Anda di halaman 1dari 4

SOAL LATIHAN PPh POTPUT PASAL 22

Note: Jawablah soal di bawah disertai dengan dasar perhitungan dan peraturan
yang terkait.

Soal Benar Salah

No Pernyataan B/S
1 Pada kegiatan ekspor dan impor pemungut PPh Pasal 22 adalah Bank
Presepsi dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
2 Pajak penghasilan Pasal 22 atas impor terutang dan dilunasi bersamaan
dengan pembayaran Bea Masuk.
3 PPh Pasal 22 yang dipungut oleh bendaharawan pemerintah, KPA, dan
pejabat penerbit Surat Perintah Membayar dikenakan PPh Pasal 22
sebesar 1,5% dari harga pembelian tidak termasuk Pajak Pertambahan
Nilai.
4 Royalty merupakan salah satu yang dikecualikan dari objek pemotongan
PPh Pasal 23.
5 Semua cara penghitunga PPh Pasal 23 yaitu tarif dari objek dikalikan
dengan bruto.
6 Penghasilan dalam bentuk deviden dikenai pemotongan PPh Pasal 23
sebesar 2%.
7 PPh pasal 23 atas penghasilan berupa bunga dipotong dengan tarif
sebesar 15% dari penghasilan neto.
8 Pada PPh pasal 26 syarat agar tarif P3B berlaku bagi WPLN adalah
dengan menyerahkan Surat Keterangan Domisili yang dibuat oleh
instansi yang berwenang dari negara tempat tinggalnya.
9 Subjek pajak dalam negeri tidak wajib memotong PPh pasal 26 ketika
melakukan pembayaran kepada WPLN.
10 Tarif PPh Pasal 26 yaitu 20%
pembayaran dengan batas
Soal PIlihan Ganda maksimal…
a. 1 juta
1. Tarif pemungutan PPh Pasal 22 b. 2 juta.
untuk aktivitas impor tanpa c. 5 juta
menggunakan API adalah… d. 10 juta
a. 2,5% x nilai impor 3. Pemungut PPh Pasal 22
b. 7,5% x nilai impor. dalam hal pembelian oleh
c. 0,5% x nilai impor bendaharawan pemerintah
d. 10% x nilai impor yaitu, kecuali…
2. Bendahara pemerintah tidak a. Bendaharawan pemerintah
memungut PPh Pasal 22 atas b. KPA
c. Pejabat penerbit Surat c. Wajib pajak luar negeri baik
Perintah Membayar orang pribadi maupun
d. Produsen atau Importir. badan.
4. Yang dikecualikan dari objek d. Wajib pajak dalam negeri
pemotongan PPh Pasal 23 baik orang pribadi maupun
adalah… badan
a. Royalty 8. Atas penghasilan berupa
b. Bunga termasuk premium, deviden digunakan
diskonto, dan imbalan karena penghitungan PPh
jaminan pengembalian utang Pasal 26..
c. Deviden yang diterima oleh a. PPh Pasal 26 =
orang pribadi. penghasilan bruto x 20%
d. Deviden dengan nama dalam b. PPh Pasal 26 =
bentuk apapun (penghasilan bruto x
5. PPh Pasal 23 dipotong sebesar perkiraan penghasilan
2% dari jumlah bruto tidak neto) x 20%
termasuk PPN atas… c. PPh Pasal 26 =
a. Sewa dan penghasilan lain penghasilan bruto x 25%
sehubungan dengan d. PPh Pasal 26 = (PKP –
penggunaan harta, kecuali PPh terutang) x 20%
sewa tanah dan/atau 9. Atas penghasilan berupa
bangunan. deviden digunakan
b. Deviden penghitungan PPh
c. Royalty Pasal 26..
d. Hadiah, penghargaan, bonus, a. PPh Pasal 26 =
dan sejenisnya selain yang penghasilan bruto x 20%
telah dipotong PPh Pasal 21 b. PPh Pasal 26 =
6. Dalam hal WP yang menerima (penghasilan bruto x
atau memperoleh penghasilan perkiraan penghasilan
tidak memiliki NPWP, besarnya neto) x 20%
tarif pemotongan untuk PPh c. PPh Pasal 26 =
Pasal 23 adalah… a. 20% penghasilan bruto x 25%
b. 100% d. PPh Pasal 26 = (PKP –
c. 120% PPh terutang) x 20%
d. 200% 10. Besarnya PPh bagi Wajib
7. Pemotongan PPh Pasal 26 Pajak perusahaan
dikenakan kepada… penerbangan dalam negeri
a. Wajib Pajak luar negeri orang adalah sebesar…
pribadi a. 1,8% dari peredaran bruto
b. Wajib Pajak luar negeri badan b. 1,8% dari peredaran neto
c. 2,64 % dari peredaran bruto c. Dibayar sendiri dan disetor
d. 2,64% dari peredaran neto maksimal tanggal 15 bulan
11. PPh WPLN yang mempunyai berikutnya
kantor perwakilan dagang di d. Dibayar sendiri dan disetor
Indonesia adalah sebesar… maksimal tanggal 10 bulan
a. 0,44% dari nilai ekspor bruto berikutnya
dan bersifat final 14. Dalam hal deviden diterima
b. 0,44% dari nilai ekspor neto oleh WP orang pribadi dalam
dan bersifat finai negeri maka…
c. 0,44% dari nilai ekspor bruto a. Dipotong PPh Pasal 23
dan bersifat tidak final dengan tariff 10% dan
d. 0,44% dari nilai ekspor neto bersifat final
dan bersifat tidak final b. Dipotong PPh Pasal 23
12. Ketentuan PPh pasal 15 dengan tarif 10% dan
mengatur tentang Norma bersifat tidak final
Penghitungan Khusus untuk c. Dipotong PPh Pasal 4 ayat
golongan Wajib Pajak tertentu, (2) dengan tarif 10% dan
antara lain … bersifat
a. Perusahaan asuransi dalam final
negeri d. Dipotong PPh Pasal 4 ayat
b. Perusahaan dagang domestic (2) dengan tariff 10% dan
c. Perusahaan yang melakukan bersifat tidak final
investasi dalam bentuk 15. Penghasilan berupa bunga
bangun-guna-serah simpanan yang dibayarkan
d. Perusahaan pengeboran oleh koperasi yang didirikan
minyak tanah, gas alam dan di Indonesia kepada anggota
batubara koperasi orang pribadi
13. Dalam hal pemilik tanah dikenai PPh bersifat…
dan/atau bangunan adalah a. Final dengan tarif 10%
orang pribadi dan penyewanya untuk bunga sampai
adalah badan maka PPh atas dengan
persewaan tanah dan/atau Rp240.000,00
bangunan tersebut… b. Final dengan tariff 0%
a. Dipotong oleh penyewa dan untuk bunga sampai
disetor maksimal tanggal 15 dengan
bulan berikutnya Rp240.000,00
b. Dipotong oleh penyewa dan c. Tidak final dengan tarif
disetor maksimal tanggal 10 10% untuk bunga sampai
bulan berikutnya dengan
Rp240.000,00
d. Tidak final dengan tariff 0%
untuk bunga sampai dengam
Rp240.000,00

Anda mungkin juga menyukai