Anda di halaman 1dari 12

KEINDAHAN SENI DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT

Surajiyo
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan MIPA, Universitas Indraprasta PGRI
Jl. Nangka 58 Tanjung Barat, Jakarta Selatan, 12530
drssurajiyo@yahoo.co.id

Abstrak

Manusia adalah makhluk yang menyenangi keindahan.. Keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalitas
pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kwalitas yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity),
keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance), perlawanan (contrast). Salah satu
bentuk perwujudan keindahan adalah dalam karya seni. Tulisan ini membahas berbagai macam teori-teori
dalam keindahan dan seni dalam perspektif filsafat.

Kata kunci: Filsafat, Estetika, Keindahan, dan Seni.

BEAUTY PHILOSOPHY OF ART IN PERSPECTIVE

Abstract

Human is the creature think much of the beauty. Beauty is a number of selected fundamental qualities found on
something matter. Those is referred a unity, harmony, symmetry, balance, contrast. One of the
materialization form of beauty is in art. This article study about theories in beauty and artistic in perpective of
philosophy

Keywords: Philosophy, Aesthetics, Beauty and Art.

157
PENDAHULUAN Persoalannya adalah apakah keindahan itu,
bagaimana teori-teori dalam keindahan, dan
Aristoteles mengatakan bahwa manusia apakah seni itu? Persoalan itu syarat dengan
adalah “animal rationale”, dan Cassirer persoalan filsafati. Oleh karena itu
mengatakan manusia sebagai ‘animal pembahasan akan diawali dengan
symbolicum’, maka manusia sebagai pengertian filsafat dan estetika, pengertian
makhluk yang menyenangi keindahan keindahan, teori-teori keindahan, dan
dikatakan sebagai ‘animal aestheticus’. diakhiri dengan filsafat seni.
Manusia yang karena kodratnya ingin
memperindah dirinya maupun lingkungan
dimana ia berada. Manusia juga PEMBAHASAAN
menyenangi pakaian dan perhiasan yang
indah-indah dan berusaha agar dirinya tetap Pengertian Filsafat dan Estetika.
menarik. Disamping itu, manusia juga Pengertian Filsafat
berusaha memperindah lingkungannya Pengertian filsafat, dalam sejarah
dengan tatanan rumah, halaman, perabot perkembangan pemikiran kefilsafatan,
rumah tangga, kendaraan dan lain-lain agar antara satu ahli filsafat dan ahli filsafat
kelihatan lebih menarik dan menyenangkan. lainnya selalu berbeda. Dan hampir sama
banyaknya dengan ahli filsafat itu sendiri.
Keindahan, mempunyai peranan yang Pengertian filsafat dapat ditinjau dari dua
penting dalam kehidupan manusia. Salah segi yakni secara etimologi dan secara
satu bentuk perwujudan keindahan adalah terminilogi.
dalam karya seni. Persoalan bagaimana
hubungan keindahan dengan seni telah Arti secara etimologi.
dijawab oleh para filsuf sepanjang zaman. Kata filsafat yang dalam bahasa Arab
Sebagian filsuf berpendapat bahwa seni dan ‘falsafah’ yang dalam bahasa Inggris
keindahan tidak terpisahkan. Sedangkan dikenal dengan istilah ‘philosophy’, adalah
yang lainnya berpendapat seni tidak selalu berasal dari bahasa Yunani ‘philosophia’.
indah atau bertujuan untuk keindahan. Kata philosophia terdiri dari kata philein
Baumgarten salah satu filsuf yang yang berarti cinta (love) dan sophia yang
berpendapat bahwa seni dan keindahan berarti kebijaksanaan (wisdom), sehingga
tidak terpisahkan Menurut Maumgarten secara etimologi filsafat berarti cinta
tujuan dari keindahan untuk menyenangkan kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti
dan menimbulkan keinginan. Manifestasi yang sedalam-dalamnya. Seorang filsuf
keindahan tetinggi tercermin pada alam, adalah pecinta atau pencari kebijaksanaan.
maka tujuan seni adalah keindahan dan Kata filsafat pertama kali digunakan oleh
mencotoh alam. (Kartini Parmono, 1985, Pythagoras (582 – 496 SM). Arti filsafat
hal. 18) pada saat itu belum begitu jelas, kemudian
pengertian filsafat itu diperjelas seperti
Seni memang bukan produk keindahan, halnya yang banyak dipakai sekarang ini
tetapi keindahan itu merupakan suatu digunakan oleh para kaum sophist dan juga
idealisasi yang sebaiknya melekat pada oleh Socrates (470 – 399 SM). (Lasiyo dan
media seni. Sebab keindahan bukan hanya Yuwono, 1985, hal. 1)
kesenangan inderawi, tetapi juga terletak di
dalam hati.

