ISSNKOPI
1907-1507 2017
OUTLOOK KOPI
OUTLOOK KOPI
ISSN : 1907-1507
Penasehat :
Dr.Ir. Suwandi, MSi.
Penyunting :
Dr. Anna Astrid Susanti, MSi.
Drh. Akbar, MP.
Naskah :
Ir. Takariyana Heni Astuti, MM.
Design Sampul :
Victor Saulus Bonavia
Diterbitkan oleh :
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian
2017
KATA PENGANTAR
Guna mengemban visi dan misi, Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian mempublikasikan data sektor pertanian serta hasil analisis datanya.
Salah satu hasil analisis yang telah dipublikasikan secara reguler adalah Outlook
Komoditi Perkebunan.
Publikasi ini disajikan tidak hanya dalam bentuk hard copy namun dapat
dengan mudah diperoleh atau diakses melalui portal e-Publikasi Kementerian
Pertanian di alamat http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id/.
Dengan diterbitkannya publikasi ini diharapkan para pembaca dapat
memperoleh gambaran tentang keragaan dan proyeksi komoditi kopi secara lebih
lengkap dan menyeluruh.
Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan publikasi ini,
penulis ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Kritik dan
saran dari segenap pembaca sangat diharapkan guna dijadikan dasar
penyempurnaan dan perbaikan untuk penerbitan publikasi berikutnya.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
RINGKASAN EKSEKUTIF
Jika dilihat dari jenis kopi yang diusahakan, kopi robusta mendominasi
produksi kopi Indonesia pada tahun 2016. Dari produksi kopi Indonesia sebesar
639,30 ribu ton, sebanyak 81,87% atau 465,61 ribu ton adalah kopi robusta
sementara sisanya sebanyak 18,13% atau 173,69 ribu ton adalah kopi jenis
arabika. Sentra produksi kopi robusta di Indonesia pada tahun 2016 adalah
Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Adapun sentra produksi kopi arabika di tahun yang sama terdapat di Provinsi
Sumatera Utara, Aceh, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, dan Jawa Barat. Harga
kopi tahun 2016 di pasar domestik Indonesia rata-rata adalah Rp.19.813 per kg,
sedangkan tingkat konsumsi kopi per penduduk Indonesia pada tahun 2016
berdasarkan hasil SUSENAS sebesar 0,871 kg/kapita/tahun.
BAB I. PENDAHULUAN
Berdasarkan data dari FAO, pada tahun 2014, Indonesia tercatat sebagai
produsen kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Vietnam. Meskipun
demikian, ekspor kopi dari Indonesia lebih rendah daripada ekspor kopi Brazil,
Vietnam dan Kolombia atau menduduki keempat terbesar dunia. Di dunia,
Indonesia dikenal dengan specialty coffee melalui berbagai varian kopi dan
kopi luwak. Kopi arabika yang dikenal dari Indonesia diantaranya kopi lintong
dan kopi toraja. Dengan keunikan cita rasa dan aroma kopi asal Indonesia,
Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan perdagangan kopinya di
dunia.
1.2. TUJUAN
Melakukan analisis komoditas kopi yang berisi keragaan data secara
nasional dan dunia, yang dilengkapi proyeksi penawaran dan permintaan
sebagai bahan dan informasi bagi penyusunan kebijakan dan program
pengembangan komoditas kopi di masa yang akan datang.
Outlook Kopi tahun 2017 disusun berdasarkan data dan informasi yang
diperoleh dari data primer yang bersumber dari daerah, instansi terkait di
lingkup Kementerian Pertanian dan instansi di luar Kementerian Pertanian
seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Food and Agriculture Organization (FAO),
dan United States Department of Agriculture (USDA). Data-data yang
digunakan dalam outlook ini dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Y b0 b1 X 1 b2 X 2 ... bn X n
n
b0 b j X j
j 1
dimana:
Y = peubah respons/tak bebas
Xn = peubah penjelas/bebas
n = 1, 2, …
b0 = nilai konstanta
bn = koefisien arah regresi atau parameter model regresi
untuk peubah xn
= sisaan
SS Regresi
R2
SS Total
semua jenis pengusahaan yaitu yang terbesar pada penurunan luas areal
kopi robusta yang diusahakan oleh Perkebunan Besar Negara yang
mengalami penurunan rata-rata 3,13% per tahun, sementara terendah
pada kopi robusta di lahan Perkebunan Swasta (PBS) yaitu rata-rata
turun 0,23% per tahun.
Gambar 3.2. Perkembangan Luas Areal Kopi Menurut Jenis Kopi Yang
Diusahakan, Tahun 2001–2017
Sama halnya dengan pola luas areal kopi, produksi kopi menurut
jenis kopi yang diusahakan didominasi oleh kopi jenis robusta yang
mencapai produksi rata-rata 538,93 ribu ton atau share 81,87% dari
total rata-rata produksi kopi Indonesia yang mencapai 658,30 ribu ton
kopi beras antara tahun 2001 hingga 2017.
18,70 ribu ton per tahun. Secara terinci data tersaji pada Gambar 3.7.
dan Lampiran 7.
ton, 21,18 ribu ton, 15,99 ribu ton dan 5,25 ribu ton kopi robusta
berasan. Secara terinci tersaji pada Gambar 3.8 dan Lampiran 8.
