Anda di halaman 1dari 78

OUTLOOK DAGING ISSN 1907-1507 2017

KAMBING

OUTLOOK DAGING KAMBING

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian
2017

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian i


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

ii Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

OUTLOOK DAGING KAMBING

ISSN : 1907-1507

Ukuran Buku : 10,12 inci x 7,17 inci (B5)


Jumlah Halaman : 56 halaman

Penasehat : Dr. Ir. Suwandi, M.Si.

Penyunting :
Dr. Anna Astrid Susanti, M.Si.
Drh. Akbar Yasin, MP

Naskah :
Roydatul Zikria, S.Si

Design Sampul :
Victor Saulus Bonavia

Diterbitkan oleh :
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian
2017

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian iii


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

iv Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

KATA PENGANTAR

Guna mengemban visi dan misinya, Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian mempublikasikan data sektor pertanian serta hasil analisis datanya.
Salah satu hasil analisis yang telah dipublikasikan secara reguler adalah Outlook
Komoditi Peternakan.

Publikasi Outlook Daging Kambing Tahun 2017 menyajikan keragaan data


series komoditi daging kambing secara nasional dan internasional selama 10-30
tahun terakhir serta dilengkapi dengan hasil analisis proyeksi produksi dan
konsumsi dari Tahun 2018 sampai dengan Tahun 2021.

Publikasi ini disajikan dalam bentuk buku dan dapat dengan mudah
diperoleh atau diakses melalui portal e-Publikasi Kementerian Pertanian yaitu
http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id.

Dengan diterbitkannya publikasi ini diharapkan para pembaca dapat


memperoleh gambaran tentang keragaan dan proyeksi komoditi daging kambing
secara lebih lengkap dan menyeluruh.

Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan publikasi ini,
kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Kritik dan
saran dari segenap pembaca sangat diharapkan guna dijadikan dasar
penyempurnaan dan perbaikan untuk penerbitan publikasi berikutnya.

Jakarta, Desember 2017


Kepala Pusat Data dan
Sistem Informasi Pertanian,

Dr. Ir. Suwandi, M.Si.


NIP.19670323.199203.1.003

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian v


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

vi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................... v


DAFTAR ISI .................................................................................. vii
DAFTAR TABEL .............................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................xv
RINGKASAN EKSEKUTIF .................................................................. xvii
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1. LATAR BELAKANG ............................................................ 1
1.2. TUJUAN ........................................................................ 1
1.3. RUANG LINGKUP .............................................................. 2
BAB II. METODOLOGI ........................................................................ 3
2.1. SUMBER DATA DAN INFORMASI ............................................. 3
2.2. METODE ANALISIS............................................................. 4
2.2.1. ANALISIS DESKRIPTIF ................................................ 4
2.2.2. ANALISIS PRODUKSI .................................................. 4
2.2.3. ANALISIS KONSUMSI .................................................. 5
2.2.4. KELAYAKAN MODEL .................................................. 6
BAB III. KERAGAAN DAGING KAMBING NASIONAL ..................................... 7
3.1. PERKEMBANGAN POPULASI DAN PRODUKSI
DAGING KAMBING DI INDONESIA ........................................... 7
3.1.1. PERKEMBANGAN POPULASI KAMBING DI INDONESIA ............ 7
3.1.2. PERKEMBANGAN PRODUKSI DAGING KAMBING
DI INDONESIA ......................................................... 8
3.2. SENTRA POPULASI DAN PRODUKSI
DAGING KAMBING DI INDONESIA ................................... 8
3.2.1. SENTRA POPULASI KAMBING DI INDONESIA ....................... 8
3.2.2. SENTRA PRODUKSI DAGING KAMBING DI INDONESIA ............ 9
3.3. PERKEMBANGAN KONSUMSI DAGING KAMBING DI INDONESIA .........12

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian vii


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

3.4. PERKEMBANGAN HARGA DAGING KAMBING DI INDONESIA ............ 13


3.5. PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR DAGING KAMBING
DI INDONESIA ................................................................ 14
3.5.1. PERKEMBANGAN VOLUME EKSPOR DAN IMPOR
DAGING KAMBING DI INDONESIA .................................. 14
3.5.2. PERKEMBANGAN NILAI EKSPOR DAN IMPOR
DAGING KAMBING DI INDONESIA ................................. 15
3.5.3. PERKEMBANGAN NERACA PERDAGANGAN
DAGING KAMBING DI INDONESIA ................................. 16
3.5.4. NEGARA TUJUAN EKSPOR DAN NEGARA ASAL IMPOR
DAGING KAMBING INDONESIA .................................... 16
3.6. PRODUKSI DAN BIAYAN PRODUKSI USAHA KAMBING PER EKOR
DI RUMAH TANGGA TAHUN 2013 ......................................... 17
BAB IV. KERAGAAN DAGING KAMBING DUNIA ........................................ 19
4.1. PERKEMBANGAN PEMOTONGAN, PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS
DAGING KAMBING DI DUNIA ............................................... 19
4.1.1. PERKEMBANGAN PEMOTONGAN, PRODUKSI DAN
PRODUKTIVITAS DAGING KAMBING DI DUNIA .................. 19
4.1.2. NEGARA SENTRA PEMOTONGAN DAN PRODUKSI
DAGING KAMBING DI DUNIA....................................... 21
4.2. PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR DAGING KAMBING DI DUNIA .. 23
4.2.1. PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR DAGING KAMBING
DI DUNIA ............................................................. 23
4.2.2. NEGARA EKSPORTIR DAN IMPORTIR DAGING KAMBING
DI DUNIA ............................................................ 25

BAB V. ANALISIS PRODUKSI DAN KONSUMSI .......................................... 27


5.1. PROYEKSI PRODUKSI DAGING KAMBING DI INDONESIA
TAHUN 2018-2021 .......................................................... 27
5.2. PROYEKSI KONSUMSI DAGING KAMBING DI INDONESIA
TAHUN 2018-2021 .......................................................... 31

viii Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

5.3. PROYEKSI SURPLUS/DEFISIT DAGING KAMBING DI INDONESIA


TAHUN 2018-2021 ...........................................................32

BAB VI. KESIMPULAN ...................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 35


LAMPIRAN ................................................................................... 37

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian ix


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

x Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Jenis Variabel, Periode dan Sumber Data ................................ 3


Tabel 5.1. Hasil Analisis Model Produksi Daging Kambing di Indonesia .......... 27
Tabel 5.2. Hasil Proyeksi Pemotongan Kambing di Indonesia
Tahun 2018-2021 ............................................................ 29
Tabel 5.3. Hasil Proyeksi Produktivitas Kambing di Indonesia
Tahun 2018-2021 ............................................................ 30
Tabel 5.4. Hasil Proyeksi Produksi Daging Kambing di Indonesia
Tahun 2018-2021 ............................................................ 30
Tabel 5.5. Hasil Proyeksi Konsumsi Daging Kambing di Indonesia
Tahun 2018-2021 ............................................................ 31
Tabel 5.6. Proyeksi Surplus/Defisit Daging Kambing di Indonesia
Tahun 2018-2021 ............................................................ 32

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian xi


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

xii Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Perkembangan Populasi Kambing di Indonesia


Tahun 1980-2017 ........................................................... 7
Gambar 3.2. Perkembangan Produksi Daging Kambing di Indonesia Tahun
1980-2017 ................................................................... 8
Gambar 3.3. Kontribusi Populasi Kambing Beberapa Provinsi Sentra di
Indonesia Tahun 2013-2017 .............................................. 9
Gambar 3.4. Kontribusi Produksi Daging Kambing Beberapa Provinsi Sentra
di Indonesia Tahun 2013-2017 .......................................... 10
Gambar 3.5. Kontribusi Produksi Daging Kambing Beberapa Kabupaten
Sentra di Provinsi Jatim Tahun 2017................................... 11
Gambar 3.6. Kontribusi Produksi Daging Kambing Beberapa Kabupaten
Sentra di Provinsi Jateng Tahun 2017 ................................. 11
Gambar 3.7. Kontribusi Produksi Daging Kambing Beberapa Kabupaten
Sentra di Provinsi Sumut Tahun 2017 .................................. 12
Gambar 3.8. Perkembangan Ketersediaan Konsumsi Daging Kambing
di Indonesia Tahun 2003-2016 .......................................... 13
Gambar 3.9. Perkembangan Harga Daging Kambing di Tingkat Konsumen
Tahun 1983-2016 .......................................................... 14
Gambar 3.10. Perkembangan Volume Ekspor dan Impor Daging Kambing
di Indonesia Tahun 1980-2016 .......................................... 15
Gambar 3.11 Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Daging Kambing
di Indonesia Tahun 1980-2016 .......................................... 15
Gambar 3.12. Perkembangan Neraca Perdagangan Daging Kambing
di Indonesia Tahun 2012-2016 .......................................... 16
Gambar 3.13. Negara Tujuan Ekspor Daging Kambing dan Biri-biri Indonesia
Tahun 2016 ................................................................ 17
Gambar 3.14. Produksi Usaha Kambing Per Ekor di Rumah Tangga
Tahun 2013 ................................................................. 18

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian xiii


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

Gambar 3.15. Biaya Produksi Usaha Kambing Per Ekor di Rumah Tangga
Tahun 2013 .................................................................18
Gambar 4.1. Perkembangan Pemotongan Kambing di Dunia
Tahun 1980-2014 ..........................................................19
Gambar 4.2. Perkembangan Produksi Daging Kambing di Dunia
Tahun 1980-2014 ..........................................................20
Gambar 4.3. Perkembangan Produktivitas Kambing di Dunia
Tahun 1980-2014 ..........................................................21
Gambar 4.4. Kontribusi Pemotongan Kambing Beberapa Negara di Dunia
Tahun 2010-2014 ..........................................................22
Gambar 4.5. Kontribusi Produksi Daging Kambing Beberapa Negara di
Dunia Tahun 2010-2014 ..................................................23
Gambar 4.6. Perkembangan Volume Ekspor dan Impor Daging Kambing di
Dunia Tahun 1980-2013 ..................................................24
Gambar 4.7. Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Daging Kambing di
Dunia Tahun 1980-2013 ..................................................25
Gambar 4.8. Negara Eksportir Daging Kambing di Dunia Tahun 2009-2013 ......26
Gambar 4.9. Negara Importir Daging Kambing di Dunia Tahun 2009-2013.......26

xiv Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Perkembangan Populasi dan Produksi Daging Kambing


