FISIKA
FISIKA
Beranda
RPP
Bahan Ajar
Media Pemb
Akademik
Animasi
Mapel Lain
BukuTamu
TV
Fisika adalah salah satu ilmu pengetahuan alam dasar yang banyak digunakan sebagai dasar bagi ilmu-
ilmu yang lain. Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam secara keseluruhan. Fisika mempelajari
materi, energi, dan fenomena atau kejadian alam, baik yang bersifat makroskopis (berukuran besar,
seperti gerak Bumi mengelilingi Matahari) maupun yang bersifat mikroskopis (berukuran kecil, seperti
gerak elektron mengelilingi inti) yang berkaitan dengan perubahan zat atau energi. Fisika menjadi dasar
berbagai pengembangan ilmu dan teknologi. Kaitan antara fisika dan disiplin ilmu lain membentuk
disiplin ilmu yang baru, misalnya dengan ilmu astronomi membentuk ilmu astrofisika, dengan biologi
membentuk biofisika, dengan ilmu kesehatan membentuk fisika medis, dengan ilmu bahan membentuk
fisika material, dengan geologi membentuk geofisika, dan lain-lain. Pada bab ini akan dipelajari tentang
dasar-dasar ilmu fisika.
si Dasar : 2.1 Mengukur besaran-besaran fisika dengan alat yang sesuai dan mengolah data hasil dengan
menggunakan aturan angka penting
n Pembelajaran :
Setelah mempelajari bahan ajar 1, siswa diharapkan dapat :
1. Menganalisis besaran dan satuan dalam fisika
2. Melakukan analisis dimensi terhadap besaran-besaran fisika.
3. Membedakan antara besaran pokok dan besaran turunan.
4. Menerapkan konsep besaran dan satuan dalam perhitungan fisika.
1.1 Pengantar ke Fisika
Fisika adalah bagian dari ilmu pengetahuan alam (IPA) atau sains . IPA antara lain mencakup makhluk
tak hidup (physical science) meliputi Fisika, Kimia, Geologi , Astronomi dan Kebumian. Fisika adalah
ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam dan benda-benda mati. Ilmu fisika berkembang karena
didorong oleh adanya rasa ingin tahu yang selalu ada dalam diri kita.
.
Fisika sebagai IPA menyangkut gejala-gejala yang ada di alam dan dinyatakan dalam zat dan
energi. Dasar-dasat ilmu Fisika dibuthkan bagi siapa saja yang aingir berkarier dalam bidang
ilmu-ilmu alam atau teknologi terapan.
Pengukuran yang akurat adalah bagian terpenting dalam ilmu Fisika, namun tidak ada
pengukuran yang hasilnya mulak. Ilmu fisika adalah ilmu eksak/pasti, tetapi dalam batas-batas
tertentu, karena mengandung ketidakpastian pada beberapa hukum-hukum Fisika. Dengan
metode ilmiah dapat dihasilkan pengetahuan ilmiah. Kita sudah mengetahui bahwa data yang
digunakan untuk pengamatan dengan panca indera mempunyai keterbatasan kemampuan
dalam menangkap suatu fakta. Jadi, kemungkinan keliru dari kesimpulan ilmiah tetap ada.
Hasil pengukuran terhadap suatu besaran selalu dapat dinyatakan dengan suatu nilai
(besar) dan suatu satuan yang bergantung pada alat ukur yang digunakan. Misalnya hasil
pengukuran panjang suatu lapangan adalah 200 m, maka 200 adalah nilai dan meter adalah
satuannya .
Sistem satuan yang masih digunakan pada umumnya adalah sistem metrik yang
dikenal sebagai meter, kilogram dan second (yang disingkat MKS) dan sistem Inggris dikenal
sebagai foot, pound dan second (disingkat FPS) dll.
a. terdapat sekelompok besaran yang dinamakan besaran pokok dan satuan besaran pokok ditetapkan
terlebih dahulu.
b. untuk menyatakan besar atau kecilnya suatu besaran maka pada satuan dari besaran tersebut diberikan
awalan prefik,
c. besaran - besaran yang tidak termasuk besaran pokok disebut besaran turunan.
Tabel 1.1 Tujuh besaran pokok yang telah dibakukan secara internasional.
Singkatan
No Besaran Satuan
Satuan
1 Massa Kilogram kg
2 Panjang Meter m
3 Suhu Kelvin K
4 Waktu Second s
5 Kuat arus Ampere A
6 Intensitas Candela cd
7 Cahaya Mole mol
Jumlah Zat
Pengukuran suatu besaran fisika menggunakan satuan yang ditera berdasarkan satuan
yang baku. Sebagai satuan baku benda atau gejala fisis yang digunakan harus memenuhi
beberapa persyaratan sebagai berikut :
1. Nilai satuannya sama/tetap
2. Sifat fisisnya tidak mudah berubah.
3. Tiruannya mudah dibuat di laboratorium - laboratorium fisika.
4. Harus diakui secara internasional sehingga hasil pengukuran untuk benda yang sama di
berbagai negara dapat dibandingkan dan dapat dikomunikasikan.
Berikut akan dikemukakan definisi tujuh satuan besaran pokok, yakni massa, panjang,
waktu, kuat arus, Satuan suhu Kelvin, Intensitas cahaya dan jumlah zat.
Satu kilogram standart/baku didefinisikan sebagai massa silinder yang terbuat dari
platina iridium yang disimpan di International Bureau of Weights and Measures di kota Sevres,
Prancis. Definisi ini disetujui pada pertemuan pertama CGPM tahun 1889. Dengan acuan ini,
massa 10-3 m-3 (1 liter) air pada suhu 20 oC mendekati 1 kg.