158
Keindahan Seni dalam Perspektif Filsafat,
(Surajiyo)

Arti terminologi. mencapai pengetahuan itu. (Abbas


Dalam arti terminologi maksudnya arti Hamami M., 1976, hal. 2-3)
yang dikandung oleh istilah atau statemen 8. N. Driyarkara. Filsafat adalah
‘filsafat’. Lantaran batasan filsafat itu permenungan yang sedalam-dalamnya
banyak, maka sebagai gambaran dikenalkan tentang sebab-sebab ‘ada’ dan
beberapa batasan. ‘berbuat’ permenungan tentang
kenyataan (reality) yang sedalam-
1. Plato. Filsafat adalah pengetahuan yang dalamnya, sampai ke ‘mengapa’ yang
berminat mencapai pengetahuan penghabisan.
kebenaran yang asli. 9. Notonagoro. Filsafat itu menelaah hal-
2. Aristoteles. Filsafat adalah ilmu hal yang menjadi obyeknya dari sudut
(pengetahuan) yang meliputi kebenaran intinya yang mutlak dan yang terdalam,
yang terkandung di dalamnya ilmu- yang tetap dan yang tidak berubah,
ilmu metafisika, logika, retorika, etika, yang disebut hakekat.
ekonomi, politik dan estetika (filsafat 10. IR. Poedjawijatna. Filsafat ialah ilmu
keindahan). yang berusaha untuk mencari sebab
3. Al Farabi. Filsafat adalah ilmu yang sedalam-dalamnya bagi segala
(pengetahuan) tentang alam maujud sesuatu berdasarkan pikiran belaka.
bagaimana hakekat yang sebenarnya. (Lasiyo dan Yuwono, 1985, hal. 11)
4. Rene Descartes. Filsafat adalah
kumpulan segala pengetahuan dimana Dengan memperhatikan batasan-batasan
Tuhan, alam dan manusia menjadi yang tentunya masih banyak yang belum
pokok penyelidikan. dicantumkan, maka dapat ditarik benang
5. Immanuel Kant. Filsafat adalah ilmu merahnya sebagai kesimpulan bahwa
(pengetahuan) yang menjadi pokok filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
pangkal dari segala pengetahuan, yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara
didalamnya tercakup masalah mendalam dengan mempergunakan akal
epistemologi (filsafat pengetahuan) sampai pada hakekatnya. Filsafat bukannya
yang menjawab persoalan apa yang mempersoalkan gejala-gejala atau
dapat kita ketahui? fenomena, tetapi yang dicari adalah hakekat
6. Langeveld. Filsafat adalah berpikir dari suatu fenomena.
tentang masalah-masalah yang akhir
dan yang menentukan, yaitu masalah- Hakekat adalah suatu prinsip yang
masalah yang mengenai makna menyatakan sesuatu adalah sesuatu itu.
keadaan, Tuhan, keabdadian dan Filsafat adalah usaha untuk mengetahui
kebebasan. segala sesuatu. Ada/Being merupakan
7. Hasbullah Bakry. Ilmu filsafat adalah implikasi dasar. Jadi segala sesuatu yang
ilmu yang menyelidiki segala sesuatu mempunyai kualitas tertentu pasti dia
dengan mendalam mengenai adalah bieng. Filsafat mempunyai tujuan
ketuhanan, alam semesta dan manusia untuk membicarakan keberadaan. Jadi
sehingga dapat menghasilkan filsafat membahas lapisan yang terakhir
pengetahuan tentang bagaimana dari segala sesuatu atau membahas
hakekatnya sejauh yang dapat dicapai masalah-masalah yang paling dasar.
akal manusia dan bagaimana sikap
manusia itu seharusnya setelah Tujuan filsafat adalah mencari hakekat dari
sesuatu obek/gejala secara mendalam.

159
Sedangkan pada ilmu pengetahuan empiris Filsafat itu integral berarti mempunyai
hanya membicarakan gejala-gejala. kecenderungan untuk memperoleh
Membicarakan gejala untuk masuk ke pengetahuan yang utuh sebagai suatu
hakekat itulah dalam filsafat. Untuk sampai keseluruhan. Jadi filsafat ingin memandang
ke hakekat harus melalui suatu metode- obyeknya secara utuh. (Surajiyo, 2014, hal.
metode yang khas dari filsafat. Kalau 4=5)
digambarkan dalam suatu bagan perbedaan
antara filsafat dengan ilmu pengetahuan Pengertian Estetika.
empiris adalah : Estetika dari kata Yunani ‘aesthesis’ atau
pengamatan adalah cabang filsafat yang
berbicara tentang keindahan. Obyek dari
Subyek Gejala Hakekat estetika adalah pengalaman akan
(Filsafat ) keindahan. Dalam estetika yang dicari
adalah hakekat dari keindahan, bentuk-
bentuk pengalaman keindahan (seperti
keindahan jasmani dan keindahan rohani,
keindahan alam dan keindahan seni),
Ilmu Pengetahuan Empiris.
diselidiki emosi-emosi manusia sebagai
reaksi terhadap yang indah, yang agung,
Jadi dalam filsafat itu harus refleksi, radikal
yang tragis, yang bagus, yang
, dan integral. Refleksi disini berarti
mengharukan, dan sebagainya.
manusia menangkap obyeknya secara
intensional dan sebagai hasil dari proses
Dalam estetika dibedakan menjadi estetika
tersebut yakni keseluruhan nilai dan makna
deskriptif dan estetika normatif. Estetika
yang diungkapkan manusia dari obyek-
deskriptif adalah menggambarkan gejala-
obyek yang dihadapinya.
gejala pengalaman keindahan, sedangkan
estetika normatif mencari dasar pengalaman
Radikal adalah berasal dari kata radix
itu. Misalnya ditanyakan apakah keindahan
(berarti akar). Jadi filsafat itu radikal berarti
itu akhirnya sesuatu yang obyektif (terletak
filsafat harus mencari pengetahuan
dalam lukisan) atau justru subyektif
sedalam-dalamnya (sampai keakar-
(terletak dalam mata manusia sendiri).
akarnya). Radikalitas disini berarti dalam
pengertian sejauh akal manusia mampu
Filsuf Hegel dan Schopenhauer mencoba
menemukannya, sebab filsafat tidak akan
untuk menyusun suatu hirarki bentuk-
membicarakan yang jelas berada di luar
bentuk estetika. Hegel membedakan suatu
jangkauan akal budi yang sehat. Filsafat
rangkaian seni-seni yang mulai pada
tidak membatasi obyeknya seperti ulmu-
arsitektur dan berakhir pada puisi. Makin
ilmu pengetahuan. Disamping itu filsafat
kecil unsur materi dalam suatu bentuk seni,
itu radikal karena berusaha untuk mencari
makin tinggi tempatnya atas tangga hirarki.
hakekat dari obyek yang dibahas. Filsafat
Sedangkan Schopenhauer melihat suatu
tidak berhenti pada pengetahuan periferis
rangkaian yang mulai pada arsitektur dan
(kulit atau penampakannya) tetapi filsafat
memuncak dalam musik. Musik mendapat
ingin menembus hingga inti masalah
tempat istimewa dalam estetika.. (Harry
dengan mencari manakah faktor-faktor
Hamersma, 1988, hal. 24-25)
yang fundamental yang membentuk adanya
sesuatu.

