com
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Permasalahan
------------------------------ 1
Laporan Akhir Riset Unggulan Strategis Nasional 2002
Pengembangan Buah-Buahan Unggulan Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/9610592002-manggis 1/23
5/16/2018 9610592002-manggis-slidepdf.com
------------------------------ 2
Laporan Akhir Riset Unggulan Strategis Nasional 2002
Pengembangan Buah-Buahan Unggulan Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/9610592002-manggis 2/23
5/16/2018 9610592002-manggis-slidepdf.com
a. Cakupan riset yang dilakukan adalah pengembangan hasil riset yang
potensial diberbagai lembaga penelitian dan perguruan tinggi, sehingga
hasil teknologi tepat guna dapat segera diperoleh.
c. Kajian ekofisiologi untuk memacu tanaman agar berbuah lebih awal.
4. Solusi memperpendek jeda waktu adopsi teknologi hasil penelitian sampai ke
keuntungan ekonomi:
a. Melibatkan industri sejak awal riset, sebagai share holder hasil penelitian.
b. Varietas baru yang potensial dapat dimanfaatkan oleh industri walaupun
belum dilepas secara resmi, dengan resiko ditanggung oleh industri.
Pelepasan varietas sesuai dengan prosedur dan peraturan yang ada
------------------------------ 3
Laporan Akhir Riset Unggulan Strategis Nasional 2002
Pengembangan Buah-Buahan Unggulan Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/9610592002-manggis 3/23
5/16/2018 9610592002-manggis-slidepdf.com
5. Masalah tingginya resiko kegagalan dalam riset pertanian diantipasi dengan :
a. Melibatkan peneliti yang sudah berpengalaman dan berdedikasi tinggi dari
lembaga-lembaga penelitian dan perguruan tinggi.
c. Beberapa penelitian akan dikaitkan dengan penelitian di luar ngeri seperti
Jepang, Australia dan Thailand.
Hasil kegiatan ini akan langsung dimanfaatkan oleh industri yang bergerak
dalam agribisnis buah-buahan. Varietas baru yang dihasilkan akan dimanfaatkan
oleh industri benih/pembibitan untuk menghasilkan benih/bibit varietas/klon
unggul dalam skala komersial. Varietas baru yang dihasilkan juga akan
mendukung industri buah segar. Bibit/benih dari varietas/klon baru tersebut akan
ditanam oleh perusahaan perkebunan buah yang akan menghasilkan produk lebih
baik ditinjau dari aspek produktivitas dan kualitas.
------------------------------ 4
Laporan Akhir Riset Unggulan Strategis Nasional 2002
Pengembangan Buah-Buahan Unggulan Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/9610592002-manggis 4/23
5/16/2018 9610592002-manggis-slidepdf.com
------------------------------ 5
Laporan Akhir Riset Unggulan Strategis Nasional 2002
Pengembangan Buah-Buahan Unggulan Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/9610592002-manggis 5/23
5/16/2018 9610592002-manggis-slidepdf.com
Mengacu pada rencana kegiatan tahun 2002 yang telah ditetapkan, maka
telah dilaksanakan beberapa kegiatan yang terdiri dari program perbaikan varietas,
perbaikan teknologi produksi dan pasca panen, dan pengembangan kluster
agroteknologi.
http://slidepdf.com/reader/full/9610592002-manggis 6/23
5/16/2018 9610592002-manggis-slidepdf.com
sangat baik. Tanaman manggis di Pulau Jawa dan Sumatera Barat menunjukkan
variasi secara fenotipik maupun genotipik. Variasi genotipik dan fenotipik yang
lebih besar dijumpai pada populasi manggis di Wanayasa.
Variasi pola pita DNA selalu terlihat pada tanaman yang berasal dari
Wanayasa, kecuali pada primer OPH 12. Sebaliknya pada primer OPH 13 terdapat
pita khas yaitu OPH 132000 yang dipunyai oleh sebagian besar aksesi dari
Wanayasa dan dua aksesi Kaligesing.