Dengan menggunakan sinar laser dari gas helium neon, NIST (Nation Institute of
Standart and Technology) di USA menetapkan 1 meter standart/baku dengan ketelitian
mencapai 0,000 000 0001 m.
Satu meter didefinisikan sebagai jarak yang di-tempuh cahaya dalam waktu 1/9.192621770 s
di dalam ruang hampa.
3. Satuan Waktu (sekon)
Satu sekon (detik) didefinisikan sebagai selang waktu yang sama dengan 9.192.621.770
kali periode getaran atom Cs-133. Jam atom Cs-133 menunjukkan ketelitian yang sangat tinggi.
Satu ampere (disingkat A) adalah kuat arus tetap yang jika dipertahankan mengalir
dalam masing-masing dari dua buah penghantar lurus sejajar dengan panjang tak hingga dan
penampang lintang lingkaran yang dapat diabaikan dengan jarak 1 meter, dalam ruang hampa
akan menghasilkan gaya interaksi antara kedua penghantar sebesar 2x10-7 newton setiap meter
penghantar.
Satu kelvin (disingkat K) adalah 1/273,16 kali suhu termodinamika titik tripel air. Dengan
demikian, suhu termodinamika titik tripel adalah 273,16 K. Tititk tripel air adalah suhu dimana
air murni berada dalam keadaan seimbang dengan es dan uap air jenuhnya. Apabila diukur
dengan termometer gas yang berisi H2 dan He, suhu ini memiliki ketelitian 1 : 106.
Satu kandela adalah intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi
monokromatik pada frekuensi 540 x 10 12 hertz dengan intensitas sebesar 1/683 watt per
steradian dalam arah tersebut.
Satu mole adalah jumlah zat yang mengandung unsur elementer zat tersebut dalam
jumlah sebanyak jumlah atom karbon dalam 0,012 kg karbon isotop-12
Karena besaran fisika jumlahnya sangat banyak, maka besaran lain selain tujuh besaran
pokok tersebut dinamakan besaran turunan. Besaran turunan merupakan kombinasi dari
beberapa besaran pokok.
Besaran yang didefinisikan dari satu atau lebih besaran pokok disebut besaran
turunan.
Volum
Tekanan
Tekanan
didefinisikan dari besaran
gaya Luas
didefinisikan dari besaran didefinisikan dari besaran
massa percepatan panjang lebar
didefinisikan dari besaran
waktu kecepatan
Dimensi suatu besaran mengungkapkan cara besaran tersusun atau didefinisikan dari besaran
pokok.
Untuk menyatakan dimensi suatu besaran, kita gunakan lambang ([ … ]) dibaca dimensi dari.
[ J ]
Panjang [L] Intensitas cahaya
[N]
Massa [M] Jumlah Zat
[]
waktu [T] Suhu
[I]
Kuat arus
Dimensi suatu besaran turunan dapat ditentukan dari dimensi besaran pokok.
Beberapa contoh dimensi dari beberapa besaran turunan, lihat tabel 1.3:
Volume V = l3 [M]3
m3
=
Massa jenis kg.m-3 [M L–3]
W =
Gaya berat kg.ms-2 [MLT-2]
mg
Faktor
Awalan Simbol
Pengali
Lebih dari satu
exa E 1018
peta P 10 15
tera T 10 12
giga G 10 9
mega M 10 6
kilogram K 10 3
hekto h 10 2
Satuan lain yang sering dipakai
desi d 10 –1
senti c 10 –2
Kurang dari Satu
milli m 10 –3
mikro 10 –6
nano n 10 –9
piko p 10 –12
femto f 10 –15
atto a 10 –18
Sebuah balok bermassa 856 g dan setiap sisinya mempunyai panjang 5,35 cm. Tentukanlah r
balok dalam SI.
Penyelesaian :
1 gram = 10-3 kg dan 1 cm = 10-2 m, massa dan volume balok dalam SI adalah
m = 856 g = 0,856 kg
CATATAN
Satuan dapat dibagi atau dikalikan sebagaimana simbol-simbol aljabar pada umumnya.
Hal ini memudahkan kita untuk melakukan konversi satuan. Kuncinya adalah, kita dapat
menyatakan besaran fisika yang sama dalam dua satuan yang berbeda. Misalnya, 1 menit = 60
s. Artinya, (1 menit)/(60 sekon) = 1 atau (60 sekon)/(1 menit) = 1. Untuk menyatakan 3 menit
menjadi satuan sekon, kita menukliskan:
Sebuah mobil balap bergerak dengan kelajuan 120 km/jam. Nyatakan kelajuan mobil dalam
satuan m/s.
Penyelesaian,
PELATIHAN 1.1
1. Tuliskanlah angka-angka berikut dalam bentuk desimal secara benar.
a. 2,78 x 102
b. 4,3 x 104
c. 8,8 x 10-2
d. 32,48 x 102
e. 4,73 x 10-3
2. Tuliskanlah nilai-nilai berikut dengan menggunakan awalan pada Tabel. 1.3.
a. 10-8 mm
b. 8 x 109 dm
c. 4,2 x 10-31 kg
d. 1/2.000 s
e. 3,4 x 1018 coulomb
3. Tuliskanlah nilal-nilai berikut ke dalam satuan standar dalam bentuk desimal.
a. 274,6 mm
b. 36 mV
c. 420 mg
d. 70,0 pikosekon
e. 4,80 gigavolt
4. Tuliskanlah nilai-nilai berikut dalam satuan meter dengan menggunakan Tabel 1.5:
a. 448 inchi
b. 1.250 kaki;
c. 2.000 mil;
d. 330 Ǻ; dan
5. Satuan angstrom (Ǻ) adalah satuan besaran panjang yang ditetapkan sebagai 10 -10 m. Berapa
picometer dan attometer untuk 0,1 angstrom?