10,37 ribu ton, 9,23 ribu ton dan 4,47 ribu ton kopi robusta berasan
Data terinci tersaji pada Gambar 3.9 dan Lampiran 9.
sebesar 5,60 ribu ton ; 4,99 ribu ton dan 4,91 ribu ton. Data secara
terinci dapat dilihat di Gambar 3.10 dan Lampiran 10.
ribu ton dan 1,08 ribu ton. Secaraterinci data tersaji pada Gambar
3.15. Lampiran 15.
3,80% per tahun yaitu ekspor kopi Indonesia tahun 1980 sebesar 238,68
ribu ton dengan nilai ekspor sebesar US$ 656 juta dan tahun 2016
volume ekspor kopi menjadi 414,65 ribu ton atau senilai US$ 1.008,55
juta. Perkembangan volume dan nilai ekspor kopi kondisi 5 tahun (2012
hingga 2016) secara volume mengalami pertumbuhan yang melambat
yaitu sebesar 1,04% per tahun dengan nilai ekspor yang mengalami
penurunan sebesar 4,52% per tahun atau nilai ekspor sebesar $US
1.133,84 juta. Penurunan volume ekspor kopi Indonesia paling tinggi
terjadi pada tahun 2014 sebesar 27,94% atau mencapai 384,82 ribu ton,
sehingga mengakibatkan nilai ekspor kopi Indonesia juga mengalami
penurunan sebesar 11,47% atau mencapai nilai ekspor $US 1 .039,34
juta. Penurunan ekspor kopi pada tahun tersebut diduga dipicu oleh
penurunan produksi kopi pada tahun yang sama yaitu secara total
sebesar 5,40% terutama pada penurunan produksi kopi di perkebunan
rakyat yang mengalami penurunan hingga 5,03% atau produksi mencapai
612,88 ribu ton kopi berasan. Data terinci tersaji pada Gambar 3.12
dan Lampiran 21.
Gambar 3.26. Persentase Biaya Terhadap Produksi Kopi per 100 Pohon
Tahun 2014
2,82%; 2,41%; 0,55%; 0,21%; dan 0,02%. Secara rinci tersaji pada Gambar
4.2 dan Lampiran 26.
Dengan total produksi kopi ASEAN rata-rata sebesar 2,17 juta ton
antara tahun 2010 hingga 2014, Vietnam menempati urutan pertama
sebagai negara dengan produsen kopi terbesar di kawasan ASEAN yaitu
kopi di tahun 1980 sebesar 698 kilogram per hektar menjadi sebesar
1,11 ribu kilogram per hektar pada tahun 2014. Kondisi lima tahun
terakhir hasil per hektar kopi Indonesia meningkat cukup signifikan yaitu
sebesar 4,17% per tahun atau produktivitas rata-rata mencapai 1,05 ribu
kilogram per hektar. Laju pertumbuhan produktivitas tersebut menjadi
pendorong meningkatnya produksi kopi di wilayah ASEAN yang
meningkat rata-rata 5,22% per tahun meskipun secara luasan
peningkatan pertumbuhan kopi di wilayah ASEAN justru mengalami
pertumbuhan yang melambat rata-rata 0,08% per tahun. Secara lebih
rinci tersaji pada Gambar 4.5 dan Lampiran 25a.
2011 dan 2014 yaitu sebesar 5,49% dan 1,09%. Data secara lebih rinci
tersaji pada Gambar 4.7 dan Lampiran 29.
produksi kopi rata-rata mencapai 569,50 ribu ton. Data secara terinci
tersaji pada Gambar 4.10 dan Lampiran 31.
tertinggi. Data secara lebih lengkap tersaji pada Gambar 4.11 dan
Lampiran 29.
ton per tahun atau menguasai pangsa impor kopi dunia sebesar 20,57%
dari total volume impor kopi dunia sebesar 7,67 juta ton. Negara di Asia
dengan pangsa impor kopi terbesar di dunia adalah Jepang dengan rata-
rata volume impor kopi sebesar 491,04 ribu ton per tahun atau share
6,80% impor kopi dunia. Negara pengimpor kopi terbesar lainnya adalah
Philipina, Kanada, Rusia, Swis, Korea Selatan, Algeria dan China dengan
kisaran share impor 1,84% hingga 3,91%. Sementara impor kopi di
Indonesia mencapai rata-rata 61,16 ribu ton atau berada diurutan ke 17
atau share sebesar kurang dari 1% atau sebesar 0,85% terhadap total
impor kopi dunia. Secara lengkap data tersaji pada Lampiran 37.
Milyar US$, sementara nilai ekspor kopi dunia mencapai rata-rata 11,23
milyar US$. Berdasarkan perbandingan data nilai eksor terhadap nilai
impor kopi dunia tersebut dapat dikatakan bahwa perdagangan kopi
dunia cendrung mengalami defisit setiap tahunnya yaitu rata-rata
mencapai (minus) -9,56 juta US$. Demikian halnya keragaan nilai
perdagangan kopi dunia kondisi 5 tahun terakhir yang mempunyai pola
sama yaitu mengalami defisit rata-rata sebesar -8,28 juta US$ per
tahun. Data secara lebih rinci tersaji pada Lampiran 35b.
Peningkatan produksi kopi tahun 2018 dipicu naiknya luas areal dalam
hal ini adalah luas tanaman menghasilkan maupun produktivitas, masing-
masing sebesar 2,75% dan 3,09% atau luas panen kopi mencapai 930,89 ribu
hektar dan produktivitas diperkirakan akan mencapai 725,44 ton per hektar.
Produksi kopi Indonesia hingga tahun 2021 diperkirakan akan meningkat
dengan rata-rata pertumbuhan 4,44% per tahun. Jika dibandingkan dengan
produksi kopi tahun 2017 (angka proyeksi Ditjen Perkebunan) yang mencapai
637,54 ribu ton, maka produksi kopi di tahun 2021 diperkirakan akan
meningkat sebesar 18,94% atau menjadi 758,28 ribu ton yang disuport oleh
peningkatan luas areal sebesar 8,65% dan peningkatan produktivitas sebesar
9,47% atau luas areal mencapai 984,35 ribu ton dan produktivitas kopi
mencapai 770,33 kilogram per hektar. Hasil selengkapnya tersaji pada Tabel
5.1.
diperkirakan akan sedikit melemah yaitu hanya akan meningkat 0,34% namun
tahun-tahun berikutnya akan meningkat antara 2,27% hingga 3,23%. Hasil
secara lebih rinci tersaji pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2. Hasil Proyeksi Volume Ekspor dan Impor Kopi di Indonesia,
Tahun 2017-2021
Konsumsi Kopi
Tahun Pertumb (%)
Nasional (Ton)
2016 249.824
Konsumsi
Tahun Suplay (Ton) Surplus (Ton)
(Ton)
Proyeksi
Pertumb.
