Disentri PDF
Disentri PDF
TINJAUAN PUSTAKA
A. DIARE
1. Definisi
keenceran buang air besar. Kekerapan yang dianggap masih normal adalah
Sarwono Waspadji,1990).
2. Jenis Diare
umumnya kurang dari 7 hari ). Gejala dan tanda sudah berlangsung < 2
penderita diare.
b. Diare kronik, yaitu diare yang gejala dan tanda sudah berlangsung > 2
c. Disentri, yaitu diare yang disertai darah dalam tinjanya. Akibat dari
6
7
d. Diare persisten, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari secara
terus menerus. Akibat dari diare persisten adalah penurunan berat badan
3. Penyebab diare
Shigella, Yersina,
Strongiloides),
Thricomonas hominis,
b). Infeksi Parenterial yaitu infeksi dibagian tubuh lain di luar alat
secara pribadi.
bentuk kista. Kista ini akan keluar bersama faeces dan dapat
b) Malabsorbsi lemak,
c) Malabsorbsi protein,
besar.
9
4. Patofisiologi diare
Terjadinya diare bisa disebabkan oleh salah satu mekanisme di bawah ini :
malasorbsi glukosa-galaktosa.
a) Virus
b) Bakteri
- Penempelan di mukosa.
- Invasi mukosa.
c) Protozoa
5. Akibat Diare
air
c. Gangguan sirkulasi
b. Muntah
c. Panas
B. PROTOZOA
1. Pengertian Protozoa
Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,
merupakan system yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan
oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuran tubuhnya
bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya
tidak menentu. Juga ada memiliki flagel atau bersilia. Protozoa hidup di air
atau tempat yang basah. Protozoa hidup secara soliter atau bentuk koloni.
tubuh Protozoa dibayangi oleh membran sel yang tipis, elastis, permeable,
dari zat kersik dan kapur. Apabila kondisi lingkungan tempat tinggal tiba-
tiba menjadi jelek, Protozoa membentuk kista dan menjadi aktif lagi.
Organel yang terdapat didalam sel antara lain nucleus, badan golgi,
makanannya sendiri dari zat organic dengan bantuan klorofil dan cahaya.
13
Selain itu ada yang bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa bahan
organic dari organisme yang telah mati adapula yang bersifat parasitik.
bentuk peralihan dari bentuk sel tumbuhan ke bentuk sel hewan dalam
dilakukan adalah dengan membela diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka
dengan pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua. Kemudian diikuti
yang masing-masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula.
Pada amoeba bila keadan kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau
panas atau kurang makan, maka amoeba akan membentuk kista. Didalam
kecil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding kista
amoeba ini akan tumbuh setelah sampai pada ukuran tertentu dia akan
hampir semua daerah, juga sering muncul sebagai kejadian luar biasa .
demikian adanya faeces yang encer / cair belum tentu disebabkan oleh
amoebiasis. Salah satu spesies patogen dari amoeba ini adalah Entamoeba
3. Klasifikasi Protozoa
a) Rhizopoda
basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia.
b) Flagellata ( Mastigophora )
1). Fitoflagellata
Euglena viridis
c) Ciliata ( Ciliophora )
suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan mencari
Balantidium coli.
16
d) Sporozoa
a. Entamoeba histolytica
b. Cryptosporium
c. Giardia lamblia
C. AMOEBA
Manusia merupakan hospes enam spesies amoeba yang hidup dalam rongga
aseksual atau belah pasang dan juga hidup didalam tubuh manusia (Srisari
Gandahusada, 1998 ).
a. Morfologi
Keterangan gambar a :
1. Tropozoit
2. Kista
Keterangan gambar b :
1. Tropozoit
2. Bentuk Kista
Keterangan gambar d :
20
1. Bentuk tropozoit
tumpul.
2. Bentuk kista
Keterangan gambar e :
1. Bentuk tropozoit
2. Bentuk kista
21
Keterangan gambar e :
a. Bentuk tropozoit
b. Bentuk kista
Berukuran 5 – 10 mikron.
b. Daur hidup
lama. Dalam tinja ditemukan kista yang tidak matang ( yang berinti satu
atau dua ) atau kista yang matang ( 4 inti ). Kista yang tidak matang dapat
23
jaringan usus dan merusak epitel dari usus besar dengan memproduksi
karena hanya mukosa atau dapat juga dalam jika ia mengenai submukosa.
berbentuk botol.
negara (sub) tropis dengan tingkat social ekonomi rendah dan hygiene
seksual. Bila tidak diobati dengan tepat dapat menjadi sistemis dan
1-5 tahun . Sebagai sumber penularan adalah tinja yang mengandung kista
lanjut bila terbawa ke bahan makanan atau air minum oleh lalat atau
penyakit, diagnosis dan pengobatan dini yang tepat serta kepekaan amoeba
menyebabkan disentri pada anak yang lebih besar, tetapi jarang pada
balita.