------------------------------ 7
Laporan Akhir Riset Unggulan Strategis Nasional 2002
Pengembangan Buah-Buahan Unggulan Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/9610592002-manggis 7/23
5/16/2018 9610592002-manggis-slidepdf.com
Stabilitas Genetik
Analisis RAPD antara tanaman induk dan keturunannya menggunakan
lima primer disajikan dalam bentuk profil pita DNA dan dendogram. Hasil
observasi menunjukkan adanya variasi genetik. Tingkat kemiripan genetik rata-
rata antara tanaman induk denagn keturunnannya masing-masing adalah 0.81
dengan perincian 0.73, 0.84 dan 0.85 untuk Padang Laweh, Balai Baru dan
Subarang Sukam.
buah dan biji pada tiga daerah sentra produksi Wanayasa, Watulimo dan Gunung
Walat, kecuali untuk peubah lingkar batang. Lingkar batang manggis di daerah
Watulimo berkisar antara 41.5 cm -134.5 cm, di Wanayasa berkisar antara 57 cm
– 96 cm dan di Gunung Walat antara 67 cm – 116 cm.
Pengamatan di lapang menunjukkan adanya keragaman pada peubah
bentuk kanopi. Terdapat dua macam bentuk kanopi yang dapat diamati di lapang
yaitu bentuk kanopi kerucut atau piramid dan bentuk kanopi bulat atau oval.
Bentuk kanopi untuk seluruh pohon yang diamati di Wanayasa adalah bulat atau
oval. Bentuk kanopi di daerah Gunung Walat sebagian besar adalah bulat atau
oval dan hanya ada satu pohon dengan bentuk kanopi kerucut atau piramid.
Sedangkan untuk bentuk kanopi semua pohon di daerah Watulimo adalah kerucut
atau piramid.
Biji dari ketiga lokasi sentra produksi tersebut dikecambahkan di Bogor
dan diuji perkecambahan dan kecepatan pertumbuhannya. Kecepatan flush paling
------------------------------ 8
Laporan Akhir Riset Unggulan Strategis Nasional 2002
Pengembangan Buah-Buahan Unggulan Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/9610592002-manggis 8/23
5/16/2018 9610592002-manggis-slidepdf.com
baik diperoleh dari manggis dari Gunung Walat (36.44 hari), sedangkan manggis
dari Wanayasa memiliki kecepatan flush paling lambat (45.81 hari).
Secara umum, bunga manggis yang berasal dari tiga sentra produksi di
Pulau Jawa (Kaligesing, Leuwiliang dan Wanayasa) memiliki keragaman pada
beberapa karakter morfologi yang diamati, kecuali untuk peubah diameter stigma,
panjang mahkota dan bobot bunga.
Dari Studi II dilakukan pengujian terhadap tingkat kemanisan buah,
ukuran buah serta nilai higenis. Tingkat kemanisan buah ditentukan oleh kadar
o
padatan terlarut total (PTT) atau biasanya disebut dengan brix. Tingkat
kehigienisan dinilai dari ada tidaknya kontaminasi pada buah, baik kontaminasi
fisik, biologi maupun kimia. Pada penelitian ini kontaminasi yang diukur adalah
adanya getah pada kulit dan daging buah.
Dari analisis terhadap parameter tersebut dapat diketahui bahwa buah yang
diperoleh memiliki karakter yang berbeda antar sentra produksi, kecuali untuk
parameter jumlah lokul dan jumlah biji. Uji korelasi antar peubah yang diamati
menunjukkan bahwa diameter buah berkorelasi positif dengan bobot buah,
panjang buah, tebal kulit buah, dan jumlah biji.
