PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktek Kerja Lapangan ( PKL) merupakan salah satu program yang tercantum dalam
kurikulum.
B. TUJUAN PRAKERIN
1. Tujuan umum
Prakerin itu sendiri bertujuan agar para siswa memiliki jiwwa dan semangat
wirausaha dan mampu mengelola suatu usaha dibidang pertanian secara professional
dengan memperhatikan situasi dan kondisi serta potensi wilayah.
2. Tujuan Khusus
a. Memantapkan dan mengembangkan wawasan serta keterampilan siswa dalam
berusaha tani.berorientasi agribisnis dengan dilandasi moral mental, disiplin,,
kerjasama dan tanggung jawab
b. Melatih siswa menyesuaikan diri dan berkomunikasi dengan masyarakat
khususnya petani agar menjadi mitra kerja yang mampu menyebarkan
teknologi pertanian dengan baik
c. Melatih siswa melakukan kegiatan diunit usaha tani yang berhasil dalam
mengelola usahanya.
C. MANFAAT PRAKERIN
1) Manfaat bagi sekolah
a. Meningkatkan hubungan sekolah dengan instansi pertanian diwilayahnya
b. Sebagai saraana tempat melakukan kegiatan peraktik dari bidang studi
tertentu yang belum diajarkan disekolah
2) Manfaat bagi siswa
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang usaha tani
b. Mendorong dan melatih para siswa berkomunikasi dan beradaptasi dengan
masyarakat
c. Menghayati kehidupan masyarakatyang bergerak dalam bidang agribisnis
3) Manfaat bagi masyarakat
a. Dengan adanya PRAKERIN masyarakat dapat merasakan keberadaan
sekolah pertanian pembangunan(SMKPP) sebagai salah satu
pengembangan pertanian didaerahnya
b. Secara langsung atau tidak langsung siswa-siswi sekolah pertanian
pembangunan (SMKPat bertukar pikiran dengan masyarakat pada
umumnya dan petani pada khususnya.
BAB II
A. identitas perusahaan
B. Fasilitas Perusahaan
Keterangan
No Jenis sarana dan Prasarana Jumlah
Baik Tidak
1 Cangkul 5 V
2 Ember 4 V
3 Gunting 5 V
4 Hand spreyer 2 V
5 Sabit 2 V
6 Parang 9 V
7 Mesin disel 1 V
8 Pompa air 2 V
9 Selang 1 V
10 1 V
11 Power spreyer 3 V
12 Keranjang 1 V
STRUKTUR ORAGANISASI
KOMISARIS
KKO
SEKRETARIS BENDAHARA
PEKERJA
Keterangan :
: Garis komodo
: Garis koordinasi
1. Komisaris
Sebagai pemilik perusahaan yang memiliki sebagian besar saham perusahaan dan
turut menjaga keseterdiaan modal perusahaan serta dalam hal perencanaan produk yang akan
dihasilkan dan pengembangan produknya.
2. Direktur
3. Tenaga ahli
a. memberikan saran atau masukan dalam hal teknik oprasional yang harus
dilakukan oleh perusahaan.
4. sekertaris
5. Bendahara
6. manajer produksi
b. Mewakili direktur dalam urusan dengan pihak luar bila direktur berhalangan dan tidak
bisa melaksanakan tugasnya.
7. manajer pemasaran
8. supervisi lapangan
a. melakukan semua kegiatan produksi mulai dari perencanaan proses produksi ( kualitas
dan kuantitas ), penyediaan saranaan produksi sampai penggelolahan pasca panen.
b. Memastikan bahwa cold storange dapat berjalan sesuai dengan fungsinya dan
melakukan perbaikan atau mengatasi cold storange bila menggalami kerusakan
a. melakukan serta menggurus hal-hal yang terkait dengan ekspor dan inpor kegiatan
perusahaan.
b. membuat dan menyampaikan laporan kegiatan ekspor dan inpor kepada manajemen
pemasaran.
11. Interinsulair/lokal
a. Melakukan kegiatan pemasaran produk yang khusus dijual dipasaran lokal atau
dalam negri.
12. Pekerja
a. melakukan kegiatan dan pekerja yang di programkan oleh direktur dengan sebaik-
baiknya.
b. memberikan royalitas, keterampilan, kerja keras, dan kreativitasnya demi maju dan
meningkatnya perusahaan.
BAB III
PELAKSANAAN KERJA INDUSTRI
Praktek kerja lapangan (PKL) ini dilaksanakan mulai tanggal 10 Agustus 2015 dan
brakhir sampai tanggal 7 November 2015 dengan jam kerja yang disesuaikan dengan
kegiatan yang ada dilapangan. Tempat plaksanaan PKL ini Di CV.ARJUNA FLORA
tempatnya didusun junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
B. Usaha Mayor
1. Latar Belakang
Kegiatan pertanian yang terdapat di lapang sangat dinamis untuk proses pembelajaran,
dengan ini mahasiswa melalui Magang Kerja dapat mempelajari kondisi lapang yang
nantinya akan menjadi profesi mereka. Kegiatan magang kerja dapat dilakukan dengan
pihak yang bergerak dalam berbagai bidang dalam lingkup sektor pertanian. Berbagai
bidang yang meliputi kegiatan produksi tanaman, perkebunan, agroforestri, hortikultura,
pemuliaan tanaman, perusahaan produsen dan pemasaran benih dan sarana produksi
pertanian lainnya, manajemen agribisnis, pengiriman barang dan jasa pertanian, teknik dan
manipulasi pertanian, pengolahan hasil pertanian, penelitian dan konservasi sumber daya
alam.
Tanaman hortikultura yang tidak kalah penting dalam memenuhi pangan manusia
adalah wortel. Wortel (Daucus carota L.) merupakan tanaman sayuran umbi semusim
berbentuk semak. Sayuran ini dapat tumbuh sepanjang tahun, musim hujan, maupun
kemarau. Menurut data Badan Pusat Statistik, Jawa Tengah merupakan sentra produksi
wortel terbesar di Indonesia dengan total produksi 143.424 ton, dengan luas panen 11.383
ha, dan produktivitas 12,60 ton/ha. Di Indonesia, produktivitas wortel masih rendah, yakni
rata-rata 20-25 ton/ha. Di Amerika dan Eropa, produktivitas wortel dapat mencapai kisaran
30-35 ton/ha Rendahnya hasil rata-rata tersebut antara lain dikarenakan masih terbatasnya
varietas unggul, teknik budidayanya yang belum intensif serta kondisi lingkungan yang
tidak mendukung.
