1. Evaluasi strategi CEO Knight untuk Emerson Electric Company. Dengan memandang strategi
ini , evaluasi sistem perencanaan dan pengendalian yang dijelaskan dalam kasus. Apakah
kekuatan dan kelemahannya?
Emerson Electric Company didirikan pada tahun 1890 sebagai produsen dari motor dan kipas. Dan
Emerson juga merupakan produsen elektrik domestik utama yang memproduksi berbagai jenis produk
elektrik, elektromekanik dan elektronik untuk industry dan konsumen.
Starateginya meliputi:
1. Emerson mengikuti strategi pertumbuhan melalui akuisisi, tetapi tidak ada akuisisi yang
besar. Akuisisi Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku
atau
jaminan produk akan diserap oleh pasar. Sehingga hal ini dapat mengurangi biaya investasi.
2. Ada diversifikasi periodic ketika manajemen mencoba bauran produk yang sesuai
atau komplementer.
3. Setelah Charles F. Knight dipilih sebagai CEO, beliau menganalisi catatan sejarahnya serta
data – data atas sekelompok perusahaan sejenis dari komunitas investasi yang dinilai tinggi
selama
beberapa waktu. Dari analisis ini disimpulkan bahwa Emerson perlu mencapai pertumbuhan
dan hasil keuangan yang kuat dengan dasar konsisten yang mencerminkan perbaikan konstan.
Sehingga Emerson menetapkan target tingkat pertumbuhan pendapatan di atas dan di luar
perkiraan yang dipicu oleh ekonomi
4. Menjaga nilai neraca yang sangat konservatif dan tidak menggunakan pinjaman, sehingga
pada saat terjadi kemunduran ekonomi, Emerson tidak dibebani dengan utang dan
pembayaran bunga yang berat. Tetapi strategi ini juga terdapat kekurangan, karena
Emerson mungkin tidak mempunyai dana yang cukup dalam rangka untuk meningkatkan
perkembagan usahanya.
5. System organisasinya terdiri dari 40 divisi terdesentralisasi yang terdiri dari lini produk
terpisah yang dimana masing-masing dipimpin oleh seorang presiden. Tujuannya untuk
menjadi nomor satu atau dua dalam pasar dari masing – masing lini produk.
6. KCE (Kantor dari CEO) yang terdiri dari CEO, Presiden, dua Wakil Ketua, tujuh pemimpin
bisnis
dan tiga pejabat korporat lainnya. KCE bertemu 10 – 12 kali setahun untuk meninjau kenerja
divisi dan mendiskusikan masalah – masalah yang dihadapi oleh divisi – divisi individual atau
korporat secara keseluruhan. Setiap staf dijaga agar tetap minimum karena manajemen puncak
percaya bahwa staf yang besar menciptakan lebih banyak perkerjaan untuk divisi tersebut.
Untuk mendorong komunikasi dan interaksi yang terbuka antara semua tingkatan karyawan,
dan Emerson tidak menerbitkan bagan organisasi. Hal ini dapat membuat Emerson hilang
dalam kesempatan pasar.
7. Emerson mengubah staretegi dari produsen rendah menjadi strategi produsen dengan
biaya terbaik. Elemen-elemen untuk strategi ini adalah:
1. Komitmen terhadap total kualitas dan kepuasan pelanggan
2. Pengetahuan akan persaingan dan dasar atas nama perusahaan bersaing
3. Strategi manufaktur yang focus, bersaing untuk proses serta desain produk
4. Komunikasi dan keterlibatan karyawan yang efektif
5. Memformalkan program pengurangan biaya, baik dalam kondisi baik maupun buruk
6. Komitmen untuk mendukung strategi tersebut melalui pengeluaran modal
Menurutnya kualitas merupakan factor terpenting dalam strategi Emerson untuk menjadi
produsen dengan biaya terbaik, sehingga dapat memperkirakan barang – barang yang cacat
pertahun.
Di setiap tahun fiscal, CEO dan beberapa pejabat korporat akan bertemu dengan manajemen
masing – masing divisi konferensi perencanaan divisi selama satu atau dua hari. Sebelumnya,
presiden divisi menyerahkan empat tampilan berupa bagan pengukuran nilai, bagan
kesenjangan penjualan memprediksikan rencana lima tahun, grafik kesenjangan penjualan
memproyeksikan pertumbuhan penjualan terhadap target – target lain dan bagan laporan rugi
laba 5 tahun ke depan dan 5 tahun ke belakang. Untuk membuat laporan ini memerlukan
berbulan – bulan kerjasama tim dan disiplin antara masing – masing manajer operasi divisi.
Laporan ini terdapat kelemahan, bahwa jangka waktu pembuatan dokumen yang menjelaskan
bagaimana suatu strategis itu akan dilakasanakan memerlukan waktu pembuatan yang lama,
sedangkan pembuatan rencana ini selalu ada bahaya bahwa perencanaan akan berakhir
menjadi pengisian formulir yang sia-sia, maka akan muncul pertanyaan apakah perusahaan
telah mendapatkan ide yang tepat untuk mencapai tujuan yang akan dicapai?. Dan perencanan
ini membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal. Karena adanya ketidakpastian
mengenai masa depan dan perusahan harus fleksibel untuk menyesuaikan situasi yang
berubah – ubah.
9. Pada pertemuan KCE menggunakan Laporan Operasi Presiden (LOP) guna meninjau
kinerja divisi. Data prediksi ini tidak diubah selama tahun fiscal dan kenerja dari presiden
dari presiden divisi diukur menggunakan prediksi tahun fiscal tersebut. Ketika hasil dan
perkiraan yang dilaporkan dari suatu divisi adalah lemah, suatu pergeseran ke rencana
kontinjensi kadang kala diperintahkan oleh manajemen puncak. Emerson tidak
mengalokasikan overhead korporat ke divisi – divisi tetapi mengalokasikan bunga dan pajak
di akhir tahun fiscal.
10. Emerson menilai kenerja masing – masing divisi dengan memberikan kompensasi kepada
setiap karyawan dengan gaji ekstra jika divisi tersebut mencapai target kinerjanya. Hal ini
dapat
meningkatkan kinerja perusahaan Emerson dan meningkatkan tingkat kinerja dan semangat
untuk mencapai tujuan perusahaan
Walaupun Emerson termasuk pada pemain yang terlambat masuk pasar, tetapi Emerson dapat
menghasilkan produk yang jauh lebih canggih dengan biaya yang lebih rendah dari
pesaingannya.
3. Peranan apa yang sebaiknya dimilliki oleh kedelapan manajer segmen bisnis tersebut
dalam system perencanaan dan pengendalian Emerson?
Sebaiknya kedelapan manajer segmen tersebut memberikan arahkan dan mengamati kondisi
lingkungan mereka terhadap pesaing, sehingga apa yang dilakukan pesaing dapat dianalisis
dan melakukan klasifikasi perbedaan terhadap produk yang dipasarkannya.
Kedelapan manajer ini harus melakukan motovasi terhadap karyawannya untuk meningkatkan
kenerja mereka, maka dengan adanya salah satu program kompensasi dapat meningkatkan
kinerja karyawan.