Salah satu kriteria standar mutu buah manggis menurut SNI adalah
diameter buah. Hasil uji Tukey menunjukkan bahwa diameter buah dari populasi
di semua lokasi termasuk ke dalam mutu buah I yaitu berdiameter antara 55 mm –
65 mm. Rataan diameter buah terbesar dimiliki oleh populasi di Kaligesing (63.13
mm), diikuti populasi di Wanayasa (6.276), sedangkan rataan diameter buah
terkecil dimiliki oleh populasi di Watulimo (5.581 mm). Buah manggis di
Watulimo umumnya bersih tidak bergetah dengan nilai skor 1.66, sedangkan
manggis di Kaligesing dan Sukabumi banyak yang tercemar oleh getah, dengan
skor 2.42.
------------------------------ 9
Laporan Akhir Riset Unggulan Strategis Nasional 2002
Pengembangan Buah-Buahan Unggulan Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/9610592002-manggis 9/23
5/16/2018 9610592002-manggis-slidepdf.com
Pada tanaman manggis bentuk kanopi yang dapat dijumpai adalah oval
dan kerucut. Bentuk kanopi yang ditemukan pada para kerabat juga menunjukkan
hal yang sama. Namun pada beberapa spesies seperti Garcinia porrecta Wall dan
Garcinia porrecta Wall var schizogyna Boerl, meskipun cabang pertama mulai
tumbuh pada ketinggian 20 m tetapi masih menampakkan bentuk kanopi kerucut.
Warna daun semua Garcinia yang diamati adalah hijau dengan perbedaan
pada tingkat kecerahan warna. Manggis memiliki daun dengan warna hijau tua
cerah dan permukaannya mengkilap, G. hombroniana dan G. celebica memiliki
daun berwarna hijau dengan permukaan kusam, G. benthami Pierre , G. porrecta
Wall dan G. porrecta Wall var schizogyna Boerl memiliki daun berwarna hijau
dengan permukaan licin, sedangkan daun G. malacesis berwarna hijau dengan
ukuran yang kecil.
http://slidepdf.com/reader/full/9610592002-manggis 10/23
5/16/2018 9610592002-manggis-slidepdf.com
dapat diketahui jumlah biji yang akan terbentuk pada manggis. Tangkai sari yang
terdapat pada manggis rudimenter dan tidak menghasilkan pollen, dan berjumlah
16 - 18. Bobot bunga manggis bervariasi dari 5.11 - 10,91 gram.
Sampai saat ini dipercaya bahwa manggis memiliki biji yang apomiksis
sehingga perkembangbiakan dengan biji merupakan perbanyakan secara vegetatif
Karena itu induksi mutasi menjadi salah satu pilihan yang masuk akal
untuk memuliakan manggis. Salah satu teknik induksi mutasi yang efektif adalah
dengan cara iradiasi. Teknik ini telah berhasil dilakukan pada buah-buahan
tropika seperti jambu biji dan jeruk (menghasilkan tanaman dengan buah tanpa
biji), pisang (menghasilkan klon pisang tahan terhadap penyakit sigatoga hitam),
kurma (tahan penyakit Bayoud), dan strawberi (toleran terhadap fitoptora) (Jain,
2000).
------------------------------ 11
Laporan Akhir Riset Unggulan Strategis Nasional 2002
Pengembangan Buah-Buahan Unggulan Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/9610592002-manggis 11/23
5/16/2018 9610592002-manggis-slidepdf.com
Hasil penelitian menunjukkan bahwa radiasi sinar gama pada biji manggis
akan menyebabkan:
2. Menghambat pertumbuhan semai, baik dari tinggi tanaman maupun diameter
batang. Tinggi tanaman kontrol mencapai 10 cm, sedangkan biji yang
60
diradiasi dengan Co menghasilkan tanaman dengan tinggi maksimal 8 cm
(akut) dan 6.2 cm (kronis), yaitu pada tanaman hasil radiasi dengan dosis 10
gray. Tetapi rata-rata tinggi tanaman yang terbesar diperoleh dari tanaman
yang berasal dari biji yang diradiasi secara kronis dengan dosis 30 gray. Biji
yang diradiasi dengan 137Cs memiliki tinggi maksimal 9.2 cm yaitu tanaman
yang diradiasi dengan dosis 30 gray.
