Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL JOURNAL REVIEW

1. Pengujian Thermoelektrik Generator Sebagai Pembangkit Listrik

Dengan Sisi Dingin Mennggunakan Air Bertemperatur 10˚C


2. Konversi Energi Panas Penggerak Utama Kapal Berbasis
Themoelektrik
3. Pemanfaatan Energi Panas Sebagai Pembangkit Listrik Berskala

Kecil Dengan Menggunakan Termoelektrik

NAMA MAHASISWA : M ZAKY NOUFAL (5191230008)


DWI CAHYO PRABOWO (5193230006)
GILANG SURYA G. Z (5191230001)
IKLIL MUJAHID A (5193530028)
ILMAN ROSADI (5193630025)

DOSEN PENGAMPU : ARWADI SINURAYA, ST, MT

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
APRIL 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. arena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas
“Critical Jurnal Review Thermodinamika dan Penggerak Mula” dengan tepat waktu
meskipun masih banyak terdapat kekurangan. Dan juga penulis berterima kasih pada
Bapak Arwadi Sinuraya, ST, MT selaku dosen mata kuliah Thermodinamika dan
penggerak mula di Prodi Teknik elektro yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.

Penulis sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang
membangun.

Medan, 2 April 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………............
DAFTAR ISI…………………………………………………………….........................
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………...

A. INDENTITAS JURNAL……………………………………………………….....

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………

A. REVIEW JURNAL 1……………………………………………………………..

B. REVIEW JURNAL 2……………………………………………………………..

C. REVIEW JURNAL 3……………………………………………………………..

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………….

A. Kesimpulan ………………………………………………………………………
B. Saran………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

A. Identitas Jurnal

JURNAL I

1. JUDUL JURNAL : Pengujian Tehrmoelektrik Generator Sebagai Pembangkit


Listrik Dengan Sisi Dingin Mennggunakan Air Bertemperatur 10˚C
2. PENULIS : Gontor Andrapica, Rahwmat Iman Mainil, Dan Azrid Jal Aziz
3. KOTA TERBIT : Pekanbaru
4. PERNERBIT : -
5. TAHUNTERBIT : 2015
6. ISSN : 1412-6257
7. JUMLAH HALAMAN : 6 Halaman

JURNAL II

1. JUDUL JURNAL : Konversi Energi Panas Penggerak Utama Kapal Berbasis


Themoelektrik
2. PENULIS : Bahruddin, Dan Agli Hariyanto
3. KOTA TERBIT : Makassar
4. PERNERBIT : -
5. TAHUNTERBIT : 2015
6. ISSN : -
7. JUMLAH HALAMAN : 10 Halaman

JURNAL III

1. JUDUL JURNAL : Pemanfaatan Energi Panas Sebagai Pembangkit Listrik


Berskala Kecil Dengan Menggunakan Termoelektrik
2. PENULIS : Mehammar Kjalid, Mahdi Syukri, Dan Mansur Gapy
3. KOTA TERBIT : Banda Aceh
4. PERNERBIT : -
5. TAHUNTERBIT : 2016
6. ISSN : 2252-7036
7. JUMLAH HALAMAN : 6 Halaman
BAB II
PEMBAHASAN

A. REVIEW JURNAL I (Juni 2015)


1. Latar Belakang

Energi sudah menjadi salah satu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam segala
aktivitas manusia. Energi saat ini dapat diperoleh dari sumber daya alam seperti minyak
bumi yang telah ada dan juga dengan memanfaatkan gejala alam sebagai tenaga
penggerak untuk memperoleh energi. Namun ketidakseimbangan antara kebutuhan
energi dan energi yang tersedia saat ini membuat manusia berfikir untuk membuat energi
alternative lainnya. Tidak terkecuali dalam dunia perkapalan

Dengan prinsip ramah lingkungan dan ekonomis serta besarnya potensi energi listrik
yang mampu dihasilkan dan ditambah lagi dengan besarnya potensi energy panas yang
terbuang percuma di lingkungan terutama pada kamar mesin kapal yang dapat menjadi
energi terbarukan diatas kapal inilah yang melatar belakangi penulisan penelitian ini.