Tahun 1980-2017. ...................................................... 39
Lampiran 2. Kontribusi Populasi Kambing Beberapa Provinsi Sentra
di Indonesia Tahun 2013-2017 ......................................... 40
Lampiran 3. Kontribusi Produksi Daging Kambing Beberapa Provinsi
Sentra di Indonesia Tahun 2013-2017 ............................... 40
Lampiran 4. Kabupaten Sentra Produksi Daging Kambing
di Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 .................................. 41
Lampiran 5. Kabupaten Sentra Produksi Daging Kambing
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 ................................. 42
Lampiran 6. Kabupaten Sentra Produksi Daging Kambing
di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017 ............................. 42
Lampiran 7. Perkembangan Ketersediaan Konsumsi Daging Kambing
di Indonesia Tahun 2003-2016 ......................................... 43
Lampiran 8. Perkembangan Harga Daging Kambing di Tingkat Konsumen
Tahun 1983-2016 ....................................................... 44
Lampiran 9. Perkembangan Ekspor dan Impor Daging Kambing
di Indonesia Tahun 2003–2016 ......................................... 45
Lampiran 10. Negara Tujuan Ekspor Daging Kambing Indonesia
Tahun 2016 ............................................................... 46
Lampiran 11. Negara Asal Impor Daging Kambing Indonesia Tahun 2016 ...... 46
Lampiran 12. Produksi dan Biaya Produksi Usaha Kambing per Ekor di
Rumah Tangga Tahun 2013 ........................................... 47
Lampiran 13. Perkembangan Pemotongan, Produksi dan Produktivitas
Daging Kambing di Dunia Tahun 1980–2014 ........................ 48

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian xv


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

Lampiran 14. Negara Sentra Pemotongan Kambing di Dunia


Tahun 2010-2014 .......................................................49
Lampiran 15. Negara Sentra Produksi Daging Kambing di Dunia
Tahun 2010-2014 .......................................................49
Lampiran 16. Perkembangan Ekspor dan Impor Daging Kambing di Dunia
Tahun 1980-2013 .......................................................50
Lampiran 17. Negara Eksportir Daging Kambing di Dunia Tahun 2009-2013 ...51
Lampiran 18. Negara Importir Daging Kambing di Dunia Tahun 2009-2013 ....51
Lampiran 19. Perkembangan Pemotongan, Produktivitas dan Produksi
Daging Kambing di Indonesia Tahun 1989-2021 ....................52
Lampiran 20. Hasil Proyeksi Pemotongan Kambing Tahun 2018-2021...........53
Lampiran 21. Hasil Proyeksi Harga Daging Kambing di Tingkat Konsumen
Tahun 2017-2021 .......................................................54
Lampiran 22. Hasil Proyeksi Produktivitas Kambing Tahun 2018-2021..........55
Lampiran 23. Hasil Proyeksi Konsumsi Daging Kambing Tahun 2018-2021 .....56

xvi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

RINGKASAN EKSEKUTIF

Produksi daging kambing Indonesia Tahun 2017 (Angka Sementara) sebesar


70 ribu ton. Produksi daging kambing di Indonesia sebagian besar berasal dari Jawa
Timur dengan kontribusi produksi (rata-rata lima tahun terakhir) sebesar 24,55%
sedangkan provinsi lainnya hanya berkontribusi kurang dari 17%. Produksi daging
kambing di Indonesia Tahun 2018 diperkirakan sebesar 72 ribu ton dan terus
meningkat hingga Tahun 2021 dengan estimasi produksi sebesar 74 ribu ton. Rata-
rata pertumbuhan produksi daging kambing selama lima tahun ke depan (2018-
2021) diperkirakan sebesar 0,62% per tahun.

Konsumsi daging kambing didekati dengan konsumsi yang dihitung dari


persamaan identitas yaitu konsumsi = produksi – volume ekspor + volume impor.
Konsumsi daging kambing Tahun 2018 diproyeksikan sebesar 67 ribu ton dan akan
naik dengan rata-rata 0,39% per tahun. Tahun 2021 konsumsi daging kambing
diproyeksikan sebesar 68 ribu ton.

Dengan peningkatan produksi dan konsumsi daging kambing selama tahun


2018-2021, diperkirakan Indonesia masih akan surplus daging kambing. Pada Tahun
2018 surplus daging kambing Indonesia diproyeksikan sebesar 4,71 ribu ton. Surplus
daging kambing diproyeksikan terus naik hingga mencapai 5,21 ribu ton pada Tahun
2021. Meskipun masih terjadi surplus daging kambing di Indonesia, namun di tingkat
dunia Indonesia bukan termasuk salah satu negara produsen maupun eksportir
utama daging kambing.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian xvii


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

xviii Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Kambing merupakan hewan ternak kecil yang memiliki banyak
kegunaan dan manfaat, disamping dapat menghasilkan daging untuk
memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat, maka produk lainnya
juga bisa dimanfaatkan sesuai dengan komoditas yang dihasilkan oleh ternak
tersebut. Keberadaan kambing tidak saja dapat menciptakan lapangan
pekerjaan maupun lapangan usaha, namun juga mampu memberikan
penghasilan dan pendapatan (Winarso, 2014).
Populasi kambing di Indonesia sejak Tahun 1980 hingga 2017 terbilang
meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 2,67% per tahun. Hal ini diimbangi
dengan peningkatan produksi daging kambing sebesar 2,86% setiap tahunnya.
Meskipun Indonesia bukan termasuk produsen utama maupun eksportir daging
kambing di dunia, namun sejauh ini konsumsi daging kambing masih mampu
tercukupi dari produksi domestik. Hal ini terlihat dari cukup rendahnya
kuantitas impor daging kambing di Indonesia.
Untuk mengetahui sejauh mana prospek komoditi daging kambing dalam
mendukung sektor pertanian di Indonesia, berikut ini akan disajikan
perkembangan populasi, produksi, harga, konsumsi, ekspor dan impor, serta
proyeksi produksi dan konsumsidaging kambing Tahun 2018-2021.

1.2. TUJUAN
Melakukan Penyusunan Buku Outlook Daging Kambing yang berisi
keragaan data series di Indonesia dan dunia, serta dilengkapi dengan hasil
proyeksi produksi dan konsumsi daging kambing di Indonesia.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 1


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

1.3. RUANG LINGKUP


Kegiatan yang dicakup dalam penyusunan Outlook Daging Kambing
adalah:
 Identifikasi peubah-peubah yang dianalisis mencakup populasi, jumlah
pemotongan, produksi, ketersediaan konsumsi, harga, ekspor, impor,
negara tujuan ekspor, negara asal impor, dan situasi daging kambing di
dunia.
 Penyusunan analisis komoditi daging kambing serta penyusunan proyeksi
konsumsi dan produksi daging kambing di Indonesia Tahun 2018-2021.

2 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

BAB II. METODOLOGI

2.1. SUMBER DATA DAN INFORMASI


Outlook Komoditi Daging kambing Tahun 2017 disusun berdasarkan data
dan informasi yang bersumber dari instansi terkait di lingkup Kementerian
Pertanian dan instansi di luar Kementerian Pertanian seperti Badan Pusat
Statistik (BPS), dan Food and Agriculture Organization (FAO). Jenis variabel,
periode dan sumber data secara rinci disajikan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jenis Variabel, Periode dan Sumber Data


No. Variabel Periode Sumber Data Keterangan

1. Populasi 1980-2017 Ditjen PKH


2. Produksi 1980-2016 Ditjen PKH
Harga Daging
BPS, diolah
3. Kambing di 1983-2016
Pusdatin
Indonesia
Ketersediaan
4. 2003-2016
Konsumsi
Ekspor Impor
Ditjen PKH,
5. Daging kambing di 2003-2016 HS 020445000
BPS
Indonesia
Negara Tujuan
Ekspor Daging
6. 2016 BPS
Kambing dan Biri-
biri Indonesia
Negara Asal Impor
Daging Kambing
7. 2016 BPS
dan Biri-biri
Indonesia

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 3


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

No. Variabel Periode Sumber Data Keterangan

Jumlah Pemotongan
8. 1980-2014 FAO
Kambing di Dunia
Produksi Daging
9. 1980-2014 FAO
Kambing di Dunia
Produktivitas Kambing
10. 1980-2014 FAO
di Dunia
Ekspor Impor Daging
11. 1980-2013 FAO
Kambing di Dunia

2.2. METODE ANALISIS


Metode yang digunakan dalam penyusunan Outlook Daging Kambing
adalah sebagai berikut:

2.2.1. ANALISIS DESKRIPTIF


Analisis keragaan atau perkembangan komoditi daging kambing
dilakukan berdasarkan ketersediaan data series yang yang mencakup
indikator luas areal, produksi, produktivitas, konsumsi, harga, dan
ekspor-impor dengan analisis deskriptif sederhana. Analisis keragaan
dilakukan untuk data series daging kambing di Indonesia dan dunia.

2.2.2. ANALISIS PRODUKSI


Analisis produksi komoditi daging kambing dilakukan berdasarkan
analisis fungsi produksi. Penelusuran model untuk analisis fungsi produksi
tersebut dilakukan dengan pendekatan persamaan Regresi Linier
Berganda (Multiple Linear Regression). Persamaan regresi tersebut
memetakan peubah penjelas/bebas terhadap peubah respons/tak bebas.
Dalam regresi linier berganda, parameter yang diduga bersifat linier serta
jumlah peubah bebas dan atau tak bebas yang terlibat di dalamnya lebih
dari satu.
Secara umum regresi linier berganda dapat dinyatakan dengan model
berikut:

4 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

Y  b0  b1 X 1  b2 X 2  ...  bn X n  
n
 b0   b j X j  
j 1

dimana : Y = Peubah respons/tak bebas


Xn = Peubah penjelas/bebas
n = 1,2,…
b0 = nilai konstanta
bn = koefisien arah regresi atau parameter model regresi
untuk peubah xn
 = sisaan

Produksi daging kambing diperoleh dari perkalian antara


pemotongan dengan produktivitas. Pemotongan pada tahun ke-t diduga
merupakan fungsi dari harga riil daging kambing di tingkat konsumen
periode sebelumnya dan peotongan periode sebelumnya. Sedangkan
produktivitas daging kambing pada tahun ke-t diduga merupakan fungsi
dari produktivitas periode sebelumnya. Dengan memperhatikan
ketersediaan data, untuk peubah-peubah bebas yang tidak tersedia
datanya dalam periode waktu yang bersesuaian maka dilakukan proyeksi
terlebih dahulu dengan menggunakan model pemulusan eksponensial
berganda (Double Exponential Smoothing).

2.2.3. ANALISIS KONSUMSI


Analisis konsumsi daging kambing merupakan analisis konsumsi
langsung baik rumah tangga, industry maupun horeka. Karena
keterbatasan ketersediaan data, analisis konsumsidaging kambing didekati
dengan persamaan identitas dimana konsumsi = produksi – volume ekspor +
volume impor. Konsumsi daging kambing diproyeksi dengan menggunakan
model pemulusan eksponensial berganda (Double Exponential Smoothing).