Tanaman wortel merupakan sayuran dataran tinggi. Tanaman wortel pada permulaan
tumbuh menghendaki cuaca dingin dan lembab. Tanaman ini bisa ditanaman sepanjang
tahun baik musim kemarau maupun musim hujan. Tanaman wortel membutuhkan
lingkungan tumbuh dengan suhu udara yang dingin dan lembab. Untuk pertumbuhan dan
produksi umbi dibutuhkan suhu udara optimal antara 15,6-21,1 0C. Suhu udara yang terlalu
tinggi (panas) seringkali menyebabkan umbi kecil-kecil (abnormal) dan berwarna
pucat/kusam. bila suhu udara terlalu rendah (sangat dingin), maka umbi yang terbentuk
menjadi panjang kecil.
Bagian utama yang dikonsumsi masyarakat dunia dari tanaman wortel adalah umbinya.
Meskipun demikian, hampir semua bagian tanaman tersebut dapat digunakan untuk
berbagai keperluan hidup dan penghidupan manusia.
Wortel mengandung senyawa ”Beta-Karoten”. Zat ini dapat mencegah “bensopiren”
penyebab kanker paru-paru. Kandungan karoten (pro-vitamin A) pada umbi wortel dapat
mencegah penyakit rabun senja, mencegah pembentukan endapan dalam saluran kencing,
memperkuat mata, paru-paru, jantung, serta hati, menyembuhkan penyakit gatal-gatal pada
kulit, mengobati jerawat dan bekas jerawat.
2. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai hubungan antara teori dengan
penerapannya di dunia kerja (lapangan) serta faktor-faktor yang mempengaruhinya
sehingga dapat merupakan bekal bagi mahasiswa setelah terjun di masyarakat.
b. Meningkatkan ketrampilan dan pengalaman kerja di bidang agribisnis.
2. Tujuan Khusus
a. Memperoleh ketrampilan dan pengalaman kerja dalam bidang pertanian khususnya
pada teknik budidaya wortel (Daucus carota L.) di GAPOKTAN Mitra.
b. Membuka peluang untuk memperoleh pengalaman praktis di bidang budidaya dan
sebagai dasar pengembangan keilmuan tentang agribisnis khususnya tanaman wortel.
3. Sasaran Kompetensi
Sasaran kompetensi merupakan segala sesuatu yang dicapai setelah magang berakhir.
Sasaran kompetensi yang diharapkan ialah dapat melakukan teknik budidaya tanaman
wortel dengan tepat dalam peningkatan mutu hasil produksi tanaman dan mendapatkan ilmu
yang bermanfaat selama kegiatan magang kerja di GAPOKTAN Mitra Arjuna, Junggo,
Batu.
Wortel memiliki banyak varietas, karena tiap perusahaan benih di dunia secara
berkelanjutan menghasilkan varietas baru. Meskipun demikian dari ragam varietas
tersebut,mengelompokkan jenis wortel berdasarkan bentuk umbinya ke dalam 3 golongan,
yaitu :
1. Tipe Imperator, yaitu golongan wortel yang bentuk umbinya bulat panjang dengan
ujung runcing, hingga mirip bentuk kerucut
2. Tipe Chantenay, yaitu golongan wortel yang bentuk umbinya bulat panjang dengan
ujung tumpul dan tidak berakar serabut.
3. Tipe Nantes, yaitu golongan wortel yang mempunyai bentuk umbi tipe peralihan
antara tipe Imperator dan Chantenay.
Keadaan tanah yang cocok untuk tanaman wortel adalah subur, gembur, banyak
mengandung bahan organik (humus), aerasi dan drainase yang baik, pH antara 5,5-6,5. Jenis
tanah yang paling baik adalah andosol. Pada tanah-tanah yang asam (pH kurang dari 5,0),
tanaman wortel akan sulit membentuk umbi . Demikian pula tanah yang tergenang ataupun
mendapat perlakuan pemupukan yang tidak sesuai maka menyebabkan umbi wortel
berserat, bercabang, dan berambut.
Berdasarkan dari hasil wawancara tentang budidaya tanaman wortel di Gapoktan Mitra
Arjuna sebagai berikut :
1. Persiapan Lahan
Lahan yang akan digunakan sebagai tempat penanaman sebaiknya diolah terlebih
dahulu hal itu untuk membentuk tekstur tanah yang remah dan gembur, setelah tanah diolah
kemudian tanah dicangkul sedalam 30-35 cm sampai tanah benar-benar gembur dengan
panjang 5 m dan lebar 1 m dan jarak antar bedeng 30 cm.Dalam Pankhurst dan Lynch
penggunaan cangkul relatif tidak akan menyebabkan terjadinya pemadatan pada lapisan
bawah tanah. Namun demikian karena seringnya tanah terbuka, terutama antara 2 musim
maka lebih berpengaruh terhadap dispersi agregat, erosi dan proses iluviasi yang selanjutnya
dapat memadatkan tanah. Setelah tanah diolah, kemudian lahan dibentuk menjadi
bedengan/guludan, kemudian benih ditabur bersamaan dengan pemberian pupuk. Pemberian
pupuk dasar dengan menaburkan pupuk kotoran sapi sebanyak 1,5ton/ha.Secara umum
kandungan hara dalam kotoran hewan lebih rendah daripada pupuk kimia, oleh kerana itu
biaya aplikasi pemberian pupuk kandang lebih besar daripada pupuk anorganik, hara dalam
pupuk kandang ini tidak udah tersedia bagi tanaman, ketersediaan hara sangat dipengaruhi
oleh tingkat dekomposisi/mineralisasi dari bahan-bahan tersebut, rendahnya ketersediaan
hara dalam pupuk kandang antara lain disebabkan karena bentuk N dan P serta unsur lain
terdapat dalam bentuk senyawa kompleks organo protein atau senyawa asam humat atau
lignin yang sulit terdekomposisi. Pemupukan dilakukan dengan menyebar pupuk secara
merata dibagian atas bedengan, setelah pupuk dasar diberikan kemudian tanah diratakan.
2. Persiapan Benih
Benih yang akan digunakan sebagai bahan tanam yaitu berupa benih lokal. Benih
tersebut berasal dari bunga Wortel itu sendiri. Bunga yang akan dijadikan sebagai benih
sebaiknya dikeringkan selama 2 hari kemudian benih dirontokkan dengan kedua telapak
tangan agar benih mudah disebar dan tidak melekat satu dengan yang lainnya. Tujuan
dilakukannya pengeringan untuk mengurangi kadar air pada tanaman Wortel. Penanaman
Wortel dilakukan dengan cara menebar benih diatas bedengan/guludan kemudian ditutup
dengan tanah. Penebaran benih Wortel dapat menyebabkan tanaman Wortel tumbuh menjadi
tidak seragam oleh karena itu Setelah tanaman Wortel berumur 1 minggu maka dilakukan
penjarangan dengan jarak tanam 10 x 10 cm agar pertumbuhan tanaman wortel menjadi
seragam.
