Anda di halaman 1dari 58

“PROPOSAL”

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS ANDROID

PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

KELAS X SMA

OLEH :

MARINA HELMI YANTI

084160019

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

UNIVERSITAS NUSA NIPA

MAUMERE

2020
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, semua bidang dalam aspek kehidupan pun

ikut berkembang, salah satunya adalah di bidang pendidikan. Pendidikan merupakan

salah satu sarana untuk membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas di masa

mendatang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat sekarang

ini, menuntut peran pendidikan untuk melibatkan penggunaan teknologi sebagai bentuk

inovasi dalam pembelajaran. Sakat (lubis & ikhsan 2015), menyatakan bahwa

pembelajaran yang menggunakan media teknologi memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap pembelajaran. Teknologi yang terintegrasi pada pembelajaran merupakan salah

satu strategi pencapaian tujuan pembelajaran.

Media pembelajaran berbasis android adalah salah satu bentuk inovasi

pembelajaran masa kini, untuk mendukung proses pembelajaran. Media ini dapat

diterapkan dalam proses pembelajaran kimia. Beberapa karakteristiknya yang unik, yaitu

dapat digunakan dimana saja, kapan saja dan didukung dengan visualisasi yang menarik.

Kondisi ini sesuai dengan pendapat Sadiman (Lubis & Ikhsan 2015), bahwa peserta

didik dapat belajar secara tidak langsung, yaitu aktif berinteraksi dengan menggunakan

media atau sumber belajar lain, sehingga proses belajar dapat terjadi kapan saja dan

dimana saja dengan kecepatan belajar yang bisa disesuaikan dengan kemampuan masing-

masing. Media ini juga dapat membantu guru dalam menyampaikan materi yang bersifat
abstrak khususnya dalam pembelajaran kimia. Salah satu software yang dapat digunakan

untuk membuat media pembelajaran adalah Construct 2. Menurut Pujiono (2017),

Construct 2 adalah tools pembuat game berbasis HTML5 yang di khususkan untuk

platform 2D yang dikembangkan oleh Scirra. Contruct 2 tidak menggunakan bahasa

pemrograman yang khusus karena semua perintah yang digunakan pada game diatur

dalam event sheet yang terdiri dari Event dan Action.

Salah satu mata pelajaran yang diajarkan disekolah adalah kimia. Ilmu ini

merupakan cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Purba (Rahayu dkk, 2014)

menyatakan bahwa dalam ilmu sains, kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang

struktur materi, sifat-sifat materi, perubahan suatu materi menjadi materi yang lain, serta

energi yang menyertai perubahan materi. Ada beberapa materi dalam pembelajaran

kimia, salah satunya adalah Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit. Laruran elektrolit

adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik sedangkan larutan non elektrolit

adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Pada materi ini Sebagian

besar dari materi larutan elektrolit dan non elektrolit dapat dikaitkan dengan kejadian-

kejadian dalam kehidupan sehari-hari, misalnya saat memegang kabel yang terkelupas

kita akan kesetrum, dan contoh konkrit lainnya adalah aki yang dapat menghantarkan

arus listrik.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan pendidik di SMA N 1 Bola

dan SMA N 1 Nita, dijelaskan bahwa, materi larutan elektrolit dan non elektrolit di

anggap sulit oleh peserta didik. Hal ini karena terdapat konsep dan praktikum namun

siswa jarang melakukan praktikum. Ketersediaan alat alat di laboratorium masih sangat

minim mengakibatkan banyak siswa yang belum paham dan belum bisa membedakan
atau menentukan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit. Adapun

model yang digunakan dalam proses pembelajaran yakni Discoveri Learning dan metode

ceramah. Media pembelajaran yang digunakan masih bersifat konvensional yang hanya

menggunakan buku dan LKS, sehingga mengakibatkan peserta didik kurang aktif dalam

belajar dan memperhatikan penjelasan dari guru. Selain itu belum adanya pengembangan

media pembelajaran yang memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan minat dan

pengetahuan peserta didik. Masalah-masalah tersebut mengakibatkan motivasi dan hasil

belajar peserta didik pada materi kimia kurang baik. Nilai rata-rata materi larutan

elektrolit dan non elektrolit masih beraada dibawah KKM sebesar 75.

Pembuatan media pembelajaran kimia berbasis android telah dilakukan oleh

Penelitian oleh Yektyastuti (2016), yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran

Berbasis Android pada Materi Kelarutan untuk Meningkatkan Performa Akademik

Peserta Didik SMA”. Hasil media pembelajaran yang dikembangkan dinilai layak

digunakan dan memberikan pengaruh pada peningkatan performa akademik berupa

motivasi belajar dan hasil belajar kognitif peserta didik SMA. Penelitian ini juga telah

dilakukan oleh Jano (2019), dengan judul “ pengembangan Media Pembelajaran Kimia

Berbasis Android pada Materi Asam Basa Kelas XI SMA/MA”. Media pembelajaran ini

memiliki kategori kevalidan dan kepraktisan sangat tinggi sehingga layak digunakan

dalam proses pembelajaran kimia.

Dengan demikian pada penelitian ini, penulis tertarik merancang media

pembelajaran menggunakan aplikasi construk 2 pada materi larutan elektrolit dan non

elektrolit kelas X SMA. Desain media dilengkapi dengan materi dan contoh soal untuk

memperkuat dan menambah wawasan peserta didik.


B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat di identifikasikan permasalahan yang ada di sekolah

yakni :

1. Materi larutan elektrolit dan non elektrolit merupakan materi yang dianggap sulit

sehingga menurunkan motivasi belajar dan pemahaman peserta didik.

2. Kurangnya inovasi yang berkaitan dengan Model dan Metode pembelajaran

sehingga peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran.

3. Ketersediaan alat dan bahan dilaboratorium masih sangat minim sehingga peserta

didik jarang melakukan praktikum.

4. Media pembelajaran yang digunakan masih bersifat konvensional yakni hanya

menggunakan media cetak seperti Buku dan LKS sehingga peserta didik kurang

aktif dalam proses pembelajaran berlangsung.

5. Pengembangan media pembelajaran kimia berbasis android belum pernah

digunakan dalam proses belajar mengajar sehingga mengakibatkan rendahnya

minat dan pengetahuan peserta didik.

C. Pembatasan Masalah

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada :

1. Materi larutan elektrolit dan non elektrolit merupakan materi yang dianggap sulit

sehingga menurunkan motivasi belajar dan pemahaman peserta didik.

2. Media pembelajaran yang digunakan masih bersifat konvensional yakni hanya

menggunakan media cetak seperti Buku dan LKS sehingga peserta didik kurang

aktif dalam proses pembelajaran berlangsung.


3. Pengembangan media pembelajaran kimia berbasis android belum pernah

digunakan dalam proses belajar mengajar sehingga mengakibatkan rendahnya

minat dan pengetahuan peserta didik.

D. Rumusan masalah

Berdasarkan batasan masalah, dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana tahap-tahap pengembangan media pembelajaran kimia berbasis

android pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit kelas X SMA ?

2. Apakah media pembelajaran kimia berbasis android pada materi larutan elektrolit

dan non elektrolit kelas X SMA ini layak digunakan oleh pendidik dan peserta

didik ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, adapun tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Mengetahui tahap-tahap pengembangan media pembelajaran kimia berbasis

android pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit kelas X SMA.

2. Mengetahui kelayakan media pembelajaran kimia berbasis android pada materi

alrutan elektrolit dan non elektrolit kelas X SMA.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat bagi sekolah, pendidik, maupun

peserta didik SMA pada umumnya dan bagi peneliti khususnya.


1. Bagi sekolah

Media pembelajaran kimia berbasis android dapat menjadi solusi inovativ

terhadap pembelajaran di sekolah.

2. Bagi Pendidik

a. Adanya pengalaman praktik dalam bidang penelitian yang bersifat ilmiah

dapat menambah wawasan berpikir dan memperdalam kemampuan dalam

penggunaan media pembelajaran yang efektif dan efisien dalam proses

pembelajaran.

b. Adanya penelitian ini menambah media pembelajaran kimia materi larutan

elektrolit dan non elektrolit yang dapat digunakan oleh pendidik sebagai

sarana belajar mandiri untuk memperlancar proses pembelajaran.

3. Bagi peserta didik SMA

a. Sebagai media belajar mandiri yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja

tanpa koneksi internet (offline).

b. Meningkatkan minat peserta didik dalam mempelajari materi kimia tentang

larutan elektrolit dan non elektrolit

c. Meningkatkan daya pemahaman peserta didik yang dapat meningkatkan hasil

belajar peserta didik.