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 5


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

2.2.4. KELAYAKAN MODEL


Ketepatan sebuah model regresi dapat dilihat dari Uji-F, Uji-t dan
koefisien determinasi (R2).
Koefisien determinasi diartikan sebagai besarnya keragaman dari
peubah tak bebas (Y) yang dapat dijelaskan oleh peubah–peubah bebas
(X). Koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan persamaan:

SS Regresi
R2 
SS Total
dimana : SS Regresi adalah jumlah kuadrat regresi
SS Total adalah jumlah kuadrat total
Sementara, untuk model time series baik analisis trend maupun
pemulusan eksponensial berganda (double exponential smoothing), ukuran
kelayakan model berdasarkan nilai kesalahan dengan menggunakan
statistik MAPE (mean absolute percentage error) atau kesalahan
persentase absolut rata-rata yang diformulasikan sebagai berikut:

dimana: Xt adalah data aktual


Ft adalah nilai ramalan.
Semakin kecil nilai MAPE maka model time series yang diperoleh semakin
baik.

6 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

BAB III. KERAGAAN DAGING KAMBING NASIONAL

3.1. PERKEMBANGAN POPULASI DAN PRODUKSI DAGING KAMBING


DI INDONESIA

3.1.1. PERKEMBANGAN POPULASI KAMBING DI INDONESIA


Perkembangan populasi kambing di Indonesia selama periode 1980-
2017 menunjukkan trend peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan
2,67% per tahun (Gambar 3.1). Populasi kambing di Indonesia Tahun 1980
mencapai 7,69 juta ekor, kemudian meningkat pada Tahun 2016 menjadi
17,85 juta ekor. Berdasarkan angka sementara Ditjen Peternakan dan
Kesehatan Hewan, pada Tahun 2017 populasi kambing tercatat sebanyak
18,41 juta ekor atau naik 3,16% dibandingkan tahun sebelumnya. Selama
kurun waktu lima tahun terakhir (2013-2017) populasi kambing hanya naik
0,62% per tahun dimana populasi paling banyak dicapai pada Tahun 2015
yaitu 19,01 juta ekor atau meningkat 2% dibandingkan Tahun 2014.
Perkembangan populasi kambing di Indonesia secara rinci disajikan pada
Lampiran 1.

Gambar 3.1. Perkembangan Populasi Kambing di Indonesia


Tahun 1980-2017

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 7


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

3.1.2. PERKEMBANGAN PRODUKSI DAGING KAMBING DI INDONESIA


Perkembangan produksi daging kambing di Indonesia pada periode
1980-2017 cenderung berfluktuasi (Gambar 3.2) dengan rata-rata
pertumbuhan sebesar 2,86% per tahun. Total produksi daging kambing di
Indonesia pada Tahun 1980 sebesar 36,30 ribu ton tahun dan meningkat
menjadi 67,85 ribu ton di Tahun 2016. Berdasarkan angka sementara
Ditjen PKH pada Tahun 2017 produksi daging kambing tercatat sebesar
70,02 ribu ton atau naik 3,21% dibandingkan Tahun 2016. Produksi daging
kambing tertinggi dicapai pada Tahun 2009 yaitu sebesar 73,83 ribu ton
atau naik 11,81% terhadap Tahun 2008. Selama kurun waktu lima tahun
terakhir (2013-2017) rata-rata pertumbuhan produksi daging kambing
naik 1,45% per tahun. Perkembangan produksi daging kambing di
Indonesia disajikan secara rinci pada Lampiran 1.

Gambar 3.2. Perkembangan Produksi Daging kambing di Indonesia


Tahun 1980-2017

3.2. SENTRA POPULASI DAN PRODUKSI DAGING KAMBING DI INDONESIA


3.2.1. SENTRA POPULASI KAMBING DI INDONESIA
Berdasarkan Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun
2017, sentra utama untuk populasi kambing di Indonesia selama lima
tahun terakhir (2013-2017) berada di 5 (lima) provinsi yaitu Jateng,
Jatim, Jabar, Lampung dan Sumut. Sebesar 20,81% atau 4,03 juta ekor

8 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

kambing di Indonesia berasal dari Provinsi Jateng. Provinsi sentra populasi


kambing berikutnya yaitu Jatim dengan 3,16 juta ekor (16,33%), Jabar
dengan 2,07 juta ekor (10,67%), Lampung dengan 1,29 juta ekor (6,68%)
dan Sumut (4,55%). Sisanya sebesar 40,95% merupakan total kontribusi
dari provinsi lainnya (Gambar 3.3). Provinsi sentra populasi kambing di
Indonesia dan kontribusinya disajikan secara rinci pada Lampiran 2.

Gambar 3.3. Kontribusi Populasi Kambing Beberapa Provinsi Sentra di


Indonesia Tahun 2013-2017

3.2.2. SENTRA PRODUKSI DAGING KAMBING DI INDONESIA


Sentra produksi utama untuk daging kambing di Indonesia selama
lima tahun terakhir (2013-2017) berada di 5 (lima) provinsi yaitu Jatim,
Jateng, Sumut, Aceh dan Bali. Sebanyak 16,99 ribu ton atau 24,55%
produksi daging kambing di Indonesia berasal dari Provinsi Jatim (Gambar
3.4). Urutan berikutnya yaitu Jateng dengan kontribusi 16,12% (11,16 ribu
ton) diikuti oleh Sumut (5,35%), Aceh (3,90%) dan Bali (3,71%). Total
kontribusi dari provinsi lainnya terhadap produksi daging kambing di
Indonesia yaitu 46,37%. Provinsi sentra produksi daging kambing di
Indonesia dan kontribusinya disajikan secara rinci pada Lampiran 3.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 9


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

Gambar 3.4. Kontribusi Produksi Daging Kambing Beberapa Provinsi Sentra


di Indonesia Tahun 2013-2017
Jatim merupakan provinsi dengan produksi daging kambing paling
banyak di Indonesia pada Tahun 2013-2017. Berdasarkan Angka Sementara
Ditjen PKH Tahun 2017, kabupaten dengan produksi daging kambing
terbanyak adalah Kabupaten Tulungagung dengan kontribusi produksi
sebesar 10,32% (1.899 ton) dari total produksi daging kambing di Provinsi
Jatim (Gambar 3.5). Kabupaten penghasil daging kambing lainnya adalah
Kabupaten Gresik (8,87%), Kabupaten Blitar (8,04%), Kabupaten
Trenggalek (5,66%), Kabupaten Malang (5,48%) dan Kabupaten Ponorogo
(5,17%). Keenam kabupaten tersebut berkontribusi sebesar 43,54%
sedangkan 56,46% sisanya merupakan kontribusi dari kabupaten/kota
lainnya di Provinsi Jatim. Kabupaten sentra produksi daging kambing di
Provinsi Jatim dan kontribusinya disajikan secara rinci pada Lampiran 4.

10 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

Gambar 3.5. Kontribusi Produksi Daging Kambing di Beberapa Kabupaten


Sentra di Provinsi Jatim Tahun 2017

Di Provinsi Jateng, penghasil daging kambing paling banyak pada


Tahun 2017 adalah Kabupaten Banyumas dengan kontribusi 14,85% atau
1.733 ton (Gambar 3.6). Kabupaten penghasil daging kambing terbanyak
lainnya adalah Kabupaten Wonogiri (8,84%), Kabupaten Blora (8,11%),
Kabupaten Grobogan (6,76%) dan Kabupaten Magelang dengan kontribusi
6,42%. Kabupaten/kota lainnya memberikan total kontribusi sebesar
55,02% terhadap produksi daging kambing di Provinsi Jateng. Kabupaten
sentra produksi daging kambing di Jateng dan kontribusinya disajikan
secara rinci pada Lampiran 5.

Gambar 3.6 Kontribusi Produksi Daging Kambing di Beberapa Kabupaten


Sentra di Provinsi Jateng Tahun 2017

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 11


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

Pada Tahun 2017, sebanyak 27,39% atau 1.091 ton daging kambing
di Provinsi Sumut berasal dari Kabupaten Simalungun (Gambar 3.8).
Kabupaten berikutnya dengan produksi daging kambing terbanyak adalah
Kabupaten Mandailing Natal (14,84%), Kabupaten Dairi (7,32%),
Kabupaten Padang Lawas (6,22%) dan Kabupaten Langkat dengan
kontribusi 5,67% (Gambar 3.7). Sisaanya sebanyak 38,57% merupakan
total kontribusi dari kabupaten/kota lainnya di Provinsi Sumut.
Kabupaten sentra produksi daging kambing di Sumut dan kontribusinya
disajikan secara rinci pada Lampiran 6.

Gambar 3.7. Kontribusi Produksi Daging Kambing di Beberapa Kabupaten


Sentra di Provinsi Sumut Tahun 2017

3.3. PERKEMBANGAN KONSUMSI DAGING KAMBING DI INDONESIA


Karena keterbatasan ketersediaan data, konsumsi daging kambing di
Indonesia didekati dengan ketersediaan konsumsi yang dihitung dari produksi +
volume impor – volume ekspor. Hal ini dilakukan karena data konsumsi hasil
survei yang tersedia adalah hasil SUSENAS dimana data tersedia hanya sampai
Tahun 2011, selain itu hanya merepresentasikan konsumsi oleh rumah tangga
saja sedangkan konsumsi daging kambing untuk industri, hotel, restoran dan
lain-lain belum dapat diperoleh datanya.
Perkembangan ketersediaan konsumsi daging kambing pada Tahun 2003-
2016 cenderung naik (Gambar 3.8) dengan rata-rata pertumbuhan 0,79% per
tahun. Konsumsi daging kambing Tahun 2003 sebanyak 63,87 ribu ton dan

12 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

meningkat menjadi 66,75 ribu ton pada Tahun 2016. Ketersediaan konsumsi
daging kambing tertinggi dicapai pada Tahun 2009 yaitu 74,03 ribu ton atau
naik 11,84% terhadap tahun sebelumnya. Perkembangan ketersediaan
konsumsi daging kambing di Indonesia disajikan secara rinci pada Lampiran 7.

Gambar 3.8. Perkembangan Ketersediaan Konsumsi Daging Kambing di


Indonesia Tahun 2003-2016

3.4. PERKEMBANGAN HARGA DAGING KAMBING DI INDONESIA


Perkembangan harga daging kambing di tingkat konsumen selama
periode 1983-2016 cenderung naik (Gambar 3.9) dengan rata-rata
pertumbuhan 12,10% per tahun. Tahun 1983 rata-rata harga daging kambing di
tingkat konsumen Rp. 2.245/kg dan mengalami kenaikan harga setiap
tahunnya hingga mencapai Rp. 84.582/kg pada Tahun 2016. Tercatat sejak
Tahun 2009 harga daging kambing di Indonesia lebih dari Rp. 50.000/kg
dimana harga daging kambing tertinggi selama 33 tahun terakhir dicapai pada
Tahun 2016 yang meningkat 6,72% dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan harga daging kambing yang cukup signifikan dari Tahun
2015 ke Tahun 2016 terjadi di Provinsi Sulawesi Utara dimana harganya
meningkat dari Rp. 60.000/kg menjadi Rp. 70.833/kg atau naik 18,06%.
Sementara itu, di provinsi sentra seperti Jateng dan Jatim harga daging
kambing juga mengalami peningkatan. Di Provinsi Jateng rata-rata harga
daging kambing di tingkat konsumen meningkat dari Rp. 81.498/kg menjadi
Rp. 83.556/kg atau naik 2,53%. Sedangkan di Provinsi Jataim, harga daging

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 13


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

kambing naik 7,105 atau meningkat dari Rp. 74.795/kg menjadi Rp.
80.107/kg. Perkembangan rata-rata harga daging kambing di tingkat
konsumen disajikan secara rinci pada Lampiran 8.