160
Keindahan Seni dalam Perspektif Filsafat,
(Surajiyo)

Pengertian Keindahan Salah satu jawabannya adalah mencari ciri-


Keindahan menurut etimologi berasal dari ciri umum yang ada pada semua benda
kata Latin ‘bellum’ akar kata ‘bonum’ yang yang dianggap indah dan kemudian
berarti kebaikan. Menurut cakupannya menyamakan ciri-ciri/kwalitas hakiki itu
dibedakan keindahan sebagai suatu kwalitas dengan pengertian keindahan. Jadi
abstrak (beauty) dan sebagai sebuah benda keindahan pada dasarnya adalah sejumlah
tertentu yang indah (the beautiful). Dalam kwalitas pokok tertentu yang terdapat pada
filsafat kedua hal itu kadang-kadang sesuatu hal. Kwalitas yang paling sering
dicampuradukkan saja. disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan
(harmony), kesetangkupan (symmetry),
Keindahan menurut luasnya dapat dibagi keseimbangan (balance), perlawanan
menjadi tiga hal, yaitu : (contrast). (The Liang Gie, 1983, hal. 34-
1. Keindahan dalam arti yang terluas. 35)
Keindahan merupakan pengertian
semula dari bangsa Yunani dulu yang Pengertian lain dari keindahan seperti yang
didalamnya tercakup pula ide kebaikan. digambarkan oleh Herbert Read, Thomas
Plato menyebut tentang watak yang Aquinas dan Kaum Sofis di Athena.
indah dan hukum yang indah. Herbert Read memberikan pengertian
Aristoteles menyebut keindahan keindahan adalah kesatuan dari hubungan-
sebagai sesuatu yang selain baik juga hubungan bentuk yang terdapat di antara
menyenangkan. Plotinus menyebut pencerapan-pencerapan inderawi kita.
ilmu yang indah dan kebajikan yang Thomas Aquinas menyatakan keindahan
indah. Bangsa Yunani juga mengenal sama dengan sesuatu yang menyenangkan.
pengertian keindahan dalam arti estetis Sedangkan kaum sofis di Athena
yang disebutnya ‘symmetria’ untuk memberikan gambaran keindhan sebagai
keindahan berdasarkan penglihatan, sesuatu yang menyenangkan terhadap
‘harmonia’ untuk keindahan penglihatan atau pendengaran. Dalam
berdasarkan pendengaran. Jadi estetik modern orang lebih banyak
pengertian keindahan yang seluas- berbicara tentang seni dan pengalaman
luasnya meliputi : keindahan seni, estetis karena ini gejala konkrit yang dapat
alam, moral, dan intelektual. ditelaah dengan pengamatan secara empiris
2. Keindahan dalam arti estetis murni. dan penguraian yang sistematis. (The Liang
Menyangkut pengalaman estetis dari Gie, 1983, hal. 36)
seseorang dalam hubungannya dengan
segala sesuatu yang dicerapnya. Teori subyektif, obyektif pada sebuah
3. Keindahan dalam arti terbatas dalam nilai keindahan.
hbungannya dengan penglihatan. Jadi Kalau estetik dirumuskan cabang filsafat
disini lebih disempitkan sehingga yang berhubungan dengan teori keindahan,
hanya menyangkut benda-benda yang definisi keindahan memberi tahu orang
dicerap dengan penglihatan yakni untuk mengenali apa keindahan itu dan
berupa keindahan dari bentuk dan teori keindahan menjelaskan bagaimana
warna. keindahan itu.
Semuanya itu belum jelas apa
sesungguhnya keindahan itu? Hal itu Persoalan pokok dari teori keindahan
memang merupakan suatu persoalan adalah mengenai sifat dasar dari keindahan
filsafat yang jawabannya beraneka ragam. ‘apakah keindahan merupakan sesuatu yang

161
ada pada benda indah atau hanya terdapat bahwa seseorang pengamat memperoleh
dalam alam pikiran orang yang mengamati suatu pengalaman estetis sebagai tanggapan
benda tersebut? terhadap benda itu.

