Anda di halaman 1dari 57

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktek Kerja Lapangan ( PKL) merupakan salah satu program yang tercantum dalam
kurikulum.

SMKPP NEGRI MATARAM yang dilaksanakan diakhir semester VI (enam). Program


tersebut

Merupakan salah satu persyaratan kelulusan mahasiswa SMKPP NEGRI MATARAM .

Kegiatan ini merupakan bagian pendidikan yang menyagkut proses belajar


berdasarkan pengalaman diluar sistem belajar mengajar tatap muka. Mahasiswa secara
kelompok dipersiapkan untuk mendapatkan pengalaman atau ketrampilan khusus dari
keadaan nyata dilapangan dalam bidangnya masing-masing.

B. TUJUAN PRAKERIN
1. Tujuan umum
Prakerin itu sendiri bertujuan agar para siswa memiliki jiwwa dan semangat
wirausaha dan mampu mengelola suatu usaha dibidang pertanian secara professional
dengan memperhatikan situasi dan kondisi serta potensi wilayah.
2. Tujuan Khusus
a. Memantapkan dan mengembangkan wawasan serta keterampilan siswa dalam
berusaha tani.berorientasi agribisnis dengan dilandasi moral mental, disiplin,,
kerjasama dan tanggung jawab
b. Melatih siswa menyesuaikan diri dan berkomunikasi dengan masyarakat
khususnya petani agar menjadi mitra kerja yang mampu menyebarkan
teknologi pertanian dengan baik
c. Melatih siswa melakukan kegiatan diunit usaha tani yang berhasil dalam
mengelola usahanya.
C. MANFAAT PRAKERIN
1) Manfaat bagi sekolah
a. Meningkatkan hubungan sekolah dengan instansi pertanian diwilayahnya
b. Sebagai saraana tempat melakukan kegiatan peraktik dari bidang studi
tertentu yang belum diajarkan disekolah
2) Manfaat bagi siswa
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang usaha tani
b. Mendorong dan melatih para siswa berkomunikasi dan beradaptasi dengan
masyarakat
c. Menghayati kehidupan masyarakatyang bergerak dalam bidang agribisnis
3) Manfaat bagi masyarakat
a. Dengan adanya PRAKERIN masyarakat dapat merasakan keberadaan
sekolah pertanian pembangunan(SMKPP) sebagai salah satu
pengembangan pertanian didaerahnya
b. Secara langsung atau tidak langsung siswa-siswi sekolah pertanian
pembangunan (SMKPat bertukar pikiran dengan masyarakat pada
umumnya dan petani pada khususnya.
BAB II

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

A. identitas perusahaan

a) Nama perusahaan : cv. Arjuna Flora


b) Pemilik Perusahaan : Ir.luki Budiarti
c) Alamat perusahaan :Jl. Raya Arjuna No. 129 Junggo.

B. Fasilitas Perusahaan

Tabel 1 Fasilitas Perusahaan

Keterangan
No Jenis sarana dan Prasarana Jumlah
Baik Tidak
1 Cangkul 5 V
2 Ember 4 V
3 Gunting 5 V
4 Hand spreyer 2 V
5 Sabit 2 V
6 Parang 9 V
7 Mesin disel 1 V
8 Pompa air 2 V
9 Selang 1 V
10 1 V
11 Power spreyer 3 V
12 Keranjang 1 V

STRUKTUR ORAGANISASI

CV. ARJUNA FLORA

KOMISARIS
KKO

TENAGA AHLI DIREKTUR

SEKRETARIS BENDAHARA

MANAJER PRODUKSI MANAJER PEMASARAN

SUPERVISI HANDLING EKSPOR LOKAL


LAPANGAN COLD STORAGE DAN IMFOR

PEKERJA

Keterangan :

: Garis komodo

: Garis koordinasi

Gambar 1. Struktur Organisasi CV. ARJUNA FLORA

Pembagian tugas dan wewenang dari masing-masing bagian adalah:

1. Komisaris
Sebagai pemilik perusahaan yang memiliki sebagian besar saham perusahaan dan
turut menjaga keseterdiaan modal perusahaan serta dalam hal perencanaan produk yang akan
dihasilkan dan pengembangan produknya.

2. Direktur

a. Membuat kebijakan yang harus dilaksanaakan perusahaan dan harus


dilaksanakan dalam kegiatan oprasional.

b. mengawasi jalannya perusahaan apakah sesuwai dengan kebijakan yang sudah


ditetapkan.

c. Merencanakan dan menyelenggarakan seluruh sktifitas perusahaan sesuai


dengan rencana dan tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang dan turut didalam melaksanakan kegiata produksi, pemasaran, ekspor
impor, dan kegiatan administrasi. Meminta pertanggung jawaban dari setiap bagian
( pemasaraan, produksi, dan administrasi ) berupa laporan secara tertulis ataupun lisan yang
disampaikan dalam rapat menggenai jalannya perusahaan maupun dalam kegiatan yang
dilakukan.

3. Tenaga ahli

a. memberikan saran atau masukan dalam hal teknik oprasional yang harus
dilakukan oleh perusahaan.

b. Membantu direktur dalam menyusul rencana perusahaan.

4. sekertaris

a. Membantu direktur dalam hal administrasi.

b. Mengadakan pencatatan hasil kerja perusahaan setiap hari dan melakukan


oengecekan terhadap surat yang masuk maupun surat yang keluar.

5. Bendahara

a. membantu direktur melakukan pengecekan terhadap arus kas.


b. Melakukan pencatatan transaksi keuangan yang terjadi.

c. Membantu direktur untuk membayarkan gaji pekerja.

6. manajer produksi

a. membantu direktur dalam menangani budidaya tanaman.

b. Mewakili direktur dalam urusan dengan pihak luar bila direktur berhalangan dan tidak
bisa melaksanakan tugasnya.

7. manajer pemasaran

a. Melaksanakan semua kebijakan dalam pemasaran yang telah ditentukan perusahaan.

b. bertanggung jawab dalam hal peningkatan volumbe perjualan.

c. Membuat laporan penjualan dan pertanggung jawaban pemasaran kepada direktur.

8. supervisi lapangan

a. melakukan semua kegiatan produksi mulai dari perencanaan proses produksi ( kualitas
dan kuantitas ), penyediaan saranaan produksi sampai penggelolahan pasca panen.

b. Mengkordinir pekerja dibagian produksi.

c. bertanggung jawab terhadap pencampaian rencana produksi yang telah diterapkan


oleh perusahaan.

d. melakukan pengawasan terhadap proses produksi ( kualitas, kuantitas, dan tingkat


produksifitas ).

e. Membuat laporan pengembangan produksi kepada manajer produksi.

9. Handing cold strorange


a. bertanggung jawab terhadap proses penyimpanan komoditi produksi yang
memerlukan penyimpanan dalam suhu dan kondisi cold storange.

b. Memastikan bahwa cold storange dapat berjalan sesuai dengan fungsinya dan
melakukan perbaikan atau mengatasi cold storange bila menggalami kerusakan

10. Ekspor Impor

a. melakukan serta menggurus hal-hal yang terkait dengan ekspor dan inpor kegiatan
perusahaan.

b. membuat dan menyampaikan laporan kegiatan ekspor dan inpor kepada manajemen
pemasaran.

11. Interinsulair/lokal

a. Melakukan kegiatan pemasaran produk yang khusus dijual dipasaran lokal atau
dalam negri.

b. membuat dan menyampaikan laporan kepada manajemen pemasaran.

12. Pekerja

a. melakukan kegiatan dan pekerja yang di programkan oleh direktur dengan sebaik-
baiknya.

b. memberikan royalitas, keterampilan, kerja keras, dan kreativitasnya demi maju dan
meningkatnya perusahaan.

BAB III
PELAKSANAAN KERJA INDUSTRI

A. Waktu dan Tempat

Praktek kerja lapangan (PKL) ini dilaksanakan mulai tanggal 10 Agustus 2015 dan
brakhir sampai tanggal 7 November 2015 dengan jam kerja yang disesuaikan dengan
kegiatan yang ada dilapangan. Tempat plaksanaan PKL ini Di CV.ARJUNA FLORA
tempatnya didusun junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

B. Usaha Mayor
1. Latar Belakang
Kegiatan pertanian yang terdapat di lapang sangat dinamis untuk proses pembelajaran,
dengan ini mahasiswa melalui Magang Kerja dapat mempelajari kondisi lapang yang
nantinya akan menjadi profesi mereka. Kegiatan magang kerja dapat dilakukan dengan
pihak yang bergerak dalam berbagai bidang dalam lingkup sektor pertanian. Berbagai
bidang yang meliputi kegiatan produksi tanaman, perkebunan, agroforestri, hortikultura,
pemuliaan tanaman, perusahaan produsen dan pemasaran benih dan sarana produksi
pertanian lainnya, manajemen agribisnis, pengiriman barang dan jasa pertanian, teknik dan
manipulasi pertanian, pengolahan hasil pertanian, penelitian dan konservasi sumber daya
alam.

Tanaman hortikultura yang tidak kalah penting dalam memenuhi pangan manusia
adalah wortel. Wortel (Daucus carota L.) merupakan tanaman sayuran umbi semusim
berbentuk semak. Sayuran ini dapat tumbuh sepanjang tahun, musim hujan, maupun
kemarau. Menurut data Badan Pusat Statistik, Jawa Tengah merupakan sentra produksi
wortel terbesar di Indonesia dengan total produksi 143.424 ton, dengan luas panen 11.383
ha, dan produktivitas 12,60 ton/ha. Di Indonesia, produktivitas wortel masih rendah, yakni
rata-rata 20-25 ton/ha. Di Amerika dan Eropa, produktivitas wortel dapat mencapai kisaran
30-35 ton/ha Rendahnya hasil rata-rata tersebut antara lain dikarenakan masih terbatasnya
varietas unggul, teknik budidayanya yang belum intensif serta kondisi lingkungan yang
tidak mendukung.
Tanaman wortel merupakan sayuran dataran tinggi. Tanaman wortel pada permulaan
tumbuh menghendaki cuaca dingin dan lembab. Tanaman ini bisa ditanaman sepanjang
tahun baik musim kemarau maupun musim hujan. Tanaman wortel membutuhkan
lingkungan tumbuh dengan suhu udara yang dingin dan lembab. Untuk pertumbuhan dan
produksi umbi dibutuhkan suhu udara optimal antara 15,6-21,1 0C. Suhu udara yang terlalu
tinggi (panas) seringkali menyebabkan umbi kecil-kecil (abnormal) dan berwarna
pucat/kusam. bila suhu udara terlalu rendah (sangat dingin), maka umbi yang terbentuk
menjadi panjang kecil.