Gambar 3.9. Perkembangan Harga Daging Kambing di Tingkat Konsumen


Tahun 1983-2016

3.5. PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR DAGING KAMBING DI INDONESIA

3.5.1. PERKEMBANGAN VOLUME EKSPOR DAN IMPOR DAGING KAMBING


DI INDONESIA
Kode HS yang digunakan untuk menggambarkan perkembangan
ekspor dan impor daging kambing di Indonesia yaitu kode HS 020445000
dengan keterangan daging kambing segar, dingin/beku. Selama periode
2003-2016 Indonesia tercata tidak pernah mengekspor daging kambing
(Gambar 3.10). Sebaliknya Indonesia mengimpor daging kambing sejak
Tahun 2007 meskipun dengan volume yang tidak banyak. Tahun 2007
Indonesia mengimpor sebanyak 109 ton daging kambing. Volume impor ini
berfluktuatif dari tahun ke tahun hingga mencapai 113 ton pada Tahun
2015. Tahun 2016 tercatat tidak ada ekspor maupun impor yang dilakukan
oleh Indonesia ntuk komoditas daging kambing. Impor tertinggi dilakukan
pada Tahun 2014 sebanyak 818 ton. Perkembangan volume ekspor impor
daging kambing di Indonesia disajikan secara rinci pada Lampiran 9.

14 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

Gambar 3.10. Perkembangan Volume Ekspor dan Impor Daging Kambing


di Indonesia Tahun 1980-2016

3.5.2. PERKEMBANGAN NILAI EKSPOR DAN IMPOR DAGING KAMBING DI


INDONESIA
Seperti halnya perkembangan volume ekspor daging kambing,
perkembangan nilai ekspor daging kambing selama periode 2003-2016
adalah nol (Gambar 3.11) Sedangkan nilai impor daging kambing pada
Tahun 2007 tercatat 280 ribu US$ dan meningkat menjadi 441 ribu US$.
Pada Tahun 2016 tidak ada nilai impor dikarenakan Indonesia tidak
mengimpor daging kambing. Perkembangan nilai ekspor dan impor daging
kambing di Indonesia disajikan secara rinci pada Lampiran 9.

Gambar 3.11. Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Daging Kambing


di Indonesia Tahun 1980-2016

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 15


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

3.5.3. PERKEMBANGAN NERACA PERDAGANGAN DAGING KAMBING DI


INDONESIA
Perkembangan neraca perdagangan daging kambing di Indonesia
tahun 2012-2016 cenderung negatif (Gambar 3.12). Pada Tahun 2012,
neraca perdagangan daging kambing mengalami defisit sebesar 280 ribu
US$ dan pada Tahun 2016 defisit daging kambing meningkat menjadi 441
ribu US$. Perkembangan neraca perdagangan daging kambing disajikan
secara rinci pada Lampiran 9.

Gambar 3.12. Perkembangan Neraca Perdagangan Daging kambing


di Indonesia Tahun 2012-2016

3.5.4. NEGARA TUJUAN EKSPOR DAN NEGARA ASAL IMPOR


DAGING KAMBING INDONESIA
Berdasarkan data BPS volume ekspor berdasarkan negara tujuan
untuk daging kambing digabung dengan daging biri-biri. Pada Tahun 2016
ekspor daging kambing dan biri-biri baik dalam bentuk segar maupun
olahan ditujukan ke dua negara yaitu Rusia dan Malaysia. Ekspor ke Rusia
tercatat hanya 109 kg (setara 652 US$) atau berkontribusi 95,61%
terhadap total ekspor yang dilakukan Indonesia. Sedangkan ekspor ke
Malaysia cukup kecil yaitu hanya 5 kg atau setara 11 US$ (Gambar 3.13).
Negara tujuan ekspor daging kambing dan biri-biri Indonesia disajikan
secara rinci pada Lampiran 10.

16 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

Gambar 3.13. Negara Tujuan Ekspor Daging Kambing dan Biri-biri


Indonesia Tahun 2016

Impor daging kambing dan biri-biri Indonesia seluruhnya berasal


dari Australia. Pada Tahun 2016 Indonesia mengimpor daging kambing dan
biri-biri dari Australia sebanyak 1,84 ribu ton atau setara dengan 9,4 juta
US$. Negara asal impor daging kambing dan biri-biri Indonesia disajikan
secara rinci pada Lampiran 11.

3.6. PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI USAHA KAMBING PER EKOR


DI RUMAH TANGGA TAHUN 2013

Berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2013, diperoleh informasi


terkait struktur ongkos usaha peternakan khususnya terkait produksi dan
biaya produksi usaha kambing per ekor di rumah tangga. Total produksi
usaha kambing terdiri dari pertambahan bobot dengan kontribusi 91,20%,
serta produksi ikutan dan jasa peternakan masing-masing dengan
kontribusi 8,26% dan 3,37% (Gambar 3.14)
Biaya produksi usaha kambing di rumah tangga terdiri dari 7
komponen dimana kontribusi terbesar yaitu 29,97% (Gambar 3.15)
dialokasikan untuk pakan. Selain itu, bahan bakar dan pelumas juga
mendapat alokasi yang cukup besar yaitu 24,54%. Alokasi biaya produksi
berikutnya yaitu pemeliharaan kesehatan (8,25%), listrik (6,15%), upah

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 17


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

tenaga kerja (3,18%) dan air (1,59%). Sedangkan biaya yang digunakan
untuk pengeluaran lain-lain sebesar 26,32%. Rincian produksi dan biaya
produksi usaha kambing per ekor di rumah tangga hasil Sensus Pertanian
2013 disajikan pada Lampiran 12.

Gambar 3.14. Produksi Usaha Kambing Per Ekor di Rumah Tangga


Tahun 2013

Gambar 3.15. Biaya Produksi Usaha Kambing Per Ekor di Rumah Tangga
Tahun 2013

18 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

BAB IV. KERAGAAN DAGING KAMBING DUNIA

4.1. PERKEMBANGAN PEMOTONGAN, PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS


DAGING KAMBING DI DUNIA
4.1.1. PERKEMBANGAN PEMOTONGAN, PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS
DAGING KAMBING DI DUNIA
Berdasarkan data FAO Tahun 1980-2014, perkembangan
pemotongan kambing di dunia cenderung naik (Gambar 4.1) dengan rata-
rata pertumbuhan 3,14% per tahun. Tahun 1980 total pemotongan
kambing di dunia sebanyak 156 juta ekor dan pada Tahun 2014 naik
menjadi 444 juta ekor. Pemotongan paling banyak dilakukan pada Tahun
2014 dengan peningkatan sebesar 2,77% terhadap Tahun 2013.
Perkembangan pemotongan kambing di dunia disajikan secara rinci pada
Lampiran 13.

Gambar 4.1. Perkembangan Pemotongan Kambing di Dunia


Tahun 1980-2014

Sebagaimana pada pemotongan kambing, perkembangan produksi


daging kambing di dunia Tahun 1980-2014 juga cenderung naik (Gambar
4.2). Pada tahun 1980 produksi daging kambing di dunia sebesar 1,69 juta
ton dan meningkat menjadi 5,52 juta ton pada Tahun 2014. Produksi
tertinggi dicapai pada Tahun 2014 dengan pertumbuhan sebesar 2,91%

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 19


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

terhadap Tahun 2013. Secara umum rata-rata pertumbuhan produksi


daging kambing di dunia periode 1980-2014 sebesar 3,57%. Perkembangan
produksi daging kambing di dunia disajikan secara rinci pada Lampiran 13.

Gambar 4.2. Perkembangan Produksi Daging Kambing di Dunia


Tahun 1980-2014

Seiring dengan trend yang naik pada pemotongan dan produksi,


perkembangan produktivitas kambing di dunia Tahun 1980-2014 juga naik
(Gambar 4.3) dengan rata-rata pertumbuhan 0,41% per tahun.
Produktivitas kambing dunia Tahun 1980 sebesar 10,83 kg/ekor dan naik
menjadi 12,44 kg/ekor pada Tahun 2014. Produktivitas tertinggi dicapai
pada Tahun 2014 dengan peningkatan 0,13% terhadap tahun sebelumnya.
Perkembangan produktivitas kambing di dunia disajikan secara rinci pada
Lampiran 13.

20 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

Gambar 4.3. Perkembangan Produktivitas Kambing di Dunia


Tahun 1980-2014

4.1.2. NEGARA SENTRA PEMOTONGAN DAN PRODUKSI DAGING KAMBING


DI DUNIA
Berdasarkan data rata-rata pemotongan kambing selama lima
tahun terakhir (2010-2014), terdapat lima negara yang memberikan
kontribusi pemotongan kambing terbanyak di dunia. Lima negara tersebut
secara total memberikan kontribusi kumulatif sebesar 61,37% terhadap
total pemotongan kambing di dunia. Cina memberikan kontribusi terbesar
yaitu sebesar 33,71% (Gambar 4.4) terhadap pemotongan kambing di
dunia. India merupakan negara kedua dengan kontribusi sebesar 11,95%
diikuti oleh Bangladesh (5,84%), Nigeria (5,38%) dan Sudan (4,49%).
Indonesia berada di urutan kesepuluh dengan rata-rata pemotongan 6,70
juta ekor atau berkontribusi 1,56% terhadap total pemotongan kambing di
dunia. Negara-negara lainnya memberikan kontribusi 38,63% terhadap
total pemotongan kambing di dunia. Besarnya kontribusi negara-negara
dengan pemotongan kambing di dunia disajikan secara rinci pada
Lampiran 14.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 21


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

Gambar 4.4. Kontribusi Pemotongan Kambing Beberapa Negara di Dunia


Tahun 2010–2014

Berdasarkan data FAO Tahun 2010-2014 sentra utama produksi


daging kambing di dunia berada di lima negara yaitu Cina, India,
Pakistan, Nigeria dan Bangladesh. Cina dengan jumlah pemotongan paling
banyak dibandingkan negara lain menempati urutan pertama sebagai
negara produsen daging kambing terbesar di dunia dengan rata-rata
produksi 1,97 juta ton atau berkontribusi 37,29% (Gambar 4.5). Urutan
kedua ditempati oleh India dengan kontribusi 9,70% kemudian diikuti oleh
Pakistan (5,54%), Nigeria (4,53%) dan Bangladesh (3,79%). Indonesia
menempati urutan kesebelas sebagai negara produsen daging kambing di
dunia dengan rata-rata produksi 66 ribu ton atau berkontribusi 1,26%
terhadap total produksi daging kambing dunia. Negara-negara lainnya
memberikan kontribusi 39,15% terhadap total produksi daging kambing di
dunia. Besarnya kontribusi negara-negara produsen daging kambing di
dunia disajikan secara rinci pada Lampiran 15.