8. Nyatakan nilai-nilai berikut dengan menggunakan awalan pada tabel 1.4
a. 106 kg d. 9,1 x 10-31 kilogram
b. 10-8 m e. 1,6 x 10-19 coulomb
c. 5 x 10-7 s f. 2 juta meter
a. 2 dm = . . . m
b. 2 am = . . . mm
c. 5 g = . . . fg
d. 50 f g = . . . kg
e. 7 nm = . . . m
10. Ubahlah masa jenis raksa 1,36 x 104 kg/m3 ke dalam satuan g/cm3.
11. Sebuah pesawat terbang bergerak dengan kecepatan 260 km/jam. Tentukan kecepatannya
dalam m/s .
12. Kelajuan suara di udara sama dengan 340 m/s. Nyatakan dalam satuan km/jam.
13. Kecepatan kapal laut dan pesawat terbang biasanya dinyatakan dalam satuan knot, (1 knot =
1,15 mil/jam). Berapa knotkah kecepatan suatu pesawat terbang yang besarnya adalah 220 m/s
?
14. Sebutkan satuan dan dimensi dari besaran-besaran turunan di bawah ini !
a. percepatan =
b. Gaya = massa x percepatan
c. Debit =
d. Usaha = gaya x perpindahan
e. Tekanan =
f. Daya =
g. Momentum = massa x kecepatan
15. Gaya tarik menarik (F) antara dua massa m dan M yang berjarak r satu terhadap yang lain
16. Energi foton gelombang elektromagnetik memenuhi E = hf, dengan f adalah frekuensi foton
dan h konstanta Planck. Tentukan dimensi dan satuan h.
19. Tuliskan nilai-nilai berikut ini sebagai bilangan desimal dengan satuan standar :
a. 46,9 mm
b. 400 pikosekon
c. 4,8 femtometer
20. Perkirakan volum tubuhmu dalam satuan m3, cm3, dan mm3.
21. Ketebalan rambut sekitar 70 m. Berapakah ketebalan rambut dalam satuan:
(a) meter dan
(b) kilometer?
22. Massa bumi adalah 6,0 x 10 24 kg. Tentukan massa jenis bumi dalam satuan kg/m 3 dan
g/cm3.
24. Sebuah komputer dapat melakukan 4 giga perhitungan setiap sekon. Berapa banyak
perhitungan yang dapat dilakukannya selama satu mikrosekon?
25. Berapakah volum bumi dalam km3 ? (Gunakan jari-jari bumi 6,4 x 106 m)
1.3 Pengukuran
tensi Dasar : 2.4 Melakukan penjumlahan dan perkalian dua buah vektor atau lebih
Tujuan Pembelajaran
Segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka-angka dari suatu benda
atau gejala alam, dinamakan besaran. Fisika memerlukan pengukuran-pengukuran yang sangat
teliti agar gejala yang dipelajari dapat dijelaskan (dan bisa diramalkan) dengan akurat.
Mengukur adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai
satuan.
Pada umumnya mistar ukur untuk mengukur panjang itu berskala centimeter (cm) dan
millimeter (mm), misal mistar berukuran 30 cm. Skala Mistar terkecil 1 mm atau 0,1 cm, oleh
karena itu ketelitian mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm.
Gambar 1.1 Mistar Ukur
Ketika mengukur panjang dengan menggunakan mistar, posisi mata hendaknya berada
pada tempat yang tepat, yaitu terletak pada garis yang tegak lurus mistar, sehingga tidak
terjadi kesalahan paralaks yaitu kesalahan dalam membaca karena tidak tegak lurus dengan
alat dan benda yang diukur.
Gambar 1.2 Pengamatan pengukuran menggunakan mistar. A) pengukuran lebih pendek dari ukuran
benda sesungguhnya B). pengukuran yang tepat. C) pengukuran bertambah panjang
daripada ukuran benda sesungguhnya
Untuk mengukur dengan teliti sampai 0,1 mm digunakan jangka sorong yang
dilengkapi skala nonius.
Bagian yang terpenting dari jangka sorong ialah :
1. Rahang yang tetap (disebut rahang tetap), memiliki skala panjang yang disebut skala utama.
Dengan skala terkecil 1 mm.
2. Rahang yang dapat digeser-geser (disebut rahang geser / rahang sorong), memiliki skala
pendek disebut nonius atau vernier.
Jangka sorong memiliki nonius atau vernier, yaitu skala pendek yang panjangnya 9 mm dibagi atas 10
bagian yang sama . Ini menyebabkan beda satu bagian skala nonius dan satu bagian skala utama adalah
0,1 mm atau 0,01 cm, sehingga ketidakpastian pengukuran dengan jangka sorong adalah ½ x 0,1 mm
= 0,05 mm
a. Bacaan skala utama yang berimpit dengan tanda nonius adalah 2,1 cm,
b. Garis nonius yang berimpit tegak dengan satu tanda garis skala utama ialah garis ke tiga,
c. Bacaan jangka sorong adalah 2,1 + 0,03 = 2,13 cm.