3. Memperkecil diameter batang semai manggis. Semakin tinggi dosis radiasi
yang diberikan maka diameter rata-rata batang manggis akan semakin kecil.
60
Hal ini tidak berbeda antara perlakuan radiasi dengan sumber Co maupun
137
Cs.
------------------------------ 12
Laporan Akhir Riset Unggulan Strategis Nasional 2002
Pengembangan Buah-Buahan Unggulan Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/9610592002-manggis 12/23
5/16/2018 9610592002-manggis-slidepdf.com
4. Menurunkan jumlah daun. Rata-rata jumlah daun terbanyak ditemukan pada
tanaman kontrol, yaitu 6.2 helai/tanaman dan diikuti oleh tanaman dari biji
yang diradiasi dosis 10, 20 dan 30 gray masing-masing 5.3, 3.9 dan 3.4 helai
daun/tanaman. Namun jumlah daun maksimal antara dosis radiasi tidak
berbeda, yaitu 10 helai kecuali untuk radiasi 30 gray yang hanya memiliki
daun maksimal 8 helai.
5. Mempengaruhi ukuran daun. Radiasi sinar gamma dengan sumber 137Cs pada
dosis ≥ 20 gray dapat menghambat pertumbuhan rata-rata panjang daun,
sedangkan dosis radiasi 10 gray justru merangsang atau meningkatkan
pertumbuhan rata-rata panjang daun. Panjang daun maksimal adalah 8.7 cm
yang diperoleh dari tanaman hasil radiasi dosis 10 gray. Ternyata
pertambahan panjang daun tidak diikuti oleh pertambahan lebar dan luas daun.
Tanaman hasil radiasi memiliki rata-rata lebar dan luas daun lebih kecil dari
tanaman kontrol. Namun secara individu, radiasi sinar gamma ada yang
memberikan peningkatan pertumbuhan terhadap lebar dan luas daun. Pada
penelitian ini, daun terlebar diperoleh pada tanaman yang diradiasi dengan
dosis 10 gray (10 cm), sedangkan daun terluas diperoleh pada tanaman hasil
radiasi 20 gray (24.2 cm2).
6. Mempengaruhi panjang akar. Pada 17 mst diketahui bahwa akar terpanjang,
yaitu 5.9 cm, diperoleh dari tanaman yang berasal dari biji yang diradiasi
dengan dosis 10 gray. Panjang akar ini lebih tinggi daripada akar tanaman
kontrol yang hanya 2.6 cm. Tanaman yang berasal dari biji yang diradiasi
dengan dosis 30 gray ada yang memiliki akar yang lebih panjang daripada
tanaman kontrol, yaitu sepanjang 4.1 cm. Tanaman yang berasal dari biji
yang diradiasi dengan dosis 20 gray memiliki pertumbuhan akar yang paling
terhambat, dan lebih kecil dari tanaman kontrol.
7. Menurunkan jumlah akar. Rata-rata jumlah akar yang terbanyak diperoleh
dari tanaman kontrol yang tidak diradiasi, yaitu 7.6 akar/tanaman. Radiasi
sinar gamma dosis 10 dan 20 gray menghasilkan tanaman dengan rata-rata
jumlah akar lebih sedikit, tetapi diperoleh tanaman yang memiliki akar lebih
------------------------------ 13
Laporan Akhir Riset Unggulan Strategis Nasional 2002
Pengembangan Buah-Buahan Unggulan Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/9610592002-manggis 13/23
5/16/2018 9610592002-manggis-slidepdf.com
banyak dari kontrol. Pada kedua dosis radiasi tersebut, diperoleh tanaman
dengan jumlah akar maksimum adalah 28 dan 24.