22 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

Gambar 4.5. Kontribusi Produksi Daging Kambing Beberapa Negara


di Dunia Tahun 2010–2014

4.2. PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR DAGING KAMBING DI DUNIA

4.2.1. PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR DAGING KAMBING DI DUNIA


Perkembangan volume ekspor daging kambing di dunia
berdasarkan data FAO Tahun 1980-2013 cenderung naik (Gambar 4.6)
dengan rata-rata pertumbuhan 25,76%%. Tahun 1980 volume ekspor
daging kambing di dunia sebesar 650 ton dan naik menjadi 62,55 ribu ton
pada Tahun 2013, dimana volume ekspor daging kambing tertinggi dicapai
pada Tahun 2013.
Perkembangan volume impor daging kambing di dunia juga
cenderung naik sebagaimana perkembangan volume ekspornya (Gambar
4.6). Tahun 1980 volume impor daging kambing sebesar 1,84 ribu ton dan
naik menjadi 68,48 ribu ton pada Tahun 2013, dimana volume impor
tertinggi dicapai pada Tahun 2013. Secara umum rata-rata pertumbuhan
volume impor daging kambing periode 1980-2013 sebesar 13,67%.
Perkembangan volume ekspor dan impor daging kambing di dunia
disajikan secara rinci pada Lampiran 16.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 23


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

Gambar 4.6. Perkembangan Volume Ekspor Daging kambing di Dunia


Tahun 1980-2013

Selama periode 1980-2013 perkembangan nilai ekspor daging


kambing di dunia cenderung naik (Gambar 4.7) dengan rata-rata
pertumbuhan 32,61% per tahun. Tahun 1980 nilai ekspor daging kambing
di dunia 2,02 milyar US$ dan naik menjadi 315,86 juta US$ di Tahun 2013.
Sedangkan perkembangan nilai impor daging kambing Tahun 1980 sebesar
4 juta US$ dan naik menjadi 341,73 juta US$ pada Tahun 2013. Secara
umum perkembangan nilai impor daging kambing di dunia Tahun 1980-
2013 juga cenderung naik (Gambar 4.7) dengan rata-rata pertumbuhan
21,82% per tahun. Perkembangan nilai ekspor dan impor daging kambing
dunia disajikan secara rinci pada Lampiran 16.

24 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

Gambar 4.7. Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Daging kambing


di Dunia Tahun 1980-2013

4.2.2. NEGARA EKSPORTIR DAN IMPORTIR DAGING KAMBING DI DUNIA


Berdasarkan data FAO, tercatat bahwa Astralia merupakan negara
yang paling banyak mengekpor daging kambing ke negara lain. Selama
periode 2009-2013 Australia menempati urutan pertama sebagai negara
eksportir daging kambing di dunia dengan kontribusi sebesar 51,06%
terhadap total volume ekspor daging kambing dunia (Gambar 4.8). Urutan
berikutnya yaitu Ethiopia (17,28%) diikuti oleh Cina (7,58%), Pakistan
(6,79%) dan Perancis (4,60%). Berdasarkan rata-rata volume ekspor lima
tahun terakhir (2009-2013) Indonesia tidak masuk daam kategori negara
eksportir daging kambing. Kontribusi masing-masing negara eksportir
daging kambing di dunia disajikan pada Lampiran 17.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 25


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

Gambar 4.8. Negara Eksportir Daging Kambing di Dunia Tahun 2009-2013

US menempati urutan pertama sebagai negara importir daging


kambing di dunia pada Tahun 2009-2013 dengan kontribusi volume impor
24,23% (Gambar 4.9). Urutan kedua yaitu United Arab Emirates (12,74%)
diikuti oleh Bahrain (10,82%), Qatar (6,96%) dan Cina (6,47%).
Berdasarkan rata-rata volume impor lima tahun terakhir (2009-2013),
Indonesia berada diurutan ke-26 sebagai negara importir daging kambing
di dunia. Kontribusi masing-masing negara importir daging kambing di
dunia disajikan pada Lampiran 18.

Gambar 4.9. Negara Importir Daging Kambing di Dunia Tahun 2009-2013

26 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

BAB V. ANALISIS PRODUKSI DAN KONSUMSI

5.1. PROYEKSI PRODUKSI DAGING KAMBING DI INDONESIA


TAHUN 2018-2021

Proyeksi produksi daging kambing hasil perhitungan dari pemotongan


dikali produktivitas. Untuk memproyeksi produksi daging kambing selama lima
tahun ke depan, maka dibangun model proyeksi jumlah pemotongan dan
produktivitas dengan regresi linear berganda.
Model untuk pemotongan kambing diduga dipengaruhi oleh harga riil
daging kambing di tingkat konsumen pada periode sebelumnya (t-1) dan
jumlah pemotongan periode sebelumnya (t-1). Produktivitas kambing dihitung
dari produksi dibagi jumlah pemotongan. Model produktivitas kambing diduga
dipengaruhi oleh produktivitas periode sebelumnya (t-1). Series data jumlah
pemotongan dan produktivtas yang digunakan adalah series 1989-2017.
Untuk menghitung proyeksi pemotongan dan produktivitas diperlukan
juga proyeksi harga konsumen. Oleh karena itu dilakukan juga proyeksi
variable-variabel bebas tersebut menggunakan model Double Exponential
Smoothing (DES) dengan mempertimbangkan bahwa model tersebut yang
menghasilkan nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE) paling kecil
dibandingkan model lainnya. Hasil analisis model produksi daging kambing di
Indonesia disajikan pada Tabel 5.1.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 27


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

Tabel 5.1. Hasil Analisis Model Produksi Daging Kambing di Indonesia


Sig.
No Model Fungsi R2
F
Ln Potongt = 1,76 + 0,15 ln HKt-1 + 0,78 ln Potongt-1
1. Pemotongan T Stat : 0,89 0,58 6,66 0,76 0,00
P-value: 0,38 0,56 0,00

Ln Provt = 0,66 + 0,79 ln Provt-1


2. Produktivitas T Stat : 1,88 7,55 0,69 0,00
P-value : 0,07 0,00

3. Produksi Produksi = Pemotongan x Produktivitas

Keterangan:
Potongt : jumlah pemotongan kambing tahun ke t (ekor)
HKt-1 : harga riil daging kambing di tingkat konsumen tahun ke t-1 (Rp/Kg)

Provt : produktivitas kambing tahun ke t (Kg/ekor)

Berdasarkan model proyeksi pemotongan kambing dengan regresi linier


berganda pada Tabel 5.1, proyeksi pemotongan kambing menunjukkan nilai R2
untuk model sebesar 0,76. Hal ini berarti sebanyak 76% pemotongan kambing
di Indonesia dipengaruhi oleh harga riil konsumen periode sebelumnya dan
pemotongan periode sebelumnya. Sedangkan sisanya sebesar 24% dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak tercantum dalam model. Berdasarkan kelayakan
model yang dapat diketahui dari Statistik F menunjukkan bahwa model yang
digunakan sudah layak. Hal ini disimpulkan dari Signifikansi F yang kurang dari
0,05. Sedangkan secara parsial berdasarkan nilai uji t dan p-value diperoleh
bahwa pemotongan periode sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap
pemotongan.
Proyeksi produktivitas kambing menunjukkan nilai R2 untuk model
sebesar 0,69. Hal ini berarti sebanyak 69% perkembangan produktivitas
kambing di Indonesia dipengaruhi oleh produktivitas kambing periode
sebelumnya. Signifikansi F yang diperoleh pada model sebesar 0,00 kurang
dari 0,05 yang menunjukkan secara umum model yang digunakan sudah layak.
Secara parsial dengan alpha 5%, produktivitas periode sebelumnya
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kambing. Hasil proyeksi

28 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

pemotongan dan produktivitas kambing disajikan secara rinci pada pada Tabel
5.2 dan Tabel 5.3.

Tabel 5.2. Hasil Proyeksi Pemotongan Kambing di Indonesia Tahun 2018-2021

Harga Konsumen Pemotongan


Tahun
(Rp/Kg) (Ekor)

2018 94.686 2.350.955

2019 99.808 2.448.341

2020 104.931 2.533.067

2021 110.054 2.607.185

Rata-rata Pertumb.
5,14 3,51
(%/tahun)

Pemotongan kambing di Indonesia selama periode 2018-2021


diproyeksikan naik 3,51% per tahun. Tahun 2018 pemotongan kambing
diproyeksikan sebesar 2,35 juta ekor. Tahun 2019 hingga Tahun 2021
pemotongan kambing naik menjadi 2,45 juta ekor hingga 2,61 juta ekor.
Harga daging kambing di tingkat konsumen, diperkirakan akan mengalami
kenaikan 5,14% per tahun dari Rp. 94.686/kg pada Tahun 2018 menjadi Rp.
110.054/kg pada Tahun 2021 (Tabel 5.2).

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 29


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

Tabel 5.3. Hasil Proyeksi Produktivitas Kambing di Indonesia Tahun 2018-2021

Produktivitas
Tahun
(Kg/Ekor)
2018 30,58

2019 29,52

2020 28,70

2021 28,07

Rata-rata
Pertumb. -2,81
(%/tahun)

Selama tahun 2018-2021 produktivitas kambing di Indonesia


diproyeksikan turun 2,81% per tahun. Tahun 2018 produktivitas kambing
diproyeksikan sebesar 30,58 kg/ekor. Produktivitas ini diperkirakan akan
mengalami penurunan setiap tahunnya hingga mencapai 28,07 kg/ekor di
Tahun 2021 (Tabel 5.3).

Tabel 5.4. Hasil Proyeksi Produksi Daging kambing di Indonesia


Tahun 2018-2021
Pemotongan Produktivitas Produksi
Tahun
(Ekor) (Kg/Ekor) (Ton)

2018 2.350.955 30,58 71.892

2019 2.448.341 29,52 72.275

2020 2.533.067 28,70 72.699

2021 2.607.185 28,07 73.184

Rata-rata
Pertumb. 3,51 -2,81 0,60
(%/tahun)

Produksi daging kambing diperoleh dari perkalian antara pemotongan


dan produktivitasnya. Selama periode 2018-2021 produksi daging kambing di

30 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

Indonesia diproyeksikan naik 0,60% per tahun. Tahun 2018 produksi daging
kambing diproyeksikan sebesar 71,89 ribu ton, Tahun 2019 hingga Tahun 2021
naik dari 72,28 ribu ton menjadi 73,18 ribu ton (Tabel 5.4).