Gambar : Persiapan Benih Tanaman Wortel
3. Pemupukan
Pemupukan dasar dilakukan pada umur 0 hari yaitu setelah pengolahan lahan.
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan kotoran sapi dengan dosis 1,5 ton per ha.Secara
umum kandungan hara dalam kotoran hewan lebih rendah daripada pupuk kimia, oleh kerana
itu biaya aplikasi pemberian pupuk kandang lebih besar daripada pupuk anorganik, hara
dalam pupuk kandang ini tidak udah tersedia bagi tanaman, ketersediaan hara sangat
dipengaruhi oleh tingkat dekomposisi/mineralisasi dari bahan-bahan tersebut, rendahnya
ketersediaan hara dalam pupuk kandang antara lain disebabkan karena bentuk N dan P serta
unsur lain terdapat dalam bentuk senyawa kompleks organo protein atau senyawa asam
humat atau lignin yang sulit terdekomposisi. Pemupukan dilakukan dengan cara menebar
pupuk kotoran sapi diatas bedengan/guludan kemudian diratakan dengan tanah. Tujuan
pemupukan adalah untuk menambahkan unsur-unsur hara makro maupun mikro yang
diperlukan bagi tanaman untuk dapat tumbuh dengan subur. Jenis pupuk yang digunakan
dapat berupa pupuk buatan dan pupuk alami. Pemupukan susulan dilakukan ketika tanaman
Wortel telah beruur 45 hari. Pupuk yang digunakan yaitu pupuk yang mengandung unsur
NPK dengan dosis 400 kg per ha dengan cara menebar pupuk pada tanaman.
4. Pemeliharaan Tanaman
a. Penyiraman
b. Penjarangan
c. Penyiangan
Penyiangan dilakukan ketika tanaman wortel telah tersaingi oleh gulma. Penyiangan
gulma dilakukan sebanyak 5 kali. Penyiangan dilakukan dengan cara menggunakan tangan.
Penyiangan gulma dengan menggunakan tangan menjadi tidak efisiensi dan dapat
menyebabkan gulma dapat tumbuh kembali sebaiknya Dilakukan dengan mencabut atau
mengored gulma untuk gulma yang tumbuh di seputar tanaman dan di bedengan tanaman.
Gulma yang tumbuh di saluran irigasi atau diparit antar bedengan tanaman dapat
dikendalikan secara mekanis dengan cara menyiang gulma dengan cangkul atau secara kimia
dengan menggunakan herbisida. Jika gulma tanaman Wortel tidak dilakukan penyiangan
maka gulma tersebut dapat terjadi persaingan unsur hara, persaingan air, persaingan sinar
matahari terhadap tanaman Wortel sehingga mengakibatkan pertumbuhan tanaman Wortel
menjadi terhambat.
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan cara menyemprotkan pestisida pada
tanaman. Penyempotan pestisida dilakukan pada pagi hari dengan jarak 10 hari sekali.
Penggunaan pestisida hanya dilakukan jika perkembangan populasi OPT sulit dikendalikan
dengan teknik-teknik lainnya atau berkembang sangat cepat sehingga jauh melampaui
ambang kendali. Bila petani memutuskan menggunakan pestisida kimia maka jenis pestisida
yang dipilih diusahakan jenis formulasi pestisida terdaftar dengan spektrum sempit, residunya
singkat yang ramah lingkungan tidak membahayakan bagi musuh alami maupun serangga
lain. Hama dan penyakit tanaman Wortel perlu dilakukan pengendalian agar tidak merusak
kualitas dan kuantitas dari tanaman Wortel. Adapun hama dan penyakit yang menyerang
tanaman Wortel sebagai berikut :
1. Hama
Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn)
Kutu yang panjang tubuhnya antara 1 - 2 mm ini, memiliki warna tubuh yang
bervariasi tergantung pada spesies dan lingkungan hidupnya. Warna tersebut antara lain
kuning, kuning kemerah-merahan, hijau, hijau gelap, hijau kekuning-kuningan, dan hitam
suram. Kutu daun ada yang memiliki sayap dan ada pula yang hidup tanpa sayap. Siklus
hidup kutu daun dimulai dari telur yang menetas pada umur 3 - 4 hari setelah diletakkan.
Telur menetas menjadi larva dan hidup selama 14 - 18 hari dan berubah menjadi imago.
Imago kutu daun mulai bereproduksi pada umur 5 - 6 hari pasca perubahan dari larva menjadi
imago. Imago kutu daun dapat bertelur sampai 73 telur selama hidupnya. Serangan hama ini
umumnya dimulai dari permukaan daun bagian bawah, pucuk tanaman, kuncup bunga, dan
batang muda. Kutu daun juga dapat berperan sebagai vector pembawa virus penyebab
beberapa penyakit tanaman. Stadia yang merusak adalah nimfa dan imago yang umumnya
mengisap pada bagian daun permukaan bawah, kuncup, batang muda
Pasca Panen
Tanaman Wortel setelah dilakukan pemanenan maka dilakukan tahapan pasca panen.
Tahapan tersebut yaitu :
a). Pembersihan
Pembersihan tanaman wortel biasanya dilakukan dengan cara disiram dengan selang
dan diinjak-injak dengan mengunakan kaki sampai bersih. Pencucian dilakukan dengan
tujuan untuk menghilangkan kotoran serta residu pestisida (insektisida atau fungisida).
Namun demikian, pencucian tersebut tidak dilakukan terhadap sayuran yang teksturnya lunak
dan mudah lecet/rusak. Secara tradisional pencucian ini menggunakan air namun untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik disarankan penambahan klorin ke dalam air pencucian
agar mikroba dapat dihilangkan dengan lebih efektif.