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti karena dapat meningkatkan wawasan

dan pengetahuan dalam melatih keterampilan sebagai seorang pendidik dan

dapat meningkatkan keterampilan peneliti dalam membuat media

pembelajaran untuk proses pembelajaran.


G. Spesifikasi produk yang di kembangkan

Dari hasil penelitian yang dilakukan akan menghasilkan sebuah produk berupa media

pembelajaran kimia berbasis android dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Media pembelajaran kimia yang dihasilkan berbasis android, yang dapat

dijalankan pada handphone android dengan ram minimal 1 gb.

2. Media pembelajaran kimia berbasis android dikemas dalam bentuk mobile

application.

3. Aplikasi pembelajaran kimia berbasis android dapat digunakan tanpa koneski

internet (ofline)

4. Bahasa yang digunakan pada materi dan latihan soal adalah bahasa Indonesia.

5. Materi yang disajikan dalam media pembelajaran kimia berbasis android adalah

larutan elektrolit dan non elektrolit kelas X SMA, kurikulum 2013

6. Bentuk soal yang terdapat pada latihan soal adalah bentuk tes obyektif dengan

alternatif jawaban yakni benar dan salah

7. Backgroun yang di gunakan adalah modivikasi dari sub tema larutan elektrolit

dan non lektrolit.

8. Total slide yang digunakan sebanyak 40 slide

9. Ukuran slide adalah 400 x 800 cm

10. Huruf yang digunakan adalah Comic Sans Ms dengan ukuran 12


H. Asumsi Pengembangan

Asusmsi dalam penelitian pengembangan ini adalah

a. Media pembelajaran kimia berbasis android pada materi larutan elektrolit dan

non elektrolit merupakan salah satu inovasi media yang menyajikan ringkasan

materi dan soal-soal latihan yang dilengkapi dengan gambar-gambar

pendukung dalam satu aplikasi android, sehingga tampilan medianya lebih

menarik dan peserta didik lebih mudah untuk mempelajarinya

b. Media pembelajaran berupa aplikasi android ini dapat dipelajari kapan dan

dimana saja tanpa harus menghubungkan ke internet . (ofline)

c. Media pembelajaran kimia berbasis android dapat diterapkan dalam

pembelajaran kimia kelas X SMA.


BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pembelajaran Kimia

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh

pihak guru sebagai pendidik dan belajar dilakukan oleh siswa sebagai peserta didik.

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Slameto, (Haryanti Dkk 2013).

Pembelajaran menurut Pane (2017), pada hakekatnya adalah suatu proses yakni proses

mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat

menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar dengan baik.

Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas apa, mengapa, dan bagaimana gejala-

gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika,

dan energitika zat. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak bisa dipisahkan,

yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip,

hukum, dan teori) dan kimia sebagai proses yaitu kerja ilmiah Mulyasa (Helena 2017).

Mata pelajaran kimia diklasifikasikan sebagai mata pelajaran yang cukup sulit

bagi sebagian siswa SMA/MA Kasmadi (Experenza Dkk 2019). Kesulitan ilmu kimia ini

terkait dengan ciri-ciri ilmu kimia itu sendiri yang disebutkan oleh Rumansyah (Yakina

2017), yaitu sebagian besar ilmu kimia bersifat abstrak sehingga diperlukan suatu media

pembelajaran yang dapat lebih mengkonkritkan konsep-konsep yang abstrak tersebut,

ilmu kimia yang dipelajari merupakan penyederhanaan dari ilmu yang sebenarnya, ilmu
kimia berkembang dengan cepat, ilmu kimia tidak hanya sekedar memecahkan soal-soal,

dan beban materi yang harus dipelajari dalam pembelajaran kimia sangat banyak.

Pembelajaran kimia merupakan proses interaksi antara siswa dengan

lingkungannya dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran kimia. Kualitas

pembelajaran atau ketercapaian tujuan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh beberapa

faktor. Misalnya, strategi belajar mengajar, metode dan pendekatan pembelajaran, serta

sumber belajar yang digunakan baik dalam bentuk buku, modul, lembar kerja, media, dan

lain-lain.

Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membantu keterbatasan guru dalam

menyampaikan informasi maupun keterbatasan jam pelajaran di sekolah. Media berfungsi

sebagai sumber informasi materi pembelajaran maupun sumber soal-soal latihan. Kualitas

pembelajaran juga dipengaruhi oleh perbedaan individu siswa, baik perbedaan gaya

belajar, perbedaan kemampuan, perbedaan kecepatan belajar, latar belakang, dan

sebagainya.

B. Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan peralatan yang digunakan oleh guru untuk

membantu proses penyampaian materi. Menurut Hanafiah & Suhana (Kurniawan

2015), bahwa media pembelajaran merupakan segala bentuk perangsang dan alat yang

disediakan guru untuk mendorang siswa belajar secara cepat, tepat, mudah, benar dan

tidak terjadinya verbalisme. Selain pendapat tersebut, Umar (2014) menyampaikan

bahwa media pembelajaran adalah alat, metodik, dan teknik yang digunakan sebagai

perantara Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan para ahli, peneliti

menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala alat fisik yang


digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan materi kepada peszerta didik guna

merangsang peserta didik agar dapat belajar secara cepat, tepat, mudah, benar dan

tidak terjadinya verbalisme sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapaikomunikasi

antara seorang guru dan murid dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan

interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran disekolah.

Media pembelajaran memiliki berbagai fungsi dan manfaat. Manfaat media

pembelajaran menurut Umar (2014) sebagai berikut :

a) Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan

pengajaran bagi guru.

b) Memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi kongkret).

c) Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya tidak membosankan).

d) Semua indera murid dapat diaktifkan.

e) Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.

f) Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.

Selain itu, ada beberapa manfaat media yang lebih rinci menurut Kemp &

Dayton (Karo 2018) yakni:

a) Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.

b) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.

c) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.

d) Efisiensi dalam waktu dan tenaga.

e) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.

f) Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan

kapan saja.
g) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan

proses belajar.

h) Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan para ahli, peneliti

menyimpulkan bahwa fungsi dan manfaat media pembelajaran adalah memudahkan

guru dalam proses pembelajaran yang memungkinkan terjadinya pengalaman belajar

pada diri siswa dengan menggerakkan segala sumber belajar yang efektif dan efisien.

Media yang ditampilkan pada penelitian ini yakni Media pembelajaran kimia berbasis

android. Dengan adanya media ini diharapkan membuat peserta didik merasa tertarik

terhadap materi larutan elektrolit dan non elektrolit sehingga proses pembelajaran

tidak terkesan membosankan.

C. Android

Menurut Nazrudin Safaat H (Ickwan & Hakiky 2011),“Android adalah sebuah sistem

operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi,

middleware, dan aplikasi”. Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk

telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan

platform terbuka bagi para pengembang untuk membuat aplikasi mereka sendiri. Tujuan

pembuatan sistem operasi platfrom adalah memudahkan orang mengakses internet

menggunakan telepon seluler. Pada awalnya dikembangkan oleh Android Inc, sebuah

perusahaan pendatang baru yang membuat perangkat lunak untuk ponsel yang kemudian

dibeli oleh GoogleInc. Untuk pengembangannya, dibentuklah Open Handset Alliance

(OHA),konsorsium dari 34 perusahaan perangkat keras, perangkat lunak, dan


telekomunikasi termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan

Nvidia.

Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open

Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat

seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache,

sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler, Kusniyati &

Sitanggang (2016). Fitur-fitur Android Menurut Wei Meng Lee (Hendri 2014), Android

mendukung fitur-fitur sebagai berikut:

a) Penyimpanan Menggunakan SQLite, database relasional ringan, untuk

penyimpanan data.

b) Konektivitas Mendukung GSM / EDGE, IDEN, CDMA, EV-DO, UMTS,

Bluetooth (termasuk A2DP dan AVRCP), WiFi, LTE, dan WiMAX. Bab 8

membahas jaringan secara lebih rinci.

c) Pesan Mendukung SMS dan MMS..

d) Web browser Berdasarkan open source WebKit, bersama dengan mesin

JavaScript V8 Chrome

e) Media mendukung H.263, H.264 (dalam format 3GP atau MP4 kontainer),

MPEG-4 SP, AMR, AMR-WB (dalam kontainer 3GP), AAC, HE-AAC

(dalam MP4 atau 3GP kontainer), MP3, MIDI, Ogg Vorbis, WAV, JPEG,

PNG, GIF, dan BMP

f) Hardware Dukungan Accelerometer Sensor, Kamera, Digital Compass,

Proximity Sensor,dan GPS

g) Multi-touch Mendukung layar multi-touch


h) Multi-tasking Mendukung aplikasi multi-tasking

i) Flash Dukungan Android 2.3 mendukung Flash 10.1.

j) Tethering Mendukung berbagi koneksi Internet sebagai hotspot / berkabel

Media support –Termasuk mendukung untuk beberapa media berikut :

1) H.263, H.264 (dalam bentuk 3GP or MP4), MPEG-4 SP, AMR,

AMRWB (dalam bentuk 3GP), AAC, HE-AAC (dalam bentuk MP4

atau 3GP), MP3, MIDI, Ogg Vorbis, WAV, JPEG, GIF, dan BMP.