Tahun Ketersediaan
(%)
ASEAN ( Ton)
2017 876.713
2018 937.155 6,89
2019 997.596 6,45
2020 1.058.037 6,06
2021 1.118.478 5,71
Rata-rata Pertumbuhan 6,28
Keterangan : Prediksi Pusdatin
Proyeksi
Pertumb.
Tahun Ketersediaan Dunia
(%)
( Ton)
2017 9.471.700
2018 9.667.723 2,07
2019 9.863.745 2,03
2020 10.059.768 1,99
2021 10.255.791 1,95
Rata-rata Pertumbuhan 2,01
Keterangan : Prediksi Pusdatin
6.1. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Wirawan B,. 2017. Kita Harus Bangga Dengan Kopi Negeri Sendiri. Majalan
Pilar Pertanian. Edisi 13 Oktober 2017.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2016. Outlook Komoditi Kopi.
Kementerian Pertanian. Jakarta.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Tahun
PR Pertumb (%) PBN Pertumb (%) PBS Pertumb (%) Robusta Pertumb (%) PR Pertumb (%) PBN Pertumb (%) PBS Pertumb (%) Arabika Pertumb (%)
2001 1.182.693 26.928 22.930 1.232.551 75.935 26 6.846 82.807
2002 1.232.857 4,24 26.928 - 21.106 (7,95) 1.280.891 3,92 85.163 12,15 26 - 6.104 (10,84) 91.293 10,25
2003 1.241.932 0,74 26.928 - 21.106 - 1.289.966 0,71 85.589 0,50 26 - 6.149 0,74 91.764 0,52
2004 1.135.114 (8,60) 19.925 (26,01) 21.705 2,84 1.176.744 (8,78) 116.212 35,78 6.672 25.561,54 4.315 (29,83) 127.199 38,62
2016
2005 1.112.597 (1,98) 19.969 0,22 21.393 (1,44) 1.153.959 (1,94) 89.795 (22,73) 6.672 - 4.846 12,31 101.313 (20,35)
OUTLOOK KOPI
2006 1.089.951 (2,04) 19.972 0,02 21.699 1,43 1.131.622 (1,94) 165.154 83,92 6.672 - 5.284 9,04 177.110 74,81
2007 1.018.573 (6,55) 16.549 (17,14) 23.355 7,63 1.058.477 (6,46) 153.884 (6,82) 6.500 (2,58) 2.457 (53,50) 162.841 (8,06)
2008 970.677 (4,70) 15.270 (7,73) 23.266 (0,38) 1.009.213 (4,65) 266.165 72,96 7.172 10,34 12.560 411,19 285.897 75,57
2009 946.791 (2,46) 15.622 2,31 22.425 (3,61) 984.838 (2,42) 270.715 1,71 7.172 - 3.510 (72,05) 281.397 (1,57)
2010 920.790 (2,75) 15.509 (0,72) 22.483 0,26 958.782 (2,65) 242.021 (10,60) 7.172 - 2.390 (31,91) 251.583 (10,59)
2011 902.341 (2,00) 15.400 (0,70) 22.443 (0,18) 940.184 (1,94) 282.626 16,78 7.172 - 3.716 55,48 293.514 16,67
2012 902.548 0,02 15.404 0,03 22.448 0,02 940.400 0,02 282.691 0,02 7.174 0,03 3.717 0,03 293.582 0,02
2001-1997 999.172 (1,92) 18.286,41 (3,13) 21.955,06 (0,23) 1.039.413,88 (1,92) 218.227 12,29 5.783 1.598,08 4.699 18,01 228.709 11,77
2013-2017 865.813 (0,52) 318.780 0,38 7.172 - 3.598 0,66 329.551 0,37
Share (%) 96,13 1,76 2,11 100,00 95,42 2,53 2,05 100,00
Share (%) 81,96 Share (%) 18,04
Sumber : Direktorat Jenderal Perkebunan, diolah Pusdatin
Lampiran 2. Perkembangan Luas Areal Kopi di Indonesia Menurut
Pengusahaan dan Jenis Kopi Yang Diusahakan, Tahun 2001–
OUTLOOK KOPI 2017
Produksi (Ton)
Tahun Pertumb. Pertumb. Pertumb. Pertumb.