Bagian utama yang dikonsumsi masyarakat dunia dari tanaman wortel adalah umbinya.
Meskipun demikian, hampir semua bagian tanaman tersebut dapat digunakan untuk
berbagai keperluan hidup dan penghidupan manusia.
Wortel mengandung senyawa ”Beta-Karoten”. Zat ini dapat mencegah “bensopiren”
penyebab kanker paru-paru. Kandungan karoten (pro-vitamin A) pada umbi wortel dapat
mencegah penyakit rabun senja, mencegah pembentukan endapan dalam saluran kencing,
memperkuat mata, paru-paru, jantung, serta hati, menyembuhkan penyakit gatal-gatal pada
kulit, mengobati jerawat dan bekas jerawat.

2. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai hubungan antara teori dengan
penerapannya di dunia kerja (lapangan) serta faktor-faktor yang mempengaruhinya
sehingga dapat merupakan bekal bagi mahasiswa setelah terjun di masyarakat.
b. Meningkatkan ketrampilan dan pengalaman kerja di bidang agribisnis.

2. Tujuan Khusus
a. Memperoleh ketrampilan dan pengalaman kerja dalam bidang pertanian khususnya
pada teknik budidaya wortel (Daucus carota L.) di GAPOKTAN Mitra.
b. Membuka peluang untuk memperoleh pengalaman praktis di bidang budidaya dan
sebagai dasar pengembangan keilmuan tentang agribisnis khususnya tanaman wortel.

3. Sasaran Kompetensi
Sasaran kompetensi merupakan segala sesuatu yang dicapai setelah magang berakhir.
Sasaran kompetensi yang diharapkan ialah dapat melakukan teknik budidaya tanaman
wortel dengan tepat dalam peningkatan mutu hasil produksi tanaman dan mendapatkan ilmu
yang bermanfaat selama kegiatan magang kerja di GAPOKTAN Mitra Arjuna, Junggo,
Batu.

A. Taksonomi Tanaman Wortel


Menurut Santosa (2002), klasifikasi tanaman wortel sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan Berbiji)
Sub-divisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)
Ordo : Umbelliferales
Famili : Umbilliferales
Genus : Daucus
Spesies : Daucus carota L

B. Morfologi Tanaman Wortel


Susunan tubuh tanaman wortel terdiri atas daun dan tangkainya, batang dan akar.
Secara keseluruhan tanaman wortel merupakan tanaman yang tumbuh tegak setinggi 30-100
cm atau bahkan lebih dari itu.
Daun wortel bersifat majemuk menyirip ganda dua atau tiga, anak-anak daunnya
berbentuk lanset atau garis dengan bagian pinggirnya bercanggap melekat pada tangkai
pada tangkai daun yang ukurannya agak panjang .
Batangnya sangat pendek seolah-olah tidak tampak. Sementara akar tunggangnya dapat
berubah bentuk dan fungsinya sebagai penyimpan cadangan makanan atau disebut”umbi”.
Bentuk umbi wortel sangat bervariasi, tergantung varietas atau kultivarnya. Meskipun
demikian bentuk wortel pada umumnya dibedakan atas tiga macam, yaitu bulat panjang
dengan ujung runcing, bulat panjang dengan ujung tumpul, dan bentuk peralihan dari kedua
bentuk umbi tadi. Warna kulit dan daging umbi pada umumnya kuning atau jingga.
Secara alami tanaman wortel dapat berbunga dan berbuah (berbiji). Bunga wortel
berbentuk payung berganda. Kuntum-kuntum bunganya terletak pada bidang lengkung yang
sama, warnanya putih atau merah jambu agak pucat. Bunga-bunga wortel dapat
menghasilkan buah dan biji yang ukurannya kecil-kecil dan berbulu. Biji-biji ini dapat
digunakan sebagai bahan perbanyakan wortel secara generatif.

C. Varietas Tanaman Wortel

Wortel memiliki banyak varietas, karena tiap perusahaan benih di dunia secara
berkelanjutan menghasilkan varietas baru. Meskipun demikian dari ragam varietas
tersebut,mengelompokkan jenis wortel berdasarkan bentuk umbinya ke dalam 3 golongan,
yaitu :

1. Tipe Imperator, yaitu golongan wortel yang bentuk umbinya bulat panjang dengan
ujung runcing, hingga mirip bentuk kerucut
2. Tipe Chantenay, yaitu golongan wortel yang bentuk umbinya bulat panjang dengan
ujung tumpul dan tidak berakar serabut.
3. Tipe Nantes, yaitu golongan wortel yang mempunyai bentuk umbi tipe peralihan
antara tipe Imperator dan Chantenay.

D. Manfaat Tanaman Wortel


Wortel mengandung senyawa ”Beta-Karoten”. Zat ini dapat mencegah “bensopiren”
penyebab kanker paru-paru. Kandungan karoten (pro-vitamin A) pada umbi wortel dapat
mencegah penyakit rabun senja, mencegah pembentukan endapan dalam saluran kencing,
memperkuat mata, paru-paru, jantung, serta hati, menyembuhkan penyakit gatal-gatal pada
kulit, mengobati jerawat dan bekas jerawat.

E. Syarat Tumbuh Wortel


1. Keadaan Iklim
Tanaman wortel membutuhkan lingkungan tumbuh yang suhu udaranya dingin dan
lembab. Di Negara-negara yang beiklim sedang (sub-tropis) perkecambahan benih wortel
membutuhkan suhu minimum 90C dan maksimal 200C. Namun untuk pertumbuhan dan
produksi umbi yang optimal membutuhkan suhu udara antara 15,5-21,1 0C. Suhu udara yang
terlalu tinggi (panas) sering kali menyebabkan umbi kecil-kecil (abnormal) dan warnanya
pucat atau kusam. Sebaliknya bila suhu udara terlalu rendah (sangat dingin), maka umbi
yang terbentuk menjadi panjang dan kecil. Di Indonesia wortel umumnya ditanam di
dataran tinggi pada ketinggian antara 1.000-1.200 m dpl. Meskipun demikian wortel dapat
pula ditanam di dataran medium dengan ketinggiannya lebih dari 500 m dpl, namun
produksi dan kualitasnya kurang optimal.
2. Keadaan Tanah

Keadaan tanah yang cocok untuk tanaman wortel adalah subur, gembur, banyak
mengandung bahan organik (humus), aerasi dan drainase yang baik, pH antara 5,5-6,5. Jenis
tanah yang paling baik adalah andosol. Pada tanah-tanah yang asam (pH kurang dari 5,0),
tanaman wortel akan sulit membentuk umbi . Demikian pula tanah yang tergenang ataupun
mendapat perlakuan pemupukan yang tidak sesuai maka menyebabkan umbi wortel
berserat, bercabang, dan berambut.

1. Teknik Budidaya Tanaman Wortel (Daucus carota L.)

Berdasarkan dari hasil wawancara tentang budidaya tanaman wortel di Gapoktan Mitra
Arjuna sebagai berikut :
1. Persiapan Lahan

Lahan yang akan digunakan sebagai tempat penanaman sebaiknya diolah terlebih
dahulu hal itu untuk membentuk tekstur tanah yang remah dan gembur, setelah tanah diolah
kemudian tanah dicangkul sedalam 30-35 cm sampai tanah benar-benar gembur dengan
panjang 5 m dan lebar 1 m dan jarak antar bedeng 30 cm.Dalam Pankhurst dan Lynch
penggunaan cangkul relatif tidak akan menyebabkan terjadinya pemadatan pada lapisan
bawah tanah. Namun demikian karena seringnya tanah terbuka, terutama antara 2 musim
maka lebih berpengaruh terhadap dispersi agregat, erosi dan proses iluviasi yang selanjutnya
dapat memadatkan tanah. Setelah tanah diolah, kemudian lahan dibentuk menjadi
bedengan/guludan, kemudian benih ditabur bersamaan dengan pemberian pupuk. Pemberian
pupuk dasar dengan menaburkan pupuk kotoran sapi sebanyak 1,5ton/ha.Secara umum
kandungan hara dalam kotoran hewan lebih rendah daripada pupuk kimia, oleh kerana itu
biaya aplikasi pemberian pupuk kandang lebih besar daripada pupuk anorganik, hara dalam
pupuk kandang ini tidak udah tersedia bagi tanaman, ketersediaan hara sangat dipengaruhi
oleh tingkat dekomposisi/mineralisasi dari bahan-bahan tersebut, rendahnya ketersediaan
hara dalam pupuk kandang antara lain disebabkan karena bentuk N dan P serta unsur lain
terdapat dalam bentuk senyawa kompleks organo protein atau senyawa asam humat atau
lignin yang sulit terdekomposisi. Pemupukan dilakukan dengan menyebar pupuk secara
merata dibagian atas bedengan, setelah pupuk dasar diberikan kemudian tanah diratakan.