Untuk mengukur benda-benda kecil sampai ketelitian 0,01 mm (0,001 cm) digunakan alat
yang disebut Mikrometer Ulir ( mikrometer sekrup ).
Jika selubung luar diputar lengkap satu kali, maka rahang geser dan juga selubung akan maju
atau mundur 0,5 mm, satu kali putaran lengkap selubung luar sama dengan jarak maju atau
mundur rahang geser sejauh = 0,01 mm, jadi ketelitian mikrometer Ulir adalah 0,01
mm. Angka ini merupakan nilai skala terkecil mikrometer . Dengan nilai skala terkecil 0,01 mm
Pengukuran dengan neraca pada dasarnya adalah mencari keseimbangan lengan neraca dengan
menempatkan benda dan massa standar pada lengan neraca.
Benda yang akan diukur massanya diletakkan pada piringan. Untuk mengetahui massa benda,
beban pada ketiga lengan diatur sehingga terjadi keseimbangan.
Pegas ditarik dengan gaya tertentu akan meregang. Besarnya peregangan berbanding
lurus dengan gaya yang diberikan.
Neraca hidrolik digunakan untuk mengukur massa benda yang cukup besar, misalnya
truk, kontainer, gerbong kereta api, dan bahkan kapal laut. Prinsip yang digunakan pada
neraca hidrolik adalah memanfaatkan hukum hiodrostatika. Jika benda diletakkan di atas
neraca, maka piston akan menekan cairan yang besarnya sama dengan tekanan atmosfir
ditambah tekanan yang diberikan oleh berat benda.
Pengukuran Waktu
Arloji (Jam)
Arloji ( jam ) merupakan alat penunjuk waktu yang sekaligus dapat digunakan sebagai alat
pengukur selang waktu. Selang waktu terkecil yang dapat diukur oleh arloji adalah 1 sekon.
Stopwatch
Pengukuran Suhu
Gb.1.
12
Term
omet
er
Untuk mengukur suhu yang dapat dipercaya, dibuat alat yang disebut termometer. Alat ini
didasarkan atas kenyataan bahwa ada beberapa sifat atau hal pada benda yang berubah kalau
suhu benda itu berubah, sifat-sifat itu kita jumpai sehari-hari, misalnya volum benda, panjang
benda, hambatan listrik, tekanan gas dan warna benda akan berubah/bertambah kalau
suhunya naik.
Besaran-besaran yang berubah karena perubahan suhu disebut besaran termometrik.
Perubahan sifat-sifat ini dapat digunakan sebagai ukuran tinggi rendahnya suhu.
Untuk menetapkan suatu nilai terhadap suatu suhu diperlukan suatu patokan atau acuan.
Dalam suatu ukuran suhu (atau skala suhu) yang disebut skala Celsius, sebagai titik bawah
digunakan es yang sedang mencair pada tekanan 1 atmosfir (76 cm Hg) diberi harga 0 (0 0C)
dan titik atas uap air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atmosfir diberi harga 100 (100 0C).
Untuk mengukur kuat arus digunakan ampermeter. Pada ampermeter analog, nilai kuat arus
dapat dibaca pada skala yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk. Dalam penggunaannya,
ampermeter dipasang nsecara seri dalam rangkaian yang hendak diukur kuat arusnya.
1.3.3 Ketidakpastian dan Angka Penting
A. Sumber Ketidakpastian
Hasil pengukuran selalu mengandung ketidakpastian dan kita perlu mengetahui dan
berusaha untuk menghilangkannya. Berikut ini adalah beberapa jenis ketidakpastian beserta
sumbernya yang biasa dijumpai.
a. Kesalahan kalibrasi : kesalahan yang terjadi pada waktu pembuatan alat
b. Kesalahan titik nol : titik nol skala alat ukur tidak berimpit dengan titik nol jarum penunjuk alat
ukur
c. Kelelahan komponen alat : kesalahan ini dapat terjadi karena sering dipakai, yang mungkin
karena melebihi batas maksimal.
d. Gesekan : kesalahan ini timbul akibat gesekan pada bagian-bagian alat yang bergerak.
e. Paralaks : kesalahan yang terjadi ketika membaca hasil pengukuran tidak tepat tegak lurus
dengan benda yang diukur dengan skala alat ukur.
f. Keadaan saat bekerja : kesalahan yang mungkin terjadi saat bekerja karena pengaruh suhu,
tekanan, kelembaban .
Setiap alat ukur mempunyai skala terkecil dalam berbagai ukuran. Misalnya mistar, ada
yang mempunyai skala terkecil 1 mm. Demikian pula jangka sorong yang dilengkapi dengan
skala nonius sehingga memungkinkan kita mampu membaca hingga 0,1 mm. Meskipun
demikian, karena keterbatasan penglihatan pembaca skala terkecil ini juga merupakan sumber
kesalahan.
Ketidakpastian acak
Nilai-nilai yang diukur berubah secara acak di sekitar nilai rata-rata. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, misalnya
Orang yang berbeda, mungkin membaca hasil pengukuran dengan cara yang sedikit berbeda.
Alat ukur yang mungkin mengalami sedikit perubahan ketika berpindah dari satu tempat ke
tempat yang lain.
Pengukuran yang berbeda mungkin menggunakan alat ukur yang berbeda.
Ketidakpastian sistematik
Ketidakpastian sistematik menggeser semua nilai yang terukur dari nilai sebenarnya dengan
nilai yang sama.
Kesalahan ini dapat terjadi karena alat ukur mengalami kesalahan pengaturan atau tidak
dikalibrasi secara benar.