A. Tujuan :

Mengkonversi energi panas yang terdapat pada kamar mesin kapal menjadi energi
listrik dan menghitung daya yang dapat dihasilkan.

B. Teori :

Memanfaatkan energi panas buangan mesin penggerak utama kapal sebagai sumber
energi terbarukan dengan menggunakan metode konversi energi (thermoelektric).

Thermoelectric merupakan metode konversi energi yang memanfaatkan perbedaan


temperatur untuk menghasilkan energi listrik dengan memanfaatkan prinsip kerja peltier.
2. Metode :
A. Subjek Penelitian :

Penelitian ini dilakukan pada mesin diesel MITSUBISHI type 4DR50A yang ada di
Laboratorium Permesinan Kapal Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin.

B. Teknik Pengambilan Data :

Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dokumentasi dan
tes.

C. Alatpengumpulan data :

Dokumentasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh J. Richard Buist and Paul G.
Lau, dan hasil tes pengukuran tegangan dan arus yang telah dilakukan pada Peltier

D. Analisis data :

Teknik secara deskriptif Merupakan teknik analisis yang digunakan untuk


menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data data yang sudah
dikumpulkan seadanya tanpa ada maksud membuat generalisasi dari hasil penelitian.
Yang termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif diantaranya seperti
penyajian data kedalam bentuk grafik, tabel, presentase, frekwensi,diagram, grafik, mean,
modus dll.

3. Hasil dan pembahasan


A. Hasil :

Berdasarkan hasil pengolahan data, pada putaran mesin 1000, 1500, 2000 dan 2500
RPM diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Daya terkecil dan terbesar yang dihasilkan 1 buah pel tier dengan perbedaan
temperature sisi panas dan dingin 24 ºC padaputaran 1000 RPM dan 33ºC
padaputaran 2500 RPM adalah 0.35 Watt dan 1,12 Watt. Sebuah peltier untuk
mendapatkan daya sebesar 1,12 Watt hanya membutuhkan sekitar 70 joule energy
panas hasil pembakaran dari mesin.
b. Daya yang dihasilkan 2 buah peltier disusun seri dengan perbedaan temperatur
sisi panas dan dingin masing –masing 24 ºC, 28 ºC, 33 ºC dan 33 ºC adalah 2,53
Watt , 4 Watt , 6,5 Watt dan 8,4 Watt
c. Daya yang dihasilkan 2 buah peltier disusun Paralel dengan perbedaan
temperature sisi panas dan dingin masing –masing 24 ºC, 28 ºC, 33 ºC dan 33 ºC
adalah 2,2 Watt , 3,42 Watt , 5,2 Watt dan 7,67 Watt.
B. Pembahasan :

Peltier dapat digunakan sebagai energi alternatif pada kamar mesin dimasa
mendatang, ini telah dibuktikan bahwa peltier mampu menghasilkan listrik dari
pemanfaatan energi panas buangan pada penggerak utama kapal melalui hasil percobaan
di laboratorium permesinan kapal. Penelitian ini menyimpulkan, pada kondisi putaran
1000 RPM mesin MITSUBISHI type 4DR50A yang digunakan perbedaan suhu antara
sisi panas dan sisi dingin pada peltier tunggal sebesar 24 ºC dan menghasilkan daya
sebesar 0,35 Watt, sedangkan pada putaran 2500 RPM perbedaan suhu yang terjadi
sebesar 33 ºC dan menghasilkan daya sebesar 1,12 Watt. Ini menunjukkan bahwa
semakin besar perbedaan suhu yang terjadi maka daya dari peltier meningkat.

Elemen peltier telah terbukti mampu mengubah polusi menjadi energi listrik. Elemen
peltier sangat ramah lingkungan, tidak menimbulkan suara serta mampu bekerja
mengubah tiap derajat temperatur yang terbuang selama 200.000 jam. Elemen peltier tipe
TEG yang memiliki dimensi sama dengan elemen peltier tipe TEC bahkan mampu
bekerja pada suhu 300℃ dan menghasilkan daya yang lebih besar. Thermoelectric
generator dengan elemen peltier didalamnya bersifat portable, dimana saja ada panas
yang terbuang maka thermoelectric generator menjadikannya lebih bermanfaat

