Anda di halaman 1dari 2

NAMA : REXY MAYNACHI

NIM : BCA 117 288


KELAS : D (Semester VI)
MATA KULIAH : INTERNAL AUDIT

1. Audit internal atau Internal audit merupakan kegiatan menyakinkan dan


konsultasi yang independen dan obyektif yang dirancang untuk memberi nilai
tambah dan peningkatan operasi suatu organisasi. Internal audit membantu
organisasi mencapai tujuannya melalui pendekatan sistematis dan teratur untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan
proses tata kelola perusahaan.

a) Evaluasi Efektivitas Manajemen Risiko: yaitu Pengawasan Intern


dalam mengevaluasi efektivitas manajemen risiko bertujuan untuk
memastikan bahwa manajemen telah mengidentifikasi, mengukur,
memantau dan mengendalikan seluruh risiko yang ada. Dalam
pelaksanaan evaluasi efektivitas manajemen risiko, auditor diharapkan
dapat menilai tingkat risiko yang ada apakah masih berada pada tingkat
yang dapat diterima sesuai dengan selera risiko yang ditetapkan oleh
Direksi atau berada pada tingkat yang sangat melampaui toleransi
sehingga dapat mengganggu pencapaian tujuan organisasi. Fungsi
internal audit untuk memberikan keyakinan apakah pengendalian telah
beroperasi secara efektif.
b) Evaluasi Efektivitas Pengendalian Intern: yaitu Pengawasan Intern
berperan dalam mengevaluasi kecukupan dan efektivitas pengendalian
intern yang dilakukan oleh manajemen.
c) Evaluasi Proses Tata Kelola: Evaluasi terhadap proses tata kelola ini
bertujuan untuk memastikan bahwa pelaksanaan aktivitas sampai pada
level aktivitas terendah telah sesuai dengan apa yang telah ditetapkan
baik yang ditetapkan dalam kebijakan internal, eksternal maupun etika
bisnis.
2. Dalam kode etik auditor internal ada beberapa prinsip yang diharapkan dapat
berperilaku dan menegakkan prinsip-prinsip sehingga dapat menjunjung tinggi
prinsip-prinsip kode etik yaitu sebagai berikut :

a) Integritas (Integritas auditor internal membangun kepercayaan dan


dengan demikian memberikan dasar untuk kepercayaan dalam
pertimbangannya. Integritas tidak hanya menyatukan kejujuran, namun
juga hubungan wajar dan keadaan yang sebenarnya).
b) Objektivitas (Auditor internal menunjukkan objektivitas professional
tingkat tertinggi dalam mengumulkan, mengevaluasi, dan
mengkomunikasi informasi tentang kegiatan atau proses yang sedang
diaudit). Kompetensi (Auditor internal menerapkan pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan dalam pelaksanaan
layanan audit internal).
c) Kerahasiaan (Auditor internal menghormati nilai dan kepemilikan
informasi yang mereka terima dan tidak mengungkapkan informasi tanpa
izin kecuali ada ketentuan perundang-undangan atau kewajiban
professional untuk melakukannya). Perilaku Profesional (Auditor
internal sebaiknya bertindak dalam sikap konsisten dengan reputasi
profesi yang baik dan menahan diri dari segala perilaku yang mungkin
menghilangkan kepercayaan kepada profesi pengawasan internal atau
organisasi).

Kecurangan yang dilakukan didalam audit internal yaitu biasanya :

a) Memberikan saran bahwa sesuatu itu benar, padahal itu salah, oleh seseoranng
yang mengetahui itu salah.
b) Membocorkan kepada pihak lain sesuatu yang harusnya di rahasiakan seperti
informasi tentang perusahaan tersebut.
c) Auditor tidak objektif dalam memberikan informasi.

Anda mungkin juga menyukai