Ketidakpastian relatif, sama dengan ketidakpastian dibagi dengan nilai yang diukur. Nilainya
kadang-kadang dinyatakan dalam persen, yaitu :
a. Pengukuran Tunggal
dengan ,
x = besaran yang diukur,
x0 = nilai besaran yang diperoleh pada pengukuran tunggal,
x = ketidakpastian pada pengukuran tunggal.
Untuk mengetahui secara nyata tingkat kesalahan dan ketelitian, selain hasil pengukuran, juga
dituliskan kesalahan dan taraf ketelitian yang dirumuskan sebagai berikut :
Kesalahan mutlak = x
Kesalahan relatif =
b. Pengukuran Berulang
Apabila besaran diukur beberapa kali akan diperoleh informasi yang lebih baik tentang
nilai yang sebenarnya. Untuk pengukuran yang dilakukan lebih dari satu kali, nilai besaran x 0
dapat diperoleh melalui harga rata-rata dari seluruh hasil pengukuran.
x0 = =
Penyelesaian :
= 7,333 . . . g
Dari hasil perhitungan didapatkan yang tidak wajar. Untuk menentukan jumlah angka yang
wajar, kita harus memperhatikan ketidakpastiannya.
= ( x1 + x2 + x3 )2 = ( 7 + 8 + 7 )2 = 484
N x = 3(72+82+72) = 3(386) = 3(162) = 486
i
2
x = =
x = = 0,3333 …
Ketidakpastian biasanya cukup ditulis satu angka di belakang koma, sehingga x = 0,3.
Dengan demikian, hasil pengukuran massa benda dapat dituliskan sebagai :
m = ( m0 + m )
m = ( 7,3 + 0,3 ) g
Dalam melakukan pengukuran, ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu akurasi
dan presisi. Akurasi (ketepatan ) berkaitan dengan nilai yang diukur berkaitan dengan
pertanyaan apakah nilai yang diukur sama dengan nilai yang sebenarnya.
Presisi menunjukkan ketelitian. Presisi selalu berkaitan dengan alat ukur. Makin tinggi
ketepatan pengukuran, makin banyak angka penting yang boleh dituliskan dalam laporan.
Sensitivitas ( kepekaan ) adalah kemampuan memberikan tanggapan terhadap perubahan
nilai pengukuran yang terjadi.
Misalnya kita mengukur panjang benda dengan mistar dengan ketelitian yang berbeda.
Dari hasil pengukuran oleh beberapa orang besar kemungkinan hasil-hasil itu agak berbeda
satu sama lain, misal 76,6 cm , 76,7 cm ; dan 76,8 cm.
Angka paling belakang merupakan angka taksiran/angka tak pasti, sedang angka yang lain
adalah angka pasti.
Angka-angka dari hasil pengukuran disebut angka penting/angka berarti / angka signifikan.
Jumlah angka penting ditentukan oleh skala terkecil pada alat ukur.
b. Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol termasuk angka penting.
c. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol tetapi tanpa desimal adalah angka
bukan penting, kecuali ada tanda yang menjelaskan lain. Misalnya penjelasan itu
dapat berupa garis di bawah angka terakhir yang masih dianggap penting.
d. Angka nol di sebelah kiri angka bukan nol, tetapi tidak didahului oleh angka
bukan nol, tidak merupakan angka penting.
e. Semua angka di sebelah kanan tanda desimal dan mengikuti ( mengiringi ) angka
bukan nol adalah bukan angka penting, kecuali ada tanda yang menyatakan batas angka
pentingnya
Penjumlahan dan pengurangan dari hasil pengukuran haruslah hanya mengandung satu
angka penting yang diragukan .
Catatan
2. Jika angka setelah digit tertentu lebih kecil dari 5 , maka angka pada digit tersebut
dibulatkan ke bawah
3. Jika angka pada digit tertentu tepat sama dengan 5, maka angka pada digit tersebut dibulatkan ke atas,
jika angka sebelumnya ganjil, dan dibulatkan ke bawah jika angka sebelumnya genap.
b. Mengalikan, Membagi
Dalam mengalikan, membagi dan menarik akar, bilangan-bilangan hasil pengukuran
hasilnya tidak dapat memuat lebih banyak angka penting daripada angka penting paling
sedikit dari bilangan-bilangan yang terlibat pada operasi perkalian atau pembagian itu.
d. 796 x 320 = 254 720 255000 255000
3 angka penting 3 angka penting
Perkalian atau pembagian bilangan hasil pengukuran (bilangan tidak eksak) dengan bilangan bukan hasil
pengukuran (pasti) tidak mengubah banyaknya angka penting.
Pada waktu mengalikan atau membagi bilangan eksak dengan bilangan eksak, seluruh angka penting
dapat ditulis, bila dianggap perlu. Misalnya 10 kelereng dibagi oleh 3 orang tiap orang mendapat
3,333 .... kelereng/orang. Banyak angka penting di belakang koma desimal ditetapkan semaunya.
Bila suatu bilangan dipangkatkan atau ditarik akarnya, hasilnya mempunyai angka
penting sebanyak angka penting bilangan yang dipangkatkan atau ditarik akarnya itu.
d. Menyatakan bilangan dengan Angka Sepuluh Berpangkat (Notasi Ilmiah = notasi baku)
Sering kali dalam fisika dibahas besaran - besaran yang sangat kecil /sangat besar, misalnya :
a x 10n
Angka - angka numerik hasil pengukuran dinyatakan dengan bilangan riil di antara -10 dan
+ 10 atau -10 < a < + 10 dan n adalah bilangan bulat positif atau negatif.
catatan
a menyatakan bilangan penting (mantis )
10n menyatakan orde
1. pindahkan koma desimal sampai hanya tersisa satu angka di kiri,
2. hitung banyak angka yang dilewati koma desimal dan menggunakan angka itu sebagai
pangkat dari 10.