Gambar : Pembersihan Tanaman Wortel
b). Pengepakan
Pengepakan tanaman wortel biasanya menggunakan kotak yang terbuat dari kayu
dengan ukuran 1,5 m x 1 m. Pengepakkan ini bertujuan untuk menghindari gesekan-gesekan
ataupun benturan yang dapat menyebabkan umbi Wortel mengalami kerusakan namun dalam
pengepakan disarankan agar jumlah umbi yang dimasukkan tidak terlalu padat yang dapat
mengakibatkan umbi rusak dan busuk.
c). Pengangkutan
3. Pemasaran
Setelah umbi wortel telah siap untuk di jual, maka umbi tersebut di angkut hasil panen
wortel ke pasar dengan menggunakan alat angkut yang tersedia di daerah setempat. Pasarkan
wortel kepada pedagang atau pelaku tata niaga yang memberikan harga paling
menguntungkan
B.Kegiatan Sampingan
1. SEJARAH SINGKAT
Krisan merupakan tanaman bunga hias berupa perdu dengan sebutan lain Seruni
atau bunga Emas (Golden Flower) berasal dari dataran Cina. Krisan kuning berasal dari
dataran Cina, dikenel dengan Chrysanthemum indicum (kuning), C. Morifolium ( ungu dan
pink ) dan C. Daisy (Bulat, ponpon). Di Jepang abad ke-4 mulai membudidayakan krisan, dan
tahun 797 bunga krisan dijadikan sebagai simbol kekaisaran Jepang dengan sebutan Queen of
The East. Tanaman krisan dari Cina dan Jepang menyebar kekawasan Eropa dan Perancis
tahun 1795. Tahun 1808 Mr.Colvil dari Chelsa mengembangkan 8 varietas krisan di Inggris.
Jenis atau varietas krisan atau modern diduga mulai di temukan pada abad ke-17. Krisan
masuk ke Indonesia pada tahun 1800. Sejak tahun 1940, krisan dikembangkan secara
komersial.
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monokotyledonae
Ordo : Asterales
Famili : Astereceae
Tribe : Anthemideae
Genus : Chrysanthemum
4. Manfaat Tanaman
Kegunaan tanaman krisan yang utama adalah sebagai bunga hias. Manfaat lain adalah
sebagai tumbuhan obat teradisional dan penghasil racun serangga. Sebagai bunga
hias, krisan di Indonesia digunakan sebagai:
a. Bunga Pot
Ditandai dengan sosok tanaman kecil, tingginya 20-40 cm, berbunga lebat dan cocok di
tanam di pot, polybag atau wadah lainnya. Contoh krisan mini (diameter bunga kecil)
ini adalah varietas Lilac Cindy (bunga warna ping keungu-unguan), Pearl Cindy (putih
kemerah-merahan), White Cindy (putih dengan tengah-tengahnya putih kehijau-
hijauan). Applause (kuning cerah), Yellow Mandalay (semuanya dari Belanda). Krisan
introduksi bunga besar banyak ditanami sebagai bunga pot, terdapat dua varietas krisan
pot di Indonesia, yang terbanyak ditanam adalah varietas Delano (ungu), Rage (merah)
dan Time (kuning).
b. Bunga Potong
Ditandai dengan sosok bunga berukuran pendek sampai tinggi, mempunyai tangkai
bunga panjang, ukuran bervariasi (kecil, menengah dan besar), umumnya di tanam di
lapangan dan hasilnya dapat digunakan sebagai bunga potong amat banyak antara lain
Inga, Improved, funsine, Brides, Green peas, Great verhangen, Puma, Reagen,
Cheetah, Klondike, dll.
5. Syarat Tumbuh
a. Iklim
Tanaman krisan membutuhkan air yang memadai, tetapi tidak tahan terhadap terpaan
hujan. Oleh karena itu untuk daerah yg curah hujannya tinggi penanaman dilakukan di
dalam green house. Suhu toleran untuk tanaman krisan adalah 17-30 C. Untuk daerah
tropis seperti Indonesia cocok menggunakan suhu 20-26 C. Kelembaban yang di
butuhkan untuk tanaman krisan sangat tinggi ketika pembentukkan akar, pada stek
kelembabannya 90%-95%. Kemudian tanaman mudah sampai tua kelembabannya
70%-80%, dengan sirkulasi udara sekitar yang memadai. Untuk pembuangan
membutuhkan lebih lama cahaya, dimana dapat menambah cahaya dengan
menggunakan TL dan lampu pijar. Penambahan penyinaran yang paling baik ketika
tengah malam yaitu jam 22:30-01:00 dan lampu di pasang menggantung 1,5-2 m dari
tanah. Priode pemasangan lampu dilakukan pada masa vegetatif untuk merangsang
pembentukan bunga.
b. Media Tanam
Untuk pertumbuhan tanaman yang optimum dibutuhkan media tanam yang ideal,
dimana ekstur harus liat berpasir, subur, gembur dan memiliki drainase yang baik, serta
tidak mengandung hama dan penyakit. Derajat keasaman media yang baik untuk
pertumbuhan tanaman adalah 5,5-6,7.
c. Ketinggian Tempat
Proses budidaya tanaman bunga potong krisn dapat dilakukan atau tanaman di dataran-
dataran tinggi, untuk ketinggian tempat yanag ideal untuk pertumbuhan tanaman krisan
adalah sekitar 700-1200 m dpl.
a. Persiapan Pembibitan
Bibit yang di peroleh dari tanaman indukkan yang sehat, berkualitas, daya tumbuh
yang kuat, serta terbebas dari hama dan penyakit. Pembibitan dilakukan secara
vegetatif yaitu dengan anakkan atau stek pucuk.
Proses perendaman dilakukan agar indukan yang kita ambil terlihat segar dan terbebas
dari kotoran yang masih menempel dari tempat tumbuhnya tanaman indukan. Pada
proses perendaman untuk tanaman indukan biasanya didiamkan selama 15-30 menit.
b. Penyemaian Indukan
Setelah proses perendaman dilakukan kemudian dilakukan proses penyemaian,
sebelum indukan di tanaman ke media semai indukan terlebih dahulu dicelupkan
kedalam campuran jenis fungisida dan perangsang akar yaitu Growton dan Antracol
dengan perbandingan 10:1, setelah itu kemudian indukan langsung ditanam kemudian
semai. Media semai ditempatkan dalam green house yang sudah dilengkapi dengan
alat pencahayaan atau lampu peerangan. Media yang di pakai untuk penyemaian
indukan adalah arang sekam, cocopit dan tanah dengan perbandingan 1:1:1.
c. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Pemeliharaan untuk stek pucuk yaitu penyiraman dengan sprayer 2-3 kali sehari,
penyemprotan pestisida apabila tanaman di serang hama atau penyakit. Buka sungkup
persemaian pada sore hari dan malam hari, terutama pada beberapa hari sebelum
pindah ke lapangan.