2) Hardware support –Sensor akselerasi, Kamera, Kompas Digital,

SensorKedekatan, GPS.

3) Multi-touch –Mendukung multi-touch screens

4) Multi-tasking –Mendukung aplikasi multi-tasking

5) Flash-support –Android 2.3 mendukung Flash 10.1

6) Tethering –Mendukung pembagian dari koneksi Internet sebagai

wired/wireless hotspot

7) Play store –katalog aplikasi yang dapat di-download dan diinstal pada

smartphone secara online, tanpa menggunakan PC (Personal

Computer).

8) Lingkungan pengembangan yang kaya, termasuk emulator, peralatan

debugging, dan plugin untuk Eclipse IDE.

Versi android yang cocok untuk digunakan dalam peneliatan pengembangan

media pembelajaran kimia berbasis android pada materi larutan elektrolit dan non

elektrolit yakni, Android versi 5.0 (Lollipop). Menurut Kusniyati & sitanggang (2016)

Pembaruan utama terbaru versi Android adalah Lollipop 5.0, yang dirilis pada 3
November 2014. Lollipop adalah update Android paling besar dan ambisius dengan lebih

dari 5.000 API baru untuk para developer. Perangkat yangmenggunakan OS Android L

ini akan mampu berintegrasi antar perangkat seperti smartphone, tablet dan smartwatch

berbasis Android.

D. Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Larutan merupakan campuran dua zat atau lebih materi yang bersifat homogen.

Zat-zat penyusun suatu larutan membentuk suatu kesatuan sehingga tidak terbentuk

lapisan dan tidak dapat disaring. Larutan terdiri atas dua komponen pokok, yaitu zat

terlarut dan zat pelarut. Zat terlarut adalah zat yang jumlahnya lebih sedikit, sedangkan

zat pelarut adalah zat yang jumlahnya lebih banyak. Larutan dapat berfase padat, cair

atau gas yang disebut larutan padat, larutan cair dan larutan gas. Larutan yang berfase gas

merupakan campuran dari berbagai jenis gas terutama nitrogen dan oksigen. Larutan

elektrolit merupakan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena dapat

terionisasi menjadi ion-ion bermuatan listrik. Sedangkan larutan nonelektrolit merupakan

larutan yang tidak dapatmenghantarkan arus listrik karena tidak dapat terionisasi menjadi

ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul.

Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan elektrolit dibedakan menjadi 3 yaitu

larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit.

1. Larutan Elektrolit Kuat

Larutan elektrolit kuat adalah larutan elektrolit yang menghasilkan

banyak ion sehingga daya hantar listriknya sangat baik. Umumnya larutan yang
tergolong elektrolit kuat adalah larutan asam kuat, larutan basa kuat dan larutan

garam-garam yang mempunyai kelarutan tinggi.

Contoh larutan elektrolit kuat yakni,

larutan HCl, dengan reaksi HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq),

larutan NaOH, dengan reaksi NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq) dan

larutan NaCl, dengan reaksi NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq).

Zat-zat ini jika dilarutkan, hampir seluruhnya berubah menjadi ion-ion. Derajat

ionisasi elektrolit kuat sama dengan 1 atau mendekati 1 merupakan ionisasi

sempurna.

Ciri-ciri larutan elektrolit kuat

1) Dalam larutan terionisasi sempurna

2) Jumlah ion dalam larutan sangat banyak

3) Menunjukan daya hantar listrik yang kuat

4) Derajat ionisasi mendekati 1 (α = 1)

2. Larutan Elektrolit Lemah

Larutan elektrolit lemah, yakni larutan yang menghasilkan sedikit ion

(ionisasi tidak sempurna),sehingga daya hantar listriknya kurang baik. Larutan

elektrolit lemah meliputi asam lemah, basah lemah dan garam-garam yang sukar

larut. Makin kecil nilai α makin sedikit larutan tersebut terurai(terionisasi).

Contoh dari larutan elektrolit lemah yakni,


H2SO3 dengan reaksi H2SO3(aq) 2H+(aq) SO3 2-(aq),

Al(OH3) dengan reaksi Al(OH)3(aq) Al3+(aq) + 3OH-(aq)

AgCl dengan reaksi AgCl(aq) Ag+(aq) + Cl-(aq).

Ciri-Ciri Larutan Elektrolit Lemah

a) Dalam larutan terionisasi sebagian

b) Jumlah ion dalam larutan sedikit

c) Menunjukan daya hantar listrik lemah

d) Derajat ionisasi kurang dari 1 (α < 1)

3. Larutan Non Elektrolit

Larutan non-elektrolit merupakan larutan yang tidak bisa menghantarkan arus

listrik. Larutan-larutan non-elektrolit terdiri atas zat-zat yang terlarut dalam air namun

tidak terurai menjadi ion (tidak terionisasi). Dalam larutan, zat not-elektrolit tetap seperti

molekul yang tidak bermuatan listrik. Itulah mengapa larutan ini tidak dapat

menghantarkan arus listrik. Contoh larutan non elektrolit yakni, larutan gula,

(C12H22O11), larutan urea ( CO(NH2)2) dan larutan glukosa (C6H12O6).

Ciri-Ciri Larutan Non Elektrolit

a) Tidak dapat terionisasi

b) Tidak dapat menghantarkan arus listrik atau isolator

c) Tetapan atau derajat ionisasi (a) a = 0

d) Jika diuji, Larutan Non Elektrolit, tidak menyala dan tidak muncul gelembung

gas.
4. Hubungan keelektrolitan dengan ikatan kimia

a) Senyawa ion

Senyawa ion adalah senyawa yang terbentuk dari ion-ion melalui ikatan

ion. Ion-ion penyususn senyawa ion terdiri atas ion positif atau kation dan

ion negatif atau anion. Jika senyawa ion dilarutkan dalam air ion-ion

tersebut akan terurai dan bergerak bebas sehingga larutan ini digolongkan

kedalam larutan elektrolit kuat. Senyawa ion yang berwujud padat, ion-ion

nya tidak dapat bergerak bebas seperti dalam bentukm larutan. Akibatnya

senyawa ion dalam bentuk padatan tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Dalam bentuk lelehan, ion-ion dapat bergerak bebas sehingga dapat

menghantarkan arus listrik.

Contohnya, padatan NaCl(s), KCl(s), dan CaO(s) tidak dapat

menghantarkan arus listrik, sedangkan lelehan N aCl(l), KCl(l) dan CaO(l)

dapat menghantarkan arus listrik.

b) Senyawa kovalen polar

Senyawa kovalen polar adalah senyawa yang dapat mengalami hidrolisis,

membentuk ion-ion yang bergerak bebas sehingga dapat menghantarkan

arus listrik sedangkan lelehan senyawa kovalen polar tidak dapat

menghantarkan arus listrik karena molekulnya tidak mempunyai ion-ion

yang bermuatan (molekul-molekulnya netral).

E. Kajian Penelitian yang Relevan

1. Penelitian oleh Yektyastuti & Ikhsan yang berjudul “Pengembangan Media

Pembelajaran Berbasis Android pada Materi Kelarutan untuk Meningkatkan Performa


Akademik Peserta Didik SMA” pada tahun 2016. Produk media pembelajaran yang

dihasilkan berupa file dalam format android package (apk). File dalam format apk

merupakan file syarat instalasi aplikasi pada perangkat Android. Jika file ini dibuka

pada perangkat Android, maka aplikasi media pembelajaran akan otomatis terinstal

pada perangkat tersebut. Model pengembangan yang digunakan adalah model

pengembangan Borg & Gall. Hasil media pembelajaran yang dikembangkan dinilai

layak digunakan pada pembelajaran kimia ditinjau dari penilaian aspek materi dan

aspek media serta penggunaan media pembelajaran kimia berbasis Android

memberikan pengaruh pada peningkatan performa akademik berupa motivasi belajar

dan hasil belajar kognitif peserta didik SMA.

