C. Secondary Survey
RIWAYAT KOMPAK/AMPLE
Keluhan: Tn. B hanya mengerang saat di ajak bicara. Ny. A mengatakan Tn. B berkendara
menggunakan sepeda motor dan menabrak tiang listrik karena rem kendaraan blong
Obat: Ny. A mengatakan Tn. B tidak ada obat yang dikonsumsi secara rutin
Makanan: Ny. A mengatakan makanana yang Tn. B konsumsi nasi, lauk, sayur dan buah
Penyakit : Ny. A mengatakan Tn B tidak memiliki riwayat penyakit keturunan ataupun
menular
STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
Alergi: Ny. A mengatakan Tn. B tidak memiliki alergi obat ataupun alergi makanan
Kejadian/Event: Ny A mengatakan Tn. B berkendara menggunakan sepeda motor dan
menabrak tiang listrik karena rem kendaraan blong
Provocatif : tidak terkaji
Paliatif : tidak terkaji
Qualit : tidak terkaji
Region : tidak terkaji
Depan
Belakang
Keadaan Umum
TTV:
TD: 75/55 mmHg
Nadi: 130 X/menit
Suhu: 37oC
RR: 10 X/menit
3
STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
ANALISA DATA
Nama klien : Tn. B No. Register : xxxx999999
4
STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
5
STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
1. . Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi ditandai dengan pola nafas
abnormal
3. . Kerusakan integritas jaringan kulit berhubungan dengan trauma vaskuler ditandai dengan
perdarahan
6
STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
Rencana Tindakan
Nama : Tn. B
Umur : 35 th Diagnosa Medis: trauma thorax
Ruang :igd Alamat : yogyakarta
3. Kepatenan jalan nafas 6. Auskultasi suara napas, catat yang terakumulasi di jalan
normal area yang ventilasinya menurun nafas pasien
4. Saturasi oksigen normal atau tidak ada suara tambahan 5. mempertahankan kepatenan
(95% -100%) 7. Berikan terapi oksigen sesuai jalan nafas dan mencegah
kebutuhan lidah jatuh kebelakang yang
menyebabkan perubahan
pola nafas
6. untuk mengetahui ada atau
tidak perubahan suara nafas
pada pasien
7. membantu memberikan oksigen
agar pasien tidak sesak nafas
Risiko Syok Keparahan syok : Manajemen Syok Manajemen Syok Esha
berhubungan dengan Hipovolemik
hipovolemia Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda-tanda vital 1. memantau tanda-tanda vital
keperawatan selama 1 x 24 dan status mental pasien meliputi tekanan darah,
2. jam diharapkan Keparahan 2. Monitor saturasi oksigen nadi, suhu serta pernafasan
syok : Hipovolemik klien dan CRT pasien pasien
ditingkatkan dari level 2 3. Monitor perdarahan aktif pasien 2. memantau status sirkulasi
(cukup berat) ke level 4 4. Berikan cairan intravena pada pasien
(ringan) dengan kriteria pasien 3. melihat keparan syok yang
8
STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
hasil : terjadi
1. Saturasi oksigen (97%- 4. memenuhi kebutuhan cairan
100%) pasien yang mengalami
2. CRT <2 detik perdarahan eksternal maupun
3. Pernafasan Tidak Dangkal internal
4. Tekanan sistolik normal
(100 - 120)
Kerusakan integritas Integritas jaringan : kulit Perawatan Luka (3660) Perawatan Luka (3660) Esha
jaringan kulit (00044) dan membran mukosa 1. Monitor karakteriktik luka 1. Untuk memantau
berhubungan dengan (1101) 2. Berikan perawatan pada karakteristik luka pasien
trauma vaskuler Setelah dilakukan tindakan luka 2. Untuk menghindari infeksi
ditandai dengan keperawatan selama 1 x 24 Perlindungan infeksi ( 6550)
perdarahan jam diharapkan status 1. Monitor adanya tanda dan Perlindungan infeksi ( 6550)
integritas jaringan : kulit dan gejala infeksi sistemik dan 1. Untuk mengetahui ada
3.
membran mukosa klien lokal atau tidak tanda-tanda
meningkat dari level 3 (cukup 2. Berikan antibiotik sesuai infeksi pada luka
terganggu) ke level 4 (sedikit resep 2. Untuk mencegah agar
terganggu) dengan kriteria luka tidak terjadi infeksi
hasil
1. Lesi pada kulit
2. Jaringan parut
9
STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
10