25
D. AMOEBIASIS
diare akut. Pengertian dari diare akut sendiri yaitu diare yang menetap lebih
dari 3-5 hari yang disertai oleh nyeri perut, kram perut, demam tidak begitu
tinggi, nyeri pada buang air besar, dan faeses berupa darah disertai lendir.
Sedangkan diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari tiga minggu,
1. Volume tinja pada setiap kali buang air besar pada disentri amoeba lebih
banyak
3. Warna tinja umumnya merah tua dengan darah dan lendir tampak
a. Entamoeba histolytica
seseorang yang terkena disentri. Organisme ini ditemukan di ulkus usus besar
antara parasit ini dengan kelainan ulkus usus tersebut (Garcia, Lynne S, 2002)
amoeba.
tahun. Disentri amoeba ditularkan lewat fekal oral, baik secara langsung
melalui tangan, maupun tidak langusng melalui air minum atau makanan
tinggi. Penularan dapat terjadi lewat beberapa cara, misalnya : pencemaran air
minum, pupuk kotoran manusia, vektor lalat dan kecoa, dan kontak langsung,
jarang menimbulkan epidemi. Epidemi sering terjadi lewat air minum yang
tercemar.
www.pubmed.gov )
27
di dalam usus besar akan memperbanyak diri. Dari sebuah kista akan
terbentuk 8 trofozoit yang apabila tinja dalam usus besarnya padat, maka
stadium, yaitu:
a. Bentuk histolitika
b. Bentuk minuta
c. Bentuk kista
bersifat patogen dan berukuran lebih besar dari minuta. Bentuk histolitika
10-20 mikron, berbentuk bulat atau lonjong, mempunyai dinding kista dan
28
ada inti entamoeba. Bentuk kista ini tidak patogen, tetapi dapat merupakan
c). Infeksi
keadaan utuh karena dinding kista tahan terhadap asam lambung. Namun
pada pH netral atau alkali, organisme dalam kista akan aktif, untuk
minuta dapat berubah menjadi bentuk histolitika yang patogen dan hidup
di mukosa usus besar dan dapat menimbulkan gejala. Dengan aliran darah,
bentuk histolitika dapat tersebar ke hati, paru dan otak ( L.A,Juni Prianto,
2004 ).
mukosa usus besar yang utuh dan mengeluarkan enzim yang dapat
terjadi luka yang disebut ulkus amoeba. Bila terdapat infeksi sekunder,
29
dasar dan dinding ulkus. Dengan peristaltis usus, bentuk ini dikeluarkan
bersama isi ulkus rongga usus kemudian menyerang lagi mukosa usus
yang sehat atau dikeluarkan bersama tinja. Tinja ini disebut disentri, yaitu
sigmoid. Seluruh kolon dan rektum akan dihinggapi apabila infeksi sudah
berat.
buang air besar berisi darah atau lendir, sakit perut, hilangnya selera
makan, turun berat badan, demam, dan rasa dingin. Yang adakalanya,
badan yang paling sering terpengaruh adalah hati. Ini dikenal sebagai
a. Amoebiasis Intestinalis
usus melalui aliran system portal. Gejala amoebiasis hati berupa demam
berulang, disertai menggigil, sering ada rasa sakit pada bahu kanan.
Abses ini dapat meluas ke paru-paru disertai batuk dan nyeri tekan
intestinalis ini dapat juga dijumpai di penis, vulva, kulit, atau tempat
e). Diagnosa
diagnosis.
31
f) Pengobatan
Mertonidazole
Efek sampingnya ringan, antara lain mual, muntah dan pusing. Dosis
Emetin hidroklorida
relative tinggi, terutama pada otot jantung. Dosis untuk orang dewasa
Lama pengobatan 4-6 hari berturut-turut. Pada orang tua dan orang
Klorokuin
antara lain mual, muntah, diare, dan sakit kepala. Dosis untuk orang
selama 2-3 minggu. Obat ini juga efektif terhadap amoebiasis hati
g) Pencegahan
anus dan sebelum maka. Menghindari berbagai handuk atau kain wajah.
B. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
fosfor dalam serum (terutama pada penderita diare yang disertai kejang).
33
4). Pemeriksaan intubasi duodenum untuk mengetahui jenis jasad renik atau
7). Pemeriksaan volume tinja 24 jam: volume lebih dari 500ml/hari jarang