PR PBN PBS INDONESIA
(%) (%) (%) (%)
1980 276.295 - 13.212 - 5.466 - 294.973 -
1981 290.401 5,11 16.189 22,53 8.309 52,01 314.899 6,76
1982 262.247 -9,69 13.297 -17,86 5.707 -31,32 281.251 -10,69
1983 287.183 9,51 10.147 -23,69 8.318 45,75 305.648 8,67
1984 291.291 1,43 14.775 45,61 9.423 13,28 315.489 3,22
1985 288.404 -0,99 12.635 -14,48 10.359 9,93 311.398 -1,30
1986 329.605 14,29 17.664 39,80 9.553 -7,78 356.822 14,59
1987 367.835 11,60 13.043 -26,16 7.791 -18,44 388.669 8,93
1988 362.311 -1,50 16.072 23,22 12.712 63,16 391.095 0,62
1989 376.579 3,94 13.466 -16,21 11.003 -13,44 401.048 2,54
1990 384.464 2,09 15.566 15,59 12.737 15,76 412.767 2,92
1991 399.088 3,80 16.755 7,64 12.462 -2,16 428.305 3,76
1992 408.808 2,44 16.890 0,81 11.232 -9,87 436.930 2,01
1993 410.048 0,30 17.266 2,23 11.554 2,87 438.868 0,44
1994 421.682 2,84 17.468 1,17 11.041 -4,44 450.191 2,58
1995 429.569 1,87 16.824 -3,69 11.408 3,32 457.801 1,69
1996 435.757 1,44 13.184 -21,64 10.265 -10,02 459.206 0,31
1997 396.155 -9,09 21.050 59,66 11.213 9,24 428.418 -6,70
1998 469.671 18,56 25.759 22,37 19.021 69,63 514.451 20,08
1999 493.940 5,17 26.208 1,74 11.539 -39,34 531.687 3,35
2000 514.896 4,24 29.754 13,53 9.924 -14,00 554.574 4,30
2001 541.476 5,16 18.111 -39,13 9.647 -2,79 569.234 2,64
2002 654.281 20,83 18.128 0,09 9.610 -0,38 682.019 19,81
2003 644.657 -1,47 17.007 -6,18 9.591 -0,20 671.255 -1,58
2004 618.227 -4,10 17.025 0,11 12.134 26,51 647.386 -3,56
2005 615.556 -0,43 17.034 0,05 7.775 -35,92 640.365 -1,08
2006 653.261 6,13 17.017 -0,10 11.880 52,80 682.158 6,53
2007 652.336 -0,14 13.642 -19,83 10.498 -11,63 676.476 -0,83
2008 669.942 2,70 17.332 27,05 10.742 2,32 698.016 3,18
2009 653.918 -2,39 14.387 -16,99 14.385 33,91 682.690 -2,20
2010 657.909 0,61 14.065 -2,24 14.947 3,91 686.921 0,62
2011 616.429 -6,30 9.099 -35,31 13.118 -12,24 638.646 -7,03
2012 661.827 7,36 13.577 49,21 15.759 20,13 691.163 8,22
2013 645.346 -2,49 13.945 2,71 16.591 5,28 675.882 -2,21
2014 612.877 -5,03 14.293 2,50 16.687 0,58 643.855 -4,74
2015 602.428 -6,65 19.703 41,29 17.281 4,16 639.412 -5,40
2016 *) 602.160 -1,75 19.838 38,80 17.306 3,71 639.304 -0,71
2017 **) 599.902 -0,42 19.922 1,11 17.715 2,51 637.539 -0,29
Rata-rata Laju Pertumbuhan (%)
1980-2017**) 495.202 2,13 16.706 4,74 11.925 6,13 523.833 2,15
1980-2015 483.242 2,32 16.433 3,87 11.436 6,30 511.110 2,30
1980-2000 380.997 3,37 17.201 6,61 10.779 6,71 408.976 3,41
2001-2017**) 629.561 0,68 16.125 2,54 13.274 5,45 658.960 0,67
Share (%) 94,53 3,19 2,28 100,00
Sumber : Direktorat Jenderal Perkebunan, diolah Pusdatin
Ket : PR : Perkebunan Rakyat
PBN : Perkebunan Besar Negara
PBS : Perkebunan Besar Swasta
*) : Tahun 2016 Angka Sementara
**) : Tahun 2017 Angka Estimasi
Wujud Produksi : Kopi berasan
Tahun
PR PBN Pertumb (%) PBS Pertumb (%) Robusta Pertumb (%) PR Pertumb (%) PBN Pertumb (%) PBS Pertumb (%) Arabika Pertumb (%)
2001 519.262 26.928 22.930 569.120 22.214 - 857 23.071
2002 629.962 21,32 18.128 (32,68) 8.813 (61,57) 656.903 15,42 24.319 9,48 - 797 (7,00) 25.116 8,86
2003 606.386 (3,74) 12.549 (30,78) 8.964 1,71 627.899 (4,42) 38.271 57,37 4.458 627 (21,33) 43.356 72,62
2016
2004 569.104 (6,15) 12.564 0,12 10.492 17,05 592.160 (5,69) 49.123 28,36 4.460 0,04 1.642 161,88 55.225 27,38
OUTLOOK KOPI
2005 560.979 (1,43) 12.574 0,08 6.557 (37,50) 580.110 (2,03) 54.576 11,10 4.460 - 1.218 (25,82) 60.254 9,11
2006 565.234 0,76 12.559 (0,12) 9.592 46,29 587.385 1,25 88.027 61,29 4.458 (0,04) 2.288 87,85 94.773 57,29
2007 532.010 (5,88) 8.974 (28,55) 8.101 (15,54) 549.085 (6,52) 120.326 36,69 4.668 4,71 2.397 4,76 127.391 34,42
2008 529.794 (0,42) 12.617 40,60 8.509 5,04 550.920 0,33 140.148 16,47 4.715 1,01 2.233 (6,84) 147.096 15,47
2009 512.211 (3,32) 9.634 (23,64) 13.116 54,14 534.961 (2,90) 141.707 1,11 4.753 0,81 1.170 (47,60) 147.630 0,36
2010 517.397 1,01 9.262 (3,86) 13.621 3,85 540.280 0,99 140.512 (0,84) 4.803 1,05 1.326 13,33 146.641 (0,67)
2011 472.022 (8,77) 5.741 (38,02) 12.045 (11,57) 489.808 (9,34) 144.407 2,77 3.358 (30,09) 1.073 (19,08) 148.838 1,50
Produktivitas (Kg/Ha)
Tahun Pertumb. Pertumb. Pertumb. Pertumb.