5.2. PROYEKSI KONSUMSI DAGING KAMBING DI INDONESIA


TAHUN 2018-2021

Karena keterbatasan data, konsumsidaging kambing diproyeksi


menggunakan model Double Exponential Smoothing (DES) dengan
mempertimbangkan bahwa model tersebut yang menghasilkan nilai Mean
Absolute Percentage Error (MAPE) sebesar 9 yang merupakan MAPE paling
kecil dibandingkan model lainnya. Konsumsi daging kambing selama tahun
2018-2021 diproyeksikan akan naik 0,39% per tahun. Pada Tahun 2018
konsumsi daging kambing diperkirakan 67,18 ribu ton dan terus mengalami
peningkatan hingga mencapai 67,98 ribu ton pada Tahun 2021 (Tabel 5.5).

Tabel 5.5. Hasil Proyeksi Konsumsi Daging kambing Tahun 2018-2021

Konsumsi
Tahun
(Ton)
2018 67.184

2019 67.449

2020 67.714
2021 67.979
Rata-rata
Pertumb. 0,39
(%/tahun)

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 31


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

5.3. PROYEKSI SURPLUS/DEFISIT DAGING KAMBING DI INDONESIA


TAHUN 2018-2021

Berdasarkan hasil proyeksi produksi dan konsumsi daging kambing di


Indonesia diperoleh surplus/defisit daging kambing. Baik produksi maupun
konsumsi daging kambing diproyeksikan naik selama periode 2018-2021
dimana rata rata pertumbhan produksi per tahun lebih besar dibandingkan
pertumbuhan konsumsinya. Selama periode tersebut diperkirakan masih akan
terjadi surplus daging kambing di Indonesia. Tahun 2018 surplus daging
kambing diperkirakan mencapai 4,71 ribu ton dan terus meingkat hingga
mencapai 5,21 ribu ton pada Tahun 2021 (Tabel 5.6).

Tabel 5.6. Proyeksi Surplus/Defisit Daging kambing di Indonesia


Tahun 2018-2021

Produksi Konsumsi
Tahun Surplus (Ton)
(Ton) (Ton)
2018 71.892 67.184 4.708

2019 72.275 67.449 4.826


2020 72.699 67.714 4.985
2021 73.184 67.979 5.205
Rata-rata
Pertumb. 0,60 0,39
(%/tahun)

Periode 2018-2021 Indonesia diproyeksikan masih surplus daging


kambing namun Indonesia masih mengimpor daging kambing dari negara lain
meskipun dengan kuantitas yang tidak terlalu besar. Oleh karena itu perlu
dilakukan upaya intensif yang mendukung peningkatan produktivitas kambing
agar dapat mencukupi kebutuhan konsumsi domestik dan mengurangi
ketergantungan impor daging kambing dari negara lain.

32 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

BAB VI. KESIMPULAN

Perkembangan populasi kambing di Indonesia selama lima tahun


terakhir (2013-2017) terjadi peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan 0,62%
per tahun. Sedangkan dari sisi produksi, daging kambing di Indonesia selama
lima tahun terakhir naik dengan rata-rata pertumbuhan 1,45% per tahun.
Sentra produksi daging kambing sebagian besar terdapat di Provinsi Jawa
Timur dengan kontribusi 24,55% sedangkan provinsi lainnya hanya
berkontribusi kurang dari 17% terhadap total produksi daging kambing
Indonesia.

Indonesia bukan merupakan salah satu negara eksportir daging


kambing di dunia. Namun Indonesia menempati urutan ke-11 sebagai negara
produsen daging kambing di dunia. Satu-satunya negara yang mengimpor
daging kambing ke Indonesia adalah Australia.

Produksi daging kambing di Indonesia dihitung dari pemotongan dikali


produktivitas. Pemotongan diduga dipengaruhi oleh harga konsumen dan
pemotongan periode sebelumnya. Sedangkan produktivitas dipengaruhi oleh
produktivtas periode sebelumnya. Di sisi lain, konsumsi daging kambing
diproyeksi dengan Double Exponential Smoothing.

Produksi daging kambing Indonesia diperkirakan naik dari Tahun 2018


hingga 2021 demikian juga dengan konsumsi. Pada Tahun 2018-2021, Indonesia
diperkirakan masih akan mengalami surplus daging kambing. Tahun 2018
surplus daging kambing diperkirakan sebesar 4,71 ribu ton dan meningkat
hingga mencapai 5,21 ribu ton pada Tahun 2021.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 33


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

34 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

DAFTAR PUSTAKA

BPS. 2016. Peternakan Dalam Angka Tahun 2016. Jakarta: BPS.

BPS. 2017. Statistik Harga Konsumen Perdesaan Kelompok Makanan Tahun


2016. Jakarta: BPS.

Kementerian Pertanian. 2017. Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan.


Jakarta: Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Kushartono, Bambang. 2001. Pengaruh Curah Hujan dan Pola Pemupukan


Terhadap Produksi Rumput Raja (Pennisetum Purpurephoides). Bogor:
Balai Penelitian Ternak Kementerian Pertanian.

Winarso, Bambang dan Yusja, Yusmichad. 2014. Prospek dan Kendala


Pengembangan Agribisnis Ternak Kambing-Domba di Indonsia. Bogor:
Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 35


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

36 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

LAMPIRAN

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 37


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

38 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

Lampiran 1. Perkembangan Populasi dan Produksi Daging Kambing di Indonesia


Tahun 1980-2017

Populasi Pertumb. Produksi Pertumb.


Tahun
(Ekor) (%) (Ton) (%)

1980 7.691.000 - 36.300 -


1981 7.790.000 1,29 38.500 6,06
1982 7.891.000 1,30 40.200 4,42
1983 10.970.000 39,02 65.500 62,94
1984 9.025.000 -17,73 48.300 -26,26
1985 9.629.000 6,69 49.500 2,48
1986 10.783.000 11,98 61.800 24,85
1987 10.392.000 -3,63 61.500 -0,49
1988 10.606.000 2,06 66.200 7,64
1989 10.996.000 3,68 62.900 -4,98
1990 11.298.000 2,75 58.300 -7,31
1991 11.484.000 1,65 57.000 -2,23
1992 12.062.000 5,03 68.800 20,70
1993 11.502.000 -4,64 71.186 3,47
1994 12.770.000 11,02 57.067 -19,83
1995 13.167.000 3,11 55.894 -2,06
1996 13.840.000 5,11 59.610 6,65
1997 14.163.000 2,33 65.483 9,85
1998 13.560.000 -4,26 47.504 -27,46
1999 12.701.000 -6,33 45.028 -5,21
2000 12.566.000 -1,06 44.891 -0,30
2001 12.464.000 -0,81 48.702 8,49
2002 12.549.000 0,68 58.170 19,44
2003 12.722.000 1,38 63.866 9,79
2004 12.780.961 0,46 57.132 -10,54
2005 13.409.277 4,92 50.603 -11,43
2006 13.789.954 2,84 65.014 28,48
2007 14.470.214 4,93 63.614 -2,15
2008 15.147.432 4,68 66.027 3,79
2009 15.815.317 4,41 73.825 11,81
2010 16.619.599 5,09 68.793 -6,82
2011 16.946.186 1,97 66.345 -3,56
2012 17.905.862 5,66 65.216 -1,70
2013 18.500.322 3,32 65.169 -0,07
2014 18.639.533 0,75 65.142 -0,04
2015 19.012.794 2,00 64.948 -0,30
2016 17.847.197 -6,13 67.845 4,46
2017*) 18.410.379 3,16 70.024 3,21
Rata-rata Pertumbuhan (%/Tahun)
1980-2017*) 2,67 2,86
1980-2012 2,99 3,08
2013-2017*) 0,62 1,45
Sumber : Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, diolah Pusdatin
Keterangan : *) Tahun 2017 Angka Sementara

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 39


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

Lampiran 2. Kontribusi Populasi Kambing Beberapa Provinsi Sentra


di Indonesia Tahun 2013-2017

Populasi (Ekor) Share Kumulatif


No Provinsi
2013 2014 2015 2016 2017*) Rata-rata (%) (%)

1 Jawa Tengah 3.922.159 3.957.917 4.069.797 4.066.654 4.134.034 4.030.112 20,81 20,81

2 Jawa Timur 2.937.980 3.090.159 3.178.197 3.279.732 3.328.918 3.162.997 16,33 37,15

3 Jawa Barat 2.559.699 2.599.380 2.610.375 1.237.990 1.321.705 2.065.830 10,67 47,82

4 Lampung 1.253.153 1.250.823 1.297.872 1.326.103 1.340.085 1.293.607 6,68 54,50

5 Sumatera Utara 849.487 866.763 868.731 901.565 920.620 881.433 4,55 59,05

6 Lainnya 7.827.331 7.741.254 7.856.553 7.936.718 8.285.637 7.929.499 40,95 100,00

Nasional 18.500.322 18.639.533 19.012.794 17.847.197 18.410.379 19.363.478 100

Sumber : Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, diolah Pusdatin


Keterangan : *) Tahun 2017 Angka Sementara

Lampiran 3. Kontribusi Produksi Daging Kambing Beberapa Provinsi Sentra


di Indonesia Tahun 2013-2017

Produksi (Ton) Share Kumulatif


No Provinsi
2013 2014 2015 2016 2017*) Rata-rata (%) (%)

1 Jawa Timur 15.499 16.622 16.465 17.950 18.399 16.987 24,55 24,55

2 Jawa Tengah 10.211 11.174 11.051 11.669 11.669 11.155 16,12 40,67

3 Sumatera Utara 3.470 3.538 3.546 3.959 3.983 3.699 5,35 46,02

4 Aceh 2.229 3.012 2.604 2.786 2.870 2.700 3,90 49,92

5 Bali 1.679 1.728 2.599 3.403 3.428 2.567 3,71 53,63

6 Lainnya 33.760 30.796 31.282 31.481 33.103 32.084 46,37 100,00

Nasional 65.169 65.142 64.948 67.845 70.024 69.193 100

Sumber : Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, diolah Pusdatin


Keterangan : *) Tahun 2017 Angka Sementara

40 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

Lampiran 4. Kabupaten Sentra Produksi Daging Kambing


di Provinsi Jawa Timur Tahun 2017

Produksi Kumulatif
Share Provinsi
No Kabupaten
(Ton) (%) (%)

1 Tulungagung 1.899 10,32 10,32

2 Gresik 1.631 8,87 19,19

3 Blitar 1.479 8,04 27,22

4 Trenggalek 1.041 5,66 32,88

5 Malang 1.009 5,48 38,36

6 Ponorogo 951 5,17 43,54

7 Lainnya 10.389 56,46 100,00

Jawa Timur 18.399 100


Sumber : Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, diolah Pusdatin

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 41


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

Lampiran 5. Kabupaten Sentra Produksi Daging kambing


di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017

Produksi Kumulatif
Share Provinsi
No Kabupaten
(Ton) (%) (%)

1 Banyumas 1.733 14,85 14,85

2 Wonogiri 1.031 8,84 23,69

3 Blora 946 8,11 31,80

4 Grobogan 789 6,76 38,56

5 Magelang 749 6,42 44,98

6 Lainnya 6.420 55,02 100,00

Jawa Tengah 11.669 100


Sumber : Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, diolah Pusdatin

Lampiran 6. Kabupaten Sentra Produksi Daging kambing


di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017

Produksi Kumulatif
Share Provinsi
No Kabupaten
(Ton) (%) (%)

1 Simalungun 1.091 27,39 27,39

2 Mandailing Natal 591 14,84 14,84

3 Dairi 292 7,32 7,32

4 Padang Lawas 248 6,22 6,22

5 Langkat 226 5,67 5,67

6 Lainnya 1.536 38,57 38,57

Sumatera Utara 3.983 100


Sumber : Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, diolah Pusdatin

42 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

Lampiran 7. Perkembangan Keersediaan Konsumsi Daging kambing di Indonesia


Tahun 2003-2016

Ketersediaan Konsumsi Pertumb.