Dalam sejarah estetik menimbulkan dua Selain dua teori tersebut masih ada satu
kelompok teori yang terkenal yaitu teori teori lagi oleh The Liang Gie disebut teori
obyektif dan teori subyektif tentang campuran. Teori campuran, keindahan
keindahan. Teori obyektif dianut : Plato, terletak dalam suatu hubungan dinatra
Hegel, dan Bernard Bosanquet. Para filsuf sesuatu benda dengan alam pikiran
itu disebut obyective aestheticians (ahli-ahli seseorang yang mengamatinya, misalnya
estetik obyektif). Teori subyektif didukung yang berupa menyukai atau menikmati
antara lain : Henry Home, Earl of benda itu. Jadi sesuatu benda mempunyai
Shaftesbury dan Edmund Burke. Filsufnya ciri tertentu dan ciri itu dengan melalui
disebut subyective aestheticians (ahli-ahli pencerapan muncul dalam kesadaran
estetik subyektif). seseorang sehingga menimbulkan rasa
menyukai atau menikmati benda itu. (The
Teori obyektif berpendapat keindahan atau Liang Gie, 1983, hal. 41-42)
ciri-ciri yang menciptakan nilai estets ialah
sifat (kwalitas) yang memang telah melekat Teori Perimbangan Nilai Keindahan.
pada benda indah yang bersangkutan, Teori perimbangan tentang keindahan oleh
terlepas dari orang yang mengamatinya. Wladylaw Tatarkiewicz disebut Teori
Pengamatan sesorang hanyalah menemukan Agung tentang keindahan (The Great
atau menyingkapkan sifat-sifat indah yang Theory of Beauty) atau dapat juga teori
sudah ada pada sesuatu benda dan sama agung mengenai estetik Eropa. Teori
sekali tidak berpengaruh untuk Agung tentang keindahan menjelaskan
mengubahnya. Persoalannya adalah ciri-ciri bahwa, keindahan terdiri dari perimbangan
khusus manakah yang membuat sesuatu dari bagian-bagian, atau lebih tepat lagi
benda menjadi indah atau dianggap bernilai terdiri dari ukuran, persamaan dan jumlah
estetis. Salah satu jawabannya adalah dari bagian-bagian serta hubungan-
perimbangan antara bagian-bagian dalam hubungannya satu sama lain. Contoh ;
benda indah itu. Sebagian filsuf seni Arsitektur orang-orang Yunani. Keindahan
dewasa ini memberikan jawaban nilai dari sebuah atap tercipta dari ukuran,
estetis itu tercipta dengan terpengaruhinya jumlah dan susunan dari pilar-pilar yang
azas-azas tertentu mengenai bentuk pada menyangga atap itu. Pilar-pilar itu
sesuatu benda (khususnya karya seni yang mempunyai perimbangan tertentu yang
diciptakan oleh seseorang). tepat dalam pelbagai dimensinya.

Teori subyektif menyatakan bahwa ciri-ciri Bangsa Yunani menemukan bahwa


yang menciptakan keindahan pada sesuatu hubungan-hubungan matematis yang
benda sesungguhnya tidak ada, yang ada cermat sebagaimana terdapat dalam ilmu
hanyalah tanggapan perasaan dalam diri ukur dan pelbagai pengukuran proporsi
seseorang yang mengamati sesuatu benda. ternyata dapat diwujudkan dalam benda-
Adanya keindahan semata-mata tergantung benda bersusun yang indah. Menurut teori
pada pencerapan dari sipengamat itu. proporsi keindahan terdapat dalam sesuatu
Kalaupun dinyatakan bahwa sesuatu benda benda yang bagaian-bagiannya memiliki
mempunyai nilai estetis, hal ini diartikan hubungan satu sama lain sebagai bilangan-