8. Mempengaruhi jumlah klorofil. Radiasi sinar gamma hingga dosis 20 gray
dapat meningkatkan jumlah klorofil tanaman manggis, tetapi radiasi 30 gray
justru menurunkan jumlah klorofil tanaman tersebut. Kandungan klorofil
rata-rata tertinggi diperoleh dari tanaman hasil radiasi dengan dosis 20 gray,
yaitu 2.2 mg/gram berat daun, diikuti oleh tanaman hasil radiasi dosis 10 gray
(2.19 mg/g), tanaman kontrol (2.08 mg/g), dan tanaman hasil radiasi 30 gray
(2.04 mg/g). Kandungan klorofil tertinggi yang diperoleh pada tanaman hasil
radiasi dosis 20 gray, yaitu 2.66 mg/gram daun.
2. Pada eksplan hasil radiasi terjadi multiplikasi jumlah tunas pada tempat
dimana seharusnya muncul tunas embrio asli. Beberapa eksplan kontrol juga
ada yang memperlihatkan jumlah tunas lebih dari satu, namun pada eksplan
hasil radiasi jumlahnya jauh lebih banyak.
3. Tunas hasil radiasi yang muncul lebih gemuk, (tunas embrio asli maupun
adventif), pendek dan berwarna hijau tua kehitaman pada awal
kemunculannya, dan ruas-ruasnya lebih pendek. Penyinaran dengan dosis
------------------------------ 14
Laporan Akhir Riset Unggulan Strategis Nasional 2002
Pengembangan Buah-Buahan Unggulan Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/9610592002-manggis 14/23
5/16/2018 9610592002-manggis-slidepdf.com
tinggi bersifat letal, sehingga eksplan tidak tumbuh dengan bagian pinggir
eksplan terlihat gosong.
4. Beberapa eksplan tumbuh dengan kelainan fenotip. Kelainan yang terlihat
pada umur 4 minggu adalah: (i) muncul tunas dari embrio asli dengan daun
bergerigi, berwarna hijau tua, batang maupun helaian daun kisut, (ii) tunas
yang tidak berdaun, ruas berwarna hijau muda ke kuningan, dan (iii) tunas
berdaun kecil dan berlekuk ditengah.
5. Kelainan pada ekspan juga terjadi pada eksplan yang selama ini hanya
berkalus berkembang menghasilkan tunas yang batangnya berkalus. Pada
perlakuan 30 Gy, terdapat eksplan yang pada pertumbuhan awalnya terlihat
------------------------------ 15
Laporan Akhir Riset Unggulan Strategis Nasional 2002
Pengembangan Buah-Buahan Unggulan Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/9610592002-manggis 15/23
5/16/2018 9610592002-manggis-slidepdf.com
Pada kegiatan ini dilakukan analisis serapan hara oleh batang bawah
penyokong pada tanaman manggis kaki ganda. Studi ini dilakukan dengan
membandingkan pertumbuhan tanaman yang diberi larutan hara (hara
lengkap/sumber N berbeda) pada kaki penyokong dengan tanaman yang tidak
diberi larutan hara. Dari kegiatan ini akan diketahui efektivitas kaki penyokong
untuk mendukung pertumbuhan manggis.
Dari hasil studi ini diharapkan akan diketahui kondisi fisiologi dan hormon
tumbuh yang berperan dalam menginduksi pembungaan tanaman manggis. Studi
ini akan dilanjutkan dengan perlakuan beberapa faktor fisik dan kimia untuk
menginduksi pembungaan manggis, sehingga dapat berbunga dan berproduksi
lebih awal. Kegiatan penelitian meliputi : studi fisiologi pertumbuhan tanaman
manggis, studi fisiologi dan morfologi pembungaan manggis, studi fruit-set
tanaman manggis dan perubahan kandungan hormon endogen yang menyertainya,
dan studi pengaruh perlakuan fisik dan kimiawi untuk menginduksi pembungaan
tanaman manggis.
pertumbuhan tunas.