d. Pemindahan Bibit
Bibit stek pucuk siap di pindah ke kebun produksi pada umur 10-14 hari setelah semai
atau tanaman induk sudah berdaun 4-5 helai dan setinggi 7,5-10 cm.
e. Pembuatan Media Tanam
Pembentukan bedengan di lakukan dengan menggunakan cangkul, tanah di olah
sampai gembur lalu di berikan pupuk kandang sebagai pupuk dasar dengan dosis 200
kg/ha, kemudian dibentuk bedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang 900 cm,
tinggi bedengan 30 cm. Setelah bedengan terbentuk maka dilakukan pemasangan tali
bentuk jaring sebagai pengatur jarak tanam sekaligus berfungsi sebagai penegak
tumbuh tanaman dengan ukuran 30 cm dan jarak antar bedengan 40 cm.
f. Penanaman
Proses penanaman di lakukan pada pagi hari. Penanaman dilakukan dengan cara
mengambil bibit krisan yang telah di persiapkan ke wadah penampungan satu persatu
kemudian membuat lubang sedalam 3-4 cm lalu ditanam dengan jarak tanam 10 cm x
10 cm, setelah proses penanaman dilakukan penyiramanan .
g. Pemeliharaan
1. Penambahan Cahaya
Penambahan cahaya dilakukan sampai batas waktu tertentu dengan dengan
ketinggian tanaman yang diinginkan. Pada masa vegetatif penambahan cahaya
dimulai sejak kegiatan 50-60 cm sampai tangkai bunga memanjang mencapai 80
cm. Cara pengaturan dan penambahan cahaya yaitu dengan memasang lampu TL
150 watt pada tengah malam mulai pukul 22.30-01.00.
2. Penyulaman
Waktu penyulaman dilakukan seawal munkin yaitu 10-15 hari setelah tanam.
Penyulaman dilakukan dengan cara mengganti bibit yang mati atau layu permanen
dengan bibit yang baru.
3. Penyiangan
Waktu penyiangan dan penggemburan tanah dilakukan 2 minggu setelah tanam.
Penyiangan dilakukan memakai kored dengan cara membuang dan membersihkan
rumput-rumput liar di selah-selah tanaman.
4. Penyiraman
Penyiraman dilakukan hanya pada pagi atau sore hari, pengairan dilakukan kontinu
1-2 kali sehari, tergantung cuaca atau medium tumbuh. Pengairan dilakukan
dengan cara menyemprotkan air menggunakan pipa keseluruh daerah yang
diinginkan hingga tanah menjadi basah.
5. Pemberian Jaringan Penegak Tanaman
Pemberian jaring penegak tanaman berfungsi untuk membantu tumbuh tegaknya
tanaman, jaringan penegak tanaman dipasang ketika awal tanam dan dinaikkan
secara perlahan-lahan seiring pertumbuhan tanaman sampai panen.
6. Pemupukan
Pemupukan susulan dilakukan 2 minggu HST, pada pemupukkan awal atau pada
masa vegetatif pemupukkan dilakukan dengan menggunakan Urea dengan dosis
200 gr pertanaman sedangkan pada masa generatifpemupukan di lakukan dengan
menggunakan Urea 100 gr ditambah NPK 100 gr pertanaman dengan
perbandingan 1 : 1, pemupukkan dilakukan dengan cara membuat lubang di
samping tanaman kemudian pupuk di masukkan dan ditutup dengan tanah.
7. Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit biasanya menggunakan Demolish dan dithane
dengan perbandingan 1:1 dan kosentrasi 200 ml/liter air, pengendalian hama dan
penyakit biasanya dilakukan secara kondisi9onal atau melihat serangga yang ada
dilapang. Penyemprotan dilakukan biasanya pada pagi hari yaitu dengan cara
menyemprotkan pestisida keseluruhan bagian tanaman.
8. Perompesan
Perompesan yaitu membuang bagian bunga yang tidak diinginkan atau tidak sesui
dengan tujuan bentukkan bunga. Perompesan untuk pembentukkan bunga krisan
standart dilakukan dengan cara membuang cabang-cabang yang tumbuh disamping
batang utama dan memelihara bunga yang tumbuh pada batang utama sedangkan
untuk pembentukkan bunga krisan spray yaitu dengan cara membuang stiap bunga
yang tumbuh pada batang utama dan memelihara bunga yang tumbuh pada
cabang-cabang batang utama. Prompesan dilakukan ketika tanaman berumur 60-70
HST, atau ketika tanaman memasuki masa generatif.
7. PANEN
a. Ciri dan Umur Panen
Penentuan stadium panen adalah ketika bunga telah setengah mekar atau 3-4
hari sebelum mekar penuh. Tipe spray 75-80% dari seluruh tanaman. Umur
tanaman siap panen yaitu setelah 2-3 bulan setelah tanam.
b. Cara Panen
Panen sebaiknya dilakukan di pagi hari, saat suhu udara tidak terlalu tinggi
dan saat bunga krisan berturgor optimum. Pemanenan dapat dilakukan dengan
cara mencabut seluruh tanaman. Tata cara panen bunga krisan, tentukan
tanaman siap panen, potong tangkai bunga dengan gunting steril sepanjang 60-
80 cm atau sesuai yang diinginkan.
8. PASCA PANEN
a. Penyotiran dan Pengumpulan
Bunga yang sudah di panen dikumpulkan sesuai varietas, tipe dan warnanya,
lalu ikat tangkai bunga berisi sekitar 10-11 tangkai dan dibungkus dengan
kertas, pada bunga krisan tipe standart pembungkusan dilakukan secara satu
persatu pada bunganya sedangkan yang tipe spray dibungkus langsung dengan
kertas kemudian simpan pada bak-bak yang berisi air.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil
CV. Arjuna Flora merupakan salah satu badan usaha yang bergerak dibidang
agribisnis tanaman hias, bunga potong dan sayuran. Perusahaan ini didirikan atas
pertimbangan pendapatan hasil pertanian yaitu kebun apel dan tanaman sayur-sayuran yang
terus merosot hingga bahkan berpotensi pada kerugian petani tersebut. Dikarenakan latar
belakang tersebut makan Ir. Luki Budiarti beserta seluruh anggota keluarganya yang
memiliki latar belakang di bidang pertanian. Maka tanggal 22 juni 2000 mendirikan
perusahaan yang bernama CV. Arjuna Flora.