PR PBN PBS INDONESIA
(%) (%) (%) (%)
2003 728 - 696 - 589 - 725 -
2004 664 -8,79 697 0,14 702 19,19 666 -8,14
2005 687 3,46 697 0,00 449 -36,04 683 2,55
2006 697 1,46 696 -0,14 655 45,88 696 1,90
2007 702 0,72 721 3,59 502 -23,36 714 2,59
2008 729 3,85 985 36,62 515 2,59 729 2,10
2009 734 0,69 797 -19,09 706 37,09 734 0,69
2010 780 6,21 946 18,73 763 8,07 796 8,43
2011 707 -9,31 531 -43,86 652 -14,55 717 -9,95
2012 744 5,21 774 45,62 671 2,91 761 6,15
2013 736 -1,02 783 1,16 828 23,41 739 -2,84
2014 738 0,20 823 5,18 838 1,16 741 0,32
2015 695 -5,79 1.078 37,77 867 3,56 707 -4,71
2016 *) 694 -0,10 1.122 36,35 837 -3,51 706 -0,09
2017 **) 692 -0,38 1.125 4,32 849 1,38 704 -0,31
Rata-rata Laju Pertumbuhan (%)
2003-2017**) 715,08 -0,26 831,41 9,03 694,84 4,84 721,14 -0,09
2013-2017**) 710,97 -1,42 986,21 16,96 843,73 5,20 719,36 -1,53
Sumber : Direktorat Jenderal Perkebunan, diolah Pusdatin
Ket : PR : Perkebunan Rakyat
PBN : Perkebunan Besar Negara
PBS : Perkebunan Besar Swasta
*) : Tahun 2016 Angka Sementara
**) : Tahun 2017 Angka Estimasi
Wujud Produksi : Kopi berasan
TAHUN
6 Sumatera Barat 31.765 33.076 33.579 33.607 33.616 33.129 5,19 67,04
7 Prov. Lainnya 184.726 188.089 184.908 183.443 181.485 210.442 32,96 100,00
5 Jawa Tengah 17.610 21.127 18.505 18.180 18.080 18.700 4,14 73,67
6 Prov. Lainnya 120.657 119.491 119.586 118.234 116.386 118.969 26,33 100,00
3 Sulawesi Selatan 19.333 19.534 20.352 20.583 20.712 20.103 12,50 69,69
4 Sumatera Barat 15.068 15.111 15.127 15.155 15.109 15.114 9,40 79,08
5 Jawa Barat 9.385 9.300 9.340 9.425 9.420 9.374 5,83 84,91
6 Prov. Lainnya 24.008 25.314 24.159 23.776 24.114 24.274 15,09 100,00
Share
Produksi Share
No Kab/Kota Kumulatif
(ton) (%)
(%)
1 Kab. Tapanuli Utara 10.186 20,55 20,55
2 Kab. Dairi 9.682 19,53 40,08
3 Kab. Simalungun 8.512 17,17 57,26
4 Kab. Karo 6.888 13,90 71,16
5 Kab. Hunbang Hasundutan 5.914 11,93 83,09
Lainnya 8.383 16,91 100,00
Sumatera Utara 49.565 100,00
Sumber : Direktorat Jenderal Perkebunan, diolah Pusdatin
Wujud Produksi : Kopi Berasan
Share
Produksi Share
No Kab/Kota Kumulatif
(ton) (%)
(%)
Share
Produksi Share
No Kab/Kota Kumulatif
(ton) (% )
(% )
Share
Produksi Share
No Kab/Kota Kumulatif
(ton) (%)
(%)
1 Kab. Solok Selatan 4.371 28,90 28,90
2 Kab. Pasaman 2.319 15,33 44,23
3 Kab. Pesisir Selatan 1.934 12,79 57,01
4 Kab. Solok 1.751 11,58 68,59
5 Kab. Lima Puluh Koto 1.366 9,03 77,62
Lainnya 3.386 22,38 100,00
Sumatera Barat 15.127 100,00
Sumber : Direktorat Jenderal Perkebunan, diolah Pusdatin
Wujud Produksi : Kopi Berasan
Share
Produksi Share
No Kab/Kota Kumulatif
(ton) (%)
(%)
1.147
Lainnya 12,28 100,00
Nusa Tenggara Timur 9.340 100,00
2008 13.722 -
Konsumsi Pertumbuhan
Tahun
(ons/kapita/minggu) (kg/kapita/tahun) (%)
Lampiran 21. Perkembangan Volume, Nilai dan Neraca Ekspor dan Impor
Kopi Indonesia, Tahun 1980-2016
Tahun Volume Pertumb. Nilai Pertumb. Volume Pertumb. Nilai Pertumb. Nilai Pertumb.