4. Kesimpulan :

Pada peltier susunan seri nilai tegangan (V) lebih besar dari nilai arus (I), sedangkan
pada peltier susunan paralel berlaku sebaliknya. Dari hasil analisis data daya yang
dihasilkan peltier pada susunan seri lebih besar dibandingkan dengan daya peltier pada
susunan parallel, yaitu diperoleh daya terbesar yang dapat dihasilkan peltier adalah 8,4
Watt pada kondisi putaran mesin 2500 RPM dan perbedaan suhu sebesar 33 ºC. Nilai
efisiensi maksimal terbesar adalah 1,6 % pada putaran 2500 RPM berbeda dengan
catalog produk peltier Tipe TEC yang digunakan yakni 5%, hal ini bisa disebabkan
banyak hal seperti kehilangan panas, pengaruh luas permukaan penerima panas, tidak
tercapainya gradient suhu maksimal dan masih banyak lagi lainnya.

B. REVIEW JURNAL II (September 2015)


1.Latar belakang
Kemungkinan pada tahun 2020 mendatang diperkirakan kebutuhan energi akan
bertambah sekitar 40 persen dari. Oleh sebab itulah, sebagai salah satu alternatif untuk
menangani masalah tersebut, peneliti menyadari thermoelectric yang merupakan inti dari
penilitian ini adalah salah satu solusi dalam mengatasi masalah energi yang selalu
bertambah dari tahun ke tahun seiring dengan kemajuan teknologi.
Dan dengan melakuakan penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bahwa
teknologi ini relatif lebih ramah lingkungan, efisien, tahan lama, dan juga mampu
menghasilkan energi dalam skala besar maupun kecil, sehingga masalah itu dapat teratasi
nantinya.
A. Tujuan
mengetahui pengaruh jumlah modul thermoelectric terhadap daya yang
dihasilkan danmengetahui daya listrik yang dihasilkan dari kedua tipe modul
thermoelectric. Yaitu tipe tec 12706 dan teg sp 1848.

B. Teori
Teknologi thermoelectric bekerja dengan mengkonversi energi panas menjadi
energi listriksecara langsung (thermoelectric generator) (sukur, 2004).
Dan modul thermoelectric generator bekerja berdasarkan prinsip kerja dari efek
seebeck (riffat, 2003), yang merupakan fenomena kebalikan dari efek peltier
(thermoelectric cooling).

2. Metode

A. Eksperimen
Pengujian dilakukan dengan menempelkan 4 buah modul thermoelectric antara
heater dan box pendinginan dengan dudukan thermoelectric menggunakan alumunium,
pengambilan data tegangan dan arus output dari modul thermoelectric divariasikan
dengan 1 modul thermoelectric, 2 modul thermoelectric, 3 modul thermoelectric dan 4
modul thermoelectric.
B. Subjek Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua buah tipe modul termoelektrik, tipe tec 12706
dan teg sp 1848. Dengan variasi tegangan input 60 v sebagai sumber energi sisi panas
(heater). Sisi dingin modul termoelektrik menggunakan air bertemperatur 10º dengan
laju aliran 16,6 liter/menit.

C. Teknik Pengumpulan Data


Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (experimental
research). Atau lebih tepatnya menggunakan metode observasi non partisipan, dimana
dengan melakukan pengamatan terhadap hasil yang diperoleh dari alat yang digunakan di
saat dalam melakukan penelitian.

D. Alat Pengumpulan Data


Lembar observasi, peneliti pastilah menulis dan menyusun setiap data atau hasil yang
didapat dari setiap pengujian yang dilakukannya. Seperti perbandingan data yang
dihasilkan oleh dua buah tipe modul termoelektrik yang berbeda, yaitu tipe tec 12706 dan
teg sp 1848.

E. Analisis data
Analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif, karena penyajian datanya yang
dideskripsikan dengan menggunakan frekuensi diagram perbandingan.