CV. Arjuna Fora resmi beraktifitas pada tanggal 1 Oktober 2000 yang bertindak
sebagai perusahaan tanaman hias pemula. Pada awalnya berdirinya CV. Arjuna Flora
mengandalkan modal yang berasal dari satu keluarga sebesar Rp 100.000.000 yang kemudian
dikelola hingga berkembang pesat seperti saat ini. Dari modal tersebut, perusahaan
mengembangkan dengan cara menyewa dan membeli beberapa lahan yang cukup luas. Hal
ini bertujuan untuk menembus pasar internasional dan dapat bersaing dengan perusahaan
pertanian lain yang dapat mengekspor maupun mengimpor dari Negara Jepang, Taiwan, dan
lain-lain, sehingga perusahaan tidak hanya terkenal di pasar lokal tetepi di pasar
internasional.
CV. Arjuna Flora yang berawal dari tanaman hias, bunga potong, dan sayuran,
perusahaan ini megembangkan usahanya di bidang Landscape maupun eksportir ketela ungu
(Beniimo). Untuk ketela ungu diperoleh dari hasil penanaman sendiri di salah satu lahan yang
di sewa oleh \pihak CV. Arjuna Flora. Ekspor ketela ungu setiap adanya permintaan dari
negeri Jepang. Perusahaan ini bekerja sama dengan salah satu perusahaan di Jepang.
Sedangkan untuk landscape merupakan pengembangan dari bidang keahlian dan pengalaman
Ir. Luki Budiarti hasil bekerja dengan kontraktor sebelumnya. Taman yang sudah ditangani
oleh CV. Arjuna Flora sudah banyak, antara lain yaitu bandara internasional Juanda, Gedung
DPRD Ponorogo dan Bumi KKI Permai yang terletak di Pare Kediri.
4. PEMBAHASAN
1. Persiapan Lahan
Lahan yang digunakan sebagai tempat penanaman diolah terlebih dahulu dengan dua
kali pengolahan, pengolahan pertama dilakukan membersihkan lahan dari gulma dan akar
tanaman sebelumnya. Semingu kemudian dilakukan pengolahan kedua yaitu tanah
digemburkan dengan mengunakan cangkul sedalam 30-40 cm kemudian diberi pupuk
kandang dengan takaran setengah dari rekomendasi sebagai pupuk dasarnya. Untuk
tanaman wortel diperlukan pupuk kandang sebanyak 15 ton/ha. Lahan dibiarkan satu mingu
sebelum ditanami wortel untuk masa inkubasi.
2. Persiapan Benih
Benih yang digunakan adalah benih varietas lokal. Penanaman dilakukan tanpa
mengunakan persemaian, benih langsung ditanam pada petak percoban. Benih yang akan
ditanam direndam terlebih dahulu dengan air selama 1 jam untuk mempermudah dalam
perkecambahanya, kemudian benih dikering anginkan. Benih yang telah kering tersebut
digosok-gosok dengan kedua telapak tangan terlebih dahulu sebelum ditanam untuk
melepaskan bulu-bulu halus benih. Setelah itu dibuat lobang tanam dengan ditugal sedalam
1 cm, dengan jarak tanam 20 x 10 cm. Benih ditanam 2 per lobang tanam kemudian
ditmbun dengan selapis tipis tanah. Setelah tanaman berumur dua mingu dilakukan seleksi
tanaman. Masing-masing lobang ditinggalkan satu tanaman yang pertumbuhanya relatif
homogen, normal dan tidak cacat.
3. Pemupukan
Jenis pupuk yang digunakan untuk pemupukan susulan adalah urea atau ZA. Dengan
dosis yang dianjurkan adalah 100 kg/hektar. Waktu pemberian pupuk susulan dilakukan
bersamaan dengan kegiatan penyiangan, yakni pada saat tanaman wortel berumur 1 bulan.
Cara pemupukannya dengan menyebarkan secara merata dalam alur-alur (garitan-garitan)
atau dimasukkan ke dalam lubang pupuk (tugal) sejauh 5-10 cm dari batang wortel,
kemudian segera ditutup dan disiram hingga cukup basah.
4. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman mencakup penyiraman, penjarangan, penyiangan, pembumbunan
dan pengendalian hama dan penyakit.
b. Penyiraman
Penyiraman dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore untuk menjaga kelembaban tanah,
bila hujan tidak dilakukan penyiraman. Penyiraman dilakukan sejak tanaman tumbuh dan
seterusnya. Penyiraman dilakukan dengan mengunakan gembor.
c. Penjarangan
Penjarangan tanaman wortel dilakukan pada saat umur tanaman dua mingu dengan cara
memotong tanaman pada pangkal tanaman dengan mengunakan gunting tujuan dari
penjarangan untuk memperoleh tanaman wortel yang cepat tumbuh dan subur sehinga hasil
produksinya tingi. Pada waktu penjarangan ini, semua tanaman yang ditinggalkan adalah
tanaman yang pertumbuhanya seragam.
d. Pembumbunan dan penyiangan
Pembumbunan dilakukan saat tanaman wortel telah berumur satu bulan pada saat umbi
akan mulai terbentuk. Pembumbunan bertujuan untuk menjaga aerasi dan mencegah
pemadatan tanah yang diakibatkan oleh proses pemanasan setelah turun hujan atau
penyiraman. Selain itu pembumbunan dilakukan untuk menutupi umbi wortel yang muncul
di permukan tanah. Kegiatan tersebut untuk menghindari sinar matahari langsung mengenai
umbi yang akan menyebabkan warnya menjadi hijau. Penyiangan dilakukan apabila gulma
sudah terlihat tumbuh.
e. Pengendalian organisme penggangu tanaman (OPT)
Pengendalian organisme penggangu tanaman (OPT) dilakukan apabila diperlukan saja
dengan cara manual.
Tenaga kerja
Pengolahan lahan 155 HKP 40.000 6.200.000
Pemupukan dasar 15 HKP 40.000 600.000
Penanaman wortel 20 HKP 30.000 600.000
Penyemprotan Pestisida 10 x 60 HKP 40.000 2.400.000
Penyiangan 5 x 250 HKP 30.000 7.500.000
Penjarangan wortel 50 HKW 30.000 1.500.000
Panen wortel 150 HKP 40.000 6.000.000
Pencucian wortel 100 HKP 40.000 4.000.000
Pengepakan wortel 100 HKP 40.000 4.000.000
Total 32.800.000
Biaya lain-lain
Biaya transport - - 250.000
Makanan 100.000
Total 350.000
Total biaya tetap 13.329.167
Total biaya Variabel 48.701.000
Total biaya 61.930.167
Analisa Untung Rugi :
Total pendapatan
R/C Ratio Wortel =
Total biaya produksi
= Rp. 2,42
Artinya, setiap Rp. 1,00 biaya yang dikeluarkan akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp.