(Ton) (%) (000 US$) (%) (Ton) (%) (000 US$) (%) (000 US$) (%)
1980 238.677 8,39 656.005 6,80 46 -8,00 349 48,51 655.656 6,78
1981 210.595 -11,77 345.943 -47,27 71 54,35 492 40,97 345.451 -47,31
1982 226.985 7,78 341.701 -1,23 54 -23,94 301 -38,82 341.400 -1,17
1983 241.238 6,28 427.258 25,04 36 -33,33 227 -24,58 427.031 25,08
1984 294.471 22,07 265.261 -37,92 19 -47,22 151 -33,48 265.110 -37,92
1986 298.124 5,47 818.387 47,14 75 82,93 259 212,05 818.128 47,11
1987 286.316 -3,96 535.566 -34,56 103 37,33 207 -20,08 535.359 -34,56
1988 298.998 4,43 550.237 2,74 42 -59,22 113 -45,41 550.124 2,76
1989 357.035 19,41 493.549 -10,30 39 -7,14 112 -0,88 493.437 -10,30
1990 421.833 18,15 377.154 -23,58 96 146,15 273 143,75 376.881 -23,62
1991 380.666 -9,76 372.431 -1,25 1.365 1.321,88 820 200,37 371.611 -1,40
1992 269.352 -29,24 236.774 -36,42 1.208 -11,50 1.081 31,83 235.693 -36,58
1993 349.916 29,91 344.208 45,37 1.663 37,67 915 -15,36 343.293 45,65
1994 289.288 -17,33 745.744 116,66 901 -45,82 1.238 35,30 744.506 116,87
1995 230.201 -20,42 606.369 -18,69 377 -58,16 1.299 4,93 605.070 -18,73
1996 366.602 59,25 595.268 -1,83 309 -18,04 573 -55,89 594.695 -1,71
1997 313.430 -14,50 511.284 -14,11 10.226 3.209,39 13.890 2.324,08 497.394 -16,36
1998 357.550 14,08 584.244 14,27 2.825 -72,37 3.962 -71,48 580.282 16,66
1999 352.967 -1,28 467.858 -19,92 2.917 3,26 3.303 -16,63 464.555 -19,94
2000 340.887 -3,42 326.256 -30,27 13.748 371,31 11.227 239,90 315.029 -32,19
2001 250.818 -26,42 188.493 -42,23 8.294 -39,67 5.085 -54,71 183.408 -41,78
2002 325.009 29,58 223.916 18,79 7.637 -7,92 4.413 -13,22 219.503 19,68
2003 323.520 -0,46 258.795 15,58 4.396 -42,44 5.892 33,51 252.903 15,22
2004 344.077 6,35 294.113 13,65 5.690 29,44 6.867 16,55 287.246 13,58
2005 445.829 29,57 503.836 71,31 3.195 -43,85 6.220 -9,42 497.616 73,24
2006 413.500 -7,25 586.877 16,48 6.404 100,44 11.406 83,38 575.471 15,65
2007 321.404 -22,27 636.319 8,42 49.994 680,67 78.314 586,60 558.005 -3,04
2008 468.749 45,84 991.458 55,81 7.582 -84,83 18.442 -76,45 973.016 74,37
2009 433.600 -7,50 814.300 -17,87 19.760 160,62 34.850 88,97 779.450 -19,89
2010 433.595 0,00 814.311 0,00 19.755 -0,03 34.852 0,01 779.459 0,00
2011 346.493 -20,09 1.036.671 27,31 18.108 -8,34 49.119 40,94 987.552 26,70
2012 448.591 29,47 1.249.520 20,53 52.645 190,73 117.175 138,55 1.132.345 14,66
2013 534.023 19,04 1.174.029 -6,04 15.800 -69,99 38.838 -66,85 1.135.191 0,25
2014 384.816 -27,94 1.039.341 -11,47 19.111 20,95 46.768 20,42 992.573 -12,56
2015 502.021 30,46 1.197.735 15,24 12.462 -34,79 31.492 -32,66 1.166.243 17,50
2016 *) 414.651 -17,40 1.008.549 -15,80 25.172 102,00 48.473 53,92 960.076 -17,68
Rata-rata
1980-2016 345.905 3,80 599.350 7,03 8.437 160,76 15.651 100,64 583.700 7,16
2012-2016 456.820 1,04 1.133.835 -4,52 25.038 4,54 56.549 -6,29 1.077.286 0,43
Sumber : Sampai dengan 2015 Direktorat Jenderal Perkebunan, tahun 2016 BPS, diolah Pusdatin
Kode HS : 0901111000; 0901119000; 0901121000; 0901129000; 0901211000;
Lampiran 24. Rata-rata Nilai Produksi dan Pengeluaran per 100 Pohon dari
Usaha Perkebunan Tanaman Kopi Tahun 2014
DUNIA ASEAN
(Ton) (% ) (Ton) (% )
3 Lao PDR 50.595 54.775 56.875 57.345 70.330 57.984 2,82 63,81
8 Viet Nam 511.900 543.865 572.600 581.381 589.041 559.757 27,23 100,00
Produktivitas (Kg/Ha)
No Negara
2010 2011 2012 2013 2014 Rata-rata
Rata-rata
Ekspor Impor
Tahun Volume Pertumb. Volume Pertumb.
(Ton) (%) (Ton) (%)
1980 261.600 8.820
1981 249.060 -4,79 12.420 40,82
1982 287.160 15,30 14.280 14,98
1983 301.140 4,87 13.080 -8,40
1984 365.700 21,44 9.360 -28,44
1985 373.560 2,15 7.140 -23,72
1986 374.460 0,24 7.560 5,88
1987 357.900 -4,42 7.920 4,76
1988 442.440 23,62 16.320 106,06
1989 510.300 15,34 8.100 -50,37
1990 530.760 4,01 7.620 -5,93
1991 473.940 -10,71 10.440 37,01
1992 510.360 7,68 9.300 -10,92
1993 558.180 9,37 9.000 -3,23
1994 542.580 -2,79 18.600 106,67
1995 550.680 1,49 27.960 50,32
1996 795.060 44,38 27.300 -2,36
1997 762.900 -4,04 37.680 38,02
1998 823.380 7,93 60.540 60,67
1999 1.139.760 38,42 49.320 -18,53
2000 1.374.900 20,63 59.520 20,68
2001 1.123.620 -18,28 69.180 16,23
2002 1.104.420 -1,71 60.120 -13,10
2003 1.304.580 18,12 51.360 -14,57
2004 1.380.540 5,82 75.900 47,78
2005 1.522.380 10,27 71.040 -6,40
2006 1.622.460 6,57 163.800 130,57
2007 1.441.800 -11,13 149.880 -8,50
2008 1.539.900 6,80 184.200 22,90
2009 1.840.800 19,54 302.100 64,01
2010 1.917.900 4,19 294.300 -2,58
2011 2.110.500 10,04 411.900 39,96
2012 2.350.680 11,38 512.340 24,38
2013 2.594.639 10,38 458.880 -10,43
2014 2.122.500 -18,20 501.600 9,31
2015 2.622.359 23,55 602.040 20,02
2016 2.402.400 -8,39 648.480 7,71
Rata-rata
1980-2016 1.096.954 7,20 134.578 18,37
1980-2013 958.784 6,48 1.451.189 9,91 76.372 18,60 132.454 19,94 1.318.735 9,71
2009-2013 1.813.306 5,00 3.576.332 6,67 157.041 15,56 339.037 18,61 3.237.295 5,63
Sumber : FAO, diolah Pusdatin
Negara ASEAN : Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia,
Negara ASEAN : Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Myanmar.