Tahun
(Ton) (%)

2003 63.866 -
2004 57.132 -10,54
2005 50.603 -11,43
2006 65.014 28,48
2007 63.723 -1,99
2008 66.195 3,88
2009 74.033 11,84
2010 68.822 -7,04
2011 66.572 -3,27
2012 65.266 -1,96
2013 65.316 0,08
2014 65.960 0,99
2015 65.060 -1,36
2016 66.753 2,60
Rata-rata Pertumbuhan (%/Tahun) 0,79
Sumber : Ditjen PKH dan BPS, diolah Pusdatin

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 43


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

Lampiran 8. Perkembangan Harga Daging Kambing di Tingkat Konsumen


Tahun 1983-2016

Harga di Tingkat Konsumen Pertumb.


Tahun
(Rp/Kg) (%)
1983 2.245 -
1984 2.446 8,98
1985 2.699 10,34
1986 3.083 14,23
1987 3.552 15,21
1988 3.806 7,17
1989 4.079 7,15
1990 4.689 14,97
1991 5.706 21,67
1992 6.102 6,94
1993 6.398 4,85
1994 7.576 18,41
1995 8.700 14,85
1996 9.361 7,59
1997 9.700 3,63
1998 14.106 45,42
1999 20.532 45,56
2000 21.853 6,43
2001 24.944 14,15
2002 28.946 16,04
2003 29.065 0,41
2004 28.906 -0,55
2005 31.462 8,84
2006 39.414 25,28
2007 37.605 -4,59
2008 47.691 26,82
2009 52.887 10,90
2010 56.059 6,00
2011 58.215 3,85
2012 61.395 5,46
2013 66.702 8,64
2014 72.385 8,52
2015 79.259 9,50
2016 84.582 6,72
Rata-rata Pertumbuhan (%/Tahun) 12,10
Sumber : BPS, diolah Pusdatin
Keterangan : Tahun 2008-2013 harga teh diperoleh dari rata-rata teh hitam dan teh hijau

44 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

Lampiran 9. Perkembangan Ekspor dan Impor Daging Kambing di Indonesia


Tahun 2003–2016
Ekspor Impor
Neraca
Tahun Volume Nilai Volume Nilai
(000 US$)
(Ton) (000 US$) (Ton) (000 US$)
2003 0 0 0 0 0
2004 0 0 0 0 0
2005 0 0 0 0 0
2006 0 0 0 0 0
2007 0 0 109 280 -280
2008 0 0 168 486 -486
2009 0 0 207 545 -545
2010 0 0 29 94 -94
2011 0 0 227 510 -510
2012 0 0 51 242 -242
2013 0 0 147 574 -574
2014 0 0 818 3.735 -3.735
2015 0 0 113 441 -441
2016 0 0 0 0 0
Rata-rata Pertumbuhan (%/Tahun)
2003-2016 - - 216,79 191,65 191,65
2012-2016 - - 256,63 255,85 255,85
Sumber : BPS, diolah Pusdatin

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 45


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

Lampiran 10. Negara Tujuan Ekspor Daging kambing Indonesia Tahun 2016

2016
Share Vol.
No Negara Tujuan Volume Impor Nilai Impor
Impor (%)
(Kg) (US$)

1 Russia Federation 109 652 95,61

2 Malaysia 5 11 4,39

Total 114 663 100

Sumber : BPS, diolah Pusdatin

Lampiran 11. Negara Asal Impor Daging Kambing Indonesia Tahun 2016

2016
Share Vol.
No Negara Asal Volume Impor Nilai Impor
Impor (%)
(Ton) (000 US$)

1 Australia 1.841 9.441 100,00

Total 1.841 9.441 100

Sumber : BPS, diolah Pusdatin

46 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

Lampiran 12. Produksi dan Biaya Produksi Usaha Kambing per Ekor
di Rumah Tangga Tahun 2013

Total atau Seharusnya Riil atau Sebenarnya


Rincian Nilai Struktur Nilai Struktur
(000 Rp) (%) (000 Rp) (%)
A. Produksi 623,88 100,00
1. Pertambahan Bobot 569,00 91,20
2. Produksi Ikutan 51,51 8,26
3. Jasa Peternakan 3,37 0,54
4. Penjualan Ternak Afkir - -

B. Biaya Produksi 1.005,73 100,00 73,32 100,00


1. Upah Tenaga Kerja 429,69 42,72 2,30 3,18
a. Tenaga Kerja Dibayar 2,30 0,23 2,30 3,18
b. Tenaga Kerja Tidak Dibayar/Keluarga 427,39 42,49 - -
2. Pakan 506,55 50,37 21,67 29,97
a. Hijauan Pakan Ternak 473,56 47,09 6,01 8,31
b. Pakan Buatan Pabrik 3,80 0,38 2,52 3,49
c. Pakan Lainnya 29,19 2,90 13,14 18,17
3. Bahan Bakar dan Pelumas 18,28 1,82 17,74 24,54
4. Listrik 4,68 0,46 4,44 6,15
5. Air 6,72 0,67 1,15 1,59
6. Pemeliharaan Kesehatan 6,63 0,66 5,97 8,25
7. Pengeluaran Lain-lain 33,18 3,30 19,05 26,32
a. Perbaikan Kecil Barang Modal 9,01 0,89 5,48 7,58
b. Sewa Lahan 4,91 0,49 0,34 0,47
c. Sewa Kandang, Bangunan, Mesin dan Alat 4,79 0,48 0,31 0,43
d. Pajak Tidak Langsung 1,68 0,17 1,24 1,71
e. Jasa Peternakan Lainnya 1,12 0,11 0,57 0,78
f. Retribusi dan Pungutan Lain 0,17 0,02 0,12 0,16
g. Bunga Atas Pinjaman 0,36 0,03 0,36 0,49
h. Biaya Transport/Pengangkutan Hasil 1,02 0,10 0,68 0,94
i. Penyusutan Barang Modal 9,53 0,95 9,53 13,18
j. Pengeluaran Lain-lain 0,59 0,06 0,42 0,58
Sumber : Sensus Pertanian 2013, BPS

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 47


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

Lampiran 13. Perkembangan Pemotongan, Produksi dan Produktivitas


Daging kambing di Dunia Tahun 1980–2014

Jumlah
Pertumb. Produksi Pertumb. Produktivitas Pertumb.
Tahun Pemotongan
(%) (Ton) (%) (Kg/Ekor) (%)
(Ekor)
1980 156.407.034 - 1.694.149 - 10,83 -
1981 161.721.278 3,40 1.754.616 3,57 10,85 0,17
1982 163.678.164 1,21 1.824.270 3,97 11,15 2,73
1983 169.991.008 3,86 1.912.178 4,82 11,25 0,93
1984 174.416.591 2,60 1.970.058 3,03 11,30 0,41
1985 179.990.888 3,20 2.028.267 2,95 11,27 -0,23
1986 185.446.777 3,03 2.112.546 4,16 11,39 1,09
1987 201.412.501 8,61 2.298.416 8,80 11,41 0,17
1988 207.313.140 2,93 2.402.032 4,51 11,59 1,53
1989 218.774.686 5,53 2.545.586 5,98 11,64 0,42
1990 228.282.931 4,35 2.666.651 4,76 11,68 0,39
1991 231.915.556 1,59 2.763.083 3,62 11,91 1,99
1992 240.965.791 3,90 2.882.637 4,33 11,96 0,41
1993 244.246.396 1,36 2.984.352 3,53 12,22 2,14
1994 251.770.629 3,08 3.082.589 3,29 12,24 0,20
1995 268.878.794 6,80 3.326.021 7,90 12,37 1,03
1996 262.113.889 -2,52 3.190.758 -4,07 12,17 -1,59
1997 279.144.705 6,50 3.397.318 6,47 12,17 -0,02
1998 295.814.054 5,97 3.601.607 6,01 12,18 0,04
1999 312.553.501 5,66 3.711.673 3,06 11,88 -2,46
2000 316.172.970 1,16 3.751.096 1,06 11,86 -0,09
2001 317.803.181 0,52 3.779.886 0,77 11,89 0,25
2002 321.787.321 1,25 3.821.484 1,10 11,88 -0,15
2003 340.309.976 5,76 4.074.759 6,63 11,97 0,82
2004 365.908.951 7,52 4.381.510 7,53 11,97 0,01
2005 380.077.385 3,87 4.631.018 5,69 12,18 1,75
2006 382.188.216 0,56 4.576.827 -1,17 11,98 -1,72
2007 388.572.041 1,67 4.727.589 3,29 12,17 1,60
2008 398.140.479 2,46 4.888.416 3,40 12,28 0,92
2009 409.747.006 2,92 5.010.686 2,50 12,23 -0,40
2010 422.162.271 3,03 5.161.583 3,01 12,23 -0,02
2011 422.141.522 0,00 5.130.757 -0,60 12,15 -0,59
2012 426.340.448 0,99 5.280.526 2,92 12,39 1,91
2013 432.186.210 1,37 5.368.103 1,66 12,42 0,28
2014 444.168.894 2,77 5.524.075 2,91 12,44 0,13
Rata-rata Pertumbuhan (%/Tahun)
1980-2014 3,14 3,57 0,41
1980-2009 3,40 3,84 0,43
2010-2014 1,63 1,98 0,34
Sumber : FAO, diolah Pusdatin

48 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

Lampiran 14. Negara Sentra Pemotongan Kambing di Dunia Tahun 2010-2014

Produksi (Ton) Share Kumulatif


No Negara Rata-rata (Ha)
2010 2011 2012 2013 2014 (%) (%)