3. Hasil dan pembahasan

A. Hasil

Dari percobaanpengujian yang dilakukan,


dapatdilihathasilperbandinganantarakeduatipemodultermoelektrik.Baikdaritem
peratur, tegangan, maupundaya yang dihasilkan.Yaitusebagaiberikut:
1. Temperatur
• Perbandingantemperaturdenganpengujian 1 s.d 4 modulthermoelectrictipetec
12706.Berkisarantara 67 ºc s.d 69 ºc.
Kemudiantemperatursisipanasdansisidinginthermoelectricantara 59 ºc s.d 62 ºc
dan 46 ºc s.d 48 ºc.
• Sedangkan, perbandingantemperaturdenganpengujian 1 s.d 4
modulthermoelectrictipetegsp 1848. Berkisarantara 69 ºc s.d 72 ºc.
Kemudiantemperatursisipanasdansisidinginmodulthermoelectric berkisarantara
60 ºc s.d 63 ºc dan44 ºc s.d 46 ºc.
2. Tegangan
• Denganmenggunakan 1 modultec 12706 tegangan output maksimum yang
dihasilkansebesar 0,197 volt pada delta temperatur 14,98 ºc,
• Selanjutnyadengan 2 modultec 12706 tegangan output maksimumsebesar 0,248
volt pada delta temperatur 13,66 ºc.
• Kemudiandengan 3 modultec 12706 tegangan output maksimumsebesar 0,359
volt pada delta temperatur 13,63 ºc
• Dan dengan 4 modultec 12706 teganganotputmaksimum yang dihasilkansebesar
0,445 volt pada delta temperatur 13,94 ºc.

Sedangkan,

• Denganmenggunakan 1 modultegsp 1848 tegangan output maksimum yang


dihasilkansebesar 0,415v pada delta temperatur 17 ºc,
• Selanjutnyadengan 2 modultegsp 1848 tegangan output maksimumsebesar 0,474
v pada delta temperatur 17,42 ºc.
• Kemudiandengan 3 modultegsp 1848 tegangan output maksimumsebesar 0,589 v
pada delta temperatur 17,90 ºc ,
• Dan dengan 4 modultegsp 1848 teganganotputmaksimum yang dihasilkansebesar
0,669 v pada delta temperatur 15,47 ºc.

3. Daya
• Pengujianmenggunakan 1 modulthermoelectric daya output maksimum
yangdihasilkanthermoelectrictipetec 12706 dantipetegsp 1848 adalahsebesar
0,007 w dan 0,125 w.
• pengujiandengan 2 moduldarikeduatipethermoelectric, daya output
maksimumdidapatkansebesar 0,018 w dan 0,141 w.
• Kemudianpengujiandengan 3 moduldarikeduatipethermoelectric, dayamaksimum
yang dihasilkansebesar 0,061 w dan 0,274 w.
• Selanjutnyapengujiandengan 4 moduldarikeduatipemodulthermoelectric, daya
output maksimum yang dihasilkansebesar 0,105 w dan 0,357 w.
B. Pembahasan

Temperatur heater, sisi panas dan dingin dengan pengujian menggunakan 1 modul
thermoelectric tidak terlalu berbeda pada pengujian dengan mennggunakan 2, 3 dan
4 modul dari kedua tipe modul thermoelectric.Dan perbandingan dari kedua tipe itu
ialah:

1. Nilai temperature heater, sisi panas dan sisi dingin yang dihasilkan thermoelectric
tipe tegsp 1848 hampir sama dengan thermoelectric tipe tec 12706.
2. Perbandingan tegangan output yang dihasilkan dari kedua modul thermoelectric
baik itu tipe tec 12706 dan tipe tegsp 1848 dengan delta temperatur yang
samayaitusebesar ± 13 ºc
3. Dilihat dari perbandingan nilai daya output yang dihasilkan dari kedua modul
thermoelectric tipe tec 12706 dan tegsp 1848, didapatkan selesih perbandingan
nilai daya pada pengujian 1 s.d 4 modul berkisar 0,2 w.