162
Keindahan Seni dalam Perspektif Filsafat,
(Surajiyo)

bilangan kecil. (The Liang Gie, 1983, hal. lalu menjadi kesetangkupan, melainkan
42-45) yang utama ialah kesamaan dalam
nilai. Dengan kesamaan dari nilai-nilai
Teori Bentuk Estetis. yang saling bertentangan terdapatlah
DeWitt H. Parker memeras ciri-ciri umum keseimbangan secara estetis.
dari bentuk estetis menjadi enam asas, yaitu 5. Azas perkembangan.
1. Azas kesatuan utuh. Dengan asas ini dimaksudkan oleh
Asas ini berarti bahwa setiap unsur Parker kesatuan dari proses yang
dalam sesuatu karya seni adalah perlu bagian-bagian awalnya menentukan
bagi nilai karya itu dan karya tersebut bagian-bagian selanjutnya dan
tidak memuat unsur-unsur yang tidak bersama-sama menciptakan suatu
perlu dan sebaliknya mengandung makna yang menyeluruh. Jadi misalnya
semua yang diperlukan. Nilai dari suatu dalam sebuah cerita hendaknya
karya sebagai keseluruhan tergantung terdapat suatu hubungan sebab dan
pada hubungan timbal balik dari unsur- akibat atau rantai tali-temali yang perlu
unsurnya, yakni setiap unsur yang cirinya pokok berupa
memerlukan, menanggapi dan pertumbuhan atau penghimpunan dari
menuntut setiap unsur lainnya. makna keseluruhan.
2. Azas tema. 6. Azas tatajenjang.
Dalam setiap karya seni tedapat satu Kalau asas-asas variasi menurut tema,
(atau beberapa) ide induk atau peranan keseimbangan dan perkembangan
yang unggul berupa apa saja (bentuk, mendukung asas utama kesatuan utuh,
warna, pola irama, tokoh atau makna) maka asas yang terakhir ini merupakan
yang menjadi titik pemusatan dari nilai penyusunan khusus dari unsur-unsur
keseluruhan karya itu. Ini menjadi dalam asas-asas tersebut. Dalam karya
kunci bagi penghargaan dan seni yang rumit kadang-kadang
pemahaman orang terhadap karya seni terdapat satu unsur yang memegang
itu. kedudukan mempin yang penting.
3. Azas variasi menurut tema. Unsur ini mendukung secara tegas
Tema dari sesuatu karya seni harus tema yang bersangkutan dan
disempurna-kan dan diperbagus dengan mempunyai kepentingan yang jauh
terus-menerus mengumandangkannya. lebih besar daripada unsur-unsur
Agar tidak menimbulkan kebosanan lainnya. (The Liang Gie, 1976, hal. 46-
pengungkapan tema yang harus tetap 48)
sama itu perlu dilakukan dalam
pelbagai variasi. Dari keenam azas tersebut menurut Parker
4. Azas keseimbangan. diharapkan menjadi unsur-unsur dari apa
Keseimbangan adalah kesamaan dari yang dapat dinamakan suatu logika tentang
unsur-unsur yang berlawanan atau bentuk estetis. Teori lain yang
bertentangan. Dalam karya seni dikemukakan Monroe Beardsley,
walaupun unsur-unsurnya tampaknya menjelaskan adanya tiga ciri yang menjadi
bertentangan tapi se-sungguhnya saling sifat-sifat ‘membuat baik (indah)’ dari
memerlukan karena bersama-sama benda-benda estetis pada umumnya. Ketiga
mereka menciptakan suatu kebulatan. ciri termaksud ialah :
Unsur-unsur yang saling berlawanan
itu tidak perlu hal yang sama karena ini

163
a. Kesatuan (unity). teori sejarah seni. (The Liang Gie, 1983,
Ini berarti bahwa benda estetis itu hal. 59)
tersusun secara baik atau sempurna
bentuknya. Pengertian Seni.
b. Kerumitan (complexity). Apakah seni itu? Dijawab oleh para filsuf
Benda estetis atau karya seni yang dan ahli estetik sepanjang masa dengan
bersangkutan tidak sederhana sekali, puluhan yang berbeda-beda. Menurut The
melainkan kaya akan isi maupun unsur- Liang Gie ada lima jawaban mengenai
unsur yang saling berlawanan ataupun pengertian seni, yaitu :
mengandung perbedaan-perbedaan yang 1. Seni sebagai kemahiran (skill).
halus. Pengertian seni sebagai suatu
c. Kesungguhan (intensity). kemahiran seseorang adalah berasal
Suatu benda estetis yang baik harus (etimologi) kata ‘art’ dari kata
mempunyai suatu kwalitas tertentu yang Latin’ars’ yang artinya menyambung
menonjol dan bukan sekedar sesuatu atau menggabungkan. Untuk
yang kosong. Tak menjadi soal kwalitas pengertian kemahiran, Bangsa Yunani
apa yang dikandungnya (misalnya Kuno memakai kata ‘techne’ yang kini
suasana suram atau gembira, sifat menjadi teknik. Jadi dari etimologi art
lembut atau kasar), asalkan merupakan dapat diartikan sebagai suatu
sesuatu yang intensif atau sungguh- kemahiran dalam membikin barang-
sungguh. (The Liang Gie, 1983, hal. 46- barang atau mengerjakan sesuatu.
48) Willian Flemming berpendapat seni
dalam artinya yang paling dasar berarti
Filsafat Seni suatu kemahiran atau kemampuan.
Filsafat seni merupakan salah satu cabang Batasan ini memang benar untuk kata
dari rumpun estetik filsafati yang khusus asalnya Latin ars (kemahiran) maupun
menelaah tentang seni. Lucius Garvin kata padanannya Jerman ‘Kunst’.
berpendapat filsafat seni adalah cabang Pengertian seni sebagai kemahiran kini
filsafat yang berhubungan dengan teori umumnya dilawankan dengan ilmu
tentang penciptaan seni, pengalaman seni (science). Ilmu mengajar seseorang
dan kritik seni. Joseph Brennan untuk mengetahui dan seni mengajar
merumuskan : ‘penelaahan mengenai asas- seseorang untuk berbuat. Ilmu dan seni
asas umum dari penciptaan dan saling melengkapi. Misalnya;
penghargaan seni’. (The Liang Gie, 1983, astronomi adalah ilmu dan pelayaran
hal. 59) adalah seni.
2. Seni sebagai kegiatan manusia (human
Persoalan-persoalan pokok dalam filsafat activity).
seni meliputi antara lain : Pengertian seni., Yakni sebagai kegiatan menciptakan
Penggolongan jenis-jenis seni, Susunan seni karya seni apapun. Pengertian seni
yang mencakup problem-problem tentang : sebagai suatu kegiatan manusia yang
Pokok soal dan tema, Bahan dan unsur, menciptakan sesuatu benda (indah atau
Organisasi dan styl., dan Nilai-nilai dalam menyenangkan) dilawankan dengan
seni. Disamping itu masih dapat craft (kerajinan), Menurut Kahler ciri-
ditambahkan teori-teori mengenai : asal ciri yang membedakan art dengan craft
mula seni, Sifat dasar dari seni, Bentuk dan ialah kegunaan praktis.
pengungkapan dalam seni serta pelbagai