2,42.
Rp .61 .930.161
=
Rp.3 .000 /kg
= Rp. 20.643,38 kg
Artinya titik impas diperoleh apabila dalam usaha ini didapatkan produksi sebanyak
20.643,38 kg.
Rp .61 .930.167
=
Rp.5 .000 kg
= Rp. 1.238,60
Artinya titik impas akan didapat apabila dalam usaha budidaya Wortel Rp. 1.238,60.
BAB V
(IPM)
Kegiatan integrasi dan partisipasi dengan masyarakat adalah salah satu
kegiatan yang wajib di ikuti oleh peserta praktek kerja industri yang bertujuan untuk
menambah wawasan, mental serta tahu adat istiadat di tempat yang di tempatinya.
Sekaligus sebagai ajang untuk silaturahmi antara peserta praktek kerja industri
dengan masyarakat yang ada di sekitar tempat tinggal peserta.
Jenis kegiatan integrasi dan partisipasi dengan masyarakat yang di ikuti sebagai
berikut :
1. Idul Adha 1935 H
Kegiatan ini di lakukan satu kali dalam satu tahun oleh yang beragama islam
dan dalam ini siswa berkesempatan melaksanakan di lokasi praktek yaitu di Dusun
Junggo,kota Batu.
Kegiatan idul adha ini sangat penting pada siswa untuk melaksanakannya
dengan baik karna bisa dan mampu untuk di jadikan wahana untuk perubahan prilaku
siswa yang di laksanakan melalui kegiatan ibadah untuk menyerah dirinya ke sang
pencipta yaitu ALLAH SWT.
Kegiatan idul adha ini di laksanakan di Lapangan desa Tulungrejo kota Batu.
Adapun kegiatan yang di laksanakan pada kegiatan hari raya idul adha tersebut yaitu :
1. Takbiran yaitu salah satu cara menyerukan kebesaran allah swt oleh umat muslim
seluruh dunia dengan cara bersamaan. Takbiran dilakukan pada malam hari.
2. Sholat sunnah idul adha yang di laksanakan secara berjamaah oleh semua orang
yang mengikutinya di lapangan Desa Tulungrejo.
3. Penyampaian khutbah yang di sampaikan oleh yang bertugas yang bertujuan untuk
mengingatkan datangnya bulan idul adha dan motivasi tentang ilmu agama yang
bertujuan untuk merubah akhlak manusia menjadi lebih baik
4. Salam-salaman yang di lakukan oleh semua jama’ah pelaksanaan idul adha guna
untuk saling bermaaf-maafan antara sesama.
2. HUT RI Ke_70
HUT RI ke-70 merupakan salah satu kegiatan rutinitas warga desa setempat.
Peringatan ini dilakukan setiap tahun sebagai partisipasi warga dengan cara
mengadakan berbagai macam lomba.
Adapun lomba yang diadakan sebagai berikut:
o Lomba jalan sehat.
o Batengan.
o Barongsai.
A.Masalah
Adapun masalah yang dihadapi selama pelaksanaan uji kompetensi yang dilaksanakan CV.
ARJUNA FLORA adalah sebagai berikut :
1.Penyakit
2.Kehabisan pupuk
Kehabisan pupuk ini seringkali terjadi karena diperusahaan ini mempunyai banyak tanaman
sehingga pupuk harus berjumlah banyak.
Kurangnya ketersediaan alat maupun bahan dalam melakukan peraktik adalah suatu masalah
yang harus dilalui oleh para masyarakat yang berprofesi dalam bidang pertanian begitupun
perusahaan budidaya seperti ini.
Masalah seperti ini juga bisa saja membuat keberhasilan suatu usaha kita menjadi gagal atau
bahkan munculnya kerugian.
B.Pemecahan masalah
Beberapa cara atau pemecahan masalah tentang masalah yang tertera diatas antara lain adalah
:
Untuk mengatasi masalah penyakit pada wortel maka harus dilakukan pengendalian
penyakitnya terlebih dahulu dan dilakukan penyemprotan dengan pestisida.
Untuk mengatasi kehabisan pupuk yaitu karena perusahaan ini mempunyai banyak
tanaman maka persediaan pupuk harus tetap ada ataupun lebih demi kelangsungan
pertumbuhan tanaman tersebut.
Untuk mengatasi kurangnya ketersediaan alat maupun bahan alangkah baiknya kita
menyiapkan cadangan alat dan bahan atau dengan cara menyisihkan uang dari
penghasilan untuk membeli agar usaha kita tetap lancar.
BAB VII.
Rencana tindak lanjut adalah kegiatan yang akan kita lakukan setelah melaksanakan
kegiatan praktek kerja industri yang bertujuan untuk mengembangkan usaha sendiri maupun
kelompok untuk menghidupkan dan menambah pola pikir siswa dalam bidang teknik
budidaya kentang dengan benar dan singkat.
Rencana tindak lanjut ini sangat di tuntut oleh sekolah guna untuk
membuktikan hasil Perakrin yang di lakukan selama ±3 bulan. Rencana Tindak
Lanjut, yaitu :
Alrasjid, H. dan R.I. Ardikusuma, 2004. Pengaruh Pemberian Pupuk Fosfat Pada Wortel.
Direktorat Jendral Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. Palembang.
Badan Pusat Statistik. 2011. Data Produksi Wortel di Jawa Tengah. Jawa Tengah.
Indartiyah, P. 2010. Penanganan Pasca Panen Produk Hortikultura. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian dan LIPI, Bogor.
Pantastico, 2001. Fisiologi Pasca Panen, Penanganan, Pemanfaatan Buah-buahan dan Sayur-
sayuran Tropika dan Subtropika. UGM Press. Yogyakarta.
Sunarjo, S. 2008. Pupuk dan Cara Pemupukan. Bhatar Karya Aksara. Jakarta.
Widiyanto, 2006. Kunci Bercocok Tanam Sayur-sayuran Penting di Indonesia. Sinar Baru.
Bandung.