2. Persiapan Benih

Benih yang akan digunakan sebagai bahan tanam yaitu berupa benih lokal. Benih
tersebut berasal dari bunga Wortel itu sendiri. Bunga yang akan dijadikan sebagai benih
sebaiknya dikeringkan selama 2 hari kemudian benih dirontokkan dengan kedua telapak
tangan agar benih mudah disebar dan tidak melekat satu dengan yang lainnya. Tujuan
dilakukannya pengeringan untuk mengurangi kadar air pada tanaman Wortel. Penanaman
Wortel dilakukan dengan cara menebar benih diatas bedengan/guludan kemudian ditutup
dengan tanah. Penebaran benih Wortel dapat menyebabkan tanaman Wortel tumbuh menjadi
tidak seragam oleh karena itu Setelah tanaman Wortel berumur 1 minggu maka dilakukan
penjarangan dengan jarak tanam 10 x 10 cm agar pertumbuhan tanaman wortel menjadi
seragam.
Gambar : Persiapan Benih Tanaman Wortel

3. Pemupukan

Pemupukan dasar dilakukan pada umur 0 hari yaitu setelah pengolahan lahan.
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan kotoran sapi dengan dosis 1,5 ton per ha.Secara
umum kandungan hara dalam kotoran hewan lebih rendah daripada pupuk kimia, oleh kerana
itu biaya aplikasi pemberian pupuk kandang lebih besar daripada pupuk anorganik, hara
dalam pupuk kandang ini tidak udah tersedia bagi tanaman, ketersediaan hara sangat
dipengaruhi oleh tingkat dekomposisi/mineralisasi dari bahan-bahan tersebut, rendahnya
ketersediaan hara dalam pupuk kandang antara lain disebabkan karena bentuk N dan P serta
unsur lain terdapat dalam bentuk senyawa kompleks organo protein atau senyawa asam
humat atau lignin yang sulit terdekomposisi. Pemupukan dilakukan dengan cara menebar
pupuk kotoran sapi diatas bedengan/guludan kemudian diratakan dengan tanah. Tujuan
pemupukan adalah untuk menambahkan unsur-unsur hara makro maupun mikro yang
diperlukan bagi tanaman untuk dapat tumbuh dengan subur. Jenis pupuk yang digunakan
dapat berupa pupuk buatan dan pupuk alami. Pemupukan susulan dilakukan ketika tanaman
Wortel telah beruur 45 hari. Pupuk yang digunakan yaitu pupuk yang mengandung unsur
NPK dengan dosis 400 kg per ha dengan cara menebar pupuk pada tanaman.

4. Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan tanaman Wortel mencakup penyiraman, penjarangan, penyiangan, dan


pengendalian hama penyakit.

a. Penyiraman

Penyiraman dilakukan dengan menggunakan sprinkle dan dilakukan tergantung umur


tanaman Wortel.Sistem irigasi sprinkle dapat memberikan efektifitas dan efisiensi yang
cukup tinggi dalam memenuhi kebutuhan air bagi tanaman, hal ini dapat terwujud jika sistem
irigasi sprinkle dapat dirancang dengan tepat, penggunaan yang teratur dan sesuai dengan
jumlah kebutuhan serta waktu pemberian air. Ketika Wortel berumur 0 hari maka penyiraman
dilakukan pada pagi, siang dan sore hari namun ketika Wortel berumur 60 hari maka
penyiraman dilakukan pada pagi hari dan dilakukan seminggu dua kali.
Gambar : Penyiraman (Irigasi Sprinkle) Tanaman Wortel

b. Penjarangan

Penjarangan Wortel dilakukan ketika berumur 60 hari. Penjarangan dilakukan dengan


cara menarik ujung pangkal wortel tersebut. Kegiatan penjarangan bertujuan untuk
memberikan jarak dalam alur dan menjaga tercukupinya sinar matahari sehingga tanaman
dapat tumbuh dengan subur. Dilakukan penjarangan agar kepadatan populasi mencapai
tingkat yang paling optimal untuk mencapai hasil yang maksimum.

Gambar : Penjarangan Tanaman Wortel

c. Penyiangan

Penyiangan dilakukan ketika tanaman wortel telah tersaingi oleh gulma. Penyiangan
gulma dilakukan sebanyak 5 kali. Penyiangan dilakukan dengan cara menggunakan tangan.
Penyiangan gulma dengan menggunakan tangan menjadi tidak efisiensi dan dapat
menyebabkan gulma dapat tumbuh kembali sebaiknya Dilakukan dengan mencabut atau
mengored gulma untuk gulma yang tumbuh di seputar tanaman dan di bedengan tanaman.
Gulma yang tumbuh di saluran irigasi atau diparit antar bedengan tanaman dapat
dikendalikan secara mekanis dengan cara menyiang gulma dengan cangkul atau secara kimia
dengan menggunakan herbisida. Jika gulma tanaman Wortel tidak dilakukan penyiangan
maka gulma tersebut dapat terjadi persaingan unsur hara, persaingan air, persaingan sinar
matahari terhadap tanaman Wortel sehingga mengakibatkan pertumbuhan tanaman Wortel
menjadi terhambat.

d. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan cara menyemprotkan pestisida pada
tanaman. Penyempotan pestisida dilakukan pada pagi hari dengan jarak 10 hari sekali.
Penggunaan pestisida hanya dilakukan jika perkembangan populasi OPT sulit dikendalikan
dengan teknik-teknik lainnya atau berkembang sangat cepat sehingga jauh melampaui
ambang kendali. Bila petani memutuskan menggunakan pestisida kimia maka jenis pestisida
yang dipilih diusahakan jenis formulasi pestisida terdaftar dengan spektrum sempit, residunya
singkat yang ramah lingkungan tidak membahayakan bagi musuh alami maupun serangga
lain. Hama dan penyakit tanaman Wortel perlu dilakukan pengendalian agar tidak merusak
kualitas dan kuantitas dari tanaman Wortel. Adapun hama dan penyakit yang menyerang
tanaman Wortel sebagai berikut :

1. Hama
 Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn)

Umumnya ngengat Famili Noctuidae menghindari cahaya matahari dan bersembunyi


pada permukaan bawah daun.  Sayap depan berwarna dasar coklat keabu-abuan dengan
bercak-bercak hitam.  Pinggiran sayap depan berwarna putih.  Warna dasar sayap belakang
putih keemasan dengan pinggiran berenda putih. Panjang sayap depan berkisar 16 -19 mm
dan lebar 6 - 8 mm. Ngengat dapat hidup paling lama 20 hari. Apabila diganggu atau
disentuh, ngengat menjatuhkan diri pura-pura mati. Perkembangan dari telur hingga serangga
dewasa rata-rata berlangsung 51 hari. Telur diletakkan satu-satu atau dalam kelompok.
Bentuk telur seperti kerucut terpancung dengan garis tengah pada bagian dasarnya 0,5 mm.
Seekor betina dapat meletakkan 1.430 - 2.775 butir telur. Warna telur mula-mula putih lalu
berubah menjadi kuning, kemudian merah disertai titik coklat kehitam-hitaman pada
puncaknya. Titik hitam tersebut adalah kepala larva yang sedang berkembang di dalam telur.
Menjelang menetas, warna telur berubah menjadi gelap agak kebiru-biruan. Stadium telur
berlangsung 4 hari. Larva menghindari cahaya matahari dan bersembunyi di permukaan tanah
kira-kira sedalam 5 - 10 cm atau dalam gumpalan tanah. Larva aktif pada malam hari untuk
menggigit pangkal batang.  Larva yang baru keluar dari telur berwarna kuning kecoklat-
coklatan dengan ukuran panjang berkisar antara 1 - 2 mm. Sehari kemudian larva mulai
makan dengan menggigit permukaan daun.  Larva mengalami 5 kali ganti kulit.  Larva instar
terakhir berwarna coklat kehitam-hitaman.  Panjang larva instar terakhir berkisar antara 25 -
50 mm.  Bila larva diganggu akan melingkarkan tubuhnya dan tidak bergerak seolah-olah
mati.  Stadium larva berlangsung sekitar 36 hari.  Pembentukan pupa terjadi di permukaan
tanah. Gejalanya Larva aktif pada malam hari untuk mencari makan dengan menggigit
pangkal batang. Pangkal batang yang digigit akan mudah patah dan mati. Di samping
menggigit pangkal batang, larva yang baru menetas, sehari kemudian juga menggigit
permukaan daun. Ulat tanah sangat cepat pergerakannya dan dapat menempuh jarak puluhan
meter.  Seekor larva dapat merusak ratusan tanaman muda.

 Kutu daun (Aphis sp)

Kutu yang panjang tubuhnya antara 1 - 2 mm ini, memiliki warna tubuh yang
bervariasi tergantung pada spesies dan lingkungan hidupnya. Warna tersebut antara lain
kuning, kuning kemerah-merahan, hijau, hijau gelap, hijau kekuning-kuningan, dan hitam
suram. Kutu daun ada yang memiliki sayap dan ada pula yang hidup tanpa sayap. Siklus
hidup kutu daun dimulai dari telur yang menetas pada umur 3 - 4 hari setelah diletakkan.
Telur menetas menjadi larva dan hidup selama 14 - 18 hari dan berubah menjadi imago.
Imago kutu daun mulai bereproduksi pada umur 5 - 6 hari pasca perubahan dari larva menjadi
imago. Imago kutu daun dapat bertelur sampai 73 telur selama hidupnya. Serangan hama ini
umumnya dimulai dari permukaan daun bagian bawah, pucuk tanaman, kuncup bunga, dan
batang muda. Kutu daun juga dapat berperan sebagai vector pembawa virus penyebab
beberapa penyakit tanaman. Stadia yang merusak adalah nimfa dan imago yang umumnya
mengisap pada bagian daun permukaan bawah, kuncup, batang muda

2. Panen dan Pasca Panen.


 Panen
Tanaman Wortel dapat dipanen pada umur 3–4 bulan setelah benih ditebar.
Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut wortel atau mencangkul dengan menggunakan
koret. Tanaman Wortel yang dipanen terlalu tua (terlambat) dapat menyebabkan umbi
menjadi keras dan berkatu sehingga kualitasnya rendah atau tidak laku dipasaran namun jika
pemanenan terlalu awal dapat menyebabkan umbi berukuran kecil-kecil sehingga
produksinya menurun (rendah).