3. tidak mengubah jumlah angka penting.
Pindahkan tanda desimal ke kiri, sampai tersisa satu angka di sebelah kiri tanda desimal
tersebut,
4,0.400.000.000.000.0 m
koma tanda desimal akhir
Catatan :
10n + 10m = 10 n+m
= 10-m
I. Petunjuk Belajar :
III. Indikator
Menjelaskan faktor-faktor penting yang berpengaruh pada peristiwa pengukuian menggunakan alat ukur panjang da
menuliskan ke dalam deretan angka penting hasil pengukuran
Dalam mempelajari IPA diperlukan data kwantitatif yang diperoleh dengan cara mengukur. Bagaimana cara
mengukur yang benar ? Bagaimanakah cara mendapatkan serta mengoperasi data hasil pengukuran ? Untuk
memahami masalah di atas, marilah kita lakukan percobaan berikut !
1. Gambarlah cara Anda mengukur panjang pensil dengan penggaris berskala mm.
Gambar berikut adalah cara melihat alat ukur.
2. Posisi mata yang manakah yang Anda pilih jika Anda diberi tugas mengukur panjang
pencil ( A, B, atau C )
Berikan alasanmu !
Informasi :
Kesalahan pengamatan karena kesalahan
posisi mata disebut “ kesalahan paralaks “
3. Buat penggaris dari karton manila dengan skala terkecil cm. Ukurlah panjang kertas
dengan penggaris berskala terkecil mm dan dengan penggaris berskala terkecil cm !
dari data hasil pengukuran dan dalam tabel, mana pengukuran yang lebih teliti ?
Buatlah kesimpulan hubungan antara banyaknya angka penting dengan ketelitian
pengukuran !
4. Mengoperasikan data hasil pengukuran .
Potonglah kertas berbentuk empat persegi panjang, kemudian ukur panjang dan
lebarnya.
Tempelkan disini !
a. Penjumlahan
Dari hasil pengukuran panjang dan lebar kertas, tentukan ½ kelilingnya !
b. Pengurangan
Dari hasil pengukuran yang sama, hitunglah selisihnya !
c. Perkalian :
Masih dari hasil pengukuran di atas, hitunglah luas kertas !
5. Tugas
1) Dalam pengukuran massa dua benda, diperoleh pengamatan sebagai berikut :
Massa A = 1,4 gram
B = 165, 4 gram
Tentukan :
a. jumlah massa A dan B
b. selisih massa A dan B
c. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
d. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2) Dalam pengukuran kertas yang berbentuk pita, didapatkan hasil-hasil sebagai berikut :
Lebar = 12,6 mm
Panjang = 124,3 mm
Tentukan :
a. Luas Pita
b. Keliling pita
a. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
b. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Jadi sifatnya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
X + Y1 = . . . . . . . . . . .
X + Y2 = . . . . . . . . . . .
X – Y2 = . . . . . . . . . . .
X - Y1 = . . . . . . . . . . .
4) Hitung :
( 2,3 x 103 ) + 15 = . . . . . . . . . . . . . . . . .
15 – ( 2,3 x 103 ) = . . . . . . . . . . . . . . . . .
5) Sebuah kotak volumnya 526 cm3 dan luas alasnya 41,2 cm2. Tinggi balok tersebut
adalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
VI. Tempat : Ruang lab fisika
VII. Penilaian :
Dilakukan
Catatan Guru Paraf/Nilai
tanggal
PELATIHAN 1.2
1. Apa yang dimaksud dengan pengukuran ?
2. Misalkan Anda mengukur jarak dengan menggunakan mistar yang mempunyai skala terkecil
cm. Jika jarak yang diukur itu kurang dari 10 cm dan lebih dari 1 cm, dalam berapa angka
penting hasil pengukuran itu dapat ditulis ? Jelaskan !
3. Hasil pengukuran panjang besi yang dilakukan oleh empat siswa adalah 63,68 cm, 63,67 cm,
63,28 cm, dan 62,67 cm. Adakah siswa yang melakukan kesalahan dalam membaca skala alat
ukur ? Jelaskan !
4. Sebuah buku memiliki 200 halaman bolak-balik. Tebal buku adalah 5 cm.
a. Berapakah tebal satu lembar kertas?
b. Kalau kamu ingin mengukur langsung tebal satu lembar kertas, alat ukur manakah yang
sebaiknya kamu gunakan?
5. Sebuah kelereng ditimbang 6 kali. Hasilnya adalah 9,8 g, 10,1 g, 9,8 g, 10,2 g; 9,9 g; dan 10,0 g.
Tentukan :
a. massa rata-rata,
b. ketidakpastian relatifnya,
c. Bagaimanakah hasil pengukuran kelereng itu dilaporkan ?
6. Misalkan kamu memegang sebuah stopwatch. Kamu berdiri di sebuah jembatan yang di
bawahnya ada sungai. Kamu diminta mengukur ketinggian jembatan dari permukaan sungai.
Jelaskan apa yang kamu lakukan.
7. Apakah yang disebut sudut paralaks? Mengapa sudut paralaks bintang sangat kecil?
8. Apa yang harus Anda dilakukan agar pengukuran memiliki kesalahan sekecil mungkin?
11. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup ?
