Teori perlindungan hukum merupakan teori yang sangat penting untuk dikaji, karena
fokus penelitian ini adalah pada perlindungan hukum terhadap satwa liar di Kabupaten Aceh
Timur. Istilah teori perlindungan hukum berasal dari bahasa Inggris, yaitu legal protection
theory, sedangkan dalam bahasa Belanda, disebut dengan theorie van de wettelijke
bescherming, dan dalam bahasa jerman disebut theorie der rechtliche schutz.1
meliput: (1) menempatkan dirinya supaya tidak terlihat, (2) bersembunyi, atau (3)
Tujuan perlindungan adalah memberikan rasa aman dan rasa bebas dari bahaya, bebas
dari ganguan, tentram, tidak merasa takut atau khawatir terhadap sesuatu hal. Sementara itu
pihak yang berperan dalam memberikan perlindungan terhadap satwa liaryang dilindungi di
meliputi:
yang diberikan kepada subjek dan objek perlindunganya berbeda antara satu dengan yang
lainnya. Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya
Alam Hayati dan Ekosistemnya menjelaskan beberapa bentuk upaya perlindungan terhadap
dalam masyarakat karena dalam suatu lalu lintas kepentingan perlindungan terhadap
kepentingan tertentu hanya dapat membatasi kepentingan dilain pihak4. Akan tetapi pada
kenyataanya perlindungan hukum tidak hanya diberikan kepada manusia yang memiliki
berbagai kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat, hal ini tidak lain karena fungsi hukum
adalah sebagai ‘’social control‘’ yaitu mengontrol tingkah laku tidak peduli keyakinan
apapun yang dipilih orang tersebut.5 Satwa yang dilindungi sebagai makhluk hidup juga
memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan hukum, karena satwa itu merupakan makhluk
hidup yang memberikan manfaat bagi kehidupan manusia baik secara langsung atau tidak
3
Republik Indonesia, Undang-Undang tentang Konservasi Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, UU
nomor 5 Tahun 1990. LN.Nomor 49 Tahun 1990, TLN Nomor 3419, Pasal 3 dan Pasal 5.
4
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000, hlm. 53.
5
Topo Santoso dan Eva Achjani Zulfa, Kriminologi, Rajawali Press, Jakarta, 2001, hlm 87-88.