2. Penelitian oleh Anisah dkk yang berjudul “ pengembangan media pembelajaran

berbasis android pada materi Aritmetika sosial menggunakan pendekatan saintifik

berbantuan software construct 2 dikelas VII SMP negeri 137 jakarta ” pada tahun

2018. Aplikasi yang dikembangkan dikirim melalui fitur Bluetooth Kemudia

menginstal dan berformat file.apk. Model pengembangan yang digunakan adalah

model penelitian dan pengembangan (Research and Development). Hasil penelitian

pengembangan media pembelajaran matematika berbasis android pada materi

aritmetika sosial dengan pendekatan saintifik layak dan dapat dimanfaatkan sebagai

media pembelajaran matematika untuk kelas VII SMP.

3. Penelitian oleh Solihah Dkk berjudul “ pengembangan media pembelajaran kimia

berbasis android sebagai suplemen materi asam basa berdasarkan kurikulum 2013 ”

pada tahun 2015. Permainan “Chemist Academy” Berbasis Mobile Game yang

dikembangkan berformat file.apk. Model pengembangan yang digunakan dalam


pembuatan media pembelajaran ini mengadaptasi model pengembangan Research

and Development (R&D). Hasil penelitian pengembangan media pembelajaramn

kimia yang dikembangkan berkategori sangat layak dan digunakan sebagai penunjang

dalam pembelajaran.

4. Penelitian oleh Putri & Muhtadi dengan judul “Pengembangan Multimedia

Pembelajaran Interaktif Kimia Berbasis Android Menggunakan Prinsip Mayer Pada

Materi Laju Reaksi” pada tahun 2018. Produk dikemas dalam bentuk software

aplikasi yang dapat diinstal pada smartphone android yang sering digunakan oleh

siswa,sehingga pembelajaran dengan produk tersebut dapat dilakukan dimana saja

dan kapan saja. Metode penelitian adalah penelitian dan pengembangan atau lebih

dikenal dengan istilah R & D (Research and Develop-ment). Hasil pengembangan

media pembelajaran ini dapat menambahkan kelengkapan komponen yang belum

tersedia seperti penambahan bidang evaluasi yang dapat melihat peningkatan hasil

belajar afektif dan psikomotor siswa.

5. Penelitian oleh Lubis & Ikhsan, dengan judul “ pengembangan media pembelajaran

kimia berbasis android untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi kognitif

peserta didik SMA” pada tahun 2015. Media pembelajaran yang dikembangkan

berformat file apk. Model penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang

mengadaptasi model bord and gall. Hasil penelitian ini yakni media pembelajaran

kimia berbasis android dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran

kimiayang dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi kognitif peserta didik

SMA.
6. Penelitian oleh Nurhalimah Dkk dengan judul “pengembangan media pembelajaran

mobile learning berbasis android pada materi sifat koligatif larutan”, Tahun 2017.

Hasil uji coba oleh guru diperoleh nilai seluruh aspek ialah sangat baik dengan

persentase kelayakan sebesar 94% . Hal ini menunjukkan bahwa media telah layak

digunakan sebagai media pembelajaran kimia.


F. Kerangka Berpikir
Pembelajaran kimia

SEBAB AKIBAT

1. Materi larutan elektrolit dan non 1. Tingkat pemahaman dan


elektrolit merupakan materi yang motivasi belajar peserta
dianggap sulit didik menurun
2. Media pembelajaran yang digunakan 2. peserta didik kurang aktif dalam
masih bersifat konvensional yakni proses pembelajaran berlangsung.
hanya menggunakan media cetak 3. Rendahnya minat dan pengetahuan
seperti Buku dan LKS peserta didik
3. Pengembangan media pembelajaran
kimia berbasis android belum pernah
digunakan dalam proses belajar
mengajar.

Inovasi Media Pembelajaran Berbasis Android

Validator materi

Validasi Media Pembelajaran Kimia Validator media

Validator bahasa

Praktisi

Uji coba awal 3 orang peserta


Uji Kelayakan Media Pembelajaran didik & seorang pendidik
Kimia
Uji coba lapangan, 15 peserta didik
& seorang pendidik.

Uji lapangan,30 peserta didik &


seorang pendidik

Media pembelajaran kimia berbasis android pada materi larutan elektrolit


dan non elektrolit layak digunakan.

Tabel 2.1 kerangka berpikir


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester genap Tahun Pelajaran 2019/2020, bertempat

di SMA Negeri 1 Bola, kecamatan Bola, dan di SMA N 1 Nita, kecamatan Nita, kabupaten

Sikka.

Tabel 3.1 Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Bulan
Jan Feb Mar Apr Me Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des
y t
1. Studi pendahuluan
2. Penyusunan proposal
3. Pengembangan media
pembelajaran
4. Seminar proposal
5. Validasi
6. Penelitian
7. Pengolahan data
8. Ujian skripsi

B. Model Pengembangan

Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model

pengembangan Borg & Gall. Tujuannya adalah untuk menghasilkan produk media

pembelajaran kimia berbasis android pada materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit kelas

X SMA. Model ini terdiri dari 10 langkah antara lain: Penelitian dan pengumpulan data,
perencanaan, pengembangan produk, uji coba awal, revisi uji coba awal, uji coba lapangan,

revisi uji coba lapangan, uji lapangan, revisi produk akhir, deseminasi dan implementasi.

C. Prosedur Pengembangan

1.Penelitian dan 2. perencanaan 3. pengembangan produk


pengumpulan data

6. uji coba lapangan 5. revisi uji coba awal 4.uji coba awal

7. revisi uji coba lapangan 8. uji lapangan 9. revisi produk akhir

Gambar 3.1 prosedur pengembangan media(modifikasi model Borg and Gall)

Prosedur pengembangan merupakan salah satu langkah konkrit dan rinci dengan

tahapan sebagai berikut.

1. Penelitian dan Pengumpulan Data

Tahapan yang dilakukan pada penelitian awal dan pengumpulan data adalah:

a. Survei Lapangan

Kegiatan ini bertujuan untuk menemukan masalah dasar yang dihadapi

dengan wawancara pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran

kimia disekolah. Survei dilakukan secara langsung.

b. Studi pustaka
Melakukan studi pustaka yang berhubungan dengan penelitian. Dengan

mengkaji referensi baik dari jurnal, buku maupun sumber lainnya.

2. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan rencana pengembangan media pembelajaran

menggunakan program construct berbasis android. Tahapan-tahapan sebagai

berikut:

a. Pembuatan komponen-komponen produk

Seluruh komponen-komponen produk yang meliputi Kompetensi inti,

kompetensi dasar, indicator dan tujuan, naskah materi dan soal, gambar-

gambar, suara, dan desain tampilan serta rencana pemrograman dirancang

pada tahap ini.

b. Pembuatan Story Board

Story board merupakan visualisasi ide dari aplikasi yang akan dibangun,

sehingga dapat memberikan gambaran dari aplikasi yang akan dihasilkan.

Storyboard juga dapat dikatakan sebagai sketsa desain awal dari tampilan

produk yang akan dibuat dan fungsi bagian yang terkandung di dalamnya.

3. Pengembangan Produk

Seluruh komponen yang telah dirancang pada tahap perencanaan akan

dikonsultasikan oleh dosen pembimbing dan selanjudnya divalidasi oleh ahli

materi, bahasa, media dan praktisi (pendidik).

4. Ujicoba Awal

Produk hasil validasi diujicobakan kepada pendidik dan peserta didik di SMA N

1 Bola dan SMA N 1 Nita dalam skala kecil (6 orang) dengan menilai aspek
materi pembelajaran, tampilan visual dan penggunaan bahasa menggunakan

angket kelayakan .

5. Revisi Hasil Ujicoba Awal

Pada tahap ini dilakukan revisi produk sesuai dengan hasil dan masukan yang

diperoleh pada tahap ujicoba awal.

6. Uji coba Lapangan

Produk yang telah direvisi berdasarkan hasil ujicoba awal selanjutnya

diujicobakan kembali pada unit atau subjek uji coba yang lebih besar dengan

menilai aspek materi pembelajaran, tampilan visual dan penggunaan bahasa

menggunakan angket. Ujicoba lapangan diberikan kepada seorang pendidik dan

30 peserta didik SMA N 1 bola dan SMA N 1 Nita.

7. Revisi Hasil Ujicoba Lapangan

Pada tahap ini dilakukan revisi produk sesuai dengan hasil dan masukan yang

diperoleh pada tahap ujicoba lapangan sehingga diperoleh produk yang layak

diimplementasikan pada pembelajaran kimia khususnya pada materi larutan

elektrolit dan non elektrolit

8. Uji lapangan

Produk yang telah direvisi pada uji coba lapangan selanjutnya diujicobakan pada

uji lapangan. uji lapangan diberikan kepada seorang pendidik dan 30 peserta didik

di SMA N 1 Bola dan SMA N 1 Nita untuk menilai aspek materi pembelajaran,

tampilan visual dan penggunaan bahasa menggunakan angket. Data hasil angket

dijadikan sebagai masukan yang akan digunakan sebagai perbaikan atau revisi

produk sehingga produk yang dihasilkan menjadi semakin sempurna.