12. Sebutkan berapa banyak angka penting pada angka-angka di bawah ini dan bulatkan ke dalam
2 angka desimal !
A. 14,0574 km
B. 4,468 m
C. 7,0405 cm
D. 4 400 000 m
E. 4,450 x 106 m
18. Dua buah batang penghapus masing-masing panjangnya 12,35 dam 11,59 m. Tentukan selisih
panjang dan jumlah kedua batang tersebut.
20. Bagaimana cara menentukan tinggi sebuah pohon dari tanah di sekitar pohon tersebut?
Peralatan apa saja yang diperlukan dan bagaimana menggunakannya?
21. Massa jenis sebuah silinder ditentukan dengan mengukur massa, panjang, dan diameternya.
Jika masing-masing pengukuran memberikan kesalahan 1%, berapakah kesalahan total pada
nilai massa jenis?
22. Berapakah ketidakpastian relatif volum bola yang jari-jarinya r = 3,86 ± 0,08 m?
26. Intenval waktu pengukuran dengan stopwatch mengandung ketidakpastian sekitar setengah
detik disebabkan oleh reaksi orang saat menekan tombol start dan tombol stop. Berapakah
ketidakpastian relatif pengukuran waktu dengan stopwatch berikut ini?
(a) 6 s;
(b) 45 s;
(c) 4 menit.
27. Berapakah hasil penjumlahan 7,2 x 103 + 8,3 x 104 + 0,09 x 106? Nyatakan dalam angka penting
yang sesuai.
28. Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya selama satu tahun (laju cahaya = 2,998
x 108 m/s). Berapa meter jarak 1 tahun cahaya?
29. Jarak rata-rata planet ke matahari dan periode revolusinya mengitari matahari tampak pada
tabel berikut.
Buatlah grafik sedemikian rupa sehingga data di atas dihubungkan oleh garis lurus. Tentukan
konstanta dari grafik yang kamu buat.
30. Percepatan gravitasi bumi pada berbagai jarak diukur. Hasilnya tampak pada tabel berikut.
Buatlah grafik sedemikian rupa sehingga data-data di atas dihubungkan oleh garis lurus.
Tentukan konstanta dari grafik yang kamu buat.
UJI KOMPETENSI 1
Pilihlah satu Jawaban yang tepat!
1. Pada pengukuran panjang benda, tercatat hasil 0,04050 m. Banyaknya angka penting pada
hasil pengukuran tersebut adalah….
a. dua
b. tiga
c. empat
d. lima
e. enam
2. Lembaran logam tipis panjangnya 14,41 mm dan lebarnya 2,11 mm. Luas pelat tersebut
adalah ….
a. 30,405 1 mm2
b. 30,405 mm2
c. 30,41 mm2
d. 30,40 mm2
e. 30,4 mm2
3. Daya didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan per satuan waktu. Dengan demikian,
dimensi daya adalah….
a. MLT3
b. MLT2
c. ML2T1
d. ML2T-2
e. ML2T3
5. Pada soal nomor 4, jumlah angka penting hasil perhitungan adalah….
a. 6 angka penting
b. 5 angka penting
c. 4 angka penting
d. 3 angka penting
e. 2 angka penting
7. Hasil pengukuran ketebalan benda dengan mikrometer sekrup ditunjukkan pada gambar
berikut. Tebal benda yang diukur adalah ….
a. 5,30 mm
b. 5,35 mm
c. 5,75 mm
d. 5,80 mm
e. 5,85 mm
9. Lembaran logam tipis mempunyai panjang (21,3 ± 0,2) cm dan lebár (9,80 ± 0,1) cm. Luas
dan nilai ketidakpastian lembaran logam tipis tersebut ….
a. (209 ± 4) cm2
b. (208,74 ± 4) cm2
c. (208,740 ± 4) cm2
d. (208,740 ± 0,02) cm2
e. (208,7 ± 0,02) cm2
10. Massa jenis sebuah benda adalah massa dibagi volume benda itu sendiri. Jika diketahui
kubus pejal bermassa 856 g dan setiap sisi panjangnya 5,35 cm, massa jenis kubus pejal
adalah….
a. 0,56 kg/m3
b. 0,5594 kg/ m3
c. 5,6 x 10~ kg/ m3
d. 5,59 x 103 kg/m3
e. 5,594 x 103 kg/m3
11. Massa sebuah benda 0,00073 g. Massa benda tersebut dapat dinyatakan sebagai dua angka
penting jika dituliskan ….
a. 7,3 x 10-4 g
b. 0,73 x 10-3 g
c. 0,073 x 10-2 g
d. 0,0073 x 10-1 g
e. 0,00073 x 10°g
12. Berikut data pengukuran diameter sebuah bola besi: 3,85 mm, 3,70 mm, 3,75 mm, 3,80 mm,
3,77 mm, 3,76 mm, 3,79 mm, 3,76 mm, 3,74 mm, dan 3,5 mm. Rata-rata panjang diameter
bola besi adalah ….
a. 3,676 mm
b. 3,76 mm
c. 3,77 mm
d. 3,750 mm
e. 3,770 mm
13. Jika diketahui ketidak-pastian alat 0,01 mm, maka nilai persentase ketidakpastian hasil
pengukuran soal nomor 12 adalah….
a. 0,2652 %
b. 0,265 %
c. 0,26 %
d. 0,2 %
e. 0 %
14. Data pengukuran dengan jangka sorong A adalah sebagai berikut: 4,56 cm; 4,58 cm; 4,58 cm;
4,57 cm; 4,56 cm. Jika diketahui benda tersebut telah diukur oleh alat yang lebih terpercaya
dan panjangnya 4,30 cm, maka kesimpulan yang didapat adalah….