1 China 144.300.000 138.615.008 141.736.000 145.868.000 153.145.000 144.732.802 33,71 33,71

2 India 52.200.000 51.700.000 51.300.000 50.900.000 50.500.000 51.320.000 11,95 45,66

3 Bangladesh 23.892.397 24.859.600 25.012.921 25.558.063 26.076.592 25.079.915 5,84 51,50

4 Nigeria 22.650.000 23.000.000 23.250.000 23.300.000 23.243.308 23.088.662 5,38 56,88

5 Sudan 19.125.000 19.437.499 - - - 19.281.250 4,49 61,37

6 Lainnya 159.994.874 164.529.415 185.041.527 186.560.147 191.203.994 177.465.991 38,63 100,00

Dunia 422.162.271 422.141.522 426.340.448 432.186.210 444.168.894 429.399.869 100

Sumber : FAO, diolah Pusdatin

Lampiran 15. Negara Sentra Produksi Daging Kambing di Dunia


Tahun 2010-2014

Produksi (Ton) Rata-rata Share Kumulatif


No Negara
2010 2011 2012 2013 2014 (Ha) (%) (%)

1 China 1.919.000 1.887.000 1.965.000 2.000.000 2.098.100 1.973.820 37,29 37,29

2 India 522.000 517.000 513.000 509.000 505.064 513.213 9,70 46,99

3 Pakistan 278.000 285.000 291.000 304.000 309.000 293.400 5,54 52,53

4 Nigeria 287.655 210.289 216.827 238.610 244.575 239.591 4,53 57,06

5 Bangladesh 191.139 198.877 200.103 204.465 208.613 200.639 3,79 60,85

6 Lainnya 1.963.789 2.032.591 2.094.596 2.112.028 2.158.723 2.072.345 39,15 100,00

Dunia 5.161.583 5.130.757 5.280.526 5.368.103 5.524.075 5.293.009 100

Sumber : FAO, diolah Pusdatin

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 49


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

Lampiran 16. Perkembangan Ekspor dan Impor Daging Kambing di Dunia


Tahun 1980-2013

Ekspor Impor
Tahun Volume Nilai Volume Nilai
(Ton) (000 US$) (Ton) (000 US$)
1980 650 952 1.839 4.005
1981 964 1.913 3.192 9.752
1982 865 1.677 4.206 10.063
1983 1.142 2.312 5.244 11.827
1984 875 1.377 5.849 12.552
1985 1.100 1.543 2.783 4.950
1986 6.769 9.237 3.754 6.220
1987 7.993 11.179 4.556 8.949
1988 13.001 33.748 8.729 31.695
1989 17.423 37.800 11.970 37.194
1990 18.308 47.724 15.155 49.822
1991 17.499 45.541 19.395 53.550
1992 20.548 49.968 29.130 67.874
1993 19.017 40.324 34.824 69.516
1994 17.319 40.098 32.424 69.879
1995 15.841 42.482 19.702 52.313
1996 16.202 42.319 21.471 58.933
1997 17.077 46.716 28.997 77.817
1998 20.748 48.838 31.404 74.039
1999 19.750 47.981 33.200 73.264
2000 22.657 52.931 25.888 64.514
2001 19.477 46.475 23.428 59.345
2002 23.737 55.246 31.734 78.389
2003 28.355 78.349 35.230 97.671
2004 34.643 104.753 54.691 107.750
2005 42.973 133.486 43.005 130.762
2006 45.425 146.626 42.267 142.838
2007 39.153 143.161 43.082 153.797
2008 41.231 162.695 51.911 189.202
2009 50.800 181.429 47.323 170.504
2010 53.702 240.259 56.275 262.869
2011 55.410 286.017 64.430 353.925
2012 59.773 305.463 63.175 318.702
2013 62.549 315.864 68.477 341.731
Rata-rata Pertumbuhan (%/Tahun)
1980-2013 25,76 32,61 13,67 21,82
1980-2008 28,77 35,82 15,05 23,00
2009-2013 8,92 14,64 6,20 15,24
Sumber : FAO, diolah Pusdatin

50 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

Lampiran 17. Negara Eksportir Daging Kambing di Dunia Tahun 2009-2013

Volume Ekspor (Ton) Rata-rata Share Kumulatif


No Negara
2009 2010 2011 2012 2013 (Ton) (%) (%)

1 Australia 24.758 26.221 25.149 31.559 36.427 28.823 51,06 51,06

2 Ethiopia 4.963 7.949 12.306 11.565 11.993 9.755 17,28 68,34

3 China 5.423 6.724 4.614 2.888 1.755 4.281 7,58 75,93

4 Pakistan 2.342 3.938 4.290 5.527 3.075 3.834 6,79 82,72

5 France 2.486 2.580 2.684 2.749 2.471 2.594 4,60 87,32

8 Lainnya 10.828 6.290 6.367 5.485 6.828 7.160 12,68 100,00

Dunia 50.800 53.702 55.410 59.773 62.549 56.447 100

Sumber : FAO, diolah Pusdatin

Lampiran 18. Negara Importir Daging Kambing di Dunia Tahun 2009-2013

Volume Impor (Ton) Rata-rata Share Kumulatif


No Negara
2009 2010 2011 2012 2013 (Ton) (%) (%)

1 US 11.707 13.405 15.752 15.833 15.921 14.524 24,23 24,23

2 United Arab Emirates 4.893 6.640 9.247 8.574 8.811 7.633 12,74 36,97

3 Bahrain 1.628 7.139 10.446 7.269 5.958 6.488 10,82 47,79

4 Qatar 4.714 2.496 3.522 4.547 5.573 4.170 6,96 54,75

5 China 3.649 4.190 3.851 3.941 3.749 3.876 6,47 61,22

6 Lainnya 20.732 22.405 21.612 23.011 28.465 23.245 38,78 93,53

Dunia 47.323 56.275 64.430 63.175 68.477 59.936 100

Sumber : FAO, diolah Pusdatin

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 51


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

Lampiran 19. Perkembangan Pemotongan, Produktivitas dan Produksi


Daging Kambing di Indonesia Tahun 1989-2021
Pemotongan
Produktivitas Produksi
Tahun Tercatat
(Kg/Ekor) (Ton)
(Ekor)
1989 1.269.747 49,54 62.900
1990 1.304.620 44,69 58.300
1991 1.326.098 42,98 57.000
1992 1.392.842 49,40 68.800
1993 1.328.177 53,60 71.186
1994 1.474.597 38,70 57.067
1995 1.520.440 36,76 55.894
1996 1.598.154 37,30 59.610
1997 1.635.452 40,04 65.483
1998 1.565.821 30,34 47.504
1999 1.466.629 30,70 45.028
2000 1.451.040 30,94 44.891
2001 1.439.262 33,84 48.702
2002 1.449.077 40,14 58.170
2003 1.469.054 43,47 63.866
2004 1.475.863 38,71 57.132
2005 1.548.417 32,68 50.603
2006 1.592.375 40,83 65.014
2007 1.670.927 38,07 63.614
2008 1.749.127 37,75 66.027
2009 1.826.251 40,42 73.825
2010 1.919.124 35,85 68.793
2011 1.956.836 33,90 66.345
2012 2.420.375 26,94 65.216
2013 2.359.023 27,63 65.169
2014 1.714.751 37,99 65.142
2015 1.919.373 33,84 64.948
2016 2.109.791 32,16 67.845
2017 2.190.748 31,96 70.024
2018*) 2.186.589 32,88 71.891
2019*) 2.188.019 33,03 72.277
2020*) 2.193.971 33,14 72.710
2021*) 2.203.594 33,21 73.186
2022*) 2.216.216 33,25 73.699
Keterangan : *) hasil proyeksi Pusdatin

52 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

Lampiran 20. Hasil Proyeksi Pemotongan Kambing Tahun 2018-2021

SUMMARY OUTPUT

Regression Statistics
Multiple R 0,87200166
R Square 0,76038689
Adjusted R Square 0,74041913
Standard Error 0,16171633
Observations 27

ANOVA
df SS MS F Significance F
Regression 2 1,991787583 0,995893792 38,080733 3,582E-08
Residual 24 0,627652076 0,02615217
Total 26 2,619439659

Coefficients Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95% Lower 95,0% Upper 95,0%
Intercept 1,76148102 1,97145896 0,893491093 0,3804667 -2,30741029 5,83037233 -2,30741029 5,83037233
ln Potong t-1 0,7834757 0,117566243 6,664121257 6,816E-07 0,5408309 1,0261205 0,5408309 1,0261205
ln HK t-1 0,15496206 0,265422501 0,583831664 0,564781 -0,39284306 0,70276718 -0,39284306 0,70276718

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 53


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

Lampiran 21. Hasil Proyeksi Harga Konsumen Daging Kambing Tahun 2017-2021

Double Exponential Smoothing for Harga Konsumen

Data Harga Konsumen


Length 34

Smoothing Constants

Alpha (level) 0.835440


Gamma (trend) 0.254719

Accuracy Measures

MAPE 6
MAD 1529
MSD 5810965

Forecasts

Period Forecast Lower Upper


35 89563 85818 93309
36 94686 89547 99825
37 99808 93178 106438
38 104931 96766 113097
39 110054 100329 119778
40 115176 103879 126473

Double Exponential Smoothing Plot for Harga Konsumen

54 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


OUTLOOK DAGING KAMBING 2017

Lampiran 22. Hasil Proyeksi Produktivitas Kambing Tahun 2018-2021

SUMMARY OUTPUT

Regression Statistics
Multiple R 0,83379147
R Square 0,69520821
Adjusted R Square 0,68301654
Standard Error 0,20266296
Observations 27

ANOVA
df SS MS F Significance F
Regression 1 2,342072988 2,342072988 57,023208 6,6192E-08
Residual 25 1,026806931 0,041072277
Total 26 3,368879918

Coefficients Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95% Lower 95,0% Upper 95,0%
Intercept 0,66292051 0,352905893 1,878462582 0,0720283 -0,06390278 1,38974381 -0,06390278 1,38974381
ln Prov t-1 0,79588089 0,105395545 7,551371235 6,619E-08 0,5788147 1,01294708 0,5788147 1,01294708

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 55


2017 OUTLOOK DAGING KAMBING

Lampiran 23. Hasil Proyeksi Konsumsi Daging kambing Tahun 2018-2021

Double Exponential Smoothing for konsumsi

* NOTE * Weight must be greater than 0; it will be adjusted to 0.01.

Data konsumsi
Length 34

Smoothing Constants

Alpha (level) 0.926542


Gamma (trend) 0.010000

Accuracy Measures

MAPE 9
MAD 5476
MSD 53943824

Forecasts

Period Forecast Lower Upper


35 66918.8 53503.6 80334
36 67184.0 47663.6 86704
37 67449.1 41463.1 93435
38 67714.3 35115.9 100313
39 67979.4 28695.9 107263
40 68244.6 22235.0 114254

Double Exponential Smoothing Plot for konsumsi

56 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Anda mungkin juga menyukai