9. Revisi Produk Akhir

Pada tahap ini dilakukan revisi produk sesuai dengan hasil dan masukan yang

diperoleh pada tahap uji lapangan sehingga diperoleh produk final.

10. Deseminasi dan implementasi

Peneliti tidak sempat melanjutkan penelitian sampai tahap akhir karena peneliti

mempunyai kendala yakni kekurangan waktu dan biaya.

D. Penilaian produk

1. Desain penilaian produk

Rancangan penilaian produk pengembangan media pembelajaran berbasis android

pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit kelas X SMA ditunjukan pada gambar 3.2

2. Obyek penelitian

Obyek dalam penelitian ini terdiri atas peseerta didik SMA N 1 Bola dan peserta

didik dari SMA N 1 Nita yang berjumlah 96 orang. Pada tahap iji coba awal melibatkan 6

orang peserta didik, uji coba lapangan melibatkan 30 orang peserta didik dan uji lapangan

melibatkan 60 orang peserta didik. Adapun pendidik yang terlibat dalam penelitian ini

yaitu, 2 orang pendidik pada uji coba awal, 2 orang pendidik pada uji coba lapangan dan

2 orang pendidik pada uji lapangan.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ialah cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh

data yang diperlukan dalam penelitian Widoyoko,(Astutik 2016). Teknik pengumpulan


data dalam penelitian ini dilakukan dengan 3 cara, yaitu wawancara, Angket dan

dokumentasi.

1) Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara

lisan melalui percakapan atau tanya jawab dengan responden Arifin, (Nurlaila

Dkk 2017). Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada subjek peneliti dengan

mengajukan beberapa pertanyaan. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan

wawancara dengan seorang pendidik kimia di SMA N 1 Bola dan SMA N 1

Nita.

2) Angket

Angket merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk membelikan respon sesuai dengan permintaan pengguna Widoyoko,

(Astutik 2016). Ada tiga macam angket yang digunakan yaitu angket validasi

instrumen yang diberikan kepada validator untuk mengukur tingkat kevalida,

kelayakan produk oleh pendidik dan angket kelayakan oleh peserta didik

terhadap media pembelajaran.

3) Dokumentasi (studi dokumen)

Menurut Basrowi (Mahendra 2015), studi dokumen merupakan suatu cara

pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang

lengkap, sah, dan bukan berdasarkan perkiraan. Peneliti menggunakan metode

ini dengan tujuan untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan


penelitian yang dilakukan.Peneliti juga mengumpulkan dokumen berupa foto-

foto selama kegiatan penelitian berlangsung untuk dijadikan lampiran

penelitian.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur variabel

penelitian Sugyono (Nurlaila dkk 2017). Instrument yang digunakan dalam penelitian ini

sebagai berikut :

1. Lembar wawancara

Lembar wawancara digunakan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi

selama proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran kimia. Lembar

wawancara terdiri atas dua yaitu lembar wawancara guru kimia dan lembar

wawancara peserta didik kelas X yang masing – masing terdiri atas 7

pertanyaan.

2. Angket validasi

Angket validasi digunakan untuk memperoleh informasi tentang kualitas

produk berdasarkan skala likert dengan kategori sangat valid, valid, cukup

valid, kurang valid dan sangat kurang valid. Item validasi untuk validator

media (20 indikator), validator materi (20 indikator), validator bahasa (10

indikator) dan praktisi (50).

3. Angket kelayakan produk

Adapun Angket kelayakan produk digunakan untuk menilai kelalayakan

produk media pembelajaran kimia berbasis Android menggunakan skala likert


dengan kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik dan sangat kurang

baik. Angket ini masing - masing, akan diberikan kepada peserta didik terdiri

atas 20 indikator dan gpendidik terdiri atas 20 indikator.

E. Teknik analisis Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analilis validitas dan analisis

angket kelayakan.

1. Analisis validitas
Data analisis validitas diperoleh dari hasil penilaian yang dilakukan oleh ahli materi,

ahli media, ahli bahasa dan praktis. Data-data ini dianalisis menggunakan persentasi

validitas. Penilaian untuk angket validitas dapat dilakukan dengan menggunakan

skala Likert berupa data kualitatif yang diubah menjadi data kuantitatif dengan

ketentuan yang dapat dilihat pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 pedoman pemberian skor

Keterangan Skor
Sangat baik 5
Baik 4
Sedang 3
Buruk 2
Buruk sekali 1
Riduwan (wakhyudin & permatasari 2017)
Rumus yang digunakan dalam perhitungan presentase yaitu :

f
p= x 100 %
N
keterangan :
P = persentase validitas
f = jumlah skor yang diperoleh
N = skor maksimal
Hasil presentase validitas dapat dilihat pada Tabel 3.3

Tabel 3.3 kriteria validitas

N Kriteria validitas Tingkat validitas


o
1 81%-100% Sangat valid
2 61%-80% Valid
3 41%-60% Cukup valid
4 21%-40% Kurang valid
5 00,00%-21% Sangat kurang valid
Riduwan (wakhyudin & permatasari 2017)
2. Analisis angket kelayakan

Data hasil Penilaian kelayakan produk oleh guru dan peserta didik mengikuti
pendapat widyoko,(Ardhana 2016) yang menggunakan skala likert pada tabel berikut:

1) Tabulasi semua data yang diperoleh dari penilaian menggunakan skala likert.

Tabel 3.4 Pedoman penilaian skor

Skor Kriteria
5 Sangat baik (SB)
4 Baik (B)
3 Cukup (C)
2 Kurang baik (KB)
1 Sangat kurang baik (SKB)
Widyoko (Ardhana 2016)

2) Setelah data terkumpul, lalu menghitung skor rata-rata dengan :

∑x
X¿
N

Keterangan:
X = Skor rata-rata

∑X = Jumlah skor

N = Jumlah penilai

3) Mengubah skor rata-rata menjadi nilai kategori

Tabel 3.5 klasifikasi penilaian total

No Interval skor kategori


1. X > X́i + 1,8 x sbi Sangat Baik
2. X́i + 0,6 x sbi < X ≤ X́i + 1,8 x sbi Baik
3. X́i−¿ 0,6 x sbi < X ≤ X́i + 0,6 x sbi Cukup
4. X́i−¿ 1,8 x sbi < X ≤ X́i + 1,8 x sbi Kurang
5. X ≤ X́i−1,8 x sbi Sangat Kurang
Sumber : Sumber : Widoyoko (2009: 238)

Keterangan:

Skor tertinggi =5

Skor terendah =1

Skor maksimal ideal = (∑ butir indikator x skor tertinggi

Skor minimal ideal = (∑ butir indikator x skor terendah)

Skor aktual =X

Rata-rata ideal = X́i

Simpangan baku ideal = Sbi

1
X́i = (Skor maksimal ideal +Skor minimal ideal)
2
Sbi = 1⁄6 (Skor maksimal ideal - Skor minimal ideal)

Berdasarkan acuan kategorial kelayakan produk, rerata skor dan kategori

kelayakan produk pada tabel 3.5 Maka rerata skor dan kelayak produk oleh

pendidik dan peserta didik yakni tertera pada tabel berikut :

Tabel 3.6 kategori kelayakan produk

No Rerata skor Kategori


1 X > 83,94 Sangat baik
2 67,98 < X <_ 83,94 Baik
3 52,02 < X <_ 67,98 Cukup baik
4 36,06 < X <_ 52,02 Kurang baik
5 X <_ 36,06 Sangat kurang baik
LAMPIRAN
LEMBAR VALIDASI AHLI MEDIA

A. PETUNJUK PENGISIAN

Bacalah pernyataan dibawah ini dengan teliti !