a. jangka sorong A tidak memiliki akurasi yang baik
b. jangka sorong A tidak memiliki presisi yang baik
c. jangka sorong A memiliki akurasi yang baik dan presisi yang buruk
d. jangka sorong A memiliki akurasi yang buruk dan presisi yang baik
e. jangka sorong A memiliki akurasi dan presisi yang buruk
18. Alat yang digunakan untuk mengukur diameter bagian dalam dari sebuah pipa adalah....
a. mistar, mikrometer sekrup, dan penggaris
b. mistar dan penggaris
c. mikrometer sekrup dan jangka sorong
d. jangka sorong
e. mistar, mikrometer sekrup, penggaris, dan jangka sorong
20. Momentun didefinisikan sebagai massa dikali waktu. Adapun kecepatan didefinisikan
sebagai perpindahan per satuan waktu. Dengan demikian, satuan momentum dalam SI
adalah….
a. kg.ms
b. kg.
c. kg
d. kg.ms2
e. kg
21. Kelajuan suara dirumuskan v = dengan v adalah kelajuan, E adalah konstanta, dan
adalah massa jenis medium. Dengan demikian satuan konstanta E adalah….
a. kg.m/s2
b.
c. kg
d.
e.
22. Awalan satuan berikut yang benar untuk 10-6, 10-9, dan 106 adalah….
a. mega, mikro, dan nano
b. nano, mega, dan mikro
c. mikro, nano, dan mega
d. mikro, mega, dan nano
e. nano, mikro, dan mega
23. Anggap ketebalan sebuah buku dengan 420 halaman adalah 2,4 cm maka tebal satu halaman
adalah….
a. 0,057 mm
b. 0,0571 mm
c. 0,114 mm
d. 0,57 mm
e. 0.1142 mm
24. Dimensi gaya adalah [F] = . Tekanan didefinisikan dengan gaya per satuan luas.
Dengan demikian, dimensi tekanan adalah ….
a.
b.
c.
d.
e.
25. Seorang siswa mengukur volume benda dan didapat angka 0,04302 cm 3. Angka penting
yang ia dapatkan berjumlah ….
a. 2 angka penting
b. 3 angka penting
c. 4 angka penting
d. 5 angka penting
e. 6 angka penting
26. Alat untuk mengukur ketebalan benda dengan ketelitian tinggi adalah….
a. mistar
b. miknometer sekrup
c. jangka sorong
d. penggaris
e. millimeter blok
27. Urutan alat ukur yang memiliki ketelitian dari rendah ke tinggi adalah….
a. mistar, mikrometer sekrup, jangka sorong
b. jangka sorong, mistar, penggaris
c. mikrometer sekrup, jangka sorong, penggaris
d. penggaris, jangka sorong, mikrometer sekrup
e. penggaris, mistar, jangka sorong
31. Alat yang digunakan untuk mengukur massa sebuah benda dengan ketelitian tinggi
adalah….
a. neraca dua lengan
b. neraca pegas
c. neraca hidrolik
d. neraca elektronik
e. neraca Ohauss
32. Misalkan skala terkecil yang tertera pada neraca pegas adalah 1 mg. Berarti, neraca
pegas tersebut dapat mengukur hingga ketelitian dan ketidakpastian....
a. l0 mgdan 5,0 mg
b. 5,0 mg dan 10 mg
c. 1,0 mg dan 0,5 mg
d. 1,0 mg dan 0,l mg
e. 1,0 mg dan 1,0 mg
37. Rizal berteriak di dekat tebing berjarak 680 m. Bila cepat narnbat bunyi di udara 340 m/s,
maka waktu yang dibutuhkan Rizal untuk mendengar kembali suaranya adalah ….
a. 2,0 sekon
b. 8,0 sekon
c. 4,0 sekon
d. 10 sekon
e. 6,0 sekon
38. Waktu yang dibutuhkan sinar laser untuk kembali dari planet-X ke penerima pulsa di
bumi adalah 10 s. Bila cepat rambat cahaya di udara 3 x 108 m/s. maka jarak planet-X ke
bumi adalah….
a. 9,0 x l09 m
b. 0,3 x 109 m
c. 3,0 x l09 m
d. 1,0 x l09 m
e. 1,5 x 109 m
39. Perhatikan penyataan di bawah ini:
1. penggunaan alat ukur yang berbeda,
2. hasil pengukuran dibaca oleh orang yang berbeda,
3. penyetelan alat ukur,
4. kalibrasi sebelum pengukuran.
Faktor-faktor yang menye-babkan kesalahan dalam pengukuran adalah….
a. 1, 2, dan 3
b. 4 saja
c. 1 dan 3
d. 2 dan 4
e. semua benar
40. Berikut ini merupakan cara untuk mengurangi kesalahan dalam pengukuran:
1. menggunakan alat ukur yang lebih teliti
2. melakukan kalibrasi alat sebelum pengukuran
3. melakukan pengukuran berulang
4. menggunakan alat ukur yang berbeda
Pernyataan yang benar adalah….
a. 1, 2, dan 3
b. 4 saja
c. 1 dan 3
d. semua benar
e. 2 dan 4
41. Massa sebuah benda adalah 64.000 g. Bilangan tersebut dapat dinyatakan dalam tiga
angka penting sebagai….
a. 640 x 102g
b. 6,4 x 104 g
c. 64 x l03 g
d. 64,0 x l08 g
e. 0,64 x 105 g