164
Keindahan Seni dalam Perspektif Filsafat,
(Surajiyo)

3. Seni sebagai karya seni. keindahan atau estetika. Jadi seni bisa
Karya seni adalah merupakan produk diartikan proses kegiatan manusia dalam
dari pada kegiatan manusia. Ini sesuai menciptakan benda-benda yang bernilai
dengan pendapat John Hospers yang estetik. Dengan sentuhan seni, teknologi
menyatakan bahwa: ‘Dalam artian yang sebagai hasil karya ilmu pengetahuan
seluas-luasnya, seni meliputi setiap manusia tidak sekedar menjadi alat, tetapi
benda yang dibikin oleh manusia untuk juga bernilai indah. Sains dan teknologi
dilawankan dengan benda-benda saling membutuhkan, karena sains tanpa
alamiah’. teknologi bagaikan pohon tak berakar.
4. Seni sebagai seni indah (fine art).
Pengertian ini dipakai misalnya oleh Penggolongan Seni.
ahli estetik Yervant Krikorian. Seni Penggolongan seni juga bermacam-macam
indah dinyatakan sebagai; seni yang sesuai denan ukuran yang dipergunakan
terutama bertalian dengan pembikinan masing-masing ahli estetik. Penggolongan
benda-benda dengan kepentingan itu adalah :
estetis sebagaimana berbeda dari seni 1. Seni kasar (vulgar arts) dan seni bebas
berguna atau terapan yang maksudnya (liberal arts). Penggolongan seperti ini
untuk kefaedahan. Seni indah itu adalah sejak sejarah seni jaman Yunani
mencakup seni-seni lukis, pahat, Kuno sampai zaman Romawi dan Abad
arsitektur, tari, musik, kesusasteraan, Pertengahan. Seni kasar misalnya,
teater, film, dan lain-lain. pertukangan kayu, ini dianggap cocok
5. Seni sebagai penglihatan (visual art). untuk orang-orang yang menjadi
Eugene Johnson berpendapat ‘seni bujang. Sedangkan seni bebas dianggap
sebagaimana paling umum perlu untuk pendidikan para warga
dipergunakan dewasa ini, seni berarti kota/negara yang mempunyai
seni-seni penglihatan, yaitu bidang- kedudukan merdeka. Menurut
bidang kreativitas seni yang bermaksud Martianus Capell, seni bebas (liberal
mengadakan tata hubungan pertama- arts) diajarkan sebagai kemahiran
tama melalui mata’. Herbert Read obyektif (objective skill) yang
berpendapat kata seni paling lazim jumlahnya tujuh yang dibagi menjadi
dihbungkan dengan seni-seni yang dua kelompok, yaitu quadrivium (4
bercorak penglihatan atau plastis. serangkai) : aritmetika, geometri,
(Kartini Parmono, 1985, hal. 20-21) astronomi dan musik (teori harmoni)
dan trivium (3 serangkai) : tata bahasa,
Dari pendapat The Liang Gietersebut dapat dialektika (logika), retorika (seni pidato
disimpulkan bahwa seni merupakan yang indah).
pengolahan budi manusia secara tekun 2. Seni indah seni berguna/seni
untuk mengubah suatu benda bagi terapan/seni praktis. Seni indah seperti,
kepentingan rohani dan jasmani manusia. seni lukis, seni pahat, arsitektur, musik,
Seni merupakan ekspresi jiwa seseorang tari, sajak, dan sebagainya. Sedangkan
yang hasil ekspresi tersebut berkembang seni berguna seperti, mobil, pakaian,
menjadi bagian dari budaya manusia. Seni senjata, dan sebagainya.
dan keindahan yang tercipta merupakan dua 3. Mayor arts (seni besar) dan minor arts
sisi yang tidak bisa dipisahkan. Dengan (seni kecil). Mayor arts meliputi seni
seni, cipta dan karya manusia termasuk lukis, seni pahat, arsitektur, musik dan
teknologi, didalamnya mendapat sentuhan kesusasteraan. Sedangkan minor arts