4. Kesimpulan

A. Kesimpulan
dari penelitian yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: semakin
banyak jumlah modul thermoelectric yang digunakan saat pengujian, maka daya yang
dihasilkan akan meningkat. Selisih daya maksimum yang dihasilkan antara modul tec
12706 dan modul teg sp 1848 adalah berkisar 0,2 w. Daya maksimum yang dihasilkan
dengan laju aliran air 16,6 liter/menit dengan menggunakan modul tec 12706 pada
pengujian 1,2,3 dan 4 modul thermoelectric adalah sebesar 0,007 w, 0018 w,0,061 w,
dan 0,105 w. Kemudian dengan menggunakan modul teg sp 1848 daya maksimum yang
dihasilkan pada pengujian yang sama adalah sebesar 0,125 w, 0,141 w, 0,274 w dan
0,357 w.
C. REVIEW JURNAL III (2016)
1. Latar Belakang
Listrik bagi manusia di zaman modern merupakan kebutuhan besar yang tidak
bisa dihindarkan. Setiap orang pasti membutuhkan listrik untuk melakukan kegiatan
sehari- hari, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Di Indonesia ada beberapa sumber
energi yang dapat digunakan untuk membangkitkan listrik yang dibedakan menjadi dua
jenis. Pertama, pembangkit listrik dengan kapasitas makro yang biasanya memamfaatkan
air, uap, gas, dan nuklir. Kedua, pembangkit listrik dengan kapasitas mikro yang salah
satunya adalah dengan memamfaatkan energi panas.
Energi panas tersebut antara lain berasal dari sinar matahari dan benda-benda
yang melepaskan panas, seperti setrika, panas pembakaran dapur industri dan knalpot
kendaraan bermotor. Jika ditinjau dari letak geografisnya, Indonesia terletak di garis
khatulistiwa, sehingga mempunyai potensi sumber energi surya yang berlimpah. Dalam
suatu penelitian disebutkan bahwa intensitas radiasi matahari rata-rata sekitar 4,8
kWh/m2 perhari diseluruh wilayah Indonesia.

Termoelektrik merupakan sebuah teknologi yang berfungsi untuk mengkonversi


energi panas menjadi energi listrik secara lansung. Untuk menghasilkan listrik, material
termoelektrik cukup diletakkan sedemikian rupa dalam sistem yang menghubungkan
antara sumber sisi panas dan sisi dingin. Dari mekanisme ini dapat dihasilkan sejumlah
arus listrik.

B.Tujuan
Pemamfaatan energi panas dengan menggunakan elemen termoelektrik sebagai
pembangkit energi listrik.

C.Teori
Pemamfaatan energi panas sebagai pembangkit energi listrik dengan kapasitas
mikro dengan menggunakan elemen termoelektrik. Penelitian ini menggunakan
termoelektrik tipe TEC1-12706 dengan aluminium sebagai penerima panas dan heatsink
sebagai media pendingin.
2.Metode Penelitian

A.Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada sinar matahari dan juga panas api.
B.Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dokumentasi
dan tes.

C.Alat Pengumpulan Data

Dokumentasi dari hasil penelitian salah satu mahasiswa Universitas Syiah Kuala
Muammar Khalid beserta Bapak Mahdi Syukri, S.T.,M.T dan pembimbing 2 Bapak Ir.
Mansur Gapy, M.T. Hasil tes pengukuran tegangan dan arus pada Modul termoelektrik
TEC1 12706.

D.Analisis Data

Teknik secara deskriptif Merupakan teknik analisis yang digunakan untuk


menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data data yang sudah
dikumpulkan seadanya tanpa ada maksud membuat generalisasi dari hasil penelitian.
Yang termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif diantaranya seperti
penyajian data kedalam bentuk grafik, tabel, presentase, frekwensi,diagram, grafik, mean,
modus dll.

3.Hasil Pembahasan

A.Hasil

Dalam Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui output yang dihasilkan modul
termoelektrik yang dirangkai seri baik ketika tidak berbeban maupun ketika modul diberi
beban.

a.Pengujian 4 modul termoelektrik yang dirangkai seri tanpa beban didapatkan hasil
tegangan maksimal 1.4 V pada saat ∆T 31 K.

b. Pengujian 4 modul termoelektrik yang dibebani 10 ohm, didapat efisiensi maksimal


dari pembangkit yaitu 0.314% pada menit ke 60 dengan ∆T sebesar 31.5 K.
c.Pengujian 4 modul termoelektrik dengan panas api didapat efisiensi maksimal dari
pembangkit yaitu 1 % pada menit ke-6 dengan ∆T sebesar 63.5 K.

