Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NAZWAH BUANA PUTRI KALANGI

NIM : 821418055
KELAS : B – S1 FARMASI 2018
ASIDOSIS METABOLIK
Pertanyaan :
1. Apa jenis gangguan asam-basa yang ada?
2. Apa penyebab potensial asidosis metabolik pada A.B.?
Jawaban :
1. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, pasien A.B (27) menunjukkan
asidosis metabolik. Asidosis metabolik adalah gangguan ketika status asam-
basa bergeser ke sisi asam akibat hilangnya basa atau retesi asam nonkarbonat
dalam tubuh. Asidosis sendiri merupakan kondisi dimana terjadi akumulasi
asam dan ion hidrogen dalam darah dan jaringan tubuh sehingga menurunkan
pH. Asidosis metabolik ditimbulkan oleh perubahan keseimbangan antara
produksi dan ekskresi asam. Asidosis metabolik dikaitkan dengan penurunan
serum HCO3 dan penurunan pH (Dorland, 2012).
2. Penurunan kalium (Hipokalemia) mengindikasikan adanya gangguan
keseimbangan asam-basa. Kalium merupakan kation utama yang terdapat di
dalam cairan intraseluler (bersama bikarbonat) berfungsi sebagai buffer
utama dan berkolerasi langsung dengan kondisi fisiologi pada konduksi saraf,
fungsi otot, keseimbangan asam-basa dan kontraksi otot jantung.
Hipokalemia akan lebih berat pada asidosis tubular ginjal. Peningkatan nilai
Cl yaitu 121 mEq / L dari nilai normal 97 - 106 mEq/L menandakan adanya
asidosis metabolik. Penurunan pH darah yaitu 7,28 terjadi dalam keadaan
asidemia (peningkatan pembentukan asam). Jika pH darah rendah (asidosis),
diamati nilai PaCO2 pada pemeriksaan (26 mmHg), jika tinggi berarti
respiratorik dan jika rendah berarti metabolic. Selain itu, penururan nilai
bikarbonat (HCO3) yaitu 12 mEq/L (normal 21-28 mEq/L) menunjukkan
adanya asidosis metabolik (akibat akumulasi asam tubuh atau hilangnya
bikarbonat dari cairan ekstraseluler).
Perhitungan AG/AG observed ditambahkan pada asidosis metabolic
yang berfungsi sebagai langkah pertama dalam mengklasifikasikan asidosis
metabolik dan memberikan informasi tambahan tentang kondisi yang sedang
dialami pasien tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui bahwa AG
pasien adalah 10 mEq / L (Eq. 9-6). Dengan demikian, A.B memiliki asidosis
metabolik hiperkloremik dengan AG normal. Anion Gap (AG) yang normal
dapat terjadi pada metabolik asidosis akibat diare, asidosis tubular ginjal atau
hiperkalsemia.
Pasien memiliki gangguan afektif bipolar dan baru-baru ini
mengkonsumsi cat rumah. Pasien juga mengkonsumsi terapi Lithium
karbonat 300 mg 3x1 untuk pengobatan bipolarnya. Kandungan timbal yang
terdapat didalam cat maupun penggunaan litium telah dikaitkan dengan
perkembangan asidosis tubulus ginjal.

Anda mungkin juga menyukai