Gambar : Pemanenan Tanaman Wortel

 Pasca Panen
Tanaman Wortel setelah dilakukan pemanenan maka dilakukan tahapan pasca panen.
Tahapan tersebut yaitu :

a). Pembersihan

Pembersihan tanaman wortel biasanya dilakukan dengan cara disiram dengan selang
dan diinjak-injak dengan mengunakan kaki sampai bersih. Pencucian dilakukan dengan
tujuan untuk menghilangkan kotoran serta residu pestisida (insektisida atau fungisida).
Namun demikian, pencucian tersebut tidak dilakukan terhadap sayuran yang teksturnya lunak
dan mudah lecet/rusak. Secara tradisional pencucian ini menggunakan air namun untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik disarankan penambahan klorin ke dalam air pencucian
agar mikroba dapat dihilangkan dengan lebih efektif.
Gambar : Pembersihan Tanaman Wortel

b). Pengepakan

Pengepakan tanaman wortel biasanya menggunakan kotak yang terbuat dari kayu
dengan ukuran 1,5 m x 1 m. Pengepakkan ini bertujuan untuk menghindari gesekan-gesekan
ataupun benturan yang dapat menyebabkan umbi Wortel mengalami kerusakan namun dalam
pengepakan disarankan agar jumlah umbi yang dimasukkan tidak terlalu padat yang dapat
mengakibatkan umbi rusak dan busuk.

Gambar : Pengepakan Tanaman wortel

c). Pengangkutan

Setelah tanaman wortel telah melalui tahapan-tahapan sebelumnya maka tahapan


teakhir adalah proses pengangkutan dengan menggunakan pick up. Dalam proses
pengangkutan dengan menggunakan pick up agar memudahkan dalam memasarkan ke tempat
yang jaraknya jauh dari tempat pemanenan.

Gambar : Pengangkutan Tanaman Wortel

3. Pemasaran
Setelah umbi wortel telah siap untuk di jual, maka umbi tersebut di angkut hasil panen
wortel ke pasar dengan menggunakan alat angkut yang tersedia di daerah setempat. Pasarkan
wortel kepada pedagang atau pelaku tata niaga yang memberikan harga paling
menguntungkan
B.Kegiatan Sampingan

A. BUDIDAYA TANAMAN KRISAN

1. SEJARAH SINGKAT
Krisan merupakan tanaman bunga hias berupa perdu dengan sebutan lain Seruni
atau bunga Emas (Golden Flower) berasal dari dataran Cina. Krisan kuning berasal dari
dataran Cina, dikenel dengan Chrysanthemum indicum (kuning), C. Morifolium ( ungu dan
pink ) dan C. Daisy (Bulat, ponpon). Di Jepang abad ke-4 mulai membudidayakan krisan, dan
tahun 797 bunga krisan dijadikan sebagai simbol kekaisaran Jepang dengan sebutan Queen of
The East. Tanaman krisan dari Cina dan Jepang menyebar kekawasan Eropa dan Perancis
tahun 1795. Tahun 1808 Mr.Colvil dari Chelsa mengembangkan 8 varietas krisan di Inggris.
Jenis atau varietas krisan atau modern diduga mulai di temukan pada abad ke-17. Krisan
masuk ke Indonesia pada tahun 1800. Sejak tahun 1940, krisan dikembangkan secara
komersial.

2. Klasifikasi Tanaman Krisan


Tanaman krisan (Chrysanthemum Morifolium R) menurut (Rukmana dan Mulyana,
1997) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monokotyledonae

Ordo : Asterales

Famili : Astereceae

Tribe : Anthemideae

Genus : Chrysanthemum

Species : Chrysanthemum Morifolium Ramat

3. Morfologi Tanaman Krisan


Tanaman krisan tumbuh menyemak setinggi 30-200 cm, sistem perakarannya
serabut yang keluar dari batang utama. Akar menyebar ke segala arah pada radius dan
kedalaman 50-70 cm atau lebih. Batang tanaman krisan tumbuh agak tegak dengan
percabangan yang agak jarang berstruktur lunak dan berwarna hijau kecoklatan, serta
berdiameter batang sekitar 0,5 cm. Bunga krisan tumbuh tegak pada ujung tanaman dan
tersusun dalam tangkai berukuran pendek sampai panjang serta termasuk bunga lengkap.
Bunga krisan digolongkan dalam dua jenis spray dan standart, krisan jenis spray dalam satu
tangkai bunga terdapat 10-20 kantum bunga berukuran kecil sedangkan jenis krisan yang
standar pada satu tangkai bunga hanya terdapat satu kuntum bunga yang berukuran bear.
Daun pada tanaman krisan merupakan ciri khas dari tanaman ini, bentuk daun tanaman krisan
yaitu bagian tepi bercela atau bergerigi, tersusun berselang-seling pada cabang atau batang.
Buah dan biji yang dihasilkan bunga krisan berukuran kecil dan berwarna coklat sampai
hitam.

4. Manfaat Tanaman
Kegunaan tanaman krisan yang utama adalah sebagai bunga hias. Manfaat lain adalah
sebagai tumbuhan obat teradisional dan penghasil racun serangga. Sebagai bunga
hias, krisan di Indonesia digunakan sebagai:

a. Bunga Pot

Ditandai dengan sosok tanaman kecil, tingginya 20-40 cm, berbunga lebat dan cocok di
tanam di pot, polybag atau wadah lainnya. Contoh krisan mini (diameter bunga kecil)
ini adalah varietas Lilac Cindy (bunga warna ping keungu-unguan), Pearl Cindy (putih
kemerah-merahan), White Cindy (putih dengan tengah-tengahnya putih kehijau-
hijauan). Applause (kuning cerah), Yellow Mandalay (semuanya dari Belanda). Krisan
introduksi bunga besar banyak ditanami sebagai bunga pot, terdapat dua varietas krisan
pot di Indonesia, yang terbanyak ditanam adalah varietas Delano (ungu), Rage (merah)
dan Time (kuning).

b. Bunga Potong

Ditandai dengan sosok bunga berukuran pendek sampai tinggi, mempunyai tangkai
bunga panjang, ukuran bervariasi (kecil, menengah dan besar), umumnya di tanam di
lapangan dan hasilnya dapat digunakan sebagai bunga potong amat banyak antara lain
Inga, Improved, funsine, Brides, Green peas, Great verhangen, Puma, Reagen,
Cheetah, Klondike, dll.

5. Syarat Tumbuh

a. Iklim
Tanaman krisan membutuhkan air yang memadai, tetapi tidak tahan terhadap terpaan
hujan. Oleh karena itu untuk daerah yg curah hujannya tinggi penanaman dilakukan di
dalam green house. Suhu toleran untuk tanaman krisan adalah 17-30 C. Untuk daerah
tropis seperti Indonesia cocok menggunakan suhu 20-26 C. Kelembaban yang di
butuhkan untuk tanaman krisan sangat tinggi ketika pembentukkan akar, pada stek
kelembabannya 90%-95%. Kemudian tanaman mudah sampai tua kelembabannya
70%-80%, dengan sirkulasi udara sekitar yang memadai. Untuk pembuangan
membutuhkan lebih lama cahaya, dimana dapat menambah cahaya dengan
menggunakan TL dan lampu pijar. Penambahan penyinaran yang paling baik ketika
tengah malam yaitu jam 22:30-01:00 dan lampu di pasang menggantung 1,5-2 m dari
tanah. Priode pemasangan lampu dilakukan pada masa vegetatif untuk merangsang
pembentukan bunga.
b. Media Tanam
Untuk pertumbuhan tanaman yang optimum dibutuhkan media tanam yang ideal,
dimana ekstur harus liat berpasir, subur, gembur dan memiliki drainase yang baik, serta
tidak mengandung hama dan penyakit. Derajat keasaman media yang baik untuk
pertumbuhan tanaman adalah 5,5-6,7.
c. Ketinggian Tempat
Proses budidaya tanaman bunga potong krisn dapat dilakukan atau tanaman di dataran-
dataran tinggi, untuk ketinggian tempat yanag ideal untuk pertumbuhan tanaman krisan
adalah sekitar 700-1200 m dpl.

6. Teknik Budidaya Krisan

a. Persiapan Pembibitan
Bibit yang di peroleh dari tanaman indukkan yang sehat, berkualitas, daya tumbuh
yang kuat, serta terbebas dari hama dan penyakit. Pembibitan dilakukan secara
vegetatif yaitu dengan anakkan atau stek pucuk.
Proses perendaman dilakukan agar indukan yang kita ambil terlihat segar dan terbebas
dari kotoran yang masih menempel dari tempat tumbuhnya tanaman indukan. Pada
proses perendaman untuk tanaman indukan biasanya didiamkan selama 15-30 menit.
b. Penyemaian Indukan
Setelah proses perendaman dilakukan kemudian dilakukan proses penyemaian,
sebelum indukan di tanaman ke media semai indukan terlebih dahulu dicelupkan
kedalam campuran jenis fungisida dan perangsang akar yaitu Growton dan Antracol
dengan perbandingan 10:1, setelah itu kemudian indukan langsung ditanam kemudian
semai. Media semai ditempatkan dalam green house yang sudah dilengkapi dengan
alat pencahayaan atau lampu peerangan. Media yang di pakai untuk penyemaian
indukan adalah arang sekam, cocopit dan tanah dengan perbandingan 1:1:1.

c. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Pemeliharaan untuk stek pucuk yaitu penyiraman dengan sprayer 2-3 kali sehari,
penyemprotan pestisida apabila tanaman di serang hama atau penyakit. Buka sungkup
persemaian pada sore hari dan malam hari, terutama pada beberapa hari sebelum
pindah ke lapangan.
d. Pemindahan Bibit
Bibit stek pucuk siap di pindah ke kebun produksi pada umur 10-14 hari setelah semai
atau tanaman induk sudah berdaun 4-5 helai dan setinggi 7,5-10 cm.
e. Pembuatan Media Tanam
Pembentukan bedengan di lakukan dengan menggunakan cangkul, tanah di olah
sampai gembur lalu di berikan pupuk kandang sebagai pupuk dasar dengan dosis 200
kg/ha, kemudian dibentuk bedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang 900 cm,
tinggi bedengan 30 cm. Setelah bedengan terbentuk maka dilakukan pemasangan tali
bentuk jaring sebagai pengatur jarak tanam sekaligus berfungsi sebagai penegak
tumbuh tanaman dengan ukuran 30 cm dan jarak antar bedengan 40 cm.
f. Penanaman
Proses penanaman di lakukan pada pagi hari. Penanaman dilakukan dengan cara
mengambil bibit krisan yang telah di persiapkan ke wadah penampungan satu persatu
kemudian membuat lubang sedalam 3-4 cm lalu ditanam dengan jarak tanam 10 cm x
10 cm, setelah proses penanaman dilakukan penyiramanan .
g. Pemeliharaan
1. Penambahan Cahaya
Penambahan cahaya dilakukan sampai batas waktu tertentu dengan dengan
ketinggian tanaman yang diinginkan. Pada masa vegetatif penambahan cahaya
dimulai sejak kegiatan 50-60 cm sampai tangkai bunga memanjang mencapai 80
cm. Cara pengaturan dan penambahan cahaya yaitu dengan memasang lampu TL
150 watt pada tengah malam mulai pukul 22.30-01.00.
2. Penyulaman
Waktu penyulaman dilakukan seawal munkin yaitu 10-15 hari setelah tanam.
Penyulaman dilakukan dengan cara mengganti bibit yang mati atau layu permanen
dengan bibit yang baru.
3. Penyiangan
Waktu penyiangan dan penggemburan tanah dilakukan 2 minggu setelah tanam.
Penyiangan dilakukan memakai kored dengan cara membuang dan membersihkan
rumput-rumput liar di selah-selah tanaman.
4. Penyiraman
Penyiraman dilakukan hanya pada pagi atau sore hari, pengairan dilakukan kontinu
1-2 kali sehari, tergantung cuaca atau medium tumbuh. Pengairan dilakukan
dengan cara menyemprotkan air menggunakan pipa keseluruh daerah yang
diinginkan hingga tanah menjadi basah.
5. Pemberian Jaringan Penegak Tanaman
Pemberian jaring penegak tanaman berfungsi untuk membantu tumbuh tegaknya
tanaman, jaringan penegak tanaman dipasang ketika awal tanam dan dinaikkan
secara perlahan-lahan seiring pertumbuhan tanaman sampai panen.
6. Pemupukan
Pemupukan susulan dilakukan 2 minggu HST, pada pemupukkan awal atau pada
masa vegetatif pemupukkan dilakukan dengan menggunakan Urea dengan dosis
200 gr pertanaman sedangkan pada masa generatifpemupukan di lakukan dengan
menggunakan Urea 100 gr ditambah NPK 100 gr pertanaman dengan
perbandingan 1 : 1, pemupukkan dilakukan dengan cara membuat lubang di
samping tanaman kemudian pupuk di masukkan dan ditutup dengan tanah.
7. Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit biasanya menggunakan Demolish dan dithane
dengan perbandingan 1:1 dan kosentrasi 200 ml/liter air, pengendalian hama dan
penyakit biasanya dilakukan secara kondisi9onal atau melihat serangga yang ada
dilapang. Penyemprotan dilakukan biasanya pada pagi hari yaitu dengan cara
menyemprotkan pestisida keseluruhan bagian tanaman.
8. Perompesan
Perompesan yaitu membuang bagian bunga yang tidak diinginkan atau tidak sesui
dengan tujuan bentukkan bunga. Perompesan untuk pembentukkan bunga krisan
standart dilakukan dengan cara membuang cabang-cabang yang tumbuh disamping
batang utama dan memelihara bunga yang tumbuh pada batang utama sedangkan
untuk pembentukkan bunga krisan spray yaitu dengan cara membuang stiap bunga
yang tumbuh pada batang utama dan memelihara bunga yang tumbuh pada
cabang-cabang batang utama. Prompesan dilakukan ketika tanaman berumur 60-70
HST, atau ketika tanaman memasuki masa generatif.

7. PANEN
a. Ciri dan Umur Panen
Penentuan stadium panen adalah ketika bunga telah setengah mekar atau 3-4
hari sebelum mekar penuh. Tipe spray 75-80% dari seluruh tanaman. Umur
tanaman siap panen yaitu setelah 2-3 bulan setelah tanam.
b. Cara Panen
Panen sebaiknya dilakukan di pagi hari, saat suhu udara tidak terlalu tinggi
dan saat bunga krisan berturgor optimum. Pemanenan dapat dilakukan dengan
cara mencabut seluruh tanaman. Tata cara panen bunga krisan, tentukan
tanaman siap panen, potong tangkai bunga dengan gunting steril sepanjang 60-
80 cm atau sesuai yang diinginkan.

8. PASCA PANEN
a. Penyotiran dan Pengumpulan
Bunga yang sudah di panen dikumpulkan sesuai varietas, tipe dan warnanya,
lalu ikat tangkai bunga berisi sekitar 10-11 tangkai dan dibungkus dengan
kertas, pada bunga krisan tipe standart pembungkusan dilakukan secara satu
persatu pada bunganya sedangkan yang tipe spray dibungkus langsung dengan
kertas kemudian simpan pada bak-bak yang berisi air.
HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil

1. Sejarah Perusahaan CV. Arjuna Flora

CV. Arjuna Flora merupakan salah satu badan usaha yang bergerak dibidang
agribisnis tanaman hias, bunga potong dan sayuran. Perusahaan ini didirikan atas
pertimbangan pendapatan hasil pertanian yaitu kebun apel dan tanaman sayur-sayuran yang
terus merosot hingga bahkan berpotensi pada kerugian petani tersebut. Dikarenakan latar
belakang tersebut makan Ir. Luki Budiarti beserta seluruh anggota keluarganya yang
memiliki latar belakang di bidang pertanian. Maka tanggal 22 juni 2000 mendirikan
perusahaan yang bernama CV. Arjuna Flora.

CV. Arjuna Fora resmi beraktifitas pada tanggal 1 Oktober 2000 yang bertindak
sebagai perusahaan tanaman hias pemula. Pada awalnya berdirinya CV. Arjuna Flora
mengandalkan modal yang berasal dari satu keluarga sebesar Rp 100.000.000 yang kemudian
dikelola hingga berkembang pesat seperti saat ini. Dari modal tersebut, perusahaan
mengembangkan dengan cara menyewa dan membeli beberapa lahan yang cukup luas. Hal
ini bertujuan untuk menembus pasar internasional dan dapat bersaing dengan perusahaan
pertanian lain yang dapat mengekspor maupun mengimpor dari Negara Jepang, Taiwan, dan
lain-lain, sehingga perusahaan tidak hanya terkenal di pasar lokal tetepi di pasar
internasional.

CV. Arjuna Flora yang berawal dari tanaman hias, bunga potong, dan sayuran,
perusahaan ini megembangkan usahanya di bidang Landscape maupun eksportir ketela ungu
(Beniimo). Untuk ketela ungu diperoleh dari hasil penanaman sendiri di salah satu lahan yang
di sewa oleh \pihak CV. Arjuna Flora. Ekspor ketela ungu setiap adanya permintaan dari
negeri Jepang. Perusahaan ini bekerja sama dengan salah satu perusahaan di Jepang.
Sedangkan untuk landscape merupakan pengembangan dari bidang keahlian dan pengalaman
Ir. Luki Budiarti hasil bekerja dengan kontraktor sebelumnya. Taman yang sudah ditangani
oleh CV. Arjuna Flora sudah banyak, antara lain yaitu bandara internasional Juanda, Gedung
DPRD Ponorogo dan Bumi KKI Permai yang terletak di Pare Kediri.
4. PEMBAHASAN

. Teknik Budidaya Wortel

1. Persiapan Lahan

Lahan yang digunakan sebagai tempat penanaman diolah terlebih dahulu dengan dua
kali pengolahan, pengolahan pertama dilakukan membersihkan lahan dari gulma dan akar
tanaman sebelumnya. Semingu kemudian dilakukan pengolahan kedua yaitu tanah
digemburkan dengan mengunakan cangkul sedalam 30-40 cm kemudian diberi pupuk
kandang dengan takaran setengah dari rekomendasi sebagai pupuk dasarnya. Untuk
tanaman wortel diperlukan pupuk kandang sebanyak 15 ton/ha. Lahan dibiarkan satu mingu
sebelum ditanami wortel untuk masa inkubasi.

2. Persiapan Benih

Benih yang digunakan adalah benih varietas lokal. Penanaman dilakukan tanpa
mengunakan persemaian, benih langsung ditanam pada petak percoban. Benih yang akan
ditanam direndam terlebih dahulu dengan air selama 1 jam untuk mempermudah dalam
perkecambahanya, kemudian benih dikering anginkan. Benih yang telah kering tersebut
digosok-gosok dengan kedua telapak tangan terlebih dahulu sebelum ditanam untuk
melepaskan bulu-bulu halus benih. Setelah itu dibuat lobang tanam dengan ditugal sedalam
1 cm, dengan jarak tanam 20 x 10 cm. Benih ditanam 2 per lobang tanam kemudian
ditmbun dengan selapis tipis tanah. Setelah tanaman berumur dua mingu dilakukan seleksi
tanaman. Masing-masing lobang ditinggalkan satu tanaman yang pertumbuhanya relatif
homogen, normal dan tidak cacat.

3. Pemupukan
Jenis pupuk yang digunakan untuk pemupukan susulan adalah urea atau ZA. Dengan
dosis yang dianjurkan adalah 100 kg/hektar. Waktu pemberian pupuk susulan dilakukan
bersamaan dengan kegiatan penyiangan, yakni pada saat tanaman wortel berumur 1 bulan.
Cara pemupukannya dengan menyebarkan secara merata dalam alur-alur (garitan-garitan)
atau dimasukkan ke dalam lubang pupuk (tugal) sejauh 5-10 cm dari batang wortel,
kemudian segera ditutup dan disiram hingga cukup basah.

4. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman mencakup penyiraman, penjarangan, penyiangan, pembumbunan
dan pengendalian hama dan penyakit.

b. Penyiraman
Penyiraman dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore untuk menjaga kelembaban tanah,
bila hujan tidak dilakukan penyiraman. Penyiraman dilakukan sejak tanaman tumbuh dan
seterusnya. Penyiraman dilakukan dengan mengunakan gembor.
c. Penjarangan
Penjarangan tanaman wortel dilakukan pada saat umur tanaman dua mingu dengan cara
memotong tanaman pada pangkal tanaman dengan mengunakan gunting tujuan dari
penjarangan untuk memperoleh tanaman wortel yang cepat tumbuh dan subur sehinga hasil
produksinya tingi. Pada waktu penjarangan ini, semua tanaman yang ditinggalkan adalah
tanaman yang pertumbuhanya seragam.
d. Pembumbunan dan penyiangan
Pembumbunan dilakukan saat tanaman wortel telah berumur satu bulan pada saat umbi
akan mulai terbentuk. Pembumbunan bertujuan untuk menjaga aerasi dan mencegah
pemadatan tanah yang diakibatkan oleh proses pemanasan setelah turun hujan atau
penyiraman. Selain itu pembumbunan dilakukan untuk menutupi umbi wortel yang muncul
di permukan tanah. Kegiatan tersebut untuk menghindari sinar matahari langsung mengenai
umbi yang akan menyebabkan warnya menjadi hijau. Penyiangan dilakukan apabila gulma
sudah terlihat tumbuh.
e. Pengendalian organisme penggangu tanaman (OPT)
Pengendalian organisme penggangu tanaman (OPT) dilakukan apabila diperlukan saja
dengan cara manual.

5. Panen dan Pasca Panen


a. Panen
Tanaman wortel dipanen pada umur 95-10 hari, panen yang baik adalah ketika umbi
tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Wortel siap panen apabila terdapat salah satu
tanaman wortel dalam satu bedengan yang mulai tingi dan sebagian daun sudah bewarna
kuning. Cara pemanenan dilakukan dengan jalan mencabut umbi wortel. Pemanenan
sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan tanah digemburkan terlebih dahulu untuk
memudahkan pencabutan.
b. Pasca Panen
1. Pengumpulan hasil
Kumpulkan seluruh rumpun (tanaman) wortel yang usai dipanen pada suatu tempat
yang strategis, misalnya dipinggir kebun yang teduh, atau digudang penyimpanan hasil
2. Pembersihan
Bersihkan tiap umbi wortel dari daun, tangkai, akar, maupun tanah yang masih
menempel. Tangkai daun disisakan secukupnya
c. Pencucian
Cuci umbi wortel pada saluran air yang mengalir, atau dalam bak dengan cara
disemprot air.
d. Seleki dan klasifikasi
Setelah umbi dikeringkan, umbi dipisahkan menurut ukuran dan bentuk yang
seragam. Umbi yang mengalami kerusakan maupun busuk segera dipisahkan di tempat
terpisah
e. Penyimpanan
Umbi wortel hasil panen di simpan dalam wadah atau ruangan yang suhunya dingin dan
berventilasi baik
Analisa Usaha Tani Wortel

No Uraian Satuan Harga Satuan Nilai


1 Fixed cost
Sewa lahan 1 Ha 30.000.000 8.750.000
Alat semprot 1 Unit 7.500.000/5 tahun 473.500
Cangkul 5 buah 500.00/5 tahun 29.167
Timba 10 buah 100.000/2 tahun 14.584
Sabit 2 buah 100.000/1 tahun 29.167
Total biaya tetap 13.229.167
2 Variabel cost
Benih wortel 6 kg 300.000 1.800.000
Pupuk kandang 1.500 kg 3.000 4.500.000
Za 300 kg 2.600 780.000
NPK 700 kg 4.900 3.430.000
Total 10.510.000

Pestisida dan pupuk daun


Folium 20 kg 60.000/kg 1.200.000
Aspa 800 TM 2,5 liter 150.000/0,5 liter 750.000
Antracol 10 kg 99.850/kg 998.500
Previcur 2,5 liter 123.600/0,5 liter 618.000
Score 1,250 liter 131.950/0,25 liter 659.750
Daconil 75 WP 2,5 kg 80.000/0,5 kg 400.000
Ditane 2,5 kg 82.950/kg 414.750
Total 5.041.000

Tenaga kerja
Pengolahan lahan 155 HKP 40.000 6.200.000
Pemupukan dasar 15 HKP 40.000 600.000
Penanaman wortel 20 HKP 30.000 600.000
Penyemprotan Pestisida 10 x 60 HKP 40.000 2.400.000
Penyiangan 5 x 250 HKP 30.000 7.500.000
Penjarangan wortel 50 HKW 30.000 1.500.000
Panen wortel 150 HKP 40.000 6.000.000
Pencucian wortel 100 HKP 40.000 4.000.000
Pengepakan wortel 100 HKP 40.000 4.000.000
Total 32.800.000

Biaya lain-lain
Biaya transport - - 250.000
Makanan 100.000
Total 350.000
Total biaya tetap 13.329.167
Total biaya Variabel 48.701.000
Total biaya 61.930.167
Analisa Untung Rugi :

Total Pemanenan Wortel : 50.000 kg

Harga/kg Wortel : Rp. 3.000

Total Biaya Produksi : Rp. 61.930.167

Total Pendapatan : Rp. 150.000.000

Keuntungan : Rp. 88.069.833

Total pendapatan
R/C Ratio Wortel =
Total biaya produksi

Rp .150 .000 .000


=
Rp .61 .930.167

= Rp. 2,42

Artinya, setiap Rp. 1,00 biaya yang dikeluarkan akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp.
2,42.

Total Biaya Produksi


BEP Produksi Wortel =
Harga penjualan

Rp .61 .930.161
=
Rp.3 .000 /kg

= Rp. 20.643,38 kg

Artinya titik impas diperoleh apabila dalam usaha ini didapatkan produksi sebanyak
20.643,38 kg.

Total Biaya Produksi


BEP Harga Wortel =
Total Produksi

Rp .61 .930.167
=
Rp.5 .000 kg

= Rp. 1.238,60

Artinya titik impas akan didapat apabila dalam usaha budidaya Wortel Rp. 1.238,60.
BAB V

INTEGRASI DAN PARTIPASI DENGAN MASYARAKAT

(IPM)
Kegiatan integrasi dan partisipasi dengan masyarakat adalah salah satu
kegiatan yang wajib di ikuti oleh peserta praktek kerja industri yang bertujuan untuk
menambah wawasan, mental serta tahu adat istiadat di tempat yang di tempatinya.
Sekaligus sebagai ajang untuk silaturahmi antara peserta praktek kerja industri
dengan masyarakat yang ada di sekitar tempat tinggal peserta.
Jenis kegiatan integrasi dan partisipasi dengan masyarakat yang di ikuti sebagai
berikut :
1. Idul Adha 1935 H
Kegiatan ini di lakukan satu kali dalam satu tahun oleh yang beragama islam
dan dalam ini siswa berkesempatan melaksanakan di lokasi praktek yaitu di Dusun
Junggo,kota Batu.
Kegiatan idul adha ini sangat penting pada siswa untuk melaksanakannya
dengan baik karna bisa dan mampu untuk di jadikan wahana untuk perubahan prilaku
siswa yang di laksanakan melalui kegiatan ibadah untuk menyerah dirinya ke sang
pencipta yaitu ALLAH SWT.
Kegiatan idul adha ini di laksanakan di Lapangan desa Tulungrejo kota Batu.
Adapun kegiatan yang di laksanakan pada kegiatan hari raya idul adha tersebut yaitu :
1. Takbiran yaitu salah satu cara menyerukan kebesaran allah swt oleh umat muslim
seluruh dunia dengan cara bersamaan. Takbiran dilakukan pada malam hari.
2. Sholat sunnah idul adha yang di laksanakan secara berjamaah oleh semua orang
yang mengikutinya di lapangan Desa Tulungrejo.
3. Penyampaian khutbah yang di sampaikan oleh yang bertugas yang bertujuan untuk
mengingatkan datangnya bulan idul adha dan motivasi tentang ilmu agama yang
bertujuan untuk merubah akhlak manusia menjadi lebih baik
4. Salam-salaman yang di lakukan oleh semua jama’ah pelaksanaan idul adha guna
untuk saling bermaaf-maafan antara sesama.
2. HUT RI Ke_70
HUT RI ke-70 merupakan salah satu kegiatan rutinitas warga desa setempat.
Peringatan ini dilakukan setiap tahun sebagai partisipasi warga dengan cara
mengadakan berbagai macam lomba.
Adapun lomba yang diadakan sebagai berikut:
o Lomba jalan sehat.
o Batengan.
o Barongsai.

3. Jalan-Jalan ke jatim park I


Jalan-jalan kejatim park I dilakukan pada tanggal 13 oktober 2015 dalam rangka
perpisahan dengan mahasiswa magang dan pendekatan kami pulang.
4. Jalan-Jalan ke Museum Angkut.
BAB VI

MASALAH DAN PEMECAHANNYA

A.Masalah

Adapun masalah yang dihadapi selama pelaksanaan uji kompetensi yang dilaksanakan CV.
ARJUNA FLORA adalah sebagai berikut :

1.Penyakit

Penyakit-penyakit pada tanaman lain dapat menular pada tanaman lain.

2.Kehabisan pupuk

Kehabisan pupuk ini seringkali terjadi karena diperusahaan ini mempunyai banyak tanaman
sehingga pupuk harus berjumlah banyak.

3.Kurangnya alat maupun bahan

Kurangnya ketersediaan alat maupun bahan dalam melakukan peraktik adalah suatu masalah
yang harus dilalui oleh para masyarakat yang berprofesi dalam bidang pertanian begitupun
perusahaan budidaya seperti ini.

Masalah seperti ini juga bisa saja membuat keberhasilan suatu usaha kita menjadi gagal atau
bahkan munculnya kerugian.