Ekspor Impor
Tahun
Volume Pertumb. Volume Pertumb.
(Ton) (% ) (Ton) (% )
1980 3.657.299 40.500
1981 3.921.539 7,23 45.300 11,85
1982 3.963.539 1,07 43.980 -2,91
1983 4.091.459 3,23 36.360 -17,33
1984 4.339.319 6,06 27.360 -24,75
1985 4.228.679 -2,55 23.820 -12,94
1986 4.018.919 -4,96 15.720 -34,01
1987 4.050.239 0,78 17.760 12,98
1988 4.282.259 5,73 24.900 40,20
1989 5.004.119 16,86 15.480 -37,83
1990 4.569.779 -8,68 19.860 28,29
1991 4.853.219 6,20 17.460 -12,08
1992 4.672.139 -3,73 42.780 145,02
1993 4.577.039 -2,04 35.100 -17,95
1994 4.120.319 -9,98 64.200 82,91
1995 4.446.179 7,91 64.740 0,84
1996 5.070.539 14,04 65.460 1,11
1997 4.676.339 -7,77 73.200 11,82
1998 5.107.979 9,23 86.100 17,62
1999 5.607.839 9,79 78.180 -9,20
2000 5.450.819 -2,80 89.280 14,20
2001 5.297.519 -2,81 425.640 376,75
2002 5.711.819 7,82 5.396.759 1.167,92
2003 5.497.499 -3,75 5.393.999 -0,05
2004 5.687.519 3,46 5.462.039 1,26
2005 5.709.539 0,39 5.573.039 2,03
2006 6.404.999 12,18 5.949.659 6,76
2007 6.053.639 -5,49 6.013.079 1,07
2008 6.241.799 3,11 6.023.939 0,18
2009 6.380.039 2,21 6.245.279 3,67
2010 6.987.719 9,52 6.560.579 5,05
2011 7.059.659 1,03 6.687.479 1,93
2012 7.370.819 4,41 6.995.099 4,60
2013 7.732.918 4,91 7.020.659 0,37
2014 7.418.879 -4,06 7.044.839 0,34
2015 8.003.518 7,88 7.455.719 5,83
2016 7.801.618 -2,52 7.611.298 2,09
Rata-rata
1980-2013 5.096.770 1,97 11.229.023 4,29 4.975.109 1,72 12.184.753 3,79 -955.730 24,48
2009-2013 6.739.968 1,95 20.488.902 6,04 6.402.628 2,03 21.317.136 6,65 -828.234 87,76
Sumber : FAO, diolah Pusdatin
Produksi Pertumb. Vol. Ekspor Pertumb. Vol. Impor Pertumb. Keter. Pertumb.
Tahun
(Ton) (%) (Ton) (%) (Ton) (%) (Ton) (%)
1980 400.500 261.600 8.820 147.720
1981 437.700 9,29 249.060 -4,79 12.420 40,82 201.060 36,11
1982 388.320 -11,28 287.160 15,30 14.280 14,98 115.440 -42,58
1983 421.320 8,50 301.140 4,87 13.080 -8,40 133.260 15,44
1984 449.880 6,78 365.700 21,44 9.360 -28,44 93.540 -29,81
1985 474.720 5,52 373.560 2,15 7.140 -23,72 108.300 15,78
1986 483.660 1,88 374.460 0,24 7.560 5,88 116.760 7,81
1987 500.640 3,51 357.900 -4,42 7.920 4,76 150.660 29,03
1988 615.120 22,87 442.440 23,62 16.320 106,06 189.000 25,45
1989 611.940 -0,52 510.300 15,34 8.100 -50,37 109.740 -41,94
1990 637.200 4,13 530.760 4,01 7.620 -5,93 114.060 3,94
1991 672.300 5,51 473.940 -10,71 10.440 37,01 208.800 83,06
1992 712.200 5,93 510.360 7,68 9.300 -10,92 211.140 1,12
1993 739.800 3,88 558.180 9,37 9.000 -3,23 190.620 -9,72
1994 745.800 0,81 542.580 -2,79 18.600 106,67 221.820 16,37
1995 733.080 -1,71 550.680 1,49 27.960 50,32 210.360 -5,17
1996 980.580 33,76 795.060 44,38 27.300 -2,36 212.820 1,17
1997 980.280 -0,03 762.900 -4,04 37.680 38,02 255.060 19,85
1998 993.000 1,30 823.380 7,93 60.540 60,67 230.160 -9,76
1999 1.213.500 22,21 1.139.760 38,42 49.320 -18,53 123.060 -46,53
2000 1.521.420 25,37 1.374.900 20,63 59.520 20,68 206.040 67,43
2001 1.300.380 -14,53 1.123.620 -18,28 69.180 16,23 245.940 19,37
2002 1.254.720 -3,51 1.104.420 -1,71 60.120 -13,10 210.420 -14,44
2003 1.513.860 20,65 1.304.580 18,12 51.360 -14,57 260.640 23,87
2004 1.555.140 2,73 1.380.540 5,82 75.900 47,78 250.500 -3,89
2005 1.709.700 9,94 1.522.380 10,27 71.040 -6,40 258.360 3,14
2006 1.768.500 3,44 1.622.460 6,57 163.800 130,57 309.840 19,93
2007 1.709.100 -3,36 1.441.800 -11,13 149.880 -8,50 417.180 34,64
2008 1.767.900 3,44 1.539.900 6,80 184.200 22,90 412.200 -1,19
2009 1.892.100 7,03 1.840.800 19,54 302.100 64,01 353.400 -14,26
2010 1.908.000 0,84 1.917.900 4,19 294.300 -2,58 284.400 -19,52
2011 2.239.500 17,37 2.110.500 10,04 411.900 39,96 540.900 90,19
2012 2.502.899 11,76 2.350.680 11,38 512.340 24,38 664.560 22,86
2013 2.709.479 8,25 2.594.639 10,38 458.880 -10,43 573.720 -13,67
2014 2.515.199 -7,17 2.122.500 -18,20 501.600 9,31 894.300 55,88
2015 2.689.799 6,94 2.622.359 23,55 602.040 20,02 669.480 -25,14
2016 2.467.500 -8,26 2.402.400 -8,39 648.480 7,71 713.580 6,59
Rata-rata Pertumbuhan (%)
1980-2016 1.249.101 5,65 1.096.954 7,20 134.578 18,37 286.725 8,93
2012-2016 2.576.975 2,30 2.418.516 3,74 544.668 10,20 703.128 9,30
Sumber : USDA, diolah Pusdatin
Wujud Produksi : Biji kopi mentah berbagai bentuk
Negara ASEAN : Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia,
Negara ASEAN : Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Myanmar.