Berilah tanda ceklist (√) pada salah satu pilihan yang menurut anda benar dengan kategori :

1) tidak relevan/ tidak baik,


2) kurang relevan/ kurang baik
3) cukup relevan/ cukup baik
4) relevan/ baik
5) sangat relevan/ sangat baik
B. TABEL PENILAIAN

No Aspek Penilaian Indicator Skala penilaian Keretangan

1 2 3 4 5
1 Tampilan Visual 1. Desain cover media
pembelajaran kimia
berbasis android sangat
menarik
2. kualitas tampilan
gambar, animasi dan
background sangat
menarik
3. tampilan setiap slide
sangat menarik
4. perpaduan warna dari
setiap slide sangat
menarik
5. jenis huruf yang
digunakan menarik dan
mudah dibaca
6. kejelasan petunjuk
penggunaan program
2. Kemudahan 7. mudah dalam
pengoperasian mengoperasikan media
pembelajaran yang
didesain misalnya
kefektifan pada tombol
next dan back menuju
halaman yang di
inginkan
8. menggunakan format
animasi next dan back
yang mudah dipahami
9. menggunakan format
animasi home dan star
yang mudah dipahami
3. penyajian media 10. media yang digunakan
kreatif dan konseptual
11. media pembelajaran
yang didesain simple
dan mudah di mengerti
12. Penggunaan media
pembelajaran ini dapat
mempermudah proses
pembelajaran
13. Penggunaan media
pembelajaran ini dapat
meningkatkan motivasi
dan belajar siswa
14. Media pembelajaran
yang di desain dapat
digunakan di ponsel
android dengan Ram 1
Gb
15. Media pembelajaran
yang didesain dapat
digunakan kapan dan
dimana saja tanpa
koneksi internet

jumlah skor

C. SARAN …………………………………………………………..

D. KESIMPULAN …………………………………………………

Maumere, april 2020

Validator
M.A. YOANITA NIRMALASARI,S.Si.,M.Pd

LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI

A. PETUNJUK PENGISIAN

Bacalah pernyataan dibawah ini dengan teliti !

Berilah tanda ceklist pada salah satu pilihan yang menurut anda benar dengan kategori :

1) tidak relevan/ tidak baik


2) kurang relevan/ kurang baik
3) cukup relevan/ cukup baik
4) relevan/ baik
5) sangat relevan/ sangat baik

B. TABEL PENILAIAN

No Aspek penilaian Indicator penilaian Skala penilaian Kesimpulan


1 2 3 4 5
1. Kelayakan materi Kelengkapan materi sesuai
dengan kompetensi inti dan
Kompetensi Dasar
Kesesuaian materi dengan
kurikulum 2013
Kesesuaian materi dengan
indikator dan tujuan
pembelajaran
Materi yang disajikan merupakan
materi larutan elektrolit dan non
elektrolit
Materi yang disajikan sangat
akurat sesuai dengan konsep dan
penggolongan materi
Keakuratan fakta dan data
Keakuratan acuan pustaka
soal latihan yang disajikan sesuai
dengan indicator keberhasilan
2. Pendukung materi kesesuaian materi dengan contoh
pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari
yang mudah dipahami
Kesesuaian animasi yang mudah
dipahami untuk pemperjelas isi
materi
Kejelasan simbol pada materi
yang mudah dipahami
Materi yang disajikan
Mendorong siswa untuk mencari
informasi yang lebih jauh
Jumlah skor

SARAN …………………………………………………………………………

KESIMPULAN ………………………………………………………………..

Maumere, april 2020

Validator

M.A. YOANITA NIRMALASARI,S.Si.,M.Pd


LEMBAR VALIDASI AHLI BAHASA

A. PETUNJUK PENGISIAN

Bacalah pernyataan dibawah ini dengan teliti !

Berilah tanda ceklist pada salah satu pilihan yang menurut anda benar dengan kategori :

1) tidak relevan/ tidak baik,


2) kurang relevan/ kurang baik
3) cukup relevan/ cukup baik
4) relevan/ baik
5) sangat relevan/ sangat baik

B. TABEL PENILAIAN

No Aspek penilaian Indicator penilaian Skala penilaian Komentar


1 2 3 4 5
1. Aspek kesesuaian 1. Menggunakan kaidah
kaidah bahasa bahasa yang baik dan
benar
2. Bahasa yang digunakan
adalah bahasa Indonesia
3. Ketepatan ejaan
2. Aspek komunikatif 4. Ketepatan pemilihan
bahasa dalam
menguraikan materi
5. Kalimat yang dipakai
mewakili isi pesan yang
disampaikan
6. Kalimat yang dipakai
sederhana dan mudah
dimengerti
7. Menggunakan istilah-
istilah yang baku dan
mudah dipahami
3. Aspek kesesuaian 8. Bahasa yang digunakan
dengan dapat memotivasi peserta
perkembangan didik
peserta didik 9. Menggunakan bahasa
yang lugas dan mudah
dipahami peserta didik
10. Bahasa yang digunakan
sesuai dengan emosional
peserta didik
Jumlah skor
C. SARAN …………………………………………………………………………

D. KESIMPULAN ………………………………………………………………..

Maumere, april 2020

Validator

M.A. YOANITA NIRMALASARI,S.Si.,M.Pd


ANGKET RESPON GURU TERHADAP MEDIA PEMBELAJAN

A. PETUNJUK PENGISIAN

Bacalah pernyataan dibawah ini dengan teliti !

Berilah tanda ceklist pada salah satu pilihan yang menurut anda benar dengan kategori :

1) tidak relevan/ tidak baik,


2) kurang relevan/ kurang baik
3) cukup relevan/ cukup baik
4) relevan/ baik
5) sangat relevan/ sangat baik

B. TABEL PENILAIAN

No Aspek penilaian Indicator penilaian Skala penilaian Komentar

1 2 3 4 5
1. Aspek visual 1. Desain cover media
pembelajaran kimia
berbasis android sangat
menarik
2. kualitas tampilan
gambar, animasi dan
background sangat
menarik
3. tampilan setiap slide
sangat menarik
4. perpaduan warna dari
setiap slide sangat
menarik
5. jenis huruf yang
digunakan menarik dan
mudah dibaca
6. mudah dalam
mengoperasikan media
pembelajaran yang
didesain misalnya
kefektifan pada tombol
next dan back menuju
halaman yang di inginkan
7. menggunakan format
animasi next dan back
yang mudah dipahami
8. menggunakan format
animasi home dan star
yang mudah dipahami
9. Penggunaan media
pembelajaran ini dapat
mempermudah proses
pembelajaran
2. Aspek Materi 10. Kelengkapan materi
pembelajaran sesuai dengan
kompetensi inti dan
Kompetensi Dasar
11. Materi yang disajikan
sesuai dengan kurikulum
2013
12. Kesesuaian materi
dengan indikator dan
tujuan pembelajaran
13. Materi yang disajikan
sangat akurat sesuai
dengan konsep dan
penggolongan materi
14. soal latihan yang
disajikan sesuai dengan
indicator keberhasilan
15. kesesuaian materi dengan
contoh dalam kehidupan
sehari-hari yang mudah
dipahami
16. Kesesuaian animasi yang
mudah dipahami untuk
pemperjelas isi materi
3. Aspek kebahasaan 17. Bahasa yang digunakan
adalah bahasa Indonesia
18. Kalimat yang dipakai
sederhana dan mudah
dimengerti
19. Menggunakan istilah-
istilah yang baku dan
mudah dipahami
20. Bahasa yang digunakan
sesuai dengan emosional
peserta didik
Jumlah skor

C. SARAN …………………………………………………………………………
D. KESIMPULAN ……………………………………………………………….

Maumere, april 2020

Validator

Efrem Da Rato,S.Pd
ANGKET RESPON SISWA TERHADAP MEDIA PEMBELAJAN

A. PETUNJUK PENGISIAN

Bacalah pernyataan dibawah ini dengan teliti !

Berilah tanda ceklist pada salah satu pilihan yang menurut anda benar dengan kategori :

1) tidak relevan/ tidak baik,


2) kurang relevan/ kurang baik
3) cukup relevan/ cukup baik
4) relevan/ baik
5) sangat relevan/ sangat baik

B. TABEL PENILAIAN

No Aspek penilaian Indicator penilaian Skala penilaian Komentar

1 2 3 4 5
1. Aspek Tampilan 1. Desain cover media
pembelajaran kimia
berbasis android sangat
menarik
2. kualitas tampilan
gambar, animasi dan
background sangat
menarik
3. tampilan setiap slide
sangat menarik
4. perpaduan warna dari
setiap slide sangat
menarik
5. jenis huruf yang
digunakan menarik dan
mudah dibaca
6. menggunakan format
animasi next dan back
yang mudah dipahami
7. menggunakan format
animasi home dan star
yang mudah dipahami
8. Penggunaan media
pembelajaran ini dapat
mempermudah proses
pembelajaran
9. Penggunaan media
pembelajaran ini dapat
meningkatkan motivasi
dan belajar siswa
2. Aspek materi 10. Kesesuaian materi
pembelajaran dengan indikator dan
tujuan pembelajaran
11. Kesesuaian materi
dengan kurikulum 2013
12. Materi yang disajikan
merupakan materi larutan
elektrolit dan non
elektrolit
13. Materi yang disajikan
sederhana dan mudah
dipahami
14. Materi yang disajikan
dilengkapi dengan
contoh dalam kehidupan
sehari-hari yang mudah
dipahami
15. soal latihan yang
disajikan sesuai dengan
indicator keberhasilan
16. Kesesuaian animasi yang
mudah dipahami untuk
pemperjelas isi materi
3. Aspek kebahasaan 17. Bahasa yang digunakan
adalah bahasa Indonesia
18. Kalimat yang dipakai
sederhana dan mudah
dimengerti
19. Menggunakan istilah-
istilah yang baku dan
mudah dipahami
20. Bahasa yang digunakan
dapat memotivasi peserta
didik
Jumlah skor

C. SARAN …………………………………………………………………………

D. KESIMPULAN ………………………………………………………………..

Maumere, april 2020


Validator

ROYANTO

ANGKET VALIDATOR PRAKTISI TERHADAP MEDIA PEMBELAJAN


A. PETUNJUK PENGISIAN

Bacalah pernyataan dibawah ini dengan teliti !