B.Pemecahan masalah

Beberapa cara atau pemecahan masalah tentang masalah yang tertera diatas antara lain adalah
:

 Untuk mengatasi masalah penyakit pada wortel maka harus dilakukan pengendalian
penyakitnya terlebih dahulu dan dilakukan penyemprotan dengan pestisida.
 Untuk mengatasi kehabisan pupuk yaitu karena perusahaan ini mempunyai banyak
tanaman maka persediaan pupuk harus tetap ada ataupun lebih demi kelangsungan
pertumbuhan tanaman tersebut.
 Untuk mengatasi kurangnya ketersediaan alat maupun bahan alangkah baiknya kita
menyiapkan cadangan alat dan bahan atau dengan cara menyisihkan uang dari
penghasilan untuk membeli agar usaha kita tetap lancar.
BAB VII.

RENCANA TINDAK LANJUT

Rencana tindak lanjut adalah kegiatan yang akan kita lakukan setelah melaksanakan
kegiatan praktek kerja industri yang bertujuan untuk mengembangkan usaha sendiri maupun
kelompok untuk menghidupkan dan menambah pola pikir siswa dalam bidang teknik
budidaya kentang dengan benar dan singkat.

Rencana tindak lanjut ini sangat di tuntut oleh sekolah guna untuk
membuktikan hasil Perakrin yang di lakukan selama ±3 bulan. Rencana Tindak
Lanjut, yaitu :

 Meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan tentang teknik Budidaya tanaman


woertel di SMK PP NEGERI MATARAM
 Memperaktekan ilmu yang telah dipelajari dan didapat di CV.Arjuna Flora, baik
di sekolah maupun di rumah.
 Membentuk suatu kelompok usaha di sekolah.
 Mengembangkan usaha budidaya wortel dan sebagai pengolahan hasil dari
kentang di daerah saya.
 Mencari modal usaha guna mengembangkan usaha mandiri.
 Membangun jejaring kerja dalam bidang usaha yang profesional.
 Menularkan ilmu teknik budidaya wortel ke instansi sekolah , masyarakat
maupun tempat lain yang membutuhkan.
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Sesuai dengan pengalaman yang di peroleh dilapangan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
- Kegiatan uji kompetensi dapat menambah suatu keahlian yang lebih spesifik
bgi siswa mengenai cara teknik budidaya kentang.
- Kegiatan uji kompetensi memberikan motivasi kepada siswa bahwa pertanian
sekarang sudah lebih maju dan akan terus berkembang terutama budidaya
brokoli.
- Kegiatan uji kompetensi ini dapat memberikan pelajaran bagi siswa dalam
berusaha membudidayakan tanaman b derokolingan langkah-langkah yang
baik dan benar.
B. SARAN
Dari kegiatan uji kompetensi tanaman brokoli dapat diberikan saran sebagai
berikut :
1. Disarankan kepada pihak sekolah hendaknya mempersiapkan segala sesuatu
dengan matang baik mengenai penempatan siswa maupun induk semang dan
memberikan informasi kepada siswa mengenai keadaan yang ada diinduk semang
tersebut.
2. Disarankan kepada adik-adik kelas yang akan melakukan kegiatan uji kopetensi
agar lebih mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya terutama yang menyangkut
teknik produksi suatu komoditas sehingga memudahkan pelaksanaannya dalam
lapangan.
3. Disarankan kepada sekolah untuk melakukan negosiasi pada induk semang
tentang fasilitas yang akan didapat oleh siswa siswi yang akan melakukan
Prakerin di lokasi.
DAFTAR PUSTAKA

Alrasjid, H. dan R.I. Ardikusuma, 2004. Pengaruh Pemberian Pupuk Fosfat Pada Wortel.
Direktorat Jendral Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. Palembang.

Astawan, A. 2010. Budidaya Organik Wortel. IPB Press. Bogor.

Badan Pusat Statistik. 2011. Data Produksi Wortel di Jawa Tengah. Jawa Tengah.

Cahyono, G. N. 2002. Bercocok Tanam Sayuran. CV. Asona. Jakarta.

Faridah, T. 2008. Pemanfaatan Wortel Sebagai Tepung. Universitas Lampung. Lampung.

Indartiyah, P. 2010. Penanganan Pasca Panen Produk Hortikultura. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian dan LIPI, Bogor.

Pantastico, 2001. Fisiologi Pasca Panen, Penanganan, Pemanfaatan Buah-buahan dan Sayur-
sayuran Tropika dan Subtropika. UGM Press. Yogyakarta.

Rudy, S. 2004. Macam-Macam Varietas Tanaman Wortel. Balai Penelitian Tanaman


Hortikultura. Bogor

Santosa, E. 2002. Wortel. IKIP Semarang Press. Semarang.

Sunarjo, S. 2008. Pupuk dan Cara Pemupukan. Bhatar Karya Aksara. Jakarta.

Suryaningsih, D. 2003. Bertanam Wortel. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Widiyanto, 2006. Kunci Bercocok Tanam Sayur-sayuran Penting di Indonesia. Sinar Baru.
Bandung.
Lampiran 1
JURNAL HARIAN PRAKERIN
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Nama : Dwi Lestari

Lokasi Prakerin : CV ARJUNA FLORA

Kompetensi keahlian : Agr.Pembibitan dan Kultur Jaringan

Pembibing Ekstern : Imam Hanafi

Bulan : Agustus-Oktober

NO HARI/TGL JENIS KEGIATAN REALISASI


1. Rabu/07-08-15 Pengantaran
2. Minggu/09-08-15 Libur

3. Senin/10-08-15  Qualiti control of  Sortasi atau pemilihan


flower cup ukuran dan kesempurnaan
lubang flower cup
4. Selasa/11-08-15  Qualiti control of  Sortasi atau pemilihan
flower cup ukuran dan kesempurnaan
lubang flower cup
5. Rabu/12-08-15  Perawatan  Menyiram dan penyiangan
pembibitan di pada pembibitan di tray
geen house
 Qualiti control of
flower cup  Sortasi atau pemilihan
ukuran dan kesempurnaan
lubang flower cup
6. Kamis/13-0815  Perawatan  Membabat dan menyiangi
tanaman sander gulma
sonia
 Penanganan pasca  Mengkafasi dan mengemas
panen bunga bunga mawar, baby’s
potong breath, semilax, leader leaf,
IVY, hortensia
7. Jum’at/14-08-15  Perawatan pada  Penyiraman dan pemupukan
tanaman brokoli tanaman
 Pengemasan sari
buah Apel dan
Tamarillo  Pelebelan dan sterilisasi sari
buah Apel dan Tamarillo
8. Sabtu/15-08-15  Perawatan  Penyiangan gulma pada
tanaman brokoli tanaman brokoli
9. Minggu/16-08-15  Libur

10. Senin/17-08-15  Hari  Menonton pertunjukan


kemerdekaan bantengan
11. Selasa/18-08-15  Pembibitan  menanam benih cabe merah
dan bayam
 Perawatan pada  sortasi, menanam,
tanaman leader menyiram, dan panenleadr
leaf leaf

 Penanganan
pascapanen bunga
potong
 sortasi bunga baby’s breath
12. Rabu/19-08-15  perawatan  membabat dan penyiangan
tanaman brokoli gulma
 perawatan
tanamanbunga  penyiangan gulma pada
potong tanaman
 quality control of
flower cup  sortasi atau pemilihan
ukuran dan kesempurnaan
lubang flower cup
13. Kamis/20-08-15  perawatan  sortasi dan menanam leader
tanaman bunga leaf
potong leader leaf
 perawatan
tanaman brokoli
 perawatan  membabat dan penyiangan
tanaman bunga gulma pada anaman
potong
 penyiangan pada tanaman
semilax
14. Jum’at/21-08-15  perawatan bibit di  penyiraman dan penyiangan
greenhouse pada bibit tray
 perawatan
tanaman bunga  penyiangan tanaman
potong semilax
 penanganan pasca
panen bunga
potong
 sortsi bunga potong baby’s
breath
15. Sabtu/22-08-15  perawatan  trubusan dan penyiraman
tanaman brokoli tanaman brokoli
 perawatan
tanaman bunga  penyiangan pada tanaman
potong
16. Minggu/23-08-15  Libur

 1Senin/24-08 -15  Perawatan pada  Penyiangan pada tanaman


tanaman bunga semilax
potong
 Perawatan
tanaman bunga
potong  Sortasi tanaman leader leaf
 Quality control of
flower cup
 Sortasi atau pemilihan
ukuran dan kesempurnaan
lubang flower cup
18. Selasa/25-08-15  Quality control of  Sortasi atau pemilihan
flower cup ukuran dan kesempurnaan
 Perawatan lubang flower cup
tanaman bunga  Penyiangan tanaman leader
potong leaf
19. Rabu/26-08-15  Perawatan pada  pemupukan pada tanaman
tanaman brokoli brokoli
 Perawatan pada
tanaman tomat
 Krisan  penyianagan pada tanaman
tomat

 menanam tanaman bunga


krisa
20. Kamis/27-08-15  quality control of  sortasi atau pemilihan
flower cup ukuran dan kesempurnaan
 perawatan pada lubang flower cup
tanaman bunga  penyiangan pada tanaman
potong semilax
 perawatan pada
tanaman tomat

 penyiangan dan pengikatan


pada tanaman tomat

21. Jum’at/28-08-15  perawatan  -perawatan pada tanaman


tanaman bunga semilax
potong -perawatan dan
 kerisan pemangkasan tanaman
hortensia
 Membuat bedengan,
 perawatan pada pemberian pupuk pada
tanaman bunga tanah, menanam kerisan
potong  Penyiangan pada tanaman
baby’s breath
22. Sabtu/29-08-15  Bibit di green  Menyiram pembibitan atau
house persemaian pada traey
 Packing atau  Pelebelan, pengemasan,
pengemasan sari sterilisasi sari buah apel dan
buah tamarillo
 Pengemasan  Pengemasan pada cabai
snack crispy
23. Minggu/30-08-15  Libur