Produksi Pertumb. Vol. Ekspor Pertumb. Vol. Impor Pertumb. Keter. Pertumb.
Tahun
(Ton) (%) (Ton) (%) (Ton) (%) (Ton) (%)
1980 5.170.439 3.657.299 40.500 1.553.640
1981 5.881.379 13,75 3.921.539 7,23 45.300 11,85 2.005.140 29,06
1982 4.914.239 -16,44 3.963.539 1,07 43.980 -2,91 994.680 -50,39
1983 5.328.059 8,42 4.091.459 3,23 36.360 -17,33 1.272.960 27,98
1984 5.421.719 1,76 4.339.319 6,06 27.360 -24,75 1.109.760 -12,82
1985 5.744.999 5,96 4.228.679 -2,55 23.820 -12,94 1.540.140 38,78
1986 4.763.639 -17,08 4.018.919 -4,96 15.720 -34,01 760.440 -50,63
1987 6.190.199 29,95 4.050.239 0,78 17.760 12,98 2.157.720 183,75
1988 5.649.899 -8,73 4.282.259 5,73 24.900 40,20 1.392.540 -35,46
1989 5.817.479 2,97 5.004.119 16,86 15.480 -37,83 828.840 -40,48
1990 6.010.859 3,32 4.569.779 -8,68 19.860 28,29 1.460.940 76,26
1991 6.243.839 3,88 4.853.219 6,20 17.460 -12,08 1.408.080 -3,62
1992 5.577.539 -10,67 4.672.139 -3,73 42.780 145,02 948.180 -32,66
1993 5.544.359 -0,59 4.577.039 -2,04 35.100 -17,95 1.002.420 5,72
1994 5.822.519 5,02 4.120.319 -9,98 64.200 82,91 1.766.400 76,21
1995 5.336.759 -8,34 4.446.179 7,91 64.740 0,84 955.320 -45,92
1996 6.227.159 16,68 5.070.539 14,04 65.460 1,11 1.222.080 27,92
1997 5.861.219 -5,88 4.676.339 -7,77 73.200 11,82 1.258.080 2,95
1998 6.537.179 11,53 5.107.979 9,23 86.100 17,62 1.515.300 20,45
1999 6.849.839 4,78 5.607.839 9,79 78.180 -9,20 1.320.180 -12,88
2000 7.033.019 2,67 5.450.819 -2,80 89.280 14,20 1.671.480 26,61
2001 6.697.499 -4,77 5.297.519 -2,81 425.640 376,75 1.825.620 9,22
2002 7.637.518 14,04 5.711.819 7,82 5.396.759 1.167,92 7.322.459 301,09
2003 6.676.919 -12,58 5.497.499 -3,75 5.393.999 -0,05 6.573.419 -10,23
2004 7.316.759 9,58 5.687.519 3,46 5.462.039 1,26 7.091.279 7,88
2005 7.072.979 -3,33 5.709.539 0,39 5.573.039 2,03 6.936.479 -2,18
2006 8.042.998 13,71 6.404.999 12,18 5.949.659 6,76 7.587.658 9,39
2007 7.463.279 -7,21 6.053.639 -5,49 6.013.079 1,07 7.422.719 -2,17
2008 8.205.058 9,94 6.241.799 3,11 6.023.939 0,18 7.987.198 7,60
2009 7.786.438 -5,10 6.380.039 2,21 6.245.279 3,67 7.651.678 -4,20
2010 8.484.538 8,97 6.987.719 9,52 6.560.579 5,05 8.057.398 5,30
2011 8.690.218 2,42 7.059.659 1,03 6.687.479 1,93 8.318.038 3,23
2012 9.481.078 9,10 7.370.819 4,41 6.995.099 4,60 9.105.358 9,47
2013 9.603.538 1,29 7.732.918 4,91 7.020.659 0,37 8.891.278 -2,35
2014 9.220.438 -3,99 7.418.879 -4,06 7.044.839 0,34 8.846.398 -0,50
2015 9.189.958 -0,33 8.003.518 7,88 7.455.719 5,83 8.642.158 -2,31
2016 9.548.638 3,90 7.801.618 -2,52 7.611.298 2,09 9.358.318 8,29
Rata-rata Pertumbuhan (%)