Berilah tanda ceklist pada salah satu pilihan yang menurut anda benar dengan kategori :

1) tidak relevan/ tidak baik,


2) kurang relevan/ kurang baik
3) cukup relevan/ cukup baik
4) relevan/ baik
5) sangat relevan/ sangat baik

B. TABEL PENILAIAN

No Aspek Penilaian Indicator Skala penilaian Keretangan

1 2 3 4 5
1 Tampilan Visual 1. Desain cover media
pembelajaran kimia
berbasis android sangat
menarik
2. kualitas tampilan
gambar, animasi dan
background sangat
menarik
3. Tampilan setiap slide
sangat menarik
4. perpaduan warna dari
setiap slide sangat
menarik
5. jenis huruf yang
digunakan menarik dan
mudah dibaca
6. kejelasan petunjuk
penggunaan program
2. Kemudahan 7. mudah dalam
pengoperasian mengoperasikan media
pembelajaran yang
didesain misalnya
kefektifan pada tombol
next dan back menuju
halaman yang di
inginkan
8. menggunakan format
animasi next dan back
yang mudah dipahami
9. menggunakan format
animasi home dan star
yang mudah dipahami
3. penyajian media 10. media yang digunakan
kreatif dan konseptual
11. media pembelajaran
yang didesain simple
dan mudah di mengerti
12. Penggunaan media
pembelajaran ini dapat
mempermudah proses
pembelajaran
13. Penggunaan media
pembelajaran ini dapat
meningkatkan motivasi
dan belajar siswa
14. Media pembelajaran
yang di desain dapat
digunakan di ponsel
android dengan Ram 1
Gb
15. Media pembelajaran
yang didesain dapat
digunakan kapan dan
dimana saja tanpa
koneksi internet
4. Kelayakan 16. Kelengkapan materi
materi sesuai dengan
Kompetensi Dasar
17. Kesesuaian materi
dengan kurikulum 2013
18. Kesesuaian materi
dengan indikator dan
tujuan pembelajaran
19. Materi yang disajikan
merupakan materi
larutan elektrolit dan
non elektrolit
20. Materi yang disajikan
sangat akurat sesuai
dengan konsep dan
penggolongan materi
21. Keakuratan fakta dan
data
22. Keakuratan acuan
pustaka
23. soal latihan yang
disajikan sesuai dengan
indicator keberhasilan
4. Pendukung 24. kesesuaian materi
materi dengan contoh dalam
pembelajaran kehidupan sehari-hari
yang mudah dipahami
25. Kesesuaian animasi
yang mudah dipahami
untuk pemperjelas isi
materi
26. Kejelasan simbol pada
materi yang mudah
dipahami
27. Mendorong siswa untuk
mencari informasi yg
lebih jauh
5. Aspek 28. Menggunakan kaidah
kesesuaian bahasa yang baik dan
kaidah bahasa benar
29. Bahasa yang digunakan
adalah bahasa Indonesia
30. Ketepatan ejaan
6. Aspek 31. Ketepatan pemilihan
komunikatif bahasa dalam
menguraikan materi
32. Kalimat yang dipakai
mewakili isi pesan yang
disampaikan
33. Kalimat yang dipakai
sederhana dan mudah
dimengerti
34. Menggunakan istilah-
istilah yang baku dan
mudah dipahami
7. Aspek 35. Bahasa yang digunakan
kesesuaian dapat memotivasi
dengan peserta didik
perkembangan 36. Menggunakan bahasa
peserta didik yang lugas dan mudah
dipahami peserta didik
37. Bahasa yang digunakan
sesuai dengan
emosional peserta didik
Jumlah skor

C. SARAN …………………………………………………………………………

D. KESIMPULAN ………………………………………………………………..
Maumere, april 2020

Validator

M.A. YOANITA NIRMALASARI,S.Si.,M.Pd

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA

(Peminatan Bidang MIPA

Nama Sekolah : SMA N 1 Bola


Kelas / Semeste : X/II

Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan

Kompetensi dasar Materi pokok Kegiatan pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber


waktu belajar
3.8 menganalisis Larutan elektrolit dan non Mengamati (Observing)  Tes (2x45 menit) Sudarmo,
sifat larutan elektrolit  membaca literatur tentang tertulis (4x U.2016.Ki
elektrolit dan 1. faktor penentu larutan elektrolit dan non  Penugasan pertemuan) mia SMA
larutan non daya hantar elektrolit kelas X
elektrolit listrik larutan menanya (Questioning) Media
berdasarkan 2. larutan  mengajukan pertanyaan berkaitan pembelajar
daya hantar elektrolit dan dengan faktor penentu daya an kimia
listriknya. non elektrolit hantar larutan berbasis
 mengajukan pertanyaan berkaitan android
4.8 merancang, dengan larutan yang dapat
melakukan, dan menghantarkan arus listrik dan
menyimpulkan tidak dapat menghantarkan listrik
serta menyajikan  mengajukan pertanyaan berkaitan
hasil percobaan dengan penerapan larutan
untuk elektrolit dalam kehidupan
mengetahui sifat mengumpulkan data (Experimenting)
larutan elektrolit  merancang percobaan untuk
dan non menentukan sifat larutan
elektrolit. berdasarkan daya hantar
listriknya.
 Melakukan percobaan daya
hantar listrik pada beberapa
larutan
 Mengamati proses percobaan
 Mencatat data hasil percobaan
daya hantar listrik pada beberapa
larutan.
Mengasosiasi (associating)
 Menganalisis data hasil
percobaan untuk menyimpulkan
larutan elektrolit dan non
elektrolit.
 Mengelompokan larutan
berdasarkan daya hantar
listriknya.
Mengkomunikasikan (Communicating)
 Menyajikan laporan hasil percobaan
tentang daya hantar listrik larutan
elektrolit
 Mempersentasikan larutan yang
termasuk larutan elektrolit kuat,
leman dan non elektrolit.

Rpp pertemuan I Model pembelajaran discoveri learning

Sekolah : SMA N 1 Bola

Mata pelajaran : Kimia

Kelas / semester :X/I


Materi pokok : Larutan elektrolit dan non elektrolit

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

KD KD Tujuan pembelajaran
3.9 menganalisis sifat larutan elektrolit dan 4.9 merancang, melakukan, dan Melalui model pembelajaran discoveri learning,
larutan non elektrolit berdasarkan daya menyimpulkan serta menyajikan hasil siswa mampu menganalisis sifat larutan elektrolit
hantar listriknya. percobaan untuk mengetahui sifat dan larutan non elektrolit berdasarkan daya hantar
larutan elektrolit dan non elektrolit. listriknya serta dapat merancang, melakukan, dan
menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan non
elektrolit.
IPK IPK
3.9.1 Menyebutkan pengertian larutan
elektrolit dan non elektrolit
3.9.2 Mengelompokkan larutan ke
dalamlarutan elektrolit dan non
elektrolit
LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1
Kegiatan pendahuluan Kegiatan inti Penutup
1. Guru memberi salam 1. Guru memberikan stimulus 1. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
2. Guru mengajak peserta didik berupa gambar yang berkaitan 2. Guru menyempurnakan kesimpulan dari
untuk berdoa dengan larutan elektrolit dan non peserta didik
3. Guru mengecek kehadiran peserta elektrolit 3. Guru menyampaikan pembelajaran yang
didik 2. Siswa memperhatikan gambar akan datang
4. Guru memberikan apresepsi yang ditampilkan 4. Guru meminta salah satu siswa untuk
kepada peserta didik 3. Siswa membaca materi yang memimpin doa penutup.
5. Guru menyampaikan kd dan berkaitan dengan pengertian
tujuan pembelajaran larutan elektrolit dan non
elektrolit, dan pengelompokkan
larutan ke dalamlarutan elektrolit
dan non elektrolit
4. Siswa mengajukan pertanyaan
berkaitan dengan gambar
larutan non elektrolit dan non
elektrolit.
5. Guru membagi kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang
6. Guru menginstruksikan siswa
membuka media pembelajaran
kimia berbasis android
7. Siswa mendiskusikan dan
mengerjakan soal-saol dalam
media pembelajaran berbasis
android.
8. siswa mempresentasikan hasil
diskusi.
TEKNIK PENILAIAN