165
meliputi perabotan kayu, tembikar, (subject matter) dari karya seni. Pada
permadani, ukiran manikan, perhiasan karya-karya tertentu terdapat tema
emas, perak, kerajinan kulit, dan atau ide pokok yang menjadi
pembuatan sebagian medali. Oswald landasannya.
Kulpe menganggap kelompok minor b. Karya itu terbikin dari apa ? Ini
art ini disebut seni hias (decoration) persoalan bahan atau material dari
yang mengabdi kepada seni kegunaan. karya seni tersebut.
4. Dari sege pencerapan inderawi, macam c. Karya itu bagaimana cara
medium (bahan) dan perpaduan unsur- penyusunannya ? Ini merupakan
unsurnya, Oswald Kulpe membagi seni problem pengorganisasian dari bahan
indah secara terperinci sebagai berikut: atau segenap unsur-unsur sehingga
a. Seni penglihatan (visual arts). merupakan suatu kebulatan yang
b. Seni pendengaran (auditory arts) utuh.
c. Seni penglihatan-pendengaran Medium (bahan) seni merupakan unsur
(visual-auditory arts). yang mutlak, karena tanpa material takkan
5. Berdasarkan corak irama dan macam ada karena seni. Setiap medium seni
bahan, Dr. J. B. Kripping mengadakan mempunyai kualitas/ciri-ciri. Kualitas itu
pembagian : disebut unsur-unsur seni dan bersifat
Irama Statis : abstrak.
a. Dengan bahan yang menentukan Seni lukis : warna, garis, dan perspektif.
ruang ; benda mati seperti seni Seni pahat : volume, relief, dan
bangunan, benda hidup seperti perimbangan.
seni pertamanan. Seni musik : irama, keselarasan, dan tempo.
b. Dengan bahan yang menentukan Dalam setiap karya seni, medium berikut
massa seni pahat. unsur-unsurnya itulah yang disusun dan
c. Dengan bahan yang menentukan disatu-padukan sehingga menjadi sebuah
permukaan, seni lukis. organisasi menyeluruh yang tersusun dari
Irama Dinamis : keseluruhan hubungan satu sama lain
a. Dengan gerak dalam ruang ; seni diantara unsur-unsur seni itu. (The Liang
tari. Gie, 1983, hal. 67 – 72)
b. Dengan suara; kata ; seni sastera,
nada; seni musik. Aliran-aliran dalam seni.
c. Dengan gerak dalam permukaan Seni sebagai hasil kreasi budi daya manusia
(gambar yang dipancarkan) : film. mempunyai bentuk dan corak yang
(The Liang Gie, 1983, hal. 64 – beraneka ragam. Aliran-aliran dalam seni
67). itu diantaranya :
1. Aliran Naturalisme.
Susunan Seni. Bertujuan untuk melukiskan bentuk-
Setiap karya seni merupakan ramuan dari bentuk yang sewajarnya dengan
sejumlah unsur yang bersama-sama mengindahkan perspektif garis dan
menyusun dan mewujudkan karya itu. Dari warna serta anatominya.
sudut ini maka terhadap suatu karya seni 2. Aliran Expressionisme.
dapatlah dipersoalkan pertanyaan- Melukiskan jiwa obyek atau
pertanyaan sebagai berikut : pendapatnya tentang jiwa obyek, cara
a. Karya itu mengenai apa? memaknakan idea itu terlepas dari
Jawabannya menjadi pokok soal pengaruh yang kebetulan ada dan