------------------------------ 16
Laporan Akhir Riset Unggulan Strategis Nasional 2002
Pengembangan Buah-Buahan Unggulan Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/9610592002-manggis 16/23
5/16/2018 9610592002-manggis-slidepdf.com
tanaman manggis yang berasal dari semai dan sambungan, berumur 2, 4 dan 8
tahun. Bibit umur 2 tahun ditanam di polybag warna hitam diameter 40 cm
dengan media kompos : pasir : pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1
(v/v), kemudian ditempatkan di rumah plastik. Tanaman muda umur 4 dan 8
tahun (dilapang) diberi penaung buatan dari paranet dengan intensitas naungan
30%. Semua tanaman (umur 2, 4 dan 8 tahun) diperliahara secara intensif
meliputi pemupukan, pembersihan gulma, pemangkasan cabang parasit, dan lain-
lain. Penelitian sedang berlangsung, dan data yang diperoleh baru data
pertumbuhan vegetatif.
Pada penelitian ini, dilakukan tiga sub kegiatan, yaitu Studi fase-fase
perkembangan dan morfologi organ bunga; Studi perubahan kandungan beberapa
zat endogen dalam proses pembungaan; dan Studi perbedaan morfologi dan
kandungan zat endogen pucuk berbunga dan pucuk tidak berbunga.
------------------------------ 17
Laporan Akhir Riset Unggulan Strategis Nasional 2002
Pengembangan Buah-Buahan Unggulan Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/9610592002-manggis 17/23
5/16/2018 9610592002-manggis-slidepdf.com
Untuk analisis hormon, telah diperoleh contoh daun dan mata tunas yang
0
untuk sementara disimpan pada lemari pendingin suhu –20 C. Saat ini sedang
dipersiapkan keperluan untuk preparasi giberelin dan sitokinin di Laboratorium
Analitik FMIPA IPB dan analisis karbohidrat serta nitrogen di Laboratorium
PSPT Fakultas Pertanian IPB. Kandungan klorofil daun telah diukur dengan
Minolta Chlorophyll Meter.
------------------------------ 18
Laporan Akhir Riset Unggulan Strategis Nasional 2002
Pengembangan Buah-Buahan Unggulan Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/9610592002-manggis 18/23
5/16/2018 9610592002-manggis-slidepdf.com
3.2.2.3. Studi Penyakit Getah Kuning dan Burik pada Buah Manggis
Penyakit getah kuning merupakan salah satu kendala dalam produksi
manggis. Hingga saat ini agensia penyebab penyakit getah kuning ini belum
diketahui dengan pasti, tapi beberapa sumber menyebutkan bahwa penyakit ini
disebabkan oleh perubahan cuaca yang drastis disekitar pertanaman, ada juga
yang menyebutkan hal ini disebabkan oleh benturan pada buah yang masih muda.
Informasi terakhir yang diperoleh dari UGM menyebutkan bahwa getah kuning
disebabkan oleh agen patogen cendawan. Untuk itu perlu dilakukan beberapa
kajian yang berkaitan dengan hal ini, yaitu kajian variasi geograpis/wilayah
penyebaran penyakit getah kuning, variasi musiman, agensia penyebab dan
deteksi cepat non-destruktif untuk mendeteksi penyakit getah kuning. Pada tahap
awal, sedang dilakukan pengumpulan informasi dasar yang berkaitan dengan
penyakit ini.
buah, dan uji destruktif baru dilakukan penentuan tanaman contoh dengan
memberi label. Saat ini bunga yang terbentuk belum cukup besar, sehingga ketiga
perlakuan di atas belum dapat dilakukan.