24. Senin/31-08-15  Perawatan  Penyiraman bibit pada tray


pembibitan pada
tray
 Panen dan  -panen bunga hortensia
perawatan -membabat dan
tanaman bunga pemangkasan tanaman
potong -pasca panenbunga potong
hortensia dan baby’s breah
-penyiangan pada tanaman
similax
25. Selasa/01-09-15  Perawatan  Membabat dan menyiangi
tanaman pada gulma pada tanaman
apel
 Pasca panen  -pembersihan pada bunga
potong Ivy
-sortasi bungapotong baby,s
breath
 Administrasi
26. Rabu/02-09-15  Perawatan pada  -pemangkasan hortensia
tanaman -penyiangan pada tanaman
simila
27. Kamis/03-09-15  Perawatan pada  Penyiangan dan pengikatan
tanaman pada similax
28. Jum’at/04-09-15  Perawatan pada  -penyiangan pada tanaman
tanaman similax
-penyiangan pada tanaman
sandersonia
-penyiangan pada tanaman
dan sawi
29. Sabtu/05-09-15  Perawatan pada  Penyiangan dan pengikatan
tanaman tanaman tomat
-penyiangan pada tanaman
sawi
-perawatan tanaman hias
30. Minggu/06-09-15  Libur

31. Senin/06-09-15  Perawatan  Penyiraman dan penyiangan


pembibitan pada pada pembibitan atau
tray persemaian
 Perawatan pada  -Trasplanting dan
tanaman memindahkan tanaman hias
32. Selasa/16-09-14  Perawatan pada  -trasplating dan
tanaman memindahkan tanaman hias
-penyiangangulma pada
Berkunjung ke tanaman similax
Kasembon  Bersih-bersih rumah sakit
33. Rabu/09-09-15  Pengemasan  mengemasi atau packing
sari buah apel dan tamarillo
 Quality control of  -crassing of flower cup
flower cup -sortasi atau pemilihan
 Perawatan pada kesempurnaan flower cup
tanaman  -Pemupukan pada tanaman
kerisan
-penyiangan rumput pada
tanaman similax
34. Kamis/10-09-15  Panen dan pasca  Panen dan grading tomat
panen pada tomat
 Perawatan
tanaman  Penyiangan rumput pada
tanaman similax
35. Jum’at/11-09-15  Perawatan pada  -Menanam, penyulaman,
tanaman sayuran penyiangan, pemupukkan
dan tanaman pada tanaman sawi
bunga potong -Penyiangan dan
pemupukan tanaman wortel
-Perawatan tanaman smilax

36. Sabtu/12-09-15  Administrasi


 Pasca panen  Membersihkan akar dan
bunga potong pengemasan bunga potong
IVY.. Dan pengemasan
 Perawatan bunga potong Leader leaf
tanaman bunga  Penyiangan dan penalian
potong tanaman similax
37. Minggu/13-09-15  Pengemasan  Pengemasan apel celup
 Pemberian label dan
pengemasan sari buah

38. Senin/14-09-15  Pengemasan  sari apel celup


 Quality control of  sortir bentuk dan ukuran
flower cup flower cup
39. Selasa/15-09-15  Pengemasan  Sari apel celup
 Sari buah sirsak
 Quality control of  Sortasi bentuk dan ukuran
flower cup flower cup
40. Rabu/16-09-15  Perawatan  Pengikatan tanaman smilax
 Panen bunga  Panen bunga smilax dan
potong bunga hortensia
41. Kamis/17-09-15  Panen bunga  Memanen bunga smilax dan
potong hortensia
 pelabelan  Pemberian harga pada pot
42. Jum’at/18-09-15  Pelabelan  Pemberian harga pada pot
 Pasca panen telo  Sortasi ukuran telo
43. Sabtu/19-09-15  Perawatan  Penyiangan dan pemupukan
pada wortel
 Pasca panen telo  Pengupasan telo

 Quality control of
 Sortasi bentuk dan ukuran
flower cup
44. Minggu/20-09-15  Libur 
45. Senin/21-09-15  Panen dan pasca  Memilih warna pada tomat
panen tomat  Grading atau memilih
ukuran tomat
46 Selasa/22-09-15  Pasca panen telo  Pengupasan pada telo
47. Rabu/23-09-15  Pasca panen telo  Pengupasan pada telo
48. Kamis/24-09-15  IDUL AD’HA 
49. Jum’at/25-09-15  Pasca panen telo  Mengupas telo
50. Sabtu/26-09-15  Pasca panen telo  Mengupas telo
 pemindahan  Memindahkan kardus
 Memindahkan terai/
persemaian dari green house
ke kebun
51. Minggu/27-09-15  Libur
52. Senin/28-09-15  Panen dan pasca  Memilih warna tomat
panen tomat beef  Grading atau memilih
ukuran tomat
 Quality control of  Memilih ukuran dan bentuk.
flower cup
53. Selasa/29-09-15  Penanganan pasca  Mengupas telo
panen telo  Mengemas atau packing telo
54. Rabu/30-09-15  Penanganan pasca  Mengupas telo
panen telo  Mengemas atau packing telo
55. Kamis/01-10-15  Penanganan pasca  Mengupas telo
panen telo  Mengemas atau packing telo
 Quality control of  Memilih ukuran dan bentuk.
flower cup
56. Jum’at/02-10-15  Penanganan pasca  Mengupas telo
panen telo  Mengemas atau packing telo
57. Sabtu/01-10-15  Penanganan pasca  Mengupas telo
panen telo  Mengemas atau packing telo
 Perawatan smilax  Membersihkan gulma
58. Minggu/04-10-15  Libur
59. Senin/05-10-15  Panen dan pasca  Memilih warna tomat
panen tomat beef  Grading atau memilih
ukuran tomat
60. Selasa/06-10-15  Penanganan pasca  Mengupas telo
panen telo  Mengemas atau packing telo
61. Rabu/07-10-15  Penanganan pasca  Mengupas telo
panen telo  Mengemas atau packing telo
 Panen bunga  Memanen bunga smilax
potong
62. Kamis/08-10-15  Pasca panen telo  Mengupas telo
63. Jum’at/09-10-15  Penanganan pasca  Mengupas telo
panen telo  Mengemas atau packing telo
 Pasca panen  Mengkapas batang bunga
bunga potong baby’s breath, smilax dan
hortensia
64. Sabtu/10-10-15  Penanganan pasca  Mengupas telo
panen telo  Mengemas atau packing telo
65. Minggu/11-10-15  Libur
66. Senin/12-10-15  Pasca panen telo  Mengupas telo
67. Selasa/13-10-15  Pasca panen telo  Mengupas telo
68. Rabu/14-10-15  Pasca panen telo  Mengupas telo
69. Kamis/15-10-15  Pasca panen telo  Mengupas telo
 Pameran di BPTP
70. Jum’at/16-10-15  Pasca panen telo  Mengupas telo
 Pasca panen  Mengkapas dan mengikat
bunga potong bunga baby’s breath,
smilax, ivy, leader leaf dan
hortensia
71. Sabtu/17-10-15  Pasca panen telo  Mengupas telo
 Penanganan pasca  Sortasi bentuk dan ukuran
apel apel
72. Minggu/18-10-15  Libur
73. Senin/19-10-15  Pasca panen telo  Mengupas telo
 Kerjakan laporan 
74. Selasa/20-10-15  Pasca panen telo  Mengupas telo
 Kerjakan laporan 
75. Rabu/21-10-15  Pasca panen  Mengkapas dan mengikat
bunga potong bunga baby’s breath dan
leader leaf.
 Membantu di  Bersih- bersih
warung dan  Membantu daftar isi tamu
gapoktan
76. Kamis/22-10-15  Pasca panen telo  Mengupas telo
 Kerjakan laporan 
 Quality control of  Memilih ukuran dan bentuk
flower cup
77. Jum’at/23-10-15  Pasca panen telo  Mengupas telo
 Kerjakan laporan
 Quality control of  Memilih ukuran dan bentuk
flower cup
78. Sabtu/24-10-15  Pasca panen telo  Mengupas telo
 Kerjakan laporan
 Quality control of  Memilih ukuran dan bentuk
flower cup
79. Minggu/25-10-15  Libur
80. Senin/26-10-15  Penangan pasca  Mengupas telo
panen telo  Menomori kardus telo
 Mentata kardus
 Packing telo
 Quality control of  Memilih ukuran dan bentuk
flower cup
81. Selasa/27-10-15  Pasca panen telo  Mengupas telo
 Membatu di  Membersihkan dan mentata
warung meja dan kursi
 Pengemasan  Sari apel celup
 Quality control of  Memilih ukuran dan bentuk
flower cup
 Kerjakan laporan
82. Rabu/28-10-15  Pasca panen telo  Mengupas telo
 Membatu di  Membersihkan dan mentata
warung meja dan kursi
 Pelabelan  Sari buah
 Quality control of  Memilih ukuran dan bentuk
flower cup
83. Kamis/29-10-15  Libur
84. Jum’at/30-10-15  Penarikan siwa/ 
siswi prakrin
85. Sabtu/31-10-15  Penjemputan 
Lampiran 2.

RENCANA KEGIATAN KERJA

Judul : budidaya tanaman wortel


keterangan : X = Terlaksana
O = Belum Terlaksana

REALISASI
No JENIS BULAN KE 1 BULAN KE 2 BULAN KE 3
KEGIATAN Minggu ke Minggu ke Minggu ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengandaan bibit O O O O O O O O O O O
2. Penanaman O O O O O O X O O O O
3. Pemupukan O O X O O O X O O O O
4. Penyemprotan O O O O X O O O O O O
5. Pemupuk susulan O O O O O O O X O O O
6. Perwiwilan O O O O O O O O O O O
7. Pengeburan tanah O O O O O O O O O O O
8. Pembubunan O O O O O O O O O O O
9. Penyiangan O O X O O O X X O X O
10 Penyiraman O O O X X O X O X O O
11. Pengendalian hama
O O O O O O O O X O O
terpadu
Lampiran 3

Anda mungkin juga menyukai