166
Keindahan Seni dalam Perspektif Filsafat,
(Surajiyo)

disadurkan untuk dapat mencapai inti tata budaya atau adat kebiasaan suatu
kerokhaniannya. masyarakat.
3. Aliran Impressionisme. 3. Nilai keindahan.
Melukiskan kesan alam yang diterima Dalam hal ini pengertiannya
dengan spontan, cepat dan pasti bagian menyangkut perasaan manusia.
yang kecil-kecil tidak diindahkan, yang Keindahan hanya merupakan salah satu
dipentingkan keseluruhannya hingga diantara hal-hal yang dicoba untuk
suasana bentuk, gerak dan sinar itu dinyatakan oleh seni.
dilukiskan tidak terpisah.. (Kartini 4. Nilai inderawi dan nilai bentuk.
Parmono, 1985) Nilai inderawi menyebabkan seseorang
pengamat menikmati atau memperoleh
Nilai Seni. kepuasan dari ciri-ciri inderawi yang
Dilihat dari sudut mediumnya maka suatu disajikan oleh suatu karya seni. Nilai
karya seni mempunyai nilai inderawi yang bentuk menyebabkan seseorang
menyebabkan seseorang pengamat mengagumi bentuk besar dan bentuk
menikmati atau memperoleh kepuasan dari kecil.
ciri-ciri inderawi yang disajikan oleh suatu 5. Nilai kepribadian.
karya seni. Misalnya, warna-warni yang Misalnya gaya arsitektur rumah adat
terpancar dari sebuah lukisan, kata-kata Minangkabau akan berbeda dengan
yang indah terdengar dalam suatu musik. gaya arsitektur Romawi. (Kartini
Nilai bentuk adalah menghargai atau Parmono, 1985)
mengagumi bentuk besar dan pelbagai
bentuk kecil dalam karya seni. (The Liang Teori Penciptaan Seni.
Gie, 1983, hal. 72-73) Seniman, dalam menciptakan hasil
karyanya ada beberapa teori, diantaranya
Karya seni sebagai hasil cipta manusia seperti yang dikemukakan The Liang Gie
memiliki nilai pula untuk memuaskan (1983) adalah :
manusia. Seni tidak hanya menyajikan
bentuk-bentuk yang dicerap indera manusia 1. Teori Metafisis.
semata, tetapi juga mengandung tujuan Teori seni yang bercorak metafisis
abstrak yang bersifat rokhaniah, yaitu suatu merupakan salah satu teori yang tertua,
makna yang dapat memberi arti bagi yakni berasal dari Plato. Mengenai
manusia. Nilai-nilai tersebut adalah : sumber seni, Plato mengemukakan suatu
teori peniruan. Karya seni yang dibuat
1. Nilai kehidupan. manusia hanyalah merupakan mimemis
Nilai-nilai yang terdapat dalam (tiruan) dari realita dunia.
kehidupan manusia yang bersifat 2. Teori Ekspresi (pengungkapan).
mendasar sesuai harkat dan cita Beneditto Croce menyatakan bahwa seni
manusia ditampilkan dalam media seni. adalah mengungkapkan dari kesan-
Misal; idee kebahagiaan, kebaikan, kesan. Pengungkapan itu terwujud
keadilan. pelbagai gambaran angan-angan seperti
2. Nilai pengetahuan. misalnya image warna, garis dan kata.
Karya seni dapat memberikan suatu Bagi seseorang mengungkapkan berarti
pemahaman terhadap alam sekitarnya menciptakan seni dalam dirinya tanpa
dan berbagai aspek kehidupan yang perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar.
melingkupinya. Misal; karakteristik

167
3. Teori Psikologis. tetapi seni juga memiliki nilai kehidupan,
Sebagian ahli estetik dalam abad modern pengetahuan, keindahan, dan kepribadian.
menelaah teori-teori seni dari sudut
hubungan karya seni dan alam pikiran
penciptanya dengan mempergunakan DAFTAR PUSTAKA
metode-metode psikologis. Misalnya
berdasarkan psikoanalisis dikemukakan Buku:
teori bahwa proses penciptaan seni Abbas Hamami M., Filsafat (Suatu
adalah pemenuhan keinginan-keinginan Pengantar Logika Formal – Filsafat
bawah sadar dari seorang seniman. Pengetahuan), Yogyakarta, Yayasan
Sedang karya seninya itu merupakan Pembinaan Fakultas Filsafat UGM,
bentuk terselebung atau diperhalus yang 1976, (Diktat).
diwujudkan keluar dari keinginan- Harry Hamersma, Pintu Masuk ke Dunia
keinginan itu. Filsafat, Yogyakarta, Kanisius,
4. Teori Permainan (Play theory). 1988, Cetakan keenam.
Menurut F. Schiller asal mula seni Harun Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat
adalah dorongan batin untuk bermain- Barat 2, Yogyakarta, Kanisius,
main yang ada dalam diri seseorang. 1990, Cetakan keenam.
Seni merupakan semacam permainan Katini Parmono, Estetika (Filsafat
menyeimbangkan segenap kemampuan Keindahan), Yogyakarta, Fak.
mental manusia burhubung dengan Filsafat UGM, 1985, (Dasar-dasar
adanya kelebihan energi yang harus Filsafat I Modul ke VI Kegiatan
dikeluarkan. Belajar 3).
Lasiyo dan Yuwono, Pengantar Ilmu
Filsafat, Yogyakarta, Liberty, 1985.
PENUTUP Louis O. Kattsoff, Pengantar Filsafat,
Estetika adalah cabang filsafat yang Judul Asli ‘Elements of Philosophy,
berbicara tentang keindahan. Kesatuan, Terjemahan Soejono Soemargono,
keselarasan, kesetangkupan, keseimbangan, Tiara Wacana, Yogyakarta, Cetakan
dan perlawanan adalah kwalitas dalam keenam, 1995.
suatu benda yang biasa dijadikan ukuran Surajiyo, Ilmu Filsafat Suatu Pengantar,
dari keindahan. Jakarta, Bumi Aksara, 2014,
Cetakan keenam.
Perwujudan keindahan salah satunya The Liang Gie, Garis-garis Besar Estetik
terdapat dalam seni. Seni sebagai kreasi (Filsafat Keindahan), Yogyakarta,
manusia mempunyai bentuk dan corak yang Supersukses, 1983.
beraneka ragam. Naturalisme, Expression-
isme, dan Impressionisme adalah
merupakan aliran-aliran dalam seni. Para
seniman dalam menciptakan seni ada
beberapa teori yakni teori metafisis,
ekspresi, psikologis, dan teori permainan.
Sedangkan nilai seni tidak hanya
menyajikan nilai indrawi yang bisa
memberikan kepuasan pada manusia, akan

168

Anda mungkin juga menyukai