------------------------------ 19
Laporan Akhir Riset Unggulan Strategis Nasional 2002
Pengembangan Buah-Buahan Unggulan Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/9610592002-manggis 19/23
5/16/2018 9610592002-manggis-slidepdf.com
Manggis yang disimpan di cool room dengan suhu 5ºC dan RH 85% dapat
bertahan selama 4 minggu. Penggunaan plastik stretch film dan penyimpanan
pada suhu 5ºC dapat mempertahankan umur simpan manggis selama 6 minggu.
Penyimpanan dapat juga dilakukan dengan sistem pembekuan tinggi (deep
freezing method) dengan suhu -270ºC. Dengan metode ini umur manggis dapat
mencapai 1 tahun, tetapi kurang ekonomis. Studi perlu dilanjutkan untuk
------------------------------ 20
Laporan Akhir Riset Unggulan Strategis Nasional 2002
Pengembangan Buah-Buahan Unggulan Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/9610592002-manggis 20/23
5/16/2018 9610592002-manggis-slidepdf.com
Masukan teknologi yang diberikan pada tanaman manggis pada saat ini
berupa pemupukan baik itu pupuk organik maupun pupuk anorganik. Selain itu
juga dilakukan demplot yang akan diberi perlakuan sanitasi tanaman berupa
perawatan gawangan, pemangkasan, dan penjarangan pohon. Kegiatan lain yang
dilakukan adalah perbaikan pola struktur pertanaman dengan sistem teras,
diversikasi usaha selain tanaman manggis dan pembinaan sistem permodalan
kelompok tani pedagang pengumpul.
------------------------------ 21
Laporan Akhir Riset Unggulan Strategis Nasional 2002
Pengembangan Buah-Buahan Unggulan Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/9610592002-manggis 21/23
5/16/2018 9610592002-manggis-slidepdf.com
Rusnas akan menghasilkan dua jenis produk, yaitu varietas dan teknologi
(pembibitan, budidaya, pasca panen dan pengolahan hasil). Varietas dan teknologi
pembibitan yang dihasilkan akan diberikan kepada perusahaan pembibitan untuk
dijual ke petani maupun perkebunan. Teknologi budidaya akan diberikan kepada
petani dan estate. Teknologi pasca panen dan pengolahan hasil akan diberikan
kepada industri makanan dan industri hilir lainnya. Dari kegiatan ini diharapkan
akan ada aliran dana dari perusahaan pembibitan, estate, dan industri lain yang
terkait untuk pengembangan lebih lanjut varietas-varietas baru dan teknologi.
lebih baik, berbuah lebih cepat, produktivitasnya tinggi, dan kualitas buahnya
baik.
2. Perkebunan Manggis
Varietas baru yang dihasilkan dari industri benih/pembibitan berpotensi untuk
meningkatkan produksi maupun kualitas hasil yang lebih baik secara luas.
3. Industri Pengolahan Manggis
Perusahaan prosessing akan menampung produksi dari perusahaan produsen
primer. Dengan adanya varietas baru maka produk yang dihasilkan oleh
produsen primer akan lebih baik sehingga berpotensi untuk memberikan hasil
yang lebih banyak karena produktivitas tanaman lebih baik.
4. Industri Jasa dan Perdagangan
Produk baru yang dihasilkan memiliki kualitas lebih baik dan harga yang lebih
bersaing daripada produk sebelumnya. Perbaikan kualitas dan tingkat harga
menyebabkan peluang pasar terbuka lebih luas.
------------------------------ 22
Laporan Akhir Riset Unggulan Strategis Nasional 2002
Pengembangan Buah-Buahan Unggulan Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/9610592002-manggis 22/23
5/16/2018 9610592002-manggis-slidepdf.com
Tabel 5.2. Peneliti yang terlibat dalam kegiatan RUSNAS Manggis 2002
------------------------------ 23
Laporan Akhir Riset Unggulan Strategis Nasional 2002
Pengembangan Buah-Buahan Unggulan Indonesia
http://slidepdf.com/reader/full/9610592002-manggis 23/23