Lampiran 1
JURNAL HARIAN PRAKERIN
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Bulan : Agustus-Oktober
Penanganan
pascapanen bunga
potong
sortasi bunga baby’s breath
12. Rabu/19-08-15 perawatan membabat dan penyiangan
tanaman brokoli gulma
perawatan
tanamanbunga penyiangan gulma pada
potong tanaman
quality control of
flower cup sortasi atau pemilihan
ukuran dan kesempurnaan
lubang flower cup
13. Kamis/20-08-15 perawatan sortasi dan menanam leader
tanaman bunga leaf
potong leader leaf
perawatan
tanaman brokoli
perawatan membabat dan penyiangan
tanaman bunga gulma pada anaman
potong
penyiangan pada tanaman
semilax
14. Jum’at/21-08-15 perawatan bibit di penyiraman dan penyiangan
greenhouse pada bibit tray
perawatan
tanaman bunga penyiangan tanaman
potong semilax
penanganan pasca
panen bunga
potong
sortsi bunga potong baby’s
breath
15. Sabtu/22-08-15 perawatan trubusan dan penyiraman
tanaman brokoli tanaman brokoli
perawatan
tanaman bunga penyiangan pada tanaman
potong
16. Minggu/23-08-15 Libur
Quality control of
Sortasi bentuk dan ukuran
flower cup
44. Minggu/20-09-15 Libur
45. Senin/21-09-15 Panen dan pasca Memilih warna pada tomat
panen tomat Grading atau memilih
ukuran tomat
46 Selasa/22-09-15 Pasca panen telo Pengupasan pada telo
47. Rabu/23-09-15 Pasca panen telo Pengupasan pada telo
48. Kamis/24-09-15 IDUL AD’HA
49. Jum’at/25-09-15 Pasca panen telo Mengupas telo
50. Sabtu/26-09-15 Pasca panen telo Mengupas telo
pemindahan Memindahkan kardus
Memindahkan terai/
persemaian dari green house
ke kebun
51. Minggu/27-09-15 Libur
52. Senin/28-09-15 Panen dan pasca Memilih warna tomat
panen tomat beef Grading atau memilih
ukuran tomat
Quality control of Memilih ukuran dan bentuk.
flower cup
53. Selasa/29-09-15 Penanganan pasca Mengupas telo
panen telo Mengemas atau packing telo
54. Rabu/30-09-15 Penanganan pasca Mengupas telo
panen telo Mengemas atau packing telo
55. Kamis/01-10-15 Penanganan pasca Mengupas telo
panen telo Mengemas atau packing telo
Quality control of Memilih ukuran dan bentuk.
flower cup
56. Jum’at/02-10-15 Penanganan pasca Mengupas telo
panen telo Mengemas atau packing telo
57. Sabtu/01-10-15 Penanganan pasca Mengupas telo
panen telo Mengemas atau packing telo
Perawatan smilax Membersihkan gulma
58. Minggu/04-10-15 Libur
59. Senin/05-10-15 Panen dan pasca Memilih warna tomat
panen tomat beef Grading atau memilih
ukuran tomat
60. Selasa/06-10-15 Penanganan pasca Mengupas telo
panen telo Mengemas atau packing telo
61. Rabu/07-10-15 Penanganan pasca Mengupas telo
panen telo Mengemas atau packing telo
Panen bunga Memanen bunga smilax
potong
62. Kamis/08-10-15 Pasca panen telo Mengupas telo
63. Jum’at/09-10-15 Penanganan pasca Mengupas telo
panen telo Mengemas atau packing telo
Pasca panen Mengkapas batang bunga
bunga potong baby’s breath, smilax dan
hortensia
64. Sabtu/10-10-15 Penanganan pasca Mengupas telo
panen telo Mengemas atau packing telo
65. Minggu/11-10-15 Libur
66. Senin/12-10-15 Pasca panen telo Mengupas telo
67. Selasa/13-10-15 Pasca panen telo Mengupas telo
68. Rabu/14-10-15 Pasca panen telo Mengupas telo
69. Kamis/15-10-15 Pasca panen telo Mengupas telo
Pameran di BPTP
70. Jum’at/16-10-15 Pasca panen telo Mengupas telo
Pasca panen Mengkapas dan mengikat
bunga potong bunga baby’s breath,
smilax, ivy, leader leaf dan
hortensia
71. Sabtu/17-10-15 Pasca panen telo Mengupas telo
Penanganan pasca Sortasi bentuk dan ukuran
apel apel
72. Minggu/18-10-15 Libur
73. Senin/19-10-15 Pasca panen telo Mengupas telo
Kerjakan laporan
74. Selasa/20-10-15 Pasca panen telo Mengupas telo
Kerjakan laporan
75. Rabu/21-10-15 Pasca panen Mengkapas dan mengikat
bunga potong bunga baby’s breath dan
leader leaf.
Membantu di Bersih- bersih
warung dan Membantu daftar isi tamu
gapoktan
76. Kamis/22-10-15 Pasca panen telo Mengupas telo
Kerjakan laporan
Quality control of Memilih ukuran dan bentuk
flower cup
77. Jum’at/23-10-15 Pasca panen telo Mengupas telo
Kerjakan laporan
Quality control of Memilih ukuran dan bentuk
flower cup
78. Sabtu/24-10-15 Pasca panen telo Mengupas telo
Kerjakan laporan
Quality control of Memilih ukuran dan bentuk
flower cup
79. Minggu/25-10-15 Libur
80. Senin/26-10-15 Penangan pasca Mengupas telo
panen telo Menomori kardus telo
Mentata kardus
Packing telo
Quality control of Memilih ukuran dan bentuk
flower cup
81. Selasa/27-10-15 Pasca panen telo Mengupas telo
Membatu di Membersihkan dan mentata
warung meja dan kursi
Pengemasan Sari apel celup
Quality control of Memilih ukuran dan bentuk
flower cup
Kerjakan laporan
82. Rabu/28-10-15 Pasca panen telo Mengupas telo
Membatu di Membersihkan dan mentata
warung meja dan kursi
Pelabelan Sari buah
Quality control of Memilih ukuran dan bentuk
flower cup
83. Kamis/29-10-15 Libur
84. Jum’at/30-10-15 Penarikan siwa/
siswi prakrin
85. Sabtu/31-10-15 Penjemputan
Lampiran 2.
REALISASI
No JENIS BULAN KE 1 BULAN KE 2 BULAN KE 3
KEGIATAN Minggu ke Minggu ke Minggu ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengandaan bibit O O O O O O O O O O O
2. Penanaman O O O O O O X O O O O
3. Pemupukan O O X O O O X O O O O
4. Penyemprotan O O O O X O O O O O O
5. Pemupuk susulan O O O O O O O X O O O
6. Perwiwilan O O O O O O O O O O O
7. Pengeburan tanah O O O O O O O O O O O
8. Pembubunan O O O O O O O O O O O
9. Penyiangan O O X O O O X X O X O
10 Penyiraman O O O X X O X O X O O
11. Pengendalian hama
O O O O O O O O X O O
terpadu
Lampiran 3