.php?
article=130495&val=5210
http://repository.wima.ac.id/
5154/2/BAB%201.pdf
https://www.researchgate.net
/publication/313445226_Ana
lisis_Pengaruh_Citra_Toko_
Citra_Merek_Produk_Privat
e_Label_dan_Nilai_yang_Pe
rsepsikan_Terhadap_Loyalit
as_Pelanggan_Studi_pada_P
elanggan_Giant_di_Kota_M
alang/download
http://thesis.binus.ac.id/Doc/
Bab1/2011-2-01676-MN
%20Bab1001.pdf
https://media.neliti.com/medi
a/publications/98158-ID-
analisis-persepsi-konsumen-
terhadap-prod.pdf
http://repository.unpar.ac.id/
bitstream/handle/123456789/
1088/Bab5%20-%20Daftar
%20Pustaka%20-
%201213130sc-p.pdf?
sequence=3&isAllowed=y
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&cd=1&v
ed=2ahUKEwiMrvHlv-
7eAhUMQo8KHWFLAbQQF
jAAegQICRAC&url=http
%3A%2F%2Fj-
adbis.polinema.ac.id
%2Findex.php%2Fadbis
%2Farticle%2Fdownload
%2F26%2F22&usg=AOvVa
w2KagxslANS7-
tDdM2sPESF
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&so
urce=web&cd=1&cad=rja&
uact=8&ved=2ahUKEwj3zq
y-
wO7eAhUILI8KHc6vBXQQF
jAAegQIARAB&url=https
%3A%2F%2Fojs.uniska-
bjm.ac.id%2Findex.php
%2FALSH%2Farticle
%2Fview
%2F1202&usg=AOvVaw2B
aqMtMRREBSaOus3lvVvq