Penilaian pengetahuan Tes terlulis Saat pertemuan ke 3


Keterampilan Diskusi Saat proses pembelajaran
Sikap Observasi Saat proses pembelajaran
Maumere, 2020-04-21

Peneliti

Marina helmi yanti

Rpp pertemuan II Model pembelajaran discoveri learning

Sekolah : SMA N 1 Bola

Mata pelajaran : Kimia

Kelas / semester :X/I

Materi pokok : Larutan elektrolit dan non elektrolit


Alokasi waktu : 2 x 45 menit

KD KD Tujuan pembelajaran
3.8 menganalisis sifat larutan elektrolit dan 4.8 merancang, melakukan, dan Melalui model pembelajaran discoveri learning,
larutan non elektrolit berdasarkan daya menyimpulkan serta menyajikan siswa mampu menganalisis sifat larutan elektrolit
hantar listriknya. hasil percobaan untuk dan larutan non elektrolit berdasarkan daya hantar
mengetahui sifat larutan elektrolit listriknya serta dapat merancang, melakukan, dan
dan non elektrolit. menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan non
elektrolit.
IPK IPK
3.8.4. Menjelaskan penyebab kemampuan
larutan elektrolit menghantarkan arus
listrik
LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1
Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Inti Penutup
1. Guru memberi salam 1. Guru memberikan stimulus 1. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
2. Guru mengajak peserta didik berupa video yang berkaitan 2. Guru menyempurnakan kesimpulan dari
untuk berdoa dengan penyebab kemampuan peserta didik
3. Guru mengecek kehadiran peserta larutan elektrolit dalam 3. Guru menyampaikan pembelajaran yang
didik menghantarkan arus listrik. akan datang
4. Guru memberikan apresepsi 2. Siswa memperhatikan video 4. Guru meminta salah satu siswa untuk
kepada peserta didik yang ditampilkan memimpin doa penutup.
5. Guru menyampaikan kd dan 3. Siswa membaca materi yang
tujuan pembelajaran berkaitan dengan penyebab
kemampuan larutan elektrolit
dalam menghantarkan arus
listrik.
4. Siswa mengajukan pertanyaan
berkaitan dengan video.
5. Guru membagi kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang
6. Guru menginstruksikan siswa
membuka media pembelajaran
yang berkaitan dengan penyebab
kemampuan larutan elektrolit
dalam menghantarkan arus
listrik.
7. Siswa mendiskusikan dan
mengerjakan soal-saol dalam
media pembelajaran berbasis
android.
8. siswa mempresentasikan hasil
diskusi.
TEKNIK PENILAIAN

Penilaian pengetahuan Tes terlulis Saat pertemuan ke 3


Keterampilan Diskusi Saat proses pembelajaran
Sikap Observasi Saat proses pembelajaran
Maumere, 2020-04-21

Peneliti

Marina helmi yanti

Rpp pertemuan III Model pembelajaran discoveri learning

Sekolah : SMA N 1 Bola

Mata pelajaran : Kimia

Kelas / semester :X/I

Materi pokok : Larutan elektrolit dan non elektrolit


Alokasi waktu : 2 x 45 menit

KD KD Tujuan pembelajaran
3.8 menganalisis sifat larutan elektrolit dan 4.8 merancang, melakukan, dan Melalui model pembelajaran discoveri learning,
larutan non elektrolit berdasarkan daya menyimpulkan serta menyajikan siswa mampu menganalisis sifat larutan elektrolit
hantar listriknya. hasil percobaan untuk dan larutan non elektrolit berdasarkan daya hantar
mengetahui sifat larutan elektrolit listriknya serta dapat merancang, melakukan, dan
dan non elektrolit. menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan non
elektrolit.
IPK IPK
3.8.4 Mendeskripsikan larutan elektrolit
dapat berupa senyawa ion dan
senyawa kovalen polar.
LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1
Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Inti Penutup
1. Guru memberi salam 1. Guru memberikan stimulus 1. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
2. Guru mengajak peserta didik berupa gambar yang berkaitan 2. Guru menyempurnakan kesimpulan dari
untuk berdoa dengan senyawa ion dalam peserta didik
3. Guru mengecek kehadiran peserta bentuk larutan 3. Guru menyampaikan pembelajaran yang
didik 2. Siswa memperhatikan gambar akan datang
4. Guru memberikan apresepsi yang ditampilkan 4. Guru meminta salah satu siswa untuk
kepada peserta didik 3. Siswa membaca materi yang memimpin doa penutup.
5. Guru menyampaikan kd dan berkaitan dengan larutan
tujuan pembelajaran elektrolit yang berupa senyawa
ion dan senyawa kovalen polar
4. Siswa mengajukan pertanyaan
berkaitan dengan gambar
senyawa ion yang ditampilkan
5. Guru membagi kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang
6. Guru menginstruksikan siswa
membuka media pembelajaran
yang berkaitan dengan larutan
elektrolit dapat berupa senyawa
ion dan senyawa kovalen polar.
7. Siswa mendiskusikan dan
mengerjakan soal-saol dalam
media pembelajaran berbasis
android.
8. siswa mempresentasikan hasil
diskusi.
TEKNIK PENILAIAN

Penilaian pengetahuan Tes terlulis Saat pertemuan ke 3


Keterampilan Diskusi Saat proses pembelajaran
Sikap Observasi Saat proses pembelajaran
Maumere, 2020-04-21

Peneliti

Marina helmi yanti

Rpp pertemuan IV Model pembelajaran discoveri learning

Sekolah : SMA N 1 Bola

Mata pelajaran : Kimia

Kelas / semester :X/I

Materi pokok : Larutan elektrolit dan non elektrolit


Alokasi waktu : 2 x 45 menit

KD KD Tujuan pembelajaran
3.8 menganalisis sifat larutan elektrolit dan 4.8 merancang, melakukan, dan Melalui model pembelajaran discoveri
larutan non elektrolit berdasarkan daya menyimpulkan serta menyajikan learning, siswa mampu menganalisis
hantar listriknya. hasil percobaan untuk sifat larutan elektrolit dan larutan non
mengetahui sifat larutan elektrolit elektrolit berdasarkan daya hantar
dan non elektrolit. listriknya serta dapat merancang,
melakukan, dan menyimpulkan serta
menyajikan hasil percobaan untuk
mengetahui sifat larutan elektrolit dan
non elektrolit.
Ipk Ipk
4.8.1 merancang dan melakukan
percobaan untuk mengetahui sifat
larutan elektrolit dan non
elektrolit
4.8.2 menyajikan laporan hasil
percobaan
LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1
Kegiatan pendahuluan Kegiatan inti Penutup
1. Guru memberi salam 1. Guru memberikan stimulus 1. Siswa menyimpulkan hasil hasil
2. Guru mengajak peserta didik berupa alat yang berkaitan praktikum
untuk berdoa dengan praktikum 2. Guru menyempurnakan
3. Guru mengecek kehadiran peserta 2. Siswa memperhatikan alat yang kesimpulan dari peserta didik
didik ditunjukan 3. Guru menyampaikan
4. Guru memberikan apresepsi 3. Siswa mengajukan pertanyaan pembelajaran yang akan datang
kepada peserta didik berkaitan dengan fungsi alat 4. Guru meminta salah satu siswa
5. Guru menyampaikan kd dan yang ditunjukan untuk memimpin doa penutup.
tujuan pembelajaran 4. Guru membagi kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang
5. Guru membagikan lembar
petunjuk praktikum
6. Siswa melakukan praktikum dan
mencatat hasil praktikum.
7. Sisswa menganalisis data hasil
percobaan
8. Siswa menyajikan hasil laporan.
TEKNIK PENILAIAN

Keterampilan Praktikum dan presentasi hasil praktikum Saat proses pembelajaran


Sikap Observasi Saat proses pembelajaran
Maumere, 2020-04-21

Peneliti

Marina helmi yanti

Anda mungkin juga menyukai