B.Pembahasan

Termoelektrik adalah proses konversi langsung dari suatu perbedaan suhu


menjadi tegangan listrik atau sebaliknya. Sebuah perangkat modul termoelectrik
menghasilkan tegangan ketika ada suhu yang berbeda di setiap sisi. Sebaliknya, bila
termoelectrik diberi tegangan listrik, akan menciptakan perbedaan suhu.

Elemen termoelektrik terdiri dari semikonduktor tipe N dan tipe P yang bagian
atas dan bawah dilapisi dengan konduktor tembaga sebagai penghubung satu sama lain
antara tipe N dan tipe P. Konduktor tembaga pada termoelektrik membantu perpindahan
electron-elektron untuk dapat bergerak bebas. Apabila batang logam dipanaskan dan
didinginkan pada dua kutub batang logam tersebut, electron pada sisi panas logam akan
bergerak aktif dan memiliki kecepatan aliran yang lebih tinggi dibandingkan pada sisi
bagian dingin logam.

4.Kesimpulan

Pada pengujian 4 buah modul termoelektrik yang dirangkai secara seri tanpa
beban didapatkan hasil tegangan maksimal 1.4 V pada saat ∆T 31 K. Keadaan cuaca
yang tidak menentu menjadi penghambat dalam penelitian ini dikarenakan modul
termoelektrik tidak mendapatkan panas secara konstan dan maksimal. Pada pengujian 4
buah modul termoelektrik yang dirangkai seri dengan beban 10 ohm, didapat efisiensi
maksimal dari pembangkit yaitu 0.314% pada menit ke 60 dengan ∆T sebesar 31.5 K.
Pada pengujian 4 buah modul termoelektrik yang dirangkai seri dengan sumber panas api
didapat efisiensi maksimal dari pembangkit yaitu 1 % pada menit ke-6 dengan ∆T
sebesar 63.5 K. Sedangkan pada menit ke 8 mulai terjadi penurunan ∆T yang diakibatkan
oleh peningkatan suhu yang terjadi dibagian pendingin (air) sehingga mengakibatkan
tegangan dan arus yang dihasilkan juga ikut turun. Dari keseluruhan percobaan dapat kita
lihat bahwa tegangan yang dihasilkan berbanding lurus dengan besarnya ∆T. Hal ini
sesuai dengan karakteristik termoelektrik berdasarkan teori dasar Seebeck dimana
tegangan yang dihasilkan sebanding dengan gradien temperatur yang didapat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari ketiga jurnal yang telah direview, penulis dapat menyimpulkan :
Termo elektrik merupakan sebuah teknologi yang berfungsi untuk mengkonversi energi
panas menjadi energi listriksecara lansung. Untuk menghasilkan listrik, material termo
elektrik cukup diletakkan sedemikian rupa dalam sistem yang menghubungkan antara
sumber sisi panas dan sisi dingin. Dari mekanisme ini dapat dihasilkan sejumlah arus
listrik.Thermoelectric juga merupakan metode konversi energi yang memanfaatkan
perbedaan temperatur untuk menghasilkan energi listrikdengan memanfaatkan prinsip
kerja peltier.thermoelectric ini juga adalah salah satu solusi dalam mengatasi masalah
kebutuhan manusia akan energi listrik dimasa yang akan datang.

Penulis menyimpulkan dari peneltian jurnal bahwa semakin banyak jumlah modul
thermoelectric yang digunakan saatpengujian, makadaya yang dihasilkan
akanmeningkat.
Generator termoelektrik (juga disebut Seebeck generator) adalah
perangkat generator listrik yang mengkonversi panas (perbedaan suhu) langsung
menjadi energi listrik, menggunakan fenomena yang disebut efek Seebeck (bentuk
efek termo elektrik).

B. Saran
Ketiga jurnal penelitian ini, diharapkan dapat disempurnakan untuk
meningkatkan efektifitas dari Thermoelektrik baik dari ilmunya maupun perkembangan
teknologi yang diterapkan. Dan kami mengharapkan pembahasan maupun penelitian dari
thermoelektrik yang dilakukan baik dari jurnal jurnal, dapat dikembangkan sehingga
dapat perkembangan itudapat bermanfaat bagi kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai